• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIVASI SISWA MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 KABUPATEN BATANGHARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MOTIVASI SISWA MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 KABUPATEN BATANGHARI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

i

ARTIKEL ILMIAH

MOTIVASI SISWA MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT

PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 KABUPATEN BATANGHARI

OLEH

RIAN DIMAS JUNIANTO

NIM A1D408151

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

▸ Baca selengkapnya: download program kerja ekstrakurikuler pencak silat smp

(2)

ii

MOTIVASI SISWA MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT

PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 KABUPATEN BATANGHARI

Oleh: “Rian Dimas Junianto”

Prodi Porkes,Jurusan Ilmu Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

ABSTRAK

Rian Dimas Junianto. 2013. Motivasi Siswa Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pencak Silat pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 27 Kabupaten Batanghari, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing (I) Drs. Firman Khaidir, M.Si. Pembimbing (II) Ugi Nugraha, S.Pd.

Kata kunci: Motivasi, Kegiatan Ekstrakurikuler, Pencak Silat

Olahraga pencak silat merupakan salah satu kegiatan ekstrakukikuler di sekolah. Tujuan ideal pendidikan melalui olahraga pencak silat juga bersifat menyeluruh sebab bukan hanya mencakup aspek fisik saja, tetapi juga aspek lainya yang mengandung aspek moral, sosial dan emosional. pencak silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesia. Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler pencak silat ini didasari oleh motivasi, namun motivasi yang dimiliki oleh siswa berbeda-beda. siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler pencak silat karena kebutuhannya untuk berprestasi, atau karena kebutuhannya untuk beafiliasi dengan guru dan siswa lainnya yang mengikuti kegiatan tersebut atau bahkan mengikuti kegiatan tersebut karena kebutuhannya untuk berkuasa.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui motivasi siswa mengikuti kegiatan ekstra kurikuler pencak silat pada siswa kelas VIII SMP Negeri 27 Kabupaten Batanghari dan untuk mengetahui motivasi yang paling dominan yang mendorong siswa mengikuti kegiatan ekstra kurikuler pencak silat pada siswa kelas VIII SMP Negeri 27 Kabupaten Batanghari.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Data yang akan dipergunakan pada penelitian ini adalah data primer, yaitu berupa data tentang motivasi siswa mengikuti kegiatan ekstra kurikuler pencak silat di SMP Negeri 27 Kabupaten Batanghari. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket, setelah instrumen tersusun dilakukan pertimbangan dan uji coba untuk penyempurnaannya sehingga terbentuklah instrumen yang baku dalam penelitian ini, kemudian baru disebarkan kepada siswa sebagai responden. Data yang dikumpulkan, disusun dan dianalisis secara statistik dengan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus persentase.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan motivasi siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pencak silat tergolong tinggi dengan rata-rata persentase skor jawaban siswa sebesar 70,45%. Kebanyakan siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan dorongan akan aktualisasi diri, hal ini dapat dilihat dari persentase setiap indikator motivasi siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata jumlah skor siswa yang teringgi yaitu pada aspek kebutuhan akan aktualisasi diri.

(3)

iii

I. PENDAHULUAN

Dalam undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada Bab III pasal 3 menjelaskan bahwa: ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Pendidikan jasmani dan olahraga pada hakikatnya adalah pendidikan secara keseluruhan yang mencakup aspek mental dan fisik secara terpadu yang diharapkan mampu membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditandai dengan adanya pengembangan aspek-aspek kognitif, afektif, psikomotor, sosial dan emosional yang terpadu dan berkaitan secara mendalam.

II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Olahraga Pencak silat

Pencak silat atau silat (berkelahi menggunakan teknik pertahanan diri) ialah seni beladiri Asia yang berakar dari budaya melayu. Seni beladiri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunai, dan Singapura tapi bisa pula ditemukan dalam berbagai variasi di berbagai Negara sesuai dengan panyebaran suku melayu, seperti di Filipina Selatan dan Thailand. Berkat peranan para pelatih asal Indonesia.

2. Motivasi

Motivasi berasal dari kata motive yang artinya segalah daya yang mendorong seorang untuk melakukan ses uatu. Nasution, (1995:75). Sedangkan Menurut Surya, (2008); “Motivasi adalah kekuatan yang melebihi kemampuan logika. Dengan motivasi yang ia punya, seseorang dapat melakukan pekerjaan yang bergitu besar. Spirit, sebagimana motivasi, dapat mengubah sesuatu yang kita fikir mustahil menjadi mungkin”.Berdasarkan pengertian di atas bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi pada individu yang menghasilkan daya penggerak untuk melakukan sesuatu.

3.Pengertian Motivasi

Berbicara motivasi tidak lepas dari perkataan motif. Secara morfologi, Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan pengertian motif dan motivasi sebagai berikut. Motif adalah kata benda yang artinya pendorong, sedangkan motivasi adalah kata kerja yang artinya mendorong. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya pengerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-sat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak.

(4)

iv 4. Belajar dan hasil Belajar

Belajar sebagai suatu perubahan yang bertahan lama dalam kehidupan individu yang tidak dibawa sejak lahir atau warisan.seiring pendapat Dinata, (2003:45) mengemukakan “Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan. Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan,bahwa belajar itu adalah proses pembaharuan yang dialamai oleh individu yang diperolehnya secara langsung bukan bawaan sejak lahir atau warisan keturunan namun berdasarkan latihan dan pengalaman yang memungkinkan mereka jadi terampil.

5. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, kegiatan diartikan sebagai akivitas, keaktifan : usaha yang sangat giat (Poerwodarminto, 2002). Ekstrakurikuler dalam kamus besar bahasa Indonesia mempunyai arti kegiatan yang bersangkutan di luar kurikulum atau di luar susunan rencana pelajaran (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1989). Secara sederhana istilah kegiatan ekstrakurikuler mengandung pengertian yang menunjukan segala macam, aktifitas di sekolah atau lembaga pendidikan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran.

Pengertian ekstrakurikuler menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:291) dalam Mujihartono (2009) yaitu:”suatu kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa”. Kegiatan ekstrakurikuler sendiri dilaksanakan diluar jam pelajaran wajib. Kegiatan ini memberi keleluasaan waktu dan memberikan kebebasan pada siswa, terutama dalam menentukan jenis kegiatan yang sesuai dengan bakat serta minat mereka.

III. METODOLOGI PENELITIAN

. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu (Suryabrata, 2008: 75).

Survei merupakan bagian dari studi deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui status atau gejala dan menentukan kesamaan status dengan cara

Data yang dikumpulkan, disusun dan dianalisis secara statistik dengan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus P sebagai berikut:

% 100 x N F P Keterangan:

(5)

v

P = Persentase

F = Jumlah frekuensi

N = Jumlah keseluruhan responden

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada Bab ini akan dikemukakan hasil penelitian yang telah penulis lakukan dan pembahasan terhadap hasil penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui motivasi siswa mengikuti mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pencak silat

2. Untuk mengetahui motivasi yang paling dominan yang mendorong siswa Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pencak silat.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa, motivasi siswa kelas VIII SMP Negeri 27 Kabupaten Batanghari mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pencak silat tergolong tinggi dengan rata-rata persentase skor jawaban siswa sebesar 70,45%. Kebanyakan siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan dorongan akan aktualisasi diri, hal ini dapat dilihat dari persentase setiap indikator motivasi siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata jumlah skor siswa yang teringgi yaitu pada aspek kebutuhan akan aktualisasi diri. Sementara itu, skor terendah terdapat pada indikator motivasi mengenai kebutuhan sosial. Hal ini menunjukkan bahwa dorongan kebutuhan sosial bukan merupakan faktor utama yang menjadi motivasi siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pencak silat

2.Saran

Sehubungan dengan kesimpulan yang telah diambil, maka kepada pengajar olahraga khususnya di SMP Negeri 27 Kabupaten Batanghari, disarankan hal-hal berikut :

1. Dalam upaya memotivasi siswa supaya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pencak silat di sekolah dapat dilakukan dengan memberikan gmbaran mengenai bakat, minat dan kemampuan serta prestasi yang bisa dicapai siswa dengan mengikuti kegiatan ekstrakur 2. Dalam upaya untuk memotivasi siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pencak silat

perlu adanya perhatian khusus mengenai kebutuhan siswa terutama pada aspek kebutuhan akan aktulisasi diri, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan badaniyah dan kebutuhan akan penghargaan yang terbukti merupakan faktor yang menjadi pendorong siswa mengikuti kegiatan tersebut

(6)

vi

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, M, T. 2007. Metode Penelitian. Universitas Terbuka. Jakarta.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta. Rineka Cipta

Dinafi, Y, Remi Novita dan Faisal Chan. 2006. Pencak Silat. Universitas Jambi. Jambi.

Djamarah, Bahri Syaiful. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Handoko, T. Hani. 2001 Manajemen Personalia & Sumber Daya. Manusia, Liberty Yogyakarta.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Bandung: FPOK UPI.

Hidayat, R. 2010. Membela Diri Dengan Pencak Silat. Jakarta: PT Wadah Ilmu.

Husdarta, dkk. 2000. Hand Out Psikologi Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Manullang, M. 2001. Manajemen Personalia, Edisi Revisi, Ghalia Indonesia,

Matjan, Bastinus N. 2008. Bahan Ajar Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Mata Kuliah Kesehatan Olahraga. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Mudjihartono. 2009. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga Softball Terhadap Tingkat Kecerdasan Emosional Siswa SMAN 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Notosoejitno. 2001. Pemahaman Tentang Pencak Silat. Buletin Gema Pencak Silat. Jakarta : Pondok Pustaka Padepokan Pencak Silat Indonesia.

(7)

vii

Siswanto, Bedjo. Produktivitas dan Penerapan, LSIUP 1987.

Sucipto. 2001. Pendekatan Keterampilan Teknis Dalam Pembelajaran Pencak Silat Konsep Dan Metode. Jakarta Pusat: Direktorat Jenderal Olahraga.

Syukur, A. 1998. Pendekatan Keterampilan Teknis Dalam Pembelajaran Pencak Silat

Konsep Dan Metode. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga.

http://winarno.staff.fkip.uns.ac.id. Diakses 4 September 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Dari deskripsi hasil penelitian yang dilakukan tentang motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis di SMP Negeri 1 Tempel diperoleh hasil

Penelitian bertujuan untuk mengetahui Peningkatan VO2 Max Siswa dengan Menggunakan Permainan Tradisional Di SMP Negeri 26 Purworejo Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Pencak

Motivasi siswa putri SMP Negeri 1 Cerme dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli yang tergolong sangat tinggi adalah agar badan kuat, agar kemampuan

Sedangkan untuk minat siswa mengikuti ekstrakurikuler pencak silat memperoleh nilai mean 89,20 yang masuk kedalam kategori “sangat tinggi” dari kategori tersebut dapat

Dari hasil dan pembahasan tersebut dapat diketahui bahwa motivasi peserta ekstrakurikuler pencak silat di SMA Negeri 1 Cerme dapat dibilang sudah baik dengan

Dengan memperhatikan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sukoharjo yang mengikuti

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi kegiatan ekstrakurikuler pencak silat membentuk karakter mandiri pada siswa MI Tarbiyatul Islamiyah Sungai Bakung

Berdasarkan hasil penelitian untuk Motivasi Siswa Kelas X IPA dan X IPS MAN 1 Batanghari secara keseluruhan diperoleh data sebagai berikut: Tabel 1 Motivasi siswa mengikuti