• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Kadar Silika Pada Air Umpan Ketel Dan Air Boiler Dengan Alat Lovibond Di Pks PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Kadar Silika Pada Air Umpan Ketel Dan Air Boiler Dengan Alat Lovibond Di Pks PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

BAGAN ALIR PROSES AIR

Boiler Tangki Umpan Anion (Caustic Soda) Kation (H2SO4 p 96%)

Water Treatment

Tangki Menara

Sun Filter (3 tangki) Clarifier Tank Injeksi Tawas

(2)

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta:Penerbit Kanisius.

Keenan, C. W. 2005. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Jilid II. Edisi keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Naibaho, P. M. 1998. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit.. Medan:Pusat Penelitian Kelapa Sawit.

Pahan, I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis Dari Hulu Hingga Hilir. Penebar Swadaya.

Standart Prosedur Operasi Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Medan.

(3)

BAB 3

BAHAN DAN METODE

3.1. Metodologi Percobaan

3.1.1. Alat

− Tabung Nessler 100 ml skala 50 Pyrex − Pipet berskala 10 ml Pyrex − Washing bottle plastic 500 ml -

− Timer -

3.1.2. Bahan

− Air umpan ketel PTPN IV Dolok Ilir − Air boiler PTPN IV Dolok Ilir − Aquadest(l)

− Larutan HCl 1:1

− Larutan Ammonium Molybdat 10% − Larutan Asam Oxalat 10%

− Larutan standart silika 3.1.3. Prosedur Percobaan

a. Pembuatan Reagen • Larutan HCl 1:1

(4)

berisi 50 ml aquadest sambil diaduk memakai stirring rod sampai volume 100 ml pada batas skala.

− Pindahkan larutan ke dalam botol reagent bersih dan tertutup.

• Larutan (NH4)6Mo7O24 (Ammonium Molybdat 10%)

− Timbang 10 gram (NH4)6Mo7O24. 4H2O memakai neraca analitik 4 desimal ke dalam beaker glass 100 ml dan larutkan dengan aquadest hingga volume 100 ml pada batas skala.

− Aduk memakai stirring rod sehingga semua kristal larut. − Pindahkan larutan ke dalam botol reagent bersih dan

tertutup.

• Larutan (COOH)2 (Asam Oxalat 10%)

− Timbang 10 gram (COOH)2. 2H2O memakai neraca analitik 4 desimal ke dalam beaker glass 100 ml dan larutkan dengan aquadest hingga volume 100 ml pada batas skala. − Aduk memakai stirring rod sehingga semua kristal larut. − Pindahkan larutan ke dalam botol reagent bersih dan

tertutup. • Larutan standart silika

− Timbang dengan teliti 0,6300 gram K2CrO4 memakai neraca analitik 4 desimal ke dalam beaker glass 100 ml − Larutkan dengan aquadest dan masukkan ke dalam labu

(5)

kembali hasil bilasan ke dalam labu ukur kemudian penuhi dengan aquadest hingga tanda batas 1.000 ml pada leher labu ukur

− Kocok larutan dengan jalan membolak-balikkan labu ukur − Pindahkan larutan ke dalam botol reagent bersih dan

tertutup (1 ml larutan bila dilarutkan dengan aquadest hingga 50 ml, akan sebanding dengan 2 ppm silika per 50 ml contoh air)

3.1.4. Prosedur analisa

3.1.4.1. Air umpan

− Diambil sampel setiap 1 jam sekali didalam pabrik

− Sampel dimasukkan ke dalam botol, lalu dibawa ke dalam laboratorium

− Dipipet sebanyak 50 ml

− Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer

− Ditambahkan 2 ml Ammonium Molybdat 10% dan 1 ml HCl 1:1

− Dipindahkan ke dalam gelas ukur silika

(6)

3.1.4.2. Air Boiler

− Diambil sampel setiap 1 jam sekali didalam pabrik

− Sampel dimasukkan ke dalam botol lalu dibawa ke dalam laboratorium

− Dipipet sebanyak 2 ml

− Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer

− Ditambahkan 2 ml Ammonium Molybdat 10% dan 1 ml HCl 1:1

− Dipindahkan ke dalam gelas ukur silika

− Ditambahkan aquadest sampai 50 cm3 pada gelas ukur silika − Dimasukkan ke dalam alat Lovibond, catat hasilnya hingga

mencapai warna yang mendekati

3.2. Perhitungan

Silika (ppm SiO2) =

50

(7)

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Analisa

Hasil yang diperoleh dari Analisis Silika pada Air umpan ketel dan Air boiler periode 18 s/d 27 Februari 2015 dipaparkan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Analisis Silika pada Air umpan ketel dan Air boiler periode

TANGGAL ANALISA

HASIL PENGUKURAN (ppm)

UNIT PARAMETER (ppm) STANDART MAKSIMUM (ppm) Air Umpan Ketel Air Boiler Air Umpan Ketel Air Boiler

18/2/15 5 130 5 150

(8)
(9)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa:

Kadar silika air didalam tangki umpan ketel 4,1 ppm sedangkan pada air boiler 141,6 ppm. Kadar silika pada air didalam tangki umpan ketel dan air didalam boiler memenuhi persyaratan di PTPN IV Persero Medan.

5.2. Saran

− Sebaiknya dilakukan penentuan analisa air dengan menggunakan metode yang lain khususnya untuk penentuan kadar silika sebagai pembanding hasil analisis dengan metode yang berbeda

(10)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Air

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang.

Saat ini masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang bergantung pada sumber daya air. Oleh karena itu, diperlukan pengolahan dan perlindungan sumber daya air secara seksama. Berdasarkan sumbernya, air dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :

1. Air Permukaan (Surface Water)

(11)

bumi dan menjadi air permukaan memiliki kadar bahan-bahan terlarut atau unsur hara yang sangat sedikit. Air hujan biasanya bersifat asam, dengan nilai pH sekitar 4,2. Hal ini disebabkan air hujan melarutkan gas-gas yang terdapat diatmosfer. Setelah jatuh ke permukaan bumi mengalami kontak dengan tanah dan melarutkan bahan-bahan yang terkandung didalam tanah.

2. Air tanah (Ground Water)

Air tanah merupakan air yang berada dibawah permukaan tanah. Pergerakan air tanah sangat lambat, kecepatan arus berkisar antara 10-10-10-3 m/detik. Karakteristik utama yang membedakan air tanah dari air permukaan adalah pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal yang sangat lama, dapat mencapai puluhan bahkan ratusan tahun. Karena pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal yang lama tersebut, air tanah akan sulit untuk pulih kembali jika mengalami pencemaran. (Effendi, 2003)

2.2.Silika (SiO2)

(12)

1. Setiap atom silika berada pada pusat suatu tetrahedron yang terdiri dari empat atom.

2. Setiap atom oksigen berada ditengah-tengah antara dua atom silikon (Keenan, C, 2005)

Silika bersifat tidak larut dalam air maupun asam dan biasanya berada dalam bentuk koloid. Silika terdapat pada hampir semua batuan dan mudah mengalami pelapukan. Pada bagi perairan alami, silikon biasanya terdapat dalam bentuk asam silika. Silikon termasuk salah satu unsur yang esensial bagi makhluk hidup.

Keberadaan silika pada perairan tidak menimbulkan masalah karena tidak bersifat toksik bagi makhluk hidup. Akan tetapi, pada perairan yang diperuntukkan bagi keperluan industri, keberadaan silika dapat menimbulkan masalah pada pipa karena dapat membentuk deposit silika (Effendi, 2003)

2.3.Air Boiler

Air boiler adalah air dalam drum dan pipa-pipa pemanas pada boiler yang sedang dipakai untuk proses pengadaan uap.

(13)

yang terlarut semula dalam feed water boiler tertinggal. Partikel padat yang tertinggal menjadi makin terkonsentrasi, dan pada saatnya mencapai suatu level dimana konsentrasi lebih lanjut akan menyebabkan kerak atau endapan untuk membentuk pada logam boiler.

Syarat umum air boiler dipaparkan pada tabel 1

Tabel 1. Syarat umum air boiler

Parameter Satuan Pengendalian Batas

pH Unit 10,5-11,5

Conductivity µmhos/cm 5000, max

TDS Ppm 3500, max

P-Alkalinity Ppm - M-Alkalinity Ppm 800, max O-Alkalinity Ppm 2,5×SiO2

T. Hardness Ppm -

Silika Ppm 150, max

Besi Ppm 2, max

(14)

Gambar 2.1. Boiler

2.3.1. Proses pengolahan air umpan boiler

Boiler yang canggih menginginkan perlakuan yang efisien dalam water treatment bahkan lebih lengkap dibandingkan dengan boiler lama. Teknologi canggih telah diterapkan dengan berbagai cara baru sedangkan perlakuan lama tidak sesuai lagi. Keberhasilan dalam pengoperasian boiler tergantung pada kondisi air umpan boiler. Apabila pengadaan air tidak dapat disesuaikan dengan persyaratan air boiler, maka perlu ditingkatkan usaha pemurnian air dengan external treatment. Air baku diperoleh dari sumber, sebelum diolah perlu dibebaskan dari partikel-partikel berat seperti pasir, tanah, dan lumpur.

a. Pengendapan

Tujuan pengendapan ini ialah memberi kesempatan partikel-partikel besar untuk mengendap. Partikel yang lebih halus akan membutuhkan waktu endap yang lebh lama. Pengendapan umumnya dilakukan pada bak yang terdiri dari bagian:

Inlet zone yaitu bagian tempat masuknya air baku, dan pasir yang masuk

(15)

Settling zone yaitu daerah pengendapan suspensi dan dispersi dan bergerak

sesuai dengan aliran air.

Bottom zone yaitu tempat pengumpulan lumpur dan bahan padatan untuk

dibuang.

Outlet zone yaitu tempat mengalirkan air ke unit pengolahan selanjutnya

dengan kadar lumpur dan pasir yang telah berkurang.

b. Penambahan flokulan

Senyawa yang terlarut dalam air akan menimbulkan kekeruhan, yang sulit diendapkan dalam waktu singkat. Senyawa tersebut mudah diendapkan dengan penambahan flokulan seperti alumunium sulfat, alumunium klorida, ferro sulfat, dan sodium aluminat, yang pemakaiannya tergantung dari penggunaan air tersebut. Fungsi flokulan yng ditambahkan pada air yaitu:

• Memperbesar persinggungan antara partikel halus dan membentuk partikel yang lebih besar sehingga sifat koloidal larutan menurun.

• Perbesaran molekul yang terjadi akan mendorong senyawa tersebut mengendap.

c. Pelunakan

(16)

kapasitas alat maka perlu dilakukan bak wash agar permukaan zeolit tidak tertutup oleh lumpur. Pelunakan akan jenuh apabila seluruh kation pada zeolit telah dipertukarkan, oleh sebab itu perlu dilakukan regenerasi dengan garam Na+ seperti NaCl.

d. Pengendalian external treatment

Mutu air pabrik bergantung pada kualitas sumber air dapat diperlakukan pemurnian air, yang berpengaruh terhadap pemilihan alat dan instalasi pengolahan air dan proses pemurnian air. Pengendalian kualitas air berdasarkan pada tujuan penggunaan air, umumnya air diproses untuk menghasilkan air pengolahan, kemudian didistribusikan sesuai dengan penggunaan untuk:

• Air pengolahan, yang memerlukan air yang bebas dari logam-logam katalisator perusak minyak sawit, dan senyawa-senyawa yang dapat menurunkan mutu minyak sawit.

• Umpan boiler, yang memerlukan mutu khusus yakni bebas dari logam alkali tanah yang dapat menyebabkan pembentukan kerak pada boiler.

2.3.2. Kerak dan Deposit

(17)

Banyak dijumpai deposit pada boiler industri dalam bentuk kerak komposit yang terdiri dari beberapa unsur dan terikat satu dengan yang lainnya, diperbaharui oleh kerak yang dibentuk oleh kombinasi karbonat, kalsium sulfat, magnesium hidroksida, alumunium dan silika. Kerak kalsium sulfat terbentuk dengan dua faktor penyebab yakni:

• Akibat terjadinya penguapan didalam boiler, maka terjadi pemekatan kalsium sulfat dalam air boiler dan kemudian menjadi keras dan menjadi kerak.

• Akibat adanya pemanasan terutama pada area panas pindah, timbul konsentrasi yang tinggi karena telah jenuh maka garam tersebut mengendap dan akan menempel pada kerak yang terdapat pada tabung. Kerak yang menyelimuti permukaan boiler berpengaruh terhadap pindah panas permukaan dan menunjukkan dua akibat utama yaitu berkurangnya panas yang dipindahkan dari dapur ke air yang terdapat dalam boiler, yang mengakibatkan meningkatnya temperatur disekitar dapur, dan menurunnya efisiensi boiler.

2.3.3. Pembentukan kerak pada boiler

(18)

penumpukan yang menimbulkan pembentukan kerak dapat terjadi pada boiler melalui perlakuan:

Menutup lubang blow down − Kekurangan air dalam tabung

Pembelokan pipa air pada package boiler − Pembengkakan pada drum boiler

Air umpan diuapkan dalam boiler untuk menghasilkan steam dan air dalam boiler menjadi lebih pekat. Perlakuan yang tidak dapat mengukur dimana air diambil bila dikeringkan akan membentuk garam. Pengukuran yang benar sangat diperlukan didalam penggunaan blow down boiler yang dibuang keluar, sedang sisa didalam boiler diencerkan dengan air umpan. Jumlah perlakuan blow down yang dibutuhkan tergantung pada beberapa faktor antara lain bentuk boiler,

tekanan kerja, pemakaian uap (Naibaho, 1998)

2.4.Air Umpan Ketel

Air umpan ketel adalah air dari anion exchanger dalam tangki umpan yang telah dipanasi untuk menghilangkan gas terlarut.

(19)

Syarat umum air umpan ketel dipaparkan pada tabel 2

Tabel 2. Syarat umum air umpan ketel

Parameter Standart Satuan pH 10,5-11,5 -

Adapun jenis pengotor atau impurities yang terdapat dalam air dapat berupa padatan tersuspensi (lumpur), padatan yang tidak larut (pasir, sampah), gas-gas terlarut (O2, CO2, H2S), mikroorganisme (bakteri, ganggang) dan garam-garam yang terionisasi.

(20)

pemisahan secara gravitasi, partikel-partikel besar, lumpur, pasir akan mengendap didasar kolam tangki. Sedangkan air yang berada pada bagian atas dialirkan secara overflow ke kolam clarifier. Dalam clarifier tank terjadi pengendapan partikel-partikel yang lebih halus dan lolos dari proses pertama. Air yang telah dilakukan pengendapan di clarifier pond dipompakan ke sand filter menuju tower filtered water tank. Melalui sand filter kotoran halus akan tersaring, sehingga air

(21)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan vital bagi seluruh PKS karena sebagian besar proses pengolahan memerlukan air. Air yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti kesadahan dan kadar silika. Jika kurang memenuhi syarat-syarat, air harus diolah sebelum digunakan. Umumnya, air yang diperoleh dari sumbernya, seperti air hujan, air sungai, air sumur bor, dan lain-lain belum memenuhi persyaratan teknis untuk keperluan PKS dan persyaratan higienis untuk keperluan air minum.

(22)

Silika merupakan senyawa yang tidak larut dalam air. Silika dapat menimbulkan kerak didalam boiler apabila konsentrasinya berlebihan, dan akan menghambat perpindahan panas pada boiler karena sifatnya yang isolator.

Air umpan ketel adalah air dari anion exchanger dalam tangki umpan yang telah dipanasi untuk menghilangkan gas terlarut. Air boiler adalah air dalam drum dan pipa-pipa pemanas pada boiler yang sedang dipakai untuk proses pengadaan uap.

Kadar silika pada air umpan dan air ketel perlu dikendalikan agar tidak menimbulkan kerak didalam boiler. Pembentukan kerak ini akan menutupi permukaan pipa, lorong api dan ruang nyala yang kemudian dapat mengakibatkan terjadinya over heating.

Dengan keterangan diatas, kami ingin memeriksa kadar silika dengan menggunakan alat lovibond. Terhadap larutan silika digunakan bahan-bahan berupa larutan HCL 1:1, larutan Ammonium Molybdat 10%, Asam Oxalat 10% (SOP PTPN IV Medan).

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi masalah adalah :

(23)

1.3. Tujuan

Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini untuk mengetahui analisa kadar sillika pada air tangki umpan dan air boiler dengan alat lovibond apakah sudah memenuhi standart yang telah ditetapkan?

1.4. Manfaat

(24)

ANALISA KADAR SILIKA PADA AIR UMPAN KETEL DAN AIR BOILER DENGAN ALAT LOVIBOND DI PKS PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA IV DOLOK ILIR

ABSTRAK

(25)

ANALYSIS VALUE OF SILICA IN BOILER WATER AND CATTLE WATER WITH LOVIBOND IN PKS PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA IV DOLOK ILIR

ABSTRACT

(26)

ANALISA KADAR SILIKA PADA AIR UMPAN KETEL DAN

AIR BOILER DENGAN ALAT LOVIBOND DI PKS PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA IV DOLOK ILIR

KARYA ILMIAH

EVI NOVITA F. SIMAMORA

122401073

PROGRAM STUDI D3 KIMIA INDUSTRI

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(27)

ANALISA KADAR SILIKA PADA AIR UMPAN KETEL DAN

AIR BOILER DENGAN ALAT LOVIBOND DI PKS PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA IV DOLOK ILIR

KARYA ILMIAH

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat

mencapai gelar Ahli Madya

EVI NOVITA F. SIMAMORA

122401073

PROGRAM STUDI D3 KIMIA INDUSTRI

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(28)

PERSETUJUAN

Judul : ANALISA KADAR SILIKA PADA AIR UMPAN KETEL DAN AIR BOILER DENGAN ALAT LOVIBOND DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV DOLOK ILIR Kategori : KARYA ILMIAH

Nama : EVI NOVITA F. SIMAMORA Nomor Induk Mahasiswa : 122401073

Program Studi : DIPLOMA (D3) KIMIA Departemen : KIMIA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Disetujui di Medan, Juli 2015

Disetujui Oleh :

Program Studi D3 Kimia FMIPA USU Dosen Pembimbing, Ketua

Dra. Emma Zaidar Nst, M. Si Dra. Emma Zaidar Nst, M. Si NIP. 195512181987012001 NIP. 195512181987012001

Departemen Kimia FMIPA USU Ketua

(29)

PERNYATAAN

ANALISA KADAR SILIKA PADA AIR UMPAN KETEL DAN AIR BOILER DENGAN ALAT LOVIBOND DI PKS PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA IV DOLOK ILIR

KARYA ILMIAH

Saya mengakui bahwa karya ilmiah ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dari ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2015

(30)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan kasih karuniaNya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini dengan sebaik mungkin dan dengan waktu yang telah ditentukan. Penulisan karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan studi program D3 Kimia Industri di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) USU Medan.

Adapun judul karya ilmiah ini adalah

ANALISA KADAR SILIKA PADA AIR UMPAN KETEL DAN AIR BOILER DENGAN ALAT LOVIBOND DI PKS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV DOLOK ILIR”.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas segala bimbingan dan fasilitas yang telah diberikan baik sebelum atau sesudah PKL dilaksanakan, kepada :

1. Kedua orang tua penulis, G. Simamora dan S. Sihombing yang sangat penulis sayangi serta adik-adik penulis sayangi, yang telah memberikan motivasi, dukungan moril dan materil, serta dukungan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

2. Ibu Dra. Emma Zaidar Nst, M. Si selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu penulis menyelesaikan karya ilmiah ini.

(31)

4. Ibu Dra. Emma Zaidar, M. Si selaku koordinator Jurusan Kimia Industri FMIPA USU yang telah banyak membimbing dan membantu kelancaran studi penulis.

5. Bapak/Ibu Staff pengajar khususnya program studi Kimia Industri FMIPA USU yang telah banyak membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan.

6. Teman-teman seperjuangan Kimia Industri stambuk 2012.

7. Penulis yang sayangi, abang Ramli Deshanes Efran Nainggolan yang telah memberi motivasi dan dukungan untuk menyelesaikan karya ilmiah ini. 8. Seluruh staf serta karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir yang

telah banyak membantu selama PKL.

9. Bapak Suwarno yang telah membimbing saya selama PKL dan memberikan ilmu kepada penulis tentang judul karya ilmiah ini.

10.Teman-teman Praktek Kerja Lapangan penulis Dameria Br Sitompul, Dian Maya Sari Pasaribu, Yolandha Y Sianipar, Krisna M Butar-Butar yang sama-sama berjuang selama 1 bulan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih memiliki kekurangan dalam materi dan cara penyajiannya dengan kata lain masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan karya ilmiah ini. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

Medan, Juli 2015

(32)

ANALISA KADAR SILIKA PADA AIR UMPAN KETEL DAN AIR BOILER DENGAN ALAT LOVIBOND DI PKS PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA IV DOLOK ILIR

ABSTRAK

(33)

ANALYSIS VALUE OF SILICA IN BOILER WATER AND CATTLE WATER WITH LOVIBOND IN PKS PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA IV DOLOK ILIR

ABSTRACT

(34)

DAFTAR ISI

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Perumusan Masalah 2

1.3.Tujuan 2

1.4.Manfaat 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Air 4

2.2. Silika 5

2.3. Air Boiler 6

2.3.1. Proses pengolahan air umpan boiler 7

2.3.2. Kerak dan deposit 10

(35)

2.4. Air Umpan Ketel 12 BAB 3 BAHAN DAN METODOLOGI

3.1. Metodologi Percobaan 14

3.1.1. Alat 14

3.1.2. Bahan 14

3.1.3. Prosedur percobaan 14

3.1.4. Prosedur analisa 16

3.2. Bahan 16

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Analisa 17

4.2. Pembahasan 17

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 18

5.2. Saran 18

(36)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Syarat umum air boiler 7

(37)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(38)

LAMPIRAN

Halaman

Gambar

Tabel 1. Syarat umum air boiler
Gambar 2.1. Boiler
Tabel 2. Syarat umum air umpan ketel

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis yang di lakukan di PTPN II Padang Brahrang untuk kesadahan total pada air umpan boiler selama empat hari di peroleh kesadahan totalnya 2 mg/l, sedangkan

Hasil penetapan kadar air menunjukkan bahwa CPO produksi PTPN IV Unit Usaha Adolina yang diperiksa mengandung kadar air sebesar 0,15%, hasil ini telah sesuai dengan

Air umpan memiliki suhu rendah, yang apabila di masukan ke dalam boiler dapat menurunkan suhu air pada boiler dan langsung menurunkan tekanan pada boiler tersebut, saat

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan naiknya kadar asam lemak bebas dalam CPO antara lain adalah kadar air dalam CPO dan enzim yang berfungsi sebagai katalis

Telah dilakukan penentuan Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) dan Kadar Air pada minyak CPO dari Storage Tank PTP.Nusantara IV PKS Dolok Ilir.Kadar Asam Lemak Bebas (ALB)

Telah dilakukan penentuan Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) dan Kadar Air pada minyak CPO dari Storage Tank PTP.Nusantara IV PKS Dolok Ilir.Kadar Asam Lemak Bebas (ALB)

Kristal yang paling termodinamika stabil silika, rata – rata, semua 4 dari simpul (atau.. oksigen atom) dari tetra hedra SiO4 dibagi dengan orang lain, menghasilkan rumus..

Dari grafik di bawah ini dapat dilihat, nilai rejeksi kadar garam maksimum yaitu sebesar 55,36% dicapai pada konsentrasi air umpan 1008 ppm dengan tekanan operasi yang diberikan