• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: FaktorFaktor yang Mempengaruhi Anak Jalanan Mengkonsumsi Minuman Beralkohol T1 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: FaktorFaktor yang Mempengaruhi Anak Jalanan Mengkonsumsi Minuman Beralkohol T1 BAB I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Minuman keras adalah semua jenis minuman dengan

kandungan etil alkohol (BPOM, 2010). Penggunaan minuman

keras secara berkepanjangan dapat menimbulkan berbagai

masalah yang terkait dengan kesehatan seperti kerusakan

jaringan otak, penyakit hati, gangguan sistem pencernaan,

gangguan kelenjar pankreas, gangguan sistem otot, gangguan

seksual dan perkembangan janin, gangguan sistem endokrin,

gangguan sistem metabolisme nutrisi, resiko kanker dan

gangguan metabolisme tubuh (Hawari, 2005).

Minuman keras yang diminum dapat menimbulkan efek

menenangkan dan menimbulkan rasa gembira karena etanol

yang diserap oleh darah dalam sistem pencernaan akan

disalurkan ke otak sehingga mempengaruhi kerja sistem syaraf

yang mengabikatkan kecanduan alkohol. Sedangkan dampak

secara psikologis, mengonsumsi minuman keras secara

berlebihan dapat menyebabkan masalah dalam hubungan

sosial dan interpersonal, meningkatkan angka kriminalitas

(2)

2

pengaruh alkohol terhadap sistem saraf (Fausiah dan Widury,

2005).

Selain akibat atau pengaruh buruk pada fisik minum

minuman alkohol sebagian besar berdampak dari

permasalahan orangtua dan kondisi sosial ekonomi yang

rendah, menjadikan jumlah anak jalanan semakin bertambah.

Data yang dikeluarkan Departemen Sosial RI tahun 2015

jumlah anak jalan di Indonesia sebanyak 34.000 orang dan

didominasi oleh usia remaja, sementara data Dinas Sosial Jawa

Tengah jumlah anak jalanan tahun 2015 mencapai 2.342

orang.

Salah satu kota dalam Provinsi Jawa Tengah yang tidak

lepas dari fenomena anak jalanan yang mengkonsumsi

minuman keras adalah kota Salatiga. Data Dinas Kesehatan

Kota Salatiga tahun 2015 menyebutkan jumlah anak jalanan di

Kota Salatiga tidak dapat diketahui secara pasti. Hal ini

disebabkan karena anak jalanan yang berada di kota salatiga

bersifat tidak menetap, artinya bahwa anak jalanan yang

berprofesi sebagai pengamen selalu berpindah-pindah tempat,

yang ikut jalur angkutan umum seperti bus antar kota. Meskipun

pada tahun 2012 pernah diadakan penertiban anak jalanan dan

gelandangan yang tercatat lebih dari 123 orang, namun setelah

(3)

3

anak jalanan menurun tidak signifikan. Tetapi seiring

berjalannya waktu keberadaan anak jalanan timbul kembali

meskipun tidak selalu berada di satu atau dua lokasi secara

menetap seperti terminal bus. Anak jalanan dalam mencari

nafkah lewat mengamen lebih banyak dilakukan dari rumah ke

rumah warga (Dinas Sosial Kota Salatiga, 2015).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh

peneliti pada bulan Januari 2016 kepada 6 anak jalanan yang

semuanya adalah pengamen di sekitar terminal bus Tingkir

Salatiga, diketahui bahwa diantaranya menyatakan pergi dari

rumah karena masalah ekomoni, pada saat itu tingkat

pendidikan terakhir adalah SD kelas 5. Keempat anak jalanan

menyatakan bahwa kehidupan remaja berpindah-pindah dari

satu kota ke kota lain. Hal ini dilakukan untuk menghindari

penertiban yang dilakukan oleh polisi pamong praja.

Selain anak jalanan tersebut terdapat pula dua anak

jalanan adalah lulusan SMP, keduanya menyatakan bahwa

menjadi anak jalanan karena orang tua bercerai dan tidak

mengurusi anak-anaknya, sehingga menjadi pengamen adalah

satu-satunya jalan yang mudah untuk menghidupi dirinya.

Pertanyaan mengenai kebiasaan minum minunam keras

beralkohol, keenam anak jalanan menyatakan sudah sejak awal

(4)

4

beralkohol. Mereka merasa saat mengkonsumsi minuman

keras beralkohol, akan merasa lebih percaya diri, apabila ada

teman mengalami masalah dengan orang lain tidak segan anak

jalanan akan membantu meskipun dengan kekerasan seperti

berkelahi.

Peneliti sebelumnya Lukito (2009) menyebutkan beberapa

remaja terjerumus dalam masalah minuman beralkohol karena

dipengaruhi lingkungan pergaulan antara lain remaja yang

selalu minum minuman beralkohol selalu mempunyai “kelompok

pemakai”. Awalnya remaja hanya mencoba-coba karena

keluarga atau teman-teman yang menggunakannya, namun

kemudian menjadi kebiasaan. Pada remaja yang kecewa

dengan kondisi diri dan kurangnya kontrol orang tua/keluarga

dengan kegiatannya atau akibat orangtua bercerai. Apabila

remaja telah terbiasa minum minuman keras dan minuman

tersebut mudah didapatkannya maka, biasanya remaja akan

minum minuman beralkohol secara berkelompok.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti

akan melakukan penelitian lebih mendalam mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi anak jalanan dalam mengkonsumsi

minuman beralkohol sehingga menyebabkan mereka

(5)

5 1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah adanya perilaku

remaja yang menjadi anak jalanan dan mengkonsumsi

minuman keras serta akibat minuman keras, maka penelitian

ini ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi anak

jalanan mengkonsumsi minuman beralkohol sehingga

menyebabkan mereka kecanduan di Terminal Tingkir Salatiga

Jawa Tengah?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi anak jalanan

mengkonsumsi minuman beralkohol.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Informan

Informan dapat mengetahui kerugian dari

mengkonsumsi minum minuman keras beralkohol dan

mempengaruhi perilaku yang cenderung negatif.

2. Bagi Masyarakat Khususnya Bagi Keluarga Informan

Sebagai dasar pengetahuan dan pemikiran serta

menjadi informasi dalam upaya menghentikan

kecanduan dalam minum minuman keras / alkohol.

3. Bagi Institusi Pendidikan Tinggi Keperawatan

Pentingnya peran aktif institusi pendidikan dalam

(6)

6

anak jalanan terutama mengenai bahaya dari

mengkonsumsi minum minuman keras beralkohol.

4. Bagi Layanan Kesehatan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi

untuk meningkatkan pendidikan kesehatan terhadap

remaja khususnya tentang bahaya minuman keras

beralkohol.

5. Bagi Peneliti Lain

Menambah pengetahuan dan pengalaman

khususnya dalam melakukan penelitian dan penulisan

Referensi

Dokumen terkait

Informasi yang didapat dalam penelitian ini untuk waktu tanak beras dengan perlakuan waktu dan temperature yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 6... Waktu juga berefek

Isolasi dan Identifikasi Jamur Kayu dari Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin di Bengo-Bengo Kecamatan Cenkrana Kabupaten Maros.. Illustated Isolat of Imperfect

Penelitian kuantitatif digunakan peneliti untuk mengetahui hubungan antara tiga variabel dalam penelitian ini yaitu variabel model pembelajaran problem posing,

Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk,rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan pejabat

Sebaliknya, apabila tingkat korelasi tinggi dengan jarak antar pusat cluster relatif dekat dan juga pada tingkat korelasi rendah dan sedang dengan jarak antar pusat cluster

sebagai motivasi yang dihasilkan di luar perbuatan itu sendiri misalnya dorongan yang datang dari orang tua, guru, teman- teman dan anggota masyarakat yang berupa

Perubahan tidak dapat berjalan apabila kita tidak berubah dari diri kita sendiri.Saya disini menawarkan solusi yang belum matang untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik.Hatta

Hubungan dalam bidang pertanggungjawaban adalah hubungan yang sifatnya sepihak dari DPRD kepada Kepala Daerah dan dapat juga dikelompokkan ke dalam hubungan