• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Kadar Silika Pada Air Umpan Ketel Dan Air Boiler Dengan Alat Lovibond Di Pks PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Kadar Silika Pada Air Umpan Ketel Dan Air Boiler Dengan Alat Lovibond Di Pks PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Air

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang

banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air

harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta

makhluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan generasi

sekarang maupun generasi mendatang.

Saat ini masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi

kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat

dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan

industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air,

antara lain menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan

gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang bergantung

pada sumber daya air. Oleh karena itu, diperlukan pengolahan dan perlindungan

sumber daya air secara seksama. Berdasarkan sumbernya, air dapat dibedakan

menjadi 2 bagian yaitu :

1. Air Permukaan (Surface Water)

Air permukaan adalah air yang berada disungai, waduk, danau, rawa, dan

badan air lainnya. Sekitar 69 % air yang masuk ke sungai berasal dari hujan,

(2)

bumi dan menjadi air permukaan memiliki kadar bahan-bahan terlarut atau unsur

hara yang sangat sedikit. Air hujan biasanya bersifat asam, dengan nilai pH sekitar

4,2. Hal ini disebabkan air hujan melarutkan gas-gas yang terdapat diatmosfer.

Setelah jatuh ke permukaan bumi mengalami kontak dengan tanah dan melarutkan

bahan-bahan yang terkandung didalam tanah.

2. Air tanah (Ground Water)

Air tanah merupakan air yang berada dibawah permukaan tanah.

Pergerakan air tanah sangat lambat, kecepatan arus berkisar antara 10-10-10-3

m/detik. Karakteristik utama yang membedakan air tanah dari air permukaan

adalah pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal yang sangat lama, dapat

mencapai puluhan bahkan ratusan tahun. Karena pergerakan yang sangat lambat

dan waktu tinggal yang lama tersebut, air tanah akan sulit untuk pulih kembali

jika mengalami pencemaran. (Effendi, 2003)

2.2.Silika (SiO2)

Silika adalah salah satu senyawa kimia yang paling umum. Kristal silika

murni ditemukan dalam alam dalam tiga bentuk polimorfis, yang paling umum

diantaranya kuarsa. Bentuk-bentuk silika merupakan beberapa dari struktur

Kristal yang benar-benar penting, bukan saja karena silika sendiri merupakan zat

yang begitu melimpah dan berguna, tetapi strukturnya adalah unit yang mendasar

(3)

1. Setiap atom silika berada pada pusat suatu tetrahedron yang terdiri dari

empat atom.

2. Setiap atom oksigen berada ditengah-tengah antara dua atom silikon

(Keenan, C, 2005)

Silika bersifat tidak larut dalam air maupun asam dan biasanya berada

dalam bentuk koloid. Silika terdapat pada hampir semua batuan dan mudah

mengalami pelapukan. Pada bagi perairan alami, silikon biasanya terdapat dalam

bentuk asam silika. Silikon termasuk salah satu unsur yang esensial bagi makhluk

hidup.

Keberadaan silika pada perairan tidak menimbulkan masalah karena tidak

bersifat toksik bagi makhluk hidup. Akan tetapi, pada perairan yang

diperuntukkan bagi keperluan industri, keberadaan silika dapat menimbulkan

masalah pada pipa karena dapat membentuk deposit silika (Effendi, 2003)

2.3.Air Boiler

Air boiler adalah air dalam drum dan pipa-pipa pemanas pada boiler yang

sedang dipakai untuk proses pengadaan uap.

Boiler adalah tungku dalam berbagai bentuk dan ukuran yang digunakan

untuk menghasilkan uap lewat penguapan air untuk dipakai pada pembangkit

tenaga listrik lewat turbin, proses kimia, dan pemanasan dalam produksi. Sistem

kerjanya yaitu air diubah menjadi uap. Panas disalurkan ke air dalam boiler, dan

uap yang dihasilkan terus-menerus. Feed water boiler dikirim ke boiler untuk

(4)

yang terlarut semula dalam feed water boiler tertinggal. Partikel padat yang

tertinggal menjadi makin terkonsentrasi, dan pada saatnya mencapai suatu level

dimana konsentrasi lebih lanjut akan menyebabkan kerak atau endapan untuk

membentuk pada logam boiler.

Syarat umum air boiler dipaparkan pada tabel 1

Tabel 1. Syarat umum air boiler

Parameter Satuan Pengendalian Batas

pH Unit 10,5-11,5

Conductivity µmhos/cm 5000, max

TDS Ppm 3500, max

P-Alkalinity Ppm -

M-Alkalinity Ppm 800, max

O-Alkalinity Ppm 2,5×SiO2

T. Hardness Ppm -

Silika Ppm 150, max

Besi Ppm 2, max

Phospat residual Ppm 20-50

Sulfite residual Ppm 20-50

pH condensate Unit 8,0-9,0

(5)

Gambar 2.1. Boiler

2.3.1. Proses pengolahan air umpan boiler

Boiler yang canggih menginginkan perlakuan yang efisien dalam water

treatment bahkan lebih lengkap dibandingkan dengan boiler lama. Teknologi

canggih telah diterapkan dengan berbagai cara baru sedangkan perlakuan lama

tidak sesuai lagi. Keberhasilan dalam pengoperasian boiler tergantung pada

kondisi air umpan boiler. Apabila pengadaan air tidak dapat disesuaikan dengan

persyaratan air boiler, maka perlu ditingkatkan usaha pemurnian air dengan

external treatment. Air baku diperoleh dari sumber, sebelum diolah perlu

dibebaskan dari partikel-partikel berat seperti pasir, tanah, dan lumpur.

a. Pengendapan

Tujuan pengendapan ini ialah memberi kesempatan partikel-partikel besar

untuk mengendap. Partikel yang lebih halus akan membutuhkan waktu endap

yang lebh lama. Pengendapan umumnya dilakukan pada bak yang terdiri dari

bagian:

Inlet zone yaitu bagian tempat masuknya air baku, dan pasir yang masuk

(6)

Settling zone yaitu daerah pengendapan suspensi dan dispersi dan bergerak

sesuai dengan aliran air.

Bottom zone yaitu tempat pengumpulan lumpur dan bahan padatan untuk

dibuang.

Outlet zone yaitu tempat mengalirkan air ke unit pengolahan selanjutnya

dengan kadar lumpur dan pasir yang telah berkurang.

b. Penambahan flokulan

Senyawa yang terlarut dalam air akan menimbulkan kekeruhan, yang sulit

diendapkan dalam waktu singkat. Senyawa tersebut mudah diendapkan dengan

penambahan flokulan seperti alumunium sulfat, alumunium klorida, ferro sulfat,

dan sodium aluminat, yang pemakaiannya tergantung dari penggunaan air

tersebut. Fungsi flokulan yng ditambahkan pada air yaitu:

• Memperbesar persinggungan antara partikel halus dan membentuk partikel

yang lebih besar sehingga sifat koloidal larutan menurun.

• Perbesaran molekul yang terjadi akan mendorong senyawa tersebut

mengendap.

c. Pelunakan

Alat ini berperan untuk menurunkan kesadahan air, biasanya

menggunakan bahan penukar ion zeolit alam. Pelunakan banyak diterapkan pada

pemurnian air yang sedikit mengandung anion silika. Alat ini juga dapat

(7)

kapasitas alat maka perlu dilakukan bak wash agar permukaan zeolit tidak tertutup

oleh lumpur. Pelunakan akan jenuh apabila seluruh kation pada zeolit telah

dipertukarkan, oleh sebab itu perlu dilakukan regenerasi dengan garam Na+ seperti

NaCl.

d. Pengendalian external treatment

Mutu air pabrik bergantung pada kualitas sumber air dapat diperlakukan

pemurnian air, yang berpengaruh terhadap pemilihan alat dan instalasi pengolahan

air dan proses pemurnian air. Pengendalian kualitas air berdasarkan pada tujuan

penggunaan air, umumnya air diproses untuk menghasilkan air pengolahan,

kemudian didistribusikan sesuai dengan penggunaan untuk:

• Air pengolahan, yang memerlukan air yang bebas dari logam-logam

katalisator perusak minyak sawit, dan senyawa-senyawa yang dapat

menurunkan mutu minyak sawit.

• Umpan boiler, yang memerlukan mutu khusus yakni bebas dari logam

alkali tanah yang dapat menyebabkan pembentukan kerak pada boiler.

2.3.2. Kerak dan Deposit

Kerak dapat terbentuk dalam boiler yang disebabkan garam-garam sadah

yang mengendap pada permukaan akibat pengaruh panas penguapan. Kerak dan

komposit merupakan hasil proses pembentukan beberapa gumpalan kecil yang

bersatu dengan yang lainnya dan merupakan kumpulan dari beberapa kelompok

(8)

Banyak dijumpai deposit pada boiler industri dalam bentuk kerak

komposit yang terdiri dari beberapa unsur dan terikat satu dengan yang lainnya,

diperbaharui oleh kerak yang dibentuk oleh kombinasi karbonat, kalsium sulfat,

magnesium hidroksida, alumunium dan silika. Kerak kalsium sulfat terbentuk

dengan dua faktor penyebab yakni:

• Akibat terjadinya penguapan didalam boiler, maka terjadi pemekatan

kalsium sulfat dalam air boiler dan kemudian menjadi keras dan menjadi

kerak.

• Akibat adanya pemanasan terutama pada area panas pindah, timbul

konsentrasi yang tinggi karena telah jenuh maka garam tersebut

mengendap dan akan menempel pada kerak yang terdapat pada tabung.

Kerak yang menyelimuti permukaan boiler berpengaruh terhadap pindah

panas permukaan dan menunjukkan dua akibat utama yaitu berkurangnya panas

yang dipindahkan dari dapur ke air yang terdapat dalam boiler, yang

mengakibatkan meningkatnya temperatur disekitar dapur, dan menurunnya

efisiensi boiler.

2.3.3. Pembentukan kerak pada boiler

Apabila diketahui boiler telah mengandung lapisan kerak yang tebal akan

mendapat masalah dalam pembersihannya. Pembersihan yang memuaskan adalah

dengan pemakaian bahan kimia: proses ini menggunakan asam dengan hati-hati

sehingga tidak menimbulkan masalah pada boiler. Pembersihan kerak dengan

kimia memerlukan keahlian, akan tetapi personil yang tidak berpengalaman dalam

(9)

penumpukan yang menimbulkan pembentukan kerak dapat terjadi pada boiler

melalui perlakuan:

Menutup lubang blow down

− Kekurangan air dalam tabung

Pembelokan pipa air pada package boiler

− Pembengkakan pada drum boiler

Air umpan diuapkan dalam boiler untuk menghasilkan steam dan air

dalam boiler menjadi lebih pekat. Perlakuan yang tidak dapat mengukur dimana

air diambil bila dikeringkan akan membentuk garam. Pengukuran yang benar

sangat diperlukan didalam penggunaan blow down boiler yang dibuang keluar,

sedang sisa didalam boiler diencerkan dengan air umpan. Jumlah perlakuan blow

down yang dibutuhkan tergantung pada beberapa faktor antara lain bentuk boiler,

tekanan kerja, pemakaian uap (Naibaho, 1998)

2.4.Air Umpan Ketel

Air umpan ketel adalah air dari anion exchanger dalam tangki umpan yang

telah dipanasi untuk menghilangkan gas terlarut.

Ada dua sumber air umpan yaitu: (1) Kondensat atau steam yang

mengembun yang kembali dari proses dan (2) Air make-up (air baku yang sudah

(10)

Syarat umum air umpan ketel dipaparkan pada tabel 2

Tabel 2. Syarat umum air umpan ketel

Parameter Standart Satuan

pH 10,5-11,5 -

Adapun jenis pengotor atau impurities yang terdapat dalam air dapat

berupa padatan tersuspensi (lumpur), padatan yang tidak larut (pasir, sampah),

gas-gas terlarut (O2, CO2, H2S), mikroorganisme (bakteri, ganggang) dan

garam-garam yang terionisasi.

Pada dasarnya proses water treatment untuk keperluan pabrik kelapa sawit

dapat dipisahkan menjadi external treatment dan internal treatment. External

treatment terdiri dari proses penjernihan, proses penyaringan dan proses

demineralisasi. Sedangkan proses internal treatment terdiri dari aerasi dan

penambahan bahan-bahan kimia lainnya. Proses pengolahan dimulai dari

pemompaan air bahan baku dari sungai yang kemudian dialirkan ke kolam

sedimentasi atau ke clarifier tank, namun sebelumnya diinjeksikan bahan kimia

berupa alum dan soda ash oleh chemical dosing pump. Bahan chemical tersebut

akan mempercepat terjadinya pengendapan dan juga untuk mendapatkan pH air

(11)

pemisahan secara gravitasi, partikel-partikel besar, lumpur, pasir akan mengendap

didasar kolam tangki. Sedangkan air yang berada pada bagian atas dialirkan

secara overflow ke kolam clarifier. Dalam clarifier tank terjadi pengendapan

partikel-partikel yang lebih halus dan lolos dari proses pertama. Air yang telah

dilakukan pengendapan di clarifier pond dipompakan ke sand filter menuju tower

filtered water tank. Melalui sand filter kotoran halus akan tersaring, sehingga air

yang keluar sudah memenuhi standart air minum dan digunakan juga sebagai air

proses pengolahan seperti clarifikasi, cleaning, dan boiler. Namun untuk boiler

Gambar

Tabel 1. Syarat umum air boiler
Gambar 2.1. Boiler
Tabel 2. Syarat umum air umpan ketel

Referensi

Dokumen terkait