• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESUME MATERI PKN TENTANG IDEOLOGI DAN K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RESUME MATERI PKN TENTANG IDEOLOGI DAN K"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

RESUME MATERI PKN TENTANG IDEOLOGI DAN

KONSTITUSI

Oleh :

(2)

IDEOLOGI

1. Pengertian Ideologi

a. Secara Etimologis

Secara etimologis, ideologi berasal dari kata “ideo” dan “logos”. Ideo berarti gagasan-gagasan, sementara logos adalah ilmu. Jadi, secara etimologis (asal-usul bahasa) ideologi berarti ilmu tentang gagasan-gagasan atau ilmu yang mempelajari asal-usul ide. Ada pula yang menyatakan ideologi sebagai seperangkat gagasan dasar tentang kehidupan dan masyarakat, misalnya pendapat yang bersifat agama atau pun politik.

b. Menurut Para Ahli

Berikut ini pengertian ideologi menurut para ahli:

a) Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu.

b) Alfian, menyatakan ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam ten tang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.

(3)

d) Destutt de Tracy mengartikan ideologi sebagai "science of ideas" di mana di dalamnya ideologi dijabarkan sebagai sejumlah program yang diharapkan membawa perubahan institusional (lembaga) dalam suatu masyarakat.

e) Descartes, ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.

f) Francis Bacon, ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.

g) Harold H. Titus, mendefinisikan ideologi adalah sebagai suatu istilah yang dipergunakan untuk sekelompok cita-cita. mengenai berbagai macam masalah politik dan ekonomi serta filsafat sosia serta filsafat sosial yang dilaksanakan bagi suatu rencana sistematis tentang cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.

h) Machiavelli, ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.

i) M. Sastraprateja, ideologi adalah sebagai perangkat gagasan atau pemikiran yang berorientasi pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur.

j) Murdiono, ideologi adalah kompleks pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjad landasan bagi seseorang (masyarakat) untuk memahami jagad raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk

mengelolanya.

(4)

l) Kirdi Dipoyuda mengartikan ideologi sebagai suatu kesatuan gagasan-gagasan dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya baik individual maupun sosial, termasuk kehidupan negara.

m)Soerjanto Poespowardojo, merumuskan ideologi sebagai kompleks pengetahuan dan nilai, yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang (atau masyarakat) untuk memahami jagat ray a dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.

n) Thomas H., ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.

o) W White, memberikan pengertian bahwa ideologi adalah soal cita-cita politik atau doktrin (ajaran) dari suatu lapisan masyarakat atau sekelompok manusia yang dapat dibeda-bedakan.

c. Kesimpulan

Jadi, pengertian Ideologi menurut kelompok kami yaitu, Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang memberikan arah dan tujuan yang hendak dicapai suatu Bangsa & Negara.

(5)

A. Liberalisme

Sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama . Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga dianut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.

Mengenai konsep liberalisme, dapat kita tarik beberapa pokok pemikiran yang terkandung di dalamnya, sebagai berikut:

a) Inti pemikiran : kebebasan individu

b) Perkembangan : berkembang sebagai respons terhadap pola kekuasaan negara yang absolut, pada tumbuhnya negara otoriter yang disertai dengan pembatasan ketat melalui berbagai undang-undang dan peraturan terhadap warganegara

c) Landasan pemikirannya adalah bahwa menusia pada hakikatnya adalah baik dan berbudi-pekerti, tanpa harus diadakannya pola-pola pengaturan yang ketat dan bersifat memaksa terhadapnya.

d) System pemerintahan (harus): Demokrasi

B. Kapitalisme

Suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya . Negara yang menganut paham kapitalisme Amerika serikat, Jepang, Italia, Inggris, Jerman, Prancis, Norwegia, Swedia, Swiss, Jepang, Korea Selatan .

(6)

a) Inti pemikiran : perkonomian individu

b) Fisafat : negara tidak boleh mencampuri kegiatan-kegiatan perekonomian, khususnya menyangkut kegiatan perekonomian perseorangan

c) Landasan pemikiran : kebebasan ekonomi yang bersifat perseorangan pada instansi terakhir akan mampu mengangkat kemajuan perekonomian seluruh masyarakat

d) System pemerintahan : demokrasi

C. Komunisme

Sebuah aliran berpikir berlandaskan kepada ateisme , tidak memercayai adanya Tuhan, digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia . Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Republik Rakyat Cina (sejak 1949), Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos .

Gelombang komunisme abad kedua puluh ini, tidak bisa dilepaskan dari kehadiran Partai Bolshevik di Rusia. Gerakan-gerakan komunisme international yang tumbuh sampai sekarang boleh dikatakan merupakan perkembangan dari Partai Bolshevik yang didirikan oleh Lenin.

a) Inti pemikiran: perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas dimasyarakat, sehingga negara hanya sasaran antara.

b) Landasan pemikiran :

i. Penolakan situasi dan kondisi masa lampau, baik secara tegas ataupun tidak.

ii. Analisa yang cendrung negatif terhadap situasi dan kondisi yang ada.

iii. Berisi resep perbaikan untuk masa depan dan,

(7)

c) System pemerintahan (hanya): otoriter/totaliter/dictato

D. Sosialisme

Paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Negara yang menganut Ideologi Sosialisme adalah Negara-negara di Eropa Barat.

Hal-hal pokok yang terkandung dalam Sosialisme, adalah:

1. Inti pemikiran : kolektifitas (kebersamaan) (gotong royong)

2. Filsafatnya :pemerataan dan kesederajatan

bahwa pengaturan agar setiap orang diperlakukan sama dan ada pemerataan dalm berbagai hal (pemerataan kesempatan kerja, pemerataan kesempatan berusaha,dll)

3. Landasan pemikiran : bahwa masyarakat dan juga negara adalah suatu pola kehidupan bersama. Manusia tidak bisa hidup sendiri-sendiri, dan manusia akan lebih baik serta layak kehidupannya jika ada kerja sama melalui fungsi yang dilaksakan oleh Negara.

4. System pemerintahan (boleh): demokrasi, otoriter

E. Fasisme

Sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaan absolut tanpa demokrasi dan ultrasinalisme , menjalankan sesuatu dengan fanatik yang tinggi dan otoriter dalam pemerintahan . Negara-negara yang pernah menganut Ideologi Fasisme adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Italia dan Jerman.

(8)

Musolini terbunuh tahun 1943, fasisme di Italia berakhir. Demikian pula Nazisme di Jerman. Namun, sebagai suatu bentuk ideology, fasisme tetap ada.

Fasisme banyak kemiripannya dengan teori pemikiran Machiavelistis dari Niccolo Machiavelli, yang menegaskan bahwa negara dan pemerintah perelu bertindak keras agar “ditakuti” oleh rakyat. fasisme di Italis (=Nazisme di Jerman), sebagai system pemerintahan otoriter dictator memang berhasil menyelamatkan Italia pada masa itu (1922-1943) dari anarkisme dan dari komunism. Walaupun begitu, kenyataannya adalah, bahwa fasisme telah menginjak-nginjak demokrasi dan hak asasi.

1) Inti pemikiran : negara diperlukan untuk mengatur masyarakat

2) Filsafat : rakyat diperintah dengan cara-cara yang membuat mereka takut dan dengan demikian patuh kepada pemerintah. Lalu, pemerintah yang mengatur segalanya mengenai apa yang diperlukan dan apa yang tidak diperlukan oleh rakyat

3) Landasan pemikiran : suatu bangsa perlu mempunyai pemerintahan yang kuat dan berwibawa sepenuhnya atas berbagai kepentingan rakyat dan dalam hubungannya dengan bangsa-bangsa lain. oleh karena itu, kekuasaan negara perlu dipergang koalisi sipil dengan militer yaitu partai yang berkuasa (fasis di Italia, Nazi di Jerman, Peronista di Argentina) bersama-sama pihak angkatan bersenjata

4) System pemerintahan (harus) : otoriter

F. Nazisme

(9)

G. Marxisme

Ideologi politik dan ekonomi yang menekankan pentingnya perjuangan kelas dalam masyarakat . Negara Yang Menganut Ideologi Marxisme

Inggris, Belanda, Portugal, Perancis, dan Spanyol .

Marxisme, dalam batas-batas tertentu bisa dipandang sebagai jembatan antara revolusi Prancis dan revolusi Proletar Rusia tahun 1917. Untuk memahami Marxisme sebagai satu ajaran filsafat dan doktrin revolusioner, serta kaitannya dengan gerakan komunisme di Uni Soviet maupun di bagian dunia lainnya, barangkali perlu

mengetahui terlebih dahulu kerangka histories Marxisme itu sendiri.

Berbicara masalah Marxisme, memang tidak bisa lepas dari nama-nama tokoh seperti Karl Marx (1818-1883) dan Friedrich Engels (1820-1895). Kedua tokoh inilah yang mulai mengembangkan akar-akar komunisme dalam pengertiannya yang

sekarang ini. Transisi dari kondisi masyarakat agraris ke arah industrialisasi menjadi landasan kedua tokoh diatas dalam mengembangkan pemikirannya. Dimana eropa barat telah menjdai pusat ekonomi dunia, dan adanya kenyataan di mana Inggris Raya berhasil menciptakan model perkembangan ekonomi dan demokrasi politik.

Tiga hal yang merupakan komponen dasar dari Marxisme adalah :

1) Filsafat dialectical and Historical Materialism.

2) Sikap terhadap masyarakat kapitalis yang bertumpu pada teori nilai tenaga kerja dari David Ricardo (1772) dan Adam Smith (1723-1790)

3) Menyangkut teori negara dan teori revolusi yang dikembangkan atas dasar konsep perjuangan kelas. Konsep ini dipandang mampu membawa masyarakat ke arah komunitas kelas.

Dalam teori yang dikembangkannya, Marx memang meminjam metode dialektika Hegel. Menurut metode tersebut, perubahan-perubahan dalam pemikiran, sifat dan bahkan perubahan masyarakat itu sendiri berlangsung melalui tiga tahap, yaitu tesis (affirmation), antitesis (negation), dan sintesisI (unification). Dalam

(10)

menandaskan bahwa kontradiksi dan konflik dari berbagai hal yang saling berlawanan satu sama lain sebenarnya bisa membawa pergeseran kehidupan social-politik dari tingkat yang sebelumnya ke tingkat yang lebih tinggi. Selain dari itu, suatu tingkat kemajuan akan bisa dicapai dengan jalan menghancurkan hal-hal yang lama dan sekaligus memunculkan hal-hal yang baru.

H. Arnakhisme

Adalah suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara,

pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang

menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan .

I. Feminisme

Adalah suatu teori yang menyatakan bahwa menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria.

1) Inti pemikiran : emansipasi wanita

2) Landasan pemikiran: bahwa wanita tidak hanya berkutat pada urusan wanita saja melainkan juga dapat melakukan seprti apa yang dilakukan oleh pria.

3) Wanita dapat melakukan apa saja.

4) System pemerintahan: demokrasi

J.

Demokrasi

Artinya hukum untuk rakyat oleh rakyat. kata ini merupakan himpunan dari dua kata : demos yang berarti rakyat, dan kratos berarti kekuasaan. Jadi artinya kekuasaan ditangan rakyat.

(11)

bahwa sumber kepemimpinan ialah kehendak yang bersatu milik rakyat. dalam suatu kesempatan Aristoteles menjelaskan macam-macam pemerintahan, dengan berkata,“ada tiga mcam pemerintahan: kerajaan, aristokrasi, republik, atau rakyat memagang sendiri kendali urusannya.”

1) Inti pemikiran: kedaulatan ditangan rakyat

2) Filsafat : menurut Dr. M. Kamil Lailah menetapkan tiga macam justifikasi ilmiah dari prinsip demokrasi, yaitu:

i. Ditilik dari pangkal tolak dan perimabngan yang benar, bahwa system ini dimaksudkan untuk kepentingan social dan bukan untuk kepentingan individu.

ii. Unjustifikasi berbagai macam teori yang bersebrangan dengan prinsip demokrasi.

iii. Opini umum dan pengaruhnya.

3) Landasan pemikiran. Rakyat membuat ketetapan hukum bagi dirinya sendiri lewat dewan perwakilan, yang kemudian dilaksanakan oleh pihak pemerintah atau eksekutif.

4) System pemerintahan (harus) : Demokrasi

K. NEOLIBERALISMEE

:

Artinya setiap manusia pada hakikatnya baik dan berbudi pekerti .

1) Inti pemikiran : mengembalikan kebebasan individu

2) Filsafat : sebagai perkembangan dari liberalism.

3) Landasan pemikiran : setiap manusia pada hakikatnya baik dan berbudi pekerti

(12)

3. Ideologi Terbuka

a. Ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak dimutlakkan. Ideologi macam ini memiliki ciri:

a. Merupakan kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat (falsafah). Jadi, bukan keyakinan ideologis sekelompok orang melainkan kesepakatan masyarakat.

b. Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri, ia adalah milik seluruh rakyat, dan bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan mereka.

c. Isinya tidak langsung operasional. Sehingga, setiap generasi baru dapat dan perlu menggali kembali falsafah tersebut dan kembali mencari implikasinya dalam situasi kekinian mereka.

d. Tidak pernah memperkosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan falsafah itu.

e. Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama.

(13)

Meskipun Pacasila memiliki watak sebagai ideologi terbuka, harus diakui bahwa Pancasila pernah dijadikan sebagai ideologi tertutup. Pada masa orde baru Pancasila digunakan penguasa sebagai cara untuk melakukan tipu daya guna menyembunyikan, kepentingan, mendapatkan serta mempertahankan kekuasaan. Pengalaman itu

memberikan pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia: ketika dijadikan sebagai ideologi tertutup, Pancasila cenderung kehilangan daya tarik dan relevansinya.

Ideologi terbuka ialah bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri.

Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal. Sumber semangat ideologi terbuka itu sebenarnya terdapat dalam Penjelasan Umum UUD 1945, yang menyatakan, “... terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah cara membuatnya, mengubahnya dan mencabutnya“.

b. Faktor Pendorong Keterbukaan Ideologi Pancasila

Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila adalah sebagai berikut :

a. Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yangberkembang secara cepat.

b. Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku dikarenakan cenderung meredupkan perkembangan dirinya.

c. Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau.

d. Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.

(14)

mengenal ada tiga tingkat nilai, yaitu nilai dasar yang tidak berubah, nilai instrumental sebagai sarana mewujudkan nilai dasar yang dapat berubah sesuai keadaan dan nilai praktis berupa pelaksanaan secara nyata yang sesungguhnya. Nilai-nilai Pancasila dijabarkan dalam norma - norma dasar Pancasila yang terkandung dan tercermin dalam Pembukaan UUD 1945. Nilai atau norma dasar yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ini tidak boleh berubah atau diubah. Karena itu adalah pilihan dan hasil konsensus bangsa yang disebut kaidah pokok dasar negara yang fundamental

(Staats fundamenteal norm). Perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai praktis harus tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.

c. Batas-batas Keterbukaan Ideologi Pancasila

Sungguhpun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-batasnya yang tidak boleh dilanggar, yaitu sebagai berikut :

a. Stabilitas nasional yang dinamis.

b. Larangan terhadap ideologi marxisme, leninisme dan komunisme. c. Mencegah berkembangnya paham liberal.

d. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang mengelisahkan kehidupan masyarakat.

e. Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus.

(15)

a) Keyakinan, yaitu setiap ideologi selalu menunjukkan gagasan vital yang sudah diyakini kebenarannya untuk dijadikan dasar dan arch strategic bagi tercapainya tujuan yang telah ditentukan.

b) Mitos, yaitu konsep ideologi selalu memitoskan suatu ajaran yang secara optimal dan pasti, yang menjamin tercapainya tujuan melalui cara-cara yang telah ditentukan.

c) Loyalitas, yaitu setiap ideologi menuntut keterlibatan optimal atas dasar loyalitas dari pendukungnya.

Dengan memperhatikan pengertian dan unsur-unsur ideologi, dapat dikatakan bahwa semua komponen itu adalah pandangan hidup yang sudah disertai dengan cara-cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan, dan sudah menjadi milik kelompok atau bangsa tertentu. Misalnya ideologi yang dimiliki bangsa Indonesia.

Dalam suatu ideologi harus terkandung tiga komponen dasar, yaitu:

a) Keyakinan hidup, yaitu konsepsi yang menyeluruh tentang alam semesta (kosmos). Dalam konsepsi ini akan dihadapkan antara keyakinan hidup dengan alam semesta, yang di dalamnya tercermin tiga keyakinan dasar, yaitu hal yang menyangkut hakikat diri pribadi, hakikat yang menyangkut hubungannya dengan sesama, serta hubungan antara pribadi dengan Tuhan.

b) Tujuan hidup, yaitu konsepsi tentang cita-cita hidup yang diinginkan.

(16)

4. Arti Penting Ideologi Bagi Suatu Negara

Jika menengok sejarah kemerdekaan Negara-negara dunia ketiga, baik yang ada di Asia, Afrika maupun Amerika Latin yang pada umumnya cukup lama berada di bawah cengkeraman penjajahan Negara lain, Ideologi dimaknai sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai, dan keyakinan yang ingin mereka wujudkan dalam kenyataan hidup yang nyata. Ideologi dalam artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberikan arahan mengenai dunia beserta isinya, serta menanamkan semangat dalam perjuangan masyarakat untuk bergerak melawan penjajahan, yang selanjutnya mewujudkannya dalam kehidupan penyelenggaraan negara. Pentingnya Ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu sendiri. Adapun fungsi Ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa. Ideologi memiliki kecenderungan untuk “memisahkan” kita dari mereka. Ideologi berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan dengan agama, Aagama berfungsi juga mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup bahkan dariberbagai Ideologi. Sebaliknya Ideologi mempersatukan orang dari berbagai agama. Oleh karena itu ideologi juga berfungsi untuk mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau ketegangan sosial. Dalam hal ini Ideologi berfungsi sebagai pembentuk solidaritas (rasa kebersamaan) dengan mengangkat berbagai perbedaan kedalam tata nilai yang lebih tinggi. Fungsi pemersatu itu dilakukan dengan menyatukan keseragaman ataupun keanekaragaman, misalnya dengan memakai semboyan “kesatuan dalam perbedaan” dan “perbedaan dalam kesatuan”.

(17)

Pancasila yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV. Dengan ideologi pancasila tersebut, bangsa Indonesia mampu menghadapi berbagai persoalan yang timbul dan mampu mempertahankankan keberadaanya di tengah-tengah kehidupan bangsa-bangsa dunia. Ideologi suatu bangsa di rumuskan oleh bangsa itu sendiri dan di gali dari budaya dan nilai-nilai kehidupan mereka yang berlangsung selama ini dan telah di yakini keberadaannya.

Apalagi ideologi nasional tersebut tidak suatu Negara tidak di hayati dan diamalkan oleh masyarakatnya maka ideologi tersebut hanya merupakan symbol belaka yang tidak mempunyai arti apa-apa bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Kurangnya pengamalan ideologi nasional oleh masyarakat dapat terjadi karena prinsip-prinsip dasar serta arah tujuan yang terkandung dalam ideologi tersebut tidak di pahami, dimengerti, dipergunakan, dilaksanakan sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara.

Ideologi diperlukan oleh suatu bangsa untuk mewujudkan tujuan negaranya. Tanpa kesepakatan bersama, tidak mungkin tujuan untuk meraih cita-cita atau harapan negara dapat menjadi kenyataan.

Jadi Kesimpulannya, Arti penting Ideologi adalah sebagai berikut:

1) Negara mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberikan orientasi mengenai dunia beserta isinya, seta memberikan motivasi perjuangan untuk mencapai apa yang dicita-citakan.

2) Dengan ideologi nasionalnya, suatu bangsa dan negara dapat berdiri kukuh dan tidak mudah terombang-ambing oleh pengaruh ideologi lain serta mampu menghadapi persoalan-persoalan yang ada.

(18)

rakyat dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan demi kelangsungan hidupnya.

4) Ideologi dapat mempersatukan orang dari berbagai golongan, suku, ras, dan agama, bahkan dari berbagai ideologi.

5) Ideologi dapat mempersatukan orang dari berbagai agama. 6) Ideologi mampu mengatasi konflik atau ketegangan sosial.

KONSTITUSI

1. Pengertian Konstitusi

a. Secara Etimologis

Secara etimologi , istilah konstitusi berasal dari kata Constituter (Perancis), Constitution (Inggris), Constitutie (Belanda) yang berarti membentuk suatu negara, menyusun suatu negara, menyusun dan menyatakan negara.

b. Menurut Para Ahli

Pengertian konstitusi menurut para ahli tentu saja melibatkan pendapat para ahli ketatanegaraan di dalamnya. Para ahli tersebut di antaranya:

a) KC. Wheare

Menurut K. C. Wheare, konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraaan suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur, atau memerintah dalam pemerintahan suatu negara.

(19)

Pengertian konstitusi menurut para ahli, kali ini menurut Herman Heller adalah konstitusi mempunyai arti luas daripada undang-undang. Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis tetapi juga sosiologis dan politis.

c) Lasalle

Menurut Lasalle, konstitusi adalah hubungan antara kekuasaaan yang terdapat di dalam masyarakat seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata di dalam masyarakat misalnya kepala negara angkatan perang, partai politik dsb.

d) L.j Van Apeldoorn

L.j Van Apeldoorn, konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun peraturan tak tertulis.

e) Koernimanto Soetopawiro

Pengertian konstitusi menurut pada ahli juga dikeluarkan oleh Koernimanto Soetopawiro. Menurutnya, istilah konstitusi berasal dari bahasa Latin cisme yang berarti bersama dengan dan statute yang berarti membuat sesuatu agar berdiri. Jadi konstitusi berarti menetapkan secara bersama.

f) Carl Schmitt

Carl Schmitt membagi konstitusi dalam 4 pengertian yaitu:

a) Konstitusi dalam arti absolut mempunyai 4 sub pengertian yaitu;

A. Konstitusi sebagai kesatuan organisasi yang mencakup hukum dan semua organisasi yang ada di dalam negara.

B. Konstitusi sebagai bentuk negara.

C. Konstitusi sebagai faktor integrasi.

(20)

b) Konstitusi dalam arti relatif dibagi menjadi 2 pengertian yaitu konstitusi sebagai tuntutan dari golongan borjuis agar haknya dapat dijamin oleh penguasa dan konstitusi sebagai sebuah konstitusi dalam arti formil (konstitrusi dapat berupa tertulis) dan konstitusi dalam arti materiil (konstitusi yang dilihat dari segi isinya)

c) Konstitusi dalam arti positif adalah sebagai sebuah keputusan politik yang tertinggi sehingga mampu mengubah tatanan kehidupan kenegaraan.

d) Konstitusi dalam arti ideal yaitu konstitusi yang memuat adanya jaminan atas hak asasi serta perlindungannya.

g) E.C.S. Wade

Menurut E.C.S. Wade, konstitusi adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebut.

h) Sovernin Lohman

Sovernin Lohman mengatakan makna konstitusi di dalamnya terdapat tiga unsur yang sangat menonjol;

Konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian masyarakat (kontrak sosial). Artinya, konstitusi merupakan hasil kerja dari kesepakatan masyarakat untuk

membina negara dan pemerintahan yang akan mengatur mereka.

Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia dan warga negara sekaligus menentukan batas-batas hak dan kewajiban warga negara dan alat-alat pemerintahannya.

(21)

i) James Bryce

James Bryce juga "menyumbangkan" pendapatnya tentang pengertian konstitusi. Pengertian konstitusi menurut para ahli juga melibatkan namanya sebagai seorang ahli ketatanegaraan. Menurutnya konstitusi sebagai suatu kerangka masyarakat politik (negara) yang diorganisir dengan cara melalui hukum.

j) CF. Strong

CF. Strong, konstitusi terdiri dari: dokumentary constiutution/ writen constitution) adalah aturan-aturan pokok dasar negara, bangunan negara dan tata negara, demikian juga aturan dasar lainnya yang mengatur perikehidupan suatu bangsa di dalam

persekutuan hukum negara. Nondokumentary constitution adalah berupa kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul.

k) Miriam Budiarjo

Miriam Budiarjo, konstitusi memuat tentang: organisasi negara, hak asasi manusia, prosedur penyelesaian masalah pelanggaran hukum, dan cara perubahan konstitusi.

l) G.J. Wolhoff

G.J. Wolhoff, konstitusi adalah undang-undang dasar tertinggi dalam negara yang memuat dasar-dasar seluruh sistem hukum dalam negara itu.

Pembahasan Pengertian Konstitusi Menurut Para Ahli

2. Macam-Macam, Fungsi, & Tujuan Konstitusi

a) Macam-Macam Konstitusi

(22)

1) Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis (written constitution and unwritten constitution).

Suatu konstitusi disebut tertulis bila berupa suatu naskah (Doumentary Constitution), sedangkan konstitusi tidak tertulis tidak berupa suatu naskah (Non- Doumentary Constitution) dan banyak di pengaruhi oleh tradisi konvensi. Contoh konstitusi Inggris yang hanya berupa kumpulan dokumen. Contoh konstitusi Inggris yang hanya berupa kumpulan dokumen.

2) Konstitusi fleksibel dan konstitusi rigid (flexible and rigid constitution).

Pengertian konstitusi fleksibel adalah konstitusi yang di amandemen tanpa adanya prosedur khusus sedangkan konstitusi yang kaku adalah konstitusi yang mensyaratkan suatu adanya prosedur khusus dalam melakukan amandemen. Dikatakan konstitusi itu flexible apabila konstitusi itu memungkinkan adanya perubahan sewaktu-waktu sesuai perkembangan msyarakat (contoh konstitusi Inggris dan Selandia baru). Sedangkan Pengertian konstitusi rigid apabila konstitusi itu sulit diubah sampai kapan pun (contoh : USA, Kanada, Indonesia dan Jepang). Ciri-ciri konstitusi fleksibel

 Sifat elastis, artinya dapat disesuaikan dengan mudah

 Dinyatakan dan dilakukan perubahan adalah mudah seperti mengubah

undang-undang

Ciri ciri Konstitusi rigid mempunyai ciri-ciri pokok, antara lain:

 Memiliki tingkat dan derajat yang lebih tinggi dari undang-undang

 Hanya dapat diubah dengan tata cara khusus/istimewa

(23)

Konstitusi derajat tinggi, konstitusi yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam negara (tingkatan peraturan perundang-undangan). Sedangkan konstitusi tidak derajat tinggi ialah konstitusi yang tidak mempunyai kedudukan serta derajat seperti konstitusi derajat tinggi.

4) Konstitusi Negara Serikat dan Negara Kesatuan (Federal and Unitary Constitution).

Bentuk negara akan sangat menentukan konstitusi negara yang

bersangkutan. Dalam suatu negara serikat terdapat pembagian kekuasaan antara pemerintah federal (Pusat) dengan negara-negara bagian. Hal itu diatur di dalam konstitusinya. Pembagian kekuasaan seperti itu tidak diatur dalam konstitusi negara kesatuan, karena pada dasarnya semua kekuasaan berada di tangan pemerintah pusat.

5) Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan Parlementer (President Executive and Parliamentary Executive Constitution).

Ciri ciri Konstitusi sistem pemerintahan presidensial (strong) terdapat ciri-ciri antara lain:

 Presiden memiliki kekuasaan nominal sebagai kepala negara, tetapi juga

memiliki kedudukan sebagai Kepala Pemerintahan

 Presiden dipilih langsung oleh rakyat atau dewan pemilih

 Presiden tidak termasuk pemegang kekuasaan legislatif dan tidak dapat

memerintahkan pemilihan umum

Ciri ciri Konstitusi sistem pemerintahan parlementer memiliki ciri-ciri (Sri Soemantri) :

 Kabinet dipimpin oleh seorang Perdana Menteri yang dibentuk berdasarkan

kekuatan yang menguasai parlemen

(24)

 Presiden dengan saran atau nasihat Perdana menteri dapat membubarkan

parlemen dan memerintahkan diadakan pemilihan umum.

b) Fungsi Konstitusi

Berbicara mengenai konstitusi, maka kita tak akan lepas dari fungsi konstitusi itu sendiri, Dandi antara fungsi daripada konstitusi adalah

1) Menentukan pembatasan terhadap kekuasaan sebagai suatu fungsi konstitusionalisme;

2) Memberikan legitimasi terhadap kekuasaan pemerintah;

3) Sebagai instrumnen untuk mengalihkan kewenangan dari pemegang kekuasaan asal (baik rakyat dalam sistem demokrasi atau raja dalam sistem monarki) kepada organ-organ kekuasaan negara;

Atau bila diuraikan seperti di bawah :

1) Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ negara.

2) Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara.

3) Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara dengan warga negara

4) Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara ataupun kegiatan penyelanggaraan kekuasaan negara.

5) Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli (yang dalam sistem demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara.

6) Fungsi simbolik sebagai pemersatu (symbol of unity).

7) Fungsi simbolik sebagai rujukan identitas dan keagungan bangsa (identity of nation)

8) Fungsi simbolik sebagai pusat upacara (center of ceremony)

(25)

10)Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat (social

engineering atau social reform), baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas.

c) Tujuan Konstitusi

1) Secara Umum

Secara umum, tujuan dibuatnya konstitusi adalah untuk mengatur jalannya kekuasaan dengan jalan membatasinya melalui aturan untuk menghindari terjadinya kesewenangan yang dilakukan penguasa terhadap rakyatnya serta memberikan arahan kepada penguasa untuk mewujudkan tujuan Negara. Jadi, pada hakikatnya konstitusi Indonesia bertujuan sebagai alat untuk mencapai tujuan negara dengan berdasarkan kepada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.

2) Menurut Ahli

Adapun beberapa pendapat ahli tentang tujuan konstitusi, yaitu :

C.F. Strong = Tujuan konstitusi adalah untuk membatasi

kesewenang-wenangan tindakan pemerintah untuk menjamin hak-hak yang diperintah dan merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.

Karl Loewenstein = untuk mengawasi proses kekuasaan. Oleh karena itu Setiap konstitusi mempunyai dua tujuan yaitu :

a. Untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik

b. Untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak penguasa,dan menetapkan bagi penguasa tersebut batas-batas kekuasaan mereka, sehingga tidak terdapat kekuasaan yang semena – mena atau kekuasaan absolutisme.

 Bagir Manan = untuk mengatur organisasi negara dan susunan pemerintahan.

(26)

J. Barents :

1. Tujuan asli yakni memelihara ketertiban dan ketentraman

2. Mempertahankan kekuasaan bagi golongan pemimpin

3. Mengurus kepentingan umum dengan menjalankan tugas besar

Maurice Duverger :

Menjaga keseimbangan antara ketertiban, kekuasaannya, dan kebebasan.

G. S. Diponolo :

1. Menjaga kekuasaan

2. Perdamaian, keamanan, dan ketertiban

3. Kemerdekaan

4. Keadilan

5. Kesejahteraan dan kebahagiaan

Koerniatmanto Soetoprawiro :

1. Memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik.

2. Membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak para penguasa serta menetapkan bagi penguasa batas kekuasaan.

3.

1.

UUD 1945 period 18 Agustus 1945 – 27 Desember

1949

(27)

mengadakan sidang pertama yang memiliki keputusan mengesahkan UUD

yang kemudian disebut UUD 1945. Mengapa UUD tidak ditetapkan oleh

MPR? Karena pada saat itu, MPR belum terbentuk.

5.

UUD 1945 tersebut terdiri atas tiga bagian yaitu Pembukaan, Batang Tubuh,

dan Penjelasan. Batang Tubuh terdiri atas 16 bab yang terbagi menjadi 37

pasal, serta 4 pasal Aturan Peralihan dan 2 ayat Aturan Tambahan.

6.

Lembaga tertinggi pada masa ini menurut UUD 1945 adalah:

7.

1.

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

8.

2.

Presiden

9.

3.

Dewan Pertimbangan Agung (DPA)

10.

4.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

11.

5.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

12.

6.

Mahkamah Agung (MA)

13.

2.

Periode Berlakunya Konstitusi RIS 1949

14.

Perjalanan negara baru Republik Indonesia tidak luput dari prongrongan

pihak Belanda yang menginginkan menjajah kembali Indonesia. Belanda

berusaha memecah belah Indonesia.

15.

Untuk menyelesaikan pertikaian Belanda dengan Republik Indonesia (RI),

pada tanggal 23 Agustus – 2 November 1949 Perserikatan Bangsa-Bangsa

(PBB) turun tangan dengan menyelenggarakan Konferensi Meja Bundar

(KMB) di Den Haag (Belanda). Konferensi ini dihadiri oleh wakil-wakil

dari negara-negara jajahan Belanda atau BFO (Bijeenkomst voor Federal

Overleg).

16.

KMB berhasil menghasilkan tiga buah persetujuan pokok, yaitu:

17.

1.

Didirikannya Negara Republik Indonesia Serikat.

18.

2.

Penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat.

19.

3.

Didirikannya uni antara RIS dengan Kerajaan Belanda.

20.

Konstitusi RIS terdiri atas Mukadimah yang berisi 4 alinea, Batang Tubuh

yang berisi 6 bab dan 197 pasal, serta sebuah lampiran.

21.

Selama berlakunya Konstitusi RIS 1949, UUD 1945 tetap berlaku tetapi

hanya untuk negara bagian Republik Indonesia. Wilayah negara itu adalah

Jawa dan Sumatera dengan ibu kota Yogyakarta.

22.

Sistem pemerintahan yang digunakan pada masa berlakunya Konstitusi RIS

adalah sistem parlementer.

(28)

24.

1.

Presiden

25.

2.

Menteri-Menteri

26.

3.

Senat

27.

4.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

28.

5.

Mahkamah Agung (MA)

29.

6.

Dewan Pengawas Keuangan (DPK)

30.

3.

Periode Berlakunya UUDS 1950

31.

Pada awal Mei 1950 terjadi penggabungan negara-negara bagian dalam

negara RIS, sehingga hanya tinggal tiga negara bagian yaitu Negara

Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Sumatera Timur.

Perkembangan berikutnya adalah kesepakatan antara RIS yang mewakili

Negara Indonesia Timur dan Negara Sumatera Timur dengan Republik

Indonesia untuk kembali ke bentuk negara kesatuan. Kesepakatan tersebut

dituangkan dalam Piagam Persetujuan tanggal 19 Mei 1950.

32.

Undang-Undang Dasar Sementara 1950 terdiri atas Mukadimah dan Batang

Tubuh, yang meliputi 6 bab dan 146 pasal.

33.

Lembaga-lembaga negara menurut UUDS 1950 adalah:

34.

1.

Presiden dan Wakil Presiden

35.

2.

Menteri-Menteri

36.

3.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

37.

4.

Mahkamah Agung (MA)

38.

5.

Dewan Pengawas Keuangan (DPK)

39.

Anggota Konstituante dipilih melalui pemilihan umum bulan Desember

1955 dan diresmikan tanggal 10 November 1956 di Bandung.

40.

Sekalipun konstituante telah bekerja dua setengah tahun masih belum

menyelesaikan sebuah UUD. Faktor penyebabnya adalah adanya

pertentangan pendapat di antara partai-partai politik di badan konstituante

dan juga di DPR serta badan-badan pemerintahan.

41.

Demi untuk menyelamatkan bangsa dan negara, pada tanggal 5 Juli 1959

Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang isinya adalah:

42.

1.

Menetapkan pembubaran konstituante

43.

2.

Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi

UUDS 1950

44.

3.

Pembentukkan MPRS dan DPAS

(29)

46.

Pelaksanaan UUD 1945 selama kurun waktu tersebut dapat dipilah menjadi

dua periode yaitu periode Orde Lama (1959-1966), dan periode Orde Baru

(1966-1999).

47.

Pemerintahan pada masa Orde Lama kehidupan politik dan pemerintahan

sering terjadi penyimpangan yang dilakukan presiden dan MPRS yang justru

bertentangan dengan dengan Pancasila dan UUD 1945 karena

penyelenggaraan pemerintahan terpusat pada kekuasaan seorang Presiden

dan lemahnya kontrol yang seharusnya dilakukan DPR terhadap

kebijakan-kebijakan Presiden.

48.

Pemerintahan pada masa Orde Baru hampir sama dengan Orde Lama. Selain

itu UUD 1945 itu sendiri sifatnya singkat dan luwes (fleksibel), sehingga

memungkinkan munculnya berbagai penyimpangan

49.

5.

UUD 1945 Period 19 Oktober 1999 – sekarang

50.

UUD 1945 telah mengalami empat tahap perubahan, yaitu pada tahun 1999,

2000, 2001, dan 2002. Penyebutan UUD setelah perubahan menjadi lebih

lengkap, yaitu : Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

51.

Melalui empat tahapan perubahan tersebut, UUD 1945 telah mengalami

perubahan yang cukup mendasar. Perubahan itu menyangkut kelembagaan

negara, pemilihan umum, pembatasan kekuasaan, Presiden dan Wakil

Presiden, memperkuat kedudukan DPR, pemerintahan daerah, dan ketentuan

yang terinci tentang hak-hak asasi manusia.

52.

Lembaga-lembaga negara menurut UUD 1945 sesudah amandemen adalah :

53.

1.

Presiden

54.

2.

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

55.

3.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

56.

4.

Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

57.

5.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

58.

6.

Mahkamah Agung (MA)

59.

7.

Mahkamah Konstitusi (MK)

(30)

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat pentingnya kegiatan seminar internasional di perguruan tinggi dan juga merupakan salah satu point penunjang dalam akreditasi, oleh karna itu kami

Karena dikhawatirkan pada akhirnya justru dai yang menjadi pemecah persatuan umat atau bahkan mengajak umat Islam ke jalan yang sesat.. Naudzubillah

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM- Pengabdian kepada Masyarakat... Penghargaan dalam 10

Tugas Akhir Program S-1 Seni Musik ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Jurusan Musik Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, dinyatakan lulus

 Organisasi garis dan staf merupakan organisasi yang dibentuk dari penggabungan model garis dan staf dengan mempelajari beberapa kelemahan yang timbul pada kedua.

Election Broadcasting Debates Commission tingkat nasional yang ada pada National Election Commission terdiri atas 11 anggota sementara Election Broadcasting

tersebut dinyatakan berdasarkan pernjelasan Syaodih (2008, hlm. 53) bahwa penelitian kuantitatif merupakan “desain penelitian yang dilakukan dengan menggunakan

Kandungan Oksigen dalam logam las sebagai fungsi dari BI Fluks.. Hubungan antara ketangguhan dengan kandungan