• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Tindakan Kelas (3). docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penelitian Tindakan Kelas (3). docx"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM KELAS VII

SMP KRANGKENG

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu Mata Kuliah: Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Dosen Pengampu: Mega

Disusun Oleh: Wahyudiyanto 14111620102 IPA BIOLOGI C / VI

KEMENTERIAN AGAMA ISLAM REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya sekolah merupakan wahana proses belajar mengajar yang paling pokok dan sebagai proses tingkah laku ditimbulkannya melalui latihan atau pengalaman. Dalam proses belajar ini seseorang berinteraksi langsung dengan objek belajar dengan menggunakan alat inderanya. Karena itu pentingnya pendidikan, maka bagian terbesar upaya riset dan experimen serta pendidikan diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses perubahan. Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik, ini berarti tujuan belajar siswa itu hanya sekedar ingin mendapatkan pengetahuan sebagai konsekuensi pengertian semacam ini dapat membuat suatu kecenderungan anak menjadi pasif karena hanya menerima informasi oleh gurunya. Jadi gurulah yang memegang kunci dalam proses belajar mengajar dikelas, (Sadiman, 1996).

(3)

keahlian/ketrampilan yang dapat digunakan dalam menjalani kehidupannya kelak, (aqib zainal, 2001)

Proses pendidikan itu melibatkan indentifikasi permasalahan yang terjadi di masyarakat. Konteks pendidikan negara agraris misalnya, kurikulum pendidikannya juga harus melibatkan realitas permasalahan pertanian di dalamnya. Menurut (Freire, 2012) mengatakan bahwasannya para murid diharuskan memahami bahwa kegiatan mengetahui adalah suatu proses yang tidak pernah berakhir. Sedangkan bagi para guru, mereka harus memposisikan diri juga sebagai murid yang tidak pernah berhenti untuk belajar. Dalam tahap ini, Freire percaya bahwa pendidikan yang dialogis dengan rakyat yang tertindas dapat menuntun pada dunia yang lebih manusiawi. Dari pernyataan tersebut terdapat perbedaan antara kondisi pendidikan yang ideal dengan kondisi pendidikan yang terjadi SMP Krangkeng. Saat ini pelaksanaan pembelajaran Biologi di SMP Krangkeng masih didominasi oleh suatu kondisi kelas yang masih terfokus pada guru sebagai sumber utama dari pengetahuan. Ceramah masih menjadi pilihan utama guru dalam mengajar, sedangkan proses sains belum biasa dikembangkan dalam proses pembelajaran. Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar masih kurang, siswa hanya menerima pengetahuan yang berasal dari guru saja. Siswa masih minimal sekali melakukan kegiatan yang melibatkan keterampilan dan kemampuan berpikir, ketika pelaksanaan pelajaran guru masuk kelas memberikan materi secara ceramah yang kadang kala menggunakan bantuan media powerpoint. Proses pembelajaran yang monoton ini menyebabkan siswa menjadi pasif, tidak termotivasi dan minat terhadap pelajaran biologi rendah.

Masalah yang terjadi dikelas sangat beragam jenisnya mulai dari siswa sering telat baik jam pertama pelajaran berlangsung maupun jam akhir pelajaran. Selain itu pada saat KBM berlangsung kebanyakan siswa pasif, akan tetapi masih ada siswa yang masih aktif. Siswa masih belum sepenuhnya menghargai dan megnghormati gurunya, selain itu terkadang siswapun masih tidak patuh pada perintah gurunya.

(4)

aktif, mampu menciptakan kebersamaan dan keperdulian terhadap sesama, serta mampu menanamkan tatakrama terhadap siswa.

Penggunaan metode JAS yang akan dilakukan tersebut bertujuan agar siswa lebih aktif dan antusias dalam melakukan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran JAS adalah salah satu inovasi pendekatan pembelajaran biologi dan maupun bagi kajian ilmu lain yang bercirikan memanfaatkan lingkungan sekitar dan simulasinya sebagai sumber belajar melalui kerja ilmiah, serta diikuti pelaksanaan belajar yang berpusat pada peserta didik. Belajar adalah kegiatan aktif peserta didik dalam membangun pemahaman atau makna. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran JAS memberi keleluasaan kepada peserta didik untuk membangun gagasan yang muncul dan berkembang setelah pembelajaran berakhir. Di sisi lain dengan pendekatan pembelajaran JAS tampak secara eksplisit bahwa tanggung jawab belajar berada pada peserta didik dan guru mempunyai tanggung jawab menciptakan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat, (Mulyani, 2008).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah cara meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran ekosistem ? 2. Apakah terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa pada materi ekosistem ? C. Tujuan Penelitian

1. Untuk meningkatkan keaktifan siswa pada materi ekosistem

2. Untuk mengetahui peningjatan hasil belajar siswa pada materi ekosistem D. Manfaat Penelitian

1. Dapat meningkatkan keaktifan siswa pada materi ekosistem

2. Dapat mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi ekosistem

Daftar Pustaka

(5)

Aqib zainal. 2001. Penelitian tindakan kelas. Surabaya : Yiama Widya

http://www.balairungpress.com/2012/08/pendidikan-ideal-menurut-paulo-friere/

Ridlo.S, 2005 Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) Dipresentasikan pada Seminar dan Lokakarya Pengembangna Kurikulum dan Desain Inovasi Pembelajaran. Semarang : Jurusan Biologi FMIPA UNNES

Mulyani, Sri.E.S.Prof.Dr. M.Pd, dkk. 2008. Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pendekatan Pembelajaran Biologi. Semarang : Jurusan Biologi FMIPA UNNES

Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Depdiknas. (2006). Panduan pengembangan pembelajaran IPA terpadu, Sekolah

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian ini, peneliti melakukan beberapa hal sebagai berikut : mengumpulkan peraturan perundang-undangan serta peraturan lainnya

Namun pada hasil pengamatan larutan yang ditambahkan HCl tidak sesuai dengan literatur yang mengatakan pada pembentukan senyawa berwarna merah-orange yang terjadi antara

Memperkuat Potensi atau Daya yang dimiliki oleh Masyarakat (Empowering) Setelah adanya pengembangan potensi yang dilakukan, maka perlu adanya sesuatu yang memperkuat

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa daftar perusahaan sampel yang melakukan merjer dan akuisisi selama periode penelitian, tanggal

Metode ini digunakan untuk memahami pendapat dan dasar hukum yang dipakai oleh Imam Malik tentang mahar sebagai rukun nikah. Sedangkan langkah- langkah yang digunakan

Ketua Jabatan

Model ini menitikberatkan pendidikan itu sendiri, bukannya organisasi itu.Walau bagaimanapun, satu model telah dibangunkan untuk penilaian dan kawalan dalam

Perjanjian Kerja yang telah ditanda tangani oleh PMI/TKI dengan pemberi kerja harus di daftarkan di KBRI negara tujuan, perjanjian dibuat minimal rangkap 6 (enam ) karena