• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

Ni Wayan Ekawati, NIM 441407050, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan MIPA

2

Pembimbing I Dr. Wenny J.A. Musa, M.Si ,

3

Pembimbing II Dr. Lukman A.R Lliyo, M.Pd, MM

TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL

PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA

2

DI SMA NEGERI 1 TELAGA

Ni Wayan Ekawati

1

, Wenny J.A. Musa

2

, Lukman A.R Laliyo

3

Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo

ABSTRAK

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan menyelesaikan soal-soal perhitungan kimia siswa kelas XI IPA2 di SMA Negeri 1 Telaga. Dalam penelitian ini hal yang akan diamati adalah keseluruhan dari kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan perhitungan kimia pada pokok bahasan konsep mol. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Telaga kelas XI IPA2 tahun ajaran 2013/2014 berjumlah 25 siswa. Data pada penelitian ini berupa data hasil tes kemampuan siswa dengan menggunakan tes bentuk essay yang dibuat sesuai indikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas XI IPA2 di SMA Negeri 1 Telaga dalam menyelesaikan perhitungan kimia pada materi konsep mol dapat dikatakan masih kurang yaitu sebesar 59,73%. Berdasarkan hasil penelitian, maka guru disarankan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi konsep mol.

Kata kunci : Kemampuan Siswa, Perhitungan Kimia ABSTRACT

This study includes a quantitative descriptive study, which aims to determine the level of capacity to resolve the problems of chemical calculations IPA2 class XI student at SMA Negeri 1 Telaga. In this study it will be observed is the whole of the activities related to the students' ability in solving chemistry calculations on the subject of the concept of the mole. The subjects in this study were students of SMAN 1 Telaga class XI IPA2 academic year 2013/2014 amounted to 25 students. The data in this study of data from the test the student's ability to use the test essay form made according to the indicators. The results showed that the ability of students of class XI IPA2 in SMA Negeri 1 Telaga in solving chemical calculations on the material concept of the mole can be said is still lacking in the amount of 59.73%. Based on the research results, it is suggested teachers can improve student learning outcomes in the material concept of the mole.

(2)

1

Ni Wayan Ekawati, NIM 441407050, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan MIPA

2

Pembimbing I Dr. Wenny J.A. Musa, M.Si ,

3

Pembimbing II Dr. Lukman A.R Lliyo, M.Pd, MM

PENDAHULUAN

Salah satu tujuan penting dalam pembelajaran berdasarkan KTSP Tahun 2006 khususnya dalam mata pelajaran kimia adalah membekali siswa dengan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari (Riyanto,2006). Pemecahan masalah dalam setiap persoalan selalu dianggap penting oleh setiap individu. Namun pemecahan masalah itu sendiri diselesaikan dengan cara yang berbeda-beda tergantung situasi yang dihadapi. Hal ini sejalan oleh pendapat Antonius (2011) bahwa suatu masalah biasanya memuat situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan dan bagaimana menyelesaikannya. Seseorang yang memiliki kemampuan pemecahan masalah adalah seseorang yang jika diberikan suatu masalah ia dapat mengetahui cara penyelesaiannya dengan benar. Kemampuan memecahkan masalah dianggap penting karena berkenaan dengan cara menemukan jawaban yang baik dan benar. Maksudnya adalah apabila cara pemecahan masalah baik dan benar

maka berarti cara penguasaan konsep siswa juga baik.

Kemampuan pemecahan masalah menjadi tuntutan yang harus dikuasai dalam pembelajaran kimia, namun diperlukan strategi-strategi dan langkah-langkah penyelesaian yang tepat. Dalam memecahkan masalah, siswa akan menghadapi masalah yang belum pernah ia temui maupun yang pernah ia temui. Hal itu dapat melatih siswa untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalah, sehingga kemampuan berpikirnya meningkat.

Pada umumnya, kemampuan siswa sangat erat kaitannya dengan perolehan hasil belajar.Bila berhadapan dengan sejumlah siswa yang tidak dipilih secara khusus berdasarkan kecerdasannya, maka di antara mereka terdapat siswa yang pandai, sedang, dan lemah. Menurut Uno (2008), kemampuan adalah merujuk pada kinerja seseorang dalam suatu pekerjaan yang bisa dilihat dari pikiran, sikap, dan perilakunya. Hal tersebut juga menuntut kepada kita yang harus punya kemampuan dalam menyelesaikan persoalan hitungan. Penyelesaian

(3)

1

Ni Wayan Ekawati, NIM 441407050, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan MIPA

2

Pembimbing I Dr. Wenny J.A. Musa, M.Si ,

3

Pembimbing II Dr. Lukman A.R Lliyo, M.Pd, MM

soal hitungan tidak hanya memperhatikan jawaban akhir perhitungan, tetapi proses penyelesaiannya juga harus diperhatikan. Siswa diharapkan menyelesaikan soal hitungan melalui suatu tahap demi tahap sehingga terlihat alur berpikirnya.Selain itu dapat terlihat pula pemahaman siswa terhadap konsep yang digunakan dalam soal tersebut. Adapun langkah-langkah dalam menyelesaikan soal hitungan menurut Mahromah (2012) adalah membaca soal dengan cermat untuk menangkap makna tiap kalimat, memisahkan dan mengungkapkan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan pengerjaan hitung apa yang diperlukan dalam soal, membuat model matematika dari soal menyelesaikan model menurut aturan matematika sehingga mendapat jawaban dari soal tersebut, mengembalikan jawaban model ke jawaban soal asal.

Dari hasil observasi di kelas XI IPA2 di SMA Negeri 1 Telaga, bahwa pembelajaran yang selama ini digunakan guru kimia masih kurang menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Selama ini pembelajaran kimia disajikan dalam bentuk pembelajaran langsung seperti ceramah,

tanya jawab, dan pemberian soal latihan. Pada proses pembelajaran berlangsung, hanya beberapa siswa yang mampu mengemukakan pendapat atau ide serta kurangnya kerja sama antar siswa suatu interaksi antara siswa dan guru. Pada observasi ini diperoleh data hasil belajar siswa pada materi stokiometri di tahun ajaran 2011/2012 jumlah persentase kelulusan dengan nilai ketuntasan 65 hanya 51 % (nilai asli), sedangkan di tahun ajaran 2012/2013 dengan nilai ketuntasan 65 mencapai 49% (nilai asli). METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini hal yang akan diamati adalah keseluruhan dari kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan perhitungan kimia pada pokok bahasan konsep mol. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 2 dengan jumlah keseluruhan siswa 25 orang. Sampel penelitian diambil dari popolasi, dengan menggunakan teknik cluster random sampling yaitu pengambilan sampel kelas yang dijadikan objek penelitian. Dalam penelitian ini, pengambilan data kemampuan siswa menyelesaikan

(4)

soal-1

Ni Wayan Ekawati, NIM 441407050, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan MIPA

2

Pembimbing I Dr. Wenny J.A. Musa, M.Si ,

3

Pembimbing II Dr. Lukman A.R Lliyo, M.Pd, MM

soal perhitungan kimia dilakukan dengan menggunakan tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan perhitungan kimia pada materi konsep mol. Soal tes tersebut berupa essay sebanyak 10 nomor, yang telah dirancang oleh peneliti dan telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing serta telah divalidasi oleh tiga validator yaitu dua orang dosen kimia dan satu orang guru mata pelajaran kimia. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu bagaimana tingkat kemampuan menyelesaikan soal-soal perhitungan kimia siswa kelas XI IPA 2 di SMA Negeri 1 Telaga. Jumlah butir soal adalah 10 butir soal essay. Dalam penyusunan butir soal terlebih dahulu membuat kisi-kisi yang berisi variabel yang diteliti, indicator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan yang telah dijabarkan dari indicator.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

dengan tujuan untuk memberikan makna data yang telah dikumpulkan dari sampel penelitian dengan menggunakan tes. Pada tes ini peneliti menganalisis data hasil penelitian secara deskriptif dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

%

100

%

x

maksimum

skor

diperoleh

yang

skor

Kemampuan

Kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan pemahaman siswa diklasifikasikan yaitu :

1. Bila presentase 90 – 100% kategori sangat baik

2. Bila presentase 75 – 89% kategori baik

3. Bila presentase 60 – 74% kategori cukup

4. Bila presentase 40 – 59% kategori kurang

5. Bila presentase 0 – 39% kategori sangat kurang.

(5)

1

Ni Wayan Ekawati, NIM 441407050, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan MIPA

2

Pembimbing I Dr. Wenny J.A. Musa, M.Si ,

3

Pembimbing II Dr. Lukman A.R Lliyo, M.Pd, MM

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persentase tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal perhitungan kimia pada siswa kelas XI IPA2 SMA Negeri 1 Telaga pokok materi konsep mol dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

No Kemampuan Siswa Nomor Soal Persentase % Siswa Kriteria Kemampuan Siswa Menjawab Benar Menjawab Salah 1. Menghitung hubungan

mol dengan jumlah

partikel

1 42,67 57,33 Kurang

2. Menghitung hubungan

mol dengan massa 2 57,33 42,67 Kurang

3.

Menghitung jumlah

mol jika massa zat diketahui

3 70,67 29,33 Cukup

4. Menghitung massa

jika diketahui mol zat 4 81,33 18,67 Baik

5.

Menentukan volu me

molar gas dalam

keadaan standar (STP)

dan keadaan kamar

(RTP)

5 68 32 Cukup

6.

Menentukan massa

zat terlarut dalam

larutan yang kemolarannya di ketahui 6 64 36 Cukup 7. Menentukan massa

zat terlarut yang

diketahui molaritasnya 7 62,67 37,33 Cukup 8. Menghitung molalitas larutan 8 44 56 Kurang 9. Menentukan molaritas larutan 9 41,33 58,67 Kurang 10. Menghitung fraksi mol 10 65,33 43,67 Cukup

Berdasarkan data hasil penelitian dan analisisnya, maka ada beberapa alternative penilaian yang penulis

kemukakan dalam pembahasan berikut ini :

(6)

1

Ni Wayan Ekawati, NIM 441407050, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan MIPA

2

Pembimbing I Dr. Wenny J.A. Musa, M.Si ,

3

Pembimbing II Dr. Lukman A.R Lliyo, M.Pd, MM

1. Menghitung hubungan mol dengan jumlah partikel

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan atau memecahkan soal-soal kimia untuk indicator pertama pada materi konsep mol, dari 25 lembaran hasil kerja siswa diidentifikasikan hasilnya menunjukan bahwa tingkat kemampuan siswa pada umumnya masih kurang.

Sebanyak 42,67% siswa yang menjawab benar dan 57,33% siswa yang tidak mampu mengaplikasikan konsep ke soal yang merupakan modal utama untuk dapat memecahkan soal perhitungan kimia.

2. Menghitung hubungan mol dengan massa

Secara umum kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal perhitungan kimia untuk soal nomor 2 masih kurang. Sebab dari 25 siswa yang menjawab hanya 57,33% siswa yang menjawab benar sedangkan 42,67% siswa yang menjawab salah. Artinya bahwa lebih banyak yang belum mampu mengaplikasikan atau penerapan bentuk rumus ke dalam bentuk soal, masih banyak terdapat kesalahan dalam penempatan rumus, hal ini disebabkan

karena siswa sudah dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis namun belum memahami logaritma pemahaman konsep, olehnya rumus yang dituliskan oleh siswa tidak sesuai dengan perintah soal.

3. Menghitung jumlah mol jika massa zat diketahui

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal untuk uraian ke tiga pada materi konsep mol, hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa sudah cukup. Dari 25 lembar jawaban siswa yang sudah mampu menjawab soal dengan benar sebanyak 70,67% siswa dan 29,33% siswa yang masih menjawab salah. Diidentifikasi bahwa siswa dapat mengetahui rumus yang digunakan dalam soal namun siswa kurang mengetahui cara mengoperasikan perhitungan pada soal tersebut salah. Hal ini menunjukkan kemungkinan siswa belum memahami konsep perhitungan tentang jumlah mol jika diketahui massa zatnnya dan siswa sudah mampu mengoperasikan perhitungan pada soal tersebut sampai selesai namun dalam penulisan rumus yang digunakan dalam soal belum

(7)

1

Ni Wayan Ekawati, NIM 441407050, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan MIPA

2

Pembimbing I Dr. Wenny J.A. Musa, M.Si ,

3

Pembimbing II Dr. Lukman A.R Lliyo, M.Pd, MM

semunya tepat. Hal ini kemungkinan siswa belum memahami konsep pehitungan tentang jumlah mol jika diketahui massa zatnya.

4. Menghitung massa jika diketahui mol zat

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal no 4 sebanyak 81,33% siswa yang menjawab benar dan 18,67% siswa yang menjawab salah. Berdasarkan kriteria sudah baik, sebagaian besar siswa sudah mampu mengaplikasikan konsep ke soal yang merupakan modal utama untuk dapat memecahkan soal perhitungan kimia. Penguasaan konsep-konsep , kemampuan menginterpretasikan konsep kimia secara tepat, terutama konsep algoritmik, mendeskripsikan serta mengorganisasikan pengetahuan kimia secara efektif akan sangat menentukan keberhasilan siswa dalam menyelesaikan perhitungan kimia.

5. Menentukan volume molar gas dalam keadaan standar (STP) dan keadaan kamar (RTP)

Kemampuan siswa dalam menentukan volume molar gas dalam

keadaan standar (STP) dan keadaan kamar (RTP) sudah cukup. Dari 25 orang siswa yang menjawab benar sebanyak 68% siswa dan 32% siswa yang menjawab salah. Dari hasil analisis dalam soal no 5, siswa sudah cukup menyelesaikan atau menjawab soal dengan baik. Tetapi mereka tidak mampu membedakan antara keadaan standard dan keadaan kamar. Dimana Pada keadaan standar, Vm = 22,4 L mol

-1

sedangkan pada keadaan kamar, Vm = 24 L mol-1.

6. Menentukan massa zat terlarut dalam larutan yang kemolarannya di ketahui

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal no 6 yaitu sudah cukup. Karena dari 25 orang siswa yang sudah cukup menjawab benar yaitu sebanyak 64% siswa dan 36% siswa yang masih menjawab salah. Ini disebabkan karena siswa tidak dapat menyelesaikan perhitungan sampai selesai sesuai dengan pertanyaan soal.. Dikarenakan pada kebanyakan siswa tidak memahami rumus dengan baik disaat guru mengajar, siswa kurang terampil mengoperasikan rumus dalam memecahkan masalah dalam soal dan

(8)

1

Ni Wayan Ekawati, NIM 441407050, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan MIPA

2

Pembimbing I Dr. Wenny J.A. Musa, M.Si ,

3

Pembimbing II Dr. Lukman A.R Lliyo, M.Pd, MM

kurangnya siswa diberikan contoh-contoh soal berupa perhitungan. Hal ini menunjukkan kemungkinan siswa belum memahami konsep perhitungan jumlah mol jika diketahui jumlah satuannya. 7. Menentukan massa zat terlarut yang diketahui molaritasnya

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal no 7 sudah cukup. Karena diperoleh 62,67% siswa yang menjawab benar dan 37,33% siswa yang menjawab salah. Kesalahan-kesalahan tersebut dapat terjadi karena siswa tidak dapat memahami dengan baik konteks soal. Pada soal nomor 7 tentang menentukan massa zat terlarut yang diketahui molaritasnya, pada soal nomor 7 ini kebanyakan siswa menjawab hanya menjumlahkan angka yang terdapat pada soal, siswa tidak lagi memperhatikan inti yang dimaksudkan oleh soal, yang seharusnya siswa harus mengetahui apa yang ditentukan, kemudian apa yang ditanyakan, kemudian tahap selanjutnya penyelesaian, namun cara ini diabaikan oleh siswa, dan lebih banyak yang tidak menjawabnya, selain itu siswa juga tidak mengetahui rumus dan kebanyakan siswa tidak mengetahui satuan dalam perhitungan kimia dan tidak hafal rumus

yang akan digunakan dalam pemecahan soal.

8. Menghitung molalitas larutan Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal no 8 masih kurang. Dari 25 orang siswa yang menjawab benar sesuai dengan perintah soal hanya 44%. Sebanyak 56% siswa memiliki kemampuan kurang artinya bahwa untuk soal nomor 8 lebih banyak yang belum mampu memahami dan mengaplikasikan soal kedalam bentuk rumus, masih banyak terdapat kesalahan dalam penempatan rumus, hal ini disebabkan karena siswa sudah dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis namun belum memahami logaritma pemahaman konsep, olehnya rumus yang dituliskan oleh siswa tidak sesuai dengan perintah soal.

9. Menentukan molaritas larutan Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal no 9 masih kurang. Dari 25 orang siswa yang menjawab benar hanya 41,33% dan 58,67% siswa yang menjawab salah. Sebagaian besar siswa tidak mampu mengaplikasikan konsep ke soal yang merupakan kunci utama untuk dapat menyelesaikan soal

(9)

1

Ni Wayan Ekawati, NIM 441407050, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan MIPA

2

Pembimbing I Dr. Wenny J.A. Musa, M.Si ,

3

Pembimbing II Dr. Lukman A.R Lliyo, M.Pd, MM

perhitungan kimia. Kemampuan menginterpretasikan konsep kimia secara tepat, terutama konsep algoritmik, mendeskripsikan serta mengorganisasikan pengetahuan kimia secara efektif akan sangat menentukan keberhasilan siswa dalam menyelesaikan perhitungan kimia.

10. Menghitung fraksi mol

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal no 10 sudah termasuk kriteria cukup. Sebanyak 65,33% siswa yang menjawab benar dan sudah mampu atau cukup mengaplikasikan atau menyelesaikan soal dengan baik, sedangkan 34,77% siswa menjawab salah dan belum mampu menyelesaikan soal tersebut, hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh dua hal: yang pertama siswa tidak dapat memahami dengan baik konteks soal, kemudian yang kedua siswa tidak hafal rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan perhitungan kimia, sebabnya siswa kurang memahami materi yang diberikan.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan pada pembahasan di atas peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa tingkat kemampuan menyelesaikan soal-soal perhitungan kimia siswa kelas XI IPA2 di SMA Negeri 1 Telaga berdasarkan 10 indikator mencapai 59,73% atau dalam kategori kurang.

Saran

1. Hendaknya perlu guru bidang studi merancang suatu strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan perhitungan kimia, serta menggunakan model-model pembelajaran yang bervariasi agar tidak terkesan membosankan bagi siswa bahkan sebaliknya akan memberikan motivasi dalam meningkatkan prestasi belajar.

2. Meningkatkan keterbatasan yang ada dalampenelitian ini kira perlu dilakukan penelitian tindakan kelas atau penelitian sejenisnya dengan upaya dapat memperbaiki tingkat kemampuan siswa yang rendah dengan strategi yang lebih efektif.

(10)

1

Ni Wayan Ekawati, NIM 441407050, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan MIPA

2

Pembimbing I Dr. Wenny J.A. Musa, M.Si ,

3

Pembimbing II Dr. Lukman A.R Lliyo, M.Pd, MM

DAFTAR PUSTAKA

Antonius, Bambang, dan Sri Riyanti. 2011. Analisis Perilaku Metakognisi dalam Pemecahan

Masalah Matematika yang

Berkaitan dengan Tingkat

Berpikir Kreatif Siswa.Prodi

Pendidikan Matematika, PMIPA, FKIP Untan Pontianak. Pontianak Mahromah, Laily Agustina dan Janet

Trineke Manoy. 2012. Identifikasi Tingkat Metakognisi Siswa Dalam

Memecahkan Masalah

Matematika Berdasarkan

Perbedaan Skor Matematika.

Unesa

Riyanto, Yatim. 2006. Pengembangan

Kurikulum dan Seputar

Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP).Surabaya:

Unesa University Press

Uno, Hamzah. 2008. OrientasiBaru Dalam Psikologi Pembelajaran.

(11)

1

Ni Wayan Ekawati, NIM 441407050, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan MIPA

2

Pembimbing I Dr. Wenny J.A. Musa, M.Si ,

3

Pembimbing II Dr. Lukman A.R Lliyo, M.Pd, MM

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Jurnal yang Berjudul “Tingkat Kemampuan Menyelesaikan Soal-Soal

Perhitungan Kimia Siswa Kelas XI IPA

2

Di SMA Negeri 1 Telaga’’

Oleh

Ni Wayan Ekawati

Telah diperiksa dan disetujui oleh

Pembimbing 1

Pembimbing II

Dr. Wenny J.A. Musa, M.Si

Dr. Lukman A.R. Laliyo, M.Pd

NIP. 19660822 199103 2 002

NIP. 19691124 199403 1 001

Mengetahui:

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

Dr. Akram La Kilo, M.Si

NIP. 19770411 200312 1 001

(12)

1

Ni Wayan Ekawati, NIM 441407050, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan MIPA

2

Pembimbing I Dr. Wenny J.A. Musa, M.Si ,

3

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menyatakan bahwa besarnya pengaruh jumlah variabel kendaraan bermotor dan faktor fisika terhadap jumlah akumulasi kandungan timbal (Pb) pada tubuh thalus

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa saat ini pengembangan pariwisata di Kampung Tablanusu sudah melibatkan partisipasi masyarakat lokal Kampung Tablanusu namun

[r]

Catatan: Asisten dosen untuk praktikum ini adalah Felicia Fraulein Setiawan (NIM: 158115100) dan Felicia (NIM: 158115101) yang akan membantu mendampingi jaga saat

Tes kemampuan memahami konsep, digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami konsep vektor.Tes ini disusun sesuai dengan tingkat keluasan dan kedalaman materi

Namun karena pertukaran gas secara metabolik dan kehilangan air dari pernapasan terhitung sekitar 5% hingga 15% dari kehilangan berat badan selama latihan maka

Setelah putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap (incracht) yang menyatakan pelaku divonis pidana kebiri, maka dokter akan memberikan suntikan cairan kimia tertentu

kadar organik pada pengolahan lumpur aktif memiliki efisiensi rata-rata pada BOD 26,13%, COD 29%, phospat 13%, amonia 26% dan TSS 64% yang masih dibawah standar