• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sabtu 22 Maret 2014 Matriks Perbedaan Mo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sabtu 22 Maret 2014 Matriks Perbedaan Mo"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Sabtu, 22 Maret 2014

Matriks Perbedaan Model Pembelajaran

Discovery, Inquiry, Problem Based Learning

dan Problem Solving

N o

Pembeda Discovery Inquiry Problem Based Learning

Problem solving 1 Pengertia

n

prosedur mengajar yang

mementingk an

pengajaran perseoranga n,

manipulasi obyek dan lain-lain, sebelum sampai kepada generalisasi. Metode discovery learning merupakan komponen dari

praktek pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif,

beroreientas i pada proses, mengarahka n sendiri, mencari sendiri dan reflektif.

Model pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan

Problem Based Learning merupakan suatu model pengajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik. Masalah autentik dapat diartikan sebagai suatu masalah yang sering

ditemukan siswa dalam kehidupan sehari-hari.

pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran di mana siswa

mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri. Pada

(2)

dari

permasalahan yang ada. Solusi dari permasalahan tersebut tidak mutlak mempunyai satu jawaban yang benar artinya siswa dituntut pula untuk belajar secara kritis. Siswa diharapkan menjadi individu yang berwawasan luas serta mampu melihat hubungan pembelajaran dengan aspek-aspek yang ada di lingkunganny a.

3 Kelebiha n 1.

Teknik ini

mampu membantu siswa untuk mengemban gkan, memperban yak

kesiapan, serta penguasaan keterampila n dalam proses kognitif/me ndalam tertinggal dalam jiwa siswa

1. pembelajaran

yang

menekankan kepada

pengembangana spek kognitif, afektif, dan psikomotor seca ra seimbang 2. dapat

memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka 3. sesuai dengan

perkembangn psikologi

1.

Mengembangka n pemikiran kritis dan keterampilan kreatif

2.

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah 3.

Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar 4. Membantu siswa belajar untuk

mentransfer

1. dapat

membuat peserta didik menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari 2. dapat

melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan

(3)

tersebut, nya masing-masing.

5. Mampu

mengarahka n cara siswa belajar,

kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata

pengetahuan dengan situasi baru

5. Dapat mendorong siswa/mahasisw a mempunyai inisiatif untuk belajar secara mandiri

6. Mendorong kreativitas siswa dalam pengungkapan penyelidikan masalah yang telah ia lakukan 7. Dengan PBM akan terjadi

pembelajaran bermakna. 8. Dalam situasi PBM, siswa/mahasisw a

mengintegrasik an pengetahuan dan ketrampilan secara simultan dan

mengaplikasika nnya dalam konteks yang relevan.

9. PBM dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif

siswa/mahasisw a dalam

bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat

mengembang kan

kemampuan berpikir peserta didik secara kreatif 4. peserta didik

sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya. 5. Melatih

siswa untuk mendesain suatu penemuan. 6. Berpikir dan

bertindak kreatif. 7. Memecahkan

masalah yang dihadapi secara realistis 8. Mengidentifi

kasi dan melakukan penyelidikan. n kemajuan berfikir siswa untuk

menyelesaika n masalah yang dihadapi dengan tepat. 11. Dapat

(4)

untuk

belajar lebih giat.

6. Membantu

siswa untuk memperkuat dan

menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri. 7. Strategi itu

berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman belajar saja, membantu bila di perlukan.

mengembangka n hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.

dengan kehidupan, khususnya dunia kerja

4 Kekuran gan

1. Pada siswa

harus ada kesiapan dan

kematangan mental untuk cara belajar ini. Siswa harus berani dan berkeingina n untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik.

2. Bila kelas

terlalu besar

1. sulit mengotrol

kegiatan dan keberhasilan siswa

2. sulit

merencanakan pembelajaran oleh

karenaterbentur dengan

kebiasaan siswa dalambelajar 3. memerlukan

waktu yang panjang untuk mengiplementa sikannya

1. Kurang terbiasanya peserta didik dan pengajar dengan metode ini. Peserta didik dan pengajar masih terbawa

kebiasaan metode konvensional, pemberian materi terjadi secara satu arah.

2. Kurangnya waktu

pembelajaran.

1. memerlukan

cukup banyak waktu 2. melibatkan

lebih banyak orang

3. dapat

mengubah kebiasaan peserta didik belajar dengan mendengarka n dan

(5)

penggunaan teknik ini akan kurang berhasil. saja , kurang memperhati kan

perkembang an atau pembentuka

Proses PBM terkadang membutuhkan waktu yang lebih banyak. Peserta didik terkadang memerlukan waktu untuk menghadapi persoalan yang diberikan. Sementara, waktu pelaksanaan PBM harus disesuaikan dengan beban kurikulum. 3. Menurut Fincham et al. (1997), "PBL tidak

menghadirkan kurikulum baru tetapi lebih pada kurikulum yang sama melalui metode pengajaran yang berbeda," (hal. 419). 4. Siswa tidak dapat benar-benar tahu apa yang mungkin penting bagi mereka untuk belajar, terutama di daerah yang mereka tidak memiliki pengalaman sebelumnya. 5. Seorang guru

mengadopsi

diterapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan masalah 5. Beberapa

pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat

menyimpulka n kejadian atau konsep tersebut. 6. Memerlukan

(6)

secara kreatif.

pendekatan PBL mungkin tidak dapat untuk menutup sebagai bahan sebanyak kursus kuliah berbasis konvensional. PBL bisa sangat menantang untuk

melaksanakan, karena

membutuhkan banyak

perencanaan dan kerja keras bagi guru. Ini bisa sulit pada awalnya bagi guru untuk "melepaskan kontrol" dan menjadi fasilitator, mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang tepat daripada menyerahkan mereka solusi 5 Sintak 1. Orientasi

2. Identifikasi

Masalah 3. Observasi

4. Pengumpul

an Data 5. Pengolahan

Data Dan Analisis 6. Verifikasi

7. Generalisasi

1. Orientasi

2. Merumukan

Masalah

3. Menyimpulkan

Hipotesis 4. Mengumpulkan

Data 5. Menguji

Hipotesis 6. Kesimpulan

1. Merumuskan

Masalah 2. Menganalisis

Masalah 3. Merumuskan

Hipotesis 4. Mengumpulkan

Data 5. Pengujian

Hipotesis 6. Merumuskan

Rekomendasi Pemecahan masalah

1. Merumuskan

Masalah 2. Menganalisis

Masalah 3. Merumuskan

Hipotesis 4. Mengumpulk

(7)

5. Pembuktian

Hipotesis 6. Menentukan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh perceived ease to use dan subjective norm terhadap intention to use dengan perceived usefulness

Halaman gerakan dasar Tari Pendet akan menampilkan beberapa button gerakan dasar Tari Pendet yang akan diperagakan oleh model 3 dimensi apabila dipilih

Dalam rangka mendukung pencapaian prioritas nasional sebagaimana telah ditetapkan dalam visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang dijabarkan dalam RPJMN periode

Lokasi pasti bangunan tempat tinggal Ki Ageng Pemanahan sampai saat ini masih belum dapat diketahui, namun mengacu dari legenda yang ada, maka kelompok bangunan yang

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kamus, Jakarta: Balai Pustaka, p.. Selain itu juga, ketika belajar menari bersama orang tuanya sang

Dengan demikian semakin intensif bimbingan sosial dan tinggi perhatian orangtua terhadap siswa secara bersama-sama, maka akan diikuti peningkatan sosialisasi diri

Berdasarkan hasil survey The Food and Drug (FDA) pada tahun 2005, mengat akan bahwa dimana 60% sampai 80% konsumen di Amerika membaca produk label pangan sebelum membeli

Dari survei awal yang dilakukan oleh peneliti terhadap 8 perawat ruang gaduh gelisah di Rumah Sakit Jiwa ”X” menunjukkan terdapat 3 orang perawat atau 37,5%