MAKALAH PENGANTAR SASTRA INDONESIA
“ TEORI FEMINISME “
Nama Kelompok :
Linda Agustina
Kristian Aditia
Bayu
PRODI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Feminisme erat kaitannya dengan gerakan politik yang memperjuangkan
kesetaraan hak. Pembicaraan tentang feminism bukanlah hal yang baru, baik dikalangan pejuang hak-hak wanita pada umumnya. Gerakan feminisme mulai membuahkan hasil nyata sekitar tahun 1960-an. Feminisme menyangkut bagaimana memposisikan subjek perempuan dalam masyarakat.
Menjadi feminis merupakan suatu proses panjang yang muncul dari berbagai rasa sakit dan kepahitan, serta kegetiran atas ketimpangan yang berlangsung di dalam tatanan masyarakat, baik yang berlangsung di ranah public maupun yang berlangsung di ranah domestic, di ranah pribadi.
Feminisme mewujud seperti tubuh perempuan, yang tidak berpusat, yang tidak satu terintergrasi, yang dapat membagi diri tanpa menjadi berkurang, yang dapat menyatu tanpa kehilangan subyektivitasnya yang karena berbeda maka saling melengkapi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Feminisme 2.2 Sejarah Feminisme 2.3 Aliran-aliran Feminisme
2.4 Kritik Feminisme dan Ragamnya
Kritik sastra feminis adalah studi sastra yang mengarahkan fokus analisisnya pada perempuan. Dasar pemikiran feminis dalam penelitian sastra adalah upaya pemahaman kedudukan peran perempuan seperti yang tercermin dalam karya sastra (Suharto.2002 : 15)
Kritik sastra feminis merupakan salah satu ilmu disiplin sebagai respon atas berkembang luasnya feminisme diberbagai peniru dunia. Secara garis besar Culler menyebutkan kritik sastra feminis sebagai reading as a woman (membaca sebagai perempuan). Yoder juga menyebutkan bahwa kritik sastra feminis itu bukan pengkritik atau kritik tentang perempuan. Arti sederhana kritik feminis adalah pengkritik memandang sastra dengan kesadaran khusus, kesadaran bahwa ada dua jenis kelamin yang banyak berhubungan dengan budaya, sastra, dan kehidupan.
Berikut ini merupakan jenis-jenis kritik sastra feminis yang berkembang di masyarakat menurut Dra. Ekarini. M. Pd :
a) Kritik Ideologis
b) Gvnocritics atau ginokritik