BAB II
GAMBARAN UMUM PARTAI GERINDRA
2.1. Partai Gerindra
1. Sejarah Singkat Partai Gerindra
Partai Gerindra merupakan salah satu partai politik yang ikut pemilu 2013.
Partai Gerindra didirikan pada 6 Februari 2008. Berdirinya Partai Gerindra terdorong
dari rasa terpanggilnya para pendiri melihat kondisi bangsa Indonesia yang
mayoritas rakyatnya masih berkubang dalam penderitaan, sistem politik yang tak
kunjung mampu merumuskan dan melaksanakan perekonomian nasional untuk
mengangkat harkat dan martabat mayoritas rakyat Indonesia dari kemelaratan.
Bahkan dalam upaya membangun bangsa, dalam perjalanannya justru
terjebak sistem ekonomi pasar yang telah memporak-porandakan perekonomian
bangsa, yang menyebabkan situasi yang sulit menjadi semakin sulit bagi kehidupan
rakyat dan bangsa. Pada situasi demikian, Partai Gerindra ingin memberikan
sumbangsih kepada bangsa dan negara sehingga tercipta Indonesia Raya yang
makmur dan sejahtera.35
Partai Gerindra didirikan untuk melakukan perubahan besar bagi
kesejahteraan rakyat Indonesia. Partai Gerindra mensosialisasikan tema
perjuangannya dengan tema keberpihakan kepada rakyat kecil. Perjuangan untuk
memperbaiki perekonomian rakyat Indonesia. Partai Gerindra hadir membawa
terobosan baru untuk memperbaiki kekeliruan sistem ekonomi yang dilaksanakan
ekonomi kapitalisme.
Partai Gerindra merupakan sebuah partai nasionalis. Sesuai dengan salah satu
jati diri Partai Gerindra yaitu kebangsaan. Partai Gerindra merupakan partai yang
berwawasan kebangsaan yang berpegang teguh karakter nasionalisme yang kuat,
tangguh, dan mandiri. Wawasan ini menjadi jiwa dalam segala aspek kehidupan
berbangsa, kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keagamaan. Dalam
menghadapi perkembangan zaman dan globalisasi, identitas dan jati diri bangsa tetap
menjadi fondasi utama Partai Gerindra untuk memperjuangkan kepentingan nasional
dan tatanan baru. Sistem pemerintahan presidensil murni dan sistem politik yang
berdasarkan pada UUD 1945 dan Pancasila menjadi haluan baru politik Indonesia.
sesuai dengan motto partai Gerindra “Haluan baru, pemimpin baru bagi Indonesia
Raya”. Partai Gerindra mengajukan haluan baru sebagai upaya koreksi total terhadap
sistem politik, sistem ekonomi, sistem sosial, dan pertahanan dalam dan luar negeri.
Partai Gerindra melakukan koreksi total terhadap sistem politik ketatanegaraan yang
liberal yang hanya menciptakan kebebasan sebebar-besarnya tanpa mensejahterakan
rakyat.36
Dalam sistem ekonomi Partai Gerindra melakukan koreksi total terhadap
sistem perekonomian yang terlalu liberal dan terbukti gagal meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Partai ini mendukung koperasi sebagai soko guru
perekonomian nasional dan sistem ekonomi kerakyatan dengan prioritas
pembangunan di sektor pertanian merupakan haluan ekonomi baru. Partai Gerindra
menempatkan koperasi sebagai model ideal susunan perekonomian Indonesia dengan
sebuah harapan yang kuat untuk menghilangkan corak individualistik dan
kapitalistik dari wajah perekonomian Indonesia.
Partai Gerindra menolak sistem perekonomian yang merugikan dan
menyengsarakan rakyat, menolak segala bentuk liberalisasi perdagangan dan
mengedepankan proteksi, menolak kebijakan privatisasi (penjualan) BUMN kepada
asing, dan akan mendorong upaya penghapusan utang luar negeri. Partai Gerindra
juga akan menggunakan dan menyusun kembali GBHN sebagai acuan pembangunan
nasional.
Dalam bidang hukum, Partai Gerindra berkomitmen dalam pemberantasan
korupsi, kolusi dan nepotisme dengan tindakan yang tegas dan tidak tebang pilih,
penegakkan hukum yang berkeadilan dan berkepastian hukum, yang didukung oleh
aparat penegak hukum yang bersih serta mengembalikan keutuhaan UUD 1945
sebelum diamandemen menjadi haluan baru hukum Indonesia.
Dalam bidang pertahanan dalam negeri, peningkatan professionalisme TNI
dan POLRI dalam upaya reaktualisasi sistem pertahanan.37 Kerja sama yang kuat
antara antara TNI dan Polri menjadi alat utama dalam menjaga dan mempertahankan
kedaulatan nasional adalah haluan baru pertahanan keamanan Indonesia.
Berdasarkan motto partai, pemimpin yang baru adalah sosok pemimpin yang
memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan kemampuan memimpin yang handal.
Sosok pemimpin yang cerdas, tegas, kuat, visioner, berjiwa nasionalisme tinggi,
memiliki kemampuan bertindak dan cepat dalam mengambil keputusan, peduli dan
tanggap atas permasalahan yang dihadapi rakyat, serta mampu memimpin bangsa
Indonesia menuju kesejahteraan. Dan sosok yang dipercaya untuk memperjuang
cita-cita Partai Gerindra dan mempunyai kemampuan yang handal itu adalah Prabowo
Subianto.
Tujuan didirikan partai Gerindra diantaranya mewujudkan kedaulatan rakyat
dalam rangka mengembangkan kehidupan demokrasi, yang menjunjung tinggi dan
menghormati kebenaran, hukum dan keadilan serta mewujudkan ekonomi
kerakyatan yang bertumpu pada kekuatan bangsa yang mengarahkan pada
kedaulatan dan kemandirian bangsa.38
2. Visi dan Misi Partai Gerindra a. Visi Partai Gerindra
Visi partai Gerindra adalah menjadi partai politik yang mampu menciptakan
kesejahteraan rakyat, keadilan sosial, dan tatanan politik Negara yang melandaskan
diri pada nilai-nilai nasionalisme dan religiusitas dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.39
b. Misi Partai Gerindra
Adapun Misi Partai Gerindra terdiri dari:
1) Mempertahankan kedaulatan dan tegakanya Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
2) Mendorong pembangunan nasional yang menitikberatkan pada pembangunan
ekonomi kerakyatan, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan
pemerataan hasil-hasil pemabngunan bagi seluruh warga bangsa dengan
menguarangi ketergantungan kepada pihak asing.
3) Membentuk tatanan sosial dan politik masyarakat yang kondusif untuk
mewujudkan kedaulatan rakyat dan kesejahteraan rakyat.
4) Menegakkan supremasi hukum dengan mengedepankan praduga tak bersalah
dan persamaan hak di depan hukum.
5) Merebut kekuasaan pemerintah secara konstitusional melalui pemilu
legislatif dan pemilu presiden untuk menciptakan lapisan kepemimpinan
nasioanal yang kuat.40
3. Lambang Partai Gerindra
Partai dengan lambang kepala burung garuda warna kuning dalam kotak
persegi lima dengan latar berwarna merah ini memiliki detail lambang dengan kotak
pesegi panjang bergaris hitam dengan dasar warna putih, ditengah terdapat persegi
lima bergaris hitam dengan dasar warna merah. Di tengah persegi lima terdapat
gambar kepala burung Garuda menghadap ke kanan dengan warna kuning keemasan.
Kepala burung Garuda pada lehernya terdapat bulu yang berjumlah tujuh belas (17),
terdapat jengger dan jambul berjumlah delapan (8), dan bulu telinga yang berjumlah
empat (4). Di bagian atas kotak persegi panjang bertuliskan partai berwarna hitam, di
bawahnya bertuliskan gerindra berwarna merah dengan tepi tulisan berwarna hitam,
dibagian paling bawah ada tulisan gerakan Indonesia raya berwarna hitam.41
4. Perspektif Ideologi Partai Gerindra
Berikut ini adalah kerangka landasan yang menjadi dasar bagi partai Gerindra
(Gerakan Indonesia Raya) dalam melangkah di dunia politik, sebagaimana di
tuangkan dalam dokumen-dokumen partai.
40
a. Azas
Azas Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) adalah Pancasila dan UUD
1945.
b. Jati Diri Partai Gerindra
Partai Gerindra berpijak dan bepegang teguh pada landasan kedaulatan dan tetap
tegaknya Negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, adapun jadi diri partai Gerindra adalah :
1) Kebangsaan (nasionalisme), partai Gerindra adalah partai yang berwawasan
kebangsaan yang berteduh pada karakter nasionalisme yang kuat, tangguh,
dan mandiri.
2) Kerakyatan, partai Gerindra adalah partai yang terbentuk dari, oleh, dan
untuk rakyat sebagai pemilik kedaulatan yang sah atas republik Indonesia.
3) Religius, partai Gerindra adalah partai yang memegang teguh pada nilai-nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kebebasan menjalankan agama dan
kepercayaan masing-masing.
4) Keadilan sosial, partai Gerindra adalah partai yang menciptakan suatu tatanan
masyarakat yang berkeadilan sosial, yakni masyarakat yang adil, secara
ekonomi, politik, hukum, pendidikan, dan kesetaraan gender.
c. Fungsi
Ada beberapa fungsi yang akan dilakukan oleh Partai Gerindra:
1) Sarana pembentukan, dan pembangunan karakter bangsa.
2) Mendidik dan mencerdaskan rakyat agar bertanggung jawab menggunakan
hak dan kewajibannya sebagai warga Negara.
3) Menghimpun, merumuskan, dan memperjuangkan aspirasi rakyat dalam
4) Menghimpun, membangun, dan menggerakkan kekuatan rakyat guna
membangun masyarakat pancasila.
5) Melakukan komunikasi dan partisipasi politik warga Negara.
6) Menghimpun persamaan sikap politik dan kehendak untuk mencapai cita-cita
dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur, material dan spiritual
berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
7) Mempertahankan, mengemban, mengamalkan, dan membela pancasila serta
berorientasi pada program pembangunan di segala bidang tanpa membedakan
suku, agama, ras, dan golongan.
8) Menyerap, menampung, menyalurkan, dan memperjuangkan aspirasi rakyat
serta meningkatkan kesadaran politik rakyat dan menyiapkan kader-kader
dengan memperhatikan kesetaraan dalam segala kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
d. Tugas
Tugas pokok yang menjadi kewajiban setiap pengurus, kader, dan anggota Partai
Gerindra untuk ditunaikan adalah :
1) Mempertahankan dan mewujudkan cita-cita Negara proklamasi 17 Agustus
1945 didalam Negara kesatuan republic Indonesia.
2) Memperjuangkan terwujudnya peningkatan segala aspek kehidupan yang
meliputi ideologi, politik, ekonomi, agama, sosial budaya, hukum, serta
pertahanan dan keamanan nasional guna mewujudkan cita-cita nasional.
3) Melaksanakan, mempertahankan, dan menyebarkuaskan Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa.
4) Menghimpun dan mempejuangkan aspirasi rakyat sebagai arah kebijakan
5) Mempersiapkan kader partai dalam pengisian jabatan politik dam kabatan
publik melalui mekanisme demokrasi, dengan memperhatikan kesetaraan dan
keadilan.
6) Mempengaruhi dan mengawasi jalannya penyelenggaraan Negara, agar
terwujud pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
e. Tujuan
Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) memiliki 5 (lima) tujuan utama,
yaitu:
1) Mempertahankan dan mengamalkan Pancasila serta menegakkan
Undang-Undang Dasar 1945.
2) Berjuang memperoleh kekuasaan politik secara konstitusional guna
mewujudkan pemerintah, sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 yang melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia.
3) Menciptakan masyarakat adil dan makmur, merata secara material dan
spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4) Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam rangka mengembangkan kehidupan
demokrasi yamg menjunjung tinggi dan menghormati kebenaran, hukum, dan
keadilan.
5) Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada kekuatan bangsa,
2.2. Tunas Indonesia Raya (TIDAR)
Penelitian ini membahas tentang peran sayap Partai untuk meraih suara
pemilih dalam kemenangan Gus Irawan Pasaribu pada Pilgubsu 2013 di Kota
Medan. Sayap Partai Gerindra yang ikut untuk proses pemenangan Gus Irawan pada
Pilgubsu 2013 adalah Tunas Indonesia Raya (TIDAR).
1. Sejarah Tunas Indonesia Raya (TIDAR)
Tunas Indonesia Raya (TIDAR) adalah organisasi pemuda yang percaya
bahwa masa depan bangsa yang kokoh berawal dari generasi muda yang kokoh.
Tunas Indonesia Raya, disingkat TIDAR, adalah salah satu organisasi Sayap Partai
Gerindra yang ditujukan untuk anak muda (berusia 17-35 tahun). TIDAR resmi
berdiri pada tanggal 7 Juli 2008.
Generasi muda seringkali disebutkan juga sebagai generasi penerus bangsa.
Keberadaan sebuah bangsa di masa depan, sangat ditentukan oleh kualitas generasi
mudanya disaat ini. Oleh karena itu, berbagai uoaya mewariskan nilai-nilai
positif,membangun karakter dan kepribadian yang kuat serta mengasah pengetahuan
dan ketrampilan orang muda menjadi sangat penting diperhatikan. Hal lain yang
perlu menjadi perhatian adalah bagaimana pemuda tunas bangsa, dapat
dibangun dan diajak berkontribusi untuk bangsanya, sesuai dengan aspirasinya
yang sangat beragam, cara dan bahasa yang dimengertinya, sebagai orang muda.
Dengan kesadaran itulah, Tunas Indonesia Raya (TIDAR) dibentuk dan
merancang berbagai kegiatannya. TIDAR menyadari bahwa sudah saatnya pemuda
tunas bangsa Indonesia melakukan sesuatu untuk maju bersama membangun negeri
ini. TIDAR mewadahi dan menyalurkan beragam aspirasi tersebut dalam berbagai
dalam rangka membangun generasi muda yang kokoh menuju bangsa yang kokoh.
Membangun awal bangsa yang kokoh ingin diwujudkan melalui filosofi 5 (lima)
Cinta, yaitu :
a. Cinta Diri
Mensyukuri nikmat Tuhan pada dirinya, berbesar hati menerima kekurangan
sehingga bisa melihatnya sebagai potensi diri
b. Cinta Sesama
Menghargai dan menghormati sesama seperti kita mencintai diri sendiri
c. Cinta Belajar
Bersemangat tinggi untuk tidak pernah berhenti belajar
d. Cinta Kesantunan
Sopan, sabar, memiliki belas kasih dan suka menolong
e. Cinta Indonesia
f. Kesadaran untuk memiliki dan mempertahankan identitas serta integritas
bangsa secara nyata
Dengan membangun diri dengan lima filosofi ini, diharapkan akan terbentuk
tunas muda bangsa Indonesia yang tahu ensyukuri nikmat Tuhan pada dirinya,
berbesar hati menerima kekurangan sehingga bisa melihatnya sebagai potensi diri.
Pemuda yang mau menghargai dan menghormati sesama seperti kita mencintai diri
sendiri . Mempunyai semangat tinggi untuk tidak pernah berhenti belajar. Sopan,
sabar, memiliki belas kasih dan suka menolong. Dan menjadi Tunas muda yang
mempunyai kesadaran untuk memiliki dan mempertahankan identitas serta integritas
bangsa secara nyata.
Sejak berdiri ditahun 2008, berbagai kegiatan yang mewadahi berbagai
melatih ketrampilan yang sesuai dengan minat yang beragam telah diselenggarakan.
Seperti program ‘Sekolah untukSemua’ yaitu bantuan pendidikan dimana pengurus
-pengurus TIDAR turun langsung mencari “kursi kosong” di sekolah-sekolah dasar
lalu menyekolahkan kembali anak-anak putus sekolah. Juga ada program ‘Buku
untuk Semua’ berupa bantuan dalam bentuk buku-buku bacaan yang dikumpulkan
dalam satu Taman Bacaan TIDAR dan Pustaka Keliling TIDAR.
TIDAR juga memiliki program TIDAR Peduli Bangsa, sebuah program
sosial untuk menyalurkan kepedulian pemuda kepada sesama kadang terlupakan oleh
masyarakat dan yang mengalami kesulitan. Antara lain kaum lansia, anak jalanan,
dan juga korban bencana. Beberapa kegiatan diskusi atau seminar dengan
mendatangkan pembicara ahli pada masing-masing topik juga telah terlaksana.
Untuk menjadi seorang tunas bangsa yang kokoh juga ditetapkan kegiatan
pelatihan Tunas untuk pengurus di seluruh tanah air. Dalam bidang olahraga dan seni
juga telah terselenggara berbagai kegiatan yang diselenggarakan baik tingkat pusat
maupun daerah, antara lain : TIDAR Cup, Garuda Cup, Bersepeda, kompetisi
olahraga di daerah-daerah, festival seni, kompetisi fotografi, dan masih banyak lagi.
Melalui berbagai kegiatan itulah TIDAR mau menyampaikan pesan kepada pemuda
Indonesia, bahwa masa depan yang kokoh berawal dari generasi muda yang kokoh.
TIDAR menyuarakan dan mendukung karya nyata anak bangsa, demi masa depan
Indonesia yang lebih baik. Dan untuk itu, seluruh Pemuda Indonesia diundang
bergabung bersama TIDAR, membangun potensi diri demi membangun Indonesia
yang kokoh.
Menurut Ketua Umum TIDAR, Aryo Djojohadikusumo, mengatakan bahwa
tujuan berdirinya organisasi pemuda TIDAR adalah untuk menyerap, menampung
kontribusi kepada nusa dan bangsa dengan cara yang diinginkan sesuai dengan
aspirasi pemuda, bahasa yang dimengerti di antara anak muda, dengan gaya dan cara
yang disukai anak muda. TIDAR mewadahi dan menyalurkan aspirasi tersebut
dalam berbagai kegiatan dan aktivitas positif.
Selain untuk merekrut generasi muda yang cinta akan tanah air dan bangsa,
TIDAR memiliki pesan untuk pemuda Indonesia, yaitu :
a. Tunas Indonesia Raya percaya bahwa masa depan yang kokoh berawal dari
generasi muda yang kokoh.
b. Tunas Indonesia Raya menyuarakan dan mendukung karya nyata anak
bangsa, demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
c. Tunas Indonesia Raya mengundang pemuda untuk bergabung membangun
Indonesia yang kokoh dimulai dengan membangun potensi diri sendiri.42
Saat ini TIDAR telah memiliki perwakilan di 25 propinsi di Indonesia, yaitu:
1. Sumatera Utara
2. Sumatera Barat
3. Riau
4. Kepulauan Riau
5. Bengkulu
6. Sumatera Selatan
7. Lampung
8. Bali
9. Banten
10.DKI Jakarta
11.Jawa Barat
12.Jawa Tengah
13.Jawa Timur
14.Daerah Istimewa Yogyakarta
15.Kalimantan Barat
16.Kalimantan Selatan
17.Kalimantan Timur
18.Sulawesi Utara
19.Sulawesi Tengah
20.Sulawesi Tenggara
21.Sulawesi Selatan
22.Nusa Tenggara Barat
23.Nusa Tenggara Timur
24.Maluku Utara
25.Maluku
2. Visi, Misi dan Tujuan TIDAR a. Visi TIDAR
Menjadi organisasi kepemudaan yang mampu menyelamatkan masa depan
Indonesia dengan membangkitkan semangat nasionalisme berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
b. Misi TIDAR
1) Melahirkan pemimpin bangsa yang bermoral tinggi, berkarakter,
bermartabat, berintegritas, terampil, peka, serta memiliki jiwa
2) Menumbuhkan kesadaran politik dan kebangsaan di kalangan pemuda
untuk membangun Indonesia.
3) Membangun kesejahteraan bangsa dengan memberikan pelatihan dan
pendidikan kepada pemuda pemudi untuk mengelola,
mengembangkan, dan melestarikan anugerah yang dimiliki Indonesia.
4) Mengamalkan, melestarikan, dan menjaga kebudayaan Indonesia.
5) Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada kekuatan
bangsa, yangmengarahkan pada kedaulatan dan kemandirian bangsa.
6) Membangun awal bangsa yang kokoh dan diwujudkan melalui
filosofi Lima Cinta. Lima Cinta tersebut adalah Cinta Diri, Cinta
Sesama, Cinta Belajar, Cinta Kesantunan, dan Cinta Indonesia.
c. Tujuan Anggota TIDAR
Mencapai kesuksesan yang bermartabat dalam profesi masing-masing dan
menjadi warga negara yang memiliki integritas tinggi.
3. Struktur Organisasi Tunas Indonesia Raya (TIDAR)
No. Posisi Nama Pengurus
1 Ketua Yundi Fauza, SE
2 Wakil Ketua Cut Adelina Miranda, Sked
3 Sekretaris Stephan Ferdinandus, SH
4 Bendahara Kevin Boy Hutabarat
5 Wakil Bendahara Tabitha Pakpahan
6 Kepala Bidang Organisasi Politik Imanuel
7 Kepala Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan Ozy Ben
8 Kepala Bidang Agama -
No. Posisi Nama Pengurus
10 Kepala Bidang Kebudayaan Septi Ulan Sari
11 Kepala Bidang Olahraga Jere
12 Kepala Bidang Komunikasi Informasi Wira Rianda Purba
13 Kepala Bidang Pengembangan Peranan
Perempuan -
14 Kepala Bidang Hukum Anugerah Putra
15 Kepala Bidang Ekonomi Kerakyatan TM. Rahmat Halim Muli
Wakil Sekretaris
16 Bidang Organisasi Politik Everton Hutabarat
17 Bidang Kederisasi dan Keanggotaan Anton
18 Bidang Agama -
19 Bidang Pendidikan -
20 Bidang Kebudayaan Vita Nadhila
21 Bidang Olahraga Auzy Fitra Meiro
22 Bidang Kominikasi Informasi Sori Nasution
23 Bidang Pengembangan Peranan Perempuan -
24 Bidang Hukum Adistya Nugraha
25 Bidang Ekonomi Kerakyatan Alexanda Leomandra
Sumber : DPD Partai Gerindra Sumut, 2014
2.3 Profil Gus Irawan Pasaribu
H. Gus Irawan Pasaribu, SE.Ak, MM lahir di Padang Sidempuan pada
tanggal 31 Juli 1964, mengawali pendidikan di SD Negeri 7 Padang Sidempuan,
menyelesaikan studi S-1 di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Syah
Kuala dan telah menyelesaikan pendidikan Sekolah Pascasarjana (S-2) di USU pada
Program Studi Magister Manajemen. Alumni SMAN-1 angkatan 1980 ini, sejak
menyelesaikan studi S-1, memulai karir di PT. Bank Sumut (kala itu bernama
BPDSU) sebagai Kepala Seksi Administrasi di Kantor Cabang Pematang Siantar
Sejak kecil sudah dididik disiplin dalam berbagai hal. Meskipun orang tuanya
tidak pernah mengenyam dunia sekolah, tetapi beliau bijaksana, punya
kepemimpinan menonjol dan visioner. Gus Irawan Pasaribu tidak terlalu bebas,
cenderung dikekang dan jajanpun dijatah. Kami bersaudara mematuhi aturan itu
karena segala kebutuhan sudah dipersiapkan di rumah. Ayahnya berprofesi sebagai
pedagang beras pagi dan sore, sesekali kami juga turut membantu. Ia memiliki
kebanggaan yang besar terhadap orang tuanya.
Disiplin dan jiwa kepemimpinan yang pernah dibangun orang tua,
mengantarkan keberhasilannya dan saudaranya yang lain seperti : DR. H. Bomer
Pasaribu, SE, SH, MS., Drs. H. Panusunan Pasaribu, MM., Ibrahim Pasaribu,
Syahrul Pasaribu, Lisliwati Pasaribu, S. Ag., dan Drs. Jon Sujani Pasaribu.
Kedisiplinan orang tua semakin ditekankan saat ia memasuki pendidikan
formal di SD Negeri No. 7 Padangsidimpuan dan selesai tahun 1976. Di sekolah, ia
selalu menjadi juara kelas dan hal ini menjadi kebanggaan orang tua, namun terbersit
pula kekhawatiran terhadap lingkungan tempat tinggal yang akan berdampak buruk
bagi pendidikannya. Orang tua tidak menginginkan ia menjadi tukang becak, karena
kebetulan di Padangsidimpuan banyak yang berprofesi sebagai tukang becak.
Setamat SD, ayah menginginkan agar is pindah ke Medan. Hijrah ke Medan baru
terlaksana ketika ia memasuki “pamuncak“ kelas III di SMP Negeri 1 Medan dan
selesai tahun 1980.
Setelah menamatkan SMP, ia melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1
Medan dan selesai tahun 1983. Kemudian melanjutkan pendidikan (S1) di
Universitas Syah Kuala di Banda Aceh (NAD) Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
yang diselesaikan tahun 1988. Ia tergolong cepat menyelesaikan studi, dari
dasarnya keluarga menginginkan agar ia pindah ke USU, tetapi ia sudah terlanjur
cinta dengan Universitas Syah Kuala dan Banda Aceh yang saat itu belum menjadi
Daerah Operasi Militer (DOM).
Tahun 1990 mempunyai arti penting bagi kehidupannya, paling tidak ada dua
catatan penting. Pertama, ia mempersunting Asrida Murni Br. Siregar sebagai istri
yang hingga kini begitu setia mendampinginya. Dari hasil perkawinan tersebut ia
telah dikaruniai tiga orang anak, yaitu : Okti Divita Irawan Pasaribu, Putra Ahmad
Syarif Irawan Pasaribu dan Fauzan Faris Irawan Pasaribu. Kedua, tahun 1990 adalah
awal menapaki karir di bidang perbankan. Diterima sebagai pegawai sejak Maret
1990 dan pertama kalinya bertugas di unit kerja Biro Personalia Kantor Pusat Bank
Sumut, yang ketika itu namanya Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara
(BPDSU). Hanya beberapa bulan saja sebagai pegawai biro personalia, pada
September 1990 ia dipromosikan dengan jabatan baru sebagai Kepala Seksi
Administrasi Kantor Cabang Pematang Siantar. Karirnya terus menanjak, tahun 1994
s/d 1996 ia ditunjuk sebagai Wakil Pemimpin Cabang Tebing Tinggi. Tahun 1996
s/d 2000 sebagai Pemimpin Cabang Tebing Tinggi. Sejak Juni 2000 s/d 2012
menduduki jabatan tertinggi di Bank Sumut sebagai Direktur Utama. Ada hal
menarik dari capaian prestasi yang saya alami, lebih kurang dalam kurun waktu
sepuluh tahun (1990–2000), dengan usia yang begitu muda ia begitu cepat
menduduki posisi jabatan Dirut yang ketika itu masih berumur 36 tahun. Ia memiliki
hobi memainkan berbagai alat musik dan menyanyi. Dibidang tarik suara, ia adalah
pemegang gelar Juara I Bankers Idol pada Porseni Perbankan Sumatera Utara tahun
2007 lalu.
Ia juga berhasilan memimpin organisasi bidang olahraga tidak hanya karena
Secara pribadi, saya menggemari berbagai macam olahraga seperti sepakbola, golf,
tenis, jetski, dan banyak lainnya. Di berbagai bidang olahraga saya sering mengukir
prestasi seperti meraih juara di berbagai turnamen golf dan bahkan pernah meraih
Juara II Marathon 1200 CC Open pada Kejuaraan Nasional Jetski di Danau Toba
pada tahun 2004 lalu. Selain memimpin bank, Gus Irawan Pasaribu juga memiliki
pengalaman berorganisasi, yaitu : (1) Ketua Umum Persatuan Atletik Seluruh
Indonesia (PASI) Kota Tebing Tinggi, periode 1996-2000; (2) Ketua Umum
Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Propinsi Sumatera Utara, periode
2002-2007; (3) Ketua Umum Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Sumatera Utara,
periode 2004-2009, 2011-2016; (4) Ketua SATGASDA Konsultan Keuangan Mitra
Bank (KKMB) Sumatera Utara, periode 2006-2010; (5) Ketua Umum Badan
Pengurus Cabang Perhimpunan Hubungan Masyarakat (PERHUMAS) Medan,
periode 2007-2009; (6) Wakil Ketua Asosisasi Bank Daerah (ASBANDA) Bidang
Pengembangan Bisnis, periode 2004-2008; (7) Wakil Ketua Asosisasi Bank Daerah
(ASBANDA) Bidang Informasi Teknologi, periode 2008-2012; (8) Wakil Sekretaris
Komisi Pengawas Pengurus BAZDA Propinsi Sumatera Utara, periode 2007-2009,
(9) Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumatera Utara, periode
2007-2009, 2011 – 2013; (10) Ketua Umum Komite Olahraga Nasional (KONI)
Propinsi Sumatera Utara, periode 2007-2011, 2011 – 2014; (11) Anggota Dewan
Pimpinan Pusat Ikatan Bankir Indonesia (IBI) Bidang Komunikasi, periode
2007-2011; (12) Penasehat Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Bankir Indonesia (IBI)
Komisariat Medan, periode 2008-2012; (13) Anggota Dewan Pakar Pengurus Pusat
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), periode 2008-2011; (14) Anggota Komisi
Pengawas Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Sumatera Utara Periode
Umum Badan Pengurus Cabang Perhimpunan Hubungan Masyarakat (PERHUMAS)
Medan, periode 2011-2013; (17) Ketua Umum Ikatan Alumni SMA Negeri 1
Medan 2011-2015; (18) Ketua Dewan Kehormatan Pendawa Sumut, 2011- 2016.
Prestasi kepemimpinan di Bank Sumut juga mendulang berbagai
penghargaan berupa : InfoBank Awards yang diperoleh lima tahun berturut-turut
sejak tahun 2003 hingga 2007 dan atas prestasi tersebut diperoleh pula Golden
Trophy dari majalah InfoBank. Bank Pembangunan Daerah Terbaik 2006 dari
Depdagri dan Majalah Business Review. Most Prudent Unit Usaha Syariah
Kelompok Rp. 100 Milyar dari Karim Business Consulting (2006). The Best
Performance Overall BPD Dengan Pelayanan Terbaik Seluruh Indonesia dari MRI &
InfoBank (2007). Best Shariah 2007 Untuk Unit Usaha Syariah Terbaik dengan Aset
di Bawah 100 milyar dari Majalah Investor. Kinerja keuangan Bank Sumut sejak
Tahun Buku 2002 s/d 2006 dinilai “Wajar Tanpa Pengecualian“ oleh Kantor
Akuntan Publik dan untuk kurun waktu yang sama Bank Indonesia memberikan
penilaian kepada Bank Sumut sebagai bank yang SEHAT.
Selama hidupnya Gus Irawan Pasaribu telah banyak memperoleh
penghargaan, seperti : (1) Piala Sang Graha Krida atas kepedulian terhadap
pembinaan olahraga di Sumatera Utara, dari Presiden RI Megawati Soekarno Putri,
tahun 2003; (2) The Best Chief Executive Officer (CEO) BUMD On Survival
Management 2006, dari Depdagri dan Majalah Business Review, tahun 2006;
(3) Sahabat Pers 2006 (tokoh yang dekat dengan pers dan banyak diberitakan secara
positif) dari SPS Sumut, tahun 2007; (4) Tokoh olahraga yang berhasil
memunculkan atlet berprestasi, dari Pemprovsu, tahun 2007; (5) Tokoh Peduli
Pendidikan, dari PGRI Sumatera Utara, tahun 2007; (6) Sahabat Pers 2007 (tokoh
tahun 2008; (7) CEO BUMD of The Year 2008, dari Depdagri dan Majalah Business
Review, tahun 2008; (8) Penghargaan LENCANA EMAS PWI SUMUT Tahun 2008
atas Pengabdian dan Partisipasi Pembangunan Daerah dan Kehidupan Pers di Sumut.
(9) Sahabat Pers 2009 (Tokoh yang dekat dengan Pers dan banyak diberitakan secara
positif) dari SPS Sumut; (10) HIPMI Sumut Award 2009, dari BPD HIPMI Sumut;
(11) Tokoh Olah Raga Sumatera Utara tahun 2010, dari Gubernur Sumut; (12) CEO
BUMD of The Year 2010, dari Depdagri dan Majalah Business Review, tahun 2011;
(13) Penghargaan Indonsia Property and Bank (IPBA) tahun 2011 dari Majalah
Property dan Bank sebagai CEO terbaik BUMD 2011; (14) Man Of The Year
“Harian Waspada” tahun 2011 People Of The Year (POTY) tahun 2011 oleh “Harian
Seputar Indonesia” dalam kategory Inspiring CEO.43
2.4 Gambaran Umum Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2013
1. Dana Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2013 Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2013 dipastikan berjalan
sesuai jadwal. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara (Sumut) telah
mengeluarkan Keputusan KPU Sumut No 1/2012 tentang Tahapan Jadwal dan
Program Pilkada Sumut 2013 yang menetapkan pemungutan suara pada tanggal 7
Maret 2013. Sekretaris Daerah Propinsi Sumut (Sekdapropsu), H Nurdin Lubis SH
MM mengatakan, dana yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan keseluruhan
tahapan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumut (Pilgubsu) 2013 diperkirakan
mencapai Rp 700 miliar. Dana tersebut terdiri dari anggaran pelaksanaan Komisi
Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumut, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu),
Desk Pilkada Sumut, pengamanan dan koordinasi perangkat lainnya. Untuk tahap
pertama dana yang dicairkan Rp 60 miliar. Kemudian pencairan berikutnya
dilakukan setelah diusulkan pada R-APBD 2013 yaitu sebesar Rp 496 miliar.
Kemudian untuk Panwaslu Sumut, dana yang dipersiapkan sekitar Rp 140 miliar.44
2. Jadwal Kampanye Pilgub Sumut 2013
Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013
(Pilgubsu 2013) akan dilaksanakan mulai 18 Februari hingga 3 Maret 2013.
Sosialisasi tata cara pelaksanaan kampanye sudah disampaikan Komisi Pemilihan
Umum daerah (KPUD) Sumut. Adapun jadwal yang disampaikan Komisioner KPU
Sumut, seperti berikut:
a. Penyampaian laporan sumbangan dana kampanye kepada KPU Sumut terdiri
dari dua tahapan. Tanggal 17 Februari-4 Maret 2013, Pengumuman laporan
sumbangan dana kampanye oleh KPUD Sumut.
Tanggal 18 Februari- 5 Maret 2013, Penyampaian visi, misi dan program
pasangan calon di dalam sidang paripurna DPRD Sumut (18 Februari 2013).
b. Pelaksanaan Kampanye, mulai 18 Februari- 3 Maret 2013. Masa tenang
mulai 4-6 Maret 2013. Pembersihan alat peraga kampanye, pada tanggal 4-6
Maret 2013.
c. Penyampaian laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye
(LPPDK), 8-10 Maret 2013. Audit dana Kampanye, 11-24 Maret 2013 dan
Pengumuman hasil audit dana kampanye, 25-27 Maret 2013.
Jadwal kampanye dilaksanakan selama 14 hari dan berakhir 3 hari sebelum hari
pemungutan suara (18 Februari – 3 Maret 2013). Apabila dari hasil Pilgubsu 2013 ini
menjadi dua putaran, pada putaran kedua waktu kampanye selama tiga hari dalam
44
http://sumut.boa-boa.com/2012/08/02/1555-dana-penyelenggaraan-pilgubsu-diperkirakan-capai-rp-bentuk penajaman visi, misi dan program cagub dan cawagub yang maju di putaran
kedua.45
3. Hasil Pengundian Jadwal Kampanye Pilgubsu
Pada tanggal 1 Februari 2013 Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)
Provinsi Sumatera Utara menetapkan zona kampanye terhadap lima pasangan calon
yang maju dalam pemilihan gubernur Sumut melalui pengundian di Kantor KPU
Sumut Medan. Kelima pasangan calon diberikan kesempatan melakukan kampanye
terbuka dalam bentuk rapat umum selama 10 hari di lima zona yang tersedia.
Masing-masing calon mendapat dua kali kesempatan di setiap zona. Kampanye
Pilgubsu sendiri dijadwalkan mulai digelar pada tanggal 18 Februari hingga 3 Maret
2013 mendatang. Zona kampanye yang sudah ditetapkan, yaitu :
a. Zona I; Medan
b. Zona II; Deli Serdang-Sergai-Kota Tebing-Pematang Siantar-Simalungun.
c. Zona III; Binjai-Langkat-Karo-Dairi-Pakpak-Samosir.
d. Zona IV; Asahan-Batu Bara-T. Balai-L. Batu-Labura-Labusel-Tapsel-Padang
Sidempuan-Palas-Paluta dan Madina.
e. Zona V, Tapteng-Sibolga-Taput-Tobasa-Humbahas-Nias-Gunung Sitoli-Nias
Utara-Nias Barat-Nias Selatan.
Kampanye terbuka dimulai dengan pembacaan visi dan misi pasangan calon
pada 18 Februari dalam Sidang Paripurna DPRD Sumut. Selanjutnya disusul dengan
pemasangan alat peraga kampanye secara srentak oleh seluruh tim pasangan calon.
Untuk kampanye rapat umum pihaknya sengaja hanya membaginya dalam 10 hari
meski yang disediakan 14 hari. Hal itu untuk memudahkan pembagian zona dan agar
ada rasa keadilan setiap pasangan calon mendapatkan dua kali kesempatan di kelima
zona yang ada. Pembagian zona dilakukan hanya untuk mencegah terjadinya
benturan fisik antarmassa kampanye masing-masing pasangan calon. Jadi
konsentrasi massa kampanye dapat lebih terpusat dan memudahkan aparat kepolisian
untuk memberikan pengamanan. Pembagian zona dilakukan berdasarkan letak
geografis dan jumlah penduduk. Karena itu Zona I hanya diisi Medan sebagai
ibukota provinsi. Sedangkan zona lainnya terdiri dari beberapa kabupaten/kota. Jadi
pasangan calon bebas berkampanye di kabupaten/kota mana saja sesuai dengan
lingkup zonanya. Boleh dilakukan di satu titik atau di beberapa titik selama masih
dalam satu zona. Dalam pembagian zona kampanye tersebut, tampak tim kampanye
masing-masing pasangan calon yang hadir tidak keberatan dengan pembagian yang
ada. Beberapa tim sukses hanya mempertanyakan hal-hal teknis seputar kampanye.46
4. Penarikan Nomor Urut Pasangan Calon Gubsu dan Wagub Sumut
5 (lima) pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara
yang akan bertarung di Pilgubsu 7 Maret 2013 mendatang resmi mempunyai nomor
urut. Penarikan nomor urut dilakukan di Hotel Grand Angkasa Medan Jalan Sutomo
Medan, dalam rapat pleno terbuka dipimpin Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Provinsi Sumatera Utara, Irham Buana Nasution SH MHum.
Pertama-tama, masing-masing calon dan pasangannya atau boleh juga sendiri
tanpa pasangan, mengambil nomor undian untuk mencabut nomor urut. Nomor
undian itu nantinya untuk menentukan siapa yang duluan mengambil nomor urut
yang sesungguhnya. Setelah masing-masing calon mengambil nomor undi untuk
menentukan mengambil nomor urut, pasangan calon diminta tidak membukanya
46
langsung, karena harus dibuka serentak. Pasangan Gatot-Erry maju pertama
mengambil nomor undi dan mereka mendapatkan nomor undian 1. Kemudian
pasangan Chairuman-Fadly mendapatkan nomor undi 3. Selanjutnya
tampil pasangan Effendi Simbolon – Djumiran Abdi memeroleh nomor undi 5. Gus
Irawan dan Soekirman mendapatkan nomor undi 2. Dan, terakhir tampil sendirian
ke depan mencabut nomor undian RE Nainggolan yang mendapatkan nomor undi 4.
Setelah masing-masing calon dan pasangannya mengambil nomor undian, kemudian
mereka diminta mencabut nomor urut yang sesungguhnya. Setelah nomor undian itu
dibuka secara serentak oleh kelima pasangan calon gubernur dan wakilnya, ternyata,
pasangan Gatot – Erry memperoleh nomor urut 5. Pasangan Effendi Simbolon –
Djumiran Abdi nomor 2. Sedangkan pasangan Chairuman -Fadli Nurzal tetap setia
di nomor 3. Cawagubsu RE Nainggolan pun tetap mendapatkan nomor 4, baik pada
pencabutan nomor undian maupun nomor urut resmi. Gus Irawan-Soekirman yang
mendapatkan kesempatan nomor undian 2 mendapat nomor urut 1.47
5. Perolehan Suara 5 Kandidat Pilgubsu dari 33 Kab/Kota di Sumut
Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Suara Pemilihan Gubernur Sumatera
(Pilgubsu) yang digelar hari jumat tanggal 15 Maret 2013 pukul 15.00 WIB di Hotel
Grand Angkasa Jalan Perintis Kemerdekaan Medan mengungkapkan perolehan suara
5 kandidat Pilgubsu dari 33 kab/kota di Sumut. Ketua Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Sumut Irham Buana Nasution membuka acara didampingi 4 Komisioner lain
seperti Turunan Gulo, Surya Perdana, Nurlela Johan dan Rajin Sitepu. Komisioner
KPU Sumut lebih dulu membacakan tata cara dan tata tertib Pleno di hadapan
ratusan undangan dan saksi-saksi pasangan Cagubsu/Cawagubsu. Saksi-saksi
47
http://beritasore.com/2012/12/17/lima-pasangan-calon-gubsu-dan-wagub-sumut-resmi-miliki-kandidat diantaranya; Pasangan nomor urut 1 oleh Indra Sakti Lubis, nomor urut 2
diwakili A Dahlan, nomor urut 3 oleh S Fuad, nomor urut 4 diwakili Hj D Damanik
dan nomor urut 5 oleh M H Sinaga. Berikut rekapitulasi suara yang dibacakan
Komisioner KPU Sumut, yaitu :48
1. Gus Irawan Pasaribu–Soekirman memperoleh suara sebanyak 1.027.433 (21,13%)
2. Effendi Simbolon–Djumiran Abdi memperoleh suara sebanyak 1.183.187 (24,34%)
3. Chairuman Harahap–Fadly Nurzal Pohan memperoleh suara sebanyak 452.096
(9,30%)
4. Amri Tambunan–Rustam Effendy Nainggolan memperoleh suara sebanyak
594.414 (12,23%)
5. Gatot Pujo Nugroho–Tengku Erry Nuradi memperoleh suara sebanyak
1.604.337 (33%)
Maka berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan oleh KPU jumlah suara yang
sah sebanyak 4.861.467 dan suara yang tidak sah 139.963, jadi total suara sebanyak
5.001.430
48