• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAUHID DAN URGENSINYA BAGI KEHIDUPAN MUSLIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TAUHID DAN URGENSINYA BAGI KEHIDUPAN MUSLIM"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

MENGENAL ALLAH

SUBHANAHU WATA’ALA

MENGENAL ALLAH

SUBHANAHU

WATA’ALA

TAUHID &

URGENSINYA BAGI

KEHIDUPAN

MUSLIM

(2)

MATERI

Pengertian Tauhid

Makna kalimat la ilāha illalllāh dan konsekuensinya dalam kehidupan

Tauhid sbg landasan bagi semua aspek kehidupan

(3)

MAKNA TAUHID

Tauhid berasal dari kata wahhada yuwahhidu

tawhidan artinya meng-Esakan. Dalam

(4)

TAUHIDULLAH SWT

Essensi iman kepada Allah adalah tauhid yaitu meng-Esakan-Nya, baik dalam zat, asma, sifat,

maupun af’al-Nya. Tauhid dibagi 3 tingkatan yaitu:

1.Tauhid Rububiyah (mengimani Allah sbg satu-satunya Rabb)

2.Tauhid Mulkiyah (mengimani Allah sbg satu-satunya Malik)

(5)

Tauhid Rububiyah

Secara etimologi kata “rabb” bermakna

menumbuhkan, mengembangkan, mendidik, memelihara, memperbaiki, menanggung,

mengumpulkan, mempersiapkan, memimpin,

mengepalai, menyelesaikan suatu perkara, dll. Jika dihubungkan dgn Tauhid Rububiyah, mk Rabb sbg pencipta, pemberi rizki, pemelihara, pengelola.

(6)

Tauhid Mulkiyah

Kata Malik artinya raja. Kata Malik berasal dari kata

malaka (yang memiliki). Dlm arti bhs, Allah SWT sbg Rabb yg memiliki alam semesta (al-’alami>n) adalah Raja

dari alam semesta. Allah sbg Ma>lik (Raja)

dan alam adalah mamlu>k (yang dimiliki atau hamba. Misal ayat : QS.al-Ma>idah/5:120:

ٍ3ءْي َش 3ِّلُك ى3َلَع َوُهَو 3َّنِهيِف ا3َمَو ِ3ضْرَ ْلْأَاَو ِتاَواَمَّ3سلا ُ3كْلُم ِ3هَّلِل ) ٌريِدَق 120

(

120. Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas

(7)

Tauhid Ilahiyah

Kata ila>h berakar kata alaha ( هل ا) yang

artinya tenteram, tenang, lindungan, cinta,

dan sembah (‘abada/ دبع). Makna tsb

relevan dng sifat Allah sbgm disebut dlm al-Quran surat al-Ra’d/13:28

ِ33هَّللا ِرْكِذِب َلَاَأَ ِ33هَّللا ِرْكِذِب ْ33مُهُبوُلُق 33ُّنِئَِمْطَتَو اوُنَمَآَ َ33نيِذَّلا ) ُبوُلُقْلا ُّنِئَِمْطَت 28

(

28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka

(8)

lanjutan

Makna Ila>h yang paling asasi adalah makna

‘abada yang berarti: hamba sahaya

(‘abdun), patuh dan tunduk (‘ibadah), yang

mulia dan yang agung (al-ma’bu>d), dan selalu mengikutinya (‘abada bih). Jadi

tauhid ilahiyah adalah mengimani Allah SWT

sbg satu-satunya al-Ma’bu>d (yang disembah) . QS.Thaha/20:14

يِرْكِذِل َة َلَا َّ3صلا ِ3مِقَأََو ي3ِنْدُبْعاَف ا3َنَأَ َّلَاِإِ َ3هَلِإِ َلَا ُ3هَّللا ا3َنَأَ ي3ِنَّنِإِ ) 14 (

(9)

lanjutan

Antara ketiga dimensi tauhid tsb ada dua dalil yang berlaku yaitu: dalil talazum dan dalil tadhamun

1.Dalil al-Talazum

Talazum artinya kemestian. Setiap orang yg

meyakini tauhid rububiyah, mk meyakini tauhid mulkiyah , dan yg meyakini tauhid mulkiyah

meyakini tauhid ilahiyah. Artinya bahwa tauhid

(10)

2. Dalil al-Tadhamun

Tadhamun artinya cakupan. Maksudnya orang yang telah sampai pada tauhid Ilahiyah tentu sudah melewati tauhid sebelumnya. Maka, apabila seseorang sudah salat tapi masih

mendurhakai Allah dalam kehidupannya, atau sikap dan perilakunya tdk menunjukkan

(11)

MAKNA

الله لا ا هل ا لا

Makna iqrar الله لا ا هل ا لا mencakup pengertian:

1.الله لاا َقلاخ لا (Tdk ada yg Mencipta Kecuali Allah)

2.الله لاا َقزار لا (Tdk ada Yg Memberi Rezki kecuali Allah)

3. الله لاا َظفاح لا (Tdk ada yang Mmemlihara kecuali Allah)

4. الله لاا َرِّبَدُم لا (Tdk ada yang Mengelola kecuali Allah)

5. الله لاا َكلام لا (Tdk ada Yg Memiliki kerajaan kecuali Allah)

6. الله لاا َيِل َو لا (Tdk ada yg Maha Memimpin kecuali Allah)

7. الله لاا َمِكاح لا (Tdk ada Yg Maha menentukan aturan kecuali Allah)

8. الله لاا ََةَياَغ لا (Tdk ada yang menjadi tujuan kecuali Allah)

(12)

HAKIKAT DAN DAMPAK

DUA KALIMAH SYAHADAT

Kata asyhadu secara etimologis berasal dari kata

syahada yang bermakna musyahadah

(menyaksikan), syahadah (kesaksian), dan half

(sumpah). Ketiga arti tsb digunakan dlm al-Qur’an, kata yasyhadu (QS.al-Muthaffifin/83:21), asyhidu (QS.al-Thalaq/65:2), nasyhadu

(QS.al-Munafiqun/63:1).Maka, musyahadah (dgn

(13)

lanjutan

Inti kalimah syahadat yang pertama adalah beribadah hanya kepada Allah SWT, sedangkan inti kalimah

syahadat yang kedua adalah menjadikan Rasulullah sbg pusat keteladanan (uswah hasanah) baik dlm

berhubungan dgn Allah (hablun minallah) maupun dgn sesama manusia (hablun minannas). Dlm surat

al-Ahzab/33:21 Allah berfirman:

و3ُجْرَي َ3ناَك ْ3نَمِل ٌةَنَ3سَح ٌةَوْ3سُأَ ِ3هَّللا ِلوُ3سَر ي3ِف ْ3مُكَل َ3ناَك ْدَقَل ) اًريِثَك َهَّللا َرَكَذَو َرِخَ ْلْآَا َمْوَيْلاَو َهَّللا 21

(

(14)

lanjutan

Manusia yg memiliki hati, akal, dan jasad akan

memiliki dampak dari kalimah syahadatain yaitu: 1.Dari hati akan lahir keyakinan yg benar (al-I’tiqad al-shahih) yg akan melahirkan niat yg ikhlas

2.Dari akal akan lahir pikiran-pikiran yg islami ( al-afkar al-islamiyyah) yg melahirkan sistem islami (manhaj islami)

3.Dari jasad akan lahir amal saleh (a’mal

(15)

YANG MEMBATALKAN DUA KALIMAH SYAHADAT

1. Bertawakkal bukan kpd Allah (QS.al-Maidah/5:23) 2. Tdk mengakui nikmat lahir maupun batin

3. Beramal tdk ikhlas (ada tujuan selain Allah) 4. Memberikan hak menghalalkan atau

mengharamkan hak memerintah atau melarang kpd selain Allah

5. Taat secara mutlak kpd selain Allah dan Rasul 6. Tdk menegakkan hukum Allah SWT

(16)

lanjutan

8. Mencintai kehidupan dunia melebihi kehidupan akhirat atau menjadi dunia segala-galanya

9. Memperolok-olok al-Quran dan sunnah

10.Menghalalkan apa yang diharamkan Allah atau mengharamkan apa yg dihalalkan Allah

11.Tdk beriman dgn seluruh nash-nash al-Quran dan sunnah

12.Mengangkat orang-orang yang kafir dan munafik serta membenci orang beriman

(17)

lanjutan

14.Tdk menyenangi tauhid, malah menyenangi kemusyrikan

15.Menafsirkan makna yg tersirat (batin) ayat bertentangan dng makna lahir ayat

16.Memungkiri salah satu asma, sifat, dan af’al Allah

(18)

lanjutan

18.Mengkafirkan orang Islam atau menghalalkan darahnya atau tdk mengkafirkan org kafir

19.Beribadah bukan kepada Allah SWT 20. Melakukan syirik kecil

Syirik adalah mempersekutukan Allah dgn makhluknya, baik dlm dimensi rububiyah,

(19)

AL-ASMA

<

’ WA

AL-SHIFFA<T

al-Asma>’ artinya nama-nama dan al-shiffa>t artinya sifat-sifat. Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat sbgmn disebut dlm al-Qur’an yg

menunjukkan kemahasempurnaan-Nya. Dlm hal ini ada beberapa hal yg harus diperhatikan:

1.Tidk memberi nama Allah dgn nama yg tdk disebut dlm al-Qur’an . (QS.al-A’raf/7:180)

2.Jangan menyamakan (tamtsil) atau memiripkan (tasybih) Zat Allah, sifat2 dan af’Nya dgn makhluk lain. Dlm

al-Ikhlash/112:1-4 bhw Allah Maha Esa, tdk beranak dan tdk diperanakkan, tdk beribu dan berbapak serta tdk ada

(20)

lanjutan

3. Mengimani dan meyakini asma dan sifat Allah tanpa menanyakan kaifiyat (sehingga) akan ragu 4. Dlm hadis riwayat al-Bukahri dan mUslim

disebutkan bahwa Allah memiliki 99 nama.

5. Selain asma al-husna’, ada pula nama-nama yang agung bagi Allah (ismu al-a’zham) yg antara lain dirangkai dlm do’a sbb:

لَاا َهلا لَا ُهللا َتْنَأَ َكَّنَأَ ُدَه ْشَأَ ِىّنِإِِب كلأسأَ ىنإِ مهللا نكي ملو ْدَلْوُي ْمَلَو ْدِلَي ْمَل ْيِذَّلا ُدَمَّصلا ُدَحَلْأَا َتنا

(21)

Asmaul al-Husna

1 Ar Rahman = نمحرل ا = Yang Maha Pengasih

2 Ar Rahiim ميحرل ا = Yang Maha Penya= Yang

3 Al Malik كلمل ا = Yang Maha Merajai/Memerintah 4 Al Quddus سودقل ا = Yang Maha Suci

5 As Salaam ملاسل ا = Yang Maha Memberi Kesejahteraan 6 Al Mu`min نمؤمل ا = Yang Maha Memberi Keamanan

(22)

lanjutan

8 Al `Aziiz زيز عل ا = Yang Memiliki Mutlak Kegagahan

9 Al Jabbar رابجل ا = Yang Maha Perkasa

10 Al Mutakabbir ربكتمل ا = Yang Maha Megah, =

Yang Memiliki Kebesaran

11 Al Khaliq قل اخل ا = = Yang Maha Pencipta

12 Al Baari` ئرابل ا = Yang Maha Melepaskan

(Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan)

13 Al Mushawwir روصمل ا = Yang Maha

Membentuk Rupa (makhluknya)

(23)

lanjutan

15 Al Qahhaar راهقل ا = Yang Maha Memaksa 16 Al Wahhaab باهول ا = Yang Maha Pemberi Karunia

17 Ar Razzaaq قازرل ا = Yang Maha Pemberi Rejeki 18 Al Fattaah حاتفل ا = Yang Maha Pembuka Rahmat 19 Al `Aliim ميلعل ا = Yang Maha Mengetahui

(Memiliki Ilmu)

20 Al Qaabidh ضباقل ا = Yang Maha Menyempitkan (makhluknya)

(24)

22 Al Khaafidh ضفاخل ا = Yang Maha Merendahkan (makhluknya)

23 Ar Raafi` عفارل ا = Yang Maha Meninggikan (makhluknya)

24 Al Mu`izz ز عمل ا = Yang Maha Memuliakan (makhluknya)

25 Al Mudzil لذمل ا = Yang Maha Menghinakan (makhluknya)

26 Al Samii` عيمسل ا = Yang Maha Mendengar 27 Al Bashiir ريصبل ا = Yang Maha Melihat

(25)

lanjutan

29 Al `Adl لد عل ا = Yang Maha Adil

30 Al Lathiif فيطلل ا = Yang Maha Lembut

31 Al Khabiir ريبخل ا = Yang Maha Mengenal 32 Al Haliim ميلحل ا = Yang Maha Penyantun 33 Al `Azhiim ميظعل ا = Yang Maha Agung

34 Al Ghafuur روفغل ا = Yang Maha Pengampun

35 As Syakuur روكشل ا = Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)

36 Al `Aliy ىلعل ا = Yang Maha Tinggi 37 Al Kabiir ريبكل ا = Yang Maha Besar

(26)

lanjutan

39 Al Muqiit تيقمل ا = Yang Maha Pemberi Kecukupan 40 Al Hasiib بيسحل ا = Yang Maha Membuat

Perhitungan

41 Al Jaliil ليلجل ا = Yang Maha Mulia

42 Al Kariim ميركل ا = Yang Maha Mulia

43 Ar Raqiib بيقرل ا = Yang Maha Mengawasi

44 Al Mujiib بيجمل ا = Yang Maha Mengabulkan 45 Al Waasi` عساول ا = Yang Maha Luas

(27)

lanjutan

48 Al Majiid ديجمل ا = Yang Maha Mulia

49 Al Baa`its ثعابل ا = Yang Maha Membangkitkan 50 As Syahiid ديهشل ا = Yang Maha Menyaksikan 51 Al Haqq قحل ا = Yang Maha Benar

52 Al Wakiil ليكول ا = Yang Maha Memelihara 53 Al Qawiyyu ىوقل ا = Yang Maha Kuat

54 Al Matiin نيتمل ا = Yang Maha Kokoh

55 Al Waliyy ىلول ا = Yang Maha Melindungi 56 Al Hamiid ديمحل ا = Yang Maha Terpuji

(28)

lanjutan

58 Al Mubdi` ئدبمل ا = Yang Maha Memulai

59 Al Mu`iid ديعمل ا = Yang Maha Mengembalikan Kehidupan 60 Al Muhyii ىيحمل ا = Yang Maha Menghidupkan

61 Al Mumiitu تيممل ا = Yang Maha Mematikan 62 Al Hayyu يحل ا = Yang Maha Hidup

(29)

lanjutan

68 As Shamad دمصل ا = Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta

69 Al Qaadir رداقل ا = Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan

70 Al Muqtadir ردتقمل ا = Yang Maha Berkuasa

71 Al Muqaddim مدقمل ا = Yang Maha Mendahulukan 72 Al Mu`akkhir رخؤمل ا = Yang Maha Mengakhirkan 73 Al Awwal لولأ ا = Yang Maha Awal

74 Al Aakhir رخلأ ا = Yang Maha Akhir

(30)

lanjutan

76 Al Baathin نطابل ا = Yang Maha Ghaib

77 Al Waali يل اول ا = Yang Maha Memerintah 78 Al Muta`aalii يل ا عتمل ا = Yang Maha Tinggi 79 Al Barri ربل ا = Yang Maha Penderma

80 At Tawwaab باوتل ا = Yang Maha Penerima Tobat 81 Al Muntaqim مقتنمل ا = Yang Maha Pemberi

Balasan

82 Al Afuww وفعل ا = Yang Maha Pemaaf

83 Ar Ra`uuf فوؤرل ا = Yang Maha Pengasuh

(31)

lanjutan

85 Dzul Jalaali Wal Ikraam ماركلإ ا و ل لاجل ا وذ = Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

86 Al Muqsith طسقمل ا = Yang Maha Pemberi

Keadilan

87 Al Jamii` عماجل ا = Yang Maha Mengumpulkan

88 Al Ghaniyy ىنغل ا = Yang Maha Kaya

89 Al Mughnii ىنغمل ا = Yang Maha Pemberi Kekayaan

90 Al Maani عنامل ا = Yang Maha Mencegah

91 Ad Dhaar راضل ا = Yang Maha Penimpa

(32)

lanjutan

92 An Nafii` عفانل ا = Yang Maha Memberi Manfaat 93 An Nuur رونل ا = Yang Maha Bercahaya

(Menerangi, Memberi Cahaya)

94 Al Haadii ئداهل ا = Yang Maha Pemberi Petunjuk 95 Al Baadii عيدبل ا = Yang Indah Tidak Mempunyai

Banding

96 Al Baaqii يقابل ا = Yang Maha Kekal

(33)

Tauhid Bagi Orang Yang Beriman

1. Memberikan kesadaran dalam diri manusia

untuk bertindak penuh kehati-hatian karena Allah selalu mengawasinya.

2. Dapat mengontrol perilaku agar selalu diridhai Allah.

3. Keyakinan thdp ilmu Allah dpt menjadi terapi mengatasi penyelewengan, kesesatan, dan

(34)

Referensi

Dokumen terkait

1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Al-Asma al- Husna (al Aliim, adh Dhohir, Ar Rasyiid dan Al Haadii).. Beriman kepada kitab-kitab Allah 2.1

Pengertian tauhid Asma (mengesakan Tuhan dengan asma -Nya) yang dimaksud oleh Syaikh Nafis al-Banjari pada intinya menyatakan bahwa semua asma yang ada di dalam alam ini pada

Temuan penelitian bahwa konsepsi tauhid menurut Muhammad bin Abdul Wahab, terdiri dari tiga, yaitu tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid asma wa sifatihi yang berarti

Dalam al-Qur’an banyak terdapat ayat yang memberikan penjelasan tentang tauhid (meng-esa-kan) Allah. Salah satu dari ayat tersebut adalah surah al-Baqarah: 255 atau dikenal

Muhammad Abduh mengatakan bahwa tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah Swt (Abduh, 1965), yaitu tentang sifat-sifat yang wajib tetap ada

Temuan penelitian bahwa konsepsi tauhid menurut Muhammad bin Abdul Wahab, terdiri dari tiga, yaitu tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid asma wa sifatihi yang

Bila seseorang meyakini keesaan Allah dalam berbagai aspeknya (esa zat, esa sifat, dan esa af ’âl-Nya) dan karenanya orang itu menyerahkan dirinya secara utuh kepada Allah

Ajaran tauhid yang terkandung dalam teks Durratu ΄l-Baidā΄ adalah mengenai sifat-sifat wajib Allah, sifat mustahil Allah, dan sifat jaiz pada Allah... Latar