• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kebijakan Pengembangan Industri Kreatif di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kebijakan Pengembangan Industri Kreatif di Kota Medan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

61

DAFTAR PUSTAKA

Andrzeg, (2014). Barries to Development of Creative Industries In Culturally Diverse Region, Poland.

Badan Pusat Statistik. 2014.Medan Dalam Angka tahun 2014, Badan Pusat Statistik Kota Medan, Medan.

Bogdan & Taylor. 1992. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif: Suatu Pendekatan Fenomenologis Terhadap Ilmu-Ilmu Sosial.Diterjemahkan oleh Arief Furchan, Usaha Nasional,Surabaya.

Chalil, Diana dan Barus, Rianti, 2014. Analisis Data Kualitatif, USU Press, Medan.

Cho, D.S. dan Moon, H, C. (2003), From Adam Smith to Michael Porter: Evolusi Teori Daya saing, Salemba Empat, Jakarta.

Consuelo, dkk. 1993. Pengantar Metode Penelitian, Penerbit Universitas Sumatera Utara, Jakarta.

Danuar, Dani, 2013. Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Berbasis Ekonomi Kreatif, di Kota Semarang.

Departemen Perdagangan Republik Indonesia, 2008. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025, Departemen Perdagangan Republik Indonesia , Jakarta.

Florida, R. (2003). The Rise of Creativity Class, Pluto press.

___, (2004). The Rise of The Creativity Class, New York: Basic Books

Gwee, June. (2009). “Innovation and Creative Industries Cluster: A Case Study of Singapore Creative Industries”, Singapore.

Hasibuan, Nurimansyah, 2000. Ekonomi Industri, Persaingan, Monopoli dan Regulasi, LP3ES, Jakarta.

Holzl, W. (2005). “Entrepreneurship, Entry and exit Creative Industries: An Exploratory Survey”, Vienna University of Economics and Business Administration, Vol. 1,pp. 1-31

Husein Umar, 2003. Metodologi penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta, PT.Gramedia Pustaka.

(2)

62 Idrus, Muhammad, 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif

dan Kuantitatif, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Jones, R. (2006). Seminar on Creative Industries Development Krasnoyarsk, PACIFIC STREAM Information CIC.

Kementrian Perdagangan, 2008. Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015, Kementrian Perdagangan RI, jakarta.

Listiani, W. (2008). “Kebijakan Bandung Kota Kreatif ” , Kompas, Rabu 17 September 2008.

Moelyono, Mauled, 2010. Menggerakkan Ekonomi Kreatif, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Nurjannah, 2013. Analisis Pengembangan Program Bisnis Industri Kreatif melalui Pendidikan Tinggi, Jakarta.

Pusparini, 2011. Strategi Pengembangan Industri Kreatif di sumatera Barat (Studi Kasus Industri Kreatif Sektor Kerajinan: Industri Bordir / Sulaman dan Pentenunan)

Simatupang, T.M, Sandroto, I.V dan Lubis, S.B.H. (2004). “A Coordination Analysis of The Creative Desaign Process”, Business Process Management Journal, Vol. 10 No. 4,pp.430-444.

Simatupang, T.M. (2007). “Konsep Kebijakan Membangun Industri Kreatif”, Pikiran Rakyat, Selasa 28 Agustus 2007.

Subri, Mulyadi, 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Tambunan, Tulus, 2007. Perkembangan Indutri Nasional Sejak Orde Baru Hingga Pasca Krisis, Universitas Trisakti, Jakarta.

(3)

63

SUMBER INTERNET

(http:// analisadaily.com/diakses tanggal 14 Februari 2016)

(Bisnis Indonesia, 24/10/2007)

Undang-Undang No.5 Tahun 1987 tentang perindustrian.

Referensi

Dokumen terkait

Yang diteliti dalam penelitian ini hanyalah industri kreatif sektor kerajinan.. Mengetahui profil industri kerajinan yang ada di daerah sekitar

tugas akhir yang berjudul “Strategi Pengembangan Desa Wisata Berbasis Ekonomi Kreatif (Studi Pada Sentra Industri Kerajinan Cobek dan Kerajinan Kayu Desa Junrejo

pelaku Industri Kreatif Lokal di Malang yang tergabung dalam komunitas MCF mencakup bidang Industri digital, Industri Perfilman, industri Kerajinan, Distro dan Fesyen serta

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pengusaha dan karyawan industri kreatif di Pekanbaru (studi kasus pada sub sektor kerajinan).Metode

Bagi para pelaku industri kreatif di Sumatera Barat, mungkin juga perlu memahami bahwa industri kreatif sebagai mesin pertumbuhan ekonomi mencerminkan

Hasil penelitian Pemetaan industri kreatif sektor kerajinan yang dilakukan di Kabupaten Pemalang berdasarkan Analisis SWOT jika dilihat dari perolehan hasil

Tapi saat ini yang berkembang baru kuliner,fesyen, dan kerajinan tangan Pengembangan UKM kreatif di Sumatera Barat berdasarkan pertimbangan bahwa dimasa yang akan datang sektor ekonomi

Dari uraian diatas peneliti mengambil rumusan masalah Bagaimana Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif sektor fashion, kuliner, kerajinan, musik yang menjadi icon Kota Malang dengan