• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Fungi Mikoriza Arbuskula dan Fungi Pelarut Fosfat untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Glodokan (Polyalthia longifolia) pada Tanah Marginal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan Fungi Mikoriza Arbuskula dan Fungi Pelarut Fosfat untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Glodokan (Polyalthia longifolia) pada Tanah Marginal"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Alkareji.2008. Pemanfaatan Mycorrhizal Helper Bacteria (MHBs) dan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) untuk Meningkatkan Pertumbuhan Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) di Persemaian.Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.49 hlm.

Budi, S.W., Purwanti, S.I., Turjaman, M. 2015. Fungi Mikoriza Arbuskula dan Arang Tempurung Kelapa Mempercepat Pertumbuhan Awal Bibit Calliandra calothyrsus Meissn di Media Tanah Marginal. Jurnal Silvikultur Tropika. Hal 114 – 118.

Delvian. 2003. Keanekaragaman dan Potensi Pemanfaatan Fungi Mikoriza Arbuskula di Hutan Pantai. Disertasi Doktor.IPB. Bogor.

Elfiati, D. 2005. Peranan Mikroba Pelarut Fosfat Terhadap Pertumbuhan Tanaman. Universitas Sumatera Utara. USU Repository. Medan.

Fitriatin, B.N., Yuniarti, A., Mulyani, O., Fauziah, F.S., Tiara, M.D. 2009. Pengaruh Mikroba Pelarut Fosfat dan Pupuk Terhadap P Tersedia, Aktivitas Fosfatase, P Tanaman dan Hasil Padi Gogo (Oryza sativa. L.) Pada Ultisol. Jurnal Agrikultura 20(3) : 210-215.

Hanafiah, A.S. 1994. Mikroorganisme Pelarut P sebagai suatu alternative pengganti fungsi pupuk TSP dan Kapur dalam upaya mengatasi ketersediaan fosfat bagi tanaman. BKS-PTN Barat Bandar Lampung.

Handayani, D. 2011. Potensi Aspergillus dan Penicillium Asal Serasah Dipterocarp Sebagai Endosimbion Akar Pelarut Fosfat. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hardjowigeno, S. 1993. Klasiifikasi Tanah dan Pedogenesis. Edisi Pertama Akademi Presindo. Jakarta. 130 hlm.

Haryantini, B. A dan M. Santoso. 2001. Pertumbuhan dan Hasil Cabai Merah pada Andisol yang Diberi Mikoriza, Pupuk Posfor dan Zat Pengatur Tumbuh. Biosain 1 (30): 50 – 57.

Hendra, Y. 2009. Pemanfaatan Berbagai Jenis Fungi untuk Mendekomposisi Bahan Organik Tanah Gambut dan Pertumbuhan Meranti Batu. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan. 54 hlm.

(2)

Illmer, P. And F. Shinner. 1995. Solubilization of calcium phosphates solubilization mechanism. Soil biol. Biochem. 27 : 257-263.

Kormanic, P.P., Mc Graw A.C. 1982. Quantification of vesicular-arbuscular mycorrhizae in plant roots. In: Schenk NC (ed). Methods and Principles of Mycorrhizal Research. The American Phytopathological Society, St. Paul. Pp. 37-45.

Linderman, R.G. 1996. Role of VAM Fungi in Biocontrol. In Pfeleger, F.L. and R.G. Linderman (Eds.). Mycorrhizae and Plant Health. APS Press, St. Paul. P. 1-25.

Marbun, S. 2015. Aplikasi Mikroba Pelarut Fosfat dan Sumber Bahan Organik Untuk Meningkatkan Serapan P dan Pertumbuhan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Pada Tanah Andisol Terdampak Erupsi Gunung Sinabung. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan. 48 hlm.

Medina, A., Jacobsen I., Vassilev N., Azcon R., Larsen J., 2006. Fermentation of Sugar Beet Waste by Apergillus niger Facilitates Growth and P Uptake of External Mycelium of Mixed Populations of Asbucular Mycorrhizal Fungi. Soil Biology and Chemistry 39 (2007): 485-492.

Munir, M. 1996. Tanah – Tanah Utama Indonesia. Pustaka Jaya. Jakarta.

Musfal. 2010. Potensi Cendawan Mikoriza Arbuskula Untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung. Jurnal Litbang Pertanian 29(4):154-158.

Nasution, R.M. 2014. Pemanfaatan Jamur Pelarut Fosfat dan Mikoriza untuk Meningkatkan Ketersediaan dan Serapan P Tanaman Jagung Pada Tanah Inceptisol. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan. 52 hlm.

Nyakpa, M.Y, A.M. Lubis, M.A Pulung, A.G. Amrah, Ali Munawar, Go Ban Hong. Nurhayati Hakim. 1988. Kesuburan Tanah. Universitas Lampung. Lampung.

Parhusip, S.R. 2009. Uji Efektivitas Mikoriza Arbuskula Terhadap Pertumbuhan Bibit Sengon, Akasia, dan Suren pada Tanah Marginal. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan. 58 hlm.

Pattimahu, D.V. 2004. Restorasi Lahan Kritis Pasca Tambang sesuai Kaidah Ekologi. Makalah Mata Kuliah Falsafah Sains. Sekolah Pasca Sarjana IPB. Bogor.

(3)

Prasetyo, B.H., Suriadikarta D.A. 2006. Karateristik, Potensi, Dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol Untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian 25(2): 39-47.

Prayudyaningsih, R., Sari R. 2016. Aplikasi Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) dan Kompos Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Semai Jati (Tectona grandis Linn f) Pada Media Tanah Bekas Tambang Kapur. Balai Penelitian Kehutanan Makassar. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea Vol. 5: 37- 46.

Puspitawati, M.D. 2013. Studi Mikroba Pelarut Fosfat Untuk Mengurangi Dosis Pupuk P Anorganik Pada Sistem Budidaya Padi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan System Of Rice Intensification (SRI). Tesis. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.

Rasti dan Sumarno. 2008. Pemanfaatan Mikroba Penyubur Tanah sebagai Komponen Teknologi Pertanian. Iptek Tanaman Pangan.Vol 3 No.1: 41-58.

Read, D.J and J. Perez-Moreno. 2003. Mycorrhizas and nutrient cycling in ecosystems: A journey towards relevance. New Phytol. 157: 475-492. Salisbury F.B., Ross C.W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Bandung (ID):

Institut Teknologi Bandung.

Sangadji, R. 2004. Perbaikan Kualitas Inokulum Mikoriza dengan Penambahan Bahan Organik dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Semai Jati (Tectona grandis L. f). Skripsi. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor

Sastrahidayat IR. 2011. Rekayasa Pupuk Hayati Mikoriza dalam Meningkatkan Produksi Pertanian. Malang (ID) : UB Press.

Setiadi, Y. 2001. Peran Mikoriza Arbuskula dalam Rehabilitasi Lahan Kritis Di Indonesia. Makalah Disampaikan dalam Seminar penggunaan CMA dalam Sistem Pertanian Organik dan Rehabilitasi Lahan Kritis. 23 April 2001. Bandung.

Setiadi, Y., Karti, P.D.M.H. 2011. Respon Pertumbuhan, Produksi dan Kualitas Rumput terhadap Fungi Mikoriza Arbuskula dan Asam Humat pada Tanah Masam dengan Aluminium Tinggi. JITV Vol. 16 No.2: 105-112.

Simanungkalit, R.D.M. 2001. Aplikasi Pupuk Hayati danPupuk Kimia : Suatu Pendekatan Terpadu. Balai Penelitian Tanaman Pangan. Bogor.

(4)

Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian. Jawa Barat.

Simanullang, R.H. 2014. Pemanfaatan Jamur Pelarut Fosfat untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Suren (Toona sureni) Pada Tanah Ultisol. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan. 42 hlm.

Solihin, A. 2014. Morfologi Daun, Kadar Klorofil dan Stomata Glodokan (Polyalthia longifolia) Pada Daerah Dengan Tingkat Paparan Emisi Kendaraan Yang Berbeda di Yogyakarta. Skripsi. UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta. 43 hlm.

Smith S.E., Read D. 2008. Mycorrhizal Symbiosis. Third Edition. Academic Press, Elsevier, New York.

Strijke, D., 2005. Marginal lands in Europe - causes of decline. Basic and Applied Ecology 6: 99-106.

Sudaryono.2009. Tingkat Kesuburan Tanah Ultisol Pada Lahan Pertambangan Batubara Sangatta. Kalimantan Timur. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta.

Suharta, N. 2010. Karateristik dan Permasalahan Tanah Marginal dari Batuan Sedimen Masam di Kalimantan. Jurnal Litbang Pertanian. Bogor.

Suwandi, Surtinah, Kamindar R. 2006. Perlakuan Mikoriza dan NPK pada Pertumbuhan Stump Jati (Tectona grandis L.f.). Info Hutan Vol. III No. 2 : 139-145.

Talanca, H. 2010. Status Cendawan Mikoriza Vesikular-Arbuskular (MVA) pada Tanaman. Balai Penelitian Serealia. Prosiding Pekan Serealia Nasional : 353- 357.

Tjitrosoepomo, G. 1993. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Tufaila, M., Leomo, S., Alam, S. 2014. Strategi Pengelolaan Lahan Marginal : Ikhtiar Mewujudkan Pertanian yang Berkelanjutan. Unhalu Press. Kendari.

Widyastuti, S.M., Harjono, I Riastiwi. 2013. Toleransi Tanaman Peneduh Polyalthia longifolia dan Pterocarpus indicus terhadap Ganoderma sp.J. HPT Tropika. Vol 13, No 1: 19-23.

(5)

Yunisari, E. 2015. Pengaruh Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskula dari Lokasi Berbeda Terhadap Pertumbuhan Bibit Jabon (Anthocephalus cadamba Roxb Miq.) Hasil Kultur Jaringan. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 33 hlm.

Referensi

Dokumen terkait

Larutan fixer terdiri dari 4 komponen dasar yaitu : (1) Clearing agent, membersihkan film dari sisa-sisa kristal perak halida yang tidak terpancar oleh sinar-x; (2) Acidifier

Kelompok Kerja (Pokja) 3 Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tahun Anggaran 2016 akan melaksanakan Pemilihan Langsung dengan

Pada hari ini, Senin tanggal tigabelas bulan Juni tahun dua ribu enam belas kami Pokja Unit Layanan Pengadaan Daerah Provinsi Jawa Timur telah melakukan Evaluasi Dokumen

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI.. SEKRETARIAT DIREKTORAT

Berdasarkan Berita 55/ULPD/WII.5/BC.NUNUKAN/ oleh Kelompok Kerja (Pokja) tanggal 14 Juni 2016 melalui. Pelelangan Umum Pascakualifikasi Pembangunan Rumah

Berdasarkan Berita /ULPD/WII.5/BC.TARAKAN/ Kelompok Kerja (Pokja) ULPD 14 Juni 2016 melalui Aplikasi Sederhana Pascakualifikasi Komunikasi KPPBC TMP B pelelangan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa novel Menggapai Matahari karya Adnan Katino memiliki nilai pendidikan rohani berupa nilai pendidikan

Hasil evaluasi atas pelaksanaan fungsi dan tugas Badan Pusat Statistik menyimpulkan bahwa secara umum pencapaian kinerja Badan Pusat Statistik menunjukkan tingkat