• Tidak ada hasil yang ditemukan

LaporanSurveySospertan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LaporanSurveySospertan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan

Sosiologi Pertanian dan Perdesaan

“Pola Pemukiman Desa Lubuk Ruso Kecamatan Pemayung”

Dosen Pengampu: Idris Sardi, SP, M.Si

Disusun Oleh: Zahratul Aisyah Abel

D1B014120 F

AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua sehingga karunia-Nya penulis dapat meyelesaikan laporan survey Sosiologi Perdesaan dan Pertanian yang membahas tentang ”Pola Pemukiman di Desa Lubuk Ruso”.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis tak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Idris Sardi, SP,M.Si selaku dosen Sosiologi Perdesaan dan Pertanian.

2. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Mohon maaf apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam penyusunan laporan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis, maupun kepada pembaca. Terimakasih.

Jambi, November 2015

(3)

BAB I Pendahuluan

Indonesia merupakan sebuah Negara yang luasnya 1.904.569 km2 dengan

perairan 4,85%. Dengan 34 provinsi salah satunya adalah Provinsi Jambi dimana memiliki sebuah desa yang terletak di Kabupaten Batanghari, Kecamatan Pemayung yaitu Desa Lubuk Ruso.

Desa Lubuk Ruso sendiri memiliki luas 957,50 Ha dan terdiri dari 5 dusun dan 10 Rukun Warga (RW). Dengan meneliti di desa tersebut, kita dapat melihat bagaimana pola pemukiman yang terbentuk dan seperti apa pemikiran mereka terhadap tetangga – tetangganya.

Pola pemukiman merupakan tempat untuk bermukim dan melakukan aktivitas sehari – hari. Terdapat faktor dalam mempengaruhi pola pemukiman yaitu seperti reliefnya, kesuburan tanah, keadaan iklimnya, serta kultur penduduk setempat.

Tujuan dari setiap pemukim berbeda – beda, ada yang ingin tinggal di tempat yang ramai dan ada pula yang ingin hidup di tempat yang jauh dari masyarakat dikarenakan alasan tertentu. Bentuk rumah yang dibangunpun juga dapat menggambarkan suatu desa tersebut.

Kali ini saya akan meneliti Desa Lubuk Ruso tentang pola pemukiman yang terbentuk disana dan tentang penggambaran desanya akan di jelaskan dalam

(4)

BAB II Pembahasan

Menurut UU No. 5 Tahun 1979 desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat dan hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Suatu desa biasanya terdiri dari sekelompok rumah, adanya bangunan yang digunakan untuk kebutuhan bersama, memiliki lahan bertani, baik itu milik sendiri atau lahan yang digunakan bersama – sama.

Faktor – faktor yang mempengaruhi pola pemukiman suatu desa adalah:

1. Faktor Geografik

Faktor geografik ini terdiri dari:

 Bentuk permukaan bumi

 Keadaan tanah

 Keadaan iklimnya

2. Faktor social

Faktor social dalam pola pemukiman ini membahas tentang system pertanian yang dianut oleh desa tersebut. System pertaniannya dapat berupa berpindah – pindah, kekeluargaan, system upah, atau system yang lainya.

3. Faktor kepercayaan

Dimana faktor ini membahas tentang kepercayaan yang dianut masyarakat setempat, kemudian tempat – tempat ritual/ tempat mistis.

Suatu pemukiman dapat di katakana desa apabila pemukiman yang bersangkutan memiliki perangkat, yaitu:

1. Fisik

 Adanya sejumlah keluarga dan lokasi untuk mendirikan perumahan

 Mempunyai lahan desa yang digunakan secara legal untuk mengembangkan usahatani

 Sumber air cukup

 Mempunyai hutan 2. Non fisik

(5)

 Ada lembaga ekonomi

 Ada lembaga swadaya masyarakat yang fungsional

Desa memiliki tipe sesuai dengan kebiasaan dan sifat kekeluargaan dari suatu desa. Tipe desa tersebut dapat dibagi menjadi:

1. Desa Banjar 2. Desa Eropa

3. Pemukiman mengikuti lahan usahatani 4. Desa berbentuk mpat persegi

Pola pemukiman yang terbentuk dari Desa Lubuk Ruso

Gambar 1.

Kantor Kepala Desa Lubuk Ruso

1. Dalam segi geografisnya,

Secara geografis Kecamatan Pemayung terleak di bagian timur Kabupaten Batang hari yang meliputi wilayah seluas 967,50 Ha. Sedangkan desa Lubuk Ruso sendiri memiliki luas lahan 210,01 atau 21,93% dari luas total Kecamatan Pemayung.

Secara umum keadaan tofografi pada Desa Lubuk Ruso adalah dataran sedang dan terletak persis di sepanjang aliran sungai Batanghari. Dulu sungai merupakan media transportasi yang sering digunakan masyarakat antar wilayah yang efektif dalam mendukung aktivitas masyarakat baik dalam kegiatan social, ekonomi, maupun politik. Tetapi seiring berkembangnya zaman, sekarang jalan darat sudah ada dan sekarang menjadi tempat transportasi utama.

(6)

Mata pencarian masyarakat di Desa Lubuk Ruso ini yang paling dominan adalah pertanian. Ada yang berkebun, bertani, beternak, dan ada juga dalam bidang perikanan. Lahan pertanian yang mudah ditemukan di Desa Lubuk Ruso adalah lahan Karet dan Sawit.

Masyarakat setempat melakukan kegiatan bertani di lahan orang lain dan ada pula yang bertani di lahan mereka sendiri. Akan tetapi masyarakat Desa Lubuk Ruso banyak yang bekerja di lahan mereka sendiri sehingga system pertanian yang ada pada Desa ini adalah system pertanian keluarga. Pada system pertanian keluarga hak milik dan hak pakai ada di tangan masing – masing keluarga. Pengolahan dan dan pekerjaan juga dilakukan oleh keluarga sendiri dan tidak terkait kepada kelompok social yang lebih besar. sesuai dengan tradisi, lahan tidak dijual melainkan dimanfaatkan kemudian diwariskan kepada generasi berikutnya. Lahan tani yang dimiliki masyarakat setempat 1000m paling jauh dari tempat tinggal mereka.

3. Dari segi kepercayaan yang dianut

Masyarakat Desa Lubuk Ruso memegang teguh kepercayaannya pada kitab suci Al-Quran atau beragama Islam. Di daerah tersebut ada tempat yang di jadikan tempat keramat namanya Lebong Ketok dan Bantar Anjing.

Tipe Desa Lubuk Ruso

Dulu Desa Lubuk Ruso ini rumahnya ditata atau dibangun lurus mengikuti aliran sungai. Akan tetapi setelah dibangunnya jalan maka tata letak perumahannya dibangun lurus mengikuti jalan. Sehingga tipe desa di Desa Lubuk Ruso ini adalah Desa Banjar.

Desa Banjar memiliki ciri – ciri:

1. rumah ditata mengikuti garis tertentu menjelang desa menyusur pinggiran sungai, kanal, anak sungai, atau jalan.

2. Lahan untuk pengembangan usahatani dan padang pengembalaan ternak, biasanya terletak di dekat rumah.

(7)

persenkan hanya 20% masyarakat yang menggunakan air sungai dan 80% menggunakan air sumur dan setiap rumah sudah memiliki kamar mandi dirumah sendiri.

Melihat luas Desa Lubuk Ruso ternyata tanah yang dimiliki oleh penduduk setempat merupakan tanah warisan yang diberikan secara turun – temurun ke anak – anak mereka. Jadi bisa disimpulkan bahwa dominan masyarakat Desa Lubuk Ruso merupakan penduduk asli disana. Jika ada penduduk dari luar mungkin hanya sekitar 5% saja.

Rumah yang ada di Desa Lubuk Ruso sudah ada yang direnovasi dan masih ada dengan bentuk dan model lama. Rumah tua di desa ini dibuat seperti rumah panggung dengan bahan utama kayu. Hal ini berfungsi untuk melindungi rumahnya dari air yang meluap dari sungai Batanghari apabila di musim hujan. Akan tetapi baik rumah dengan model lama maupun rumah yang sudah melakukan renovasi tetap saja rumah tersebut tidak menggunakan pagar, namun hanya sedikit rumah yang memiliki pagar dan itupun pagar yang tidak tinggi. Melihat cara masyarakat hidup, mereka saling memiliki kepercayaan terhadap keluarga. Selain itu rumah mereka berdekaan dengan sanak keluarganya. Di sekeliling rumahnya adalah rumah saudaranya seperti rumah paman, rumah adik dari orang tuanya, atau sebagainya.

Gambar 2.

(8)

Gambar 3.

Rumah Modern di Desa Lubuk Ruso

Untuk mengenal satu sama lain antar keluarga di desa ini tempat untuk berkumpul bersama hanya di dan lembaga ekonomi yang ada adalah kelompok tani padi. Selain itu ada juga lembaga adat desa serta pkk.

Gambar 4.

(9)
(10)

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan

(11)

Lampiran

Rumah berada di pinggir jalan

(12)

Gambar

Gambar 1.Kantor Kepala Desa Lubuk Ruso
Gambar 2.
Gambar 3.Rumah Modern di Desa Lubuk Ruso

Referensi

Dokumen terkait

Serta pemahaman pembelajaran dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) akan lebih mudah diserap dan tidak akan mudah hilang, sebab anak diarahkan bukan hanya

Pasien pada kelas 0 memiliki kriteria penyakit infeksi dengue dengan tanda bahaya yaitu hasil pemeriksaan hematokrit yang normal, leukosit yang tidak normal serta

pendidikan dapat memfasilitasi peserta didik untuk belajar melalui kegiatan beraneka segi yang mengikutsertakan kegiatan observasi; membuat pertanyaan; memeriksa buku

Pokok Bahasan : Distribusi medan dari berbagai bentuk susunan elektroda dan pengontrolan medan listrik; Teori dasar komputasi dan penggunaan perangkat lunak FEMM dalam

Hal ini diperkuat dari penelitian sebelumnya, Permatasari (1999), mengatakan bahwa nilai kadar air pada buah yang diberi edible coating dari pektin kakao selama masa

Tabel 5.4 Jumlah Pohon dan Produksi Tanaman Buah-Buahan Yang Produktif dirinci menurut Jenis Tanaman di Kecamatan Jekulo Tahun 2011. (2)

Pada variabel pendapatan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap intensi muzakki, yang artinya pendapatan yang

5 perempuan akar rumput vis-a-vis proses pembuatan kebijakan tentang perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri; (2) apa yang telah mereka lakukan di