• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSELING ISLAMI UNTUK MENGATASI KENAKAL (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSELING ISLAMI UNTUK MENGATASI KENAKAL (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KONSELING ISLAMI UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA YANG ORANG TUANYA BERCERAI

DENGAN METODE TARGHIB WA TARHIB

Khairin Setyo Salsabil Arfah¹ ¹Email : khairinsetyo@gmail.com

Equinoksia Nur Aini² ²Email : equinoksia@yahoo.com

¹²Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Jl. Raya Dukuhwaluh, PO BOX 202 Purwokerto 53182

ABSTRAK

Perceraian bagi sebagaian orang merupakan hal yang sangat dikhawatirkan. Selain perpecahan hubungan antara suami dan istri yang terkena imbasnya adalah anak, dan mempunyai resiko tinggi untuk menjadi nakal dengan tindakan-tindakan anti sosial, penyebab kenakalan anak dan remaja yang berasal dari keluarga yang kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. Dengan pendekatan konseling Islami, diharapkan menjadi salah satu interventi yang dapat membantu menyelesaikan permasalah remaja yang orang tuanga bercerai.

Kata Kunci: Orang tua bercerai, Kenakalan Remaja, Konseling Islami

ABSTRACT

Divorce for some people is of paramount concern. In addition to split the relationship between husband and wife are affected to children, and children have a high risk for being naughty with anti-social actions, causes of delinquency and teenagers who come from poor families to get loved and attention from their parents. With the approach of Islamic Counseling is expected to be one of the interventions that can help resolve problems of adolescents whose parents divorced.

(2)

Pendahuluan

Kata perceraian seringkali terdengar manakala sepasang suami istri memutuskan untuk berpisah. Terlebih dengan banyak alasan yang mungkin sebenarnya masih dapat diselesaikan secara baik-baik. Tapi, terkadang baik istri maupun suami lebih mementingkan ego mereka ketika salah satu diantaranya tidak nyaman dengan pasangan masing-masing sehingga memutuskan untuk bercerai. Banyak diantaranya yang merasa tersakiti, terdzholimi, dan bahkan merasa tidak nyaman bersama pasangan mereka. Namun apakah mereka sadar, bahwa diantara mereka berdua ada yang lebih tersakiti?

Ya, anak mereka. Seringnya orangtua tidak sadar dengan perasaan anak-anak mereka ketika memutuskan untuk berpisah. Baik suami maupun istri merasa bahwa perceraian merupakan jalan yang terbaik bagi keduanya, bahkan mungkin jalan terbaik juga untuk anak-anak mereka. Tetapi, apakah mereka pernah bertanya dan memikirkan keadaan anak-anak mereka ketika orang tuanya bercerai? Apakah orang tua memikirkan dampak yang dialami anak-anak ketika memutuskan bercerai? Apakah mereka memikirkan bagaimana kondisi anak-anak mereka ketika salah satu diantaranya lebih memintingkan ego mereka daripada memikirkan kondisi anak-anak mereka pasca bercerai?

Seringkali baik suami maupun istri melupakan hal tersebut sehingga salah satu diantaranya lebih mementingkan perpisahan yang sebenarnya menjadikan anak-anak mereka menjadi “korban”nya. Orangtua melupakan dampak yang bisa terjadi pada anak-anak mereka. Anak-anak bisa merasa terbebani dengan keadaan orangtua mereka, anak-anak bisa menjadi anak yang bebas bergaul karena dirinya merasa kurang mendapat perhatian orangtuanya, atau bahkan anak bisa mengalami depresi karena merasa tidak dianggap oleh orangtua mereka ditambah denagn perceraian orangtua yang mengharuskan anak untuk memilih tinggal bersama ayah atau ibunya.

(3)

suami istri yang sudah memiliki keturunan/anak. Oleh sebab itu, sebisa mungkin perceraian harus dihindari.

Tinjauan Teori

1. Pengertian Konseling

Carl Rogers, seorang psikolog humanistik terkemuka, berpandangan bahwa konseling merupakan hubungan terapi dengan klien yang bertujuan untuk melakukan perubahan self (diri) pada pihak klien. Pada intinya Rogers dengan tegas menekankan pada perubahan sistem self klien sebagai tujuan konseling akibat dari struktur hubungan konselor dengan kliennya. (Latipun, 2008).

Menurut Daulay (2014), bimbingan dan penyuluhan atau yang biasa disebut konseling adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami kesulitan-kesulitan rohaniah dalam lingkungan hidupnya, agar orang tersebut mampu mengatasi dirinya sendiri sehina timbul pada diri pribadinya suatu cahaya harapan kebahagiaan hidup saat sekarang dan masa depannya.

Kata “konseling” mencakup bekerja dengan banyak orang dan hubungan yang mungkin saja bersifat pengembangan diri, dukungan terhadap kritis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah...tugas konseling adalah memberikan kesempatan kepada “ klien” untuk mengeksplorasi, menemukan, dan menjelaskan cara hidup lebih memuaskan dan cerdas dalam menghadapi sesuatu. (BAC, 1984).

(4)

2. Pengertian Konseling Islami

Konseling Islam sebagaimana dimaksudkan adalah terpusat pada tiga dimensi dalam Islam itu, yaitu ketundukan, keselamatan dan kedamaian. Batasan lebih spesifik bimbingan konseling Islam dirumuskan oleh para ahli berbeda -beda dalam hal redaksi dan istilah, namun sama dalam maksud dan tujuan. Bahkan satu dengan yang lainnya saling melengkapi.

Berdasarkan beberapa rumusan tersebut dapat diambil suatu kesan bahwa yang dimaksud dengan bimbingan konseling Islam adalah suatu proses pemberian bantuan secara terus menerus dan sistematis terhadap individu atau sekelompok orang yang sedang mengalami kesulitan lahir dan bathin untuk dapat memahami dirinya dan mampu memecahkan masalah yang dihadapinya, sehingga dapat hidup secara harmonis sesuai dengan ketentuan dan petunjuk Allah dan Rasul-Nya demi tercapainya kebahagian dunia dan akhirat.

3. Pengertian Metode Targhib dan Tarhib Konsep Targhib Wa Tarhib

Kata targhib berasal dari kata raghbah, yang mengikuti pola kata ta’fil. Kata raghbah berarti cinta, senang kepada yang baik, sedangkan kata taghrib berart mendorong atau memotivasi diri untuk mencintai kebaikan.

Targhib adalah janji yang disertai bujukan dengan rayuan untuk menunda kemaslahatan, kelezatan dan kenikmatan. Namun, penundaan itu bersifat pasti, baik, dan murni, serta dilakukan melalui amalan saleh atau pencegahan diri dari kelezatan yang membahayakan (pekerjaan buruk).

Khoiron Rosyadi dalam bukunya yang menyebutkan bahwa targhib adalah janji yang disertai dengan bujukan dengan membuat senang terhadap suatu maslahah, kenikmatan atau kesenangan akhirat yang pasti baik, serta lebih bersih dari segala kotoran yang kemudian diteruskan dengan melakukan amal saleh dan menjauhi kenikmatan sepintas yang mengandung bahaya atau perbuatan yang buruk.

(5)

yang berkenaan dengan metode ini dalam al-Qur’an sangat banyak sekali. Kita dapat melihat mengenai metode ini misalnya dalam Surat Hud ayat 11.

رريببكك اورربكصك اولرمبعكوك تباحكلباصصكلا ككئبلكلوأر ممهرلك ةرركفبغممك ررجمأكوك ررجمأكوك الصكإب نكيذبلصكا

Artinya: Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.

Sementara itu istilah tarhib berasal dari kata rahhaba yang berarti menakut-nakuti atau mengancam. Lalu kata itu diubah menjadi kata benda tarhib yang berarti ancaman hukuman.Tarhib artinya menimbulkan perasaan takut yang hebat kepada lawan. Metode tarhib adalah penggunaan ancaman yang menimbulkan ketakutan secara mendalam kepada orang yang diancam. Salah satu firman Allah yang menerangkan tentang metode ini yaitu QS. Maryam Ayat 70-72.

(6)

metode tarhib ini bahkan sebisa mungkin diminimalisir. Ancaman-ancaman yang diberikan pada peserta didik bagaimanapun memberikan dampak psikologi yang kurang baik.Sangsi dapat dilakukan dengan bertahap, misalnya dimulai dengan teguran, kemudian diasingkan dan seterusnya dengan catatan tidak menyakiti dan tetap bersifat mendidik.

Penerapan Metode Taghrib

Dalam bidang agama, penerapan metode taghrib dapat dicontohkan sebagai berikut:

a. Dalam bidang aqidah, misalnya bila kita beriman kepada Allah dan hari akhir, maka akan mendapatkan pengampunan dari Allah sebagaimana firman-Nya.

b. Dalam bidang ibadah, misalnya kita selalu berwudhu setiap kali hendak sholat, maka kebersihan dan kesehatan badan akan terpelihara. Dengan badan yang bersih dan sehat, orang pun akan bermental dan berfikiran sehat.

c. Dalam bidang akhlak, misalnya bahwa setiap orang yang berakhlak baik kepada orang lain, maka akan diperlakukan baik oleh orang lain dan memperoleh kemudahan, dalam berurusan dengan orang lain akan membawa kemajuan dan keuntungan.

Teknik Targhib wa Tarhib

a. Teknik pemberian bimbingan dan ampunan

Teknik yang dilakukan dengan caramembimbing anak yang telah melakukan kesalahan dengan menjanjikan ampunan. Teknik ini diperuntukkan bagi peserta didik yang bermasalah selanjutnya seorang pendidik memberikan bimbingan agar peserta didik tersebut dapat memecahkan problem sendiri.

(7)

Teknik yang dilakukan dengan cara memberi motivasi tinggi terhadap peserta didik, sehingga ia merasa senang dan bangga melakukan suatu perintah. Disamping itu, teknik ini memberikan gambaran yang sangat membahayakan terhadap perbuatan jahat, sehingga peserta didik secara preventif menghindarkan diri dari segala perbuatan yang menyulitkan masa depannya.

c. Teknik anugerah dan hukuman (tsawab dan iqab)

Teknik yang dilakukan dengan cara memberi anugerah pada peserta didik yang berprestasi dan hukuman bagi mereka yang melanggar dan lemah. Teknik anugerah dapat diberikan pada peserta dengan syarat bahwa hadiah yang diberikan pada peserta didik relevansi dengan kebutuhan pendidikan, misalnya rangking pertama diberikan hadiah spp. Demikian hukuman yang diberikan harus mendukung makna edukatif.

4. Kenakalan Remaja

Remaja merupakan kelompok yang rentan terlibat dalam penyimpangan perilaku. Hal itu kurang lebih dikarenakan usia remaja yang merupakan usia pencarian jati diri dan mudah terpengaruh. Menurut Kartono (2002), kenakalan adalah perilaku jahat atau dursila. Kejahatan atau kenakalan anak muda merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka itu mengembangkan tingkah laku yang menyimpang.

Di dalam mengamati perilaku remaja disini dititikberatkan pada perilaku mereka yang termasuk dalam perilaku kenakalan remaja, yang mereka lakukan pada saat dimana seharusnya belajar. tidak hanya ketika waktu dirumah saja tetapi juga pada waktu luar rumah dirumah.

(8)

menjadi jahat, nakal, anti sosial, kriminal, pelanggar aturan, pembuat ribut, dan lain sebagainya. Juvenile delinquency atau kenakalan remaja adalah perilaku jahat atau kenakalan anak-anak muda, merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada remaja Istilah kenakalan remaja mengacu pada suatu rentang yang luas, dari tingkah laku yang tidak dapat diterima sosial sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal (Kartono, 2006).

Faktor Kenakalan Remaja 1) Faktor Internal

a. Faktor Kepribadian

Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada system psikosomatis dalam individu yang turut menentukan cara yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya (biasanya disebut karakter psikisnya). Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya. Masa ini dirasakan sebagai suatu Krisis identitas karena belum adanya pegangan, sementara kepribadian mental untuk menghindari timbulnya kenakalan remaja atau perilaku menyimpang. b. Faktor Fisik

Faktor ini dapat mencakup segi cacat atau tidaknya secara fisik dan segi jenis kelamin. Ada satu teori yang menjelaskan adanya kaitan antara cacat tubuh dengan tindakan menyimpang (meskipun teori ini belum teruji secara baik dalam kenyataan hidup). Menurut teori ini, seseorang yang sedang mengalami cacat fisik cenderung mempunyai rasa kecewa terhadap kondisi hidupnya.

c. Faktor Status dan Perananya di Masyarakat

(9)

2) Faktor Eksternal

a. Kondisi Lingkungan Keluarga

Kondisi orang tua yang lebih mementingkan karier daripada perhatian kepada anaknya akan menyebabkan munculnya perilaku menyimpang terhadap anaknya.

b. Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakan Kurang Baik

Apabila system pengawasan lembaga-lembaga sosial masyarakat terhadpa pola perilaku anak muda sekarang kurang berjalan dengan baik, maka memunculkan tindakan penyimpangan terhadap nilai dan norma yang berlaku.

5. Perceraian Orangtua

Perceraian adalah penyebab stres kedua paling tinggi, setelah kematian pasangan hidup. Seringkali perceraian diartikan sebagai kegagalan yang dialami suatu keluarga (Abid, 2009).

Adapun menurut Wildaniah (2007) perceraian dapat menjadikan anak mempunyai resiko yang tinggi untuk menjadi nakal dengan tindakan-tindakan anti sosial, penyebab kenakalan anak dan remaja yang berasal dari keluarga yang kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian orang tuanya. Jensen (dalam Sarwono, 2002) berpendapat bahwa perceraian orang tua mempunyai dampak terhadap anak yang negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, seperti merokok, memakai narkoba, meminum-minuman keras, seks bebas, hingga mengingkari status anak sebagai pelajar dengan cara membolos.

(10)

Pembahasan

Perceraian dapat menjadikan anak mempunyai resiko yang tinggi untuk menjadi nakal dengan tindakan-tindakan anti sosial, penyebab kenakalan anak dan remaja yang berasal dari keluarga yang kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian orang tuanya. Kejahatan atau kenakalan anak-anak muda merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka itu mengembangkan tingkah laku yang menyimpang

Konseling Islami dapat diterapkan untuk mengintervensi permasalahan kenalan remaja yang terjadi akibat perceraian orang tua, dalam pendekatan konseling islami teradapat banyak metode salah satu cara mengintervensinya adalah dengan menggunakan metode Targhib Wa Tarhibyang dimana dalam Al-Quran Surat Hud ayat 11.

رريببككنكيذبلصكا اورربكصك اولرمبعكوك تباحكلباصصكلا ككئبلكلوأر ممهرلك ةرركفبغممك ررجمأكوك ررجمأكوك الصكإب

Artinya: Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.

Dalam metode Targhib Wa Tarhib ini diberikan adanya teknik pemberian bimbingan dan ampunan dimanadiperuntukkan bagi peserta didik yang bermasalah selanjutnya seorang pendidik memberikan bimbingan agar peserta didik tersebut dapat memecahkan problem sendiri. Kemudian teknik pemberian motivasi dan peringatan (Al-Taswiq dan Al-Tadzkir)teknik yang dilakukan dengan cara memberi motivasi tinggi terhadappeserta didik, dan yang terakhir adalah teknik anugerah dan hukuman (tsawab dan iqab)teknik yang dilakukan dengan cara memberi anugerah pada pesertadidik yang berprestasi dan hukuman bagi mereka yang melanggar dan lemah.

(11)

baik untuknya dan mana yang buruk baginya pula. Seorang remaja harus dapat bertanggung jawab akan apa yang telah dilakukan. Jika merasa benar maka diberi reward, namun jika berbuat salah maka harus menanggung konsekuensi yang ada.

Kesimpulan

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Latipun. 2008. Psikologi Konseling Edisi Ketiga. Malang : UMM Press.

Harsanti, I., & Verasari, D. G. 2013. Kenakalan pada Remaja yang Mengalami Perceraian Orang Tua. Proceeding PESAT . Volume 5 (2013) Hal 71-77. Di akses pada tanggal 4 Maret 2017.

Kholifah, E. N., & Albaar, R. 2012. Bimbingan Konseling Islam dalam Meningkatkan Enterpreneurship pada Mahasiswa yang Bekerja di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Bimbingan dan Konseling Islam. Volume 2 (2012) No. 1., Hal. 88-110. Diakses pada tanggal 1 Maret 2017.

Prahara, E. Y. 2015. Metode Targhib Wa Tarhib dalam Pendidikan Islam. Cendekia. Volume 13 (2015) No.1., Hal. 157-169. Di akses pada tanggal 1 Maret 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Bab kedua, merupakan tinjauan umum terkait dengan strategi pengusaha tahu untuk menghadapi persaingan antar pengusaha, meliputi: pengertian strategi, persaingan,

Yusuf Bachtiar, NIM 09220061, mahasiswa jurusan Hukum Bisnis Syari’ah, Fakultas Syari’ah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan judul:.. “BEA

Sistem Pengendalian Intem Persediaan adalah suatu kebijakan dan semua prosedur dari kegiatan yang telah dilakukan organisasi dalam perusahaan untuk menjaga keamanan

Mahasiswa dapat menjelaskan secara singkat sejarah dirancangnya bahasa pemrograman pascal dan mengerti tentang konsep dasar dalam membuat program,dengan bahasa

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh subtitusi minyak sawit oleh minyak ikan lemuru dan suplementasi vitamin E dalam ransum ayam broiler terhadap

The Relationship Between Language ………..Suparman 32 In the teaching and learning process, language is so meaningful because the success of teaching and learning depends on

Pada hari pertama, mahasiswa diberikan paparan mengenai profil perusahaan, fasilitas, aturan, dan agenda yang akan dilakukan selama kegiatan kerja praktik berlangsung

Nilai sig value yang kurang dari 0.05 menunjukkan bahwa kecerdasan emosional, pendidikan dan pelatihan serta kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan