• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS SISTEM POLITIK INDONESIA (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS SISTEM POLITIK INDONESIA (2)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS SISTEM POLITIK INDONESIA

LEMBAGA-LEMBAGA YANG MEMEGANG KEKUASAAN

LEGISLATIF, EKSEKUTIF DAN YUDIKATIF

DI INDONESIA

Lembaga Legislatif

Legislatif yang bertugas membuat undang undang. Lembaga legislatif meliputi :

 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

 Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Ketua : H. Setya Novanto, S.E.

Wakil Ketua : - Dr. H. FADLI ZON, S.S., M.Sc. - Dr. AGUS HERMANTO

- Dr. Ir. H. TAUFIK KURNIAWAN, M.M. - FAHRI HAMZAH, S.E.

Terkait dengan fungsi legislasi, DPR memiliki tugas dan wewenang:

 Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas)

 Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU)

 Menerima RUU yang diajukan oleh DPD (terkait otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah; pengelolaan SDA dan SDE lainnya; serta perimbangan keuangan pusat dan daerah)

 Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD

 Menetapkan UU bersama dengan Presiden

 Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU (yang diajukan Presiden) untuk ditetapkan menjadi UU

Terkait dengan fungsi anggaran, DPR memiliki tugas dan wewenang:

 Memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN (yang diajukan Presiden)

 Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU terkait pajak, pendidikan dan agama

 Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang disampaikan oleh BPK

 Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara maupun terhadap perjanjian yang berdampak luas bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara

Terkait dengan fungsi pengawasan, DPR memiliki tugas dan wewenang:

 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN dan kebijakan pemerintah

 Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh DPD (terkait pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan dan agama)

(2)

 Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi rakyat

 Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk: (1) menyatakan perang ataupun membuat perdamaian dengan Negara lain; (2) mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial.

 Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal: (1) pemberian amnesti dan abolisi; (2) mengangkat duta besar dan menerima penempatan duta besar lain

 Memilih Anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD

 Memberikan persetujuan kepada Komisi Yudisial terkait calon hakim agung yang akan ditetapkan menjadi hakim agung oleh Presiden

 Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi untuk selanjutnya diajukan ke Presiden

Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

Ketua : Oesman Sapta Odang Wakil Ketua : –Nono Sampono

–Darmayanti Lubis

Tugas dan wewenang DPD :

 Mengajukan kepada DPR rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah dan hubungan pusat dengan daerah.

 Mengusulkan rancangan undang-undang kepada DPR.

 Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK, secara tertulis sebelum dilaksanakan pemilihan.

 Memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara serta rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.

 Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah dan hubungan pusat dengan daerah.

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Ketua : Zulkifli Hasan Wakil Ketua :- Mahyudin

–E.E. Mangindaan –Hidayat Nur Wahid –Oesman Sapta Odang

Tugas dan wewenang MPR :

 mengubah dan menetapkan UUD;

 melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum dalam Sidang Paripurna MPR;

 memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan di Sidang Paripurna MPR;

 melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Pre-siden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya;

 memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari.

(3)

calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan sebelumnya, sampai habis masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu tiga puluh hari;

 menetapkan Peraturan Tata Tertib dan kode etik MPR.

Lembaga Eksekutif

Eksekutif yang bertugas menerapkan atau melaksanakan undang-undang. Lembaga eksekutif meliputi :

 Presiden dan Wakil Presiden

 Menteri-Menteri yang membantunya.

Presiden : Joko Widodo

Wakil Presiden : Muhammad Jusuf Kala

Nama Menteri-Menteri pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

Wiranto Mulai menjabat 27 Juli 2016

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Darmin Nasution Mulai menjabat 12 Agustus

2015

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber

daya.

Luhut Binsar Panjaitan Mulai menjabat 27 Juli 2016

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan.

Puan Maharani Mulai menjabat 27 Oktober

2014.

Menteri Sekretaris Negara.

Pratikno Rihadin Mulai menjabat 27 Oktober

2014

Menteri Dalam Negeri.

Tjahjo Kumolo Mulai menjabat 27 Oktober 2014

Menteri Luar Negeri.

Retno Lestari Priansari Marsudi Mulai menjabat 27 Oktober

2014

Menteri Pertahanan.

Rymizard Ryacudu Mulai menjabat 27 Oktober

2014

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Yasonna Laoly Mulai menjabat 27 Oktober

2014

Menteri Keuangan.

Sri Mulyani Indrawati Mulai menjabat 27 Juli 2016

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Luhut Binsar Panjaitan Mulai menjabat Pelaksana Tugas

15 Agustus 2016

Menteri Perindustrian.

Airlangga Hartarto Mulai menjabat 27 Juli 2016

Menteri Perdagangan.

Enggartiasto Lukita Mulai menjabat 27 Juli 2016

Menteri Pertanian.

Amran Sulaiman Mulai menjabat 27 Oktober

2014.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Siti Nurbaya Bakar Mulai menjabat 27 Oktober

2014 Menteri Perhubungan.

Budi Karya Sumadi Mulai menjabat 27 Juli 2016.

Menteri Kelautan dan Perikanan.

Susi Pudjiastuti Mulai menjabat 27 Oktober

2014

Menteri Ketenagakerjaan.

Hanif Dhakiri Mulai menjabat 27 Pktpber

2014.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi.

Eko Putro Sandjojo Mulai menjabat 27 Juli 2016

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Basuki Hadimuljono Mulai menjabat 27 Oktober

2014 Menteri Kesehatan.

Nila Djuwita Anfasa Moeloek Mulai menjabat 27 Oktober 2014.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Muhadjir Effendy Mulai menjabat 27 Juli 2016

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Muhammad Nasir Mulai menjabat 27 Oktober

2014.

Menteri Sosial.

Khofifah Indar Parawansa Mulai menjabat 27 Oktober

2014.

Menteri agama.

Lukman Hakim Saifuddin Mulai menjabat 27 Oktober

(4)

Menteri Pariwisata.

Arief Yahya

Mulai menjabat 27 Oktober 2014.

Menteri Komunikasi dan Informatika.

Rudiantara Mulai Menjabat 27 Oktober

2014

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga Mulai menjabat 27 Oktober

2014

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak.

Yohana Yembise Mulai menjabat 27 Oktober

2014

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Asman Abnur Mulai menjabat 27 Juli 2016.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional.

Bambang Brodjonegoro Mulai menjabat 12 Agustus 2015

Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan

Pertanahan Nasional.

Sofyan Djalil Mulai menjabat 27 Juli 2016

Menteri Badan Usaha Milik Negara.

Rini Soemarno Mulai menjabat 27 Oktober

2014

Menteri Pemuda dan Olahraga.

Imam Nahrawi Mulai menjabat 27 Oktober

2014

PEMBAHARUAN

Lembaga Yudikatif

Yudikatif bertugas mempertahankan pelaksanaan undang-undang. Lembaga yudikatif meliputi :

 Mahkamah Agung(MA)

 Mahkamah Konstitusi (MK)

 Komisi Yudisial (KY)

Mahkamah Agung

Ketua : Prof. Dr. H. MUHAMMAD HATTA ALI, SH., MH.

Wakil Ketua Yudisial : M. Syarifuddin Wakil Ketua Nonyudisial : Suwardi

Tugas dan wewenang MA :

Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan dibawah UU,dan

mempunyai wewenang lainnya yang di berikan oleh UU.

Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi.

Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberikan grasi dan rehabilitasi.

Mahkamah Konstitusi

Ketua : Prof. Dr. Arief Hidayat S.H.,M.S. Wakil Ketua : Dr. Anwar Usman S.H.,M.H.

Tugas dan wewenang MK :

 Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final.

 Menguji undang-undang terhadap undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945.

 Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh undang-undang dasar 1945.

 Memutuskan pembubaran partai.

 Memutuskan perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

 Memeberikan putusan atas pendapat dewan perwakilan rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden dan atau wakil presiden menurut undang-undang dasar 1945.

(5)

Komisi Yudisial

Ketua : Dr. Aidul Fitriciada Azhari, S.H., M.Hum. Wakil Ketua : Sukma Violetta, S.H., LL.M

Tugas dan wewenang KY :

 Berwenang mengusulkan pengangkatan Hakim Agung dan wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

 Mengusulkan pengangkatan Hakim Agung, Komisi Yudisial mempunyai tugas:

 Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung

 Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung

 Menetapkan calon Hakim Agung

 Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR

 Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat serta perilaku Hakim, dengan tugas utama :

 Menerima laporan petugas Komisi Yudisial Pengaduan masyarakat tentang perilaku Hakim :

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian, terkait pembuatan RPP di awal tahun pelajaran, dalam pembelajaran yang sesungguhnya, saat RPP dibuat di awal tahun akan menimbulkan suatu dampak pada

Hasil penelitian tentang sikap, dipe- roleh bahwa sebagian besar responden mahasiswa kedokteran umum tahap profesi dan mahasiswa program studi keperawatan sudah memiliki sikap yang

adalah bahwa sistem operasi ini dapat diinstal dengan mode minimalis yang disebut dengan Server Core. Karena sifatnya yang minimalis tersebut, Server Core juga dikenal sebagai

[r]

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada bulan Juni-Juli di RSUD Temanggung didapatkan hasil bahwa nilai apgar menit pertama, menit ke lima dan pada menit ke

Adapun masalah yang dibahas dalam tesis ini menyangkut pelaksanaan pelayanan publik bidang Perizinan sebagai implementasi kebijakan otonomi daerah, kepuasan pelayanan publik

Dampak perubahan dari pengabdian masyarakat Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat adalah dengan

Ukuran KAP, dan Opini Auditor terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015)”.. dengan lancar