S K R I P S I
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Guna memperoleh gelar akademik Sarjana Teknik
Heru wijaya 10215410189
Konsentrasi Net-centric Computing
JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI LOAD SWITCHING
MENGGUNAKAN PC ROUTER PADA JARINGAN VoIP
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
guna memperoleh gelar akademik Sarjana Teknik
Heru Wijaya
iii
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI LOAD SWITCHING
MENGGUNAKAN PC ROUTER PADA JARINGAN VoIP
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar akademik Sarjana Teknik
Heru Wijaya
10215410189
Konsentrasi Teknik Net-centric Computing
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
Telah disetujui oleh Tim Penguji:
Penguji I
Kodarsyah, S.Kom., M.Kom NIK : 410 100 279
Penguji II
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR (SKRIPSI)
Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi ini berjudul:
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI LOAD SWITCHING
MENGGUNAKAN PC ROUTER PADA JARINGAN VoIP
Dibuat untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar akademik
Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Informatika (Konsentrasi Net Centric
Computing) Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor. Selama yang saya
ketahui skripsi merupakan bukan tiruan yang sudah diduplikasikan atau pernah
dipakai untuk mendapatkan gelar akademik Sarjana Teknik di lingkungan
Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor, maupun di perguruan tinggi atau
institusi manapun, kecuali yang bagian informasinya dicantumkan sebagaimana
mestinya.
Bogor,……….2014
v
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI LOAD SWITCHING
MENGGUNAKAN PC ROUTER PADA JARINGAN VoIP.
FTUIKA Bogor difasilitasi jaringan komputer berbasis LAN dan WLAN dengan
alokasi gedung FT yang berbentuk perkantoran, menuntut kinerja yang kurang
efisiensi waktu untuk komunikasi. Untuk membuat komunikasi menjadi lebih
efisien dan memanfatkan jaringan LAN dan WLAN, pada penelitian ini akan
dirancang komuniksi berbasis IP atau yang disebut dengan VoIP dengan tingkat
kenyamanan yang tinggi. Jaringan komputer dengan layanan kenyamanan dapat
diterapkan beberapa metode, yaitu load balancing dan failover. Pada penelitian ini
untuk menjaga kenyamanan dan kestabilan suara pada VoIP digunakan PC router
untuk menerapkan load switching menggunakan metode VRRP ditentukan oleh
RFC 2338 dan RFC 3678 dirancang untuk menyediakan layanan failover router
dalam hal kegagalan interface.
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah Swt. Atas nikmat, keberkahan, rahmat dan ilham
hidayah yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penyusunan, perancangan
dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya, penulis ucapkan kepada Asep Insani, S.T., M. Kom., dan Jejen
Jaenudin S.Kom., M.Kom Selaku Dosen Pembimbing Utama dan Dosen
Pendamping yang telah berkorban meluangkan waktu untuk memberikan
petunjuk, saran, dan bimbingan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada:
1) Dr. H. Yogi Sirodz Gaos, Ir., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, yang telah sudi meluangkan waktu
untuk memberikan petunjuk dan saran demi kesempurnaan dalam penulisan
skripsi.
2) Safaruddin H A, S. Kom M.kom. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika
Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, yang telah sudi meluangkan waktu
untuk memberikan petunjuk, saran dan bimbingan demi kesempurnaan
dalam penulisan skripsi.
3) Yuggo Afrianto S.T., selaku dosen Net-centric terbaik yang saya hormati.
4) Seluruh dosen, staf, dan karyawan Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor.
5) Keluarga besar Net-Centric Computing angkatan 2010.
6) Keluarga besar Teknik Informatika Angkatan 2010, Para Junior, Senior dan
Alumni Teknik Informatika UIKA Bogor.
7) Para sahabat Majlis Ta’lim RYADUSSYABAB yang tidak henti-hentinya
mendoakan demi kelancaran skripsi ini.
8) Secara khusus, penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda H. Endin
Mustafa dan Ibunda Hj. Marhumah yang dengan kesabarannya telah
mendidik dan mengayomi anak-anaknya. Semoga Allah SWT membalas
vii
Heru Wijaya
viii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PERSETUJUAN ... iiii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR (SKRIPSI) ... iv
x
Gambar 3.3 Skema Topologi Jaringan pada VoIP Load Switching... 21
Gambar 4.1 IP Address Klien ... 25
Gambar 4.2 Ping 192.168.1.14 Melalui Klien ... 25
Gambar 4.3 Ping 192.168.1.15 Melalui Klien ... 25
Gambar 4.4 Tampilan VRRP MASTER Sebelum MODE OFF ... 25
Gambar 4.5 Tampilan VRRP MASTER MODE OFF Dan VRRP BACKUP Menjadi VRRP MASTER ... 26
Gambar 4.6 Ping IP Address Dari Router Kedua Yang Dalam MODE OFF .... 26
Gambar 4.7 Pengambilan nilai QoS delay 1 ... 27
Gambar 4.8 Pengambilan nilai QoS delay 2 ... 27
Gambar 4.9 Grafik pengujian Delay ... 29
Gambar 4.10 Wireshark trhroughput ... 29
Gambar 4.11 Grafik pengujian throughput ... 31
Gambar 4.12 Arsitekture simulasi topologi jaringan Load Switching ... 31
Gambar 4.13 Pendaftaran klien VoIP pada server VoIP ... 33
Gambar 4.14 Aplikasi VoIP X-Lite komunikasi pada PC ... 33
Gambar 4.15 Summary administrator ... 34
Gambar 4.16 Aplikasi X-lite Dalam Keadaan VRRP MASTER Dan BACKUP Mode ON ... 34
xi
Tabel 2.1 Throughput ... 6
Tabel 2.2 Delay ... 7
Tabel 2.3 Packet loss ... 8
Tabel 3.1 Spesifik PC Komputer ... 17
Tabel 3.2 Perangkat lunak yang digunakan ... 17
Tabel 3.3 IP Address ... 22
Table 4.2 Perbandingan Delay ... 28
Table 4.2 Perbandingan Throughput ... 30
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran Persamaan 1 instalasi Briker
Lampiran Persamaan 2 Instalasi Vyatta
1
1.1 Latar Belakang
Fakultas Teknik Universitas Ibnu Khaldun Bogor (FT UIKA)
menyediakan layanan jaringan komputer Local Area Network (LAN) dan Wireless
Local Area Network (WLAN). Router yang digunakan adalah mikrotik Router
OS. FT UIKA Bogor terdapat beberapa jurusan, yaitu : Teknik Sipil, Teknik
Informatika, Teknik Mesin, Teknik Elektro dan dari semua jurusan tersebut
mempunyai ruangan dosen, program studi dan laboratorium masing-masing
jurusan, dengan jarak antara semua ruangan menjadi berjarak dan terpisah-pisah.
Demi keberlangsungan aktivitas akademik di FT UIKA Bogor komunikasi
antar dosen, antar jurusan dan antar pengurus dari setiap laboratorium semua
jurusan harus tercapai dengan baik, dengan parameter dari efisiensi waktu dan
segala keperluan dengan tepat. Dengan alokasi tempat FT UIKA Bogor yang
berbentuk gedung dan perkantoran, fasilitas jaringan komputer di FT UIKA
Bogor dapat menjadi jalur sebagai media komunikasi.
Seiring dengan perkembangan dunia telekomunikasi yang begitu pesat,
layanan jaringan di FT UIKA dapat menjadi media jalur dari komunikasi berbasis
IP address. VoIP (Voice over IP) adalah cara pengiriman suara melalui protokol
internet (IP), komunikasi melalui media jaringan dengan mengkonversi suara
menjadi kode digital. VoIP saat ini menjadi layanan komunikasi yang sangat
efektif pada area network, dapat berhubungan sacara real-time, maka kebutuhan
akan layanan suara dengan tingkat realibility dan availability yang tinggi mulai
sangat diperlukan.
Dengan banyaknya protokol layanan jaringan di FT UIKA Bogor
diantaranya FTP, HTTP, NTP dll. Kualitas suara VoIP dipengaruhi oleh beberapa
2
terjadi di dalam jaringan. Untuk mewujudkan komunikasi suara tingkat
pemanfaatannya dibutuhkan jaringan yang mampu menjaga tingkat
kehandalannya dengan optimal dalam kondisi apapun. Maka dari itu perlu ada
virtual routing ketika route Server VoIP mengalami penurunan kinerja.
Dalam penelitian tugas akhir ini akan diterapkan VRRP (Virtual Router
Redundancy Protocol) sebagai jalur alternatif, untuk menjaga kestabilan alur data
pada VoIP.
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang dan implementasi VoIP ?
2. Bagaimana membuat kestabilan suara pada VoIP di FT UIKA ?
3. Bagaimana menganalisa QoS yang meliputi throughput dan delay VRRP
pada jaringan VoIP di FT UIKA ?
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan mengandung beberapa tujuan yang akan
dicapai, yaitu :
1. Memanfaatkan Jaringan LAN dan WLAN di FT Uika untuk membangun
komunikasi voice.
2. Merancangan dan impelementasi load switching PC router pada jaringan
VoIP untuk mengatasi kegagalan koneksi. sehingga dapat membuat
kenyamanan dan kestabilan suara ketika terjadi kegagalan koneksi dengan
menerapkan VRRP.
3. Memberikan data analisa QoS yang meliputi throughput dan delay hasil
dari rancangan dan implementasi load switching PC router pada jaringan
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan Masalah pada sistem load switching PC router pada
jaringan VoIP adalah sebagai berikut :
1. Hanya mengimplementasikan VRRP pada jaringan VoIP.
2. Menggunakan OS vyatta untuk PC Router.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat yang akan diperoleh dari tujuan penelitian ini diharapkan
adalah sebagai berikut:
1. Memberikan rancangan dan konfigurasi VoIP.
2. Memberikan penjelasan metode Load switching pada jaringan VoIP di FT
UIKA.
3. Memberikan penjelasan dari hasil pengujian QoS VoIP load switching PC
router pada jaringan FT UIKA Bogor.
1.5 Sistematika Penulisan
Skripsi terdiri atas lima bab dan disusun berdasarkan sistematika penulisan
karya ilmiah yang baku dan berlaku umum di lingkungan Fakultas Teknik.
Bab 1 Pendahuluan, terdiri dari: latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab 2 Tinjauan Pustaka, terdiri dari: Jaringan Komputer, VoIP, Format
Paket VoIP, Kualitas Layanan VoIP, VRRP, Vyatta OS, softphone.
Bab 3 Tata Kerja, terdiri dari: waktu dan tempat penelitian, bahan dan alat,
dan metode penelitian.
Bab 4 Hasil dan Bahasan, terdiri dari: hasil perancangan dan implementasi
load switching menggunakan PC router pada jaringan VoIP di Fakultas Teknik,
dan hasil test Quality of Service (QoS) pada jaringan VoIP di Fakultas Teknik.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas
komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU)
berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi (peramban
web). Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya,
setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan
(service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang
memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut
dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan
komputer[1].
2.2 Pengertian VoIP
VoIP adalah singkatan dari Voice over Internet Protocol. Sering kita kenal
dengan istilah Internet telephony, IP Telephony, atau Digital Phone. Proses
pengiriman suara pada VoIP adalah dengan cara pengiriman suara melalui
protokol internet (IP). Sehingga dengan teknologi VoIP ini memungkinkan
percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi
kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data,
dan bukan lewat sirkuit analog telephone biasa[2].
2.3 Format Paket VoIP
Tiap paket VoIP terdiri atas dua bagian, yakni header dan payload
(beban). Header terdiri atas IP header, Real-time Transport Protocol, User
Datagram Protocol (UDP) header, dan link header.
Gambar 2.1 Format Paket VoIP
IP header bertugas menyimpan informasi Routing untuk mengirimkan
paket-paket ke tujuan. Pada tiap header IP disertakan tipe layanan atau Type of
Service (TOS) yang memungkinkan paket tertentu seperti paket suara yang non
real time. UDP header memiliki ciri tertentu yaitu tidak menjamin paket akan
mencapai tujuan sehingga UDP cocok digunakan pada aplikasi voice real time
yang sangat peka terhadap delay dan latency. RTP header adalah header yang
dapat dimanfaatkan untuk melakukan framing dan segmentasi data real time.
Seperti UDP, RTP juga tidak mendukung reabilitas paket untuk sampai ke tujuan.
RTP menggunakan protokol kendali yang disebut RTCP (Real-time Transport
Control Protocol) yang mengendalikan QoS dan sinkronisasi media stream yang
berbeda. Untuk link header, besarnya sangat bergantung pada media yang
digunakan[3].
2.4 Kualitas Layanan VoIP
Quality of Service adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan
layanan yang lebih baik pada trafik data tertentu pada berbagai jenis platform
teknologi. QoS tidak diperoleh langsung dari infrastruktur yang ada, melainkan
diperoleh langsung dengan mengimplementasikannya pada jaringan bersangkutan
(Onno, Tharom. 2001). Aplikasi VoIP merupakan aplikasi real time, sehingga
tidak dapat mentolerir delay (dalam batasan tertentu) dan packet loss. Delay dapat
diminimalkan dengan menggunakan teknologi packet switching sebagai pengganti
data switching. Cara lain yang dapat ditempuh adalah mengoptimalkan
penggunaan bandwidth, mengatur metode antrian yang dipakai dan menggunakan
protokol-protokol management untuk mengatur paket data yang dilewatkan. QoS
pada IP Telephony adalah parameter-parameter yang menunjukkan kualitas paket
6
tradisional (PSTN). Beberapa parameter yang mempengaruhi QoS antara lain
latency (keterlambatan data), delay, jitter, packet loss dan sequence error pada
jaringan internet. Selain itu QoS juga dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan
bandwidth, jenis kompresi data, interoperabilitas peralatan (vendor yang berbeda)
dan jenis standar multimedia yang digunakan (H.323/SIP/MGCP)[3].
2.4.1 Throughput
Throughput adalah jumlah data per satuan waktu yang dikirim untuk suatu
terminal tertentu di dalam sebuah jaringan, dari suatu titik jaringan, atau dari suatu
titik ke titik jaringan yang lain. Throughput maksimal dari suatu titik atau jaringan
komunikasi menujukkan kapasitasnya. Standarisasi nilai througput dapat dilihat
pada Tabel 2.1 Throughput.
Tabel 2.1 Throughput
Kategori throughput Throughput Indeks
Sangat bagus 100% 4
Throughput = Paket data diterima Lama pengamatan
2.4.2 Delay
Dalam jaringan VoIP, delay merupakan suatu permasalahan yang harus
diperhitungkan karena bagus tidaknya suara tergantung dari waktu delay.
Besarnya delay maksimum yang direkomendasikan oleh ITU untuk aplikasi suara
adalah 150 ms, sedangkan delay maksimum dengan kualitas suara yang masih
dapat diterima pengguna adalah 250 ms. Delay end to end adalah jumlah delay
konversi suara analog-digital, delay waktu paketisasi atau bisa disebut juga delay
panjang paket dan delay jaringan pada saat t (waktu). Ada beberapa penyebab
1 Kongesti (kelebihan beban data)
2 Kekurangan pada metode traffic shaping
3 Penggunaan paket-paket data yang besar pada
4 Jaringan berkecepatan rendah
5 Adanya paket-paket data dengan ukuran berbedabeda
6 Perubahan kecepatan antar jaringan WAN
7 Pemadatan bandwidth secara tiba-tiba
Trafik suara merupakan trafik real-time sehingga jika delay dalam
pengiriman paket suara terlalu besar, ucapan yang disampaikan tidak dapat
dikenali. Delay maksimum yang ditolerir pada transmisi sinyal suara sesuai
dengan standar ITU G.114 yang direkomendasikan bahwa delay kumulatif harus ≤
150 mdetik (1-way delay)[3]. Standarisasi nilai delay dapat dilihat pada Tabel 2.2
Delay.
Tabel 2.2 Delay
Kategori Latensi Besar Delay Indeks
Sangat bagus <150 ms 4
Delay rata - rata = Total delay / Total paket yang diterima
2.4.3 Packet loss
Loss packet (kehilangan paket data pada proses transmisi) terjadi ketika
terdapat penumpukan data pada jalur yang dilewati pada saat beban puncak (peak
load) yang menyebabkan kemacetan transmisi paket akibat padatnya trafik yang
harus dilayani dalam batas waktu tertentu. Sehingga Frame (gabungan data
payload dan header yang di transmisikan) akan dibuang sebagaimana perlakuan
8
bawah beban puncak dan selama periode kongesti yang disebabkan oleh beberapa
faktor seperti kegagalan link transmisi atau kapasitas yang tidak mencukupi. Salah
satu alternatif solusi permasalahan di atas adalah membangun link antar node pada
jaringan VoIP dengan spesifikasi dan dimensi dengan QoS yang baik dan dapat
mengantisipasi perubahan lonjakan trafik hingga pada suatu batas tertentu. Packet
loss pada jaringan untuk untuk IP telephony sangat besar pengaruhnya, dimana
bila terjadi packet loss dalam jumlah tertentu, akan menyebabkan terjadi
interkoneksi TCP melambat (terlalu banyak pengulangan proses handshake).
Biasanya packet loss sebesar 10% tidak bisa ditolerir (Onno, Tharom. 2001)[3].
Standarisasi nilai Packet loss dapat dilihat pada Tabel 2.3 Packet Loss
Tabel 2.3 Packet Loss
Kategori Degradasi Packet loss Indeks
Sangat bagus 0% 4
Packet Loss = (paket data dikirim - paket data diterima) Paket data yang dikirim
2.5 VIRTUAL ROUTER REDUNDANCY PROTOCOL (VRRP)
2.5.1 Pengertian VRRP
VRRP adalah sebuah protokol pemilihan yang menyediakan availabelity
tinggi untuk router. Sejumlah router dapat berpartisipasi dalam satu atau lebih
router virtual. Satu atau lebih alamat IP mungkin ditugaskan ke router virtual.
VRRP, sebagaimana yang telah ditentukan oleh RFC 2338 dan RFC 3678
dirancang untuk menyediakan layanan failover router dalam hal kegagalan
standar. VRRP router yang disebut Master dapat mengendalikan/mengontrol
alamat-alamat IP address yang terkait dengan router virtual dan meneruskan
pengiriman paket ke alamat-alamat IP[4].
2.5.2 VRRP TERMINOLOGI
Sebuah router virtual bertindak sebagai gateway default atau hop
berikutnya untuk host pada LAN. Virtual router dikelola oleh masing-masing
router VRRP yang berjalan. Masing-masing terdiri dari Virtual router yang
dikonfigurasi menggunakan Virtual Router Identifier (VRID) dan IP address atau
set IP address pada LAN bersama. VRID digunakan untuk membangun Virtual
Router MAC Address. Urutan tertinggi lima oktet dari Virtual Router MAC
Address adalah MAC awalan standar (00-00-5E-00-01) didefinisikan dalam RFC
2338. VRID digunakan untuk membentuk oktet urutan terendah ( dua digit
terakhir dari MAC address). Satu, tetapi tidak lebih dari satu router VRRP dalam
virtual router dapat dikonfigurasi sebagai pemilik alamat IP address. Router ini
memiliki IP address Router Virtual sebagai alamat interface sebenarnya. Virtual
router, menanggapi paket yang ditujukan kepada IP address router virtual untuk
ping ICMP, TCP koneksi dll. Tidak ada persyaratan untuk setiap Router VRRP
menjadi IP address Pemilik. Virtual Router dapat diimplementasikan tanpa IP
address Pemilik. Untuk keperluan ini VRRP Router yang tidak mempunyai IP
address Pemilik disebut "Penyewa". Meskipun bukan bagian dari RFC 2338,
penunjukan Penyewa membantu untuk mengidentifikasi peran VRRP Router.
Dalam setiap Router Virtual, salah satu router VRRP dipilih untuk menjadi
Router Virtual Master. seperti pada Gambar 2.2 Sistem VRRP.
Berikut komponen definisi VRRP :
1. Virtual Router (PC router yang di virtual-kan untuk penerapan VRRP)
2. VRRP Router (Router yang di virtual-kan untuk failover)
3. IP address pemilik Penyewa
4. Backup (Router virtual yang difungsikan untuk jalur alternatif)
10
Gambar 2.2 Sistem VRRP
2.6 Vyatta OS
Vyatta adalah sebuah software routing terbuka yang dikembangkan oleh
perusahaan Vyatta diciptakan pada tahun 2005. Vyatta menggunakan mesin
Routing yang disebut XORP (eXtensible Open Router Platform) diciptakan pada
tahun 2002 dan didanai awalnya oleh Intel dan National Science Foundation , lalu
berlanjut dengan Microsoft dan Vyatta. Ide yang menarik dari OS Vyatta ini
adalah berasal dari paket perangkat lunak termasuk XORP dan distribusi Linux
Debian turunan. Anda dapat menggunakan Vyatta sebagai LiveCD dan
menyimpan konfigurasi pada floppy disk atau menginstalnya pada hard drive anda
untuk kinerja yang lebih baik. Untuk mempelajari Vyatta sangatlah mudah karena
"routing engine" dan OS sekarang digabung dalam satu paket unik.
Pada bulan Januari 2008, Vyatta memperkenalkan rilis testing yaitu
"Glendale Alpha . Rilis ini tidak lagi menggunakan shell XORP untuk Vyatta
CLI tapi shell didesain ulang disebut FusionCLI berdasarkan perintah shell Bash.
FusionCLI terlihat seperti shell XORP tetapi seperti shell ini seperti yang di
jelaskan oleh Vyatta adalah shell yang lebih kuat dan dapat memudahkan untuk
pengembangan fitur kedepannya. Vyatta dapat digunakan pada komputer
manapun dengan arsitektur x86, dengan kata lain komputer dengan prosesor Intel
Bahkan tidak hanya itu, lebih baik untuk memiliki floppy disk drive atau hard
drive untuk menyimpan konfigurasi sistemnya.
CLI (Command Line Interface) Vyatta routing platform disebut juga
XORPSH untuk XORP shell. Interface ini tampak seperti antarmuka Juniper OS
tetapi sangat berbeda dengan yang terkenal Cisco IOS CLI. Sebuah antarmuka
web yang tersedia untuk orang-orang yang anda tidak suka antarmuka baris
perintah. Telnet dan ssh (secure shell) protokol dapat digunakan untuk mengakses
Vyatta juga.
Vyatta Router mendukung protokol jaringan seperti :
1. Routing : RIPv2 , OSPF , BGP
2. Encapsulation : Framerelay atau PPP
3. Address translation ( NAT )
4. Virtual Routing Redundancy protocol ( VRRP )
5. DHCP Server or relay
6. Troubleshooting: TCP dump.
7. Stateful Firewall
Protokol standar yang digunakan oleh Vyatta agar dapat berinteraksi
dengan produk dari produsen lain seperti Telkomunikasi raksasa Amerika CISCO
,Nortel dan Juniper atau perangkat lain untuk menghormati standar jaringan
didefinisikan dalam RFC (Request for Comment ) yang dibuat oleh kelompok
internasional IETF ( Internet engineering Task Force ).
Keuntungan dari Vyatta sangat menarik :
1. Perangkat lunak ini gratis.
2. Perangkat ini hanya membutuhkan arsitektur x86 sebagai hardware.
Karena konsep open source, keamanan semakin diperbaiki karena OS ini
selalu diaudit oleh perusahaan eksternal dan jika terjadi masalah keamanan, setiap
orang dapat bekerja untuk mengatasinya. Router Vyatta tetap kurang bagus
dibandingkan dengan produk komersial lain, ini disebabkan oleh fakta bahwa
Vyatta hampir selalu digunakan sebagai solusi alat berbasis perangkat lunak dan
12
berbasis hardware "parsial" yang tersedia untuk Vyatta adalah dengan PC Dell di
mana Vyatta sudah diinstal pada hard drive-nya.
Router Vyatta tidak memiliki kekayaan fungsi seperti router Cisco, tetapi
keajaiban Vyatta adalah dengan memilikinya tidak perlu mengeluarkan banyak
uang sebanyak ratusan juta dolar seperti yang dihabiskan oleh Perusahaan
California setiap tahun. Untungnya, hal ini tidak masalah karena hanya beberapa
fungsi yang sudah didukung oleh Vyatta benar-benar digunakan untuk
menjalankan router. Ada baiknya untuk sebagai penekanan bahwa Anda dapat
menginstal paket untuk menambahkan fungsi baru seperti misalnya CDP ( Cisco
Discovery Protocol). Router Vyatta masih baru dan mempunyai beberapa fungsi
penting yang kurang seperti VPN tetapi tim pengembangan yang bekerja pada
Vyatta pasti akan memberikan solusi secepat mungkin. [10].
2.7 Wireshark
Wireshark merupakan salah satu dari sekian banyak tool Network Analyzer
yang banyak digunakan oleh Network administrator untuk menganalisa kinerja
jaringannya termasuk protokol didalamnya. Wireshark banyak disukai karena
interface-nya yang menggunakan Graphical User Interface (GUI) atau tampilan
grafis. Wireshark mampu menangkap paket-paket data atau informasi yang
berjalan dalam jaringan. Semua jenis paket informasi dalam berbagai format
protokol pun akan dengan mudah ditangkap dan dianalisa. Karenanya tak jarang
tool ini juga dapat dipakai untuk sniffing (memperoleh informasi penting seperti
password email atau account lain) dengan menangkap paket-paket yang berjalan
di dalam jaringan dan menganalisanya. Wireshark dipakai oleh network
administrator untuk menganalisa kinerja jaringannya. Wireshark mampu
menangkap paket-paket data atau informasi yang berjalan dalam jaringan yang
terlihat dan semua jenis informasi ini dapat dengan mudah dianalisa yaitu dengan
memakai sniffing , dengan sniffing diperoleh informasi penting seperti password
email account lain. Wireshark merupakan software untuk melakukan analisa
lalu-lintas jaringan komputer, yang memiliki fungsi-fungsi yang amat berguna bagi
lunak jaringan. Wireshark dapat membaca data secara langsung dari Ethernet,
Token-Ring, FDDI, serial (PPP dan SLIP), 802.11 wireless LAN, dan koneksi
ATM. Program ini juga sering digunakan oleh chatters untuk mengetahui IP
korban maupun para chatter lainnya lewat typingan room. Tool wireshark dapat
menganalisa transmisi paket data dalam jaringan, proses koneksi dan transmisi
data antar komputer. Selama kita bisa mendapatkan paket langsung dari jaringan,
dengan tools seperti wireshark, maka kita juga bisa memanfaatkan wireshark
untuk ‘menyadap’ pembicaraan Voice over IP[6]. Interface aplikasi wireshark
dapat dilihat pada Gambar 2.3 Wireshark.
Gambar 2.3 Wireshark
2.8 Software phone (shoftphone)
Selain berupa telepon utuh (hardware), perangkat telepon juga bisa
berbentuk software. Di dunia VoIP, perangkat ini disebut SoftPhone. Softphone
memiliki jenis yang beragam baik dari kemampuan dan lisensi. Saat ini banyak
Softphone yang disebarkan dengan lisensi gratis. Bahkan ada yang menyediakan
lisensi software gratis sekalligus layanan jaringan VoIP -nya. SkyPe salah satu
14
SoftPhone Skype ini hanya bisa bekerja di jaringan milik Skype. Jika ingin
membuat jaringan sendiri harus menggunakan Softphone jenis lain. Softphone lain
diantaranya adalah X-Lite, IAX-Lite, MyPhone. X-Lite merupakan softphone
untuk VoIP yang berjalan melalui protokol SIP. Selain suara, X-Lite juga bisa
digunakana untuk saling berkirim text dan video.
IAX-Lite merupakan softphone yang berjalan melalui protokol IAX. IAX
merupakan protokol signaling yang dikembangkan oleh pembuat Asterisk (IP
PBX). Untuk protokol H323 dapat menggunakan MyPhone. Interface softphone
X-lite dapat dilihat pada Gambar 2.4 Softphone X-lite
15
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian terhitung dari bulan desember sampai pada bulan april
2014 dengan tempat penelitian di FT UIKA dengan alamat Jl. KH Sholeh
Iskandar, tepatnya di FT UIKA Bogor.
Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa
di FT UIKA Bogor dengan kondisi tersedia jaringan LAN dan WLAN serta
alokasi gedung yang berbentuk perkantoran dibutuhkan komunikasi untuk
efisiensi waktu.
3.2 Bahan dan Alat 3.2.1 Bahan
Bahan yang digunakan yaitu bahan materi dari jurnal mengenai penelitian
dan pengembangan pada VoIP, pengembangan load switching, failover Vyatta OS
dan VRRP yang menjadi acuan pada penelitian ini. di antaranya :
1. Penerapan teknologi VoIP untuk mengoptimalkan penggunaan jaringan
intranet kampus universitas udayana. Pengembangan VoIP dengan memanfaatkan
jaringan kampus Universitas Udayana,meliputi ketiga lokasi kampus. Hasil survey
telepon meliputi kebutuhan prefix untuk masing-masing lokasi kampus dimana.
Untuk Kampus Bukit menggunakan prefix 1, kampus Sudirman menggunakan
prefix 2 dan kampus Nias menggunakan prefix 3. Sedangkan untuk melayani
kebutuhan teleponi bagi dosen, pegawai dan mahasiswa menggunakan prefix 5
dan 6. Penelitian ini menggunakan dua buah server yang semuanya dengan
software open source Linux Fedora Core 11 dengan aplikasi teleponi. Salah satu
server menggunakan asterisk ditujukan untuk melayani teleponi yang bersifat
tetap, sedangkan untuk layanan teleponi mobile menggunakan ondo SIP server .
16
conference, voice message, ring group. Dengan hasil Universitas Udayana telah
memiliki infrastruktur telephony menggunakan teknoligi VoIP memanfaatkan dua
buah server SIP (Session Initial Protocol) yaitu server asterik dan server ondo.
Kedua server menggunakan Linux Fedora Core 11 [3].
2. Analisa perancangan server VoIP dengan opensource asterik dan VPN
sebagai pengaman jaringan antar client. Pengembangan VoIP ini melakukan
analisa QoS dengan parameter delay, throughput, packet loss, jitter dan MOS
dengan waktu analisa dari pukul 13.00 dampai dengan 18.00, Pengujian
keamanan pada VoIP dilakukan dengan cara penyadapan melalui software cain
and abel, hasilnya terbukti dengan menggunakan software cain and abel saat
client sedang berkomunikasi, ditambahkan software VPN antara kedua client
tersebut, sehingga payload tidak terdeteksi sehingga data payload tidak dapat
dimainkan ulang. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi VoIP sangat
mudah untuk disadap namun dengan penambahan software VPN komunikasi
VoIP terbukti aman karena terdapat tunnel dan data dienkripsi sehingga pihak lain
tidak dapat menyadapnya. Dengan hasil Pemilihan jenis codec yang tepat perlu
untuk meminimalisasi nilai QoS yang terjadi pada jaringan VoIP karena
pemilihan codec sangat menentukan kualitas suara & Penggunaan VPN dapat
mencegah penyadapan [8].
3. Perancangan dan implementasi load switching menggunakan PC router
pada jaringan VoIP. Dengan hasil hampir sama dengan penelitian yang dilakukan
sekarang hanya berbeda pada topologi dan studi kasus yang berbeda, layanan
VRRP diperuntukan antara client VoIP, metode penelitian, tinjauan pustaka,
pengujian dan hasil QoS yang berbeda [4].
Dari bahan materi jurnal yang menjadi acuan dapat disimpulkan
Perbedaan dan persamaan pada penelitian yang akan dilakukan. Perbedaan
penelitian yaitu :
a) Topologi jaringan pada VoIP, OS server VoIP dan layanan jaringan pada
VoIP.
b) keamanan jaringan VoIP dan meminimalisasi QoS.
a) Penelitian pada VoIP.
b) Penggunaan Protocol SIP.
3.2.2 Alat
Alat yang digunakan untuk mendukung dalam proses perancangan dan
implementasi load switching menggunakan PC router pada jaringan VoIP di FT
UIKA Bogor. Yaitu:
a) Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang digunakan dalam load switching menggunakan PC
router pada jaringan VoIP di FT UIKA Bogor ini adalah sebagai berikut :
1. Routerboard RouterOS Mikrotik
2. Satu buah PC server VoIP
3. Dua buah PC router
4. Satu buah hub dan Kabel UTP dengan jack R45
5. Dua buah LAN card pada PC router dan pada PC server VoIP
Tabel 3.1 Spesifik PC Komputer
Spesifikasi PC Router dan Server
VoIP
Processor Intel Pentium 4
Motherboard ION
Memory RAM 1 GB
Hardisk 80 GB
Monitor LCD Samsung 15
b) Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yang digunakan, ditunjukkan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Perangkat lunak yang digunakan
18
1. Software yang digunakan untuk. Melakukan
Pemanggilan Ke komputer
Lain atau ke telepon biasa (via
VoIP) dengan menggunakan
jaringan komputer .
2. Melakukan rapat/meeting
dengan orang lain yang
terkoneksi dengan jaringan
yang kita gunakan secara
audio/video.
3. Pengendalian komputer jarak
jauh.
4. Diskusi dengan pengguna lain
baik dengan suara, tulisan
(chat) atau pun dengan
gambar (whiteboard).
3 Wireshark
Software yang digunakan untuk untuk pemecahan masalah
jaringan, analisis, perangkat lunak dan
pengembangan protokol komunikasi,.
4
Briker 1.4
Briker adalah PBX berbasis IP
( IPPBX) yang berbentuk software.
Artinya, dengan menginstall Briker
pada komputer, maka komputer itu
berubah jadi mesin PBX (private
branch exchange) dengan kemampuan
3.3 Metode Penelitian
Metode Penelitian pada perancangan dan implementasi load switching
menggunakan PC router pada jaringan VoIP dilakukan dengan tahapan - tahapan
sebagai berikut: (1) Analisis (2) Perancangan (Design), (3) Implementasi
(implementation).
Gambar 3.1 Metode Penelitian
3.3.1 Analisis
Dalam pengembangan, analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi
kebutuhan–kebutuhan yang diperlukan dalam membangun sistem. Masalah ini
yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Pada tahap analisis
sistem yang harus dilakukan yaitu :
1 Identifikasi masalah.
Dalam mengidentifikasi masalah, permasalah yang terjadi di FT UIKA
adalah sebagi berikut :
a) Gedung FT UIKA yang berberntuk perkantoran menyebabkan masalah
pada komunikasi yang tidak efisien waktu, komunikasi antar prodi dan TU tidak
berjalan secara real-time dikarenakan jarak anatar ruangan prodi dan TU bersekat
20
b) Layanan server di FT UIKA di antaranya DNS server, web server, FTP
server, Print server dan lain - lain. sehingga VoIP yang akan di rancang sangat
rentan terjadi kegagalan koneksi interface, dilihat dari kapasitas bandwidth dan
user yang menggunakan layanan jaringan di FT UIKA.
2 Analisis sistem yang akan dilakukan
Langkah ini dilakukan berdasarkan kebutuhan yang dibutuhkan di FT
UIKA yaitu :
a) Membangun komunikasi berbasi IP.
b) Tingkat kenyaman pada VoIP dengan menggunakan PC router dan
menerapkan VRRP ketika terjadi kegagalan interface, dengan membuat dua jalur,
yaitu jalur utama (master) dan jalur alternatife (backup) pada VoIP. Untuk
mecapai tingkat kenyamanan parameter QoS yaitu meliputi delay dan throughput
jalur utama (master) lebih baik dari jalur alternatife (backup), QoS untuk delay
dan throughput tidak melebihi dari rekomendasi ITU-T.
Setelah proses analisis sistem sudah dapat dipahami dan selesai dilakukan,
sistem yang baru diharapkan dapat mengefisiensi waktu kinerja antara prodi dan
TU.
3.3.2 Design (Perancangan)
Tahap perancangan akan menerjemahkan spesifikasi menjadi
komponen-komponen yang dapat diimplementasikan. Topologi yang diterapkan di FT UIKA
menggunakan topologi star. Dengan skema jaringan FT UIKA seperti pada
Gambar 3.2 Skema Jaringan FT-UIKA
Pada topologi jaringan FT UIKA akan diterapkan server VoIP dan load
switching dengan menambahkan PC router master dan PC router backup pada
server VoIP.
Gambar 3.3 Skema topologi jaringan load switching pada VoIP
Pada topologi yang di tunjukan pada gambar 3.3, menjelaskan dengan
keterangan sebagai berikut :
1. RouterBoard Mikrotik yang berfungsi sebagai layanan jaringan dan
22
2. VRRP master dan VRRP backup difungsikan sebagai layanan redundan
untuk koneksi server VoIP yang menggunakan vyatta OS sebagai PC
router.
3. Server VoIP menggunakan OS Briker sebagai server yang memberikan
layanan VoIP.
4. IP phone sebagai device klien VoIP.
IP address yang di gunakan setiap perangkat pada topologi di tunjukan
pada tabel 3.3 di bawah ini.
Tabel 3.3 IP Address
3.3.3 Implementation (implementasi)
Pada tahap implementasi meliputi instalasi dan konfigurasi dan analisa
pengujian. Pada instalasi dilakukan penginstalan pada hardware dan software.
Diantaranya :
1 Instalasi server VoIP menggunakan OS Briker pada PC. Berdasarkan
komunikasi internal yang akan dibangun dengan sitem IP PBX
2 Instalasi Vyatta OS pada PC untuk menerapkan VRRP. Berdasarkan fitur
yang diterapkan pada OS vyatta terdapat fitur VRRP dan memungkinkan OS
router untuk PC dapat berjalan dengan baik dan memenuhi kebutuhan system.
Pada konfigurasi dilakukan pada Routerboard mikrotik routerOS, server
VoIP, VRRP dan RIP (Routing Information Protocol) pada vyatta OS, softphone.
1. Konfigurasi Mikrotik pada interface LAN dengan nama interface local.
Berdasarkan penerapan VoIP akan diterapkan untuk IP local.
2. Konfigurasi DHCP SERVER pada interface LAN.
3. Konfigurasi static route. Di fungsikan untuk dapat routing dari klien
menuju server VoIP melalui PC router
4. Konfigurasi pada PC router vyatta.
5. Konfigurasi IP address pada setiap ethernet router.
6. Konfigurasi RIP.
7. Konfigurasi IP address pada router 2.
8. Konfigurasi VRRP.
24
BAB IV
HASIL DAN BAHASAN
4.1 Hasil
Hasil dari permasalahan yang terjadi, untuk melakukan komuniukasi
berbasis IP dan dikonversi voice antar Prodi dan TU. Hal ini bertujuan sebagai
pemanfaatan jaringan LAN dan WLAN yang tersedia di FT uika sehingga dapat
mengefisiensi kinerja prodi dan TU.
Hasil analisis QoS Penerapan VRRP sebagai fungsi redundancy ketika
terjadi kegagalan koneksi, mendapatkan nilai QoS dengan parameter throughput
dan delay menunjukan jalur utama VoIP pada PC router (master) lebih baik dari
pada jalur alternative VoIP pada PC (backup) ketika PC master gagal koneksi.
4.2 Bahasan
Pada tahapan ini membahas perancangan dan implementasi load switching
menggunakan PC router pada jaringan VoIP di FT UIKA berdasarkan pada
metode penelitian. Tahapan pada penelitian ini yaitu:
4.2.1 Analisa
Untuk mendapatkan hasil analisa penerapan load switching pada jaringan
VoIP, standarisasi QoS sangat diperlukan. Parameter QoS untuk VRRP dan VoIP
di uji dari kualitas delay dan throughput, dimana pada penelitian sebelumnya hasil
pengujian saat router master mengalami kegagalan memiliki kualitas yang baik,
di tandai dengan nilai delay dan jitter yang semua kategori baik dan sangat baik.
Sedangkan nilai packet loss yang terjadi pada saat pengujian yang termasuk dalam
kategori jelek karena terjadi perpindahan antar router [13].
Jitter adalah perbedaan selang waktu kedatangan antar paket di terminal
tujuan, atau dengan kata lain jitter merupakan variasi dari delay. Besarnya nilai
yang terputus-putus atau hilangnya data akibat overlap dengan paket data yang
lain. Banyak hal yang dapat menyebabkan jitter, diantaranya adalah peningkatan
traffic secara tiba-tiba sehingga menyebabkan penyempitan bandwidth dan
menimbulkan antrian. Untuk kualitas Jitter dikatakan baik apabila waktunya
hanya sekitar 0 – 20 ms[14]. Packet Loss yaitu jumlah paket yang hilang dalam
suatu pengiriman paket data pada suatu jaringan. Beberapa penyebab terjadinya
packet loss adalah adanya noise,collision dan congestion yang disebabkan oleh
terjadinya antrian yang berlebihan dalam jaringan. Packet Loss pada VoIP
dikatakan baik apabila jumlah tingkatan paket yang hilang berkisar antara 0 s/d
0.5 % dari pengiriman data[14].
Berdasarkan pengujian QoS pada penelitian sebelumnya Parameter jitter
dan packet loss tidak di analisa, baik pada VRRP maupun pada VoIP karena
beban trafik untuk jitter dan paket yang hilang untuk packet loss tidak meningkat
secara signifikan berdasarkan penelitian yang dilakukan berupa simulasi yang
tidak digunakan secara global.
untuk mendapatkan QoS delay dan throughput dengan melakukan ping
selama 5 x per 5 menit pada klien. dengan langkah - langkah mengetahui IP
address klien seperti pada Gambar 4.1 IP Address Klien, melakukan ping menuju
server VoIP menggunakan jalur router master dan backup untuk mendapatkan
nilai hasil perbandingan master dan backup seperti pada Gambar 4.2 dan Gambar
4.3 di bawah ini.
26
Gambar 4.2 Ping 192.168.1.14 Melalui Klien
Pada Gambar 4.2 menjelaskan koneksi menuju server VoIP mengggunakan
jalur master terkoneksi dan untuk mendapatkan perbandingan maka dilakukan
Ping IP address Server VoIP jalur backup dengan IP address 192.168.1.15,
seperti Gambar 4.3 dibawah ini.
Gambar 4.3 Ping 192.168.1.15 Melalui Klien
Pengujian ping IP 192.168.1.15 dari router kedua yang sedang menjadi
VRRP MASTER MODE OFF.
Gambar 4.5 Tampilan VRRP MASTER MODE OFF Dan VRRP BACKUP Menjadi VRRP MASTER
Gambar 4.6 Ping IP Address Dari Router Kedua Yang Dalam MODE OFF
setelah melakukan ping selama 5 x per 5 menit, dilakukan capture
menggunakan aplikasi wireshark untuk mendapatkan nilai QoS delay dan
throughput.
a) QoS Delay
Untuk mendapatkan nilai delay menggunakan aplikasi wireshark
dilakukan dengan mengambil nilai reply packet dan megambil nilai
28
Gambar 4.7 pengambilan nilai QoS delay 1
Pada pengujian delay berdasarkan rekomendasi ITU untuk aplikasi suara 0
5 menit kelima 3,235 1,389
Pengujian packet delay
Pada pengujian packet delay dilakukan dengan menggunakan wireshark,
untuk menguji menggunakan rumus dibawah ini:
1) Pengukuran paket delay master pada 5 menit pertama
Packet Delay = (waktu packet yang diterima - waktu paket dikirimkan)
= 1,002274 - 1,001584 = 0,00069 s
= 0,69 ms
Delay = Total Delay / Jumlah paket
Delay Master = 0,69 + 1,045 + 0,748 + 4,446 + 3,235 = 10,164
= 10,164 / 5 = 2,0328 ms
2) Pengukuran paket delay backup pada 5 menit pertama
Packet Delay = (waktu paket yang diterima-waktu paket dikirimkan)
= 2,345366 - 2,344407 = 0,000959 s
= 0,959 ms
Delay = Total Delay / Jumlah paket
Delay Master = 0,959 + 0,614 + 5,736 + 2,357 + 1,389 = 11,055
30
Hasil dalam Grafik seperti Gambar 4.33 dibawah ini.
Gambar 4.9 Grafik Pengujian Delay
Grafik diatas menunjukkan hasil delay pada pengujian antara klien menuju
Server VoIP dengan hasil Master lebih baik dari pada backup dilihat dari nilai
dellay Master lebih kecil dari nilai Backup dan tidak melebihi 150 ms ( ITU –T G
114 ). Untuk delay dari masing - masing kondisi di saat jaringan berjalan normal
delay nya adalah 1 ms, router master mengalami kegagalan 1 ms dan saat
perpindahan dari router master ke router backup 0.867 ms perbedaan delay tidak
terlalu jauh dan range kualitas jaringan menurut rekomendasi ITU-T untuk delay
masih dalam kondisi baik[13].
b) QoS Throughput
Gambar 4.10 Wireshark throughput
Setelah melakukan pengambilan nilai QoS throughput menggunakan
aplikasi wireshark, didapatkan nilai QoS throughput seperti pada table 4.2 di
bawah ini.
Table 4.2 Perbandingan throughput
Lama
pengujian master (bps)
backup (bps) 5 menit
pertama 81,1608637 64,6356589 5 menit kedua 85,96602361 67,9269231 5 menit ketiga 77,51306598 68,774393 5 menit
keempat 86,67044135 68,3651916 5 menit
kelima 82,19698217 68,1012256
Pengujian packet troughput
Pada pengujian packet troughput dilakukan menggunakan wireshark,
untuk menguji dilakukan dengan rumus dibawah ini:
1) Pengukuran troughput master pada 5 menit pertama
Througput = Paket data yang diterima / Lama pengamatan
= 300,701 / 3,705 = 81,1608637 bps
b). Pengukuran throughput backup pada lima menit pertama
Througput = Paket data yang diterima / Lama pengamatan
= 300,168 / 4,644 = 64,6356589 bps
Hasil dalam Grafik seperti Gambar 4.13 dibawah ini.
32
Grafik di atas menunjukkan hasil througput pada Master dan Backup,
hasilnya nilai througput pada Master lebih baik dari pada Backup dilihat dari
grafik yang menurun.
4.2.2. Perancangan
Pada tahap perancangan sesuai dengan rancangan dari topologi yang
dibutuhkan untuk penerapan load switching pada VoIP ditunjukan pada Gambar
4.12 Di bawah ini.
Gambar 4.12 Arsitektur Simulasi Topologi Jaringan Load switching VoIP
Gambar 4.12 merupakan topologi jaringan yang digunakan dalam
penelitian, dengan menggunakan Routerboard mikrotik routerOS 751U-2Hnd
sebagai Server router-nya, Vyatta OS sebagai PC router guna untuk sistem
rendundancy, aplikasi Softphone sebagai aplikasi VoIP pada komputer, Briker
sebagai server VoIP. Skema jaringan ini dibuat sederhana untuk pengujian serta
perancangan jaringan VoIP.
Tabel 4.3 Skema IP Address
4.2.3. Implementasi
Pada tahapan ini melakukan implementasi dari setiap konfigurasi yang
dibutuhkan sehingga VoIP berjalan semestinya dengan adanya load switching
menggunakan fitur VRRP dan dapat difungsikan untuk komunikasi antar klien
VoIP. Tahapan pertama yaitu dengan mendaftarkan klien pada server VoIP,
dilakukan oleh administrator VoIP melalui web remote akses, seperti pada
Gambar 4.13 di bawah ini.
34
a) Komunikasi PC To PC Aplikasi Softphone X-Lite
Aplikasi X-lite pada PC yang digunakan adalah dengan protokol SIP
seperti Gambar 4.13 dibawah ini.
Gambar 4.14 Aplikasi VoIP X-Lite komunikasi pada PC
Gambar 4.14 aplikasi X-lite dalam keadaan komunikasi dengan protocol
Gambar 4.15 Summary administrator
pada Gambar 4.15 menunjukan kesimpulan dari laporan yang meliputi
pendaftaran klien, klien yang aktif, klien dengan menggunakan protocol SIP yang
aktif dan lain – lain dari fitur OS briker.
b) VRRP ( Virtual Routing Redundancy Protocol )
Gambar 4.16 Aplikasi X-lite Dalam Keadaan VRRP MASTER Dan BACKUP Mode ON
Gambar 4.16 PC router master dan backup dalam mode on, ketika
komunikasi berlangsung.
36
Gambar 4.17 Aplikasi X-lite komunikasi dengan PC Master mode off dan
secara otomatis PC Backup mengambil alih layanan dengan status yang berubah
37
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang perancangan dan
implementasi load switching menggunakan PC router pada jaringan VoIP, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Implementasi Server VoIP sebaga media komunikasi berbasis IP dengan
memanfaatkan LAN dan WLAN di FT UIKA Bogor
2) Rancanga load switching pada server VoIP dengan menggunakan VRRP
pada PC router mampu memberikan kemampuan redundansi dengan
memanfaatkan fungsi Backup router ketika router Master mengalami
kegagalan koneksi.
3) Parameter QoS yang meliputi Throughput, dan Delay menunjukkan hasil
yang master lebih baik dari pada backup karena pengaruh dari
perpindahan jalur data, VRRP dapat digunakan untuk mengatasi kegagalan
perangkat yang terjadi pada sebuah jaringan dan dari hasil pengujian yang
dilakukan memiliki kualitas QoS yang baik[13] .
5.2 SARAN
Melengkapi simpulan maka dapat dikemukakan saran-saran seperti
berikut:
1) Melakukan pengembangan VoIP Load Switching dengan mampu
melakukan komunikasi satu klien ke banyak klien.
2) Melakukan pengembangan kegagalan interface dengan menggunakan
xiii
DAFTAR PUSTAKA
[1] Yudianto, M Fajar Noor. 2007. Jaringan Komputer Dan Pengertiannya
[2] Nugroho, Aries Setio. 2009. Membangun Jaringan Komunikasi Berbasis
VoIP Untuk Koordinasi Pengelolaan Infrastruktur Jaringan
[3] Sudiarta, Pande Ketut. 2009. Penerapan Teknologi VoIP Untuk
Mengoptimalkan Penggunaan Jaringan Intranet Kampus Universitas
Udayana
[4] Rezal, David Achmad. 2008. Perancangan Dan Implementasi Load Switching
Menggunakan PC Router pada Jaringan Voip
[5] Rosnelly, Rika. 2011.Membandingkan Analisa Trafik Data Pada jaringan
Komputer Antara Wireshark dan Nmap Universitas Gajah Mada.
[6] Tanenbaum, Andrew S . 1996 . Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesia
Jilid 1.Prehallindo : Jakarta.
[7] Solekan. Sistem Telekomunikasi. Politeknik Telkom Bandung. 2009.
Bandung
[8] Fahdi Jaya Fatih , Domiko. 2012. Analisa perancangan server VoIP dengan
opensources asterisk dan VPN sebagai pengaman jaringan antar klien.
Universitasw Lampung.
[8] S. Nadas," Virtual Router Redundancy Protocol (VRRP) Version 3 for IPv4
and IPv6”, RFC5798, March 2010.
[9] Http://ipeph.blogspot.com/ Mengenal Vyatta. Diakses pada tanggal 22
Januari 2014. 13.40
[10] Http://www.Vyatta.com, High Availability. diakses pada tanggal 21 Januari
2014 14.30 wib.Winarno, Edy dan Zaky, Ali.2013. Jaringan Komputer.
Semarang
[11] Http://www.vyatta.com/downloads/docdl.php diakses pada tanggal 21
Januari 2014 14.30 wib Foroizan, Behrouz A dan Fegan, Chung Shopia.
xiv
PADA VIRTUAL ROUTER REDUNDANCY PROTOCOL
MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD. 2013, Universitas
Dian Nuswantoro. Semarang.
[14] Setiawan, Eko Budi. ANALISA QUALITY OF SERVICES (QoS) VOICE
OVER INTERNET PROTOCOL (VoIP) DENGAN PROTOKOL H.323
DAN SESSION INITIAL PROTOCOL (SIP). 2012. Teknik Informatika
xv
Lampiran Persamaan 1
Instalasi Briker
Interface awal saat booting via cd, akan terlihat pilihan instalasi Briker.
Agar dapat terinstal pada hardisk maka pilih no 3, yaitu install into local drive
xvii
Membuat instalasi OS Briker ke hardisk dengan exstensi default Linux,
karena OS Briker adalah distro Linux Redhat.
Proses pemindahan image ke hardisk dengan menyimpan di folder yang
xviii
Proses instalasi beberapa paket linux Briker ke hardisk dengan jumlah paket
xix
xx Instalasi Vyatta OS sebagai PC router.
Setelah memilih pilihan yes, maka Vyatta akan membuat partisi pada
xxi
Vyatta OS membuat extensi secara otomatis dan mulai pemindahan dari cd
ke hardisk.
xxii Pengujian Delay Master & Backup
Delay = Paket yang diterima – paket yang dikirim
M ast er delay M at er (m s) Backup
0,530381 0,525131 0,00525 5,25 6,757
1,006762 1,002221 0,004541 4,541 4,36
1,00591 1,001138 0,004772 4,772 5,674
1,006565 1,002186 0,004379 4,379 4,379
1,006937 1,002079 0,004858 4,858 7,518
Backup Backup
1,008884 1,002127 0,006757 6,757
1,006527 1,002167 0,00436 4,36
0,525339 0,519665 0,005674 5,674
1,006565 1,002186 0,004379 4,379
0,352093 0,344575 0,007518 7,518
xxiv
t hrougput M ast er Backup
3.870 59.169 15,28914729 25,87532244
3.646 58701 16,10010971 25,16346154
2470 42105 17,0465587 9,554737516
2344 60144 25,65870307 21,43518519
2377 60149 25,30458561 20,6869536
Backup Backup
2.326 60.186 25,85732244
2.392 60.191 25,16346154
6.248 59.698 9,552737526
2.808 60.190 21,43518519
xxvi
M ast er M ast er Backup
229 229 0 0
214 214 0 0
104 104 0 0
141 141 0 0
143 143 0 0
Backup
Packet Loss Backup
140 140 0
144 144 0
373 373 0
169 169 0