• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMAT SUSUNAN PENULISAN SKRIPSI. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FORMAT SUSUNAN PENULISAN SKRIPSI. pdf "

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN PENULISAN

KARYA TULIS ILMIAH

(KTI)

2014/2015

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI D-III

(2)

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulilah kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karuniaNya sehingga pada akhirnya kami dapat

menyelesaikan Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) 2014/2015 ini. Buku Panduan Penulisan KTI ini disusun untuk membantu mahasiswa

tingkat akhir Proram Studi D-III Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak di dalam penulisan KTI mereka.

Panduan Penulisan KTI ini berisi tentang uraian tiap Bab, Format baku

pengetikan, sistematika penulisan KTI (bagian depan dan pembuka, bagian utama, bagian akhir) metodelogi penelitian dan dilengkapi dengan contoh

lampiran.

Besar harapan kami semoga Panduan Penulisan KTI ini dapat

bermanfaat khususnya bagi mahasiswa dan bagi kita semua. Untuk penyempurnaan lebih lanjut dari isi Panduan Penulisan KTI ini segala masukan

dan saran sangat kami harapkan.

MENGETAHUI: Ketua Jurusan Kesling,

HAJIMI, S.K.M., M.Kes.

NIP. 197005231991021002

Pontianak, 27 November 2014 Ketua Prodi D-III Kesling,

ISWONO, S.K.M., M.Kes.

NIP.196807121991021002

MENYETUJUI/MENGESAHKAN: Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak,

KHAYAN, S.K.M., M.Kes.

NIP.196403131986031002

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Penelitian Ilmiah ... 1

B. Materi Penelitian ... 4

C. Panduan Penulisan ... 6

BAB II PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH ... 8

A. Judul Penelitian ... 8

B. Pembimbing ... 9

C. Penguji ... 10

D. Proposal Penelitian ... 11

E. Karya Tulis Ilmiah ... 12

F. Yudisium ... 19

BAB III BAGIAN KARYA TULIS ILMIAH ... 20

A. Bagian Awal ... 20

B. Bagian Utama ... 23

BAB I PENDAHULUAN ... 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 30

C. Bagian Akhir ... 31

BAB IV FORMAT KARYA TULIS ILMIAH ... 32

A. Ukuran Kertas ... 32

B. Format Pengetikan ... 32

BAB V PENUTUP ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 35 LAMPIRAN

(4)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Penjabaran Ranah Kompetensi Air dan Limbah Cair ... 4

Tabel 1.2 Penjabaran Ranah Kompetensi Udara ... 5

Tabel 1.3 Penjabaran Ranah Kompetensi Tanah dan Limbah Padat ... 5

Tabel 1.4 Penjabaran Ranah Kompetensi Makanan dan Minuman ... 5

Tabel 1.5 Penjabaran Ranah Kompetensi Vektor & Binatang Pengganggu 6 Tabel 2.1 Form Penilaian Proposal Karya Tulis Ilmiah ... 16

Tabel 2.2 Form Penilaian Karya Tulis Ilmiah ... 17

(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Alur Penelitian Ilmiah ... 1

Gambar 1.2 Skema Penelitian Ilmiah ... 2

Gambar 1.3 Bagan Pengelompokan Jenis Penelitian Ilmiah ... 3

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Usulan Judul Penelitian

Lampiran 2. Contoh Kekapitulasi Usulan Judul Penelitian

Lampiran 3. Contoh Registrasi Usulan Judul Penelitian

Lampiran 4. Contoh Halaman Sampul (Cover) Proposal Penelitian

Lampiran 5. Contoh Halaman Sampul (Cover) Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 6. Contoh Halaman Judul Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 7. Contoh Lembar Persetujuan Sebelum Seminar Proposal

Lampiran 8. Contoh Lembar Persetujuan Setelah Seminar Proposal

Lampiran 9. Contoh Lembar Persetujuan Sebelum Ujian KTI

Lampiran 10. Contoh Lembar Persetujuan Setelah Ujian KTI

Lampiran 11. Contoh Lembar Pengesahan Setelah Seminar Proposal

Lampiran 12. Contoh Lembar Pengesahan Setelah Ujian KTI

Lampiran 13. Contoh Abstrak (Indonesia)

Lampiran 14. Contoh Abstract (English)

Lampiran 15. Contoh Biodata Penulis

Lampiran 16. Contoh Kata Pengantar

Lampiran 17. Contoh Daftar Isi Penelitian Deskriptif

Lampiran 18. Contoh Daftar Isi Penelitian Analitik

Lampiran 19. Contoh Daftar Tabel

Lampiran 20. Contoh Daftar Gambar

Lampiran 21. Contoh Daftar Lampiran

Lampiran 22. Contoh Daftar Pustaka

Lampiran 23. Contoh Format Pengetikan

Lampiran 24. Contoh Kartu Menghadiri Seminar (Syarat Seminar Proposal)

Lampiran 25. Contoh Kartu Menghadiri Seminar (Syarat Ujian KTI)

(7)

Lampiran 26. Contoh Kartu Bimbingan Proposal Penelitian

Lampiran 27. Contoh Kartu Bimbingan KTI

Lampiran 28. Contoh Form Usulan Seminar Proposal

Lampiran 29. Contoh Form Usulan Ujian KTI

Lampiran 30. Contoh Berita Acara Seminar Proposal Penelitian

Lampiran 31. Contoh Berita Acara Ujian KTI

Lampiran 32. Contoh Jurnal

Lampiran 33. Contoh Jurnal Jadi

Lampiran 34. Contoh Document Keeper

(8)

A. Penelitian Ilmiah

Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan secara terarah dan terencana (sistematik), terkendali, empirik dan kritis dengan maksud

mengungkap gejala alam baik secara teori, maupun secara hipotesis mengenai hubungan antar gejala alam yang terjadi. Penelitian merupakan

kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari kalangan akademisi perguruan tinggi karena pada Tri Darma Perguruan Tinggi, penelitian merupakan salah satu kegiatan di dalamnya selain kegiatan pendidikan dan pengajaran tingkat

tinggi dan pengabdian masyarakat. Kegiatan penelitian akademisi dikembangkan berdasarkan metode ilmiah, rasionalisme dan empirisme.

Secara umum kegiatan penelitian ilmiah mengikuti alur sebagai berikut:

Problem Kesimpulan

(pengetahuan baru)

Teori

Induksi

Deduksi (kebenaran

korespondensi)

 

Hipotesis Fakta empiris

(kebenaran koherensi)

Logyco hypothetico verificative

Gambar 1.1 Alur Penelitian Ilmiah

(9)

Secara lengkap, penelitian ilmiah mengikuti skema di bawah ini:

Teori & Consept

Problem Explain Hipotesis Identifikasi, classificasi Variabel predict operationalize

Find choose construc

communicate

dessiminate Instrument Design

Report apply draw

write Sampling

collect

Find discus Result Organize, present Data interpret Compute, analyze

Gambar 1.2 Skema Penelitian Ilmiah

Pengelompokan jenis penelitian banyak ragamnya. Salah satu pengelompokan jenis penelitian menurut ada tidaknya manipulasi variabel,

yaitu penelitian observasional dan penelitian eksperimental.

Penelitian mahasiswa Program Studi Diploma III (Prodi D-III) Kesehatan Lingkungan (Kesling) Politeknik Kesehatan (Poltekkes)

Kemenkes Pontianak diarahkan kepada penelitian observasional (deskriptif). Apabila ada mahasiswa Prodi D-III Kesling yang mampu, maka kepada

mahasiswa tersebut diperkenankan untuk melakukan penelitian observasional (analitik) maupun penelitian eksperimental (analitik). Contoh

(10)

Total populasi/ subyek

Analisis Deskriptif

Satu unit: HACCP/ ADKL/

Kasus

Observasional Uji Korelasi

Uji Hipotesis Uji Komparasi Analisis Inferensial Point RISET Estimasi Interval

One shot case study

Pre

Eksperiment

Pre test and post test group design

Static group comparison

non equivalent group control pre test – post test

Eksperimental Quasi Eksperiment

The single group time series design

The series with a non

equivalent control

True control group pre test – post test design

True

Eksperiment

The true control group post test only design

The solomon four group

Faktorial design

(11)

B. Materi

Penelitian

Materi penulisan KTI mengacu kepada Kepmenkes RI No. HK.03.05/III/3/9174/2012 bulan November 2012 tentang Standar

Kompetensi Lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan Untuk Diploma III Kesehatan Lingkungan, yaitu melaksanakan penelitian yang berkaitan

dengan kesehatan lingkungan dengan metode diskriptif dan atau analitik secara akurat (sesuai SNI). Ranah kompetensi bidang

Kesehatan Lingkungan yang tertuang di dalam Kepmenkes ini meliputi air dan limbah cair; udara; tanah dan limbah padat; makanan dan minuman; serta vektor dan binatang pengganggu. Penjabaran ranah

kompetensi D-III Kesling dapat dilihat di bawah ini. 1. Air dan limbah cair

Kemampuan kerja yang mendukung ranah kompetensi air dan limbah cair dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Penjabaran Ranah Kompetensi Air dan Limbah Cair

Kemampuan Kerja Parameter Pemeriksaan Metode Pemeriksaan (SNI) Wilayah Pemeriksaan Pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah cair

Bau, rasa, warna, kekeruhan, TDS, TSS dan suhu

Organoleptik, kolorimetri, potensiometri, gravimetri, pemuaian, spektrophotometri, konduktometri dan turbidimetri/ nephelometrik

Sumber air, badan air & limbah cair Pemeriksaan kualitas

kimia air dan limbah cair

pH, kesadahan, sisa chlor, BOD, COD, DO dan logam berat

Tetrametri, dan potensiometri spetrophotometri

Sumber air, badan air & limbah cair Pemeriksaan kualitas

mikrobiologi air dan limbah cair

- Vakum filter, TPC, SPC, MPN Sumber air, badan air & limbah cair Pengukuran kuantitas

air dan limbah cair -

Takaran dan perhitungan di air tanah, air badan air, air angkasa, air mengalir

Saluran terbuka & saluran tertutup Mengoperasikan alat

pengeboran -

Rojok, pantek, jetting, rojet dan berhasil mencapai air tanah asli

Variasi jenis tanah

2. Udara

(12)

Tabel 1.2 Penjabaran Ranah Kompetensi Udara

Kemampuan Kerja Parameter Pemeriksaan Metode Pemeriksaan (SNI) Wilayah Pemeriksaan Pemeriksaan kualitas fisik udara Kebisingan, getaran, suhu, kelembaban, kecepatan angin, pencahayaan, dan radiasi/tekanan panas

Sound Level Meter, lux meter, Vibratometer, termometer, psikrometer, Anemometer, Globe termometer Udara emisi, Ambient, Ruangan dan Tempat kerja Pemeriksaan kualitas

kimia udara

Sox, Nox, HC, PM, Ozon, CO

Tintimetri, Spectrophotometri, Colorimetri, Gravimetri dan orchad analizyer

Udara ambient dan Lingkungan kerja

Pemeriksaan kualitas

mikrobiologi udara - PCA dan koloni Udara ruang

3. Tanah dan limbah padat

Kemampuan kerja yang mendukung ranah kompetensi tanah dan limbah padat dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.3 Penjabaran Ranah Kompetensi Tanah dan Limbah Padat

Kemampuan Kerja Parameter Pemeriksaan Metode Pemeriksaan (SNI) Wilayah Pemeriksaan Pemeriksaan kualitas fisik tanah dan limbah padat Suhu dan kelembaban Higrometer dan termometer Permukiman, TTU & TPA Pemeriksaan kualitas kimia tanah dan limbah padat

BOD, pH dan logam berat

Reflux/ tetrimetri, potensiometri dan spectrophotometri Permukiman, TTU & TPA Pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitilogi tanah dan limbah padat

Cacing dan jamur Mikroskop Permukiman, TTU & TPA

4. Makanan dan minuman

Kemampuan kerja yang mendukung ranah kompetensi makanan dan minuman dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.4 Penjabaran Ranah Kompetensi Makanan dan Minuman

Kemampuan Kerja Parameter Pemeriksaan Metode Pemeriksaan (SNI) Wilayah Pemeriksaan Pemeriksaan kualitas fisik makanan dan minuman

Bau, rasa, tekstur,

warna Organoleptik, pemuaian RS & Hotel Pemeriksaan kualitas

kimia makanan dan minuman

Logam berat (As, Pb, Hg, Cd) Pengawet (formalin, borax) dan Pewarna

Shift test atau stik test untuk formalin dan Tintimetri dan Colorimetri untuk pengawet

TP2M Pemeriksaan kualitas

mikrobiologi makanan dan minuman

Lempeng total, Salmonella, Stapilococcus, E. Coli dan Coliform

TPC, SPC dan MPN TP2M Pemeriksaan kualitas

mikrobiologi sampel usap alat makanan dan minuman serta usap rektum

Lempeng total, E.

Coli dan Coliform TPC, SPC, MPN

(13)

5. Vektor dan binatang pengganggu

Kemampuan kerja yang mendukung ranah kompetensi vektor dan

binatang pengganggu dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.5 Penjabaran Ranah Kompetensi Vektor dan Binatang Pengganggu

Kemampuan Kerja Parameter Pemeriksaan Metode Pemeriksaan (SNI) Wilayah Pemeriksaan Pengendalian vektor dan binatang pengganggu

- Umpan, perangkap dan penangkapan Pemukiman, TTU, alat transportasi, RS, Gudang, Pelabuhan dan bandara

Di dalam penelitian ini dapat meliputi kegiatan mengoperasikan alat-alat

sampling,

pengiriman

sampel dan pemeriksaan sampel air, limbah cair, udara,

tanah, limbah padat, makanan, minuman, usap alat makan dan minum, usap

recktum, toksikan, biomonitoring, makro-mikro bentos, dan penggunaan alat pengandalian vektor dan binatang pengganggu serta pengukuran debit air.

Selain itu, di dalam penelitian ini dapat juga dilaksanakan pemeriksaan sampel toksikan dan biomonitoring pada manusia dengan risiko tinggi dengan

melakukan object concern.

C. Panduan Penulisan

Prodi D-III Kesling Poltekkes Kemenkes Pontianak mensyaratkan

kepada setiap mahasiswa untuk menulis satu karya tulis ilmiah (KTI) sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program studi. Dalam buku ini telah disusun Panduan Penulisan KTI yang dimaksud.

Buku Panduan Penulisan KTI ini dimaksudkan agar mahasiswa,

Dosen Metlit, pembimbing dan penguji KTI mendapatkan kesamaan dalam pemahaman terhadap suatu karya tulis ilmiah. Bagi mahasiswa, dengan adanya buku panduan ini dapat dipergunakan sebagai acuan dalam menulis

proposal penelitian dan karya tulis ilmiah dengan benar, sehingga tidak ada lagi keraguan dan kecanggungan dalam menulis proposal penelitian dan

karya tulis ilmiah. Bagi pembimbing sebagai arahan yang jelas ketika proses bimbingan terhadap mahasiswa yang sedang menulis karya tulis ilmiah

sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikannya. Bagi penguji karya tulis ilmiah sebagai masukan untuk pemahaman terhadap teknik penilaian

(14)

terhadap karya tulis ilmiah. Secara singkat buku panduan yang telah ditetapkan ini hendaknya dipakai sebagai rujukan, yang dipatuhi, diikuti

secara konsisten oleh mahasiswa, pembimbing dan penguji KTI. Namun yang lebih penting lagi adalah kualitas isi penulisan dalam proposal penelitian dan karya tulis ilmiah.

Buku panduan penulisan Proposal Penelitian dan Karya Tulis Ilmiah ini memuat garis-garis besar tata cara penulisan proposal penelitian dan

karya tulis ilmiah disertai beberapa contoh sederhana yang mudah diikuti, sehingga karya tulis ilmiah yang dihasilkan lebih terarah dan seragam. Buku

panduan ini hendaknya diikuti secara fleksibel, tidak kaku, kreatifitas mahasiswa hendaknya dikembangkan, tradisi keilmuan dan kelaziman

disiplin ilmu perlu diperhatikan. Untuk itu, keluasan bacaan terhadap buku-buku referensi, hasil penelitian, jurnal ilmu pengetahuan terbaru akan

(15)

BAB II

PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

Penyusunan KTI akan berjalan baik bila terjalin kerja sama yang harmonis antara pembimbing dengan mahasiswa. Agar keharmonisan tersebut

terlaksana maka penulisan KTI pada Prodi D-III Kesling Poltekkes Kemenkes Pontianak mengikuti tatacara seperti di bawah ini.

A. Judul Penelitian

1. Pembuatan Usulan Judul Penelitian

Secara kronologis sebelum melakukan penelitian, pada awal semester IV

mahasiswa ditugaskan oleh dosen matakuliah Metodologi Penelitian (Metlit) untuk mengajukan Usulan Judul Penelitian sebagai tugas matakuliah Metlit (Lampiran 1).

Materi yang dapat diajukan ke dalam Usulan Judul Penelitian meliputi 5 (lima) ranah kompetensi D-III Kesling meliputi air dan limbah cair; udara;

tanah dan limbah padat; makanan dan minuman; serta vektor dan binatang pengganggu. Pemilihan materi berdasarkan minat

mahasiswa dan kuota kelas. Apabila kuota materi dalam satu ranah kompetensi sudah terpenuhi, maka bagi mahasiswa yang terlambat

dalam mengajukan Usulan Judul Penelitian, diharuskan mengusulkan judul baru dengan materi yang belum memenuhi kuota. Ukuran

pemenuhan kuota materi adalah Usulan Judul Penelitian yang pertama diajukan oleh mahasiswa kepada Dosen Metlit. Dengan demikian, Dosen

Metlit harus membuat Rekapitulasi Usulan Judul Penelitian yang diajukan oleh mahasiswa (Lampiran 2).

Dosen Metlit akan melakukan koreksi dan memberikan masukan atas

Usulan Judul Penelitian yang telah diajukan dan mahasiswa diharuskan memperbaiki Usulan Judul Penelitian sesuai dengan arahan Dosen Metlit.

Setelah melakukan proses konsultasi yang cukup dan telah memenuhi persyaratan, Dosen Metlit akan membubuhkan tandatangan pada 5 (lima)

rangkap Usulan Judul Penelitian sebagai tanda persetujuan (Lampiran 1).

(16)

2. Persetujuan Usulan Judul Penelitian

Usulan Judul Penelitian yang telah ditandatangani oleh Dosen Metlit

kemudian diserahkan kepada Ketua Prodi D-III Kesling melalui Koordinator Akademik untuk dilegitimasi. Usulan Judul Penelitian yang telah disetujui kemudian diserahkan kembali kepada Dosen Metlit sebagai tugas

matakuliah, disimpan oleh mahasiswa yang bersangkutan sebagai arsip, dimasukkan ke dalam Register Usulan Judul Penelitian (Lampiran 3) dan 2

(dua) rangkap lagi akan diserahkan kepada pembimbing.

B. Pembimbing

Setiap mahasiswa akan dibimbing oleh dua (2) orang pembimbing,

yaitu Pembimbing I dan Pembimbing II. Pembimbing I adalah dosen pengampu mata kuliah di Prodi D-III Kesling yang sesuai dengan materi yang

diteliti. Pembimbing II adalah dosen di Prodi D-III Kesling lainnya.

Setelah Usulan Judul Penelitian di registrasi, selanjutnya Ketua Prodi

D-III Kesling akan menunjuk pembimbing berdasarkan kekhususan dan keilmuan pembimbing sesuai dengan Usulan Judul Penelitian yang diajukan

mahasiswa. Penunjukkan pembimbing akan ditetapkan dengan surat keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak.

1. Mekanisme bimbingan

Kartu Bimbingan Proposal Penelitian/KTI adalah alat komunikasi antara

mahasiswa dan pembimbing disamping sebagai alat monitoring bagi Ketua Prodi D-III Kesling dalam memantau kemajuan proses penulisan karya tulis ilmiah. Diharapkan pada akhir semester IV setiap mahasiswa telah

melaksanakan bimbingan secara maksimal dengan pembimbing sebelum proposal penelitian diseminarkan.

2. Tugas pembimbing

Secara umum tugas pembimbing adalah mengarahkan mahasiswa di

dalam penulisan proposal, Seminar Proposal, Penelitian dan Ujian Akhir Program (Ujian KTI). Tugas rinci embimbing meliputi:

a. Membantu mahasiswa di dalam membuat proposal penelitian sesuai dengan minat yang dipilih dan mengarahkan jangkauan topik yang

(17)

b. Membantu mahasiswa dalam melihat alternatif pendekatan masalah, sehingga dapat menentukan kerangka konsep dan atau

mengembangkan model teoritis sebelum mahasiswa memulai penulisan proposal dan melakukan penelitian.

c. Membantu mahasiswa dalam melihat alternatif metode pengupasan

analitik untuk menguji kerangka konsep, pemecahan masalah, dan atau model teoritis yang dikembangkan.

d. Memberi petunjuk kepada mahasiswa dalam mencari bahan pustaka dan/atau pengumpulan data sekunder.

e. Membantu mahasiswa dalam kelancaran pelaksanaan penelitian/ penulisan. Apabila dianggap perlu, pembimbing dapat meminta bantuan

tenaga ahli sebagai narasumber. Dalam memonitor tugas dan bimbingan, digunakan Kartu Bimbingan Proposal Penelitian/KTI

(Lampiran 26 & 27). Kartu ini harus dibawa oleh mahasiswa pada saat berkonsultasi dengan pembimbing dan pembimbing harus

menandatangani dan menuliskan catatan yang penting di dalam kartu tersebut.

3. Pergantian pembimbing

Pergantian pembimbing dimungkinkan apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:

a. Apabila pada saat mahasiswa menjalani proses penulisan proposal penelitian/KTI atau penelitian, pembimbing pergi meninggalkan

Poltekkes Kemenkes Pontianak (tugas belajar/ pindah tugas) sehingga selama waktu tersebut proses pembimbingan tidak dapat dilaksanakan.

b. Apabila proses pembimbingan tidak berjalan secara efektif atau tidak terdapat kesesuaian pendapat antara mahasiswa dengan pembimbing.

Permintaan pergantian pembimbing dilakukan oleh mahasiswa melalui surat permohonan kepada Ketua Prodi D-III Kesling. Berdasarkan surat

permohonan tersebut akan dilakukan pertemuan antara Ketua Prodi D-III Kesling, Ketua Jurusan Kesling dan mahasiswa yang bersangkutan.

C.

Penguji

Penguji adalah seseorang yang ahli pada bidang yang diteliti. Penguji

dapat berasal dari Prodi D-III Kesling, Jurusan Kesling, Poltekkes Kemenkes Pontianak atau instansi lain yang terkait. Dosen tamu yang mengajar di

(18)

Prodi D-III Kesling bersamaan dengan penunjukan pembimbing. Penunjukkan penguji akan ditetapkan dengan surat keputusan Direktur Poltekkes

Kemenkes Pontianak.

D. Proposal Penelitian

1. Penulisan Proposal Penelitian

Proposal penelitian disusun oleh mahasiswa dibawah arahan pembimbing

berdasarkan Usulan Judul Penelitian yang telah disetujui oleh Dosen Metlit dan Ketua Prodi D-III Kesling. Proposal terdiri dari 3 (tiga) bab yang terdiri

dari Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka dan Bab III Metode Penelitian. Penulisan proposal penelitian dilaksanakan pada semester IV

selama mahasiswa yang bersangkutan mengikuti matakuliah Metlit. Pada akhir semester IV sebelum ujian akhir semester (UAS), proposal penelitian

harus sudah selesai disusun.

Proposal penelitian dibuat 5 (lima) rangkap dan ditandatangani oleh

pembimbing dan Ketua Prodi D-III Kesling sebagai tanda pesersetujuan. Proposal penelitian yang telah disetujui kemudian diserahkan kembali

kepada Dosen Metlit sebagai tugas matakuliah, disimpan oleh mahasiswa yang bersangkutan sebagai arsip dan 3 (tiga) rangkap lagi akan diserahkan

kepada pembimbing dan penguji.

Kriteria di dalam penyusunan proposal penelitian adalah:

a. Menggunakan metode ilmiah.

b. Terdapat nuansa kesehatan lingkungan.

c. Setting lapangan atau laboratorium, bukan hanya studi kepustakaan.

d. Terdapat keseimbangan antara kedalaman materi dengan keluasan lokasi.

e. Minimal dua tahun yang lalu lokasi belum pernah diteliti dengan materi yang sama.

f. Menggunakan ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD). Teknik menulis proposal penelitian dan karya tulis ilmiah banyak model/

teknik yang dapat dipergunakan. Setiap model/teknik penulisan memiliki kelebihan tersendiri disamping kekurangannya. Secara umum sampai saat

(19)

sudah memperhitungkan beberapa kelebihan, disamping kekurangannya dalam mengakomodasi kekhasan bagi disiplin Ilmu Kesehatan Lingkungan. 2. Seminar Proposal

Pada awal semester V akan dijadwalkan seminar proposal. Jadwal seminar proposal disusun secara fleksibel antara kesiapan mahasiswa dengan

kesempatan pembimbing dan penguji (Lampiran 28). Syarat untuk dapat melaksanakan seminar proposal adalah mahasiswa sekurang-kurangnya

telah pernah menghadiri 5 (lima) kali seminar proposal mahasiswa lainnya yang dibuktikan dengan menyerahkan Kartu Menghadiri Seminar

Proposal/Hasil Penelitian (Lampiran 24). Seminar proposal bersifat terbuka bagi Civitas Academica Poltekkes Kemenkes Pontianak yang berminat.

Seminar dihadiri oleh Pembimbing I yang bertindak sebagai moderator dan dua orang sebagai penguji yang terdiri dari Pembimbing II dan Penguji.

Pada saat seminar proposal, diberikan kesempatan kepada 2-3 orang audiens peserta seminar untuk memberikan masukan terhadap proposal

penelitian.

Proposal penelitian yang telah diseminarkan harus direvisi berdasarkan

masukan selama seminar. Lamanya waktu revisi proposal ditentukan oleh Pembimbing dan Penguji berdasarkan berat/ ringannya revisi. Proposal penelitian yang sudah direvisi harus disetujui oleh Penguji, Pembimbing

dan Ketua Prodi D-III Kesling dengan membubuhkan tandatangannya sebagai tanda persetujuan. Revisi proposal penelitian dibuat 2 (dua)

rangkap dan diserahkan kepada Koordinator Akademik Prodi D-III Kesling sebagai persyaratan untuk mulai melakukan penelitian dan disimpan oleh

mahasiswa yang bersangkutan sebagai arsip.

E. Karya Tulis Ilmiah

1. Pengertian KTI

KTI merupakan tugas akhir mahasiswa Prodi D-III Kesling Poltekkes

Kemenkes Pontianak berupa hasil penelitian secara mandiri di bawah bimbingan pembimbing untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Kesehatan Lingkungan. 2. Bobot KTI

(20)

a. Satu (1) sks untuk beban kerja sampai dengan dilakukannya Seminar dan Revisi Proposal.

b. Dua (2) sks untuk beban kerja sampai dilakukannya Seminar dan Revisi KTI.

3. Penelitian dan penulisan KTI

Penelitian dapat dilakukan pada semester V setelah Revisi Proposal hasil Seminar Proposal dikumpulkan ke Koordinator Akademik Prodi D-III

Kesling. Pada penelitian deskriptif, kegiatan penelitian dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

Sedangkan pada penelitian analitik, kegiatan penelitian dimaksudkan untuk mencari hubungan, pengaruh atau perbedaan antar variabel penelitian.

Dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan hasil penelitian, mahasiswa harus selalu berkonsultasi dengan para pembimbing (Lampiran 27). Hasil

penelitian ditulis dan dibahas secara ilmiah pada Bab IV, serta ditarik suatu kesimpulan yang dituangkan pada Bab V. Apabila terjadi perbedaan antara

kenyataan dengan yang seharusnya, maka dapat disarankan pemecahan masalahnya di dalam Bab V.

4. Ujian Akhir Program (UAP) KTI

Setelah proposal penelitian disetujui, mahasiswa dapat melaksanakan penelitian dibawah pengawasan pembimbing. Hasil penelitian selanjutnya

dibuat laporan sebagai bahan Ujian Karya Tulis Ilmiah dalam bentuk sidang komprehensif.

a. Syarat Ujian KTI

Mahasiswa diperkenankan untuk melaksanakan Ujian KTI apabila telah

memenuhi ketentuan persyaratan sebagai berikut:

 Lulus seluruh mata kuliah sejumlah 110-120 SKS.

 Indeks Prestasi Kumulatif minimal 2,75.

 Nilai matakuliah Pancasila tidak boleh D.

 Tidak melewati batas studi terpanjang (10 semester). b. Permohonan Ujian KTI

Dengan persetujuan pembimbing dan penguji peserta mengajukan usulan tanggal Ujian KTI dengan mengisi formulir (Lampiran 29). Usulan

ini harus diajukan kepada Ketua Prodi D-III Kesling selambat-lambatnya 7 hari sebelum tanggal ujian yang diusulkan. Bersama usulan tersebut

(21)

dan Naskah KTI yang telah ditanda tangani oleh pembimbing dan Ketua Prodi D-III Kesling. Jarak waktu antara seminar proposal dan ujian KTI

sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan. Ujian dianggap sah apabila dihadiri oleh penguji sebagaimana komposisi yang telah ditetapkan di atas. Ujian KTI tidak dapat dilaksanakan apabila tidak dihadiri oleh

Pembimbing I. Namun dalam keadaan tertentu, khususnya yang mendesak, tugas Pembimbing I ini dapat diambil alih oleh Ketua Prodi

D-III Kesling.

c. Pelaksanaan Ujian KTI

Sebelum ujian berlangsung, para penguji (tanpa dihadiri oleh peserta) bersidang untuk merundingkan apakah KTI tersebut sudah layak untuk

diuji. Pembimbing I selaku pemimpin sidang ujian (moderator) menanyakan kepada masing-masing penguji apakah KTI sudah layak

untuk diuji saat itu. Dalam kesempatan tersebut pembimbing dapat menjelaskan hal-hal tertentu mengenai KTI tersebut atau hal-hal lainnya

yang dialami peserta dalam melakukan penelitian dan penulisan KTI atau selama pendidikan secara umum.

Ujian KTI dilaksanakan selama ± 90 menit dengan pembagian waktu sebagai berikut:

 Pembukaan oleh moderator :  5 menit

 Penyajian oleh peserta :  20 menit

 Tanya jawab (3 penguji) :  60 menit

 Penutup :  5 menit

d.

Penilaian

Ujian KTI

Nilai Ujian KTI diperoleh dengan mempertimbangkan beberapa unsur penilaian. Dalam memberikan penilaian, penguji akan memperhatikan

materi penilaian sebagai berikut: 1) Penyajian lisan

 Kemampuan peserta dalam batas waktu yang diberikan, untuk menyajikan intisari penulisan dengan jelas dan ringkas.

 Efektifitas penggunaan alat bantu komunikasi. 2) Sistematika penulisan

 Kesinambungan antar alinea, antar bab dalam susunan atau urutan tulisan.

(22)

 Susunan bahasa, penggunaan istilah asing dan keajegan istilah.

 Cara penulisan daftar pustaka dan rujukan. 3) Isi tulisan

 Kejelasan dan kepadatan pengungkapan isi.

 Relevansi teori, konsep dan bahan terhadap permasalahan yang dikemukakan, ketepatan penggunaan cara pengumpulan data, analisis dan pembahasan permasalahan yang dihadapi, penarikan

kesimpulan serta ketepatan saran-saran yang diajukan.

 Cara penyajian tabel, gambar dan data pada umumnya. 4) Kesimpulan dan saran

 Kesimpulan yang diajukan harus berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian atau hasil dari pembuatan model maupun prototipe.

 Saran yang dibuat harus cukup spesifik dan dapat dilaksanakan. 5) Tanya jawab

 Kemampuan menjawab secara sistematis, jelas dan masuk akal dalam kaitannya dengan pertanyaan yang diajukan.

 Penguasaan peserta dan pengetahuan yang ada dengan KTI.

Seorang penguji memberi nilai kepada peserta ujian seperti yang terlihat

dalam tabel di bawah ini. Setelah nilai dari masing-masing penguji terkumpul, pemimpin ujian (ketua tim penguji) menghitung nilai rata-rata.

Angka rata-rata dituliskan dengan dua desimal dibelakang koma. Selanjutnya angka rata-rata ini yang dilaporkan ke Ketua Prodi D-III

(23)

Tabel 2.1 Form Penilaian Proposal Penelitian

No Aspek Penilaian Nilai Sub Item

Nilai

Maksimal Nilai I. SISTEMATIKA PENULISAN

- Format penulisan

- Kesinambungan antar alenia dan antar bab dalam proposal

- Tata bahasa penulisan

3 3

4

10

II. ISI TULISAN 1. Pendahuluan

- Kejelasan latar belakang - Kejelasan permasalahan - Kesesuaian tujuan

5 5 5

15

2. Tinjauan pustaka - Relevansi - Kemutahiran

- Penyusunan daftar pustaka

5 5 5

15

3. Metode Penelitian

- Kejelasan jenis penelitian - Kejelasan populasi dan sampel - Kejelasan pengumpulan data - Kejelasan kerangka konsep - Kejelasan definisi operasional

4 4 4 4 4 20

4. Kualitas penulisan - Orisinalitas - Aplikatif - Berdayaguna

3 3 4

10

III. PENYAJIAN

- Kesesuaian waktu

- Kejelasan mengemukakan intisari - Kelancaran penyajian

- Penampilan

- Penggunaan media

2 2 2 2 2 10

IV TANYA JAWAB

- Ketepatan menjawab

- Kemampuan mengemukakan argumentasi

- Penampilan dan sikap peserta ujian selama tanya jawab

8 8

4

20

JUMLAH 100

Rentang Nilai:

79 ≤ A ≤ 100 68 ≤ B ≤ 78 60 ≤ C < 67

Pontianak, ……….

Penguji,

(24)

Tabel 2.2 Form Penilaian Karya Tulis Ilmiah

No Aspek Penilaian Nilai Sub Item

Nilai

Maksimal Nilai I. SISTEMATIKA PENULISAN

- Format penulisan

- Kesinambungan antar alenia dan antar bab dalam proposal

- Tata bahasa penulisan

5

II. ISI TULISAN 1. Pendahuluan

- Kejelasan latar belakang - Kejelasan permasalahan - Kesesuaian tujuan

12

2. Tinjauan pustaka - Relevansi - Kemutahiran

- Penyusunan daftar pustaka

10

3. Metode Penelitian

- Kejelasan jenis penelitian - Kejelasan populasi dan sampel - Kejelasan pengumpulan data - Kejelasan kerangka konsep - Kejelasan definisi operasional

10

4. Kualitas penulisan - Orisinalitas - Aplikatif - Berdayaguna

5

5. Hasil penelitian - Pengolahan data - Penyajian data - Analisis data

15

6. Pembahasan 15 7. Kesimpulan dan Saran 5 III. PENYAJIAN

- Kesesuaian waktu

- Kejelasan mengemukakan intisari - Kelancaran penyajian

- Penampilan

- Penggunaan media

8

IV. TANYA JAWAB

- Ketepatan menjawab

- Kemampuan mengemukakan argumentasi

- Penampilan dan sikap peserta ujian selama tanya jawab

15

JUMLAH 100

Rentang Nilai:

79 ≤ A ≤ 100 68 ≤ B ≤ 78 60 ≤ C < 67

Pontianak, ……….

Penguji,

(25)

e. Hasil Ujian KTI

Segera setelah pemimpin sidang menyatakan ujian selesai, peserta

ujian dipersilakan untuk keluar ruang sidang sejenak. Hal ini dimaksudkan untuk memberi waktu kepada para penguji untuk menentukan apakah peserta lulus atau tidak. Nilai lulus adalah

gabungan dari nilai yang diberikan oleh para penguji dengan batas untuk lulus adalah 68. Pemimpin sidang akan membacakan nilai-nilai

yang masuk tanpa menyebut nama penguji. Jika terdapat perbedaan nilai yang sangat besar ± 10 poin maka tim penguji akan membahas

nilai-nilai tersebut, sampai didapatkan nilai yang wajar dan disepakati bersama. Hasil ujian akan diberitahukan kepada peserta setelah penguji

selesai bersidang dengan cara memanggil kembali peserta ke ruang sidang. Pemimpin sidang akan memberitahukan hasil ujian tersebut dan

selanjutnya langsung menutup sidang ujian. Sidang Ujian KTI didokumentasikan dalam bentuk berita acara yang ditandatangani oleh

pemimpin sidang.

Terdapat tiga kategori hasil Ujian KTI, yaitu lulus, lulus dengan syarat

dan tidak lulus. 1) Lulus tanpa syarat

Peserta dengan hasil ujian KTI lulus dapat secara langsung

mencetak dan menjilid KTI untuk diserahkan kepada para penguji dan perpustakaan.

2) Lulus dengan syarat memperbaiki KTI

Apabila hasil ujian meminta peserta memperbaiki KTI, maka peserta

wajib memperbaiki KTI sesuai dengan usul-usul dan kritik yang diberikan pada saat ujian. Pemimpin sidang (Pembimbing I) akan

memberikan catatan perbaikan KTI, yang sebelumnya sudah disepakati oleh tim penguji. Waktu untuk memperbaiki, mencetak,

menjilid KTI hingga menyerahkannya ke Perpustakaan tidak lebih dari 1 (satu) bulan sejak selesai ujian KTI.

3) Tidak lulus

Apabila peserta dinyatakan tidak lulus, maka kepadanya akan diberikan kesempatan sekali lagi untuk mengulang Ujian KTI,

selambat-lambatnya dilaksanakan 1 (satu) bulan setelah ujian

(26)

f.

Penyerahan KTI

KTI yang sudah diperbaiki sebelum diserahkan ke Perpustakaan dan Jurusan Kesling harus mendapat pengesahan terlebih dahulu dari pembimbing, penguji, Ketua Prodi D-III Kesling dan Ketua Jurusan

Kesling. Jarak waktu antara ujian KTI dengan penyerahan ke Perpustakaan paling lambat 2 (dua) bulan.

Jumlah KTI yang diserahkan adalah:

 Pembimbing dan Penguji 1 (satu) buah.

 Perpustakaan Poltekkes 1 (satu) buah.

 Perpustakaan Jurusan Kesling 1 (satu) buah.

F. Yudisium

Yudisium adalah penetapan hasil studi mahasiswa pada Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan. Sidang yudisium dihadiri oleh Ketua

Prodi D-III Kesling dan Ketua Jurusan Kesling dan diadakan paling lambat 1 (satu) minggu sebelum wisuda dilaksanakan. Mahasiswa ditetapkan atau

dinyatakan memenuhi syarat yudisium apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1. Lulus semua mata kuliah dalam beban studi kumulatif 110-120 sks. 2. Memiliki IPK > 2,75.

3. Telah lulus Ujian Akhir Program (UAP) Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang dipersyaratkan dan memperoleh nilai > 2,75 (B).

4. Telah menyelesaikan semua urusan adminstrasi akademik yang dibuktikan dengan kartu bebas perpustakaan, kartu bebas laboratorium, Bengkel dan

melunasi biaya-biaya lainnya.

5. Menyerahkan hardcopy KTI & softcopy (CD) dalam format PDF

masing-masing sebanyak 2 buah.

6. Menyerahkan 2 (dua) lembar pasfoto hitam putih ukuran 3x4 yang terbaru dengan memakai Jaket Almamater.

7. Mengisi dan menyerahkan formulir biodata.

Mahasiswa yang telah mengikuti Ujian Akhir Program KTI, namun

belum memenuhi persyaratan yudisium yang tertulis di atas, tidak akan diikut sertakan dalam sidang yudisium. Bagi mahasiswa yang telah dinyatakan lulus

(27)

BAB III

BAGIAN KARYA TULIS ILMIAH

A. Bagian Awal

Bagian awal ini mencakup halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, motto (jika diperlukan),

persembahan (opsional), biodata peneliti, abstrak, abstract (bahasa Inggris), kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran serta

arti lambang dan singkatan (opsional). Nomor halaman mulai dihitung dari halaman Judul dan halaman ini diberi nomor romawi i, halaman selanjunya diberi nomor ii, iii, dan seterusnya. Nomor halaman dengan romawi kecil ini

dimunculkan di bawah bagian tengah. Daftar tabel dibuat bila terdapat lebih dari satu tabel. Demikian pula halnya gambar dan lampiran hanya perlu

dibuatkan daftarnya bila terdapat dua atau lebih gambar dan lampiran dalam karya tulis ilmiah. Penjabaran pada setiap item dapat dilihat di bawah ini:

1. Halaman sampul depan (Cover)

Halaman ini memuat warna sampul skripsi biru tua dibuat dari kertas jenis

linen yang dilaminating plastik. Pada sampul dicetak judul skripsi, nama lengkap penulis dengan nomor induk mahasiswa, Lambang/logo Politeknik

Kesehatan Kemenkes Pontianak (P=4cm L=4,5cm), Jurusan, Kota dan tahun lulus bukan tahun wisuda. Skripsi dibuat dengan sampul kertas (hard

cover) dan diberi cetakan pada punggungnya (lampiran 2). 2. Halaman judul

Penulisan halaman judul sama dengan penulisan halaman sampul depan, nama penulis harus lengkap, tanpa singkatan apapun. Kalimat-kalimat

yang ditulis pada halaman judul harus simetris atau ditengah-tengah daerah pengetikan. Jarak antar baris satu spasi dan upayakan judul tidak lebih dari tiga baris dan ditulis dalam bentuk travesium terbalik (lampiran 3).

3. Lembar persetujuan

Pada lembar persetujuan memuat nama mahasiswa, nomor induk

mahasiswa, nama program studi, judul proposal/KTI, tanggal persetujuan, nama dan tanda tangan para pembimbing, nama dan tanda tangan ketua

program studi (Lampiran 6-9).

(28)

4. Lembar pengesahan

Pada lembar pengesahan memuat nama mahasiswa, nomor induk

mahasiswa, nama program studi, judul proposal/KTI, nama dan tanda tangan para penguji dengan gelar akademik yang ditulis menyertai nama, nama dan tanda tangan ketua jurusan (Lampiran 10-11).

5. Abstrak

Abstrak merupakan bagian dari skripsi dan ditulis dalam bahasa Indonesia

dan bahasa Inggris. Abstrak merupakan ulasan singkat mengapa penelitian dilakukan, metode bagaimana penelitian dilaksanakan, hasil-hasil yang

penting, dan simpulan utama dari hasil penelitian serta saran. Abstrak disusun dalam beberapa paragraph dan panjangnya tidak lebih dari satu

halaman (250 kata) serta diketik dengan spasi satu, termasuk judul. Kata

ABSTRAK” ditulis dalam huruf capital dan diletakkan ditengah. Nama lengkap penulis diketik dengan huruf capital dua spasi di bawah judul dan dimulai dari batas kiri, kemudian disusul judul penelitian. Huruf pertama

setiap kata pada judul diketik dengan huruf capital kecuali kata depan dan

kata sambung, selanjutnya “dibimbing oleh xxx” (nama lengkap pembimbing, tanpa gelar) yang ditulis dengan huruf capital. Abstrak terletak pada halaman setelah sampul atau halaman persetujuan, dimasukkan sebelum daftar isi (Lampiran 14). Abstrak ditulis dalam 5 paragraf (latar

belakang, Tujuan, Metode penelitian, hasil, kesimpulan dan saran/ Rekomendasi*) menurut Per UU.

6. Halaman motto dan persembahan (opsional)

Motto merupakan kalimat pendek yang diungkapkan tentang pandangan

hidup yang dapat bersumber dari Al-Qur’an, Al-Hadits, Al-Kitab atau sumber lain. Persembahan memuat kepada siapa skripsi dipersembahkan.

Dalam penulisan skripsi tidak wajib mencantumkan motto dan persembahan, tetapi kalau ingin dicantumkan juga boleh.

7. Biodata peneliti

Riwayat hidup penulis dituliskan tidak lebih dari satu halaman. Didalamnya

(29)

8. Halaman kata pengantar

Kata Pengantar memuat uraian singkat tentang informasi kapan dan lama

penelitian dilakukan, lokasi, maksud skripsi, penjelasan-penjelasan dan ucapan terima kasih. Dalam kata pengantar penulis tidak perlu mencantumkan hal-hal yang bersifat ilmiah. Dalam memberikan ucapan

terima kasih, harus memuat nama, gelar akademik, jabatan, dan yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi, dan harus diungkapkan dalam bahasa

ilmiah. Hindari ungkapan berlebihan. Kata pengantar sebaiknya tidak lebih dari satu halaman (Lampiran 9).

9. Halaman daftar isi

Daftar isi memuat gambaran secara garis besar dan sebagai petunjuk bagi

Anda yang ingin langsung melihat suatu bab atau sub judul, yang masing-masing disertai dengan nomor halaman. Daftar isi disusun secara teratur

menurut nomor halaman yang memuat daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, judul bab serta sub bab dan sub-sub bab, daftar pustaka dan

lampiran. Keterangan halaman yang mendahului daftar isi tidak perlu dimuat dalam daftar isi. Judul daftar isi ditulis dengan huruf capital dan

ditempatkan ditengah-tengah, dua spasi di bawah nomor halaman (Lampiran 10).

10. Halaman daftar tabel

Apabila tabel dalam isi skripsi terdapat lebih dari satu, maka penulis perlu menyusun daftar tabel yang memuat urutan judul tabel beserta nomor

halamannya. Penulisan nomor tabel didahului dengan nomor bab yang diikuti dengan nomor tabel. Judul tabel harus sama dengan judul tabel

yang tertulis dalam teks. Judul yang lebih dari dua baris diketik satu spasi. Antara judul tabel diberi jarak dua spasi ( Lampiran 11).

11. Halaman daftar gambar

Seperti halnya penulisan daftar tabel, apabila isi KTI/Skripsi terdapat

gambar lebih dari satu, maka penulis perlu menyusun daftar gambar yang memuat urutan judul gambar beserta nomor halamannya. Penulisan

nomor gambar didahului dengan nomor bab yang diikuti dengan nomor gambar. Aturan lainnya sama dengan daftar tabel (Lampiran 12).

12. Halaman daftar lampiran

Daftar lampiran memuat beberapa hal yang mendukung penyusunan KTI

(30)

nomor halaman. Lampiran dapat berupa tabel, gambar, atau teks, dan semuanya disusun dengan nomor urut sesuai dengan urutan

penyebutannya dalam tubuh tulisan. Halaman lampiran tidak perlu diberi nomor halaman (Lampiran 13).

13. Halaman daftar singkatan (opsional)

Apabila dalam KTI/Skripsi memuat lebih dari satu jenis lambang atau singkatan, maka penulis perlu memberikan arti dan satuan. Penulisan ini

dilakukan dengan cara menuliskan dan menguraikan lambang dan singkatan yang termuat dalam KTI/skripsi. Penulisan lambang dan

singkatan diurutkan berdasarkan halaman KTI/skripsi.

B. Bagian Utama

Bagian utama mencakup: pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian,

hasil penelitian dan pembahasan, keterbatasan penelitian, simpulan dan saran.

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang; Pendahuluan berupa latar belakang masalah dan merupakan

landasan berpijak bagi munculnya kebutuhan untuk memahami kesenjangan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diharapkan. Oleh karena itu

dalam bagian ini diuraikan suatu konstelasi yang memunculkan permasalahan. Disamping itu, dikemukakan pula perlunya pemecahan masalah tersebut secara ilmiah. Pada sub bagian ini pembaca dibawa ke arah

pentingnya masalah tersebut, sehingga dapat mengetahui apa akhir dari penelitian yang akan dilakukan. Berikan alasan yang kuat, termasuk kasus

yang dipilih dan alasan memilih kasus tersebut. Perumusan atau pendekatan masalah, metode yang akan digunakan dan manfaat hasil penelitian.

A. Latar Belakang

1. Berbentuk piramida terbalik.

2. Memuat Landasan Teori terhadap masalah yang mendasari penelitian. 3. Justifikasi masalah yang akan diteliti (data dan lokasi).

B. Rumusan Masalah

(31)

2. Dibuat dalam bentuk kalimat pernyataan atau kalimat tanya.

C. Pertanyaan Penelitian (opsional)

Dimunculkan apabila bentuk penelitian kuantitatif.

D. Tujuan Penelitian

Memuat tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut;

1. Tujuan umum

Memuat satu kalimat positif, sesuai dengan judul penelitian.

2. Tujuan khusus a. Berbentuk point.

b. Memuat diskripsi variabel yang akan diteliti.

c. Memuat korelasi (jika penelitian analitik) dari variabel yang akan

diteliti.

Dalam menuliskan tujuan penelitian, gunakan kata kerja yang hasilnya

dapat diukur atau dilihat, seperti menjajaki, menguraikan, menerangkan, menguji, membuktikan, atau menerapkan suatu gejala. Konsep, atau

dugaan atau bahkan membuat suatu prototipe. Dengan demikian kata

“mengetahui” tidak layak dituliskan dalam tujuan penelitian.

E. Manfaat Penelitian

1. Mahasiswa.

2. Institusi JKL (pengembangan keilmuan Kesling).

3. Institusi lokasi penelitian/masyarakat.

F. Ruang Lingkup Penelitian

1. Lokasi

Wilayah dimana penelitian dilakukan. 2. Waktu

Kurun waktu penelitian (pelaksanaan penelitian). 3. Keilmuan

Lihat pada PP 66/2014 tentang …

(32)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Masing-masing variabel yang akan diteliti perlu didefinisikan secara lugas.

Pendefinisian variabel oleh peneliti akan bijaksana jika didasarkan pada beberapa pendapat para ahli. Definisi seluruh variabel yang akan diteliti lugas dan tidak tendensius pada pendapat pribadi dimungkinkan hilangnya

kecongkaan peneliti. Disamping itu indikator masing-masing variabel akan objektif dan membantu dalam penyusunan instrumen.

B. Untuk mengkaji masalah penelitian dalam hubungan yang lebih luas diperlukan teori-teori yang relevan dan hasil penelitian yang ada (Jurnal

Penelitian). Teori-teori tersebut disamping diperlukan untuk pemecahan masalah yang diteliti juga sangat diperlukan sebagai dasar pembenaran

gagasan dan argumentasi keilmuan yang diajukan. Jika penelitian mengambil berbagai teori, maka peneliti harus melakukan analisis yang

cermat, sehingga diperoleh konklusi yang dapat diandalkan. Setiap variabel harus dapat diuraikan secara jelas dan ilmiah (didukung oleh pendapat

para ahli) sebelum peneliti membuat kesimpulan tentang masing-masing variabel.

C. Kerangka Teori

Pada akhir tinjauan pustaka, disajikan kerangka teori dalam bentuk skema/bagan. Kerangka ini dapat berupa kerangka dari ahli yang sudah ada

(Referensi) maupun kerangka yang berdasarkan teori-teori pendukung yang sudah ada (modifikasi).

BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep (Bagan Alir)

1. Kerangka Konsep diperlukan untuk penelitian kuantitatif.

2. Penelitian deskriptif tidak perlu membuat Kerangka Konsep, tetapi cukup

membuat diagram alir penelitian.

3. Kerangka konsep berasal dari kerangka teori biasanya berkonsentrasi

pada suatu bagian dari kerangka teori. Kerangka teori terdiri dari teori-teori atau isu-isu dimana penelitian kita terlibat di dalamnya. Sedangkan kerangka konsep menggambarkan aspek-aspek yang telah dipilih dari

(33)

kerangka konsep timbul dari kerangka teori dan berhubungan dengan masalah penelitian yang spesifik.

4. Kerangka konsep lazimnya disajikan dalam bentuk bagan yang berisi suatu rangkaian konstruk atau konsep, definisi dan preposisi yang saling berhubungan yang menyajikan pandangan sistematis tentang suatu

fenomena dengan mencirikan hubungan antara variabel-variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan memprediksikan fenomena

tersebut.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel untuk penelitian kuantitatif. Berisi variabel bebas, variabel terikat dan variabel pengganggu.

2. Untuk penelitian deskriptif, sesuai dengan bagan alir penelitian.

3. Pada bagian ini dijelaskan variabel-variabel penelitian yang digunakan

yaitu variabel bebas dan variabel terikat atau variabel pengganggu/ Intervening.

C. Definisi Operasional

1. Memuat uraian untuk mendapatkan hasil ukur dari variabel penelitian (penelitian kuantitatif) atau bagan alir penelitian (penelitian kualitatif)

2. Masing-masing variabel perlu didefinisikan secara operasional yang artinya pendefinisian masing-masing variabel secara jelas garis

batasannya. Pendefinisian di sini tidak akan menyimpang dari pendefinisian pada Bab II. Perbedaannya terletak pada kejelasannya. Di

sini peneliti diharapkan dapat menguraikan/menarik indikator masing-masing variabel dan teknik pengukurannya serta skala hasil

pengukurannya.

D. Desain Penelitian

Pada bagian ini dijelaskan rancangan penelitian yang digunakan dan jenis penelitiannya.

E. Hipotesis (opsional)

1. Hanya dimunculkan apabila penelitian kuantitatif.

(34)

F. Waktu dan Lokasi Penelitian

Pada bagian ini dijelaskan kapan dan berapa lama waktu penelitian serta

dimana lokasi atau tempat penelitian dilakukan.

G. Obyek penelitian (Populasi dan Sampel)

1. Populasi dan Sampel untuk penelitian kuantitatif. 2. Obyek penelitian untuk penelitian kualitatif.

3. Populasi adalah objek utama dari penelitian yang direncanakan.

Populasi bisa terkait dengan manusianya serta tindakannya maupun objek lain yang ada di alam. Mengingat jumlah populasi yang

adakalanya sangat banyak dan analisis statistik (khususnya parametrik statistik) secara mayoritas menggunakan data sampel maka sebaiknya

peneliti menentukan jumlah sampel dengan teknik yang sesuai dengan kaedah keilmuan.

H. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Memuat teknik & instrumen Pengumpulan Data primer dan sekunder.

2. Memuat prosedur kerja penelitian (alat, bahan, cara kerja). 3. RAB dimasukkan ke dalam lampiran

4. Metode/Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data disertai

alasannya perlu dijelaskan. Data yang terkumpul dari setiap variabel harus jelas skala pengukurannya, sehingga dapat membantu

penditeksian kecocokan skala data dengan teknik analisis.

I. Pengolahan Data

Pada bagian ini dijelaskan tentang data yang sudah terkumpul dari hasil wawancara dan observasi diolah dengan langkah-langkah yang sistematis

(editing, scoring, coding, entry, tabulating)

J. Penyajian Data

Penyajian data hasil pengumpulan dan pengolahan data disajikan dalam bentuk narasi, tabel, atau grafik, dll.

K. Analisis Data

1. Teknik dan prosedur analisis data yang digunakan peneliti beserta alasannya perlu dijelaskan. Analisis data dilakukan sesuai dengan

(35)

apakah memerlukan normalitas data, linearitas data, deskripsi data, dan sejenisnya sebelum melakukan analisis (Chi Kuadrat, Korelasi, Regresi,

dsb).

2. Analisis data dapat dilakukan secara manual maupun komputer dengan program-program statistik yang telah diakui, baik skala nasional

maupun internasional.

3. Teknik dan prosedur analisis data disesuaikan dengan jenis penelitian.

Menggunakan software statistik (tanpa menyebutkan nama software tersebut).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Isi hasil penelitian

Di dalam hasil penelitian memuat: a. Gambaran umum (lokasi, masalah).

b. Sesuai dengan tujuan khusus penelitian.

c. Tampilan dalam bentuk tabel, gambar, grafik dan narasi.

Sebelum dianalisis, data hasil penelitian yang didapat dari angket atau questioner sebaiknya dideskripsikan terlebih dahulu secara detail, guna mendapatkan gambaran kondisi data pada masing-masing variabel

yang diteliti. Untuk memperjelas dan mempersingkat uraian, berikan tabel, gambar, grafik, atau alat penolong lain. Ada kalanya hasil

penelitian digabungkan dengan pembahasan menjadi bab yang dinamakan Hasil dan Pembahasan. Pemisahan atau penggabungan

kedua bagian ini sangat bergantung pada keadaan dan kedalaman pembahasannya. Keuntungan pengujian hasil secara terpisah ialah

format akan lebih rapi.

2. Pengujian persyaratan analisis

Mengingat setiap rumus statistik didasarkan pada beberapa asumsi, maka masing-masing rumus tersebut umumnya menuntut syarat-syarat

(36)

3. Pengujian Hipotesis

Setiap hipotesis yang telah dikemukakan di Bab III diuji secara statistik.

Hasil pengujian tersebut dideskripsikan satu persatu (sesuai dengan hipotesis), yang menyatakan diterima atau ditolaknya hipotesis. Pembuktian di sini bersifat atomistik (terbatas pada masing-masing

hipotesis).

B. Pembahasan

1. Di dalam pembahasan memuat: a. Penjelasan hasil di lapangan.

b. Penjelasan secara teoritis. c. Kritisi hasil ekstrim.

d. Bandingkan hasil penelitian lainnya yang sejenis. e. Solusi dan Rekomendasi yang ditawarkan.

2. Pembahasan merupakan tempat penulis mengemukakan pendapat dan argumentasi secara bebas, tetapi singkat dan logis. Pendapat orang lain

yang telah diringkas dalam tinjauan pustaka tidak perlu diulang, tetapi diacu saja seperlunya. Dengan tidak meringkas lagi hasil penelitian dalam pembahasan, ulaslah apakah hasil penelitian anda memenuhi

tujuan penelitian. Hubungkan temuan dari penelitian anda dengan pengamatan atau hasil penelitian sebelumnya dengan jalan

menunjukkan persamaan dan membahas perbedaannya.

3. Temuan yang dianalisis perlu diuraikan secara holistik sehingga muncul

makna yang hakiki dari temuan tersebut. Jika hipotesis alternatif peneliti tertolak, maka perlu dikaji ulang dari sudut pandang keilmuan yang lain.

Dengan kata lain peneliti hendaknya mencari rujukan lain yang bisa membenarkan fakta yang diperoleh melalui penelitian tersebut. Dengan

demikian, apapun hasil analisis tetap akan mempunyai makna.

4. Jika pada analisis fokus kita pada masing-masing variabel, maka pada

diskusi/pembahasan fokus kita pada keseluruhan data. Dalam hal ini keterkaitan antara analisis yang satu dengan yang lain tergambarkan

dengan jelas. Dimungkinkan pada saat analisis individual, misalnya, tampak bahwa data mendukung teori yang disitir pada Bab II, tetapi

(37)

C. Keterbatasan Penelitian (opsional)

Pada dasarnya setiap penelitian itu mengandung keterbatasan/ kelemahan.

Sebagai ilmuwan, kejujuran perlu dijunjung tinggi. Pada sub ini peneliti bisa mengemukakan hal-hal yang tidak diperhatikan dalam penelitiannya, walaupun hal tersebut berkemungkinan mempunyai peranan dalam

penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kesimpulan memuat ringkasan hasil penelitian dan jawaban atas tujuan

dan masalah penelitian atau hipótesis. Dalam bab ini bedakan antara dugaan, temuan, dan simpulan. Simpulan dapat memuat uraian yang

lebih luas dan mudah dibaca.

2. Kesimpulan penelitian kuantitatif terkait dengan pengujian hipotesis.

Kesimpulan yang baik tidak melupakan kaitan antara masalah, tujuan, hipotesis, dan pengujian hipotesis. Kesimpulan hasil penelitian bisa

berkembang pada hal-hal yang tidak dipermasalahkan, tetapi muncul/ tertangkap dalam analisis.

B. Saran

Saran sebaiknya tidak lepas dari konteks penelitian. Pada saat membuat saran perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : (a) kepada siapa saran itu

ditujukan; (b) perbaikan apa yang harus disarankan; c) saran diberikan secara konkrit atau nyata dan lugas; (d) saran tidak menyimpang dari

temuan; dan (e) saran bersifat spesifik dan dapat dilaksanakan (rasional).

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka memuat pustaka yang diacu dalam penelitian dan disusun seperti penyusunan daftar pustaka pada usulan proposal penelitian.

Referensi; jurnal, buku, dll yang tercantum dalam Daftar pustaka harus dilihatkan bukti fisiknya saat konsultasi maupun ujian proposal dan ujian akhir.

Ketentuan penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut: 1. Isi

Daftar pustaka berisi sumber-sumber yang dipergunakan untuk penulisan

(38)

2. Susunan

Daftar pustaka disusun menurut abjad nama pengarang yang ditulis sebagai berikut: Nama Pengarang, Tahun Penerbitan. Judul Buku.

Lembaga/Badan/Penerbit: Kota Penerbit. 3. Bentuk

a. Penulisan nama pengarang asing maupun lokal dimulai dengan nama belakang.

b. Nama pengarang dua orang ditulis keduanya dan dipisahkan dengan

tandabaca titikkoma (

;

). Apabila nama pengarang lebih dari dua orang,

dapat ditulis dengan dkk atau et.all.

c. Apabila penulisan nama pengarang disingkat, maka dibubuhkan

tandabaca titik (

.

) di belakang singkatan nama pengarang.

d. Nomor halaman buku tidak perlu dicantumkan.

e. Nama pengarang mulai diketik pada margin kiri, sedangkan baris kedua dan selanjutnya diketik 1 cm (1tab) dari margin kiri dengan jarak

pengetikan satu spasi.

f. Antara sumber yang satu dengan yang berikutnya berjarak dua spasi. g. Apabila sumber pustaka diperoleh dari internet, maka ditulis diunduh

dari: http://www... setelah Nama Pengarang, Tahun. Judul Buku.

h. Contoh Daftar Pustaka dapat dilihat pada lampiran 22.

C. Bagian Akhir

Bagian akhir mencakup lampiran. Lampiran dipakai untuk menempatkan

data/ keterangan lain yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian dan bersifat hanya melengkapi laporan. Lampiran tidak melebihi dokumen induk.

Isi lampiran berupa: 1. Surat izin penelitian. 2. Inform Concern (opsional).

3. Instrumen penelitian (Kuesioner & Ceklis). 4. Rekapitulasi data.

5. Hasil uji laboratorium (opsional). 6. Hasil uji statistik (opsional).

7. Rencana anggaran biaya (opsional). 8. Peta lokasi penelitian.

(39)

BAB IV

FORMAT

KARYA

TULIS

ILMIAH

A. Ukuran Kertas

Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih tanpa garis dengan ukuran A4 (21,5 x 29,7 cm) dengan berat 80 gram.

B.

Format Pengetikan

1. Jenis dan ukuran huruf

KTI diketik komputer menggunakan program pengolah kata (misalnya

Microsoft Word) dengan ketentuan:

a.

JUDUL KTI

: Huruf kapital, font Arial 14 – 16, ditebalkan.

b.

JUDUL BAB

: Huruf kapital, font Arial 12, ditebalkan.

c.

Judul Sub Bab

: Huruf kecil, font Arial 12, ditebalkan.

d. Judul Sub sub bab : Huruf kecil, font Arial 11, ditebalkan.

e. Pointer : Huruf kecil, font Arial 11, tidak ditebalkan. f. Naskah : Huruf kecil, font Arial 11, tidak ditebalkan. 2. Margin dan jarak pengetikan

a. Pengetikan naskah dilakukan pada satu sisi halaman saja (tidak bolak balik). Jarak ketikan adalah 1,5 spasi dengan margin pengetikan 4 cm

dari sisi kiri, 3 cm dari sisi kanan, 3 cm dari sisi atas dan 3 cm dari sisi bawah.

b. Setiap bab dimulai pada halaman baru. Judul bab diketik pada batas atas bidang pengetikan, disusun simetris menggunakan huruf besar

dan ditebalkan, tanpa garis bawah dan tanpa pembubuhan titik di akhir judul.

c. Kalimat pertama atau

Sub Bab

dihitung 4,5 spasi dari

JUDUL BAB

.

d. Judul

Sub Bab

didahului dengan huruf besar dan diketik dengan

huruf kecil (huruf besar di awal kata) dan ditebalkan tanpa diakhiri titik.

e. Judul Sub sub bab didahului dengan angka Arab, diketik dengan huruf

kecil di bawah judul

Sub Bab

tanpa ditebalkan, kecuali awal kalimat

yang diketik dengan huruf besar tanpa diakhiri titik.

(40)

f. Awal alinea diketik 1 “tab” dari batas kiri bidang pengetikan. Pada

Sub

Bab

, awal alinea dimulai 1 “tab” dari batas huruf pertama sub judul.

g. Pada Sub sub bab, awal alinea dimulai tanpa “tab” di bawah judul Sub sub bab.

h. Judul

Sub Bab

berjarak 2,5 spasi dari naskah di atasnya.

i. Judul Sub sub bab tidak diberi jarak/ spasi dari naskah di atasnya. 3. Penomoran halaman

a. Pada bagian awal KTI (preliminaries) diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil dan diletakkan di bawah tengah halaman.

b. Pada bagian utama KTI (naskah/isi) diberi nomor halaman dengan angka Arab dan diletakkan di sebelah atas kanan.

c. Untuk halaman bab baru diberi nomor halaman dengan angka Arab di

dan diletakkan di bawah tengah naskah.

d. Pada bagian akhir KTI (lampiran) tidak diberi nomor halaman tetapi

diberi nomor lampiran. Bila dalam satu lampiran terdiri lebih dari 1 (satu) lembar maka pada lampiran tersebut diberi 2 (dua) digit angka

Arab yang dipisahkan dengan titik berupa nomor urut lampiran dan nomor urut lembar dalam lampiran.

4. Pemberian pointer

Pemberian pointer

Sub Bab

atau Sub sub bab disesuaikan letaknya di

dalam bab. Pemberian pointer menggunakan contoh pola sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(Huruf kapital, font Arial 12,

ditebalkan)

A. (Sub Bab)

(Huruf kecil, font Arial 12, ditebalkan)

1. (Sub sub bab) (Huruf kecil, font Arial 11, ditebalkan)

a. (Sub sub sub bab)  (Huruf kecil, font Arial 11, tidak ditebalkan)

 (Pointer)  (Huruf kecil, font Arial 11, tidak ditebalkan)

 (Pointer)  (idem)

(41)

BAB V

P E N U T U P

Demikianlah Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak yang disusun

oleh para Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan dan diberi sentuhan akhir oleh Ketua Program Studi D-III Kesling. Semoga panduan ini bermanfaat bagi seluruh civitas academica Kesehatan Lingkungan Indonesia dalam rangka

meningkatkan kualitas penelitian Kesehatan Lingkungan.

Panduan Penulisan KTI Program Studi D-III Kesling Poltekkes Kemenkes Pontianak disusun sebagai panduan dalam menyusun proposal penelitian dan Karya Tulis Ilmiah, sehingga nantinya Program Studi D-III Kesling bisa

menghasilkan penelitian-penelitian yang berkualitas dan ditulis dalam bentuk karya tulis ilmiah.

Panduan ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi mahasiswa, pembimbing, penguji maupun Program Studi D-III Kesling dalam mengukur karya tulis ilmiah

yang dihasilkan sehingga panduan ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan kualitas penulisan.

Adanya panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk menyamakan pemahaman bagi para user dalam melaksanakan penelitian

serta mampu mendorong peningkatan mutu proses pembelajaran sehingga dapat dihasilkan lulusan yang bermutu, kompeten dan profesional.

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 2007. Panduan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Jurusan Kesehatan Lingkungan. Politeknik Kesehatan: Pontianak.

Anonimous, 2012. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Skripsi). Prodi D-IV Kesehatan Lingkungan. Poltekkes Kemenkes: Pontianak.

Cahyono, Tri, 2009. Pedoman Penulisan Proposal Penelitian dan Karya Tulis Ilmiah. Prodi D-III Kesling Poltekkes Kemenkes Semarang: Purwokerto.

(43)
(44)

Lampiran 1. Contoh Usulan Judul Penelitian

USULAN JUDUL PENELITIAN

PRODI D-III KESLING POLTEKKES PONTIANAK

Nama : BAGUS SEKALI NAMANYA

NIM : 9876543210

Judul Penelitian : Analisis Faktor Risiko Demam Berdarah Dengue (DBD) di

Kota Pontianak Tahun 2015 Ranah Kompetensi : Vektor dan Binatang Pengganggu

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

2. Tujuan khusus

MENYETUJUI:

Dosen Metodologi Penelitian,

NAMA DOSEN METLIT NIDN. 40ddmmyy0x

Pontianak, 2 Januari 2015 Pengusul,

BAGUS SEKALI NAMANYA

NIM.

9876543210

MENGETAHUI/MENYETUJUI: Ketua Program Studi D-III Kesling,

ISWONO, S.K.M., M.Kes.

(45)

Lampiran 2. Contoh Rekapitulasi Usulan Judul Penelitian

REKAPITULASI USULAN JUDUL PENELITIAN

PRODI D-III KESLING POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

No NIM Nama Mahasiswa

Ranah Kompetensi

Air &

LC Udara

Tanah

& LP Makmin

Vektor & BP

1. - - -

-2. - - -

-3. - - -

-4. - - -

-5. - - -

-6. - - -

-1. - - -

-2. - - -

-3. - - -

-4. - - -

-5. - - -

-6. - - -

-1. - - -

-2. - - -

-3. - - -

-4. - - -

-5. - - -

-6. - - -

-1. - - -

-2. - - -

-3. - - -

-4. - - -

-5. - - -

-6. - - -

-1. - - - -

2. - - - -

3. - - - -

4. - - - -

5. - - - -

6. - - - -

Jumlah Kuota

6

6

6

6

6

Pontianak, ... Dosen Metlit,

(46)

Lampiran 3

Gambar

Gambar 1.1 Alur Penelitian Ilmiah
Gambar 1.2 Skema Penelitian Ilmiah
Gambar 1.3 Bagan Pengelompokan Jenis Penelitian Ilmiah
Tabel 1.1 Penjabaran Ranah Kompetensi Air dan Limbah Cair
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diharapkan dari Bimtek KTI bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar yaitu meningkatkan kompetensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) tentang Kebijakan

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Lomba Karya Tulis I lmiah bagi Penyuluh Pertanian ini disusun sebagai acuan dalam menyusun karya tulis ilmiah dikalangan Penyuluh Pertanian,

Sebagai karya tulis ilmiah, skripsi harus ditulis dan disusun berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah dan berpedoman pada buku pedoman penulisan karya ilmiah yang telah ditetapakan

viii KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN CIREBON Karya Tulis Ilmiah, 15 Juni 2022 TERAPI RELAKSASI OTOT

Rekan seperjuangan anak bimbing Bapak Doddy, rekan-rekan BEM Poltekkes Kemenkes Malang, Ezra, serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini Penulis

viii POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN CIREBON Karya Tulis Ilmiah 15 juni 2022 Terapi Relaksasi Genggam Jari Pada Keluarga Tn.Z dan Tn.S Dengan

viii PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN CIREBON POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA Karya Tulis ilmiah, 15 Mei 2022 Penerapan Kompres Hangat untuk mengurangi Nyeri pada Pasien

Buku ini merupakan panduan penulisan proposal dan skripsi di Universitas Hasanuddin (UNHAS)