• Tidak ada hasil yang ditemukan

Von Thunen's Regional Land Use Model

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Von Thunen's Regional Land Use Model"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI GUNA LAHAN

TEORI GUNA LAHAN

TRADISIONAL

TRADISIONAL -- 01

01

Teori Guna Lahan Modern diturunkan dari Model GL Pertanian

Teori Guna Lahan Modern diturunkan dari Model GL Pertanian

yang pertama kali diperkenalkan oleh

yang pertama kali diperkenalkan oleh

Von Thunen

Von Thunen

pada

pada

awal tahun 1800

awal tahun 1800--an

an

Sumber

Sumber

22

Pertanian

Pertanian

1.

1. Dasar Pemikiran Teori Von Thunen :Dasar Pemikiran Teori Von Thunen :

GL Pertanian disesuaikan dengan pola yang berlaku umum di GL Pertanian disesuaikan dengan pola yang berlaku umum di

GL Pertanian disesuaikan dengan pola yang berlaku umum di GL Pertanian disesuaikan dengan pola yang berlaku umum di kota

kota--kotakota

KotaKota--kota tersebut merupakan pasar bagi hasil pertaniankota tersebut merupakan pasar bagi hasil pertanian

JenisJenis--jenis pertanian yang memiliki persyaratan tinggi (dlm hal jenis pertanian yang memiliki persyaratan tinggi (dlm hal cuaca, tanah, kesuburan, hujan, dll) atau ongkos transpor cuaca, tanah, kesuburan, hujan, dll) atau ongkos transpor tertinggi tumbuh di lokasi terdekat ke pasar & sebaliknya tertinggi tumbuh di lokasi terdekat ke pasar & sebaliknya

JenisJenis--jenis pertanian dengan persyaratan yang lebih lunak jenis pertanian dengan persyaratan yang lebih lunak berlokasi relatif lebih jauh dari pasar

berlokasi relatif lebih jauh dari pasar

Penerapan Konsep LAND RENT Penerapan Konsep LAND RENT petani menspesialisasikan diri petani menspesialisasikan diri dengan memproduksi tanaman/ternak tertentu yang memberikan dengan memproduksi tanaman/ternak tertentu yang memberikan keuntungan terttinggi pada lokasi tertentu.

(2)

Isolated State Modified Conditions

Market gardening and milk production

Navigable river Central city

Von Thunen's Regional Land Use Model

13.10.2010

Livestock farming Three-field system Crop framing, fallow and pasture

Crop farming without fallow

Firewood and lumber production

(3)

Inference of Von Thunen’s Model

to Continental United States

Vegetables Dairy Corn and Soybeans Wheat Beef Cattle and Sheep Forest Corn and Wheat Beef Cattle and Sheep Forest Dairy Vegetables Cotton and Tobacco Beef Cattle

and Sheep Corn andSoybeans

Cotton and Tobacco Specialty Crops Specialty Crops Assumptions

1. New York City the only market 2. Crops ranked by rent paying ability 3. No terrain or climatic variation

Assumptions

1. New York City the only market 2. Crops ranked by rent paying ability 3. No terrain variation

4. Climatic variation considered

(4)

TEORI GUNA LAHAN

TEORI GUNA LAHAN

TRADISIONAL

TRADISIONAL -- 01

01

2.

2.

Model Zona GL Pertanian, produksi tiap

Model Zona GL Pertanian, produksi tiap--tiap jenis

tiap jenis

pertanian tergantung pada :

pertanian tergantung pada :

a)

a) Jarak ke PasarJarak ke Pasar b)

b) Harga penjualan Produk di PasarHarga penjualan Produk di Pasar c)

c) Land rentLand rent

3.

3.

Kurva Economic Rent

Kurva Economic Rent –

– Jarak dari Pasar

Jarak dari Pasar

13.10.2010 13.10.2010

3.

3.

Kurva Economic Rent

Kurva Economic Rent –

– Jarak dari Pasar

Jarak dari Pasar

Hubungan antara nilai ekonomi (Hubungan antara nilai ekonomi (economic renteconomic rent) dengan jarak ) dengan jarak

dari pasar untuk suatu atau beberapa produk dari pasar untuk suatu atau beberapa produk

Titik yang membentuk kurva menurun ke arah kanan untuk Titik yang membentuk kurva menurun ke arah kanan untuk

setiap pertambahan jarak dari pasar akibat adanya setiap pertambahan jarak dari pasar akibat adanya pertambahan ongkos transport sehingga mengurangi pertambahan ongkos transport sehingga mengurangi keuntungan yang diperoleh.

keuntungan yang diperoleh.

4.

4.

Cincin/Lingkaran GL Pertanian

Cincin/Lingkaran GL Pertanian

Membandingkan bidMembandingkan bid--rent curves 2 produk gandum dan rent curves 2 produk gandum dan

jagung. jagung.

(5)

ZONA GUNA LAHAN

ZONA GUNA LAHAN

DI KOTA

DI KOTA

Alokasi GL di kota Alokasi GL di kota serupa dg di desa. serupa dg di desa. KegiatanKegiatan--kegiatan yang kegiatan yang

membutuhkan minimasi ongkos transport umumnya berkumpul di membutuhkan minimasi ongkos transport umumnya berkumpul di pusat kota

pusat kota diperlihatkan oleh tingginya nilai lahan (karena diperlihatkan oleh tingginya nilai lahan (karena aksesibilitasnya tinggi) di pusat kota

aksesibilitasnya tinggi) di pusat kota

Sama dengan guna lahan pertanian, kurva menurun ke arah kanan Sama dengan guna lahan pertanian, kurva menurun ke arah kanan

memperlihatkan memperlihatkan

economic rent

economic rent

yg semakin berkurang dgn yg semakin berkurang dgn pertambahan jarak dr pusat kota

pertambahan jarak dr pusat kota pertambahan jarak dr pusat kota pertambahan jarak dr pusat kota

KegiatanKegiatan--kegiatan perkantoran, bank, hotel, dan kegiatan komersil kegiatan perkantoran, bank, hotel, dan kegiatan komersil

lainnya merebut tempat dekat pusat kota lainnya merebut tempat dekat pusat kota

Institusi pemerintah & pelayanan umum, biasanya mengelompok Institusi pemerintah & pelayanan umum, biasanya mengelompok

dekat kegiatan komersil dekat kegiatan komersil

Pergudangan & industri ringan berada pada zona transisi di antara Pergudangan & industri ringan berada pada zona transisi di antara

GL komersil & permukiman GL komersil & permukiman

Kurva permukiman yang menenmpati posisi di antara komersil & Kurva permukiman yang menenmpati posisi di antara komersil &

industri merupakan campuran dari beberapa distribusi : industri merupakan campuran dari beberapa distribusi :

– Permukiman golongan bawah tempati puncak kurva (pada lahan yang Permukiman golongan bawah tempati puncak kurva (pada lahan yang relatif mahal) dengan tujuan mengurangi ongkos transpor ke tempat relatif mahal) dengan tujuan mengurangi ongkos transpor ke tempat kerja; umumnya mereka menyewa dan tinggal pada tempat

(6)

– Permukiman golongan menengah dan tinggi menempati lokasi Permukiman golongan menengah dan tinggi menempati lokasi yang lebih jauh dari pusat kota. Umumnya pddk gol. Lebih tinggi yang lebih jauh dari pusat kota. Umumnya pddk gol. Lebih tinggi memilih tinggal lebih jauh dari pusat kota (dengan tingkat

memilih tinggal lebih jauh dari pusat kota (dengan tingkat

aksesibilitas yang lebih rendah) untuk mendapatkan lahan yang aksesibilitas yang lebih rendah) untuk mendapatkan lahan yang relatif lebih luas

relatif lebih luas pengeluaran ongkos transport yang lebih pengeluaran ongkos transport yang lebih

13.10.2010 13.10.2010

relatif lebih luas

relatif lebih luas pengeluaran ongkos transport yang lebih pengeluaran ongkos transport yang lebih tinggi tidak menjadi masalah

tinggi tidak menjadi masalah –

– Pabrik berlokasi di daerah sub urban, biasanya dekat dengan Pabrik berlokasi di daerah sub urban, biasanya dekat dengan jalan bebas hambatan radial

jalan bebas hambatan radial –

– Di luar zona atas, lahan di dominasi lahan pertanian yang Di luar zona atas, lahan di dominasi lahan pertanian yang bercampur dengan bebearapa lokasi permukiman

(7)

Avoiding the congested central area

The Rationale of a Ring Road

The Rationale of a Ring Road

Spatial Structure Accessibility

5 10 10 5 5 10 10 5 A B Secondary Center City Center Structuring Suburban development 5 A to B = 30 A 5 10 10 5 B 5 10 10 5 10 10 10 10 A to B = 20

(8)

LOOP Ghetto

Model Chicago, 1920s

Burgess’ Urban Land Use Model

Burgess’ Urban Land Use Model

13.10.2010 13.10.2010

IV - Working class zone V - Residential zone VI - Commuter zone I - Loop (downtown)

II - Factory zone

III - Zone of transition

Bungalow Section Residential District Two Plan Area B la ck B el t

(9)

2 3 4 5 3 1 3 3 1 2 3 4 5 3 3 7 Sector Nuclei

Sector and Nuclei Urban Land Use

Sector and Nuclei Urban Land Use

Models

Models

3 4 5 3 3 1 CBD

2 Wholesale and light manufacturing 3 Low-class residential 4 Middle-class residential 5 High-class residential 3 6 7 8 9 6 Heavy manufacturing 7 Sub business district 8 Residential suburb 9 Industrial suburb

(10)

Railways Centers Suburb Towns CBD

A

B

C

D

E

Transportation and the Constitution of

Transportation and the Constitution of

Urban Landscapes

Urban Landscapes

Walking Horsecar Roads Suburb Towns Suburb New suburb Main roads Highways

D

E

(11)

NILAI LAHAN

NILAI LAHAN -- 01

01

Chapin menggolongkan Lahan dalam 3 (tiga)

Chapin menggolongkan Lahan dalam 3 (tiga)

kelompok :

kelompok :

NILAI KEUNTUNGAN

NILAI KEUNTUNGAN

, berhubungan dengan tujuan

, berhubungan dengan tujuan

ekonomi, dan yg dpt dicapai dengan jual

ekonomi, dan yg dpt dicapai dengan jual--beli tanah

beli tanah

di pasar bebas

di pasar bebas

di pasar bebas

di pasar bebas

NILAI KEPENTINGAN UMUM

NILAI KEPENTINGAN UMUM

, berhubungan dgn

, berhubungan dgn

pengaturan utk masyarakat umum utk perbaikan

pengaturan utk masyarakat umum utk perbaikan

kehidupan masyarakat

kehidupan masyarakat

NILAI SOSIAL

NILAI SOSIAL

, yg merupakan hal yg mendasar bg

, yg merupakan hal yg mendasar bg

masyarakat (peninggalan, pusaka), dinyatakan oleh

masyarakat (peninggalan, pusaka), dinyatakan oleh

pddk dgn perilaku pelestarian, tradisi, kepercayaan,

pddk dgn perilaku pelestarian, tradisi, kepercayaan,

dll.

(12)

NILAI LAHAN

NILAI LAHAN -- 02

02

Nilai Lahan di dalam suatu kota sangat

Nilai Lahan di dalam suatu kota sangat

b’variasi

b’variasi

Penentu Utama adalah :

Penentu Utama adalah :

– Faktor Lokasi &

Faktor Lokasi &

13.10.2010 13.10.2010

– Faktor Lokasi &

Faktor Lokasi &

– Faktor Aksesibilitas

Faktor Aksesibilitas

Di jantung kota (lokasi yang paling

Di jantung kota (lokasi yang paling

strategis), nilai lahan sangat tinggi (>Rp. 1

strategis), nilai lahan sangat tinggi (>Rp. 1

Juta/m

Juta/m

2

2

), terutama pd lokasi yang

), terutama pd lokasi yang

berdekatan dgn :

berdekatan dgn :

– Persimpangan jalan utama, atau

Persimpangan jalan utama, atau

(13)

Price Supply Demand Towards downtown P2

Land Economics

Land Economics

Quantity of Land

Towards the periphery

Q1

Q2 Q3

P1

(14)

NILAI LAHAN

NILAI LAHAN -- 03

03

Lokasi ini disebut :

Lokasi ini disebut :

Peak Land Value Intersection (LPVI),

Peak Land Value Intersection (LPVI),

Persimpangan

Persimpangan

dgn Nilai Lahan Tertinggi, atau

dgn Nilai Lahan Tertinggi, atau

– Sudut 100% (

Sudut 100% (

100% corner

100% corner

))

13.10.2010 13.10.2010

Semakin Jauh dari CBD, nilai lahan semakin turun,

Semakin Jauh dari CBD, nilai lahan semakin turun,

tp pd lokasi

tp pd lokasi

22

ttt nilainya bisa lebih tinggi karena

ttt nilainya bisa lebih tinggi karena

adanya :

adanya :

– Jalur Transportasi Utama

Jalur Transportasi Utama

– Kawasan Perdagangan Utama

Kawasan Perdagangan Utama

– Kawasan Industri

Kawasan Industri

– Jalan Arteri Melingkar (Radial)

Jalan Arteri Melingkar (Radial)

walaupun lokasinya

walaupun lokasinya

berada di pinggir kota

(15)

Gambar Nilai Lahan

Gambar Nilai Lahan

Di pusat kota nilai lahan Di pusat kota nilai lahan

sangat tinggi sangat tinggi

Nilai lahan turun dgn tajam Nilai lahan turun dgn tajam

dalam jarak yg relatif pendek dalam jarak yg relatif pendek

Kenaikan nilai lahan terjadi lagi Kenaikan nilai lahan terjadi lagi

pd : pd : pd : pd :

– Lokasi kegiatan komersil di Lokasi kegiatan komersil di pinggiran

pinggiran –

– Jaringan jalan & Jaringan jalan &

persimpangan utama, persimpangan utama,

terutama di sekitar jaringan terutama di sekitar jaringan jalan melingkar & Kota Satelit jalan melingkar & Kota Satelit

Nilai Pajak :Nilai Pajak :

– Lahan t’bangun > lahan blm Lahan t’bangun > lahan blm terbangun

terbangun –

– Kegiatan Komersil > Kegiatan Komersil > Perumahan

(16)

Rent Curve

1/SD S = π D2 Rent 13.10.2010 1 km 5 km 10 km S = 3.14 S = 75.40 S = 235.62 ∆D1/S

(17)

Rent

A- Retailing B- Industry/commercial

1 – Bid rent curves

Land Rent and Land Use

Land Rent and Land Use

2 – Overlay of bid rent curves

Distance

C - Apartments D - Single houses

C

ity

lim

(18)

Contemporary Modifications

Contemporary Modifications

of the Land Rent Theory

of the Land Rent Theory

Rent A – Conventional CBD

B – Commercial / industry

C – High to medium density residential D – Sub center

E – Suburbia

A B C D E

13.10.2010

(19)

Land Use Value by Activity Sector in

Function of the Distance from the CBD

L a n d U s e V a lu e Commercial

Multi Family Residential Single Family Residential

Distance from Downtown

L a n d U s e V a lu e

(20)

KEPADATAN PENDUDUK

KEPADATAN PENDUDUK--01

01

Kepadatan Penduduk menurun pd jarak yg semakin

Kepadatan Penduduk menurun pd jarak yg semakin

jauh dr pusat kota

jauh dr pusat kota

mirip dengan pola nilai lahan

mirip dengan pola nilai lahan

Model penurunan Kepadatan Penduduk (o/

Model penurunan Kepadatan Penduduk (o/

Colin

Colin

Clark

Clark

, 1950

, 1950--an), bentuknya :

an), bentuknya :

– Terjadi penurunan kepadatan pddk secara

Terjadi penurunan kepadatan pddk secara

13.10.2010 13.10.2010

– Terjadi penurunan kepadatan pddk secara

Terjadi penurunan kepadatan pddk secara

eksponensial negatif (

eksponensial negatif (

negative exponential

negative exponential

) dgn

) dgn

pertambahan jarak dari pusat kota

pertambahan jarak dari pusat kota

– Tingkat penurunan yang lebih besar terjadi pd jarak

Tingkat penurunan yang lebih besar terjadi pd jarak

yang relatif dekat ke pusat kota, kemudian menjadi

yang relatif dekat ke pusat kota, kemudian menjadi

lebih perlahan pd jarak yang semakin jauh sehingga

lebih perlahan pd jarak yang semakin jauh sehingga

membentuk garis lengkung Concave

membentuk garis lengkung Concave

– Nilai Kepadatan pddk di atas di transformasikan ke

Nilai Kepadatan pddk di atas di transformasikan ke

dalam bentuk logaritma menghasilkan bentuk

dalam bentuk logaritma menghasilkan bentuk

penurunan kepadatan penduduk garis lurus

penurunan kepadatan penduduk garis lurus

(21)

Grafik Kepadatan Penduduk

Grafik Kepadatan Penduduk

-- Jarak dr Pusat Kota

Jarak dr Pusat Kota

(22)

KEPADATAN PENDUDUK

KEPADATAN PENDUDUK--02

02

Model Clark diperbaiki untuk memberi gambaran yang lebih

Model Clark diperbaiki untuk memberi gambaran yang lebih

realistis oleh

realistis oleh

Newling

Newling

, pernyataannya :

, pernyataannya :

Kepadatan penduduk tertinggi tidak berada di pusat kota, tapi

Kepadatan penduduk tertinggi tidak berada di pusat kota, tapi

pada Cincin di sekitar

pada Cincin di sekitar

Downtown Downtown

(kawasan perdagangan yang

(kawasan perdagangan yang

ramai dalam suatu kota

ramai dalam suatu kota

))

Kepadatan Penduduk di pusat kota relatif lebih rendah

Kepadatan Penduduk di pusat kota relatif lebih rendah

13.10.2010 13.10.2010

Kepadatan Penduduk di pusat kota relatif lebih rendah

Kepadatan Penduduk di pusat kota relatif lebih rendah

Peningkatan kepadatan terjadi di sebelah luar CBD

Peningkatan kepadatan terjadi di sebelah luar CBD

Kepadatan tertinggi terjadi beberapa KM dari pusat kota &

Kepadatan tertinggi terjadi beberapa KM dari pusat kota &

kemudian menurun pada jarak yang semakin jauh

kemudian menurun pada jarak yang semakin jauh

Terdapat bentuk

Terdapat bentuk

density rim

density rim

(lingkaran / pinggiran

(lingkaran / pinggiran

kepadatan) = kepadatan tertinggi di sekeliling CBD

kepadatan) = kepadatan tertinggi di sekeliling CBD

Crater Effect

Crater Effect

(efek kawah/lubang) = kepadatan penduduk

(efek kawah/lubang) = kepadatan penduduk

yang ditekan di CBD

yang ditekan di CBD

(23)

KEPADATAN PENDUDUK

KEPADATAN PENDUDUK--03

03

Gambaran Kepadatan Penduduk berubah

Gambaran Kepadatan Penduduk berubah--ubah dari

ubah dari

waktu ke waktu

waktu ke waktu

Kota

Kota--kota abad XIX, penduduknya lebih rapat

kota abad XIX, penduduknya lebih rapat

(kompak) & kemiringan kurvanya cukup curam

(kompak) & kemiringan kurvanya cukup curam

(dengan jarak yang semakin jauh dari pusat kota)

(dengan jarak yang semakin jauh dari pusat kota)

(dengan jarak yang semakin jauh dari pusat kota)

(dengan jarak yang semakin jauh dari pusat kota)

– Kota

Kota--kota modern di Amerika Utara memiliki

kota modern di Amerika Utara memiliki

kepadatan penduduk Pusat Kota yang lebih rendah

kepadatan penduduk Pusat Kota yang lebih rendah

dari abad XIX & konsentrasi penduduk daerah

dari abad XIX & konsentrasi penduduk daerah

pinggiran yang relatif lebih tinggi

pinggiran yang relatif lebih tinggi

Kurva

Kurva

Cenderung semakin rata

Cenderung semakin rata

– Kota

Kota--kota di Eropa kondisinya berbeda :

kota di Eropa kondisinya berbeda :

Kepadatan penduduk di pusat kota cenderung bertumbuh secara Kepadatan penduduk di pusat kota cenderung bertumbuh secara

proporsional terhadap kepadatan di wilayah pinggiran proporsional terhadap kepadatan di wilayah pinggiran

Tingkat penurunan kepadatan penduduk (sejalan dengan Tingkat penurunan kepadatan penduduk (sejalan dengan

pertambahan jarak dari pusat kota) relatif konstan pertambahan jarak dari pusat kota) relatif konstan

(24)

AMERIKA UTARA

13.10.2010 13.10.2010

(25)

D e n s it y North America D e n s it y Europe

Evolution of Urban Densities in

North America and Europe

r(NA) r(E) D e n s it y Distance I II III IV De n s it y Distance I II III IV

I - Prior to mechanized transport

II - Early forms of mechanized transport (tramways)

III- Diffusion of motor vehicles (buses, automobiles)

(26)

KEPADATAN PENDUDUK

KEPADATAN PENDUDUK--04

04

Perbedaan Kepadatan disebabkan : Perbedaan Kepadatan disebabkan :

Perencanaan Kota & Zoning yang lebih bagus di EropaPerencanaan Kota & Zoning yang lebih bagus di Eropa

Kurang tersedianya lahan yang murah yang bisa dibangun di EropaKurang tersedianya lahan yang murah yang bisa dibangun di Eropa

Ketidaktergantungan pada mobil pribadi di eropaKetidaktergantungan pada mobil pribadi di eropa

Rangsangan untuk melakukan sub urbanisasi lebih rendah di EropaRangsangan untuk melakukan sub urbanisasi lebih rendah di Eropa

13.10.2010 13.10.2010

Menjadikan kotaMenjadikan kota--kota di Eropa lebih Kompakkota di Eropa lebih Kompak

Batas Kota di Eropa lebih jelas terlihatBatas Kota di Eropa lebih jelas terlihat

Sehingga kota

(27)

KOTA KECIL BIASANYA LEBIH KOMPAK DP

KOTA KECIL BIASANYA LEBIH KOMPAK DP

KOTA BESAR

KOTA BESAR

Kota Kecil punya kemiringan kurva

Kota Kecil punya kemiringan kurva

kepadatan penduduk lebih curam

kepadatan penduduk lebih curam

kepadatan penduduk lebih curam

kepadatan penduduk lebih curam

Kota Kecil punya kepadatan penduduk di

Kota Kecil punya kepadatan penduduk di

pusat kota relatif lebih besar krn fungsi

pusat kota relatif lebih besar krn

fungsi--fungsi kegiatan di pusat masih kurang

fungsi kegiatan di pusat masih kurang

terspesialisasi (

terspesialisasi (

less specialized non

less specialized non

residential functions

residential functions

) sehingga penduduk

) sehingga penduduk

bisa b’tempat tinggal di pusat kota

bisa b’tempat tinggal di pusat kota

(28)

Kota Berpenduduk

50.000

13.10.2010 13.10.2010

Kota Berpenduduk

250.000

(29)

13.10.2010 13.10.2010

GAMBARAN KEPADATAN PENDUDUK DI WILAYAH METROPOLITAN DG JUMLAH PENDUDUK ≥ 2 JUTA JIWA (di Amerika Utara)

1. HIGH –RISE APARTMENTS AND PUBLIC HOUSING 2. LOWER-DENSITY APARTMENTS

3. DETACHED SINGLE-FAMILY UNITS, DUPLEXES, & CONDOMINIUMS 4. SINGLE-FAMILY DETACHES

(30)

Kelompok Tugas

Kelompok Tugas

Perencanaan Guna Lahan

Perencanaan Guna Lahan

Kelompok 1 :

Kelompok 1 : Kel. Kuala Bekala (Kec.

Kel. Kuala Bekala (Kec.

Medan Johor)

Medan Johor)

13.10.2010 13.10.2010

Kelompok 2 :

Kelompok 2 : Kel. Sunggal (Kec.

Kel. Sunggal (Kec.

Medan Sunggal)

Medan Sunggal)

Kelompok 3 :

Kelompok 3 : Kel. Kampung Baru (Kec.

Kel. Kampung Baru (Kec.

Medan Maimoon)

Medan Maimoon)

(31)

Tugas kelompok

Tugas kelompok

1.

1.

Buatkan gambar guna lahan eksisting

Buatkan gambar guna lahan eksisting

fasilitas yang ada

fasilitas yang ada

klasifikasi.

klasifikasi.

2.

2.

Rencana Kota (RSSW)

Rencana Kota (RSSW)

Rencana Guna

Rencana Guna

Lahan yang ada.

Lahan yang ada.

Lahan yang ada.

Lahan yang ada.

3.

3.

Bandingkan antara LU eksisting dengan

Bandingkan antara LU eksisting dengan

RSSW

RSSW

Legal (sesuai/tidak)

Legal (sesuai/tidak)

4.

4.

Rencanakan ulang Pola Land Use dan

Rencanakan ulang Pola Land Use dan

jaringan jalan

jaringan jalan

argumen dan

argumen dan

keterangan.

Gambar

Gambar Nilai LahanGambar Nilai Lahan
Grafik Kepadatan Penduduk  Grafik Kepadatan Penduduk   -- Jarak dr Pusat KotaJarak dr Pusat Kota

Referensi

Dokumen terkait

Ciri-ciri anak usia dini yang berjiwa kreatif adalah (Mulyasa, 2012) : a.) senang menjelajahi lingkungan, mengamati dan memegang sesuatu, mendekati segala macam tempat, haus akan

Judul : Kesesuaian Antara Karakteristik Individu Dengan Karakteristik Pekerjaan Menggunakan Metode DISC (Studi Kasus Pada Hotel Citradream Semarang).. Semarang, 13

Maka dari itu penulis mengkombinasikan kedua metode tersebut yaitu metode Enkripsi dan metode Kombinasi untuk melihat manakah cara yang lebih efisien digunakan

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian tugas akhir Tesis dengan judul PENGUATAN AL-AKHLAK AL-KARIMAH MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM PTKI Studi Multisitus

Karena pada dasarnya, pendidikan Amerika mengikuti konsep desentralisasi pendidikan, sebagaimana yang terjadi di Indonesia sekarang ini, yang memberikan kewenangan

Mengacu pada berbagai pengertian dan definisi tentang pendidikan dan karakter secara sederhana dapat diartikan bahwa pendidikan karakter adalah upaya sadar yang

Bahan yang digunakan pada penelitian ini berupa data rekam medik dari riwayat penggunaan antibiotik pasien ISK, data kultur bakteri, dan data hasil uji sensitivitas bakteri