KABUPATEN DAIRI
JL. Merdeka No. 4-A Telp. (0627) 424063 Fax. (0627) 424062 Email.ciptakaryadairikab.go.id.website.dairikab.go.id
SIDIKALANG
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
Sasaran Penyusunan Program Pembangunan adalah
penajaman program dan sinkronisasi antar sektor
yang dapat mengatasi isu wilayah yang berlandaskan
pada penataan ruang mengacu kepada dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM). Kedudukan RPI2-JM
pembangunan
infrastruktur
berada
di
bawah
kebijakan spasial dan kebijakan sektoral yang ada di
setiap daerah. Kebijakan spasial dalam RPI2-JM mengacu pada RTRW Nasional,
Provinsi, dan RTRW Kabupaten Dairi. Sedangkan kebijakan sektoral/program
dalam RPI2-JM mengacu pada RPJMN dan RPJMD dan Renstra
Kementerian/Lembaga.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan keterpaduan
pembangunan adalah dengan mengedepankan pendekatan pengembangan
wilayah sebagai upaya mewujudkan tujuan akhir dalam setiap tahapan dan
proses perencanaan dan pembangunan infrastruktur.
Setelah mencermati berbagai permasalahan pembangunan wilayah di
Kabupaten Dairi saat ini, dirasakan bahwa pembangunan infrastruktur yang
dilaksanakan masih bersifat sektoral dan kurang terintegrasi baik antar sektor,
maupun antar Stake Holders Pusat dan Daerah.
Pada tahap ini dilakukan penyusunan RPI2-JM tahun 2016-2020 sebagai tahap
dasar pembangunan infrastruktur khususnya bidang Keciptakaryaan. Disadari
dalam Penyusunan Dokumen RPI2-JM ini masih mempunyai banyak
kekurangan, namun kami telah berusaha optimal dengan tujuan tercapainya
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah ( RPI2-JM) 2016 – 2020 Kabupaten Dairi
ii
Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah.
Akhir kata semoga kegiatan Penyusunan Dokumen Rencana Terpadu Program
Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) tahun 2016-2020 Kabupaten
Dairi yang dilakukan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya
masyarakat dan pemerintah Kabupaten Dairi sebagai dasar dalam perbaikan
kualitas pembangunan infrastruktur di masa mendatang.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan
dimaksud, kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan ucapan
terima kasih.
BUPATI
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xx
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ... I-1
1.2. Pengertian dan Kedudukan RPI2-JM ... I-2
1.3. Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan
RPI2-JM Bidang Pekerjaan Umum... I-5
1.4. Maksud dan Tujuan ... I-7
1.5. Prinsip Penyusunan RPI2-JM... I-7
1.6. Muatan Dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya ... I-8
1.7. Mekanisme Penyusunan dan Penilaian RPI2-JM
Bidang Cipta Karya ... I-11
1.7.1 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang
Cipta Karya ... I-11
1.7.2 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya .... I-13
1.7.3 Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ... I-15
BAB II : ARAHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG
CIPTA KARYA
2.1. Konsep Perencanaan Bidang Cipta Karya ... II-1
2.2 Amanat Pembangunan Nasional ... II-4
2.2.1 RPJP Nasional 2005 – 2025
(UU No. 17 Tahun 2007 ... II-4
iv
2.3 Peraturan Perundangan Pembangunan Bidang PU/CK... II-5
2.3.1 UU No. 1 Tahun 2011
Tentang Perumahan dan Permukiman... II-5
2.3.2 UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan
Gedung... II-5
2.3.3 UU No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air .. II-6
2.3.4 UU No. 18 Tahun 2008
Tentang Pengelolaan Persampahan ... II-6
2.3.5 UU No. 20 Tahun 2011
Tentang Rumah Susun ... II-7
2.4. Amanat Internasional ... II-7
2.4.1 Agenda Habitat ... II-7
2.4.2 Konfrensi Rio+20 ... II-8
2.4.3 Millenium Development Goals ( MDG’s) ... II-8
2.4.4 Agenda Pembangunan Pasca 2015 ... II-9
BAB III : ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA
3.1. RTRW Nasional ... III-1
3.1.1. Penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) l ... III-1
3.1.2. Penetapan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) ... III-2
3.1.3. Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN) ... III-3
3.2. Arahan Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau ... III-3
3.2.1. Rencana Struktur Ruang dan Rencana
Pola Ruang Pulau Sumatera ……..………. III-3
3.2.3. Kawasan Budi daya yang memiliki
Nilai Strategis Nasional ... III-11
3.2.4 Arahan Pemanfaatan Ruang Pulau Sumatera ... III-14
3.3. RTRW Provinsi Sumatera Utara ... III-15
3.3.1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah
Provinsi Sumatera Utara ... III-15
3.3.2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang
Wilayah Provinsi Sumatra Utara ... III-15
3.3.3 Rencana Struktur Ruang Wilayah
Provinsi Sumatera Utara ... III-17
3.3.3.1 Rencana Sistem Perkotaan
Provinsi Sumatera Utara ... III-18
3.3.3.2 Rencana Pengembangan Sistem
Pengelolaan Air Minum ... III-18
3.3.3.3 Rencana Pengembangan Sistem
Jaringan Drainase dan
Pengendalian Banjir ... III-19
3.3.3.4 Rencana Sistem Tempat Pemrosesan
Akhir Sampah ... III-20
3.3.3.5 Rencana Sistem Pengelolaan
Air Limbah ... III-21
3.3.4 Rencana Pola Ruang Wilayah
Provinsi Sumatera Utara ... III-22
3.3.5 Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman III-23
3.3.5.1 Rencana Pengembangan
Kawasan Permukiman Perkotaan ... III-24
3.3.5.2 Rencana Pengembangan
Kawasan Permukiman Perdesaan ... III-26
3.3.5.3 Rencana Pengembangan Kawasan
vi 3.3.5.4 Rencana Pengembangan Kawasan
Rawan Bencana ... III-29
3.3.6 Rencana Penataan Bangunan dan Linkungan ... III-30
3.3.6.1 Rencana Pengembangan
Kawasan Peruntukan Parawisata ... III-30
3.3.6.2 Rencana Pengembangan
Wisata Alam ... III-31
3.3.6.3 Rencana Pengembangan
Kawasan Parawisata Budaya ... III-31
3.3.6.4 Rencana Pengembangan
Kawasan Lindung lainnya ... III-31
3.4 RTRW Kawasan Strategis Nasional ( KSN ) ... III-32
3.4.1 Kawasan Strategis Nasional ... III-32
3.4.2 Pusat Kegiatan Strategis Nasional ... III-36
3.4.3 Pusat Kegiatan Nasional ... III-36
3.4.4 Master Plan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) ... III-37
3.4.5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ... III-38
BAB IV : PROFIL KABUPATEN DAIRI
4.1. Geografi dan Administratif Wilayah ... IV-1
4.2. Demografi ... IV-5
4.3. Topografi ... IV-9
4.3.1 Kelerengan dan Ketinggian Lahan ... IV-9
4.3.2 Jenis dan Struktur Tanah ... IV-11
4.4. Hidrologi ... IV-13
4.5. Klimatologi ... IV-15
4.6. Penggunaan Lahan ... IV-16
4.7.1 Aspek Sosial ... IV-21
4.7.2 Aspek Ekonomi ... IV-24
4.8. Sarana dan Prasarana ... IV-30
4.8.1 Sistem Transportasi Wilayah ... IV-30
4.8.2 Utilitas ... IV-34
BAB V : KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN
KABUPATEN DAIRI
5.1. RTRW Kabupaten Dairi ... ….. V-1
5.1.1 Tujuan, Kebijakan dan Strategi
Penataan Ruang Wilayah ... V-1
5.1.2 Rencana Struktur Ruang ... V-6
5.1.2.1 Sistem Perkotaan Kabupaten Dairi ... V-7
5.1.2.2 Rencana sistem Jaringan Prasarana ... V-14
5.1.2.3 Rencana Pengembangan Sistem
Jaringan Prasarana Energi Listrik ... V-18
5.1.2.4 Rencana Pengembangan Sistem
Jaringan Prasarana Sumber Daya Air ... V-21
5.1.2.5 Rencana Pengembangan
Prasarana Lainnya ... V-24
5.1.3 Rencana Pola Ruang ... V-44
5.1.3.1 Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung .. V-48
5.1.3.2 Kawasan Perlindungan Setempat ... V-52
5.1.3.3 Kawasan Suaka Alam, Pelestarian
Alam dan Cagar Budaya ... V-56
5.1.3.4 Kawasan Rawan Bencana ... V-60
5.1.4 Rencana Pola Ruang Kawasan Budi Daya ... V-63
5.1.4.1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi ... V-63
5.1.4.2 Hutan Produksi ... V-64
viii 5.1.5 Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat ... V-65
5.1.6 Kawasan Peruntukan Pertanian ... V-66
5.1.7 Kawasan Peruntukan Perkebunan ... V-69
5.1.8 Kawasan Peruntukan Peternakan ... V-69
5.1.9 Kawasan Peruntukan Perikanan ... V-70
5.1.10 Kawasan Peruntukan Pertambangan ... V-70
5.1.11 Kawasan Peruntukan Industri ... V-71
5.1.12 Kawasan Peruntukan Parawisata ... V-73
5.1.13 Kawasan Peruntukan Permukiman ... V-75
5.1.14 Kawasan Peruntukan Barang dan Jasa ... V-78
5.1.15 Kawasan Strategis Kabupaten ... V-81
5.2. Arahan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah ( RPJMD) ... V-85
5.3. Arahan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Daerah
(KSPD) ... V-86
5.4. Arahan Rencana Induk Sistem PAM Kabupaten ... V-87
5.5. Arahan Strategi Sanitasi Kab/Kota (SSK) ... V-89
5.5.1 Sistem Jaringan Air Limbah ... V-89
5.5.2 Sistem Jaringan Persampahan ... V-91
5.5.3 Sistem Jaringan Drainase ... V-93
5.6. Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) . V-94
5.7. Integrasi Strategi Pembangunan
Kabupaten Dairi dan Sektor ... V-95
BAB VI : ASPEK TEKNIS PER SEKTOR
6.1. Pengembangan Permukiman ... VI-1
6.1.1 Arah Kebijakan dan Lingkup kegiatan ... VI-2
6.1.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan
Dan Tantangan ... VI-3
6.1.4 Program-Program Sektor Pengembangan
Permukiman ... VI-16
6.1.5 Usulan Program dan Kegiatan ... VI-17
6.2. Penataan Bangunan dan Lingkungan ... VI-20
6.2.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan ... VI-20
6.2.2 Isu Strategis,Kondisi Eksisting, Permasalahan
dan Tantangan ... VI-21
6.2.3 Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan dan
Lingkungan ... VI-25
6.2.4 Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan ... VI-25
6.2.5 Usulan Program dan Kegiatan ... VI-26
6.3. Sistem Penyediaan Air Minum ... VI-27
6.3.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan ... VI-27
6.3.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan
dan Tantangan ... VI-29
6.3.3 Analisis Kebutuhan Sistem Penyediaan
Air Minum ... VI-44
6.3.4 Program dan Kriteria Kesiapan, Serta Skema
Kebijakan Pendanaan Pengembangan SPAM ... VI-70
6.4. Penyehatan Lingkungan Permukiman ... VI-71
6.4.1 Air Limbah ... VI-71
6.4.1.1 Arahan Kebijakan Pengelolaan
Air Limbah ... VI-71
6.4.1.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting,
Permasalahan dan Tantangan ... VI-72
6.4.1.3 Analisa Kebutuhan Pengembangan
Air Limbah ... VI-75
6.4.1.4 Program dan Kriteria Kesiapan
Pengembangan Air Limbah ... VI-78
x Air Limbah ... VI-78
6.4.2 Persampahan ... VI-78
6.4.2.1 Arahan Kebijakan Pengelolaan
Persampahan ... VI-78
6.4.2.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting,
Permasalahan dan Tantangan
Persampahan ... VI-79
6.4.2.3 Analisis Kebutuhan Pengelolaan
Persampahan ... VI-84
6.4.2.4 Program dan Kriteria Kesiapan
Pengelolaan Persampahan ... VI-89
6.4.2.5 Program Kegiatan Sub Sektor
Persampahan ... VI-90
6.4.3 Drainase ... VI-91
6.4.3.1 Arahan Kebijakan Pengelolaan Drainase.... VI-91
6.4.3.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan
Dan Tantangan Drainase ... VI-92
6.4.3.3 Program dan Kriteria Kesiapan
Bidang Drainase ... VI-94
6.4.3.4 Program Kegiatan Bidang Drainase ... VI-95
BAB VII : KETERPADUAN PROGRAM
7.1. Entitas Regional ... VII-1
7.2. Entitas Kabupaten Dairi ... VII-3
7.3. Entitas Kawasan ... VII-4
7.4. Entitas Lingkungan/Komunitas ... VII-5
BAB VIII : ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN
8.1. Aspek Lingkungan ... VIII-1
8.1.2 Bappedalda ... VIII-6
8.2. Aspek Sosial ... VIII-7
8.2.1 Sosial Ekonomi ... VIII-7
8.2.2 Sosial Budaya ... VIII-7
8.3. Aspek Sosial pada Perencanaan dan Pelaksanaan
Pembangunan Bidang Cipta Karya ... VIII-8
8.3.1 Sub Bidang Air Minum ... VIII-8
8.3.2 Sub Bidang Air Limbah... VIII-8
8.3.3 Sub Bidang Persampahan ... VIII-8
8.3.4 Sub Bidang Drainase ... VIII-9
8.3.5 Sub Bidang Penataan Bangunan
dan Lingkungan ... VIII-9
8.3.6 Sub Bidang Permukiman ... VIII-9
8.4 Safeguard Pengadaan Tanah dan Permukiman kembali VIII-10
8.5 Metode Pendugaan Dampak ... VIII-12
8.6 Pemilihan Alternatif ... VIII-13
8.7 Rencana Pengelolaan Safeguard Sosial ... VIII-13
8.7.1 Sistem Pengelolaan ... VIII-13
8.7.2 Pelaksanaan Pengelolaan ... VIII-14
8.8 Rencana Pengelolaan Safeguard Lingkungan... VIII-14
8.8.1 Prosedur Pemantauan ... VIII-14
8.8.2 Pelaksanaan Pemantauan ... VIII-14
BAB IX : ASPEK PEMBIAYAAN
9.1 Arahan Kebijakan Pembiayaan Bidang Cipta Karya ... IX-2
9.2 Profil Anggaran Belanja Daerah, Pendapatan dan
Pembiayaan Daerah Kabupaten Dairi ... IX-5
9.3 Profil Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya... IX-8
9.3.1 Perkembangan Investasi Pembangunan
xii dalam 5 tahun terakhir ... IX-9
9.3.2 Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah
Bidang Cipta Karya dalam 5 tahun terakhir ... IX-9
9.3.3 Perkembangan Investasi Pembangunan
Cipta Karya bersumber dari swasta ... IX-10
9.4 Proyeksi dan Rencana Investasi Bidang Cipta Karya ... IX-10
9.4.1 Proyeksi APBD 5 tahun ke depan ... IX-11
9.5 Analisis Keterpaduan Strategi Peningkatan
Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya ... IX-14
9.5.1 Analisis Kemampuan Keuangan Daerah ... IX-14
9.5.2 Strategi Peningkatan Investasi
Bidang Cipta Karya... IX-14
BAB X : KELEMBAGAAN
10.1 Kondisi Kelembagaan ... X-1
10.1.1 Kondisi Kelembagaan Kabupaten Dairi ... X-2
10.1.1.1 Lembaga yang terkait langsung
secara teknis Bidang Cipta Karya ... X-2
10.1.1.2 Lembaga yang terkait secara tidak
langsung dengan Bidang Cipta Karya.. X-5
10.1.2 Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah ... X-8
10.2 Masalah, Analisis dan Usulan Program ... X-9
10.2.1 Masalah yang dihadapi ... X-9
10.2.2 Usulan Program ... X-9
10.3 Usulan Sistem Prosedur antar Instansi ... X-11
10.3.1 Kedudukan, Fungsi, Tugas dalam Pelaksanaan
RPI2-JM ... X-13
10.3.2 Analisis Permasalahan Kelembagaan ... X-14
BAB XI : MATRIKS RENCANA TERPADU DAN PROGAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH ( RPI2-JM )
BIDANG CIPTA KARYA
11.1 Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi
Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya ... XI-1
11.2 Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi
Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang
Cipta Karya Kabupaten Dairi di Setiap Entitas ... XI-2
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Rencana Sistem Perkotaan Provinsi Sumatera Utara ... III-18
Tabel 4.1 Jumlah Desa/Kelurahan, luas, penduduk dan kepadatan
Penduduk Tabel Kabupaten Dairi Menurut Kecamatan ... IV-2
Tabel 4.2 Penduduk Kabupaten Dairi Menurut Kelompok Umur
dan Jenis Kelamin ... IV-6
Tabel 4.3 Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk menurut Jenis kelamin,
rasio jenis Kelamin dan Kecamatan ... IV-7
Tabel 4.4 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kabupaten Dairi ... IV-9
Tabel 4.5 Luas Kabupaten Dairi berdasarkan kelerengan Lahan dan
Ketinggian ... IV-10
Tabel 4.6 Status Tanah di Kabupaten Dairi ... IV-12
Tabel 4.7 Status kepemilikan Tanah ... IV-13
Tabel 4.8 Sungai-sungai di Kabupaten Dairi ... IV-15
Tabel 4.9 Rata-rata air hujan, curah hujan, curah hujan maksimum ... IV-16
Tabel 4.10 Penggunaan Lahan berdasarkan Data Statistik Kabupaten Dairi
tahun 2013 ... IV-17
Tabel 4.11 Banyaknya Fasilitas Kesehatan menurut Kecamatan Tahun 2013 IV-23
Tabel 4.12 Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah
Kabupaten Dairi Tahun 2013... IV-24
Tabel 4.13 Perhitungan Anggaran Pendapatan Kabupaten Dairi
Tahun 2013 ... IV-25
Tabel 4.14 Realisasi Belanja Pemerintah Kabupaten Dairi menurut Jenis
Pengeluaran Tahun 2013... IV-26
Tabel 4.15 Realisasi Pembiayaan Pemerintah Kabupaten Dairi menurut
Jenis Pembiayaan Tahun 2013 ... IV-27
menurut Lapangan Usaha atas dasar harga berlaku tahun 2013 IV-28
Tabel 4.17 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Dairi
Menurut Lapangan Usaha atas dasar Harga Konstan
Tahun 2000 – 2013 ... IV-29
Tabel 4.18 Panjang Jalan Kabupaten Dairi Tahun 2005 – 2007 ... IV-31
Tabel 4.19 Panjang Jalan Kabupaten Dairi menurut Jenis Permukaan
Tahun 2005 – 2007 ... IV-31
Tabel 4.20 Jumlah dan Panjang Jembatan yang melalui Jalan
Nasional di Kabupaten Dairi ... IV-32
Tabel 4.21 Jumlah Kendaraan Angkutan di Kabupaten Dairi ... IV-33
Tabel 4.22 Jumlah Pelanggan Listrik dan Arus Pemakaian
di Kabupaten Dairi ... IV-35
Tabel 4.23 Jumlah Pelanggan Telephone di Kabupaten Dairi ... IV-36
Tabel 4.24 Wilayah Pelayanan PDAM Tirta Nciho Kabupaten Dairi ... IV-37
Tabel 4.25 Prasarana dan Sarana Persampahan di Kabupaten Dairi ... IV-40
Tabel 4.26 Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Dairi IV-42
Tabel 5.1 Rencana Sistem Perkotaan Kabupaten Dairi di Provinsi
Sumatera Utara... V-9
Tabel 5.2 Rencana Sistem Perkotaan di Kabupaten Dairi... V-14
Tabel 5.3 Rencana Kebutuhan Daya Listrik ... V-18
Tabel 5.4 Potensi dan Sumber Air Baku PDAM Tirta Nciho Kabupaten Dairi V-23
Tabel 5.5 Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Persampahan ... V-26
Tabel 5.6 Sarana dan Prasarana Persampahan ... V-26
Tabel 5.7 Rencana Timbulan Sampah di Kabupaten Dairi
Tahun 2010 -2030 ... V-31
Tabel 5.8 Rencana Kebutuhan Sarana Persampahan di Kabupaten Dairi
Tahun 2010 – 2030 ... V-31
Tabel 5.9 Wilayah Pelayanan PDAM Tirta Nciho Kabupaten Dairi ... V-34
Tabel 5.10 Rencana Kebutuhan Air Bersih di Kabupaten Dairi
xvi Tabel 5.11 Kawasan Hutan Register di Kabupaten Dairi ... V-46
Tabel 5.12 Kawasan Hutan Berdasarkan RTRW Provinsi Sumatera Utara ... V-47
Tabel 5.13 Kawasan Hutan Berdasarkan SK Menhut
Nomor : 44/menhut-II/2005 ... V-47
Tabel 5.14 Kondisi Kawasan Hutan Register di Kabupaten Dairi ... V-48
Tabel 5.15 Tipologi Permasalahan Kawasan Hutan Kabupaten Dairi
Pasca Surat Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor. 44/Menhut-II/2005 ... V-49
Tabel 5.16 Kawasan Resapan Air di Kabupaten Dairi ... V-51
Tabel 5.17 Lokasi Cagar Budaya di Kabupaten Dairi ... V-59
Tabel 5.18 Gerakan Tanah di Kabupaten Dairi ... V-61
Tabel 5.19 Skoring Kelas Lereng ... V-63
Tabel 5.20 Skoring Kelas Intensitas Hujan ... V-64
Tabel 5.21 Skoring Kelas Jenis Tanah ... V-64
Tabel 5.22 Potensi Hutan Rakyat di Kabupaten Dairi ... V-65
Tabel 5.23 Luas Lahan Pertanian di Kabupaten Dairi ... V-66
Tabel 5.24 Karakteristik Kawasan Peruntukan Pertanian ... V-67
Tabel 5.25 Daerah Irigasi di Kabupaten Dairi ... V-68
Tabel 5.26 Populasi Ternak di Kabupaten Dairi Tahun 2004 – 2008 ... V-69
Tabel 5.27 Potensi Perikanan di Kabupaten Dairi ... V-70
Tabel 5.28 Potensi Pertambangan di Kabupaten Dairi ... V-71
Tabel 5.29 Pola Penggunaan Lahan Pada Kawasan Industri ... V-72
Tabel 5.30 Alokasi Lahan pada Kawasan Industri ... V-72
Tabel 5.31 Standar Teknis Pelayanan Umum di Kawasan Industri ... V-73
Tabel 5.32 Objek Wisata dan Situs Bersejarah di Kabupaten Dairi ... V-74
Tabel 5.33 Proyeksi Volume Air Limbah Kabupaten Dairi sampai
Tahun 2033 ... V-90
Tabel 5.34 Rencana Pengembangan Prasarana Persampahan di Kabupaten
Dairi sampai Tahun 2033 ... V-93
Tabel 6.2 Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman
di Perkotaan untuk 5 Tahunan ... VI-12
Tabel 6.3 Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman
di Perdesaan untuk 5 Tahunan ... VI-13
Tabel 6.4 Isu Strategis Sektor PBL di Kabupaten Dairi ... VI-22
Tabel 6.5 Peraturan Daerah Bupati terkait Penataan Bangunan dan
Lingkungan di Kabupaten Dairi ... VI-23
Tabel 6.6 Isu Strategis dan Tindak Lanjut SPAM ... VI-29
Tabel 6.7 Kondisi PDAM Tirta Nciho ... VI-30
Tabel 6.8 Persentasi RT Menurut Sumber Air Minum ... VI-30
Tabel 6.9 SPAM yang dikelola oleh PDAM Tirta Nciho ... VI-31
Tabel 6.10 Sambungan Rumah per Unit PDAM Tirta Nciho ... VI-32
Tabel 6.11 Jumlah Pelanggan Air Minum Hingga Bulan Oktober 2013 ... VI-33
Tabel 6.12 Jumlah Pelanggan Kabupaten Dairi yang dikelola oleh
PDAM Tirta Nciho ... VI-33
Tabel 6.13 Jumlah Air Baku wilayah Pelayanan PDAM Tirta Nciho
Kecamatan Sidikalang ... VI-36
Tabel 6.14 Produksi dan Pemakaian Air ... VI-37
Tabel 6.15 Kondisi Eksisting Pelayanan SPAM IKK Cabang Tiga Lingga ... VI-39
Tabel 6.16 Kondisi Eksisting Pelayanan SPAM IKK Kabupaten Dair
Unit Sukandebi ... VI-40
Tabel 6.17 Kondisi Eksisting Pelayanan SPAM IKK Kabupaten Dairi
Unit Tanah Pinem ... VI-40
Tabel 6.18 Sumber Akses Pelayanan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) VI-42
Tabel 6.19 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Dairi hingga Tahun 2033 VI-44
Tabel 6.20 Asumsi yang digunakan dalam Analisys Demand Supply ... VI-46
Tabel 6.21 Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Sidikalang
Tahun 2013 – 2032 ... VI-49
Tabel 6.22 Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Berampu Tahun 2013 – 2032 VI-50
xviii Tabel 6.24 Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Parbuluan
Tahun 2013 – 2032 ... VI-52
Tabel 6.25 Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Sumbul Tahun 2013 – 2032 VI-53
Tabel 6.26 Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Silahisabungan
Tahun 2013 – 2032 ... VI-54
Tabel 6.27 Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Silimapungga-pungga
Tahun 2013 – 2032 ... VI-55
Tabel 6.28 Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Lae Parira
Tahun 2013 – 2032 ... VI-56
Tabel 6.29 Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Siempat Nempu
Tahun 2013 – 2032 ... VI-57
Tabel 6.30 Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Siempat Nempu Hulu
Tahun 2013 – 2032 ... VI-58
Tabel 6.31 Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Siempat Nempu Hilir
Tahun 2013 – 2032 ... VI-59
Tabel 6.32 Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Tiga Lingga
Tahun 2013 – 2032 ... VI-60
Tabel 6.33 Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Gunung Sitember
Tahun 2013 - 2032 ... VI-61
Tabel 6.34 Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Pegagan Hilir
Tahun 2013 - 2032 ... VI-62
Tabel 6.35 Proyeksi Kebutuhan Air Minum IKK Tanah Pinem
Tahun 2013 – 2032... VI-63
Tabel 6.36 Analisa Kebutuhan Air Minum Kabupaten Dairi ... VI-64
Tabel 6.37 Analisa Kebutuhan Air IKK Sidikalang ... VI-65
Tabel 6.38 Analisa Kebutuhan Air IKK Berampu ... VI-65
Tabel 6.39 Analisa kebutuhan Air IKK Sitinjo ... VI-66
Tabel 6.40 Analisa Kebutuhan Air IKK Parbuluan ... VI-66
Tabel 6.41 Analisa Kebutuhan Air IKK Sumbul ... VI-66
Tabel 6.43 Analisa Kebutuhan Air IKK Silimapungga-pungga ... VI-67
Tabel 6.44 Analisa Kebutuhan Air IKK Lae Parira ... VI-67
Tabel 6.45 Analisa Kebutuhan Air IKK Siempat Nempu ... VI-68
Tabel 6.46 Analisa Kebutuhan Air IKK Siempat Nempu Hulu ... VI-68
Tabel 6.47 Analisa Kebutuhan Air IKK Siempat Nempu Hilir ... VI-68
Tabel 6.48 Analisa Kebutuhan Air IKK Tiga Lingga ... VI-69
Tabel 6.49 Analisa Kebutuhan Air IKK Gunung Sitember ... VI-69
Tabel 6.50 Analisa Kebutuhan Air IKK Pegagan Hilir ... VI-69
Tabel 6.51 Analisa Kebutuhan Air IKK Tanah Pinem ... VI-70
Tabel 6.52 Isu Strategis Air Limbah Kabupaten Dairi ... VI-72
Tabel 6.53 Standar Pelayanan Minimal Bidang Cipta Karya
Berdasarkan Permen PU No. 14/PRT/M/2010 ... VI-75
Tabel 6.54 Proyeksi Volume Air Limbah Kabupaten Dairi sampai
Tahun 2019 ... VI-75
Tabel 6.55 Prasarana dan Sarana Persampahan ... VI-81
Tabel 6.56 Sistem Pengelolaan Persampahan di Kabupaten Dairi ... VI-83
Tabel 6.57 Isu Strategis Sektor Drainase ... VI-92
Tabel 7.1 Desain Program Bidang Cipta Karya (Regional) ... VII-3
Tabel 7.2 Desain Program Bidang Cipta Karya (Kab/Kota) ... VII-3
Tabel 7.3 Desain Program Bidang Cipta Karya (Kawasan) ... VII-4
Tabel 7.4 Desain Program Bidang Cipta Karya (Lingkungan/Komunitas) .... VII-5
Tabel 9.1 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Dairi (APBD )
Tahun 2013 ... IX-6
Tabel 10.1 Lembaga Pemangku Kepentingan dalam pelaksanaan RPI2-JM . X-13
Tabel 10.2 Analisa SWOT ... X-15
Tabel 11.1 Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Kabupaten Dairi ... XI-1
Tabel 11.2 Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
xx
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada
Sistem Perencanaan Pembangunan Infrastruktur
Bidang Cipta Karya ... I-4
Gambar 1.2 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan
Dokumen Perencanaan Pembangunan di Daerah ... I-5
Gambar 1.3 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ... I-13
Gambar 1.4 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ... I-14
Gambar 2.1 Konsep Perencanaan Bidang Cipta Karya ... II-3
Gambar 3.1 Peta Kawasan Strategis Nasional ... III-34
Gambar 3.2 Peta Kawasan Strategis Provinsi Kabupaten Dairi ... III-35
Gambar 4.1 Peta Orientasi Kabupaten Dairi ... IV-3
Gambar 4.2 Peta Batas Administrasi Kabupaten Dairi ... IV-4
Gambar 4.3 Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Dairi ... IV-8
Gambar 4.4 Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Dairi ... IV-19
Gambar 4.5 Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Dairi melalui Citra Satelit ... IV-20
Gambar 5.1 Peta Struktur Ruang Wilayah ... V-19
Gambar 5.2 Peta Rencana Struktur Ruang Wilayah Pengembangan
Kabupaten Dairi ... V-20
Gambar 5.3 Skema Pembuangan Sampah di Kabupaten Dairi ... V-32
Gambar 5.4 Ilustrasi Pengembangan SPAM ... V-36
Gambar 5.5 Sistem Drainase ... V-39
Gambar 5.6 Aplikasi Pilihan Teknologi Sanitasi ... V-42
Gambar 5.7 Kebijakan Sektor Air Limbah Permen PU No. 16/PRT/M/2008 .... V-42
Gambar 5.8 Rencana Prasarana Wilayah ... V-43
Gambar 5.9 Peta Rawan Bencana Kabupaten Dairi ... V-62
Gambar 5.10 Konsep Pembangunan KTP2D di Kabupaten Dairi ... V-77
Gambar 5.12 Peta Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Dairi ... V-84
Gambar 6.1 Kondisi Eksisting Perumahan dan Pemukiman... VI-8
Gambar 6.2 Kondisi Eksisting Permukiman Padat Penduduk ... VI-9
Gambar 6.3 Kondisi Infrastruktur Permukiman di Kawasan Perkotaan
Kabupaten Dairi ... VI-10
Gambar 6.4 Target Capaian 0 % Kota Tanpa Kumuh 2019 ... VI-11
Gambar 6.5 Ilustrasi Penanganan Kawasan ... VI-16
Gambar 6.6 Kawasan Sidikalang merupakan Kawasan Kumuh ... VI-18
Gambar 6.7 Detail Engineering Design (DED) ... VI-19
Gambar 6.8 Sumber Air Baku, sungai dll di Kabupaten Dairi ... VI-32
Gambar 6.9 Skema SPAM Eksisting PDAM Tirta Nciho ... VI-34
Gambar 6.10 Grafik Tingkat Kebocoran PDAM Tirta Nciho ... VI-37
Gambar 6.11 Skematik SPAM Eksisting Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) ... VI-38
Gambar 6.12 Sumber Akses Pelayanan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan ... VI-43
Gambar 6.13 Target Capaian 100 % Air Minum Tahun 2019 ... VI-64
Gambar 6.14 Target Capaian 100 % Pelayanan Air Limbah pada Tahun 2019 VI-76
Gambar 6.15 Ilustrasi Penanganan Sektor Air Limbah ... VI-77
Gambar 6.16 Target Capaian 100 % Penanganan Sampah pada Tahun 2019 . VI-85
Gambar 6.17 Sketsa Pengelolaan Sampah ... VI-88
Gambar 6.18 Kondisi Eksisting Drainase ... VI-94
Gambar 6.19 Skema Kebijakan Pendanaan Sistem Drainase Perkotaan ... VI-95
Gambar 10.1 Skema Kelompok Pelaksana Tugas dan Tanggung Jawab
I -1
BAB
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sasaran penyusunan Program Bidang Cipta Karya 2015-2019 adalah terpenuhinya penyediaan air minum 100 % dan sanitasi 100 % untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung menuju kota tanpa kumuh 0 %. Dalam konteks pembangunan ekonomi nasional, Sumatera Utara menjadi bagian dari Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) Medan-Tebing Tinggi - Dumai-Pekan Baru dan WPS baru terpadu Sibolga-Padang-Bengkulu. Kegiatan keterpaduan Infrastruktur pembangunan perkotaan metro berada pada kawasan Mebidangro dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke. Dalam mendukung pembangunan kemaritiman, pembangunan diawali dari desa-desa. Provinsi Sumatera Utara memiliki TPI/PPI tersebar lebih dari 20 lokasi yang perlu mendapat perhatian. Sementara dalam rangka pengembangan tol laut, secara nasional akan dikembangkan 24 pelabuhan strategis. Pelabuhan yang akan dikembangkan di Provinsi Sumatera Utara Meliputi; Belawan dan Kuala Tanjung. Pengembangan tersebut perlu diikuti dengan pengembangan sektor Infrastruktur Permukiman.
Salah satu upaya dalam mewujudkan otonomi daerah adalah melaksanakan kegiatan peningkatan kemampuan daerah. Kegiatan ini diarahkan kepada upaya untuk mengembangkan pemerintah dan sistem rencana pembangunan yang baik, yaitu terencana, konsisten dan berkelanjutan melalui peran pemerintah bersama dengan masyarakat secara interaktif.
2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Dijelaskan dalam UU 23 Tahun 2014 bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota berperan sebagai pelaksana Pembangunan Infrastruktur Fisik Bidang Cipta Karya, sedangkan Pemerintah Pusat bertindak sebagai pengatur, pembina, dan pengawas pembangunan infrastruktur permukiman di Indonesia. Hal ini sesuai kebijakan desentralisasi yang dilakukan di Indonesia saat ini, dimana pemerintah daerah dituntut untuk lebih berperan aktif dalam melayani dan mensejahterakan masyarakat. Agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, pemerintah daerah perlu merencanakan pembangunan infrastruktur permukiman secara terpadu dengan mendayagunakan sumber daya secara optimal, efisien, dan efektif sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.
Berdasarkan hal tersebut, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, dalam mengemban tugasnya sebagai perumus dan pelaksana kebijakan dan standar teknis bidang Cipta Karya, mengambil inisiatif untuk mendukung pemerintah kabupaten/kota dalam menyiapkan perencanaan Program yang Terpadu Bidang Cipta Karya yang diberi nama Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM), berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya No. 06/SE/DC/2014 Tanggal 24 Maret 2014 perihal Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM).
RPI2-JM merupakan dasar pemrograman dan penganggaran di lingkungan Ditjen Cipta Karya. Mengingat fungsinya yang cukup penting, maka RPI2-JM sudah sepatutnya memiliki kualitas yang baik serta disiapkan secara rasional, inklusif, dan terpadu.
1.2. PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN RPI2-JM
I -3
dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.
Gambar 1.1 Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada Sistem PerencanaanPembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya.
I -5
1.3. KETERKAITAN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA DENGAN RPI2-JM BIDANG PEKERJAAN UMUM
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) adalah rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima tahun, yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yang dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencana dan program pembangunan infrastruktur yang terdapat pada RPI2-JM dioperasionalkan melalui RPI2-JM Bidang Cipta Karya, untuk selanjutnya dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh pelaku pembangunan Bidang Cipta Karya. Gambar 1.2 memaparkan keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang Pekerjaan Umum dan dokumen perencanaan pembangunan di daerah.
Pada Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda RTRWK, Perda Perbup/Perwali RPJMD, RPI2-JM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan dasar integrasi rencana pembangunan permukiman.
Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan pengembangan permukiman di Kabupaten/Kota tersebut, untuk selanjutnya diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/atau lingkungan, rencana pembangunan infrastruktur permukiman dapat dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL, KSK). RTBL, KSK berisikan rencana aksi program strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota.
I -7
1.4. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud disusunnya RPI2-JM Bidang Cipta Karya adalah untuk mewujudkan kemandirian Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan.
Adapun tujuan dari disusunnya RPI2-JM Bidang Cipta Karya adalah sebagai Dokumen acuan dalam Perencanaan, pemrograman, dan penganggaran Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya. RPI2-JM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders.
1.5. PRINSIP PENYUSUNAN RPI2-JM
Prinsip dasar RPI2-JM secara sederhana adalah:
1. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana investasi yang disusun.
2. Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan kawasan permukiman, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem pelayanan air limbah, pengembangan sistem drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.
4. Multi Stakeholder, yaitu melibatkan Masyarakat, Pemerintah, dan Swasta sebagai pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPI2-JM maupun pada saat pelaksanaan program.
5. Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah (Kabupaten/Kota dan Provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up).
Dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian daerah dapat terwujud, sehingga pembangunan yang efektif dan efisien dapat tercapai. RPI2-JM Bidang Cipta Karya bersifat dinamis dan dapat dikaji (review) setiap tahunnya dalam rangka penyesuaian dengan arahan pembangunan yang ada sesuai dengan kebutuhan daerah.
1.6. MUATAN DOKUMEN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA
Secara substansi muatan RPI2-JM Kabupaten Dairi terdiri 11 (sebelas) bab yaitu:
Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPI2-JM, dasar hukum penyusunan RPI2-JM, dan mekanisme penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
Bab 2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pada bagian ini berisikan arahan konsep perencanaan Bidang Cipta Karya, antara lain amanat pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, MP3EI, MP3KI, KEK, dan Direktif Presiden), amanat peraturan perundangan terkait Pembangunan Bidang Cipta Karya, serta amanat internasional.
Bab 3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya untuk Kabupaten/Kota
I -9
Provinsi, maupun RTRW KSN yang terkait dengan Kabupaten/Kota setempat dipaparkan pada bagian ini.
Tidak hanya memaparkan arahan kebijakan spasial, bagian ini juga memaparkan kedudukan kota pada rencana pengembangan kawasan khusus, antara lain dalam rangka pengembangan MP3EI dan KEK (jika kabupaten/kota tersebut termasuk dalam KPI MP3EI dan/atau kawasan pengembangan KEK).
Bab 4 Profil Kabupaten Dairi
Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kabupaten/Kota seperti batas administrasi wilayah, demografi, geografi, topografi, geohidrologi, geologi, klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi wilayah.
Bab 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Dairi
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen rencana seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada Skala Kabupaten/Kota maupun Kawasan.
Bab 6 Aspek Teknis Per Sektor
kondisi eksisting, permasalahan, dan tantangan daerah, analisis kebutuhan, serta usulan program dan pembiayaan masing-masing sektor.
Bab 7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas
Bagian ini merupakan pengelompokan dari usulan aspek teknis per sektor pada Bab 6 menjadi usulan berdasarkan entitas regional, kabupaten/kota, kawasan, dan lingkungan. Khusus untuk entitas kawasan, pemilihan kawasan harus pada Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) sesuai dengan amanat RTRW Kabupaten/Kota.
Bab 8 Aspek Lingkungan dan Sosial
Pada bab ini menjelaskan mengenai Gambaran Umum dan kondisi eksisting lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL – UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya.
Bab 9 Aspek Pembiayaan
Bab ini menjelaskan mengenai Profil APBD Kabupaten Dairi, profil investasi dan proyeksi investasi dalam pembangunan Bidang Cipta Karya, serta strategi peningkatan investasi bidang Cipta Karya.
Bab 10 Aspek Kelembagaan
Bab ini menjelaskan mengenai aspek Kelembagaan Cipta Karya di daerah yang fokus kepada aspek Keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari ketiga aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan rencana pengembangannya.
Bab 11 Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
I -11
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Dairi di setiap Entitas.
1.7. MEKANISME PENYUSUNAN DAN PENILAIAN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA
Mekanisme Penyusunan dan Penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya dipaparkan dalam 3 (tiga) bagian, yaitu hubungan kerja penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, langkah penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
1.7.1. Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya Kabupaten/Kota pada dasarnya melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya, bertindak sebagai pembina. Sedangkan, pemerintah provinsi berperan sebagai fasilitator, dan pemerintah kabupaten/kota merupakan penyusun dari dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
Di dalam mekanisme penyusunan RPI2-JM Cipta Karya terdapat unit pelaksanaan di Pusat dan Daerah. Pada tingkat Daerah dibentuk Satgas RPI2-JM/Randal, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya, yang terdiri dari pejabat yang mewakili masing-masing yang terkait Bidang Cipta Karya. Untuk kemudahan komunikasi dan koordinasi, pada struktur Satgas terdapat juga Koordinator Wilayah (Korwil) Sumatera Utara.
Pada tingkat Provinsi, dibentuk Satgas RPI2-JM yang berfungsi memfasilitasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyusunan RPI2-JM. Satgas Provinsi dapat dibentuk melalui SK Gubernur/Sekda. Adapun anggotanya terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya, dan Satker-Satker Cipta Karya Provinsi.
I -13
Gambar 1.3 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Dengan melibatkan seluruh stakeholder pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, diharapkan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dapat berjalan dengan efisien dan efektif dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.
1.7.2. Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Dalam penyusunannya, RPI2-JM Bidang Cipta Karya harus mengacu pada dokumen perencanaan yang ada, baik dokumen Pembangunan Nasional, perencanaan sektoral, maupun perencanaan spasial. Gambar 1.4 memaparkan langkah-langkah penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
Satker AM dan Sanitasi Satker Bangkim dan PB Dit. AM
Dit. PLP
Dit. Bangkim
Dit. PB
Sumber : Ditjen Bina Program; DJCK 2014.
Gambar 1.4 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
I -15
1.7.3. Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kelayakan suatu dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya perlu dinilai untuk meningkatkan kualitas substansi dokumen tersebut. Penilaian kelayakan tersebut menggunakan metode skoring, dimana masing – masing kriteria kelayakan telah ditetapkan bobot/nilainya. Indikator Penilaian Dokumen RPI2-JM dinilai dari beberapa kriteria yaitu:
a. Kelengkapan Dokumen
Penilaian kelengkapan dokumen dilihat dari legalisasi dokumen RPI2-JM oleh Bupati/Walikota, dan outline dokumen yang sesuai dengan buku pedoman penyusunan RPI2-JM.
b. Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota dan Kawasan
Penilaian terhadap kelayakan rencana dilihat dari keterpaduan strategi yang tertuang pada Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional (RPJPN, RPJMN, peraturan perundangan Bidang Cipta Karya), perencanaan spasial (RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTRW KSN, dan RTRW Kabupaten/Kota), dan perencanaan pengembangan kawasan khusus (MP3EI dan KEK).
c. Kelayakan Program
Penilaian terhadap kelayakan Program dalam rencana program investasi sektor pengembangan permukiman, rencana program investasi sektor PBL, rencana program investasi sektor PLP, rencana program investasi sektor SPAM.
d. Kelayakan Lingkungan dan Sosial
Penilaian terkait aspek perlindungan sosial dan lingkungan dalam pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya.
e. Kelayakan Pendanaan
Penilaian kelayakan dan kesesuaian anggaran untuk program / kegiatan RPI2-JM serta pemanfaatan multi sumber pendanaan.
Penilaian kelayakan kelembagaan dilihat dari kesiapan kelembagaan untuk menyusun dan mengelola implementasi RPI2-JM di daerah.
g. Matriks Program