UJIAN AKHIR SEMESTER
Penulis
Nama : Vera Chania Putri
NPM : 1625011026
P.S. : Teknik Sipil
Mata Kuliah : PENGEMBANGAN WILAYAH DAN INFRASTRUKTUR
Dosen : Dr. Ir. Citra Persada, MSc.
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG
1. RENCANA TATA RUANG WILAYAH :
a. Bagaimana kedudukan RTRW Provinsi dalam hirarki Rencana Tata Ruang di Indonesia ?
Kedudukan RTRW Provinsi dalam hirarki Rencana Tata Ruang di Indonesia dapat dilihat dari bagan di bawah ini :
Dari bagan diatas dapat diketahui bahwa Rencana umum tata ruang provinsi dibuat berdasarkan kebijakan operasional dari RTRW Nasional yang berisi strategi pengembangan wilayah provinsi, melalui optimasi pemanfaatan sumber daya, sinkronisasi pengembangan sektor, koordinasi lintas wilayah kabupaten/kota dan sektor, serta pembagian peran dan fungsi kabupaten/kota di dalam pengembangan wilayah secara keseluruhan. Selanjutnya, penjabaran dari RTRW provinsi dimuat dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota yang mencakup kebijakan dan strategi pengembangan wilayah kabupaten/kota yang sesuai dengan fungsi dan peranannya di dalam rencana pengembangan wilayah provinsi secara keseluruhan, strategi pengembangan wilayah ini selanjutnya dituangkan ke dalam rencana struktur dan rencana pola ruang operasional.
(sumber : www.penataanruang.com)
b. Jelaskan apa fungsi, manfaat, dan muatan/substansi yang ada dalam dokumen RTRW Provinsi ?
b.1. fungsi RTRW provinsi :
acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah provinsi;
acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah provinsi;
acuan lokasi investasi dalam wilayah provinsi yang dilakukan pemerintah, masyarakat, dan swasta;
pedoman untuk penyusunan rencana tata ruang kawasan strategis provinsi;
dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam penataan/pengembangan wilayah provinsi yang meliputi indikasi arahan peraturan zonasi, arahan perizinan, arahan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi; dan
acuan dalam administrasi pertanahan.
b.2. manfaat RTRW Provinsi
mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam wilayah provinsi;
mewujudkan keserasian pembangunan wilayah provinsi dengan wilayah sekitarnya
menjamin terwujudnya tata ruang wilayah provinsi yang berkualitas.
b.3. muatan/substansi yang ada
f.2. Kedudukan Pedoman Terhadap Peraturan Perundang-undangan Terkait g. Fungsi dan Manfaat RTRW Provinsi
B. Ketentuan Teknis Muatan RTRW Provinsi a. Muatan RTRW Provinsi
a.1.Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi a.2. Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi
a.3. Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi
a.4. Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Provinsi a.5. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi
a.6. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi b. Format Penyajian
c. Masa Berlaku RTRW Provinsi
C. Proses Dan Prosedur Penyusunan Rtrw Provinsi a. Proses Penyusunan RTRW Provinsi
a.1. Persiapan Penyusunan RTRW Provinsi a.2. Pengumpulan Data yang Dibutuhkan a.3. Pengolahan dan Analisis Data
a.4. Perumusan Konsep RTRW Provinsi
a.5. Penyusunan Raperda Tentang RTRW Provinsi b. Prosedur Penyusunan RTRW Provinsi
Pada peta tersebut terdapat zona zona yang memiliki warna yang berbeda, dimana tiap warna memiliki arti tersendiri.Seperti warna hijau merupakan wilayah sekunder ketiga, warna kuning merupakan wilayah sekunder kedua, warna pink merupakan wilayah sekunder pertama dan warna biru merupakan wilayah primer.Peta juga terdapat lingkaran yang berbeda. Lingkaran warna pink merupakan pusat lingkungan, warna merah
merupakan sub pusat pelayanan kota dan warna oranye merupakan Pusat pelayanan kota.
Pada peta tersebut terdapat daerah yang memiliki warna warna yang berbeda yang melambangkan pusat kota, kawasan bandara, kawasan perternakan, kawasan cagar alam, kawasan pemukiman dan lain-lain sesuai dengan penjelasan yang terdapat pada peta. Jadi pada saat pengembangan tata ruang pada daerah ini, harus memperhatikan peta-peta rencana yang telah disediakan agar pembangunan dapat optimal bermanfaat dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Jangan sampai pembangunan infrastruktur malah merusak daerah yang seharusnya dilindungi atau pembangunan infrastruktur malah berdiri di daerah yang rawan terjadi banjir karena daerah rawa dsb.
2. KOTA BARU (NEW TOWN) a. Sebutkan jenis-jenis kota baru
Berdasarkan fungsinya kota baru dibagi menjadi 2 a. Kota Penunjang
Kota Penunjang yaitu kota baru yang direncanakan dan dikembangkan dalam kaitan dengan kota yang telah tumbuh dan berkembang. Jenis kota baru demikian membantu memecahkan masalah kota yang sudah ada, misalnya untuk
Secara ekonomi dan sosial fungsinya mempunyai ketergantungan pada kota induk. Secara geografis kota baru penunjang dibangun pada wilayah tertentu yang jaraknya berdekatan dengan kota induk. Secara fisik kota baru penunjang terpisah oleh wilayah tak terbangun.
Jenis Kota Baru Penunjang :
a. Kota Satelit, permukiman lengkap berskala besar di pinggiran / luar kota induk yang berfungsi sebagai dormitory town
b. Kota kecil sekitar kota induk yang ditingkatkan dan dikembangkan yang berfungsi sebagai penunjang wilayah metropolitan.
b. Kota Mandiri
Kota Mandiri yaitu kota yang direncanakan dan dikembangkan tersendiri, meski fungsinya sama dengan kota-kota yang telah tumbuh dan berkembang, tetapi kota-kota ini dikembangkan dengan fungsi khusus berkaitan dengan potensi tertentu. Kota baru demikian dapat dikatakan sebagai independent town atau self sufficient new town atau kota mandiri baru. Secara ekonomi dan sosial dapat memenuhi kebutuhan sendiri paling tidak sebagian besar penduduknya. Secara geografis, kota baru mandiri di wilayah tersendiri yang berjarak cukup jauh dari kota yang sudah ada. Secara fisik, terpisah oleh wilayah bukan permukiman seperti pertanian, hutan, jalur hijau atau wilayah non urban lainnya.
Jenis Kota Mandiri :
a. Kota Pusat Pemerintahan, yaitu kota baru yang dibangun sebagai pusat pemerintahan.
b. Kota perusahaan, yaitu kota yang dibangun oleh perusahaan perusahaan bisnis yang akan menyelenggarakan kegiatan ekonomi bagi komunitasnya, misalnya pertambangan, kota usaha kehutanan dan kota industri
c. Kota Khusus, yaitu kota baru yang dibangun dengan fungsi dan kegiatan tertentu yang dapat mandiri seperti hankam, riset, pendidikan rekreasi. b. Kriteria untuk penentuan Lokasi Kota Baru Sebagai Pusat Pemerintahan Negara
1. Kriteria Fisik
terhadap erosi, ketahanan terhadap konstruksi, dan manajemen jalan. Penggunaan lahan suatu wilayah dapat mempengaruhi luasan lahan yang dapat dimanfaatkan dalam pembangunan kota baru.
2. Kriteria Sosial dan Ekonomi
Kriteria sosial ekonomi berkaitan dengan fasilitas-fasilitas penting yang ada disekitar lokasi perencaan, seperti fasilitas pendidikan, fasilitas olahraga, fasilitas ekonomi, serta jarak terhadap fasilitas tersebut.Kedekatan terhadap fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat dapat menjadi nilai lebih.
3. Kriteria Potensi Sumberdaya Lokal,
Lokasi yang memiliki sumberdaya lokal yang melimpah, dapat menjadi lokasi kotabaru yang potensial dan dapat meminimalisir ketergantungan terhadap wilayah sekitar.
4. Kriteria Lingkungan,
Perencanaan kota baru harus mempertimbangkan lingkungan lokasi dan kerusakan yang mungkin ditimbulkan. Lingkungan yang masih alami dan kaya akan keanekaragaman hayati, serta merupakan kawasan lindung tidak tepat dipilih sebagai lokasi kota baru. Hal ini dikarenakan pembangunan kota baru justru akan merusak sistem lingkungan yang ada.
5. Kriteria Politik.
Perencana harus menginvestigasi kekuatan politik di lokasi dan disekitar lokasi. Perencana juga harus menginvestigasi struktur politik yang ada di lokasi yang direncanakan, hal ini akan berkaitan dengan kemampuan wilayah untuk menyediakan pelayanan kepada masyarakat.
3. FENOMENA MEGA URBAN
a. Jelaskan mengapa terjadi fenomena urban sprawl
Urban sprawl adalah urban terkapar, dikenal sebagai pemekaran kota ke daerah-daerah di sekitarnya secara tidak terstruktur, acak, tanpa adanya rencana. Dengan kata lain,
perdesaan yang menjadi perkotaan. urban sprawl terjadi karena meningkatnya
perkotaan telah padat penduduk sehingga mereka lebih memilih tinggal di pinggiran kota, karena akses untuk menuju pusat kota mudah dengan adanya perbaikan fasilitas jalan raya. Masyarakat yang bekerja di perkotaan memilih tinggal di daerah pinggiran kota akan menggunakan moda kendaraan pribadi seperti motor dan mobil untuk menuju ke lokasi kegiatan yang sebagian besar terpusat di perkotaan. Meskipun telah banyak kendaraan umum seperti angkutan umum, bus kota, oplet, dan taksi. Hal itu, juga dapat mengindikasikan terjadinya urban sprawl ini, karena sarana dan prasarana transportasi yang ada di perkotaan kurang memadai.
b. Berikan contoh dengan peta dan gambar