V-1 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal
BAB 5
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN TEGAL
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen rencana seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala Kota maupun kawasan.
5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tegal
Berdasarkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, kabupaten/kota wajib menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten/kota. Dalam penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya, beberapa yang perlu diperhatikan dari RTRW Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
a. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari sudut kepentingan:
i. Pertahanan keamanan
ii. Ekonomi
iii. Lingkungan hidup iv. Sosial budaya
v. Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi
b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup: i. Arahan pengembangan pola ruang:
a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya
b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH.
V-2 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal
c. Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta Karya yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan lindung, kawasan budidaya, sistem perkotaan, dan jaringan prasarana.
d. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.
Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) diperlukan sebagai dasar pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Pada pembangunan infrastruktur skala kawasan, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya diarahkan pada lokasi KSK, dan diharapkan keterpaduan pembangunan dapat terwujud.
5.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) disusun berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam undang-undang tersebut, RPJM Daerah dinyatakan sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Penyusunan RPI2JM tentu perlu mengacu pada rencana pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD agar pembangunan sektor Cipta Karya dapat terpadu dengan pembangunan bidang lainnya. Oleh karena itu, ringkasan dari RPJMD perlu dikutip dalam RPI2JM CK seperti visi, misi, serta arahan kebijakan bidang Cipta Karya di daerah.
Adapun substansi RPJMD Kabupaten Tegal yang terkait dengan bidang RPI2JM, antara lain:
1. Isu-isu Strategis
Tata Ruang, Sarana dan Prasarana Penataan Ruang
V-3 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal
b. Masih adanya alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian;
c. Rendahnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam
pemanfaatan ruang sesuai dengan peruntukannya;
d. Belum optimalnya penegakan hukum terhadap pelanggaran
pemanfaatan ruang;
e. Belum optimalnya kinerja Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD).
Perhubungan
a. Kurangnya regulasi/aturan tentang transportasi darat;
b. Kurangnya perlengkapan jalan baik secara kuantitas maupun kualitas untuk menunjang manajemen lalu lintas;
c. Kurangnya keterpaduan pelayanan angkutan jalan dengan moda lain;
d. Belum tersedianya pedoman penataan angkutan penumpang umum.
Perumahan
a. Terbatasnya kemampuan pemerintah menyediakan rumah type
sederhana bagi masyarakat menengah dan kurang mampu;
b. Masih banyaknya rumah dan kondisi lingkungan yang tidak
memenuhi persyaratan dan layak huni;
c. Pengelolaan dan pengolahan sampah belum memenuhi standar; d. Terbatasnya sarana dan prasarana pengelolaan sampah;
e. Belum optimalnya penyediaan lahan pemakaman umum;
f. Belum optimalnya pengelolaan ruang terbuka hijau. Pekerjaan Umum
a. Belum optimalnya pengembangan dan pengelolaan jalan dan
jembatan.
b. Belum optimalnya pemeliharaan jalan dan jembatan;
c. Belum terintegrasinya Sistem informasi/data base jalan/jembatan dalam perencanaan pembangunan jalan/jembatan dan pemanfaatan ruang kota;
d. Belum optimalnya keterpaduan perencanaan pembangunan saluran drainase kota dengan perencanaan penataan ruang kota;
V-4 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal
f. Belum adanya keterpaduan sistem jaringan pengelolaan sumber daya air;
g. Masih minimnya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana air bersih bagi masyarakat;
h. Belum adanya penanganan sistem pengendalian banjir/genangan di
Kabupaten Tegal;
i. Belum meratanya pembangunan prasarana dan sarana drainase Kabupaten Tegal;
j. Kerusakan sarana dan prasarana lingkungan akibat rob semakin meningkat;
k. Belum adanya keterpaduan sistem jaringan dan manajemen
pengolahan air;
l. Masih kurangnya integrasi dalam pembangunan sistem sanitasi;
m. Masih kurangnya sarana dan prasarana serta SDM pemadam
kebakaran;
n. Belum optimalnya perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang tata bangunan dan gedung serta pengembangan lingkungan;
o. Belum optimalnya penanganan system LPJU (Lampu Penerangan Jalan Umum).
5.3 Kebijakan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur dalam RPJMD Kabupaten Tegal Tahun 2014-2019
Visi
Gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan Kabupaten Tegal dalam rentang waktu 5 (lima) tahun mendatang (2014-2019) dirumuskan dalam sebuah visi
“Terwujudnya Masyarakat Kebupaten Tegal Yang Mandiri, Unggul, Berbudaya, Religius Dan Sejahtera”
V-5 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal
1. Mandiri,Pembangunandaerahdilaksanakansebagaiusahauntukme ngisikemerdekaandanmerupakanupayamembangunkemandirian ekonomimelaluipeningkatan daya saing.
2. Unggul, Masyarakat memiliki kemampuan berpikir, beraktualisasi dan memiliki kapasitas inovatif dan kreatif sehingga menjadi masyarakat yang unggul
3. Berbudaya, Masyarakat memilki integritas, jati diri yang mulia, terbuka dan bertanggungjawab disertai kepribadian yang mulia atas dasar agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
4. Religius, Segala tata kehidupan dan regulasi pembangunan ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tegal dengan niat ibadah mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjaga hubungan baik kepada sesama manusia maupun kepada Tuhan Yang Maha Esa
5. Sejahtera, Menunjukan kondisi kemakmuran, yaitu masyarakat yang terpenuhi kebutuhan ekonomi, sosial dan keamanan, dengan kata lain kebutuhan dasar masyarakat telah terpenuhi secara lahir dan batin secara adil dan merata.
Misi
Dalam rangka penjabaran Visi Kabupaten Tegal maka disusunlah misi untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Tegal yang mandiri, unggul, berbudaya, religius dan sejahtera, dengan rincian sebagai berikut:
1. Mewujudkan birokrasi yang bersih dan responsif terhadap pemenuhan hak dasar rakyat.
2. Mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan
ekonomi kerakyatanyang difokuskan pada sektor
perdagangan, industri dan pertanian.
3. Mewujudkan kehidupan paseduluran dengan menjunjung
tinggi nilai-nilai agama.
V-6 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal
5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui
penguatan kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat.
Kebijakan Pembangunan dalam Bidang Tata Ruang, Sarana dan Prasarana
Penataan Ruang Kebijakan dalam urusan penataan ruang diarahkan pada: 1. Mewujudkan penyusunan rencana rinci kawasan strategis Kabupaten
Tegal ;
2. Mewujudkan kesesuaian perubahan ruang terhadap rencana
pemanfaatan ruang;
3. Mewujudkan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan sesuai
dengan rencana peruntukkannya ;
4. Mempertahankan lahan produktif sebagai ruang terbuka pertanian dan kawasan resapan air;
5. Meningkatkan keterlibatan para pelaksana pembangunan dalam rencana pemanfaatan tata ruang sebagai dasar pelaksanaan pembangunan ;
6. Mewujudkan sistem informasi perencanaan pemanfaatan ruang yang
bersinergi dengan pelaksanaan perencanaan ;
7. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam rencana pemanfaatan ruang Penegakan sanksi hukum terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang ;
8. Meningkatkan kinerja BKPRD guna dapat memfasilitasi pemecahan permasalahan perkotaan dan pengendalian pemanfaatan ruang. 9. Kebijakan dalam urusan perumahan diarahkan pada:
a. Mewujudkan pembangunan perumahan baru untuk masyarakat
menengah dan kurang mampu;
b. Meningkatkan penataan lingkungan kawasan kumuh perumahan
di Kabupaten Tegal.
10. Pekerjaan Umum Kebijakan dalam urusan pekerjaan umum diarahkan pada:
V-7 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal
dengan pemanfaatan ruang kota;
b. Meningkatkan kondisi kualitas dan kuantitas jaringan jalan di Kabupaten Tegal;
c. Mewujudkan keterpaduan perencanaan pembangunan saluran
drainase kota dengan perencanaan penataan ruang kota;
d. Meningkatkan dan memperhatikan relevansi kondisi kontur dalam perencanaan saluran drainase/gorong yang masih kurang diperhatikan;
e. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan saluran
drainase/gorong-gorong perkotaan dengan meningkatkan ketegasan sanksi dalam mengoptimalkan fungsi saluran drainase;
f. Meningkatkan kualitas dan kuantitas saluran drainase perkotaan di wilayah Kabupaten Tegal;
g. Mewujudkan sistem jaringan dan manajeman pengolahan air baku secara terpadu;
h. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan
prasarana air minum;
i. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana sanitasi kota melalui rencana induk sistem sanitasi Kabupaten Tegal;
j. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan
sarana pengelolaan air limbah dalam skala komunitas; k. Meningkatkan kualitas SDM dibidang bangunan dan gedung; l. Mewujudkan sistem proteksi kebakaran padan bangunan dan
gedung;
m. Mewujudkan penataan lingkungan permukiman perkotaan yang
layak dan memperhatikan ekologi perkotaan;
n. Meningkatkan upaya kesiagaan dan pencegahan kebakaran
dengan mewujudkan NSPM RISPK;
o. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana di wilayah Kabupaten Tegal;
p. Mewujudkan penataan lingkungan permukiman penduduk yang
V-8 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal
q. Mewujudkan NSPM pencegahan bahaya kebakaran di wilayah perkotaan;
r. Meningkatkan proteksi kebakaran Kabupaten Tegal melalui Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK) ;
s. Meningkatkan kapasitas Air Minum;
t. Mewujudkan NSPM pencegahan bahaya kebakaran di wilayah perkotaan dalam meningkatkan pemantapan kehandalan gedung dan lingkungan.
Kebijakan Pengembangan Permukiman
Terkait dengan kebijakan pemerintah mengenai permukiman dan perumahan, terdapat kebijakan unggulan cinta rakyat yaitu permukiman kreatif. Permukiman Kreatif merupakan kebijakan yang diinisiasi pemerintah untuk menjamin masyarakat tinggal, hidup dan tumbuh dalam kawasan yang berkualitas. Permukiman yang berkualitas merupakan permukiman yang memiliki infrastruktur yang cukup dan masyarakat dapat dengan mudah mengaksesnya. Agenda kebijakan Permukiman Kreatif secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi.
Menyusun RTRW-RDTR-RTBL
Meningkatkan kualitas layanan jalan
Meningkatkan kualitas layanan persampahan Meningkatkan kualitas jaringan irigasi Meningkatkan kualitas saluran irigasi
Membangun IPAL komunal
Ekspansi layanan air bersih perpipaan
Penetrasi infrastruktur TIK ke seluruh wilayah Penetrasi listrik ke semua desa/dukuh
Rencana Pengembangan Kecamatan (RPK)
2. Mengembangkan kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
mengembangkan daya dukung ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengembangkan kemampuan difusi dan absorbsi pengetahuan.
V-9 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal
Penguatan kelembagaan Bappeda, DPU, Satpol PP dalam
perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang
Mengembangkan kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi inovasi, praktik baik (best practice) dan hasil litbang.
Melakukan kolaborasi dengan Kementerian PU, masyarakat,
Corporate Social Responsibilty (CSR) dan investor
3. Membangun budaya inovasi
Mengembangkan produk ekonomi lokal unggulan
Mengurangi ketimpangan pembangunan wilayah
Sinkronisasi kebijakan dengan pemerintah dan pemerintah
provinsi
Pencapaian adipura dan pemberdayaan bank sampah
Memasyarakatkan PHBS
Memasyarakatkan K3
Menumbuhkan rasa memiliki sarana dan prasarana publik
Membangun pusat pertumbuhan
4. Menumbuhkembangkan sistem inovasi dan menumbuhkembangkan
klaster (industri) nasional dan daerah Pelayanan sarpras dasar yang berkualitas
Mewujudkan kota yang manusiawi
Pencapaian MDGs
Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) Mengontrol urbanisasi
5. Penyelarasan dengan kecenderungan dan perkembangan global
Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) 6. Pengembangan wilayah tertinggal
Akses sarpras di kawasan tertinggal Kerjasama kawasan perbatasan Pembangunan kawasan pesisir
7. Penerapan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Data dan peta digital
V-10 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal
TABEL V.1
MATRIK KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN KABUPATEN TEGAL
Dokumen Rencana Renstra PU
(2015-2019) Umum Dan Perumahan Rakyat Yang Handal Dalam Mendukung Indonesia
Yang Berdaulat, Mandiri, Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Penataan ruang wilayah bertujuan mewujudkan ruang Kabupaten
sebagai daerah yang berbasis industri yang didukung oleh pertanian berkelanjutan dan kepariwisataan yang berwawasan
lingkungan.
Terwujudnya Masyarakat Kebupaten Tegal Yang Mandiri, Unggul, Berbudaya, Religius Dan
Sejahtera
Terwujudnya Masyarakat yang Maju, Sejahtera dan
Mandiri berlandaskan Ketakwaan Kepada Tuhan
Yang Maha Esa
Kebijakan pembangunan permukiman
1. Mempercepat pembangunan
infrastruktur sumberdaya air termasuk sumber daya maritim untuk mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air, dan
ketahanan energi, guna
menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi
2. Mempercepat pembangunan
infrastruktur jalan untuk
mendukung konektivitas guna
meningkatkan produktivitas,
efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim;
3. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk
mendukung layanan
infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’.
4. Mempercepat pembangunan
infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara terpadu dari pinggiran untuk mendukung
keseimbangan pembangunan
menjadi kesatuan tempat
tinggal, tempat kerja dan fasilitas pelayanan sosial ekonomi penduduknya.
2. Pada kawasan permukiman
perkotaan dikembangkan untuk memberikan tempat bermukim dan lingkungan kehidupan yang layak, menciptakan kehidupan yang harmonis, aman, tertib, sehat, bersih dan nyaman serta mengendalikan dampak negatif terhadap lingkungan hidup di sekelilingnya.
1. Mewujudkan birokrasi yang bersih dan responsif terhadap pemenuhan hak dasar rakyat.
2. Mewujudkan kesejahteraan
rakyat melalui pembangunan
ekonomi kerakyatanyang
difokuskan pada sektor
perdagangan, industri dan pertanian.
3. Mewujudkan kehidupan
paseduluran dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama.
4. Mengembangkan seni budaya
dan pengetahuan tradisional. 5. Meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa melalui penguatan kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat.
1. Mewujudkan iklim
yang kondusif bagi
2. Mewujudkan budaya
belajar dan
pendidikan yang
berkualitas, merata serta terjangkau bagi
seluruh lapisan
masyarakat
3. Mewujudkan budaya
hidup sehat dan
V-11 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal
antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI;
5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi untuk mendukung
fungsi manajemen meliputi
perencanaan yang terpadu,
pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat, dan
7. Mewujudkan tata
pemerintahan yang baik
Strategi Pembangunan Permukiman
1. Penyediaan Infrastruktur Dasar Permukiman:
Meningkatnya jumlah tempat
tinggal untuk rumah tangga berpenghasilan rendah
Meningkatkan kualitas rumah
tidak layak huni untuk rumah tangga berpenghasilan rendah
2. Penyediaan Perumahan
Tersusunnya Perencanaan dan
Terlaksananya Pembinaan Penyediaan Perumahan
Meningkatnya Perencanaan,
Pembinaan, Bantuan, dan Penyediaan Rumah Susun Terbangunnya Rumah Susun untuk MBR yang dilengkapi dengan PSU pendukungnya
Strategi untuk melakukan kebijakan pada kawasan permukiman adalah sebagai berikut:
Mengintensiftan lahan
permukiman perdesaan
dengan mencegah terjadinya
permukiman
terpencar-pencar,
Mengembangkan desa pusat
pertumbuhan (DPP) dalam kerangka Kawasan Terpadu Pusat Pengembangan Desa (KIP2D).
Menyediakan prasarana dan
sarana lingkungan
permukiman yang memadai.
Meningkatkan pengetahuan
penduduk tentang ingkungan permukiman yang sehat dan aman.
Meningkatkan pengetrahuan
penduduk tentang budidaya
tanamart tahunan di
permukiman desa pada
kawasan lindung.
Mengembangkan unit rumah
pada KASIBA dan LlSlBA.
Mengarahkan pembangunan
sarana perkotaan sesuai dengan peringkat dan skala pelayanan yang diperlukan.
1. Mengembangkan pusat-pusat
pertumbuhan di wilayah tertinggal
Meningkatnya
pembangunan
infrastruktur pusat-pusat pertumbuhan di wilayah
tertinggal (kecamatan
perbatasan, pesisir, dan
wilayah dengan kota pusat pertumbuhan (Slawi-Adiwerna)
Meningkatnya
pemanfaatan TIK dalam
pengembangan pusat
pertumbuhan di wilayah tertinggal
Meningkatnya kapasitas
pemangku kepentingan
dalam pengembangan
pusat pertumbuhan di wilayah tertinggal
V-12 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal
Mengendalikan mobilitas
penduduk antar wilayah
malalui pengefektifan
peraturan perunda
ng-undangan tentang kependudu kan.
Menerapkan konsolidasi lahan
untuk pengembangan
perumahan di kawasan
perkotaan.
manusiawi dan berkelanjutan
Terarahnya
pengembangan wilayah
Menguatnya penegakan
hukum aturan tata ruang
Mewujudkan ruang yang
manusiawi
Mewujudkan ruang yang
berkelanjutan
Mewujudkan rintisan
kota kembar (sister city)
V-13 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal
5.4 Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung
Penyusunan Perda Bangunan Gedung diamanatkan pada Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, yang menyatakan bahwa pengaturan dilakukan oleh pemerintah daerah dengan penyusunan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan kondisi kabupaten/kota setempat serta penyebarluasan peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk, dan standar teknis bangunan gedung dan operasionalisasinya di masyarakat.
Perda Bangunan Gedung mengatur tentang persyaratan administrasi dan teknis bangunan gedung. Salah satunya mengatur persyaratan keandalan gedung, seperti keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. Persyaratan ini wajib dipenuhi untuk memberikan perlindungan rasa aman bagi pengguna bangunan gedung dalam melakukan aktifitas di dalamnya dan sebagai landasan operasionalisasi penyelenggaraan bangunan gedung di daerah. Utamanya untuk daerah rawan bencana, Perda Bangunan Gedung sangat penting sebagai payung hukum di daerah dalam menjamin keamanan dan keselamatan bagi pengguna. Ketersediaan Perda BG bagi kabupaten/kota merupakan salah satu prasyarat dalam prioritas pembangunan bidang Cipta Karya di kabupaten/kota.
5.5 Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)
Berdasarkan Permen PU No. 18 Tahun 2007, Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum adalah suatu rencana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan bagian atau tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa tahapan dan memuat komponen utama sistem beserta dimensi-dimensinya. RISPAM dapat berupa RISPAM dalam satu wilayah administrasi maupun lintas kabupaten/kota/provinsi. Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM memperhatikan aspek keterpaduan dengan prasarana dan sarana sanitasi sejak dari sumber air hingga unit pelayanan dalam rangka perlindungan dan pelestarian air.
Adapun fokus pembangunan infrastruktur sanitasi diarahkan secara spesifik pada permasalahan sebagai berikut :
Pengendalian Banjir dan Rob - Pembangunan kolam retensi
V-14 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal
• Perbaikan sarana prasarana draenase lingkungan.
• Peningkatan layanan sanitasi kota dengan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal skala kawasan di kawasan permukiman dan sanitasi sekolah
• Penanganan persampahan skala perkotaan.
• Pembangunan TPST dan Bank Sampah
5.6 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan.
5.7 Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP)
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman merupakan suatu dokumen strategi operasional dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang sinergi dengan arah pengembangan kota, sehingga dapat menjadi acuan yang jelas bagi penerapan program-program pembangunan infrastruktur Cipta Karya.
RP2KP memuat arahan kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur permukiman makro pada skala kabupaten/kota yang berbasis pada rencana tata ruang (RTRW) dan rencana pembangunan (RPJMD). RP2KP memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a. sebagai acuan bagi implementasi program-program pembangunan permukiman
dan infrastruktur perkotaan, sehingga dapat terintegrasi dengan program-program pembangunan lainnya yang telah ada;
b. Sebagai dokumen induk dari semua dokumen perencanaan program sektoral bidang Cipta Karya di daerah;
c. Sebagai salah satu acuan bagi penyusunan RPI2JM;
d. Sebagai sarana untuk integrasi semua kebijakan, strategi, rencana pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman yang tertuang di berbagai dokumen; dan
V-15 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal
Rencana Program Penanganan Kawasan Permukiman Prioritas Kabupaten Tegal, didasarkan pada Program kebutuhan penanganan untuk :
- Penanganan Permukiman
- Penanganan jalan lingkungan.
- Penanganan drainase lingkungan permukiman
- Penanganan pengelolaan persampahan.
- Penanganan pengelolaan air limbah/Sanitasi - Penanganan air bersih.
5.8 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK)
Dari RP2KP yang telah disusun kemudian diturunkan ke dalam suatu rencana operasional berupa Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK), dimana keduanya tetap mengacu pada strategi pengembangan kota yang sudah ada.