• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekspresi Imunohistokimia Sel Natural Killer Pada Endometrium Ektopik Penderita Endometriosis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ekspresi Imunohistokimia Sel Natural Killer Pada Endometrium Ektopik Penderita Endometriosis"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Endometriosis adalah salah satu penyakit ginekologis yang sering terjadi pada wanita usia reproduksi, dimana terjadi implantasi jaringan (sel-sel kelenjar dan stroma) abnormal yang serupa dengan endometrium yang tumbuh pada sisi luar kavum uteri, dan paling sering terimplantasi pada visera dan permukaan peritoneal didalam pelvis wanita. 1

Pada wanita asimptomatik prevalensi endometriosis berkisar antara 2-22% tergantung pada populasi yang diteliti. Pada wanita infertil prevalensi yang dilaporkan adalah antara 20-50% dan pada wanita dengan nyeri pelvik berkisar antara 40-50%.1

(2)

terbaru dikemukakan bahwa endometriosis merupakan suatu proses inflamasi kronis pada pelvis yang disertai peningkatan fungsi sel immunologi dalam cairan peritoneal yang tidak lazim, hal tersebut berhubungan erat dengan pertumbuhan dan perkembangan endometriosis2

Dari berapa penelitian baru-baru ini dengan menggunakan metode genetik, molekular, dan biokimia telah membantu untuk menjelaskan dengan lebih baik mekanisme yang mungkin menyebabkan penyakit tersebut, konsekuensi klinisnya, dan telah memberikan pendekatan baru terhadap diagnosis dan pengobatan kelainan yang kompleks dan rumit ini.3

Banyak faktor yang diduga memainkan peran dalam patogenesis endometriosis untuk memungkinkan dan mempertahankan keberlangsungan hidup dan proliferasi sel endometrium. Faktor- faktor tersebut meliputi molekul-molekul bioaktif seperti hormon, growth factor, sitokin, prostaglandin, sistem aktivasi dan apoptosis. Demikian juga berbagai tipe sel yang terdapat pada lesi endometriosis seperti sel imun, sel epitel endometrium, sel stroma dan sel endotel vaskular.4

(3)

sel Natural Killer, makrofag, dan sel mast telah terbukti didapati pada lesi sel endometriosis, yang menunjukkan adanya potensi peranan sel ini terhadap proses terjadinya penyakit.4

Sel natural killer atau sel NK adalah limfosit sitotoksik yang merupakan komponen utama dari sistem imun, berdasarkan morfologi, sel NK adalah sebuah populasi limfosit yang heterogen, yang disebut limfosit granular besar (LGB), memiliki kemampuan untuk melisiskan sel target tanpa membutuhkan adanya paparan dengan antigen sebelumnya, berpartisipasi di sistem pertahanan imun host dalam melawan infeksi, aktivitas anti tumor dan juga terlibat dalam melawan adanya graft. Sel NK berasal dari sel punca hematopoetik yang pluripoten pada sumsum tulang. Disumsum tulang, sel prekursor NK mengalami diferensiasi dan maturasi akibat stimulasi sitokin dan faktor-faktor pertumbuhan, terutama interleukin (IL-2, IL-15, IL-18, IL-23).5

Salah satu hipotesis dari Sampson yakni gangguan aktivitas sel

natural killer (NK) pada wanita dengan endometriosis merupakan faktor pencetus implantasi dan pertumbuhan berlebihan dari jaringan endometrium ektopik. Namun begitu, mekanisme yang bertanggung jawab penuh atas penurunan aktivitas dari sel NK dan antigen-antigen yang dikenali oleh sel-sel NK pada kelompok wanita dengan endometriosis ini masih belum diketahui penyebabnya.6

(4)

limfosit dan sel NK. Pada wanita yang sehat, sisa menstruasi dan sel endometrium di kavum peritoneum dibersihkan oleh makrofag, sel NK dan proses apoptosis. Umum diketahui bahwa mekanisme oleh cairan peritoneum tersebut merupakan lini pertama pertahanan terhadap implantasi sel endometrium dilokasi ektopik, terutama di kavum peritoneum. Pada wanita dengan endometriosis diduga terjadi gangguan imunitas seluler yaitu pada makrofag, aktivitas sitotoksik sel NK, limfosit, dan serta proses apoptosis, mekanisme terjadinya gangguan itu sendiri masih belum jelas. Tampaknya penurunan sitotoksisitas NK tersebut disebabkan oleh defek fungsional, bukan diakibatkan oleh defek kuantitatif. Maka, defek sel NK pada endometriosis adalah primer, bukan merupakan akibat sekunder inflamasi yang dicetuskan oleh endometriosis.5

(5)

Beberapa peneliti menemukan berkurangnya kemampuan/ aktivitas sitotoksik sel NK terhadap endometrium di darah perifer wanita dengan endometriosis, berkurangnya aktivitas tersebut memiliki korelasi dengan tingkat keparahan penyakit. Berkurangnya aktivitas tersebut terutama terjadi pada fase folekular, dimana sel-sel endometrium retrogad seharusnya dihancurkan oleh sel-sel NK.4

(6)

Acien et al. menemukan bahwa untuk menyembuhkan kasus endometriosis stadium sedang sampai berat, dengan cara meningkatkan aktivitas sitotoksisitas makrofag dan sel NK melalui imunomodulator seperti Interferon atau IL-2 yang kemungkinan akan bermanfaat, oleh karena IL-2 mampu memicu aktifasi sel NK oleh sel T, mengaktifasi pertumbuhan dan penyebaran limfosit T serta menyebabkan sitolisisnya sel ektopik sehingga secara in vitro memperbaiki defek imunologis akibat endometriosis. Kesimpulan dari penelitian ini disimpulkan bahwa secara kuantitas sel NK tidak terjadi penurunan, namun tidak teraktivasi sehingga terjadi penurunan fungsi sitotoksisitasnya 7

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Darya HR, ditemukan terjadinya penurunan IL-2 pada pasien endometriosis dibandingkan dengan pasien non endometriosis. Penurunan kadar IL-2 diduga mempengaruhi penurunan jumlah sel NK (defek kuantitatif) yang berada pada cairan peritoneum.8

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perbedaan ekspresi imunohistokimia sel

Natural Killer pada endometrium ektopik penderita endometriosis

(7)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan ekspresi imunohistokimia sel natural killer pada endometrium ektopik penderita endometriosis dibandingkan endometrium normal.

1.3. Hipotesa Penelitian

Hipotesa pada penelitian ini adalah : H0 : “Tidak terdapat perbedaan ekspresi imunohistokimia sel natural killer pada endometrium ektopik penderita endometriosis dibandingkan endometrium normal”, dan Ha :

“Terdapat perbedaan ekspresi imunohistokimia sel natural killer pada

endometrium ektopik penderita endometriosis dibandingkan endometrium normal”.

1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1.Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbedaan ekspresi imunohistokimia sel natural killer pada endometrium ektopik penderita endometriosis dibandingkan endometrium normal.

1.4.2.Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik sampel penelitian berdasarkan usia dan paritas.

(8)

3. Untuk mengetahui hubungan ekspresi sel Natural Killer (CD 56) berdasarkan skor Allred dengan kejadian endometriosis.

4. Untuk mengetahui perbedaan rerata ekspresi sel Natural Killer (CD 56) berdasarkan total skor Allred antara endometriosis dan non endometriosis.

1.5. Manfaat Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam kemajuan teknologi komputer tampilan dalam suatu aplikasi sangat mempengaruhi semangat dalam bekerja, seperti tampilan pada aplikasi minimarket yang ada didaerah penulis

[r]

Sehingga penulis mencoba membuat aplikasi dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0, untuk membantu proses pengelolaan lahan parkir, sehingga dapat memberikan pemasukan

[r]

Salah satu yang dapat kita peroleh adalah tentang Astrologi atau sering disebut zodiak. Sebelumnya memang sudah ada website tentang zodiak, tetapi website tersebut hanya menampilkan

Penulisan ilmiah ini berisi tentang aplikasi pengolahan persediaan, dan penjualan pada Toko Libra Computer dengan menggunakan program Visual Foxpro 8.0 dan memanfaatkan fasilitas

[r]