• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Koefisien Harga Satuan Tenaga Kerja di Lapangan Dengan Membandingkan Analisis SNI Pada Struktur Bangunan Gedung Pemerintah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Koefisien Harga Satuan Tenaga Kerja di Lapangan Dengan Membandingkan Analisis SNI Pada Struktur Bangunan Gedung Pemerintah"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Dalam pelaksanaan suatu proyek, masalah yang berkaitan dengan tenaga kerja, upah, dan bahan merupakan hal penting yang perlu diperhitungkan. Pekerjaan sekecil apapun apabila tidak didukung dengan tenaga kerja yang berkemampuan kerja yang baik dan bahan yang bermutu baik, tidak akan memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan dalam sebuah proyek. Bahkan akibat penggunaan sumber daya manusia yang kurang tepat bisa mengakibatkan kerugian yang besar pada proyek kontruksi. Karna itu perlu dilakukan penelitian terhadap koefisien satuan kerja untuk jenis pekerjaan pasangan bata dan plesteran, mengingat koefisien satuan kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam penetapan upah kerja dan bahan sehingga diperoleh perbandingan koefisien satuan kerja yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaiannya.

Penelitian lapangan dilakukan dengan menggunakan metode “ Time And Motion Study Analysis “ yaitu metode yang pengambilan data lapangan dilakukan dengan cara melakukan pengamatan proses pelaksanaan dilapangan dengan mencatat lamanya gerak kerja dari pekerja dalam menyelesaikan satu jenis pekerjaan. Lamanya pekerja dalam menyelesaikan satu jenis pekerjaan yang telah diperoleh di lapangan akan dibagi dengan waktu efektif kerja dalam satu hari dimana lamanya waktu kerja efektif dalam satu hari dilapangan 7 jam kerja tidak mengikuti persyaratan teknis dalam perhitungan harga satuan pekerjaan pada Standard Nasional Indonesia ( SNI ) yaitu 5 jam kerja. Hasil dari pembagian inilah yang akan dijadikan sebagai koefisien satuan kerja.

Dari data pengamatan di lapangan dan analisa perhitungan maka diperoleh koefisien satuan kerja untuk pekerjaan pasangan dinding bata lantai 1 yaitu pada pasangan 1 bata, pekerja sebesar 0.381, tukang batu sebesar 0.171, pada pasangan ½ bata, pekerja sebesar 0.274, tukang batu sebesar 0.114, pada pekerjaan plesteran, pekerja sebesar 0.261, tukang batu sebesar 0.101 sedangkan untuk pekerjaan pasangan bata lantai 2 yaitu pada pasangan 1 bata, pekerja sebesar 0.362, tukang batu sebesar 0.152, pasangan ½ bata, pekerja sebesar 0.262,tukang batu sebesar 0.112, pekerjaan plesteran, pekerja sebesar 0.262, tukang batu sebesar 0.105.

Kata Kunci: Koefisien Satuan Tenaga Kerja, Time And Motion Study.

Referensi

Dokumen terkait

Tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan data unsur – unsur struktur geologi dengan cara melakukan analisis deskriptif di lapangan penelitian, yaitu... pengamatan

Tujuan penelitian adalah untuk dapat mengetahui besarnya nilai koefisien analisis harga satuan tenaga kerja pada pekerjaan kolom dengan melakukan penelitian

Terdapat perbedaan antara kebutuhan tenaga kerja berdasarkan koefisien SNI 2008 dan HSPK 2012 dengan kondisi real di lapangan yang disebabkan produktivitas kenyataan

Gambar 1 Diagram alir penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan visual gedung bangunan berupa pengecekan pada struktur utama juga dokumentasi

Analisa Indeks Biaya untuk Pekerjaan Beton Bertulang dengan Menggunakan Metode SNI 7394-2008 dan Lapangan (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Asrama STIKES CHMK

1) Penelitian yang dilakukan oleh Joko Waluyo (2006) membahas komponen perbedaan dan persamaan pada harga satuan upah dan bahan menggunakan metode BOW dan SNI bukan ditinjau

Analisis ini dilakukan dengan cara pengamatan dan wawancara secara langsung dengan pekerja bagian produksi, melakukan pengukuran dengan cara pengambilan data hasil

1.6 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1 Pengamatan Observation Pengamatan lapangan dilakukan dengan cara meneliti langsung