• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

TUGAS MATA KULIAH

KEWIRAUSAHAAN

CAFE TRADISIONAL

“CANAL

Disusun oleh :

Ahya Al-Ansyorie

Gingga Molidan

Intan Sulistyo Warni

Muchammad Rifai

Teknik Sipil

Universitas Brawijaya

(2)

Latar Belakang

Perkembangan jaman yang semakin pesat menyebabkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia semakin tinggi. Pertumbuhan ini juga dialami banyak kota besar di Indonesi, tak terkecuali kota malang. Kota malanag merupakan salah satu kota pariwisata dan kota pendidikan di jawa timur. Banyaknya tempat wisata di kota malang mengundang banyak wisatawan untuk datang dan menikmati keindahan kota malang. Selain itu banyaknya universitas juga mempengaruhi kedatangan penduduk dari kota lain untuk belajar di bangku kuliah. Setiap tahunnya puluhan ribu lulusan SMA diterima menjadi mahasiswa di universitas di kota malang. Sehingga bisa dikatakan bahwasannya penduduk kota malang kebanyakan pendatang dari kota lain.

Banyaknya mahasiswa yang kuliah di malang ataupun wisatawan yang sengaja berkunjung ke malang untuk menikmati keindahannya merupakan salah satu peluang besar untuk para wiraswastawan melebarkan sayap usahanya di kota malang. Banyaknya pendatang ini otomatis membuat kebutuhan akan makanan sehari-hari sangat meningkat sehingga hal tersebut merupakan peluang bagi wiraswastawan untuk membuka usaha tempat makan. Namun saat ini kebanyakan tempat makan di kota malang identik dengan menu makanan yang sama.

Menu makanan dibanyak tempat makan relatif sama, sehingga ada suatu rasa kebosanan dan keinginan menikmati menu makanan yang lain. Jarang sekali pada satu tempat makan menyediakan banyak jenis makanan. Oleh sebab itu, kami akan membuka suatu usaha tempat makan yang bisa memenuhi konsumen dan mengobati rasa bosan dan keinginan konsumen menikmati menu makanan yang berbeda.

(3)

tradisional. Rumah makan ini akan menyediakan makanan tradisional khas Indonesia yang kita ambil dari beberapa daerah di Indonesia.

Alasan kami membuka usaha rumah makan dengan konsep ini adalah untuk memenuhi konsumen yang kebanyakan pendatang bisa menikmati banyak menu makanan yang berasal dari beberapa daerah yang mungkin belum diketahui oleh konsumen dalam satu rumah makan. Selain itu juga usaha rumah makan ini adalah salah satu cara untuk melestarikan dan mengenalkan makanan tradisional khas Indonesia kepada wahasiswa ataupun para wisatawan. Selain dengan menu yang variatif, kami juga membuat konsep tempat dan suasana yang unik dengan memadukan konsep tradisional dengan tema salah satu rumah adat Indonesia yang sederhana dan nyaman dan yang berbeda pula kami menyajikan tarian tradisional setiap weekend. Dengan konsep tersebut, maka usaha yang kami buka ini dinamakan CANA “ Café Tradisional “

Tujuan membuka usaha CANA “Café Tradisional” adalah :

1. Membuka usaha rumah makan yang berbeda dengan yang lain. 2. Memenuhi kebutuhan konsumen akan makanan yang lebih variatif. 3. Mengenalkan dan melestarikan makanan tradisional khas Indonesia. 4. Mengenalkan kebudayaan Indonesia lewat penampilan tarian

(4)

PENJELASAN CANA

“ Café Tradisional ”

Nama Usaha : CANA “ Café Tradisional ” Jenis Usaha : Rumah Makan Tradisonal

Alamat Usaha : <lokasi strategis dekat kampus/di sepanjang jalan menuju kampus>

Keunggulan CANA “ Café Tradisional ”

CANA “ Café Tradisional ” merupakan usaha rumah makan di mana kami menyediakan menu makanan yang variatif dari berbagai daerah di Indonesia. Rumah makan ini akan memenuhi konsumen yang merasa bosan dengan menu makanan yang sehari-hari identik sama. kami juga membuat konsep tempat dan suasana yang unik dengan memadukan konsep tradisional dengan tema salah satu rumah adat Indonesia yang sederhana dan nyaman dan yang berbeda pula kami menyajikan tarian tradisional setiap weekend.

Menu Makanan

 Rendang ( khas Padang )

 Gudeg ( khas Jogja )

 Ayam Betutu ( khas Bali )

 Soto Banjar ( khas Kalimantan )

 Ayam Lodho ( khas Tulungagung )

 Ayam Rica-rica ( khas Sulawesi )  Nasi Liwet ( khas Sunda )

 Ikan Bakar Manokwari ( khas Papua )

(5)

Menu Minuman  Kopi tubruk

 Teh tarik  Es doger

 Cendol

 Bajigur  Sekoteng

 Es Teler

 Es Selendang Mayang  Wedang Uwung

 Es Oyen

Selain menu diatas di Cafe Tradisional “ CaNal ” ini juga tersedia jajanan tradisional dari beberapa daerah di Indonesia.

(6)

Malang merupakan salah satu kota yang memiliki jumlah penduduk pendatang yang sangat besar dikarenakan banyaknya perguruan tinggi yang ada di malang dan sebagian mahasiswa merupakan anak kos yang tidak memungkinkan untuk memasak sendiri. Secara otomatis mereka mencari tempat makan yang menyuguhkan makanan yang enak, tempat yang

nyaman dan merupakan hal yang paling utama untuk anak kos adalah

porsi & ekonomis. Melihat penduduk kota Malang banyak yang dari luar daerah dan merupakan anak kos, maka peluang usaha membuka rumah makan CANA “ Café Tradisional ” ini sangat berpotensi.

Rencana Pemasaran CANA “ Café Tradisional ” Wisatawan &

Pendatang

Mahasiswa aa

Menu Fariatif Porsi Mahasiswa & Ekonomis

Tempat Nyaman Lokasi Strategis TarianTtradisiona l Tiap weekend

(7)

Rencana pemasaran dari usaha CANA “ Café Tradisional ” ini ada beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu :

 Pemilihan lokasi CANA “ Café Tradisional ” yang strategis dan aksesibilitinya baik.

 Pemasangan banner di depan CANA “ Café Tradisional ”

 Pembukaan menampilkan tarian tradisional dan satu hari bersama

menikmati makanan tradisional khas daerah-daerah di indonesia.

 Penyebaran brosur menu makanan di CANA“ Café Tradisional ”  Satu minggu masa promo dan diskon 50 % di CANA “ Café

Tradisional ”

 Publikasi lewat media sosial seperti facebook, twitter, tumblr, maupun

membuat website tersendiri.

Rencana Anggaran Biaya “ Café Tradisional ”

PENGELUARAN Biaya Awal

 Sewa Tempat Rp. 15.000.000,00/tahun <bayar di muka>

 Banner & Publikasi Rp. 300.000,00

 Peralatan Dapur Rp. 4.000.000,00

 Dekorasi dsb Rp. 1.000.000,00

Sub Total Rp. 20.300.000,00

Biaya Operasional/bulan

 Lain-lain Rp. 500.000,00

 Upah pertunjukan Rp. 200.000,00 Sub Total Rp. 6.700.000,00

Total Anggaran (Modal ) Rp. 27.000.000,00

PEMASUKAN

Target Operasi 12 jam ( 09.00 – 21.00 )

Konsum

en Jumlah Orang/hari Orang/minggu Orang/bulan Prosentase/bulan

(8)

Mahasis wa

15/3

jam 60 420 1680 68.18 8000

1344000

sekitar 5/3 jam 20 140 560 22.73 8000 4480000

Total 88 616 2464 100 19712000

KEUNTUNGAN

Keuntungan/bulan = Pemasukan – Biaya Operasi = 19.712.000 – 6.700.000

= Rp. 13.012.000,00

Indikator Kelayakan Usaha (BEP) ROI ( Return Of Investment )

ROI = Keuntungan/Modal * 100 %

= {(13.012.000*12)/(27.000.000+6.700.000*11)} * 100 % = 155 %

Dengan keuntungan yang didapat sebesar 155% per tahun maka jenis usaha ini layak untuk dilakukan. Untuk memuaskan pelanggan maka dapat dilakukan evaluasi bulanan dengan menyebarkan angket level kepuasan pelanggan pada saat melakukan pembayaran di kasir.

KESIMPULAN

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai

Artinya: “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur’an, agar kami menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.”

Dan hasil dari survey kami kepada petani Dusun Grimoyo, Desa Karang Ploso Kota Batu yaitu Bapak Toyib yang menggunakan sistem tumpangsari bahwa tanaman cabai

Ada yang menetap pada lokasi tertentu, ada yang bergerak dari tempat yang satu ketempat yang lain (menggunakan pikulan, kereta dorong, tempat atau.. Menjajakan bahan

Kedua kaidah ini menunjukkan tentang asas legalitas bahwa sebelum adanya aturan (dalam Islam adalah nash yang mengatur, karena sumber hukum berasal dari Allah

Keterampilan umum yang sering dilakukan anak biasanya menyangkut keterampilan tangan dan kaki. Keterampilan dalam aktivitas makan dan berpakaian sendiri biasanya dimulai pada masa

3 Krugman yang menjelaskan pola-pola perdagangan internasional dan konsentrasi geografis kekayaan, dengan memeriksa dampak skala ekonomi dan preferensi konsumen untuk barang

Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh