• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Faktor Demografi dan Personality Traits terhadap Disposition Effect Investor Individu T2 912012012 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Faktor Demografi dan Personality Traits terhadap Disposition Effect Investor Individu T2 912012012 BAB II"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB II

KAJIAN TEORITIS 2.1 Keuangan Berbasis Perilaku

(2)

9

(3)

10

memperlihatkan penurunan sensitivitas pada hasil. Dari penelitian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika terjadi keuntungan atau kerugian yang jauh dari reference point maka mereka (investor) kehilangan signifikansi. Hal ini dapat diartikan jika investor mematok harga acuan dari reference point, maka laporan akuntansi untung dan rugi berpatokan pada reference point tersebut, satu rupiah pertama yang didapat dari keuntungan dianggap lebih bernilai dibanding rupiah kedua dan seterusnya.

Menurut Litner (1998) behavioral finance adalah studi mengenai bagaimana manusia mengintrepertasikan dan bereaksi terhadap informasi yang didapat sehingga dapat membuat keputusan keuangan yang tepat. Hal ini diperkuat dengan pendapat Ricciardi dan Simon (2000) yang menyatakan bahwa behavioral finance menjelaskan dan meningkatkan pemahaman mengenai beberapa motif investor termasuk proses emosional yang terlibat dan pada tingkat apa mereka dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan.

2.2 Efek Disposisi (Disposition Effect)

(4)

11

banyak literatur mengenai disposition effect yang berkonsentrasi pada loss aversion. Maka dari itu penelitian ini akan membahas mengenai mencari kebanggaan (pride) dan menghindari penyesalan (regret) sebagai akibat dari disposition effect. Menurut Brown, et al. (2006) ada beberapa hal penting mengenai disposition effect yaitu, (a) investor yang bermodal besar cenderung sedikit dipengaruhi oleh disposition bias, (b) investor institusi lebih rendah melakukan disposition effect daripada investor individu, (c) loyalitas pemegang saham pada emiten sedikit mengurangi pilihan untuk menjual saham yang sedang untung. 2.3 Faktor Demografi (Demographics Factors)

(5)

12

Penelitian yang dilakukan oleh Furnham (1984) pada wanita muda dan pria muda di Inggris ditemukan bahwa mereka memiliki perbedaan cara pandang terhadap uang. Hal ini semakin diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Newcomb dan Rabow (1999) bahwa pria memiliki pandangan yang lebih positif terhadap uang karena mereka memiliki pengetahuan lebih banyak tentang uang dan lebih percaya diri dalam kecerdasan finansial mereka daripada wanita.

Weber dan Camerer (1998) menyatakan perempuan lebih mudah mengalami disposition effect dibandingkan laki-laki. Hal ini dapat terjadi sebab masih belum banyak perempuan yang mau atau berani berinvestasi di pasar modal, karena perempuan lebih takut akan risiko dibandingkan dengan laki-laki.

2.4 Faktor Kepribadian (Personality Traits)

Personality traits adalah suatu kombinasi pembeda dari emosional, kognitif dan karakteristik motivasi yang mempengaruhi sedemikian rupa pada individu untuk merespon lingkungannya dan membuat keputusan (Dole dan Schroeder, 2001).

(6)

13

penelitian yang dilakukan oleh Filbeck et. al (2005) menggunakan tipe-tipe kepribadian berdasarkan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), dapat ditarik kesimpulan bahwa The Myers-Briggs Type Indicator mengklasifikasikan kepribadian dalam 4 dimensi yaitu fokus perhatian (extroversion-introversion), cara memperoleh dan mengolah informasi (sensing-intuitive), cara membuat keputusan (thinking-feeling), dan orientasi pada dunia luar (judging-percieving). Pada Big Five Model merupakan pendekatan dalam psikologi kepribadian yang mengelompokkan trait kepribadian dengan analisis faktor yang didalamnya memuat lima faktor atau domain yaitu : neuroticism, extrversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness (Srivastava, 2011). Filbeck mencoba menghubungkan keempat dimensi personality traits tersebut dengan aspek perilaku dalam pengambilan keputusan investasi yang dihubungkan dengan risk-aversion.

(7)

14

Sementara apabila sesorang memiliki skor yang cenderung rendah dalam trait ini mereka lebih mudah tertekan, gelisah dan merasa tidak aman saat mengalami masalah. Biasanya para extrovert memiliki kepribadian yang hangat, suka berteman, mudah bersosialisasi. Mereka juga sangat cepat dalam mengambil keputusan dan tidak terikat pada peraturan yang berlaku. Namun kelemahan yang dimiliki oleh extrovert adalah sulit untuk bertahan dalam kondisi sulit, mudah menunjukan kelemahannya, sembrono, dan kurang ambisius (Gholipur, 2007). Hal ini berbeda dengan individu yang memiliki kepribadian introvert yang cenderung tertutup, tidak mudah bersosialisasi, dan cenderung penyendiri.

Individu yang memiliki derajat neuroticism tinggi adalah tipe individu yang memiliki metode yang efisien dalam menyelesaikan tujuan pribadi mereka. Mereka adalah pribadi yang egois, berpusat pada diri sendiri, biasanya suka dipuji dan tidak mementingkan apa yang jadi kebutuhan bagi lingkungan sekitar. Biasanya perilaku mereka adalah mudah gelisah, pemarah, mudah stres, cenderung impulsif dan mudah terluka.

(8)

15

beradaptasi dengan lingkungan dan pribadi yang fleksibel. Mereka menyukai ide-ide baru dan nilai-nilai yang tidak umum. Biasanya individu-individu ini memiliki lingkup area yang terbatas pada hobi mereka tetapi cenderung stabil saat melakukan aktivitasnya. Mereka menyukai kesederhanaan, kejelasan, dan biasanya mereka senang terhadap fantasi, perasaan dan ide-ide.

Tipe derajat agreeableness yang tinggi menggambarkan sikap yang dimiliki individu yang berhubungan dengan kerjasama kelompok. Hal ini digambarkan dengan tendensi seseorang untuk menghargai orang lain. Gholipur (2007) menyatakan bahwa mereka yang memiliki tipe agreeableness tinggi dengan mudah membuat orang lain memberikan kepercayaannya. Individu ini biasanya sangat jujur dan apa adanya dan menjadi pribadi yang curang adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Mereka biasanya suka mendahulukan kepentingan orang lain diatas kepentingan pribadi mereka. Penggambaran yang tepat untuk perilaku individu bertipe agreeableness menurut Farzanepey (2006) adalah kepercayaan, apa adanya (to the point), dan jujur.

(9)

16

dan berhubungan dengan bagaimana kita mengontrol dan menetapkan motivasi kita. Tipe ini adalah individu yang bertanggung jawab, suka memamerkan kepandaian, namun sangat dipercaya. Gholipur (2007) menggambarkan individu yang cenderung memiliki derajat conscientiousness adalah individu yang sulit untuk diandalkan, suka berkompetensi, selalu dalam rencana, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, memiliki disiplin tinggi, dan berhati-hati dalam membuat keputusan.

2.5 Pengembangan Hipotesis

2.5.1 Pengaruh faktor demografi terhadap efek disposisi investor individu

(10)

17

mempengaruhi perilaku investor dalam proses pengambilan keputusan.

Gender adalah suatu konsep yang menunjuk pada suatu peranan dan hubungan antara perempuan dan lelaki yang tidak hanya ditentukan oleh perbedaan biologi, akan tetapi ditentukan oleh lingkungan sosial, politik, dan ekonomi (Vitalaya, 2010). Weber dan Camerer (1998) menyatakan perempuan lebih mudah mengalami disposition effect dibandingkan laki-laki, namun penelitian ini belum optimal karena tidak diikuti dengan keadaan pasar serta informasi-informasi yang mempengaruhi disposition effect tersebut. Wanita lebih mudah mengalami disposition effect karena pria cenderung lebih realistis dan bersikap biasa saat menghadapi kerugian sedangkan perempuan cenderung lebih menggunakan perasaan saat menghadapi kerugian sehingga mereka akan merasa jauh lebih menyesal saat mengalami kerugian dibanding saat mengalami keuntungan.

H1 : Gender berpengaruh signifikan terhadap disposition effect yang dialami oleh investor individu

(11)

18

tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh untuk digunakan sebagai konsumsi dan penambahan kekayaan. Berbagai penelitian mengemukakan bahwa, investor yang memiliki pendapatan lebih tinggi lebih cenderung menginvestasikan dana yang mereka miliki ke dalam saham yang beresiko dengan asumsi return yang tinggi.

Individu yang memiliki pekerjaan profesional dan memiliki pendapatan yang tinggi cenderung lebih merasa aman dengan kehidupan finansialnya, maka mereka lebih berani dalam menginvestasikan uang mereka meskipun harus mendapatkan kerugian tanpa mengalami penyesalan yang berlebihan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhar dan Zhu (2006) yang menyatakan individu yang kaya atau memiliki pendapatan yang tinggi atau memiliki pekerjaan profesional menunjukan disposition effect yang rendah. H2 :Pendapatan berpengaruh signifikan terhadap disposition effect

yang dialami oleh investor individu.

(12)

19

dialami oleh investor individu. Individu yang sudah menikah, cenderung memiliki tanggung jawab yang jauh lebih besar karena harus menghidupi keluarga dibanding inividu yang masih lajang. Hal ini menyebabkan investor yang sudah menikah akan lebih banyak mempertimbangkan keputusan berinvestasinya sehingga mereka cenderung menghindari efek disposisi karena kemungkinan resiko yang akan dialami.

H3 :Status perkawinan berpengaruh signifikan terhadap disposition effect yang dialami oleh investor individu.

(13)

20

mereka terhadap uang dan berpikir bahwa pinjaman (kredit jauh lebih menguntungkan dari sekedar menabung).

H4 :Usia berpengaruh signifikan terhadap disposition effect yang dialami oleh investor individu.

2.5.2 Pengaruh personality traits terhadap efek disposisi investor individu

(14)

21

H5 : Extroversion berpengaruh signifikan terhadap disposition effect yang dialami oleh investor individu.

Individu yang memiliki derajat neuroticism yang tinggi cenderung mudah mengalami stres, dan mempunyai ide-ide yang tidak realistis. Venter dan Michayluk (2008) berpendapat bahwa investor yang memiliki derajat kepribadian neuroticism tinggi cenderung mudah gelisah, memiliki emosi yang tidak stabil, dan mudah takut sehingga mereka sering tidak percaya diri dalam proses pengambilan keputusan finansial. Investor dengan derajat neuroticism tinggi akan menginvestasikan saham berdasarkan ide atau pendapat orang lain, karena mereka cenderung tidak percaya diri dalam pengambilan keputusan finansial.

Referensi

Dokumen terkait

Pokja ULP Kegiatan Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Pekerjaan DED Pembangunan Trotoar Jalan Protokol se Kota Tegal Pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Tegal akan

Some vital works are proposed to be taken into consideration to improve and support the destination image and competitiveness, which are strengthen tourism destination identity,

SILATURAHIM Pimpinan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan orangtua/wali mahasiswa baru (maba) gelombang pertama tahun ajaran 2015/2016 yang berlangsung pada Ahad (31/5)

Dosen Seni dan Budaya, Dr Arif Budi Wurianto, menambahkan agelaran ini akan menjadi trademark PGSD UMM dalam menanamkan budaya seni pada mahasiswa agar menjadi guru SD yang

Ketua PKMAH UMM Dr Ir Elfi Anis Saati MP menambahkan, di tengah tuntutan pasar global terhadap sertifikasi halal, nyatanya kondisi keamanan dan kehalalan pangan di Indonesia

[r]

“Selama ini, dalam melakukan penelitian, sivitas akademika ekonomi biasanya menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan adanya pelatihan ini PPA ingin memberikan wawasan terbaru bahwa

[r]