• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEFINISI HIERARKI DAN TUJUAN.docx (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DEFINISI HIERARKI DAN TUJUAN.docx (1)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

DEFINISI HIERARKI DAN TUJUAN

A. Tasawuf Definisi tasawuf

Tasawuf merupakan suatu cara kita untuk dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagaimana bertujuan untuk menyucikan jiwa dari kejahatan dunia dan menumbuhkan akhlak mulia dalam diri manusia. Tasawuf juga bersandarkan kepada hadist dan Alquran, sehingga setiap perilaku kita tidak melebihi batas dan kewajaran. Agar senang setiasa selalu dalam perlindungan Allah SWT.Dalam kitab kasyf al-mahjub al-wujhiri telah menjelaskan asal usul kata tasawuf.pertama,istilah tasawuf berasal dari kata al-shuf yaitu WOL disebut sufi karena kaum sufi menggunakan jubah yang terbuat dari bulu domba.Kedua istilah tasawuf diambil dari istilah al-shaf

yaitu barisan pertama, yang bermakna kaum sufi yang berada di barisan pertama di depan Tuhan.Ketiga istilah tasawuf berasal dari kata al-shuffah karena para sufi mengaku sebagai golongan ahl al-shuffah yang diridai allah Keempat istilah tasawuf berasal dari kata al-shafa yang artinya kesucian, sebagai makna bahwasanya para sufi telah menyucikan akhlak merekaa dari noda noda bawaan, dan karena dari kemurnian hati dan tindakan mereka.

Berdasarkan pendapat sejumlah sufi dijelaskan bahwa tasawuf merupakan disiplin ilmu yang berkaitan dengan penyucian jiwa manusia dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt. Pembahasan akhlak tasawuf akan sangat berkaitan dengan upaya menumbuhkan akhlak mulia, sikap konsisten dan untuk mengendalikan diri dari jeratan dari hawa nafsu kebinatangan dan kehidupan duniawi, dan jalan terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

B. Tasawuf dalam Hierarki Ilmu-ilmu Islam

Dalam muqaddimah Ibn Khaldun membagi ilmu menjadi dua jenis. Pertama, ilmu-ilmu hikmah dan filsafat (ulum al-hikmiyah al-falsafiyyah) yang diperoleh dari akal manusia, dan ilmu yang diajarkan dan di transformasikan (ulum al-naqliyah al-wadhi’yah) yang bersumber langsung dari (Alquran dan hadis).Mmeskipun muncul sebagai belakangan disiplin ilmu, tasawuf sebagian dari ilmu-ilmu syariat telah dipraktikkan pada zaman Nabi Muhammad Saw., sahabat dan tabiin, dan pada saat itu tasawuf hanya berbentuk ibadah saja. Dari aspek tujuan, pelajar sufi (al-murid)

harus terus meningkatkan kualitas ibadahnya dan beranjak dari tyingkat terendah sampai ke tingkat tertinggi (al-maqamat) sampai mencapai kemantapan tauhid (al-tauhid) dan makrifat (al-makrifah)

Menurut al-Taftazani dari abad ke tiga sampai abad ke empat hijriah, aliran tasawuf terbagi menjadi

dua. Pertama, tasawuf sunni, yaitu aliran yang memagari pengikutnya dengan alquran dan

(2)

menghubungkan antara visi mistis dan visi rasional dan banyak menggunaklan terminologi filosofisbahkan banyak dipengaruhi ajaran filsafat. Dalam tradisi intelektual Islam, para ulama telah membuat klasifikasi ilmu berdasarkan sudut pandang Islam. Dalam Muqaddimah, Ibn Khaldûn membagi ilmu menjadi dua jenis yaitu:

1. Ilmu-ilmu hikmah dan filsafat (‘ulûm al-hikmiyah al-falsafiyyah) yang diperoleh dengan akal

manusia.

2. Ilmu yang diajarkan dan ditransformasikan (‘ulûm al-naqliyyah al-wadhi‘iyah) yang bersumber

kepada syariat Islam (Alquran dan hadis).

Beliau mengkategorikan tasawuf sebagai salah satu dari beragam ilmu syariah (‘ulûm al-naqliyyah al-wadhi‘iyah).

Sedangkan dalam pembagian ilmu menurut al-Ghazâlî berdasarkan cara memperoleh ilmu, disebutkan bahwa ilmu terdiri atas dua yaitu:

1. Ilmu yang dihadirkan (‘ilm al-hudhûrî/presential).

2. Ilmu yang dicapai (‘ilm al-hushûli/attained).

Menurut beliau tasawuf dikategorikan sebagai ‘ilm al-hudhûrî.

Sedangkan menurut Ibn al-Qayyim al-Jauziyah membagi ilmu menjadi tiga derajat yaitu: 1. ‘ilm jalîyun (didasari observasi, eksperimen, dan silogisme).

2. ‘ilm khafîyun (ilmu makrifat).

3. ‘ilm ladunîyun (didasari ilham dari Allah).

Menurut beliau tasawuf dikelompokkan kepada ‘ilm khafîyun dan ‘ilm ladunîyun.

Dapat ditegaskan bahwa para ulama menempatkan tasawuf sebagai bagian dari ilmu-ilmu agama, meskipun sebagian ahli menyebutkan bahwa tasawuf dalam bentuk tasawuf falsafi dipengaruhi oleh agama dan aliran filsafat tertentu.

C. Tujuan Tasawuf

(3)

kepada manusia itu tertuang dalam al-Qur’an dan hadits. Tujuan tasawuf ialah “fana” untuk mencapai “Makrifat”. Arti fana sendiri yakni “meniadakan diri supaya ada” secara filosopis nya seperti itu, Tujuan tasawuf tersebut tidak dapat dilepaskan dari tujuan hidup manusia sebagai mana yang di jelaskan dalam ajaran islam. Alquran menegaskan bahwa manusia diciptakan dengan satu tujuan tertentu seperti syahadah al-bukhari dan shahih muslim,

disebutkan hadis mengenai al-islam, al-iman, dan al-ihsan. Hadis tersebut memjelaskan bahwa ketiga istilahnya membentuk suatu hierarki beragama. Dua sumber ajaran islam, Alquran dan hadis, memberikan sinyal kuat bahwa manusia berpotensi untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, bertauhid dan bermakrifat kepada Nya dalam Q.S al-baqarah /2:186, Allah Swt berfirman, yang artinya :

Dan apabila hamba-hamba-ku bertanya kepada mu tentang Aku maka (jawablah),

bahwa aku dekat. Aku mengabulkan permoohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada Ku, maka kehendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.

Dalfal sabili berkata “ seorang sufi itu terputus dari makhluk dan bersambung dengan allah” Zun al-nun al-mishri mengungkapkan bahwa tasawuf adalah orang orang yang mengutamakan Allah dari yang lain sehingga allah lebih mengutamakan mereka dari yang daripada yang lain.

Pendapat kaum sufi tentang makna ketauhidan sebagai tujuan utama dari mazhab tasawuf dapat dilihat dari pendapat mereka tentang tingkatan (al-maqam) tertinggi yang mungkin dicapai oleh seorang sufi. Mereka melahirkan sejumlah teori mengenai al-maqam

Referensi

Dokumen terkait

(8) Diisi Nama Kota dan Tanggal serah terima kelengkapan dokumen (9) Diisi dengan Nama Lengkap yang menerima. (10) Diisi dengan Nama Lengkap yang menyerahkan (11) Diisi

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

SOP PENGAMANAN PENGURAI MASSA SOP PENGAMANAN TAWURAN WARGA SOP PENGAMANAN UNJUK RASA ANARKIS SOP PATROLI DIALOGIS. SOP PENGAWALAN BARANG BERHARGA SOP

konsentrasi dan lama perendaman kayu sengon dalam ekstrak daun sirsak berpengaruh tidak nyata terhadap serangan rayap tanah. Daya Hambat Perasan

ANALISIS KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA SABUN MANDI CAIR

Dalam mendepani kemelut ini, al-Sunnah telah menggariskan asas interaksi sosial yang tepat, antaranya adalah larangan tasyabbuh dengan orang bukan Islam dalam amalan

Tabel 3.4 Penafsiran Data Self Control dalam Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat berkaitan dengan Mengkonsumsi Makanan dari. Kantin

Supervise klinis adalah bantuan professional kesejawatan oleh supervisor kepada guru yang mengalami masalah dalam pembelajaran agar yang bersangkutan dapat mengatasi masalahnya