BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini penulis akan memaparkan mengenai metode yang digunakan
dalam penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini
disesuaikan dengan permasalahan yang ditemukan di kelas VIII D SMP Negeri 1
Lembang. Adapun dasar dari pemilihan metode ini adalah untuk menjawab
masalah yang ada dilapangan, sehingga tujuan dari penelitian dapat tercapai
dengan baik. Selain itu, pemilihan metode yang tepat dapat membantu penulis
sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian, sehingga penelitian berjalan
dengan lancar dan sesuai dengan tujuan.
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Pada point ini, peneliti akan menjelaskan mengenai lokasi penelitian yang
akan digunakan untuk penelitian, subjek penelitian yang akan diteliti, serta
lamanya tindakan yang akan dilaksanakan dalam penelitian.
1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu
berlokasi di kelas VIII D SMP Negeri 1 Lembang tepatnya di Jl. Raya Lembang
No. 357, Kayuambon, Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Juni. Adapun alasan peneliti
mengambil lokasi di SMP Negeri 1 Lembang karena di kelas VIII D masih
terlihat rendahnya sikap peduli terhadap lingkungan, sehingga karakter green
behaviour perlu ditanamkan guna menciptakan generasi muda yang cerdas secara
emosional, akademik, dan juga ekologis yang dimulai dari pembelajaran IPS,
hingga bisa menerapkan karakter green behaviour dimanapun dan kapanpun
siswa berada. Sehingga dengan menerapkan keteladanan guru diharapkan akan
menjadi suatu alternatif perbaikan dalam pengembangan penanaman karakter
2. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, observasi awal dilakukan pada saat penulis
melaksanakan Praktek Pengalaman lapangan (PPL) yang difasilitasi oleh
Universitas Pendidikan Indonesia. Pada saat itu penulis melakukan observasi dan
praktik mengajar selama enam bulan di dua kelas, yaitu kelas VIII C dan VIII D.
Hal ini menjadikan pertimbangan penulis dalam memilih kelas yang akan
dijadikan sebagai subjek penelitian. Setelah melalui pertimbangan yang matang
setelah melakukan observasi, pada akhirnya penulis menentukan kelas VIII D
sebagai subjek penelitian. Siswa-siswi kelas VIII D SMP Negeri 1 Lembang
semester genap tahun ajaran 2015-2016 yang meliputi 41 orang siswa. Dengan
jumlah perempuan 24 orang dan laki-laki berjumlah 17 orang. Berdasarkan hasil
observasi awal peneliti dan juga hasil berdiskusi dengan guru mitra, yaitu Ibu N.
Yuyun Yuniarti, S. Pd didapatkan gambaran bahwa secara keseluruhan
karakteristik dan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa kelas VIII D ditemukan
permasalahan yang menonjol, yaitu rendahnya karakter green behaviour siswa
dalam mata pelajaran IPS. Sehingga peneliti memiliki keinginan untuk
memperbaiki hal tersebut maupun memberikan solusi yang dapat membantu siswa
itu sendiri. Permasalahan mengenai kurangnya karakter green behaviour ini
terlihat dari banyaknya sampah dan karton-karton bekas yang ada di bagian
belakang kelas dan juga rendahnya pemahaman siswa tentang perilaku ramah
lingkungan.
B. Desain dan Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
penelitian yang mengacu pada model PTK berbentuk siklus yang mengacu pada
model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart, yang terdiri dari tahap perencanaan
(plan), pelaksanaan (act), pengamatan (observe),dan refleksi (reflect). Menurut
model Kemmis dan Taggart berbentuk spiral seperti yang ditunjukan gambar
Gambar 3.1. Siklus Spiral PTK model Kemmis dan Mc Taggart.
Sumber: Wiriatmadja (2009, hlm. 66)
Secara mendetail Kemmis dan Taggart (dalam Hopkins, 1993, hlm. 48)
menjelaskan tahap-tahap penelitian tindakan yang dilakukannya. Permasalahan
penelitian difokuskan kepada strategi observasi kepada siswa dalam pembelajaran
IPS agar siswa mempunyai karakter green behaviour. Alasan peneliti
menggunakan desain Kemmis dan Taggart, karena desain ini merupakan
komponen dasar yang sesuai dalam penelitian. Proses dengan menggunakan
model Kemmis dan Taggart merupakan langkah yang efektif dan ideal dalam
penelitian yang akan dilakukan. Langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas
yaitu sebagai berikut:
Dalam tahap ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi tentang
situasi yang relevan dengan tema penelitian. Peneliti bersama timnya melakukan
pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang
sebenarnya. Berdasarkan hasil refleksi awal pada penelitian ini, dapat
diasumsikan bahwa siswa kelas VIII-D memiliki karakter green behaviour yang
cukup rendah, terlihat dari permasalahan yang muncul yaitu semuanya berkaitan
dengan sampah. Peneliti membatasi permasalahan tersebut dengan fokus
penelitian yaitu sikap tentang mengurangi sampah baik itu sikap dalam
membuang sampah dan juga membawa botol minum isi ulang. Oleh karena itu,
peneliti memandang perlu diadakannya penguatan karakter yang mampu
membangun karakter green behaviour siswa dalam pembelajaran IPS. Melalui
penerapan keteladanan guru dalam pembelajaran IPS diharapkan akan
mengembangkan karakter green behaviour siswa khususnya kelas VIII-D SMP
Negeri 1 Lembang.
a. Rencana (Planning)
Rencana yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk
memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.
Pada tahap perencanaan dilakukan dengan menyusun perencanaan tindakan
berdasarkan identifikasi masalah pada observasi awal sebelum penelitian
dilaksanakan. Rancangan yang akan dilaksanakan mengacu pada model
pembelajaran dengan menerapkan keteladanan guru dalam pembelajaran IPS.
Pada tahap ini pelaksanaan penelitian tindakan kelas dipersiapkan mulai dari
bahan ajar, rencana pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, serta
instrument penelitian untuk membantu dalam penelitian tindakan kelas.
Pada penelitian ini rencana yang disusun adalah sebagai berikut:
a. Menentukan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian, yaitu kelas
VIII D,
b. Melakukan pengamatan pra penelitian terhadap kelas yang akan
c. Menghubungi guru mitra untuk meminta kesediaannya menjadi
kolaborator peneliti dalam penelitian yang akan dilaksanakan,
d. Menyusun waktu yang tepat untuk melakukan penelitian,
e. Mendiskusikan langkah-langkah metode pembelajaran yang akan
digunakan dalam penelitian,
f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
g. Menentukan materi yang dikaitkan dengan penanaman karakter green
behaviour
h. Mencari dan mengumpulkan video dan artikel-artikel serta media lain
terkait dengan green behaviour dan disesuaikan dengan materi yang
akan disampaikan dalam penelitian.
i. Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian,
j. Menentukan penilaian dalam pembelajaran terkait dengan penanaman
green behaviour
k. Merencanakan diskusi balikan yang akan dilakukan dengan
kolaborator peneliti berdasarkan hasil pengamatan yang berkaitan
dengan karakater green behaviour.
l. Membuat rencana untuk melakukan perbaikan sebagai tindak lanjut
dari diskusi balikan yang dilakukan dengan kolaborator,
m. Merencanakan pengolahan data dari hasil yang diperoleh dalam
penelitian.
b. Tindakan (Action)
Tindakan yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya
perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang diinginkan. Pelaksanaan tindakan
disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan
merupakan proses kegiatan pembelajaran kelas sebagai realisasi dari perencanaan
yang telah disusun sebelumnya. Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan
belajar mengajar sesuai dengan yang telah direncanakan yakni menerapkan
a. Melaksanakan tindakan yang telah direncanakan sesuai dengan RPP
yang telah dirancang sebelumnya
b. Melakukan pembelajaran yang materinya dikaitkan dengan
penanaman karater green behaviour.
c. Siswa menganalisis dan melakukan diskusi mengenai permasalahan
lingkungan,
d. Mengoptimalkan penanaman karakter green behaviour baik itu dari
video, artikel, maupun penjelasan dari guru.
e. Dengan keteladanan guru, guru mengenalkan green behavior kepada
siswa,
f. Melakukan pengamatan secara teliti selama proses pembelajaran pada
pertemuan pertama dan kedua untuk melihat perubahan karakter green
behavior siswa,
g. Menggunakan instrumen penelitian yang telah dibuat sebagai alat
observasi untuk melihat dan mencatat aktivitas siswa ketika guru
meneladankan karakter green behavior untuk meningkatkan karakter
green behavior siswa.
h. Melakukan diskusi balikan dengan guru mitra atas kekurangan
menetapkan keteladanan guru dalam pembelajaran IPS berdasarkan
hasil pengamatan,
i. Melakukan pengolahan data yang diperoleh setelah penelitian selesai
dilaksanakan.
c. Observasi (Observation)
Observasi merupakan pengamatan tindakan sebagai upaya mengetahui
jalannya pembelajaran. Tahap observasi merupakan kegiatan pengamatan
langsung terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam PTK. Tujuan
observasi adalah untuk mengetahui apakah kegiatan pembelajaran menerapkan
keteladanan guru dapat berjalan sesuai dengan harapan yang ingin dicapai.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan yang akan dilakukan dalam tahap observasi
a. Pengamatan terhadap kelas VIII D yang merupakan kelas penelitian
b. Pengamatan terhadap implementasi pembelajaran yang materinya
dikaitkan dengan penanaman karater green behaviour melalui
keteladanan guru
c. Pengamatan terhadap karakter green behaviour siswa.
d. Pengamatan kesesuaian materi yang disajikan dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
e. Mengamati kemampuan guru dalam menyampaikan nilai-nilai green
behaviour dari keteladanan yang ditunjukkan guru dalam
pembelajaran IPS dalam meningkatkan karakter green behaviour.
f. Mengamati perubahan tumbuhnya karakter green behaviour siswa.
d. Refleksi (Reflection)
Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan atas hasil
atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini,
guru bersama-sama peneliti melihat segala kekurangan dan kelebihan dari hasil
pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk kemudian dicari solusi untuk
memperbaiki kelemahannya. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari
PTK, yaitu untuk melihat perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan
dan melihat perspektif yang mungkin terjadi pada tindakan selanjutnya.
Alasan peneliti menggunakan model siklus Kemmis dan Mc, Taggert karena
sesuai tema dan tujuan dari penelitian. Dengan tema yaitu meningkatkan karakter
green behaviour siswa melalui keteladanan guru dalam pembelajaran IPS.
a. Melakukan diskusi balikan dengan guru mitra dan siswa setelah
tindakan dilakukan,
b. Mengamati hasil setelah tindakan penelitian yang dilakukan
c. Merefleksikan hasil diskusi balikan untuk siklus selanjutnya
d. Mendiskusikan hasil observasi kepada dosen pembimbing
Pada tahap ini, dengan melihat proses pembelajaran yang telah
dalam meningkatkan karakter green behaviour melalui keteladanan guru dalam
pembelajaran IPS.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Unaradjan (2000, hlm. 5) adalah semua asas,
peraturan dan teknik tertentu yang perlu diperhatikan dan diterapkan dalam usaha
pengumpulan data dan analisis untuk memecahkan masalah dibidang ilmu
pengetahuan. Dapat diketahui, bahwa metode penelitian meliputi serangkaian
prosedur dan tahapan dalam melaksanaan kegiatan penelitian berdasarkan
fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah yang mana pengamatannya dilakukan secara
tepat dan terpadu dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau mencari
jawaban terhadap suatu masalah. Pada proses kegiatan penelitian, agar kegiatan
penelitian tersebut dapat berjalan lancar, dan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, maka harus dilakukan dengan sistematis, terencana dan mengikuti konsep
ilmiah.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas. Menurut Ebbut (dalam Wiraatmadja, 2005, hlm. 12)
mengemukakan bahwa penelitian tindakan adalah kajian sistematik dari upaya
perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan
melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksimereka
mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
Menurut Hopkins (dalam Ekawarna, 2013, hlm. 5) PTK adalah penelitian
yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substansif, suatu
tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha sesseorang untuk
memahami apa yang terjadi, sambil terlibat suatu perbaikan dan perubahan.
Jika ditinjau dari pendapat Wiriaatmadja (2012, hlm. 3) menyatakan bahwa:
perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu”.
Dengan demikian, PTK adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di
dalam kelas dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam
situasi yang nyata. PTK juga merupakan upaya untuk meningkatkan kompetensi
guru untuk menyelesaikan masalah pembelajaran yang dihadapi saat menjalankan
tugasnya). Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm.25) mengemukakan
karaktersistik PTK, bahwa PTK bersifat emansipatoris dan membebaskan
(liberating), karena penelitian ini mendorong kebebasan berpikir dan berargumen,
meneliti dan menggunakan kearifan dalam mengambil suatu keputusan atau
judgement.
Tujuan PTK meliputi tiga hal, yaitu peningkatan praktik, pengembangan
profesional, dan peningkatan situasi tempat praktik berlangsung. PTK juga
dikatakan sebagai kajian yang melihat sebuah situasi sosial untuk memperbaiki
pelaksanaan praktek belajar - mengajar yang dilakukan guru dan siswa di dalam
kelas. Alasan pemilihan metode PTK dalam penelitian ini, karena PTK
merupakan jenis penelitian pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas serta sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam
penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan karakter green behaviour siswa dalam
pembelajaran IPS. Dengan berusaha untuk menciptakan kondisi pembelajaran di
kelas yang lebih baik, kondusif dan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan
dalam pembelajaran.
D. Klarifikasi Konsep
Dalam bagian ini, akan dijelaskan mengenai definisi masing- masing
variabel yang dijadikan sebagai kata kunci penelitian untuk menghindari
kemungkinan terjadinya salah pengertian terhadap kata kunci yang digunakan.
Adapun kata kunci yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
Soedarsono (2008, hlm. 16) mengemukakan karakter adalah nilai-nilai yang
terpatri dalam diri kita melalui pendidikan, pengalaman, percobaan, pengorbanan,
dan pengaruh lingkungan, dipadukan dengan nilai-nilai dari dalam diri manusia
menjadi semacam instrinsik yang terwujud dalam sistem daya juang melandasi
pemikiran, sikap, dan perilaku kita.
Thomas Lickona (2012: 82) bahwa karakter terbentuk dari knowing the
good, reasoning the good, feeling the good, and acting the good. Dengan knowing
the good siswa terbiasa berfikir hanya yang baik-baik saja. Reasoning the good
juga perlu dilakukan agar siswa tahu mengapa dia harus berbuat baik, misalnya
kenapa siswa harus berbuat jujur dan apa akibatnya dari dia berbuat jujur. Siswa
tidak hanya menghafal kebaikan saja tapi tahu alasan mengapa dia harus berbuat
kebaikan. Feeling the good, siswa akan terbangun perasaannya untuk berbuat
kebaikan. Siswa akan ditumbuhkan untuk cinta terhadap kebaikan. Kemudian
acting the good, siswa mempraktikan kebaikan. Jika siswa terbiasa melakukan
knowing, reasoning, feeling, and acting the good, lama kelamaan siswa akan
terbentuk karakternya.
2. Green Behaviour
Menurut Indikka (2012, hlm. 30) green behaviour dimaknai sebagai suatu
perilaku yang tindakannya didasari oleh suatu nilai, norma, dan aturan yang
mengutamakan kepedulian terhadap lingkungan.
Menurut Goleman (2010, hlm. 37-38) menyebut green behaviour sebagai
kecerdasan ekologis, adapun pengertiannya menurut dia adalah sebagai berikut:
Ekologis artinya pemahaman terhadap organisme dan ekosistemnya, sedangkan kecerdasan adalah kemampuan individu untuk memahami organisme dan ekosistemnya, kapasitas untuk belajar dari pengalaman dan secara efektif berhadapan dengan lingkungan. Kecerdasan ekologis membuat individu dapat menerapkan apa yang kita pelajari mengenai aktivitas manusia terhadap ekosistem sehingga dapat mengurangi kerusakan lingkungan hidup dan dapat sekali lagi hidup lestari dalam ceruk kita yang sekarang ini berupa seluruh planet bumi.
Adapun indikator green behaviour yang telah dikemukakan oleh Supriatna
(2012, hlm. 7-8) dalam artikelnya yang berjudul “Developing Green Behaviour
Bandung ” tentang key principle dari Earth Charter dalam membangun karakter
green behaviour dimulai dengan: 1) Respect for the earth, 2) Care for life, dan 3)
Adopt Pattern of Production, Consumption, and Reproduction. Dimana setiap
indikatornya terdapar sub-sub indikator yang peneliti fokuskan , yaitu mengenai
sikap membuang sampah, menanam dan merawat tanaman, hemat energi,
menegur teman yang tidah berperilaku ramah lingkungan, membawa bekal
makanan dan minuman dengan menggunakan tempat yang bisa digunakan ulang.
3. Keteladanan Guru
Suparlan (2006, hlm.34) berpendapat bahwa teladan merupakan role model
yang memberikan contoh dalam hal sikap, perilaku, dan pembentukan kepribadian
seseorang. Menurut Hamzah B. Uno (2008, hlm. 17) berpendapat bahwa
keteladanan diartikan sebagai contoh bagi seseorang yang dapat digugu dan ditiru.
Hasan Aedy (2009, hlm. 105-106) menjelaskan untuk menjadi teladan bagi siswa yang harus dilakukan oleh guru, salah satu pointnya yaitu ...”d. Guru harus menjadi contoh bagi siswa dalam semua aspek kehidupannya, termasuk
keharmonisannya dalam berbagai hubungan baik dengan Tuhan, sesama manusia,
lingkungan. Contohnya dalam berinteraksi dengan lingkungan, guru
meneladankan sikap green behaviour kepada siswa guna mengembangkan rasa empati siswa dalam menjaga lingkungan”.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik analisis data menggunakan observasi lapangan. Teknik observasi
lapangan lebih banyak mengarahkan pada pengamatan lapangan dan informasi
yang diperoleh dari narasumber sekitar lingkungan penelitian. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dengan cara :
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan
dalam penelitian “Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa melalui
pengumpulan data yang mendorong peneliti secara langsung ataupun tidak
langsung, melaksanakan pengamatan pada objek penelitian dan biasanya dipandu
oleh beberapa instrumen penelitian berupa lembar observasi atau panduan
observasi. Hal tersebut sejalan dengan pengertian observasi menurut Noor (2010. Hlm. 140) yang mengemukakan bahwa “observasi adalah teknik pengumpulan data yang menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap objek penelitian. Instrumen yang digunakan dalam observasi yaitu lembar observasi dan panduan observasi”.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan cara observasi dengan
jenis observasi berupa structured or controlled observation yang merupakan
suatu teknik observasi yang direncanakan dan terkontrol. Selain itu, pada
observasi ini, peneliti menggunakan pedoman observasi berupa lembar observasi
dan catatan lapangan yang sudah ditentukan sebelumnya. Pedoman observasi dan
catatan lapangan yang sudah tersusun, bertujuan untuk memuat data atau informai
yang dibutuhkan dalam penelitian. Adapun kedudukan observer sebagai orang
yang melakukan observasi sebagai alat untuk memantau peningkatan karakter
green behaviour siswa dan kemajuan siswa dalam pembelajaran IPS melalui
keteladanan guru yang peneliti sedang terapkan.
2. Penilaian
Penilaian menurut Zainul dan Nasution (2001, hlm. 8) adalah suatu proses
untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh
melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes.
Penilaian memiliki fungsi untuk mengetahui sejauh mana suatu program
pembelajaran berhasil diterapkan. Adapun penilaian yang peneliti gunakan adalah
dengan menggunakan daftar checklist pada indikator-indikator yang telah peneliti
tentukan untuk penelitian. Adapun tujuan dari observasi yang dilakukan oleh
peneliti adalah untuk mencapai kategori baik dalam peningkatan green behaviour
siswa melalui keteladanan guru
Wawancara menurut Denzin (dalam Wiriatmadja. 2012, hlm. 117), adalah
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang
dianggap dapat memberikan informasi dan penjelasan hal-hal yang dipandang
perlu. Menurut Sukardi (2012, hlm. 49) teknik wawancara adalah pertemuan
langsung yang direncanakan antara pewawancara dengan yang diwawancara
untuk saling bertukar informasi tertentu yang diperlukan dalam penelitian.
Menurut Moleong (1998, hlm. 148) wawancara adalah kegiatan percakapan
dnegan maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu
pewawancara dan yang diwawancarai. Adapun yang dimaksud dengan
pedoman wawancara adalah suatu pedoman yang telah dibuat sebelumnya
oleh peneliti yang kemudian digunakan untuk mengungkapkan data secara
kualitatif, dengan tujuan untuk memudahkan atau mengarahkan peneliti dalam
melaksanakan kegiatan wawancara. Adapun data yang akan diperoleh dengan
adanya pedoman wawancara dapat bersifat luas dan dalam, karena dalam
kegiatan wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara, peneliti apat
menggali informasi secara maksimal sampai peneliti merasa cukup dengan
data yang diperoleh.Pedoman wawancara ini digunakan oleh peneliti sebagai
pemandu dan penguatan terhadap penelitian itu sendiri. Setelah peneliti
mendapatkan data hasil wawancara, peneliti bisa mendapatkan informasi dan
pendapat dari narasumber sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian untuk
tindakan selanjutnya.
4. Studi Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yag artinya adalah
barang-barang tertulis. Sumber informasi dokumentasi ini memiliki peran penting , dan
perlu mendapat perhatian bagi para peneliti. Data ini memiliki objektifitas yang
tinggi dalam memberikan informasi kepada peneliti. Informasi dari sumber
dokumen sekolah dapat dibedakan mejadi dua macam, yaitudokumen resmi dan
catatan pribadi. (Sukardi, 2014, hlm. 47).
Dalam penelitian tindakan kelas “Pengembangan Karakter Green Behaviour
pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian. Diantaranya, 1) Silabus dan
RPP, 2) Tugas siswa, 3) Data-data siswa, 4) Buku pelajaran IPS kelas VIII yang
digunakan dalam pembelajaran, 5) Dokumentasi selama penelitian berlangsung,
6) Dokumen-dokumen lain yang bisa membantu dalam peneliti dalam penelitian
yang sedang dilaksanakan.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi.
Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini bukan hanya foto-foto saja,
melainkan dokumen tertulis yang dibutuhkan oleh peneliti yang berkaitan dengan
suasana yang terjadi di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung dan penelitian
tindakan kelas dilaksanakan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
yang berada di lapangan. Dalam penelitian ini data yang dibutuhkan yaitu :
1. Format Observasi.
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengamati langsung mengenai permasalahan yang diamati dan mencatat apa yang
terjadi dilapangan. Peneliti membuat lembar observasi terfokus dengan format
check list yang digunakan untuk memberikan pengamatan serta penilaian terhadap
aktivitas pembelajaran yang dilakukan siswa dan guru serta segala kondisi
kegiatan belajar mengajar.
a. Lembar Observasi Aktivitas Guru
Lembar observasi ini merupakan perangkat yang digunakan
untukmengumpulkan data mengenai aktivitas guru selama pelaksanaan tindakan
berlangsung diantaranya mencakup tahapan perenacanaan pembelajaran meliputi
menyipakan RPP, media, dan materi yang dihubungkan dengan green behaviour.
Tahapan pelaksanaan pembelajaran terdiri kemampuan guru dalam menarik minat
siswa untuk belajar dll, Tahap kegiatan akhir yang terdiri dari guru memberikan
kegiatan pembelajaran dan menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama
dengan siswa.
Tabel 3.1 Lembar Observasi Kegiatan Guru
Hari/Tanggal :
Materi :
Siklus ke :
NO Aspek yang Diamati pada Guru Penilaian
B C K
A. Perencanaan Pembelajaran
a. Menyusun RPP sesuai dengan tujuan pembelajaran (pengembangan green behaviour) dan silabus
b. Menyiapkan media pembelajaran
c. Menyiapkan pembelajaran yang berkaitan dengan green behaviour
B. Pelaksanaan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam
b. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai
c. Megecek kehadiran siswa
e. Memberikan teladan dengan memotovasi siswa tentang green behaviour
f. Melakukan Apersepsi
g. Memberitahu tujuan pembelajaran mengenai green behaviour.
2. Kegiatan Inti
a. Guru menyajikan materi pembelajaran yang dikaitkan dengan green behaviour.
b. Guru menarik minat siswa melalui materi pembelajaran yang materinya dikaitkan dengan green behaviour.
c. Guru melibatkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran yang materinya dikaitkan dengan green behaviour.
d. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar terkait dengan pengembangan karakter green behaviour. e. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
berdiskusi secara berkelompok.
f. Guru memfasilitasi siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapat mengenai materi green behaviour yang dikaitkan dengan permasalahan lingkungan.
g. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan guru mengenai materi green behaviour.
Proses Pembelajaran dengan keteladanan guru:
a. Dengan keteladanan guru, guru memberikan pengetahuan secara real tentang green behaviour. b. Dengan keteladan guru, guru mengarahkan
pengetahuan ke pembentukan karakter.
c. Dengan keteladanan guru, guru megarahkan siswa untuk memiliki sikap empati terhadap lingkungan dalam pembelajaran.
d. Dengan keteladanan guru, siswa mampu menerapkan karakter green behaviour di dalam kelas berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh.
3. Kegiatan Penutup
a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya kepada guru.
b. Menyimpulkan materi yang telah dibahas bersama siswa.
Sumber : Hasil Pengelohan Data Peneliti (2016)
Keterangan :
B = Baik (Skor 3)
C = Cukup (Skor 2)
K = Kurang (Skor 1)
Sumber : Komalasari (2011, hlm. 156)
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi ini merupakan perangkat yang digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa selama proses pelaksanaan tindakan
penelitian. Lembar observasi ini bertujuan untuk melihat dan mengamati kesiapan
siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS yang mencakup ; tahap orientasi, tahap
kegiatan inti dan tahap kegiatan akhir untuk meningkatkan karakter green
behaviour siswa melalui keteladan guru. Lembar observasi yang disusun memuat
indikator yang telah peneliti kembangkan. Pengisian observasi dilakukan dengan d. Memberitahu materi untuk pertemuan selanjutnya.
e. Mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Jumlah Skor
Skor maksimum
Presentase
Keterangan
menggunakan tanda check list (√) pada salah satu kolom yang telah disediakan.
Kriterianya yaitu baik, cukup,dan kurang. Selain bertujuan untuk mengumpulkan
data selama pelaksanaan, lembar observasi ini bertujuan juga untuk mengetahui
kesesuaian antara perencanaan dengan keterlaksanaan di dalam kelas dan untuk
melihat peningkatan karakter green behaviour selama proses pembelajaran di
kelas melaui keteladanan guru. Berikut di bawah ini, instrumen observasi siswa :
Tabel 3.2 Pedomen Observasi Aktivitas Siswa dalam Mengembangkan
Karakter Green Behaviour Siswa
Kelas :
Hari/Tanggal :
Siklus Ke- :
NO
Pengembangan karakter green
behaviour
Aspek yang diamati pada siswa Kriteria
B C K
1. Moral Knowing a. Siswa mampu memahami karakter green behaviour yang diteladankan oleh guru.
b. Siswa mampu untuk
mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dilingkungan sekitar.
c. Siswa mampu untuk memahami karakter green behaviour dalam menanggulangi permasalahan lingkungan.
guru mengenai green behaviour
untuk menanggulangi
permasalahan lingkungan
e. Siswa mampu untuk
mengemukakan pendapat mengenai tindakan yang mencerminkan karakter green behaviour .
f. Siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru mengenai green behaviour .
2. Moral feeling a. Siswa mampu aktif dalam mengikuti pembelajaran yang berkaitan dengan green behaviour.
b. Ketertarikan siswa pada materi yang sedang dipelajari yang dikaitkan dengan green behaviour.
c. Siswa paham akan perilaku yang sesuai dengan green behaviour . d. Siswa menunjukkan rasa empati
terhadap lingkungan selama proses pembelajaran.
3. Moral Action a. Siswa mencontoh keteladanan guru untuk mempraktekan karakter green behaviour .
b. Siswa menunjukkan karakter green behaviour
c. Siswa menerapkan karakter green behaviour di lingkungan kelas berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh.
Jumlah Skor
Jumlah Skor Maksimum
Presentase
Keterangan
Sumber : Hasil Pengelohan Data Peneliti (2016)
K = Kurang (Skor 1)
Sumber : Komalasari (2011, hlm. 156)
c. Format Catatan lapangan
Catatan lapangan dalam suatu penelitian dilakukan pada saat penelitian
dilakukan pada saat peneliti berada pada tahap pengumpulan data. Catatan
lapangan dibutuhkan oleh peneliti untuk mengetahui hal-hal yang diamati dalam
kegiatan penelitian yang telah dicatat pada saat melakukan penelitian. Format
catatan lapangan meliputi pengisian waktu, deskripsian kegiatan pembelajaran,
dan refleksi analisis dari hasil deskripsi kegiatan pembelajaran. Menurut Sanjaya
(2011, hlm. 98) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat catatan
lapangan yaitu:
a) Catatan ditulis dengan segala kegiatan yang berlangsung.
b) Hal-hal yang ditulis adalah yang yang bersangkutan secara langsung
dengan fokus masalah.
c) Ditulis dengan kata-katasingkat dan padat sesuai dengan fokus dan
sasaran peneliti.
Tabel 3.3 Catatan Lapangan
CATATAN LAPANGAN
Tanggal/Waktu :
Kelas atau sekolah :
Mata Pelajaran :
Waktu :
Sumber : Hasil Pengelohan Data Peneliti (2016)
d. Format Rubik Penilaian
Rubik berisikan tentang aspek-aspek yang akan menjadi penilaian siswa
untuk mengukur pencapaian tujuan penelitian terhadap seluruh siswa yang
dilakukan secara individu khususnya terhadap tingkat tumbuhnya motivasi belajar
siswa. Rubik ini digunakan sebagai patokan kriteria penilaian pada lembar
penilaian terhadap tingkat tercapainya motivasi belajar siswa dan aspek kegiatan
Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Green Behaviour
No Indikator Kriteria Skala
Nilai
Baik (B) Cukup (C) Kurang (K)
1 Respect For
the Earth
A.Sikap Membuang Sampah
1. Tidak terdapat sampah di kolong meja 2. Tidak terdapat sampah di ruang kelas
3. Sudah memisahkan sampah organik dan anorganik
4. Melakukan piket kelas
B.Menghemat energi listrik
1. Mematikan lampu ketika tidak diperlukan. 2. Menggunakan colokan listrik seperlunya dikelas 3. Mematikan keran air setelah digunakan.
C.Menanam dan merawat pohon disekolah
ramah lingkungan
A.Membawa bekal minuman dari rumah
1. Membawa botol air minum yang dapat digunakan berulang-ulang/ramah lingkungan. 2. Membawa air minum setiap hari.
3. Membawa bekal minum minimal dua kali dalam seminggu (ketika pelaksanaan tidakan).
B.Membawa bekal makanan dari rumah
1. Menggunakan tempat makanan
(misting) yang dapat digunakan berulang-ulang. a. Membawa bekal makan setiap hari.
b. Membawa misting dua kali dalam seminggu
G. Teknik Analisis Data
Suatu penelitian tentunya akan menghasilkan data, karena syarat penting
dari sebuah penelitian adalah data. Data yang baik adalah data yang diukur agar
mampu memudahkan melihat hasil dari penelitian. Dalam penelitian tindakan
kelas menurut Sanjaya (2011, hlm.106) analisis data diarahkan untuk mencari dan
menemukan upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas belajar dan
hasil pembelajaran. Data yang terkumpul haruslah dianalisis terlebih dahulu agar
sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun data yang diperoleh dalam penelitian ini
dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif. Setelah data terkumpul,
peneliti melakukan pengolahan daya yang dilakukan secara deskriptif.
Menurut Sugiyono (2010, hlm. 89) analisis data merupakan suatu proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, observasi, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasiam
data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan memuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang
lain. Adapun pada penelitian ini teknik analisis data yang dilakukan dalam dua
aspek, yaitu kuantitatif dan kualitatif.
a. Kuantitatif
Analisis data kuantitatif dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
karakter green behaviour siswa diaplikasikan pada saat sebelum adanya treatment
dan seberapa besar perubahan yang terjadi setelah adanya treatment. Dalam
analisis kuantitatif ini, menggunakan statistik sederhana yaitu dengan
mempresentasikan peningkatan karakter green behaviour siswa dalam siklus satu
ke siklus berikutnya. Setelah melakukan perbandingan dengan hasil observasi.
Amela (dalam Nurhaeni, 2015, hlm. 53) menyebutkan langkah-langkah yang
dilakukan dalam menganalisis data kuantitatif Amela, 2014, hlm. 81) adalah
1) Menghitung check list setiap jawaban pada setiap penelitian pada saat
menjawab pertanyaan.
2) Menjumlahkan jawaban subjek penelitian untuk setiap alternatif
jawaban.
3) Menghitung presentase jawaban responden untuk setiap alternatif
jawaban dengan menggunakan rumus sebagai berikut : (Sudjana,
2001, hlm. 18)
P = F X 100%
N
Keterangan :
P = Jumlah presentas eyang dicari
F= Jumlah frekuensi jawaban untuk setiap alternatif jawaban
N = Jumlah sampel penelitian.
4) Setelah data masuk, dilakukan kategorisasi dan tabulasi dan hasilnya
disajikan dalam bentuk tabel atau sejenisnya. Setelah dihitung kemudian
hasilnya diklasifikasikan. Adapun klasifikasi tersebut yaitu sebagai berikut :
(Komalasari, 2012, hlm. 156)
Tabel 3.5 Klasifikasi Skor
Nilai Skor
Kurang 0 % - 33,3 %
Cukup 33,4 % - 66,6 %
Baik 66,7 % - 100 %
Sumber: Komalasari (2012, hlm. 156)
b. Kualitatif
Analisis data dalam kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Menurut Miles and Huberman (1984 dalam Sugiyono, 2013, hlm. 337),
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga
datanya sudah jenuh. Adapun aktifitas dalam menganalisis data yaitu sebagai
berikut :
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, perumusan perhatian, dan
penyederhanaan serta pengubahan bentuk data mentah yang ditemukan peneliti
dilapangan. Proses reduksi data ini dilakukan mulai dari awal penelitian hingga
akhir. Dalam proses ini dilakukan penajaman, pemfokusan, penyisihan data yang
kurang bermakna dan menatanya sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir
dapat ditarik dan diverifikasi. Dengan kata lain, peneliti harus dituntut untuk
berfikir sensitif dan memiliki keluwesan dan pemahaman wawasan yang tinggi.
Sehingga bagi peneliti yang masih baru, dlam melakukan reduksi data dapat
mendiskusikan pada teman ataupun orang lain yang dipandang ahli. Sadapun
dalam penelitian ini aspek yang diteliti adalah karakter green behaviour siswa
serta dalam kegiatan reduksi data ini, peneliti berkolaborasi dengan guru mitra.
2. Penyajian data
Proses penyajian data merupakan kesimpulan informasi yang tersusun
sehingga memungkinkan penulis untuk menarik kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, matriks, bagan, tabel, diagram, hubungan antar katagori, flow
chart dan sejenisnya untuk melihat data yang diperoleh secara keseluruhan dan
kemudian dilakukan klasifikasi. Penyajian data yang sering digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif secara rinci dan
mendalam. Dan dalam penyusunannya disusun secara singkat, padat, jelas, dan
komprehensif sehingga dapat memudahkan dalam memahami aspek yang diteliti.
3. Kesimpulan dan verifikasi
Penarikan kesimpulan dalam tahap ini merupakan salah satu bagian yang
mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan. Penarikan kesimpulan dilakukan
dengan jalan membandingkan kesesuaian pernyataan dari subjek penelitian
dengan makna yang terkandung bersama konsep-konsep dasar dalam penelitian
tersebut.
Untuk memperkuat analisis data kualitatif, penulis melakukan perhitungan
secara sederhana yaitu, dengan menggunakan rata-rata (presentase) seperti yang
dilakukan oleh Komalasari (2011, hlm. 156) dengan menggunakan rumusan
sebagai berikut :
Skor Presentase =
4. Validitas Data
Dalam penelitian kualitatif diperlukan validitas data dimana suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat kevaliditasan dan keshahihan suatu instrumen. Data
yang baik adalah data yang valid. Suatu data dikatakan valid jika data tersebut
dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas merupakan syarat penting
dalam pelaksanaan seluruh jenis penelitian termasuk dalam PTK.
Menurut Hopkins (1993, dalam Wiraatmadja, 2012 hlm. 168) untuk
menguji derajat keterpercayaan atau derajat kebenaran penelitian, ada beberapa
bentuk validasi yang dapat dilakukan dalam penelitian tindakan kelas, yaitu :
1. Triangulasi
Dalam proses ini, peneliti mengecek kebenaran data atau informasi yang
diperoleh dari sumber data, yaitu peneliti utama, peneliti mitra, guru dan
siswa, dengan menggunakan metode pengumpulan data yang telah dipilih
dan disepakati bersama. Dari peneliti utama, data atau informasi tentang
pelaksanaan tindakan diperoleh melalui lembar observasi tentang aktifitas
guru dalam bentuk catatan. Dari peneliti mitra, data atau informasi tentang
pelaksanaan tindakan diperoleh melalui lembar hasil observasi tentang
Guru berperan memberikan data dan informasi tentang pelaksanaan
tindakan dilakukan dengan melakukan refleksi-kolaboratif pada saat diskusi
balikan di setiap akhir siklus tindakan. Siswa berperan dalam memberikan
data atau informasi tentang pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melalui
wawancara terhadap beberapa orang siswa yang dapat dianggap
memberikan informasi yang tepat setelah berakhirnya keseluruhan tindakan.
2. Members Check
Members Check yaitu mengecek kebenaran dan kesahihan data temuan
dengan cara mengkonfirmasikan dengan sumber data. Dalam proses ini,
data atau informasi tentang seluruh pelaksanaan tindakan yang diperoleh
peneliti dan peneliti mitra dikonfirmasikan kebenarannya kepada guru kelas
melalui diskusi balikan (refeksi kolaboratif) pada setiap akhir pelaksanaan
tindakan dan pada akhir keseluruhan pelaksanaan tindakan.
3. Audit Trail
Audit trail yaitu mencek kebenaran hasil penelitian sementara beserta
prosedur dan pengumpulan datanya, dengan mengkonfirmasikan pada
bukti-bukti temuan yang telah diperiksa, dan dicek kesahihannya pada sumber
data tangan pertama.
4. Expert Opinion
Expert opinion yaitu pengecekan data terakhir terhadap keshahihan temuan
peneliti kepada pakar profesional atau meminta nasihat dari ahli. Pada
penelitian tindakan kelas ini, expert opinion dilakukan dengan meminta
saran atau nasihat dari dosen pembimbing, sehingga validasi data temuan