• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan dana secara sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan dana secara sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pemenuhan kebutuhan dana pada dasarnya dapat dibedakan antara cara pemenuhan kebutuhan dana secara sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing aktiva yang harus dibiayai dan cara pemenuhan kebutuhan dana secara keseluruhan dengan memandang semua kebutuhan sebagai satu kesatuan atau satu kelompok. Apabila dalam memenuhi kebutuhan dana itu masih mendasarkan pada kebutuhan masing-masing aktiva secara individual dikatakan bahwa masih menggunakan sistem pembelanjaan partial. Dengan demikian sistem pembelanjaan partial adalah sistem pemenuhan kebutuhan dana yang mendasarkan pada perputaran dan waktu terikatnya dana pada masing-masing aktiva secara individual. Sistem ini menggunakan prinsip bahwa kebutuhan dana untuk setiap aktiva atau setiap macam kebutuhan, harus dibiayai dengan dana sendiri-sendiri yang sesuai dengan jumlah dana dan lamanya kebutuhan. Dengan demikian, berarti bahwa jumlah dana yang digunakan oleh perusahaan terdiri dari beberapa macam dana atau kredit yang berbeda-beda baik dalam jumlah, lama waktunya, maupun dalam saat kapan kredit tersebut harus dibayar kembali (Riyanto, 1995:188).

Keputusan pendanaan perusahaan terkait keputusan tentang bentuk dan komposisi sumber dana yang akan dipergunakan oleh perusahaan (Husnan dan Pudjiastuti, 2002:277). Struktur modal merupakan komposisi ekuitas dan hutang

(2)

pada suatu perusahaan yang sering dihitung berdasarkan besaran relatif berbagai sumber pendanaan.

Struktur modal sangat penting bagi perusahaan karena menyangkut kebijakan penggunaan sumber dana yang paling menguntungkan. Sumber dana dapat diperoleh dari sumber internal dan sumber eksternal, oleh karena itu struktur modal adalah salah satu keputusan keuangan yang berhubungan dengan pencapaian tujuan perusahaan. Manajer keuangan harus dapat meningkatkan struktur modal perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk menunjang perusahaan dalam pengambilan keputusan mengenai penentuan sumber pendanaan yang akan digunakan dalam pengelolaan usaha perusahaan.

Dalam menentukan sumber dana mana yang akan dipilih, perusahaan harus mempertimbangkan dengan matang dan baik agar diperoleh kombinasi struktur modal yang optimal. Perusahaan yang mempunyai struktur modal yang optimal, sesuai dengan target dan karakter perusahaan, akan menghasilkan tingkat pengembalian yang optimal pula. Sebagaimana diketahui struktur modalnya, yakni dengan menghubungkan elemen aktiva disatu pihak dengan elemen-elemen pasif di pihak lain, maka diperoleh banyak gambaran tentang keadaan finansial suatu saat tertentu, karena profitabilitas merupakan kemampuan dan sumber yang ada, baik modal sendiri maupun modal asing.

Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi keuangan perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan. Kesalahan dalam besarnya hutang maka beban tetap yang harus ditanggung oleh

(3)

perusahaan semakin besar yang akan menambah risiko tidak dapat membayar beban bunga atau angsuran hutang perusahaan.

Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam menentukan struktur modal perusahaan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komposisi struktur modal perusahaan diantaranya stabilitas penjualan, struktur aktiva,

leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap

manajemen, ukuran perusahaan, dan fleksibilitas keuangan (Brigham dan Houston, 2011:39-41).

Daerah Bangil, Kabupaten Pasuruan memiliki potensi yang baik dalam bidang bordir. Bangil adalah suatu kota kecil yang menjadi jalur lintas propinsi Surabaya-Bayuwangi, kota ini memiliki banyak ragam cerita dan sejarah serta produk-produk unggulan berkelas yang sudah menjadi legenda, salah satunya yakni kerajinan bordir yang sudah melegenda, sehingga menjadikan Bangil Kota Bordir. Daerah Bangil, banyak perempuan yang secara aktif mencari nafkah. Dalam keadaan terbatasnya peluang bekerja dan kecilnya jumlah perempuan yang bekerja ternyata di Bangil banyak ditemui industri rumah tangga kerajinan bordir, dimana selain menjadi pekerja, perempuan juga menjadi pengusaha.Dalam industri kerajinan bordir, maka dibentuklah ASPENDIR (Asosiasi Pengusaha Bordir), dengan adanya ASPENDIR ini, pengrajin dapat dengan mudah memperoleh customer lebih banyak lagi. Kerajinan bordir tersebut menghasilkan produk berupa kebaya, busana muslim, blues dan baju koko dengan berbagai motif bordiran. Perlu disadari bahwa generasi bordir ini masih sedikit lambat, karena walaupun keterampilan bidang ini sangat sederhana dan mudah dipelajari,

(4)

tetapi membutuhkan waktu yang relatif lama.Keterampilan ini identik dengan seni sehingga dibutuhkan ekstra konsentrasi, kesabaran, niat dan semangat dari seorang pengrajin bordir.Namun, ada beberapa permasalahan yang dihadapi IKM bordir di Sentra Bordir ini yaitu kurangnya modal.Akses IKM terhadap institusi keuangan atau pendanaan memang masih relatif terbatas.

Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Timur, Industri Kecil Menengah (IKM) berperan besar bagi perkembangan sektor industri ekonomi Jawa Timur. Pada tahun 2011, Industri mikro dan kecil di Jawa Timur tumbuh 9,69 persen dibanding tahun 2010 atau lebih besar dari pertumbuhan nasional mencapai 4,71 persen. Batik, produk kulit, dan industri makanan olahan khas berbasis agro menjadi produk unggulan pada sektor IKM Jawa Timur.

IKM bordir sangat membantu perekonomian masyarakat Kabupaten Pasuruan, terutama para pengrajin bordir.Terbukti bahwa semakin meningkatnya unit IKM Bordir dan tenaga kerja di IKM Bordir Kabupaten Pasuruan. Peluang usaha bordir di Kabupaten pasuruan memiliki peluang besar terutama setelah kota Bangil diresmikan menjadi Bangil kota Bordir. hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Kabupaten Pasuruan yakni Disperindag sangat membantu dalam pembinaan IKM Bordir, sehingga IKM Bordir sangat berkembang dengan baik dari tahun ke tahun. Berikut adalah grafik yang menunjukkan perkembangan IKM Bordir Kabupaten Pasuruan dari tahun 2011 sampai tahun 2014, antara lain sebagai berikut:

(5)

Tabel 1.1

Data Perkembangan IKM Bordir Kabupaten Pasuruan

Tahun Unit Tenaga Kerja

2011 546 12.884

2012 561 12.929

2013 576 12.974

2014 591 13.019

Sumber: Disperindag Kabupaten Pasuruan

Objek penelitian mengenai struktur modal yakni di daerah Bangil Kabupaten Pasuruan. Pengambilan Sentra Bordir Bangil sebagai objek penelitian dikarenakan ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada IKM Sentra Bordir yang ada di daerah Bangil.Penelitian ini unik karena meneliti IKM yang paling unggul di Bangil dan memiliki produk unggulan yang berkualitas baik.Permasalahan yang dihadapi IKM Bordir ini kekurangan modal, untuk itu dilakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal untuk memperbaiki modal IKM Bordir ini agar tetap terjaga dengan baik modalnya, sehingga IKM Bordir ini dapat mempertahankan kualitas dari produknya jika struktur modalnya tepat.Oleh karena itu variable-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini ada tujuh variabel bebas, yaitu likuiditas, struktur aktiva, pertumbuhan asset, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan penjualan.Variabel ini sering digunakan di penelitian terdahulu, namun objek yang digunakan berbeda.

Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal telah banyak dilakukan.Namun dari beberapa peneliti terdahulu terdapat ketidaksamaan hasil penelitian.Dimana sebuah faktor yang terbukti berpengaruh pada penelitian lainnya. Hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal antara lain dilakukan oleh Ali (2012), Laksmi (2010), Glenn, Herlina dan Rini

(6)

(2011) menyatakan bahwa risiko bisnis tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan penelitian Ruben (2013) berpengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal.

Penelitian yang dilakukan oleh Ali (2012), Dwi (2009), dan Ruben (2013) bahwa likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Ali (2012) menyatakan bahwa struktur aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Glenn, Herlina dan Rini (2011), Rika dan Erman (2011), Dwi (2009), Hasni (2013), serta Joni dan Lina (2010) menyatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal.Penelitian yang dilakukan oleh Laksmi (2010), Raden (2012), serta Jono dan Lina (2010) menyatakan bahwa pertumbuhan aset berpengaruh terhadap sturktur modal.

Penelitian yang dilakukan oleh Raden (2012), Joni dan Lina (2010) menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Laksmi (2010), Dwi (2009), Ruben (2013) dan Hasni (2013) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal.

Penelitian yang dilakukan oleh Ali (2012), Laksmi (2010), Joni dan Lina (2010) menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Rika (2011), Glenn, Herlina dan Rini (2011), Dwi (2009), dan Ruben (2013) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal.

(7)

Penelitian yang dilakukan oleh Rika dan Erman (2011) menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ruben (2013) dan Raden (2012) menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap struktur modal.

Berdasarkan beberapa teori dan temuan hasil peneliti terdahulu, maka penelitian ini ingin mengambil judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Industri Kecil Menengah (IKM) Sentra Bordir Bangil Periode 2009 – 2013.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakahlikuiditas, struktur aktiva (tangibility asset), pertumbuhan aset, profitabilitas, ukuran perusahaan (Size), dan pertumbuhan penjualan

(growth sales) dapat berpengaruh secara simultan terhadap struktur modal

IKM Sentra Bordir Bangil?

2. Apakah likuiditas, struktur aktiva (tangibility asset), pertumbuhan aset, profitabilitas, ukuran perusahaan (Size), dan pertumbuhan penjualan

(growth sales), dapat berpengaruh terhadap struktur modal IKM Sentra

Bordir Bangil?

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian adalah untuk sebagai berikut:

(8)

1. Untuk mengetahui pengaruh simultan variabel likuiditas, struktur aktiva

(tangibility asset), pertumbuhan aset, profitabilitas, ukuran perusahaan

(Size), dan pertumbuhan penjualan (growth sales)terhadap struktur modal IKM Sentra Bordir Bangil.

2. Untuk mengetahui pengaruh parsial variabel likuiditas, struktur aktiva

(tangibility asset), pertumbuhan aset, profitabilitas, ukuran perusahaan

(Size), dan pertumbuhan penjualan (growth sales), yang berpengaruh

dominan pada struktur modal IKM Sentra Bordir.

1.4Manfaat Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah: 1. Bagi pengusaha IKM

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan rujukan dalam pembuatan keputusan mengenai Struktur Modal yang dipilih sehingga terbentuk keputusan yang efektif yaitu manajemen struktur modal yang memadukan sumber- sumberdanapermanen yang digunakan perusahaan untuk operasionalnya yang akan memaksimumkan nilai perusahaan.

2. Bagi Bank

Diharapkan penelitian ini bisa dijadikan sebagai pertimbangan atau acuan dalammenentukan tingkat suku bunga pinjaman bagi perkembangan IKM. 3. Bagi Akademis/ Peneliti

Bagi peneliti yang ingin melakukan kajian di bidang yang sama, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dan memberikan landasan pijak untuk penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Pada novel Umibe no Kafka, terlihat masalah oedipus yang dialami tokoh utama disebabkan beberapa hal, yaitu hubungan yang tidak akrab dengan ibunya yang telah meninggalkannya

Dalam kajian ini, dua buah makmal komputer yang mempunyai susun atur pod dan susun atur berpasangan dikaji daripada aspek persekitaran fizikal, interaksi sosial dan inovasi yang

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada dan hasil observasi yang dilakukan penulis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Perum Perhutani KPH

Rasyid Ridha memaparkan pendapatnya bahwa umat Muslim tetap membutuhkan seorang khalifah yang mengerti dengan jelas bagaimana peran agama dalam kehidupan duniawi, namun

Republik Indonesia bertugas : Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan;

Dapat dipastikan sisa tutupan hutan di lahan gambut yang berada di fungsi kawasan produksi (Hutan Produksi Tetap, Hutan Produksi Terbatas dan Hutan Produksi Konversi) dan

Sehingga untuk mencapai hasil yang maksimal baik kualitas maupun kuantitas usaha persuteraan alam pada tingkat produksi kokon sebagai produksi pertama, daun murbei

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan anugerahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul