• Tidak ada hasil yang ditemukan

PASAR BEBAS ADAM SMITH DAN GLOBALISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PASAR BEBAS ADAM SMITH DAN GLOBALISASI"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Globalisasi – sunar wibowo 1

͞

PASAR BEBAS ADAM SMITH DAN GLOBALISASI EKONOMI

͟

Kebebasan adalah hakekat manusia. Self interest, adalah kebutuhan dasarnya. Simpati,

merupakan pula kemampuan dasar lain manusia. Dan hidupnya selalu bersifat social. Karena

itu, pada dasarnya pula manusia akan memerlukan orang lain, dan hidup bersama sebagai

suatu masyarakat yang bersahabat. Pasar bebas adalah suatu tatanan yang memungkinkan –

dan dengan demikian tidak boleh membatasi- manusia melakukan pertukaran kebutuhan

dalam rangka memenuhi self interestnya. Kemampuan simpatinya dalam rangka menuju

masyarakat bersahabat lah yang akan menjadi sarana kendali sehingga di dalam pasar bebas itu

akan terjadi keseimbangan atau harmoni. Institusi social yang mempunyai kekuasaan terbesar,

yang diasumsikan itu adalah pemerintah, berperan sebatas membuat pasar bebas itu terjadi.

Adalah tidak benar, jika pemerintah mengintervensi pasar bebas. Konsep dasar pasar bebas

Adam Smith dapat digambarkan secara sederhana seperti itu (Dua, 2008).

Glo alisasi eko o i a g sekara g terjadi, dapat dikataka to so e e te t se agai gara -gara pasar e as Ada “ ith . Ko sep pasar e as e jadi ideolog uta a, ahka

paradigmatik. Monopoli dalam pasar bebas tidak dibenarkan. Proteksi dinilai sebagai distorsi.

Pengaturan dan pembatasan supply dan demand baik secara umum maupun bagi komoditas

tertentu dinilai sebagai intervensi yang mengganggu. Negara yang menutup diri sehingga pasar

domestiknya tertutup dari egara lai , di ull se ara politik da eko o i, ahka se ara

militer. Pemerintah atau negara tidak boleh ikut berdagang, karena perannya bukanlah itu.

Pasar bebas adalah hak sepenuhnya yang sudah dianggap sebagai hak asasi pihak swasta.

Secara konseptual, isu mendasarnya justru terletak pada kebebasan dari pasar bebas itu.

Simpati, ketergantungan sama lain, diasumsikan oleh Adam Smith akan mampu menjadi

semacam invisible hand yang membuat pasar bebas itu akan mencapai harmoni ala masyarakat

bersahabat yang juga diasumsikan menjadi dambaan setiap pelaku dalam pasar bebas itu.

Pengendali lainnya adalah kekuatan yang dimiliki pemerintah. Dalam kenyataannya, self

(2)

Globalisasi – sunar wibowo 2 termasuk di dalamnya kebutuhan ekonomi). Self interest pelaku ekonomi dalam pasar

bebas,terutama jika berhasil diperoleh, berkembang dan tidak pernah ada batasnya. Dan itu

termasuk untuk bagaimana menguasai pasar bebas sehingga pasar tidak lagi pada dasarnya

bebas; tetapi tetap dapat dikatakan sebagai pasar bebas. Institusi social, dalam kenyataannya,

pada tataran nasional tidak mampu berfungsi sebagai pengendali atas pasar bebas (Rodrik,

2012). Institusi dan berbagai pengaturan kesepakatan global pun, tidak jauh berbeda terutama

dalam mengendalikan arah etis dari globalisasi ala pasar bebas itu (Bauman, 2003). Kegagalan

institusionalisasi social yang diharapkan berfungsi sebagai pengendali dari pasar bebas ini, patut

dicurigai sebagai akibat paradigmatic dari pasar bebas itu sendiri (i.e. karena pasar harus bebas,

maka institusionalisasi pengendalian pada dasarnya harus seminimum mungkin).

Bagaimanapun, proses globalisasi berdasar pasar bebas telah membuat struktur masyarakat

global menjadi jauh lebih kompleks dibanding dengan apa yang dipostulasikan oleh Adam

Smith. Kompleksitas globalisasi tersebut terlihat dari terutama hal hal berikut yang sudah

bersifat saling kait mengkait:

o Yang dikatakan se agai self , sudah uka lagi i di idu atau orga isasi usaha ti gkat lo al,

tetapi sudah tidak ada batasnya, termasuk pemerintah sendiri. Dan yang dikatakan sebagai

i terest dala pasar glo al, sudah tidak a pu di atasi oleh ha a sekedar ersifat ekonomis, dalam arti seluas apapun.

o Pasar bebas global sudah menjadi sesuatu yang multi dimensional, dengan interdependensi

dan interaksi yang semakin kuat yang mencakup tidak hanya ekonomi, tetapi juga social,

politik, militer, ekologi bahkan agama.

o Yang dikatakan sebagai masyarakat bersahabat bukan hanya mencakup satu daerah atau

negara, tetapi bersifat mondial. Isu cakupannya bukan lagi hanya sekedar harmoni, tetapi

juga mencakup kelangsungan hidup generasi

o Pemerintah atau negara bukan lagi merupakan kekuatan social yang dapat dikendalikan

oleh rakyat; disamping karena interdependensi yang semakin kuat dengan negara lain, juga

(3)

Globalisasi – sunar wibowo 3 kekuatan yang lebih nyata. Masih ditambah lagi dengan berbagai pressure groups nasional

maupun global.

Kompleksitas structural itu masih ditambah oleh perubahan yang tidak hanya semakin

cepat, tetapi juga semakin meluas, tak terduga dan tak terkendali. Globalisasi sudah

erupaka suatu poi t of o retur . ‘efleksi atas glo alisasi pasar e as terse ut e a a pertanyaan-pertanyaan (pribadi, yang semoga cukup filosofis) sebagai berikut:

1. Sejauh mana ada pemikiran konsep mengenai ekonomi global? Yang tidak hanya sekedar

perluasan geografis, tetapi sudah sampai pada esensi bentuk ekonomi yang benar-benar

baru, bukan sekedar sebagai salah satu kegiatan manusia; tetapi sebagai bagian dari

kemanusiaan?

2. Klasifikasi berbagai teori ekonomi seperti ekonomi social, ekonomi ekologis, neo

liberalisme dsm, apakah cukup menjawab dan menjelaskan kenyataan struktur ekonomi

global yang dapat dikatakan sudah begitu chaotic?

3. Adakah konsep pasar lain yang secara paradigmatic dapat mengalahkan/ mengoreksi

konsep pasar bebas Adam Smith.

Reference

s

Bauman, Z. (2003). Globalisation as Ethical Challenge. Polish Sociological Review, 143, 247-258. Retrieved from http://www.jstor.org/stable/41969426

Dua, M. (2008). Filsafat Ekonomi. Yogyakarta: Kanisius.

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh Dosen dan karyawan Program Studi D III Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Tugas

3 ALFAN NUR HIDAYAT AKPER DIRGAHAYU SAMARINDA

Implementasi tahun ke-2 proyek PHK-PKPD Fakultas Kedokteran UMI resminya dimulai bulan Januari 2012 tetapi karena masalah revisi TOR yang baru mulai dilakukan pada bulan

Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika kelas IV didapat data bahwa dalam menyusun soal, soal disusun sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

Kelainan bicara dan/atau bahasa adalah adanya masalah dalam komunikasi dan bagian-bagian yang berhubungan dengannya seperti fungsi organ bicara Keterlambatan dan

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Nikmat, Karunia serta Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun Skripsi dengan

Penyusunan SK Walikota/Perda mengenai Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas Kota Dumai diawali dengan koordinasi dan sosialisasi yang dilakukan oleh Pokjanis Kota

Mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL), dapat mempersiapkan dan mengerjakan serangkaian tugas di tempat industri untuk menunjang keterampilan