• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAUHID SEBAGAI INTI AJARA ISLAM DAN PANDANGAN HIDUP MUSLIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TAUHID SEBAGAI INTI AJARA ISLAM DAN PANDANGAN HIDUP MUSLIM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TAUHID SEBAGAI INTI AJARA ISLAM PANDANGAN HIDUP MUSLIMDAN

(2)

A. SISTEMATIKA AJARAN ISLAM

Islam pada hakikatnya adalah aturan atau undang-undang Allah yang terdapat dalam kitab Allah dan sunnah rasulnya yang meliputi perintah dan

larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk supaya menjadi pedoman hidup dan

kehidupan umat manusia guna kebahagiaannya di dunia dan akhirat.

Dengan demikian, maka secara umum aturan itu meliputi tiga hal pokok

yaitu aqidah, syariah dan akhlak.

(3)

1. AKIDAH

Aqidah merupakan hakikat yang abadi yang tidak pernah berubah tentang Allah dan

hubungannya dengan alam . Dalam aspek akidah ini dapat di lihat dalam bebrapa hal berikut :

1. Ketuhanan antara atheisme dan poletheisme 2. Alam antara kenyataan dan khayalan

3. Sifat Allah antara Ta’thil dan tasybih 4. Kenabian antara kultus dan ketus

5. Sumber kebenaran antara akal dan wahyu

2.SYARI’AH

Syariah Komponen Islam yang kedua adalah syariah yang berisi peraturan dan perundang-undangan yang

mengatur aktivitas yang seharusnya dikerjakan manusia. Syariat adalah sistem nilai yang merupakan inti ajaran

Islam.

Ilmu hukum syariat pada umumnya disebut dengan ilmu fiqih. Ilmu inilah yang berkembang pesat sesuai

dengan perkembangan akal pikiran dan keadaan masyarakat agar agama Islam memberikan hak kebebasan

berpikir dan selalu memerintahkan untuk selalu mempergunakan akal pikiran dalam menanggapi sesuatu masalah yang berkaitan dengan

hokum syariat

(4)

3.AKHLAQ

Didalam Al-Qur’an maupun Al-Hadis diungkapkan bagian-bagian yang mengatur tingkat hubungan akhlak tersebut di antaranya:

1. Akhlak terhadap Allah meliputi cintanya pada Allah melebihi cintanya kepada siapa pun,

melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya, mengharapkan dan berusaha memperoleh keridhaan Allah,mensyukuri nikmat dan karunia Allah, menerima dengan ikhlas semua qada dan qadar ilahi setelah

berikhtiar, memohon ampunan hanya kepada Allah, bertaubat hanya kepada Allah dan bertawakal.

2. Akhlak terhadap makhluk yang meliputi akhlak terhadap manusia termasuk padanya akhlak terhadap

rasul, akhlak terhadap orang tua, akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap keluarga dan karib kerabat, akhlak terhadap tetangga, akhlak terhadap masyarakat; sedangkan akhlak terhadap bukan manusia terdiri dari sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, menjaga dan memanfaatkan alam dengan baik

(5)

B. INTI AKIDAH ISLAM

Definisi Aqidah

Menurut Bahasa Kata “aqidah” diambil dari kata al-‘aqdu,yakni ikatan dan tarikan yang kuat. Iajuga berarti pemantapan, penetapan, kait-mengait, tempel-menempel, dan penguatan[3]. Perjanjian dan penegasan sumpah juga disebut ‘aqdu. Jual-beli pun disebut ‘aqdu, karena ada keterikatan antara penjual dan pembeli dengan ‘aqdu(transaksi) yang mengikat. Termasuk juga sebutan ‘aqdu untuk kedua ujung baju,karena keduanya saling terikat. Juga termasuk sebutan ‘aqdu untuk ikatan kain sarung, karena diikat dengan mantap.Menurut Istilah Umum Istilah “aqidah” di dalam istilah umum dipakai untuk menyebut keputusan pikiran yang mantap, benar maupun salah. Jika keputusan pikiran yang mantap itu benar,maka itulah yang disebut aqidah yang benar, seperti keyakinan umat Islam tentang ke-Esa-an Allah. Dan jika salah, maka itulah yang disebut aqidah yang batil,seperti keyakinan umat Nashrani bahwa Allah adalah salah satu dari tiga oknum tuhan (trinitas).Istilah “aqidah” juga digunakan untuk menyebut kepercayaan yang mantap dan keputusan tegas yang tidak bisa dihinggapi kebimbangan. Yaitu apa-apa yang dipercayai oleh seseorang, diikat kuat oleh sanubarinya, dan dijadikannya sebagai madzhab atau agama yang dianutnya, tanpa melihat benar atau tidaknya serta merupakan perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya kepada sesuatu

(6)

• AQIDAH ISLAMIYAH

Iman kepada Allah Swt artinya meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt itu wajib tersifati dengan sifat yang wajib bagi-Nya, mustahil memiliki sifat yang mustahil bagi-Nya, dan memiliki sifat yang jaiz bagi-Nya yaitu berkehendak atau tidak berkehendak, serta seluruh muatan Al-Qur’an Al-Karim dan As-Sunnah Ash-Shahihah berupa pokok-pokok agama, perintah-perintah dan berita-beritanya, serta apa saja yang disepakati oleh generasi Salafush Shalih (ijma’), dan kepasrahan total kepada Allah Ta’ala dalam hal keputusan hukum, perintah,takdir, maupun syara’, serta ketundukan kepada Rasulullah dengan cara mematuhinya, menerima keputusan hukumnya dan mengikutinya yang dimaksud aqidah pokok dalam islam adalah rukun iman, berbeda dengan yang lainya konsep iman dengan lansung dipengaruhi oleh teori mengenai kekuatan akal dan fungsi wahyu.akidah pokok yang di percayai oleh tiap tiap

muslimin.Yang termasuk unsur pertama dari unsur keimanan ialah mempercayai

(7)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Iman kepada Allah

Iman kepada malaikat malaikat allah.

Iman kepada kitab kitab allah Iman kepada rosul rosul allah Iman kepada hari kiamat.

Iman kepada qadha dan qadar.

Rukun Iman ada 6 yaitu :

(8)

1. Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah kepada Allah semata. Karena Dia adalah pencipta yang tidak ada sekutu bagi-Nya, maka tujuan dari ibadah haruslah diperuntukkan hanya kepada-Nya.

2. Membebaskan akal dan pikiran dari kekeliruan yang timbul karena jiwa yang kosong dari akidah. Dan orang yang jiwanya kosong dari akidah, terkadang ia menyembah (menjadi budak) materi yang nyata saja,

dan adakalanya terjatuh pada berbagai kesesatan akidah dan khurafat.

3. Ketenangan jiwa dan pikiran, terhindar dari kecemasan dalam jiwa dan kegoncangan pikiran. Karena akidah akan menghubungkan orang mukmin dengan Penciptanya, lalu meridhai Dia sebagai Tuhan yang

mengatur, Hakim yang membuat syari`at. Oleh karena itu jiwanya menerima takdir, dadanya lapang,menyerah lalu tidak mencari Tuhan pengganti.

Akidah Islam mempunyai banyak tujuan yang baik yang harus

dipegang teguh, yaitu :

Book Title. P52

(9)

C. TAUHID SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DAN ASAS PERADABAN

Manusia diciptakan Allah dalam struktur yang paling baik di antara makhluk Allah yang lain. Struktur manusia terdiri dari unsur jasmaniah dan rohaniah, atau unsur fisiologis dan unsur psikologis. Dalam struktur jasmaniah dan rohaniah itu,Allah memberikan seperangkat kemampuan dasar yang memiliki kecenderungan berkembang.Seluruh manusia adalah diciptakan atas dasar iman (tauhid). Semua Nabi yang datang adalah membawa agama tauhid. Oleh karena itu, mereka menyeru dengan seruan “Katakanlah bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah”.Dalam bahasa Arab, tauhid berarti beriman pada ke-Esaan Allah SWT, al-iman biwahdaniyatillah atau monotheism. Iman berarti pengetahuan , percaya dan yakin tanpa bayangan keraguan. Proses terbentuknya iman dalam diri seseorang didahului oleh pengetahuan tentang Sang Pencipta jagad raya ini, yakni Allah SWT. Artinya, bahwa iman itu dapat diperoleh lewat proses berfikir, perenungan mendalam, survei atau penelitian terhadap alam semesta. Iman tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan diasah dan dipertebal dengan cara terus-menerus menggali rahasia kekuatan Allah SWT yang tersedia di alam semesta melalui proses belajar-mengajar atau pendidikan, disamping melalui perilaku taat, takwa, dan beribadah kepada-Nya.

Pada dasarnya, keimanan kepada Allah SWT harus mencakup tiga konsep atau unsur dasar, yaitu mengetahui dan memahami konsep ketuhanan, menetapkan konsep ketuhanan hanya kepada Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung, dan meniadakan konsep ketuhanan kepada selain Allah.

(10)

D. FUNGSI MANUSIA DALAM PARADIGMA TAUHID

Era globalisasi pada saat ini manusia di tuntut untuk berlaku cerdas, adanya persaingan dalam merubah peradaban manusia maka suatu paradigma akan di ciptakan karena kalau tidak mempunyai inovatif maka kita akan tergilas dengan adanya perubahan zaman.

Pertumbuhan ilmu dan teknologi begitu cepat dan mencengangkan sehingga manusia akan bertanya antara percaya atau tidak.

Kemajuan dalam ilmu dan teknologi telah membawa kemudahan-kemudahan untuk mencapai derajat peradaban yang lebih maju dan modern. Konsep paradigma pertama kali dikenalkan oleh Thomas Khun dalam bukunya The Structure of Scientific Ravolution (1962) bahwa perkembangan ilmu pengetahuan bukan terjadi secara komulatif, tetapi terjadi revolusi, istilah paradigm merupakan te rminiologi kunci dalam model perkembangan ilmu pengetahuan. Pembahasan paradigma tauhid menjelaskan bahwa alam dan kehidupan merupakan satu sistem yang holistik dan integral yang menempatkan Tuhan sebagai satusatunya sentral. Bagi orang beriman tidak ada keraguan untuk memaknai sentral tersebut.Muladhi menawarkan sebuah konsep rekontruksi pengembangan ilmu dengan prinsip integrasi. Ini muncul karena ada kekwatiran serius tentang sistem ekonomi yang semakin krosnis dan adanya

dikotomi antara ilmu dan agama. Beliau menjelaskan bahwa sebuah rekontruksi holistik menawarkan satu prinsip utama yaitu prinsip tauhid. Konsep tauhid ini diambil dari rumusan Wahdatul Wujud dari Mulla Sadra. Dia menyatakan bahwa segala wujud yang ada dan segala bentuk serta karakternya pada hakekatnya adalah satu dan sama. Yang membedakan dari yang lain hanya

gradasinya yang disebabkan karena esesnsinya. Oleh karena itu menurutnya wujud yang ada baik berwujud spiritual atau material yang dijadikan objek yang valid bagi ilmu.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mengetahui arti nabi dan rasul, maka dapatlah diketahui bahwa iman kepada nabi atau rasul Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah

beserta bukti/dalil naqli dan aqli -nya, sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT. Menyajikan contoh fenomena-fenomena kehidupan yang muncul sebagai bukti dari sifat..

Yaitu wajib bagi seorang yang mengikrarkan kalimat Laa Ilaha Illallah untuk meyakini dengan sepenuh hati dan meyakini kebenaran apa yang ia ucapkan tersebut, bahwa hanya Allah

Beriman kepada kitab Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah swt telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan kepada umat

Iman kepada kitab-kitab Allah adalah percaya dengan sepenuh hati bahwa kitab-kitab Allah itu benar-benar firman Allah yang diturunkan kepada para Rasul yang dipilihNya.

Iman kepada kitab Allah SWT berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurukan kitab-kitab-Nya kepada para Rasul-Nya untuk dijadikan pedoman hidup

Ajaran tauhid yang terkandung dalam teks Durratu ΄l-Baidā΄ adalah mengenai sifat-sifat wajib Allah, sifat mustahil Allah, dan sifat jaiz pada Allah... Latar

Tentu saja, untuk mengetahui sifat-sifat wajib, mustahil dan jaiz, baik pada Allah, juga pada Rasul-Nya, perlu memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan