• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN TAUHID DENGAN SIKAP BIRRUL WALIDAIN SISWA KELAS II MTs NEGERI (FILLIAL) TULUNG KLATEN TAHUN AJARAN 2 0 0 5 2 0 0 6

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN TAUHID DENGAN SIKAP BIRRUL WALIDAIN SISWA KELAS II MTs NEGERI (FILLIAL) TULUNG KLATEN TAHUN AJARAN 2 0 0 5 2 0 0 6"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

Perpustakaan STAIN Salatiga

m w im h k i

07TD1010842.01

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN TAUHID

DENGAN SIKAP BIRRUL WALIDAIN SISWA

KELAS II MTs NEGERI (FILLIAL) TULUNG

KLATEN TAHUN AJARAN 2 0 0 5 / 2 0 0 6

S K R I P S I

D i a j u k a n U n t u k M e m e n u h i K e w a j i b a n d a n M e l e n g k a p i S y a r a t G u n a M e m p e r o l e h G e l a r S a r j a n a S t r a t a I

D a l a m I l m u T a r b i y a h

NIM : 114 0 4 0 2 3

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(2)

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721

Website: ww\\\.s!oinsalati2a. ac. id Emd\\\achninistrasi(tistainsalatiza.cic.id

DEKLARASI

Bismilahirrah man irralt im

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah

diterbitkan. Demikiran juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan.

Apabila di kemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran

orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggungj awabkan keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqasah

skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 22 Februari 2007

Penulis

Saptarmi Utami

NIM. 114 03 011

(3)

D E P A R T E M E N A G A M A Rl

S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

.//. Stallion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudara : SAPTARINI UTAM1 dengan Nomor Induk

Mahasiswa : 114 04 023 yang berjudul : “HUBUNGAN ANTARA

PEMAHAMAN TAUH1D DENGAN SIKAP B/RRUL WALIDAIN S1SWA KELAS II MTs NEGERI (FILLIAL) TULUNG KLATEN TAHUN AJARAN 2005 / 2006”. Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari :

Sabtu, 28 Februari 2007 M yang bertepatan dengan tanggal 10 Shafar 1428 H

dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam 1 lmu Tarbiyah.

Salatiga,

Panitia Ujian

Ketua Sidang

28 Februari 2007 M

10 Shafar 1428 H

Sekretaris Sidang

Drs. I)ioko ftutono

(4)

Drs. Djuz'an, M.Hum

DOSEN STAIN SALATIGA

N O T A P E M B IM B IN G

Lamp : 3 eksemplar

Hal : Naskah skripsi

Saudari Saptarini Utami

Kepada

Yth. Ketua STAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka

bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari:

Nama : SAPTARINI UTAMI

NIM : 114 04 023

Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam

Judul : HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN TAUHID

DENGAN SIKAP BIRRUL WALIDAIN SISWA

KELAS II MTs NEGERI TULUNG KLATEN

TAHUN AJARAN 2005/2006.

Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu 'alaikum, Wr, Wb

(5)

MOTTO

Setiap individu mempunyai f{e[e6ifian tersendiri.

AkgtadaCah kehidupan, kgtau akgCitu hiking terjadiCah kematian.

(6)

Skripsi ini penutis persemSafikgn

untu^

1. (Bapa

£

dan I6u tercinta yang

dengan seCuruf pengor6anannya

teCaf mengukir segaCa asa, cita dan

fiarapan.

2. %g^a^ dan fldikj^u tersayang yang

senantiasa mem6eri£an dorongan

dan motivasi

3. deman-teman

maHasiswa

dan

aCmamater

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat-Nya yang tiada

terhingga kepada seluruh makhluk, zat tempat bergantung dan memohon segala

hal dalam kehidupan. Sholawat dan salam kita sanjungkan kepada beliau Nabi

Agung Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah

menghantarkan manusia pada jalan yang benar sesuai dengan perintah dan

petunjuk Allah SWT.

Penulisan skripsi ini tak mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa

ada bantuan, dorongan serta bimbingan dari pihak-pihak tertentu yang terkait.

Namun, kebahagiaan tentu tidak dapat di sembunyikan dari terselesaikannya

penulisan skripsi ini.

Tak lupa penulis ucapankan banyak terima kasih yang sedalam-dalamnya

dan setulusnya atas semua bantuan, bimbingan dan partisipasinya, khususnya

kepada:

1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Drs. Joko Sutopo selaku Ketua Progdi Tarbiyah Ekstensi.

3. Bapak Drs. Djuz'an, M.Hum selaku pembimbing dalam penulisan skripsi ini

yang telah memberikan bimbingan dengan penuh perhatian dan kesabaran.

4. Bapak dan Ibu Dosen yang dengan tulus mendidik dan memberikan jasanya

dalam menuntut ilmu di STAIN Salatiga.

(8)

penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu, kakak-kakakku yang telah memberikan dorongan moril

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Tak lupa teman-teman Dot.Com yang juga telah membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman sekelasku dan semua pihak yang telah membantu dan

memberikan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Akhimya penulis hanya dapat berdoa kepada Allah SWT, semoga semua

amal baik dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis senantiasa mendapat

balasan yang berlipat ganda dan selalu mendapatkan hidayah serta ridho dari-Nya.

Amin.

Dengan berbagai keterbatasan pengetahuan dan lainnya yang dimiliki

penulis, tentunya dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangannya.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis

harapkan. Semoga skripsi ini dapat membawa manfaat, barokah bagi penulis

khususnya dan segenap pembaca pada umumnya, serta bermanfaat bagi nusa,

bangsa dan negara.

Amin - amin yarobbal 'alamin

Salatiga, 22 Februari 2007

Penulis

Saptarini Utami

NIM: 114 04 023

(9)

D A F T A R I S I

HALAMANJUDUL... 1

HALAMAN DEKLARASI... “ HALAMAN NOTA PEMBIMBING... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

HALAMAN MOTTO... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Penegasan Istilah... 3

C. Pokok Masalah... 5

D. Tujuan Penelitian... ... 5

E. Hipotesis... 6

F. Metode penelitian ... 6

G. Sistematika Penulisan Skripsi... 9

BAB II LANDASAN TEORI A. Masalah Pemahaman Tauhid/Keimanan... 11

B. Masalah Sikap Birrul Walidain... 25

1. Pengertian Sikap Birru Walidain... 25

2. Batas-Batas Berbuat Baik Kepada Orang tua... 28

(10)

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya MTs Negeri (Fillial) Tulung Klaten... 34

B. Struktur Organisasi MTs Negeri (Fillial) Tulung... 35

C. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan... 37

D. Sarana dan Prasarana... 39

E. Data Responden... 40

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pertama ... 46

B. Analisa Kedua... 53

C. Analisa Ketiga... 60

D. Analisa Keempat... 60

E. Analisa Lanjutan... 64

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 65

B. Saran ... 66

C. Penutup... 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFAR RIWAYAT HIDUP

(11)

D AFTAR T ABEL

STRUKTUR ORGANISASI MTs NEGERI (FILLIAL) TULUNG KLATEN

KEADAAN GURU, MTs NEGERI (FILLIAL) TULUNG TAHUN 2005/2006

JUMLAH SISWA MENURUT KELAS DAN JENIS KELAMIN TAHUN AJARAN 2005/2006

KEADAAN PEGAWAI TATA USAHA ADMINISTRASI MTs NEGERI (FILLIAL) TULUNG TAHUN AJARAN 2005/2006

KEADAAN GEDUNG DAN SARANA SEKOLAH

DAFTAR NAMA RESPONDEN HASIL ANGKET TINGKAT PEMAHAMAN TAUHID

DAFTAR NAMA RESPONDEN HASIL ANGKET TINGKAT PEMAHAMAN BIRRUL WALIDAIN

DAFTAR HASIL ANGKET TENTANG TINGKAT PEMAHAMAN TAUHID

DAFTAR NILAI TENTANG DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG TINGKAT PEMAHAMAN TAUHID

DISTRIBUSI FREKUENSI JAWABAN TINGKAT PEMAHAMAN TAUHID

DAFTAR NILAI RATING SCALE TENTANG SIKAP BIRRUL WALIDAIN

DAFTAR TENTANG DISTRIBUSI

(12)

TABEL XIII

TABEL XIV

DISTIBUSI FREKUENSI JAWABAN 60 TENTANG SIKAP BIRRUL WALIDAIN

PERSIAPAN UNTUK MENCARI ANTARA 61 PEMAHAMAN TAUHID DENGAN SIKAP

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk beragama dalam menghayati dan merespon

agama sangat beragam sekali. Keberagamaan ini ditentukan oleh faktor

intelektualitas, usia dan sebagainya. Mengenai penghayatan dan pemahaman

keagamaan untuk anak-anak pada umumnya menerima sepenuhnya apa yang

diajarkan orang tua mereka, sedangkan para remaja menunjukkan sikap yang

lebih kritis terhadap ajaran-ajaran agama.1

Untuk menyeragamkan keberagaman tersebut perlu adanya penekanan

pelaksanaan pendidikan. Mengingat masalah pendidikan adalah masalah bagi

setiap orang, karena setiap orang sejak dulu hingga kini tentu berusaha

mendidik anak-anaknya dan atau anak-anak lain yang diserahkan kepadanya

untuk dididik.2

Pendidikan agama sebagai salah satu elemen dari pendidikan nasional

merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa, yang kemudian direfleksikan dalam kehidupan

bermasyarakat dan bemegara.

Sesuai dengan Undang-undang 1945 pasal 29 ayat (1) dan (2), dan

Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara Republik Indonesia, maka

‘Hanna Djumhana, Integrasi Psikologi Dengan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1997, him. 166.

2 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, PT. Raja Grafmdo Persada, Bandung, 1995, him. 243.

(14)

pendidikan agama merupakan segi pendidikan yang utama yang mendasari

semua segi pendidikan lainnya.3

Menurut Al-Ghazali, pendidikan dalam prosesnya haruslah mengarah

kepada pendekatan diri kepada Allah dan kesempumaan insani, mengarahkan

manusia untuk mencapai tujuan hidupnya yaitu bahagia dunia dan akhirat.4

Untuk mencapai tujuan tersebut berarti program yang disajikan dalam

lembaga pendidikan sekolah harus meliputi tiga aspek kepribadian manusia,

yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor. Namun dalam pelaksanaan pendidikan

agama Islam di sekoah-sekolah pada umumnya masih menekankan aspek

kognitif. Sedangkan aspek afektif dan psikomotomya masih kurang

diperhatikan. Dengan tidak mengurangi tingkat keberhasilan pembangunan

khususnya bidang pendidikan, tidak ada salahnya penulis kemukakan

beberapa kesenjangan yang masih nampak dalam praktek pendidikan dewasa

ini. Kesenjangan ini menyebabkan pendangkalan perilaku khususnya anak

didik dalam bidang mental spiritual baik ditingkat pelajar maupun mahasiswa.

Untuk menjaga kesenjangan tersebut di atas, maka efisiensi sistem

pendidikan agama sebagai alat perlu ditingkatkan. Sehingga diperlukan

kwalitas pemahaman keagamaan dalam bidang keimanan dan ketauhidan,

karena ketauhidan dapat sebagai ukuran untuk menentukan atau mengetahui

tingkah laku anak.

3 M. Ngalim Purwanto, Ilm u Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1994, him. 145

(15)

3

Anak merupakan tumpuan harapan bagi setiap orang tua. Orang tua

selalu mendambakan putra-putrinya untuk berbakti dan memiliki akhlak yang

mahmudah. Mengingat patuh pada orang tua merupakan kewajiban yang

dilakukan oleh setiap anak selama perintah tersebut perintah tersebut tidak

bertentangan dengan ajaran Islam.

Setiap muslim diwajibkan untuk berbuat baik kepada kedua orang

tuanya bahkan Allah meletakkan kewajiban bemiat baik kepada kedua orang

tua, setelah kewajiban berbuat baik kepada-Nya.5

Untuk itu penulis menyadari betapa pentingnya kepatuhan anak kepada

kedua orang tua, dan penulis ingin meneliti apakah siswa MTs Negeri Tulung

Kab. Klaten memiliki pemahaman tauhid atau keimanan juga memiliki budi

pekerti yang luhur terutama berbakti kepada kedua orang tuanya. Oleh karena

itu penulis memilih judul: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN

TAUHID DENGAN SIKAP BIRRUL WA LID AIN SISWA KELAS II MTs

NEGERI (FILLIAL) TULUNG KLATEN TAHUN AJARAN 2005/2006.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesaiahpahaman terhadap judul skripsi ini, maka

penulis jelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul :

1. Hubungan

Yang dimaksud dengan hubungan dalam skripsi ini adalah

hubungan antara dua variable yaitu pemahaman tauhid sebagai variable

pertama dan sikap birrul walidain sebagai variabel kedua. 3

(16)

Hubungan adalah perlalian ikatan.6 7

Adapun hubungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

hubungan yang searah. Jika dua variabel itu berjalan pararel artinya

hubungan antara dua variabel itu menunjukkan arah yang sama.

2. Pemahaman Tauhid / Keimanan

Yang dimaksud dengan pemahaman tauhid/keimanan adalah

mengesakan Allah SWT.'

3. Sikap Birrul Walidain

a. Sikap

Sikap atau yang dalam bahasa Inggris “attitude" adalah suatu

cara bereaksi terhadap suatu perangsang.8

b. Birrul Walidain

Yang disebut dengan istilah birrul walidain adalah kewajiban

yang harus dilaksanakan setiap anak yaitu berbakti dan berbuat baik

kepada orang tua, mengasih sayangi, mendo'akan, taat dan patuh

kepadanya, menunaikan hak dan kewajiban terhadapnya, serta

melakukan hal-hal yang membuat orang tua ridho dan meninggalkan

sesuatu yang membuatnya murka.9

Jadi sikap birrul walidain adalah suatu keadaan batin yang

mengandung pendirian dan keyakinan terhadap adanya Allah yang

6 Emzul Fajri dan Ratu Afrilia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Difla Publiser, tt, him. 363.

7 Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, LPPI, UMY, him. 5.

8 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikun, PT. remaja Rosdakarya, Bandung, 1996, him. 141

(17)

5

kemudian direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dalam hal

berbakti dan berbuat baik kepada orang tua.

C. Pokok Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dikemukakan rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana variasi pemahaman tauhid siswa MTs Negeri (Fillial) Tulung

Klaten.

2. Bagaimana variasi sikap birrul walidain siswa MTs Negeri (Fillial)

Tulung Klaten

*

3. Apakah ada hubungan antara pemahaman tauhid dengan sikap birrul

walidain.

D. Tujuan Penelitian

Suatu usaha dikatakan berhasil atau dapat diketahui hasilnya jika

mempunyai pedoman yang jelas untuk mengevaluasinya, yang tidak lain

adalah tujuan penelitian. Berdasarkan pokok masalah di atas, maka tujuan

yang ingin penulis capai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui variasi pemahaman tauhid siswa MTs Negeri (Fillial)

Tulung Klaten.

2. Untuk mengetahui variasi sikap birrul walidain siswa MTs Negeri (Fillial)

Tulung Klaten.

3. Untuk mengetahui hubungan antara pemahaman tauhid dengan sikap

(18)

E. Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang

terkumpul.lu Dalam rangka mengarahkan penelitian ini penulis mengajukan

hipotesis sebagai berikut : Ada hubungan yang positif antara pemahaman

tauhid dengan sikap birrul walidain.

F. Metode Penelitian

1. Metode Penentuan Subyek

Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.10 11 Populasi dibatasi

sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat

yang sama.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa MTs

Negeri (Fillial) Tulung yang berjumlah 192 siswa. Sedangkan yang di

jadikan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas II

MTs Negeri (Fillial) Tulung yang berjumlah 50 siswa.

Pengertian dari sampel itu sendiri adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti.12

10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, Bina Aksara, 1989, him. 62

" Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan, Edisi Rivisi V, Rineka Cipta, Jakarat, 2002, him. 108

(19)

7

2. Metode Pengumpulan Data

a. Metode interview atau wawancara

Interview sebagai suatu proses tanya jawab lesan dalam mana

dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik.13

Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data dengan

menggunakan pertanyaan yang ada hubungannya dengan penelitian

yaitu sejarah berdirinya sekolah dan keadaan siswanya.

Adapun responden yang di interview adalah kepala sekolah,

guru agama, guru badan penasehat atau bimbingan konseling dan

kepada tata usaha pada sekolah bersangkutan.

b. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi adalah dari asal kata dokumen yang

artinya barang-barang tertulis.14 Metode ini penulis gunakan untuk

mengetahui gambaran umum sekolah, guru, sarana dan prasarana MTs

Negeri (Fillial) Tulung, melalui dokumen atau arsip data statistik

sekolah.

c. Metode Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.13

Ij Sutrisno Hadi, Metodologi Reseact, Andi offset, Yogyakarta, him. 192 14//>«/., him. 135

(20)

Metode ini penulis gunakan untuk mencari data tentang

pemahaman tauhid dengan sikap birrul walidain pada siswa MTs

Negeri (Fillial) Tulung tahun 2005/2006.

3. Metode Analisa Data

Untuk menganalisa data yang telah terkumpul, digunakan analisa

N

Keterangan :

P : Angka prosentase yang diberi

F : Frekuensi dari jawaban

N : Jumlah responden

Rumus ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara

pemahaman tauhid dengan sikao birrul walidain siswa kelas II MTs

Negeri (Fillial) Tulung Tahun 2005/2006.

b. Rumus korelasi Product Moment

Untuk mengetahui ada tdknya hubungan antara pemahaman

tauhid dengan sikap birrul walidain siswa kelas II MTs Negeri (Fillial)

Tulung Tahun 2005/2006, dengan rumus sebagai berikut: statistik dengan rumus sebagai berikut:

a. Rumus Prosentase

P = — X I00%

(21)

9

Keterangan

fxy Koefisien korelasi variable x dan variable y

xy : perkalian antara x dan y

x 2 Variabel pengaruh

y2 Variabel terpengaruh

N : Jumlah Sampel yang diselidiki

E : Sigma (jumlah)

G. Sistematika Penulisan skripsi

Dalam penulisan skripsi ini akan membahas masalah-masalah sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian sebelumnya. Adapun

sistematika ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 : Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, penegasan

istilah, tujuan penelitian, hipotesis, metode penelitian, dan

sistematika penulisan skripsi.

BAB II : Landasan Teori yang berisi masalah tentang ketauhidan / keimanan, birrul walidain, hubungan antara keduanya

ketauhidan dan birrul walidain.

BAB III : Gambaran Umum MTs Negeri (Fillial) Tulung Klaten, Yang berisi tentang sejarah berdirinya MTs Negeri (Fillial) Tulung

Klaten, Struktur Organisasi MTs Negeri (Fillial) Tulung

Klaten, Keadaan Guru MTs Negeri (Fillial) Tulung Klaten

(22)

Walidain Siswa Kelas II MTs (Fillial) Tulung Klaten, Yang

berisi penyajian data hasil angket, dan analisa data

BAB V : Penutup, Yang berisi tentang kesimpulan, saran-saran dan

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Masalah Pemahaman Tauhid / Keimanan

Berbicara masalah pemahaman tauhid berarti berbicara mengenai

manusia, karena keimanan tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan

keagamaan. Karena agama merupakan salah satu kepercayaan manusia dalam

menyembah kepada Pencipta. Manusia pada dasamya lemah, dia

membutuhkan perlindungan dan sesuatu yang dapat dijadikan pegangan dalam

hidupnya.

Kalau diperhatikan sejarah perkembangan hidup manusia dan

perkembangan cara berfikimya, sejak zaman primitif sampai zaman modem

ini, setiap manusia pada masanya sudah mempunyai keyakinan adanya yang

Maha Kuasa, yaitu sesuatu yang mempunyai kekuatan yang hebat. Karena

pada dasamya manusia memiliki kecenderungan untuk menuju kearah

kebenaran-kebenaran dan wujud-wujud suci dan tidak dapat hidup tanpa

menyucikan dan memuja sesuatu.1

Hubungan-hubungan manusia dengan sesuatu yang ghaib, yang

menimbulkan kepercayaan dan penyembahan kepada kekuatan tersebut dapat

diartikan dengan agama atau religion.

Sidi Gazalba mendefmisikan Religi adalah kepercayaan dan hubungan

manusia dengan yang kudus, dihayati sebagai hakikat yang ghaib, hubungan

1 Hanna Djumhana Bastaman, Op.cit, him 19

(24)

mana menyatakan diri dalam bentuk serta sikap hidup, berdasarkan dokrin

tertentu.2

Dalam peristilahan bahasa Arab dan Qur'an, kata agama dapat searti

dengan addin, sebagaimana firman Allah dalam A1 Qur'an surat A1 Imran

ay at 19.

0 *

/ / / / s

Artinya : Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.3

Islam ialah Addien yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW ialah apa

yang diturunkan Allat SWT di dalam Qur'an dan yang tersebut dalam sunnah

yang shahih, berupa perintah-perintah, larangan-larangan dan petunjuk-

petunjuk untuk kesejahteraan dan kebahagiaan hidup manusia di dunia dan

akhirat.4

Didalam ajaran agama Islam mengandung perintah-perintah, larangan

serta anjuran, diantaranya keimanan / aqidah, ibadah.

1. Keimanan / Aqidah

a. Pengertian

Aqidah berasal dari kata Aqoda-Yaqidu-Aqda artinya simpul,

ikatan, perjanjian dan kokoh.5 Jadi aqidah berarti ikatan, kerpecayaan

atau keyakinan. Dengan demikian aqidah disini dapat diartikan sebagai

ikatan antara manusia dengan Tuhan. Ikatan yang melandasi

2 Nasruddin Razak, Dienul Islam, PT. Al Ma'arif, Bandung, 1984, him. 60-61 J Departemen Agama Rl, A l Q ur'an dan Terjemah, Depag RI, him 78 4 Nasruddin Razak, op.cil, him. 78

(25)

13

komunikasi adalah bahwa ia harus mempunyai rasa percaya kepada

pihak lain, tanpa ada rasa percaya ini manusia tidak dapat berbuat.

Aqidah merupakan dasar kerpecayaan dalam agama, Islam mengikat

kepercayaan-kepercayaan ummatnya dengan tauhid yaitu keyakinan

bahwa Allah itu Esa. Tauhid merupakan aqidah Islam yang menopang

bangunan keislaman seseorang dan tidaknya kepercayaan melainkan

keyakinan yang mempengarulii corak kehidupannya. Kepercayaan

tertinggi dalam Islam adalah tauhid dimana segenap hidup seseorang

diserahkan kepada Allah. Penyerahan ini melainkan ketentraman dan

ketenangan baginya. Aqidah Islam dalam Al-Qur’an disebut iman, ia

bukan berarti percaya melainkan keyakinan yang mendorong seorang

muslim untuk berbuat karena itu lapangan iman sangat luas bahkan

mencakup segala sesuatu yang dilakukan seorang muslim yang disebut

amal shaleh.

Aqidah / iman mengikat seorang muslim, sehingga ia terikat

dengan segala aturan hukum yang datang dari Islam, karena seorang

muslim berarti meyakini dan melaksanakan segala sesuatu yang diatur

dalam ajaran Islam.

b. Fungsi dan peranan aqidah (keimanan)

1) Menentukan dan mengembangkan dasar yang dimiliki manusia

seja lahir.

Sejak lahir manusia telah memiliki potensi keberagaman

(fitrah). Sehingga sepanjang hidupnya manusia memerlukan agama

(26)

berperan memenuhi kebutuhan fitrah tersebut, menuntut dan

mengarahkan manusia kepada keyakinan yang benar tentang

Tuhan. Tidak menduga-duga melainkan menunjukkan Tuhan yang

sebenamya.

2) Memberikan ketenangan dan ketentraman j iwa

Agama sebagai kebutuhan fitrah manusia akan senantiasa

menuntut dan mendorongnya untuk terus mencarinya. Aqidah

memberikan jawaban yang pasti, sehingga kebutuhan rohaninya

dapat dipenuhi, sehingga ia memperoleh ketenangan dan

ketentaraman jiwa yang diperlukannya.

3) Memberikan pedoman hidup yang pasti

Keyakinan terhadap Tuhan yang diberikan aqidah Islam

memberikan arahan-arahan dan pedoman yang pasti, sebab aqidah

menunjukkan kebenaran-kebenaran yang sesungguhnya. Aqidah

memberikan pengetahuan darimana manusia datang, untuk apa

manusia hidup dan kemana manusia pergi, sehingga kehidupan

manusia akan lebih jelas dan bermakna.

Aqidah sebagai keyakinan akan membentuk perilaku

bahkan akan mempengaruhi kehidupan seorang muslim. Adapun

pengaruhnya sebagai berikut:

a) Menjauhkan manusia dari pandangan sempit dan picik

b) Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan tahu harga

(27)

15

c) Menumbuhkan sifat rendah hati

d) Membentuk manusia yang jujur

e) Membentuk pendirian yang teguh, sabar, tabah dan optimal

f) Menanamkan sifat ksatria, semangat dan berani

g) Membentuk manusia menjadi patuh, taat dan disiplin dalam

menjalankan peraturan Illahi.

Aqidah / iman seseorang tidak selalu sama dengan orang

lain. Ia memiliki tingkatan tergantung kepada upaya tersebut, sebab

iman pada dasamya berkembang subur atau sebaliknya, jika tidak

dipelihara akan berkurang atau hilang sama sekali.

Iman yang mendasari seorang muslim dalam ajaran Islam

ada enam yaitu iman kepada Allah, iman kepada Malaikat Allah,

iman kepada Kitab-Kitab Allah, iman kepada Rosul-rosul Allah,

iman kepada Hari Akhir, dan iman kepada Qodha dan Qodhar,

enam hal tersebut merupakan keimanan seorang yang seyogyanya

mendorong untuk berperilaku.

a) Iman Kepada Allah

Beriman kepada Allah merupakan keimanan yang

paling pokok dan mendasar, karena merupakan dasar bagi

keimanan selanjutnya. Iman kepada Allah akan menandai

perilaku seorang muslim, sebab keyakinan yang ada dalam

dirinya akan dibuktikan pada dampak perilakunya. Jika seorang

(28)

Mendengar, maka dalam perilakunya akan lahir sikap hati-hati

dan waspada. Selama iman ada pada dirinya maka tidak

mungkin akan berbuat yang tidak sesuai dengan perintah Allah.

Iman kepada Allah adalah meyakini sepenuh hati terhadap

sifat-sifat Allah dan adanya iman sebagai tempat keyakinannya

itu.

Fungsi Iman kepada Allah:

- Memperkuat keyakinan bahwa alam semesta ini ada yang

menciptakan dan mengatumya.

- Menumbuhkan sikap disiplin dalam segala kegiatan.

- Dapat meningkatkan rasa percaya diri sendiri.

- Meningkatkan semangat kerja dan beribadah.

- Memberikan ketenangan jiwa, ketentraman dan perasaan

damai.

- Menyadarkan manusia agar selalu selalu ingat kepada

Allah. /

- Mengembangkan kemampuan untuk melaksanakan segala

perintah-Nya dan menjauhi laranganNya.6

b) Iman Kepada Malaikat Allah $

Keyakinan terhadap Malaikat bukan hanya mengetahui

0

nama dan tugas Malaikat, melainkan dampaknya pada perilaku.

Keyakinan adanya Malaikat yang senantiasa mencatat kebaikan

(29)

17

dan keburukan manusia setiap saat maka ia akan selalu berhati-

hati, sebab apapun perbuatannya akan dicatat dan dimintai

pertanggungj awaban.

Fungsi iman kepada Malaikat:

- Mendorong manusia untuk selalu berbuat amal kebajikan.

- Mendidik manusia untuk berhati-hati dan teliti dalam

berbuat.7

c) Iman Kepada Kitab-Kitab Allah

Kitab-kitab Allah yang telah diturunkan kepada

manusia telah disesuaikan dengan tingkat perkembangan

budaya manusia, kitab-kitab yang diturunkan Allah terdahulu

seperti Zabur, Taurat dan Injil diturunkan sesuai dengan

keadaan masyarakat pada saat itu, karena itu aturan dalam kitab

tersebut juga berbeda, lain halnya dengan Al-Qur’an aturan-

aturan Allah telah dikemukakan secara jelas dan luas,

mencakup dari segala aspek kehidupan manusia.

Karena itu Allah menurunkan kitab Al-Qur’an untuk

meluruskan kesalahpahaman kitab terdahulu, iman kepada kita

Allah merupakan pedoman bagi manusia agar tidak

menggoyahkan kehidupan selama ia tetap berpegang pada

Kitab-Kitab Allah

(30)

Fungsi iman kepada Kitab-kitab Allah antar lain:

- Untuk mengenal Tuhannya karena dengan menggunakan

akal, manusia tidak dapat mengenal Tuhannya dengan

benar dan baik.

- Sebagai pedoman hidup manusia karena para nabi sejak

Nabi Adam As sampai Nabi Muhammad SAW adalah

manusia biasa.

- Sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat.

- Sebagai tolak ukur kebenaran hakiki

- Sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan

o

bernegara.

d) Iman Kepada Rosul Allah

Rosul diutus kepada manusia agar manusia dapat

memahami apa yang dikehendaki dan direncanakan oleh Allah

karena manusia tidak dapat berhubungan langsung dengan

Allah. Rosul adalah manusia yang dipilih Allah dan diberi

kuasa untuk menerangkan segala, sesuatu yang ditanggung dari

Allah.

Fungsi iman kepada Rosul Allah, antara lain:

- Untuk mengenal dan mempercayai r a b b dan pencipta

manusia serta menyembah kepada-Nya dengan

mempercayai kebenaran ajaran yang dibawa para Rosul.

(31)

19

- Untuk mengetahui segala tujuan Allah SWT dalam

menciptakan manusia melalui Rosul-RosulNya.

- Untuk mendapatkan keteladanan tingkah laku yang baik

dan mulia bagi kemanusiaan, memberikan akhlak terpuji,

dan ibadah yang benar.9

e) Iman Kepada Hari Akhir

Beriman kepada Hari Kiamat adalah masalah yang

paling berat dari segala macam akidah dan kepercayaan

manusia, sejak dari zaman purba, manusia telah

mempercakapkan dan mendiskusikan sampai ke zaman modern

kita.10

Fungsi iman kepada Hari Akhir adalah sebagai berikut:

- Pendorong untuk berbuat amal saleh.

- Untuk mengetahui amalan yang baik dan buruk bagi

manusia.

- Harapan memperoleh keadilan hakiki akan menjadi

- kenyataan.

- Pandangan hidup menjadi optimis.

- Bertindak dengan penuh tanggung j awab11

9 Ahmadi Wahid, Muh Syakur, op.cit., him. 91

(32)

f) Iman Kepada Qadha dan Qodhar

Segala nasib baik dan buruk seseorang atau

muslim/kafimya manusia, telah ditetapkan secara pasti oleh

Allah.12

Fungsi iman kepada Qodho dan Qodhar, antara lain:

- Iman kepada takdir akan membuat iman seseorang semakin

mantap bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, Maha

Kuasa, Maha Berkehendak, Maha Mengetahui, Maha Adil,

dan Maha Bijaksana.

- Menumbuhkan kesadaran kepada umat manusia bahwa

segala sesuatu yang ada dalam alam semesta ini berjalan

sesuai dengan kebijaksanaan dan ketentuan Allah SWT.

- Akan mendorong manusia untuk melakukan penelitian-

penelitian terhadap benda-benda alam dan hukum-hukum

Allah SWT.

- Menumbuhkan sikap terpuji serta menghilangkan sikap dan

perilaku tercela, menumbuhkan sikap sabar, bersyukur,

bertawakal, kanaah, optimis, dinamis, inovatif, dan kreatif

_ dalam hidup.

- Beriman kepada takdir tidak menhilangkan kebebasan

manusia.

(33)

21

- Orang yang beriman kepada takdir secara betul tentu tidak

akan menyalah gunakan takdir untuk melakukan tindakan-

tindakan kemaksiatan yang menuruti hawa nafsu.13

2. Ibadah

a. Pengertian

Ibadah adalah perhambatan seorang manusia kepada Allah

sebagai pelaksana tugas hidup selaku makhluk yang diciptakan

Allah.14 Dari pengertian ini, maka dapat disimpulkan bahwa ibadah

adalah penghambatan seseorang kepada Allah, selaku Pencipta

manusia dengan menghambatkan diri kepada-Nya dengan sepenuh

hati, dan memasarkan jiwa dan raga kepada Allah.

b. Macam-macam ibadah

Macam-macam ibadah ditentukan oleh dasar pembagiannya

yaitu ada dua macam; ibadah khusus dan ibadah umum.

Ibadah khusus adalah ibadah langsung kepada Allah yang telah

ditentukan macamnya, tata cara dan syarat rukunnya oleh Allah dalam

Al-Qur’an atau melalui Sunnah Rosul dalam hadistnya.

Ibadah umum adalah ibadah yang jenis dan macamnya tidak

ditentukan baik oleh Allah maupun Sunnah Rosul, karena perbuatan

ini menyangkal perbuatan apa saja yang dilakukan oleh seorang

muslim. Dalam hal ini akan dibahas tentang ibadah khusus, antara lain:

13 op.cit., him. 57

(34)

1) Syahadatain

Mengucapkan kalimat syahadatain ialah mengucapkan

kalimat tauhid yaitu ulaa ilaaha illallah”, tiada Tuhan yang

sebenamya disembah melainkan Allah dan mengucapkan kalimat

risalah, yakni “Muhammad Rosulullah,” Muhammad adalah Rosul

Allah. Dua kalimat dinamai kalimat Syahadatain.

Mengkhususkan Tauhid, yakni mengakui keesaan Allah

dengan mengucapkan secara lisan. Itulah permulaan yang

diwajibkan, dialah yang dimulai sebelum segala fardhu yang lain.

Maka apabila seseorang berikrar: “Tiada Tuhan yang aku sembah

selain Allah dan bahwa Muhammad itu utusan Allah,” seseorang

itu dikatakan sebagai seorang muslim.

2) Shalat

“Shalat” dalam pengertian bahasa Arab ialah,” doa

memohon kebajikan dan pujian”.15 Sedang menurut istilah “shalat”

yaitu beberapa ucapan dan beberapa perbuatan yang dimulai

dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang telah ditentukan.16

Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa shalat

adalah menghadapkan dan menghadirkan hati dan raga kepada

Allah SWT yang mendatangkan rasa takut atau patuh serta

menumbuhkan rasa kebesaran Allah dan kekuasaan-Nya dengan

penuh khusu’ dan ikhlas dalam beberapa perkataan dan perbuatan

(35)

23

yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan

syarat tertentu.

3) Zakat

Menurut bahasa zakat berasal dari kata tazkiyah / tathur

yang artinya pensucian, sebab itu menunaikan zakat berarti

mensucikan harta benda dan diri pribadi.17 18

Sedang menurut syara’, zakat adalah pemberian suatu yang

wajib diberikan dari sekumpulan harta tertentu, menurut sifat-sifat

dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang berhak

* 18

menerimanya.

Zakat adalah memberikan suatu bagian dari harta benda

yang sudah sampai nisabnya kepada orang fakir dan lain-lainnya

tanpa halangan syar’i yang melarang kita melakukannya.19

Menurut pengertian di atas, kita disuruh untuk mengambil

zakat dari harta kekayaan orang-orang mukmin yang sudah

mencapai nisab guna membersihkan mereka dari penyakit kikir dan

serakah, sifat-sifat rendah dan kejam terhadap fakir miskin dan

orang-orang yang tidak punya dan sifat-sifat hina lainnya. Juga

untuk mensucikan jiwa mereka, membersihkan dan mengangkat

deraj at baik segi moral maupun amal, sehingga ia akan

mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

17 Proyek Pemfeinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama/ IAIN, Ilmu Fiqh,

(36)

4) Puasa

Puasa berasal dari bahasa Arab, Syiam atau Shoum yang

berarti berpandangan atau memohon dari sesuatu.

Sedang menurut Syara’ puasa adalah suatu ibadah kepada

Allah dengan syarat dan rukun tertentu dengan jalan menahan diri

dari makan dan minum dan hubungan seksual dan lain-lain

perbuatan yang dapat merugikan atau mengurangi makna daripada

puasa semenjak terbit fajar sampai terbenam matahari.20 21

Puasa mempunyai banyak manfaat kejiwaan, sebab puasa

merupakan pendidikan dan pelurusan jiwa serta penyembuhan dari

berbagai penyakit jiwa dan badan. Karena pencegahan dari makna

dan minum semenjak terbit fajar sampai terbenam matahari ini

merupakan latihan manusia dalam menahan atau melawan hawa

nafsunya. Dengan ini tertanamlah semangat ketaqwaan pada diri

manusia.

5) Haji

A l Hajju adalah menyengaja, menuju dan yang dimaksud

dengan menyengaja dan menuju disini adalah berpergian beribadah

di Makkah, melakukan thawaf, sa’i, dan wukuf di Arafah, serta

melaksanakan semua ketentuan-ketentuan Haji karena hendak

memenuhi perintah Allah dan mengharapkan keridhaan-Nya.22

(37)

25

Ibadah Haji diwajibkan kepada setiap umat Islam yang

mampu sebagaimana firman Allah dalam surat Ali Imran : 97.

% L , 4 j .

x *»

Artinya : Dan karena Allah, wajiblah alas orang-orang melakukan Haji ke Bait, yaitu bagi yang mampu melakukan perjalanan kesana”.23

Dengan demikian pemahaman siswa terhadap tauhid sangat penting,

karena dengan seseorang yang memiliki aqidah yang kuat, pasti akan

melaksanakan ibadah dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia dan

bermuamalat dengan baik.

B . Birrul Walidain

1. Pengertian Birrul Walidain

Menurut Sarlinto Wirawan, sikap adalah kesediaan dan kesiapan

seseorang untuk berbuat secara tertentu.24

Setiap anak berkewajiban melaksanakan birrul walidain atau

berbuat baik kepada kedua orang tua, bahkan Allah meletakkan kewajiban

berbuat baik kepada kedua orang tua, setelah kewajiban berbuat baik

kepadanya sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa' ayat 36 :

>« * » * > > ' »

(38)

j L * * '

i iii 5) j& d ^

u}

j

J

j

\

j

A

j

^ s i

i* . . by***

Artinya : "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berhuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabal, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyu/cai orang-orang yang sombong dan membangga-bangga/can diri."2

Adapun pengertian Birrul Walidain menurut beberapa ahli agama

adalah sebagai berikut:

a. Menurut Humaidi Tata Pangarsa

Birrul Walidain adalah berbuat baik kepada ibu bapak

hendaklah menjadi prioritas utama dari pada berbuat baik kepada

orang lain. Berbuat baik disini mengandung arti luas yang meliputi

pekerjaan apa saja yang dapat dianggap baik, yang berupa perkataan,

perbuatan, dan lain-lain.25 26

b. Menurut Hasbi Ash Shiddieqy

Birrul Walidain adalah berbakti/berbuat baik kepada orang tua

yakni dengan menyelesaikan segala yang diwajibkan atas diri kita

terhadap ibu bapak berdasarkan moral maupun material.27

Berdasarkan pada beberapa pengertian birrul walidain di atas maka

dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud sikap birrul

25 Depag RI, op.cit.,, Jakarta, him. 123

26 Humaidi TP, A hklak Yang Mulia, Surabaya, PT. Bina llmu, 1980, him. 96

(39)

27

walidain adalah suatu kebajikan yang diusahakan baik lahiriyah maupun

batiniah seorang anak terhadap kedua orang tuanya sesuai dengan ajaran

Islam, serta memberikan manfaat yang merekatkan kalbu, menumbuhkan

keutamaan, menegakkan bangunan keluarga.

Dari segi Agama berbuat baik kepada kedua orang tua adalah

merupakan perintah Allah SWT. Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur'an yaitu :

a. Surat Luqman ayat 14

Artinya : Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu28

Artinya : Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.

Dari ayat di atas dapat diambil pengertian bahwa berbuat baik

kepada kedua orang tua adalah perintah dari Allah SWT dan merupakan

pekerjaan yang disukai oleh Allah SWT.

28 Departemen Agama RI, A t Q ur'an dan Terjemah, Depag RI, him. 427

0 0

(40)

2. Batas-batas berbuat baik kepada kedua orang tua

Berbuat baik kepada ibu bapak dan berbakti kepada keduanya

hukumnya adalah wajib, tetapi agama Islam memberikan batasan sampai

dimana perintah orang tua itu harus ditaati dan sampai dimana batas

wewenang seorang anak tidak dipandang durhaka terhadap kedua orang

tua sekiranya ia membangkang perintah orang tua.

Pada prinsipnya segala perintah orang tua hendaklah ditaati oleh

seorang anak, kecuali kalau perintah tersebut secara langsung maupun

tidak langsung menyebabkan syirik kepada Allah atau menyuruh untuk

mencuri, merampok atau yang lain, maka seorang anak boleh tidak

mengikutinya.

Pembangkangan anak terhadap orang tua yang hendak seperti itu

tidak dipandang sebagai perbuatan durhaka anak kepada orang tua. Namun

jika teijadi hal demikian maka hubungan anak antara orang tua dan anak

-harus tetap dijaga, khususnya anak kepada orang tua.

Sebagiamana firman Allah dalam surat Luqman ayat 15 :

^ // 0

\' >*\ ^ li. U >

Wik to ftp 4, yj

U

J f

jl

J *

iir j it

&

' s * * * S S /

> '

Artinya : Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka

(41)

29

Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS Luqman: 15)

Dari ayat di atas dapat diambil pemgertian bahwa jika orang tua

memberikan perintah yang bertentangan dengan agama maka tidak perlu

dilaksanakan, namun kita masih berkewajiban berbuat baik kepada

keduanya, sopan santun dan etika pergaulan antara anak dan orang tua

harus dijaga dan dipelihara secara baik agar tidak menimbulkan

ketegangan anak dan orang tua.

3. Bentuk - bentuk Birrul Walidain

Berbakti kepada ibu bapak adalah merupakan cerminan akhlak

seorang anak kepada kedua orang tuanya. Berbakti kepada ibu dan bapak

mentaati perintahnya serta berbuat baik kepada keduanya merupakan

bagian dari bentuk-bentuk birrul walidain.

Adapun bentuk-bentuk birrul walidain seorang anak adalah

sebagai berikut:

a. Menunjukkan sikap hormat dan lemah lembut kepada keduanya

Seorang anak tidak boleh menunjukkan sikap kemarahan,

kebosanan dan bermuka masam dihadapan orang tua, sebab perbuatan

yang demikian itu akan menyinggung perasaan mereka.

Sedang Islam mengajarkan bahwa sebagai anak hendaklah

senantiasa menghormati kedua orang tuanya dan bersikap lemah

(42)

i f c l p U ) t U J J oL] U\ » / * £ u i CAj

X / / / / / / /

U> u i JSj Ui^i \y, ui ui J2 £ ui\k"jl Ui

j

U.1

'jd\

¥ s

Artinya : Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia29

b. Selalu patuh pada perintah orang tua

Kepatuahatan seorang anak terhadap perintah orang tua

merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan selam perintah

tersebut tidak bertentangan dengan syariat Islam sesuai firman Allah

dalam surat A1 Ankabut ayat 8 :

' > '

UU

U ^

U lU i\U

U l i -

^ji\y

5UU\SI

•• • S s s s s •• s s s

uiu:

ft

U,

‘ftt

-j\

Artinya : Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabar/can kepadamu apayang telah kamu kerja/can.30

29 Departemen Agama RI, A t Qur'an dan Terjemah, Depag RI, him 427

(43)

31

c. Berkomunikasi dengan bahasa yang sopan

Sebagai seorang anak hendaknya dapat bersikap sopan kepada

yang lebih tua, demikian juga dalam berkomunikasi hendaknya

menggunakan bahasa yang sopan dan tutur kata yang halus.

d. Mohon maaf bila bersalah

Salah dan khilaf tak terlepas dari kehidupan manusia sebagai

insane yang lemah, namun kadang manusia malu untuk mengakui

kesalahannya maupun kekhilafannya dihadapan orang lain, akan tetapi

lain halnya dengan anak yang sholeh, ia dengan sepenuh hati (jujur)

mau mengakui kesalahannya apalagi terhadap kedua ibu bapak, ia akan

segera meminta maaf atas kesalahannya itu, selain itu ia akan

merendahkan diri kepad ibu bapak.

Sebagai firman Allah surat A1 Isra' ayat 24 :

/

Artinya : Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".31

e. Membantu pekerjaan orang tua

Lahimya seorang anak dalam kehidupan rumah tangga

merupakan idaman yang didambakan setiap pasangan suami istri.

(44)

tumbuh dewasa dan dapat membantu kedua orang tuanya bahkan

mengharapkan agar kelak dapat melanjutkan estafet perjuangannya.

Orang tua telah bersusah payah merawat, membesarkan dan

mendidiknya dengan penuh kasih sayang. Oleh karena itu sebagai

seorang anak hendaklah dapat menyenangkan hatinya, berusaha

membantu meringankan pekerjaannya dan bila sekiranya mampu

hendaklah dapat membantu mencukupi kebutuhan yang

dihajadkannya.

f. Mendo'akan kedua orang tua

Salah satu berbakti kepada kedua orang tua adalah

mendoakannya agar mendapat limpahan dan rahmat Allah,

sebagaimana keduanya dulu telah mengasuh dengan penuh kasih

sayang. Dengan mengingat kasih sayang kedua orang tua, kesusahan

dalam merawat, mengasuh, mendidik dan mencukupi keperluannya,

hendaklah seorang anak menyadari kewajibannya, sehingga selalu

akan berbakti dan mendoakan dengan penuh kesadaran yang tulus dari

dalam hatinya.

4. Manfaat Birrul Walidain

Kewajiban untuk berbakti kepada ibu bapak, merupakan suatu hal

yang sangat ditekankan oleh agama Islam, bahkan dalam Al-Qur'an dan

hadis banyak disebutkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah

menduduki tempat kedua setelah berbakti kepada Allah Rosul-Nya. Hal ini

disebabkan ibu bapak adalah orang yang paling besar jasanya pada anak-

(45)

33

Sebagaimana disebutkan oleh Hasbi Ash Shiddiqi tentang manfaat

birrul walidain antara lain:

a. Memuliakan ibu bapak, dipandang amal yang sangat Allah sukai,

menyamai pahala jihad di jalan Allah

b. Memuliakan ibu bapak menyamai pahala haji dan umrah

c. Memuliakan ibu bapak menjadikan jaminan masuk surga

d. Memuliakan ibu bapak menambahkan umur dan rizki

e. Memuliakan ibu bapak menghilangkan kegundahan

f. Memuliakan ibu bapak menghasilkan keridhaan Illahi.32

(46)

A. Sejarah Bedirinya MTs Negeri (Fillial) Tulung Kabupaten Klaten

Madrasah Tsanawiyah Negeri (Fillial) Tulung Kabupaten Klaten

merupakan lembaga pendidikan tingkat SLTP yang berstatus negeri (Fillial)

Tulung. Sekolah ini didirikan untuk memenuhi tuntutan masyarakat, karena

SLTP yang ada masih belum mampu menampung lulusan SD dan MI di

sekitamya yang dari tahun ke tahun terns meningkat. MTs Negeri (Fillial)

Tulung turut serta membantu pemerintah dalam mengusahakan pendidikan

agama terutama mencerdaskan bangsa di Kecamatan Tulung dan sekitamya.

MTs Negeri (Fillial) Tulung dahulunya mempakan sekolah Pendidikan

Gum Agama (PGA) dan kemudian menjadi MTs Muhammadiyah dan setelah

itu pada tanggal 27 Juli 1982 dengan SK Kantor Depag Propinsi

No.Kep/5/224/1982 resmilah menjadi MTs Negeri (Fillial) Tulung yang

mempakan cabang dari MTs Negeri Klaten.

MTs Negeri (Fillial) Tulung sebelum menempati gedung milik Balai

Muhammadiyah. Bam pada tahun 1995 mendirikan bangunan di atas tanah +

3.000 m2, dengan waktu belajar pada pagi hari, MTs Negeri (Fillial) Tulung

ini dipimpin oleh Bapak Sutardi, BA sebagi Kepala Madrasah cabang dari

MTs Negeri Klaten.

Secara geografis MTs Negeri (Fillial) Tulung terletak di jalan

Kampung Selogringging Tulung, meskipun melalui jalan kampung + 150 m

(47)

35

dari jalan raya Boyolali-Klaten cukup mudah dijangkau kendaraan baik roda

empat maupun roda dua.

Adapun batas-batas lokasi MTs Negeri (Fillial) Tulung adalah:

1. Di sebelah Barat dibatasi oleh sawah penduduk

2. Di sebelah Timur dibatasi oleh perkampungan penduduk

3. Di sebelah Utara dibatasi oleh sungai dan sawah penduduk

4. Di sebelah Selatan dibatasi oleh jalan kampung dan perumahan penduduk

B. Struktur Organisasi MTs Negeri (Fillial) Tulung

Struktur Organisasi Madrasah yang ada di MTs Negeri (Fillial) Tulung

adalah sebagai berikut:

TABELI

(48)

b. BP3

: Joko Hartanto, S.Pd

: Hanto, S.Pd

: Achmadi

: H. Kawit

(49)

37

C. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan

1. Keadaan guru

Tenaga edukatif yang ada di MTs Negeri (Fillial) Tulung

berjumlah 23 orang yang berasal dari berbagai lembaga pendidikan baik

keguruan maupun non keguruan.

TABEL II

KEADAAN GURU MTs NEGERI (FILLIAL) TULUNG TAHUN 2005 / 2006

NO NAMA MAPEL YANG DIAJARKAN

1 Sutardi, BA Fiqh, Sejarah

2 Achmadi Geografi, Kesenian

3 Muh. Lazim Bahasa Daerah, Inggris

4 Mustangin Bahasa Arab

5 Kawit. H Matematika, IPS Ekonomi

6 Siti Khuriyah Qur’an Hadist, PKK

7 Subroto, S.Pd IPA Fisika

8 Anwar Slamet, BA PPKn, Aqidah Akhlak

9 Tupah, BA Matematika, IPS Ekonomi

10 Suryani, S.Pd Matematika

11 Wahyu, S.Pd Bahasa Inggris

12 Hanto, S.Pd Biologi

13 Indah Widastuti, S.Pd Bahasa Indonesia

14 Sunamo, S.Ag SKI, Fiqh

15 Nurdin Ahmad, S.Pd Biologi

16 Arif Saifudin, S.Ag Bahasa Arab, Aqidah

17 Agus Suratno, SE Geografi

18 Miftakhul Jannah, S.Sos Fisika

(50)

NO NAMA MAPEL YANG DIAJARKAN

20 Jum Trikuswoyo, S.Pd Bahasa Indonesia

21 Suhanik, S.Pdi Inggris

22 Eko Jatmikaning B, S.Pd Penjas

23 Tri Hastutik N, S.Pd Bahasa Arab

Sebagian tenaga pendidik di MTs Negeri (Fillial) Tulung mata

pelajaran yang diampu disesuikan dengan jenjang pendidikan dan jurusan

yang diambil, sebagian kecil masih memenuhi jenjang pendidikan sesuai

dengan tamatannya.

2. Keadaan siswa

Murid-murid di MTs Negeri (Fillial) Tulung Kabupaten Klaten

pada tahun ajaran 2005 / 2006 menerima siswa sebanyak 192 siswa, yang

terbagi dalam tiga. Adapun perincianya dapat dilihat pada tabel III.

TABEL III

JUMLAH SISWA MENURUT KELAS DAN JENIS KELAMIN TAHUN AJARAN 2005 / 2006

No Kelas Jenis kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 I A 18 22 40

2 IB 20 16 36

3 II A 11 14 25

4 II B 13 12 25

5 III A 14 18 32

6 III B 14 20 34

(51)

39

Jumlah siswa MTs Negeri (Fillial) Tulung tahun Ajaran 2005 /

2006 sebanyak 192 siswa yang terdiri dari 90 laki-laki dan 102 perempuan

terbagi menjadi tiga kelas dan 6 ruang, kelas I dan II ruang A dan B, kelas

II dua ruang A dan B, sedangkan kelas III dua ruang A dan B.

3. Keadaan karyawan

Lembaga pendidikan ini mempunyai beberapa pegawai yang

bertugas sebagai partner pelaksana tata usaha pendukung bagi lancamya

proses pendidikan. Ada lima orang pegawai tata usaha untuk lebih jelas

dapat dilihat pada tabel IV.

TABELIV

KEADAAN PEGAWAI TATA USAHA ADMINISTRASI MTs NEGERI (FILLIAL) TULUNG TAHUN AJARAN 2005 / 2006

No NAMA JABATAN

1 Ali Rosyid Pjs. KTU

2 Chojinatul Asro Staf Urusan

3 Muhsinatin, S.Pdi Tata Usaha

4 Titik Haij unitun Tata Usaha

5 Bakdi Tata Usaha

D. Sarana dan Prasarana

Agar pelaksana proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan

tertib maka sarana prasarana yang harus mendukung terpenuhi, berikut ini

(52)

TABEL V

KEADAAN GEDUNG DAN SARANA SEKOLAH

No RUANG JUMLAH

1 Ruang Kelas 6

2 Ruang Pimpinan Sekolah 1

3 Ruang Tamu 1

4 Sumur 1

5 Kamar Mandi dan WC 3

6 Gudang / ruang alat-alat 1

7 Ruang BP 1

8 Ruang Guru 1

9 Ruang Tata Usaha 1

E. Data Responden

Adapun jumlah sampel yang diteliti sebanyak 50 siswa kelas II,

sedang bentuk angketnya adalah pilihan ganda dengan 20 pertanyaan. Dari

hasil penilaian angket tersebut, dicoba untuk menjajaki sampai sejauh mana

Tingkat Permahaman Tauhid dengan Sikap Birrul Walidain.

Angket yang penulis sebarkan menggunakan tiga jenjang altematif

jawaban A, B, C dan penilaiannya sebagai berikut:

1. Apabila siswa memilih jawaban A maka nilainya 3

2. Apabila siswa memilih jawaban B maka nilainya 2

3. Apabila siswa memilih jawaban C maka nilainya 1

Adapun data nilai dan nama responden yang penulis berikan

(53)

41

TABEL VI

DAFTAR NAMA RESPONDEN

(54)

No Nama Responden Skor Item Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

27 Paijono 3 3 1 2 2 1 3 1 3 1 20

28 Tika Agista 3 3 2 3 3 3 3 1 1 2 24

29 Setiawan 1 3 2 3 2 1 3 2 3 1 21

30 Agus Setiawan 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 27

31 Umi Wijayanti 2 2 1 2 3 1 3 1 3 1 19

32 Yamtini 3 2 2 3 3 1 3 2 3 3 25

33 Sri Amnur W 3 3 2 3 2 1 3 1 3 3 24

34 Kartoyo 2 1 2 3 3 1 2 1 3 1 19

35 M. Fajar Ismail 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 27

36 Isma Rahmawati 3 3 3 3 3 1 2 1 3 3 25

37 Hern Adi Wibowo 3 3 1 3 1 1 2 2 3 1 20

38 Sumarni 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 27

39 Vita Yuniyanti 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 28

40 Ays 3 2 2 2 1 1 3 2 3 3 22

41 Joko Priyono 3 2 2 3 2 1 2 1 3 1 20

42 Firdaus 1 3 2 3 2 2 2 3 2 2 22

43 Komar 3 3 3 3 1 1 3 1 3 1 22

44 Rafi Gaura 3 2 2 3 1 1 3 1 2 1 19

45 Tri Wr Sholitun 2 3 3 3 1 1 2 1 1 3 20

46 Budi Susilo 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 24

47 Rahmat Ariyanto 3 3 2 3 3 2 2 1 3 2 24

48 A. Rifai 3 3 3 2 3 1 2 1 3 1 22

49 Triyono 3 2 2 3 2 1 3 1 3 1 21

(55)

43

TABEL VII

DAFTAR NAMA RESPONDEN

HASIL ANGKET TENTANG BIRRUL WALIDAIN

No Nama Responden Skor Item Jumlah

(56)
(57)

BAB IV

ANALISA DATA

Seluruh data dari hasil penelitian dari penyebaran angket dapat terkumpul,

maka langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data tersebut sesuai dengan

proposinya masing-masing yang mengacu pada tujuan penelitian, yaitu

sebagaimana tercatat di bawah ini:

1. Bagaimana variasi Pemahaman Tauhid siswa MTs Negeri Tulung Klaten.

2. Bagaimana variasi sikap Birrul Walidain siswa MTs Negeri Tulung Klaten

3. Apakah ada hubungan antara Pemahaman Tauhid dengan Sikap Birrul

Walidain.

Berdasarkan dari ketiga tujuan penelitian di atas maka penulis

menganalisis dari tujuan pertama dan kedua menggunakan rumus prosentase

sebagai berikut:

/> = — xl00%

N

Keterangan :

P : Prosentase

F : Frekuensi

N : Jumlah responden

Sedangkan untuk mengetahui dari tujuan yang ketiga, penulis

menggunakan rumus product moment, yaitu :

(58)

NZxy -

(Zx)(Z>>)

VI

jiVZx2 - (E x) 2 } { v z>/2 -

W }

Keterangan:

rxy : Koefisiensi korelasi product moment antara variabel x dan

variabel y

Hxy : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

Xx : Jumlah skor x

Zy : Jumlah skor y

N : Jumlah obyek yang diteliti

A. Analisis Pertama

Untuk mengetahui tentang Pemahaman Tauhid.

Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut:

1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil observasi dalam daftar

rating scale pada variabel terhadap Pemahaman Tauhid dengan Sikap

Birrul Walidain.

2. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket

3. Memprosentasikan j awaban

(59)

47

TABEL VIII

DAFTAR HASIL ANGKET TENTANG TINGKAT PEMAHAMAN TAUHID

No Nama Skor Item Skor

(60)
(61)

TABELIX

DAFTAR NILAI TENTANG DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG TINGKAT PEMAHAMAN TAUHID

No

Responden Alternatif Jawaban Total Nominasi

(62)

No

Responden Alternatif Jawaban Total Nominasi

(63)

Dari data di atas dapat dicari skor tertinggi dan terendah kemudian

dicari intervalnya dengan menggunakan rumus :

i _ x, ~ x r +\ ki

Keterangan:

i = Interval

xt = Nilai tertinggi

xr = Nilai terendah

ki = Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)

Maka berdasarkan tabel di atas tersebut dapat diketahui pada variabel

tingkat Pemahaman Tauhid, nilai tertinggi 30 dan nilai terendah 19. Dalam

hal ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

. 3 0 -1 9 + 1 3

51

Jadi jelas bahwa pada variabel ini dapat dikategorikan variasi tinggi,

sedang, rendah sebagai berikut:

a. Untuk kategori tinggi dengan jawaban A mendapat nilai 27 - 30

b. Untuk kategori sedang dengan jawaban B mendapat nilai 23— 26

c. Untuk kategori rendah dengan jawaban C mendapat nilai 19 — 22

kemudian dicari prosentasi frekuensi tentang tingkat Pemahaman

Tauhid. Hal ini menggunakan rumus prosentase sebagai berikut:

P = — xl00%

(64)

1. Untuk kategori tinggi tentang Pemahaman Tauhid antara skor 27 - 30

ada 8 responden.

P = — x l0 0%

N

= — xl00%

50

= 16%

2. Untuk kategori sedang tentang Pemahaman Tauhid antara skor 26 - 23

ada 19 responden

P = — x l 0 0 %

N

19

= — xl00%

50

= 38%

3. Untuk kategori rendah tentang Pemahaman Tauhid antara skor 1 9 - 2 2

ada 23 responden

P = — x l0 0 %

N

23

= — xl00%

50

= 46%

Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi

(65)

53

TABEL X

DISTRIBUSI FREKUENSI JAWABAN TINGKAT PEMAHAMAN TAUHID

No Pemahaman Tauhid Interval Frekuensi Prosentase

1 Tinggi 2 7 -3 0 8 16%

2 Sedang 2 3 -2 6 19 38%

3 Rendah 1 9 -2 2 23 46%

Jumlah 50 100

B. Analisis Kedua

Untuk mengetahui tentang sikap Birrul Walidain

Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut:

1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil observasi dalam daftar

rating scale tentang sikap Birrul Walidain

2. Membuat tabel distribusi frekuensi tentang sikap Birrul Walidain

3. Memprosentasekan j awaban

4. Menginterprestasikan hasil prosentase j awaban responden

TABEL XI

DAFTAR NILAI RATING SCALE TENTANG SIKAP BIRRUL WALIDAIN

No Nama Responden Skor Item Total

(66)
(67)

55

No Nama Responden Skor Item Total

(68)

TENTANG SIKAP BIRRUL WALIDA1N

No Alternatif Jawaban Total Nominasi

(69)

57

No Alternatif Jawaban Total Nominasi

(70)

Dari data di atas dapat dicari skor tertinggi dan terendah kemudian

dicari intervalnya dengan menggunakan rumus :

. jc, - x r +1

ki

Keterangan :

i = Interval

xt = nilai tertinggi

xr = nilai terendah

ki = Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)

Maka berdasarkan tabel di atas tersebut dapat diketahui pada variabel

tentang sikap Birrul Walidain, nilai tertinggi 30 dan nilai terendah 19. Dalam

hal ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

. 30-1 9 + 1

i = ---3

Jadi jelas bahwa pada variabel ini dapat dikategorikan variasi tinggi,

sedang, rendah sebagai berikut:

a. Untuk kategori tinggi dengan jawaban A mendapat nilai 2 7 -3 0

b. Untuk kategori sedang dengan jawaban B mendapat nilai 23- 26

c. Untuk kategori rendah dengan jawaban C mendapat nilai 1 9 -2 2

kemudian dicari prosentasi frekuensi sikap Birrul Walidain. Hal ini

(71)

P = — x 100%

b. Untuk kategori sedang tentang tentang sikap Birrul Walidain antara skor

23 - 26 ada 23 responden

Untuk kategori rendah tentang tentang sikap Birrul Walidain antara

skor 19 — 22 ada 18 responden

Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi 59

Gambar

TABEL XIII
KEADAAN GURU MTs NEGERI (FILLIAL) TULUNGTABEL II
JUMLAH SISWA MENURUT KELAS DAN JENIS KELAMINTABEL III
TABEL VKEADAAN GEDUNG DAN SARANA SEKOLAH
+7

Referensi

Dokumen terkait