BAB IV ANALIS IS
IV.1. Pendekatan Perancangan Arsitektural Terhadap Topik
Bangunan hunian yang berupa kos kosan hotel ini merupakan salah satu solusi untuk memberikan tempat tinggal yang dapat memenuhi kebutuhan khususnya mahasiswa yang berkuliah di Universitas Bina Nusantara. Dengan isu global warming yang semakin merebak akhir akhir ini, maka bangunan kos kosan hotel ini beradaptasi dengan masalah pemanasan global tersebut. Salah satu caranya adalah dengan mengefisiensikan penggunaan air.
Untuk bangunan yang berskala cukup besar ini, pengefisiensian air merupakan hal yang penting, karena di dalam bangunan ini terdapat kurang lebih 500 orang. Semakin banyak orang di dalam bangunan tersebut maka akan semakin banyak air yang digunakan, sehingga semakin banyak air kotor yang dihasilkan. Air kotor ini dapat digunakan kembali setelah diolah, sehingga air kotor ini tidak membawa dampak buruk terhadap lingkungan melainkan membawa keuntungan kepada para penggunanya.
Oleh karena itu topik water efficiency ini tepat diterapkan pada bangunan berskala besar seperti kos kosan hotel ini. Sehingga, diharapkan bangunan dengan topik water efficiency ini dapat membawa keuntungan untuk manusia yang tinggal di dalam bangunan maupun yang tinggal di lingkungan sekitar tapak.
IV.2. Analisis Manusia, Tapak dan Bangunan
Analisis dilakukan pada beberapa aspek, dengan tujuan untuk mendapatkan kesimpulan dari data data dan pemasalahan yang ada. Aspek aspek yang dianalisis adalah :
• Aspek manusia yang menganalisis kebutuhan, keinginan dan kegiatan penghuni. Aspek lingkungan yang menganalisis kondisi dan potensi lingkungan sekitar.
• Aspek bangunan yang menganalisis gaya, bentuk dan sistem bangunan.
IV.2.1. Analisis Manusia
IV.2.1.1. Pelaku, Kegiatan dan Kebutuhan Ruang
Kostel BINUS ini ditujukan untuk mahasiswa, orang tua mahasiswa dan karyawan Universitas Bina Nusantara.
PELAKU KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG
PENGHUNI Parkir kendaraan atau berjalan kaki
Tempat parkir mobil dan motor, plaza M asuk ke bangunan Lobby
Istirahat Kamar tidur
M andi dan buang air Kamar mandi M encuci piring, minum,
makan
Pantry + ruang makan
Berbincang bincang,
menonton tv
Ruang duduk
Belajar Kamar tidur
M enerima tamu Ruang tamu
M emakai fasilitas Kolam renang, fitness center, sauna M encuci pakaian Laundry room
M embeli makanan Food court
Berbelanja M ini maket
Bersosialisasi Taman, food court PENGELOLA Parkir kendaraan atau
berjalan kaki
Tempat parkir khusus pengelola dan plaza M asuk ke lobby Lobby
M asuk ke kantor Kantor
Bekerja Kepala pengalola
Wakil kepala pengelola Building Division:
-. M engatur cleaning service, parking, security
Facility Division:
-. M engatur fasilitas kolam renang, fitness center, sauna, laundry center
Rent Division:
-. M engatur tempat sewa food court dan mini market
Administrasion Division:
-. M engatur keuangan dari penyewaan kamar, food court dan mini market, dan fasilitas.
Front Office:
-. M emberikan informasi -. Kasir
Rapat Ruang rapat
Istirahat, makan, minum Food court
Buang air toilet
Pulang Tempat parkir dan plaza TAMU Parkir kendaraan atau
berjalan kaki
Tempat parkir khusus tamu dan plaza M asuk ke lobby Lobby
M enunggu Ruang tamu
M enikmati fasilitas umum fasilitas
Pulang Tempat parkir, plaza SERVICE Parkir kendaraan atau
berjalan kaki
Tempat parkir dan plaza Bersiap siap, menyimpan
barang Ruang karyawan M engambil dan menyimpan perlatan Gudang peralatan Bekerja membersihkan bangunan
Bangunan hunian, fasilitas, taman
Buang air Toilet
M akan, minum, beristirahat Food court PEM ILIK FOOD COURT
Parkir kendaraan atau berjalan kaki
Tempat pakir dan plaza
mencuci piring
M enyimpan bahan
makanan
Dapur Transaksi jual beli Kasir
M emajang barang
dagangan
Elatase
Buang air Toilet
PENJAGA KOS KOSAN
Beristirahat Kamar tidur
M asak, makan, minum Dapur + ruang makan M andi dan buang air Kamar mandi
M enjaga kos Ruang jaga
TAMU SERVICE
Parkir kendaraan Parkir kendaraan khusus service Penyuplai
bahan makanan
M enurunkan bahan makanan
Loading dock food court
Penyuplai barang
M enurunkan barang Loading dock mini market Pengangkut
sampah
M engangkut sampah Tempat sampah Penyuplai
bahan bakar
M enurunkan bahan bakar Loading dock gudang penyimpangan bahan bakar
Tabel 21. Analisis Pelaku, Kegiatan dan Kebutuhan Ruang
IV.2.1.2. Ruang dan Persyaratan Ruang
S IFAT RUANG RUANG PERS YARATAN RUANG
PUBLIK Tempat parkir
mobil dan motor, plaza
Parkir
-. Aman, ada pos jaga
-. Nyaman, peneduh untuk mobil Plaza
-. Aman, terpisah dari jalur kendaraan bermotor -. Nyaman, peneduh Lobby: front desk ruang tamu toilet -. M udah terlihat
-. Berada di bagian depan bangunan -. Penutup lantai tahan gores
Food court -. Bersih
-. Sirkulasi udara yang baik, agar asap dari hasil memasak dapat keluar.
-. Penutup lantai tahan gores
M ini maket -. M udah diakses oleh penghuni dan masyarakat dari luar
-. Punya ruang untuk penyimpanan barang -. Punya loading dock untuk menurunkan barang SEM I PUBLIK Fasilitas :
Kolam renang Fitness center Sauna
-. M emiliki akses langsung dari area hunian -. M emiliki pintu masuk tersendiri, agar ada pengawasan terhadap tamu yang masuk ke dalam area fasilitas.
Kolam renang:
-. Penutup lantai di sekitar kolam menggunakan bahan yang berpermukaan kasar.
Sauna :
-. Harus tertutup sehingga panas tidak keluar.
Laundry center -. Bersih
-. Ada ruang untuk penjaga dan kasir Kantor: Kepala pengalola Wakil kepala pengelola Building Division Facility Division Rent Division Administrasion Division Front Office Ruang rapat Toilet Kantor : -. Pencahayaan cukup
-. Kenyamanan thermal dan audio -. Saling berdekatan
Toilet :
-. Bersih dan kering
-. Bahan penutup lantai yang kedap air dan tidak licin
-. Bahan penutup dinding yang tahan air. -. Sirkulasi udara yang baik
PRIVAT Hunian : -. Tipe single : -. Ruang tidur -. Kamar mandi -. Tipe standart : -. Ruang tidur -. Pantry + ruang M akan -. Kamar mandi -. Tipe deluxe : -. Ruang tidur utama -. Ruang tidur -. Pantry + ruang makan -. Ruang duduk Ruang tidur : -. Privasi -. Kenyamanan audio -. Kenyamanan thermal -. Pencahayaan cukup Kamar mandi : -. Privasi
-. Ada bersih dan kering -. Sirkulasi udara
-. Penutup lantai tahan air dan tidak licin -. Finishing dinding tahan air
Pantry + ruang makan : -. Pencahayaan cukup
-. Sirkulasi udara sehingga asap dari hasil memasak dapat keluar
-. Kamar mandi -. Tipe family : -. Ruang tidur utama -. Ruang tidur (2) -. Dapur + ruang makan -. Ruang duduk -. Kamar M andi (2)
-. Kenyamanan audio dan thermal -. Privasi
Kamar Penjaga kos: -. Kamar tidur -. Pantry + ruang makan -. Kamar mandi Ruang tidur : -. Privasi -. Ketenangan -. Pencahayaan cukup Kamar mandi : -. Privasi
-. Ada bersih dan kering -. Sirkulasi udara
-. Penutup lantai tahan air dan tidak licin -. Finishing dinding tahan air
Dapur + ruang makan : -. Pencahayaan cukup
-. Sirkulasi udara sehingga asap dari hasil memasak dapat keluar
SERVICE -. Ruang M E -. Gardu listrik -. Ruang generator -. Gudang bahan bakar -. Ruang Panel -. Ruang pompa air -. Ruang water Treatment -. Ruang sampah -. Ruang jaga -. Ruang karyawan -. Gudang peralatan -. Toilet karyawan Gardu Listrik :
-. Dekat dengan ruang panel Ruang generator :
-. Dekat dengan gudang bahan bakar
-. Jauh dari area hunian yang butuh ketenangan -. M emiliki sound barrier
-. Harus dapat dijangkau oleh kendaraan. Gudang bahan bakar :
-. Dekat dengan ruang generator
-. Harus dapat dijangkau oleh kendaraan pengangkut bahan bakar.
-. Tersedia parkir dan loading dock
-. Jauh dari sumber api seperti dapur food court -. M enggunakan material yang tahan api
Ruang panel :
-. Dekat dengan bangunan hunian Ruang pompa air :
-. Dekat dengan bangunan hunian Ruang water treatment :
-. Berhubungan langsung dengan penampungan air kotor.
-. M emiliki bak penampungan air hujan Ruang sampah :
-. Jauh dari bangunan hunian dan fasilitas -. Tidak terlihat oleh pengunjung dan penghuni -. M empunyai akses tersendiri
-. Harus dapat dicapai oleh kendaraan pengangkut sampah (truk)
Ruang jaga :
-. Harus dapat menjangkau keseluruhan tapak -. Dekat dengan pintu masuk utama
Ruang karyawan :
-. Harus memiliki akses sendiri, sehingga karyawan masuk tidak melalui lobby.
-. Letak strategis dekat dengan bangunan hunian dan fasilitas
Gudang peralatan :
-. Terdapat di setiap lantai bangunan -. M emiliki sirkulasi udara yang baik Toilet karyawan :
-. Dekat dengan ruang karyawan. -. Bersih dan kering
-. Penggunaan bahan penutup lantai yang tidak licin
-. Penggunaan bahan penutup dinding yang kedap air
Tabel 22. Analisis Ruang dan Persyaratan Ruang
M empertimbangkan kebutuhan, keamanan dan kenyaman penghuni kos kosan hotel ini, maka untuk perletakan unit hunian akan dibedakan antara unit untuk laki laki, perempuan dan keluarga. Jumlah mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang berasal dari luar kota Jakarta, menurut data yang didapat dari ATL Universitas Bina Nusantara (dijumlah dari tahun 2004 – 2007 ) adalah sebagai berikut :
• Jumlah mahasiswa laki laki = 4842 orang
Sedangkan jumlah penduduk Jakarta Barat menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kotamadya adalah sebagai berikut :
• Jumlah penduduk laki laki WNI = 793.738 orang
• Jumlah penduduk perempuan WNI = 777.237 orang
• Jumlah penduduk laki laki WNA = 531 orang
• Jumlah penduduk perempuan WNA = 451 orang
M empertimbangkan data yang didapat di atas maka pembagian unit untuk laki laki dan perempuan adalah dengan perbandingan 1 : 1. M emperimbangkan jenis kegiatan dan fungsi ruangan maka pembagian area adalah seperti demikian :
IV.2.1.3. Dimensi Ruang
Perhitungan dimensi ruang menggunakan cara layout. Cara ini dipilih atas pertimbangan optimalisasi hasil dimensi ruang yang didapatkan.
RUANG JUMLAH DIMENS I
RUANG
LUAS TOTAL RUANG
LOBBY +40 orang 250 m2
Lift (7 lantai) 2 unit 4.06 m2/lt 56.84 m2 Tangga darurat (7 lantai) 8 unit 15 m2/lt 840 m2 Tangga (7 lantai) 1 unit 16.2 m2/lt 113.4 m2
Toilet 2 unit 7.5 m2 15 m2 UNIT HUNIAN Tipe single Tipe standart Tipe deluxe Tipe family 238 unit 80 unit 16 unit - 15 m2 25 m2 54 m2 - 3570 m2 2000 m2 864 m2 - FOOD COURT Counter + dapur Areal makan Toilet 7 unit 250 orang 2 unit 18 m2 2.25 m2 126 m2 325 m2 4.5 m2
M INI M ARKET 1 unit 120 m2
LAUNDRY CENTER 1 unit 80 m2
FASILITAS Kolam renang:
Kolam renang rekreasi
Ruang loker, ruang ganti dan bilas, toilet
Gudang peralatan
Fintness center + sauna : Ruang fitness
Ruang sauna
Ruang loker, ruang ganti, toilet
1 buah 1 unit 50 orang 2 unit 200 m2 15 m2 3.5 m2/orang 4 m2 200 m2 30.8 m2 15 m2 1925 m2 8 m2 71.5 m2 KANTOR Kepala pengelola Kantor Ruang rapat Toilet 1 unit 3 unit 1 unit 12.75 m2 27 m2 63.6 m2 12.75 m2 81 m2 63.6 m2 24 m2 RUANG SERVICE
Gardu listrik dan panel Ruang generator dan gudang bahan bakar 1 unit 1 unit 25 m2 25 m2 25 m2 25 m2
Ruang pompa air Ruang sampah Ruang jaga Ruang karyawan Lift barang(7 lt) Toilet karyawan Ruang penjaga kos
1 unit 2 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 25 m2 25 m2 4 m2 64 m2 3.36 m2 15 m2 25 m2 50 m2 4 m2 64 m2 23.52 m2 6.75 m2 15 m2 WATER TREATM ENT PLAN
Clarifier 1 unit 14.5 m2
PARKIR BASEM ENT 55 mobil dan 110 motor 12.5 m2 dan 2 m2 1089 m2 Total 12138.16 m2 Sirkulasi 20% 2427.63 m2
TOTAL LUAS BANGUNAN 14565.79 m2
Tabel 23. Analisis Dimensi Ruang
Luas tapak 7547.75 m2
KDB : 80% = 80% x 7547.75 m2 = 6038.2 m2 KLB : 3.5 = 3.5 x 7547.75 = 26417.125 m2
Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa luas total bangunan memenuhi persyaratan KLB. Luas bangunan tersebut belum termasuk dengan luas parkir yang akan disediakan. Berikut adalah perhitungan kebutuhan parkir.
Berdasarkan keputusan mentri pariwisata, pos dan telekomunikasi nomor KM .37/PW/MPPT-86 tanggal 7 Juni 1986, tentang kriteria hotel bintang 3, salah satu pasalnya berisi tentang kapasitas parkir. Untuk setiap 6 kamar, sekurang kurangnya disediakan 1 buah tempat parkir mobil untuk penghuni.
Kebutuhan untuk parkir : 1 mobil : 12.5 m2 1 motor : 2 m2
1 truk : 24 m2 1 mobil box : 18 m2
Perhitungan jumlah tempat parkir : 1. Parkir untuk penghuni
o Parkir mobil :
325 kamar :6 = 54.16 = 55 mobil
o Parkir motor :
2 x dari jumlah parkir mobil = 2 x 55 = 110 motor 2. Parkir untuk pengelola
o Parkir mobil untuk pengelola : 10% x 55mobil = 5 mobil
o Parkir motor untuk pengelola :
2 x jumlah parkir mobil = 10 parkir motor 3. Parkir untuk tamu
o Parkir mobil
10% x 55 mobil = 5 mobil
o Parkir motor
25% x 110 motor = 27.5 = 28 motor 4. Parkir untuk service
o Parkir motor untuk karyawan : 10 % x 110 motor = 11 motor
Perhitungan luasan tempat parkir
Tempat parkir mobil pengelola = 5 x 12.5 m2 = 87.5 m2 Tempat parkir motor pengelola = 10 x 2 m2 = 28 m2 Tempat parkir mobil penghuni = 55 x 12.5 m2 = 687.5 m2 Tempat parkir motor penghuni = 110 x 2 m2 = 220 m2 +
TOTAL LUAS PARKIR BASEM ENT = 1023 m2
Tempat parkir mobil tamu = 5 x 12.5 m2 = 75 m2 Tempat parkir motor tamu = 28 x 2 m2 = 56 m2
Tempat parkir motor karyawan = 11 x 2 m2 = 12 m2 +
IV.2.2. Analisis Tapak dan Lingkungan
Analisis tapak berisi tentang pembahasan pemilihan pintu masuk keluar dari dan ke tapak, letak dan orientasi massa bangunan, dan peruntukan lahan. Dalam bab ini disimpulkan hasil dari analisa yang telah dilakukan. Analisis yang dilakukan harus mempertimbangkan banyak aspek, terutama masalah lingkungan sekitar tapak. Analisis ini dilakukan dengan tujuan agar dapat menghasilkan konsep desain yang memberikan dampak baik tidak hanya untuk para pengguna bangunan tetapi juga untuk lingkungan sekitarnya.
IV.2.2.1. Pintu dari dan ke tapak NO
GAMBAR ANALIS IS
1 Kepadatan arus lalu lintas
Gambar 4. Kepadatan arus lalu lintas
Daerah yang dilingkari merupakan pertigaan yang biasanya menjadi sumber kemacetan. Oleh karena itu pintu masuk jika dianalisis dari kepadatan lalu lintas, sebaiknya tidak terlalu dekat dengan pertigaan.
2 Undang undang dan peraturan
Gambar 5. Undang undang dan peraturan
Berdasarkan peraturan yang berlaku, pintu masuk berjarak sekitar 15 meter dari belokan.
M enurut Neufert Architect Data :
o Lebar jalan utama didalam sebuah pemukiman dengan lalu lintas 2 arah adalah 5,5m
o Untuk jalan 2 arah bagi pintu samping yang terletak di daerah pemukiman serta terbatas bagi mobil, lebar jalan adalah 4m
arusnya relatif rendah
o Letaknya harus mudah terlihat dan informatif
3 Bentuk dan ukuran tapak
Gambar 6. Bentuk dan ukuran tapak
Bentuk tapak persegi panjang sehingga lebih memudahkan jika pintu masuk berada di sisi tapak yang lebih panjang.
4 Arus kedatangan pemakai yang terbesar
Gambar 7. Arus kedatangan pemak ai yang terbesar
Kos kosan hotel ini diprioritaskan untuk mahasiswa. Sehingga arus kedatangan pemakai terbesar datang dari arah Kampus Syahdan dan Kampus Anggrek.
5 Kondisi di sekitar tapak
U
Gambar 8. Kondisi di sekitar tapakSebelah utara tapak yang merupakan gang kecil, kurang cocok untuk pintu masuk utama.
Kondisi di sekitar 2 jalan bersar tersebut hampir sama. Kebanyakan bangunan yang berada di sekitar jalan tersebut adalah toko dan rumah makan. Tetapi area yang dilingkari biasanya dipenuhi oleh metromini yang mengisi penumpang.
kampus kampus
6 Topografi tapak
Gambar 9. Topografi tapak
Tapak tidak memiliki kontur tanah yang terlampau miring. Kontur tanah pada tapak cenderung datar. Sehingga masalah topografi tidak membawa dampak besar dalam penentuan pintu masuk dan keluar tapak.
KES IMPULAN Dari hasil analisis di atas, maka disimpulkan bahwa entarance yang terbaik adalah dari Jl. Rawa Belong, karena pertimbangan metromini yang suka berhenti disepanjang Jl. Kebon Jeruk, dan arus kedatangan pengguna terbesar datang dari Jl. Rawa Belong. Pertigaan juga merupakan sumber kemacetan sehingga sebisa mungkin
pintu masuk jauh dari pertigaan. Gambar 10. Pintu masuk tapak Tabel 4. Analisis Pintu Dari dan Ke Tapak
IV.2.2.2. Letak dan Orientasi Bangunan
NO GAMBAR ANALIS IS
1 Orientasi matahari
U
Gambar 11. Orientasi matahariJika ditinjau dari segi orientasi matahari, bentuk bangunan lebih baik jika sisi pendek yang menhadap ke arah barat dan timur, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi dampak negatif dari radiasi matahari.
2 Arah tiupan angin
Gambar 12. Arah angin
Jika ditinjau dari arah tiupan angin, sisi bangunan yg lebih panjang langsung berhadapan dengan arah angin datang, sehingga dapat memaksimalkan potensi alam tersebut.
3 Bentuk dan ukuran tapak
Gambar 13. Bentuk dan ukuran tapak
Jika ditinjau dari bentuk dan ukuran tapak, maka bentuk bangunan yang berbentuk persegi panjang dan diletakan secara vertikal yang cocok dengan tapak.
4 Kondisi lingkungan sekitar
Gambar 14. Kondisi lingkungan sekitar
lingkungan di sekitar tapak sebagian besar adalah bangunan bangunan rumah, toko, dan rumah makan. Sehingga tidak ada view dari luar tapak yang dapat menentukan orientasi bangunan. Suara bising datang dari arah jalan, sehingga perletakan bangunan yang membutuhkan ketenangan diletakan jauh dari jalan. Sedangkan bangunan lainnya yang tidak membutuhkan ketenangan, diletakan di depan. Ada 2 jalan besar yang mengapit tapak, sehingga muka bangunan sebaiknya meghadap ke arah 2 jalan besar tersebut.
5 Topografi tapak
Gambar 15. Topografi tapak
Tapak hampir rata. Hanya ada sedikit kemiringan pada tapak yaitu ke arah belakang tapak. Sehingga perletakan massa bangunan yang cocok dengan kontur adalah yang seperti digambarkan. Hal ini dimaksudkan agar air dapat mengalir mengikuti kemiringan tapak. Sehingga dapat dibuat bak penampungan air di belakang tapak agar air dapat digunakan kembali
KES IMPULAN
M empertimbangkan hal haln yang telah dianalisa, maka letak dan orientasi bangunan yang terbaik adalah menghadap utara dan selatan untuk menghindari panas matahari.
Gambar 16. Kesimpulan letak dan orientasi bangunan
IV.2.2.3. Peruntukan Lahan
NO ZONING HORIS ONTAL ANALIS IS
1 Alternatif 1 privat semi publik publik service
Gambar 17. Alternati f zoning horizontal 1
-.zona privat di belakang tapak dapat memberikan ketenangan yang memang dibutuhkan oleh zona privat.
-.zona publik di bagian depan jalan dapat memberi kemudahan kepada para pengunjung agar dapat mudah menemukan lobby.
-.Zona semi publik yang berisi fasilitas diletakan di bagian sudut tapak diapit oleh jalan besar dan gang kecil, adalah agar dapat mengurangi tingkat kebisingan.
-.Zona service dekat dengan jalan, dimaksudkan agar service dapat memiliki entrance tersendiri sehingga tidak mengganggu arus kendaraan pengunjung atau penghuni yang masuk ke dalam tapak.
2 Alternatif 2
Gambar 18. Alternati f zoning horizontal 2
-. Zona publik berada di depan jalan besar mempermudah pencapaian
-. Zona semi publik berada di antara publik dan privat
-. Zona privat berada di belakang dilindungi oleh zona publik dan semi publik yang bertidak sebagai sound barrier
-. Zona service berada di ujung belakang tapak, tidak terlihat dari keramaian jalan raya.
3 Alternatif 3
Gambar 19. Alternati f zoning horizontal 3
-. Zona publik berada di pertigaan jalan sehingga dapat terlihat dari 2 arah jalan besar.
-. Zona semi publik berada di sudut tapak antara jalan besar dan gang kecil
-. Zona privat berada di belakang untuk memberikan ketenangan yang lebih
-. Zona service berada di sudut dan agak dekat dengan jalan agar dapat mempunyai entrance.
NO ZONING VERTIKAL ANALIS IS 1 Alternatif 1 privat semi publik publik service
Gambar 20. Alternati f zoning vertikal 1
-. Zona publik berada di lantai dasar, mempertimbangkan pengawasan dan memudahkan pengunjung.
-. Zona semi publik berada di lantai dasar agar pengunjung yang dapat menggunakan fasilitas tidak perlu melewati ke area hunian.
-. Zona privat berada di lantai atas untuk memberikan privasi kepada para penghuni. -. Zona service berada di setiap lantai, karena tiap lantai membutuhkan gudang peralatan, tangga darurat dan ruang lift.
2 Alternatif 2
Gambar 21. Alternati f zoning vertikal 2
-. Zona publik berada di bagian depan bangunan untuk memudahkan pengunjung, mempertimbangkan pula adanya mini market dan food court yang mejadi fasilitas umum agar mini market dan food court dapat digunakn juga oleh orang lain selain penghuni.
-. Zona semi publik berada di bagian tengah, mempertimbangkan privasi saat menggunakan fasilitas. Dan pengawasan terhadap orang orang yang dapat menggunkan fasilitas.
-. Zona privat berada di lantai atas, untuk memberikan privasi yang lebih kepada penghuni.
-. Zona service berada di tiap lantai dan di belakang bangunan, bagian yang terletak di belakang bangunan adalah zona service yang butuh dihampiri kendaraan service.
3 Alternatif 3
Gambar 22. Alternati f zoning vertikal 3
-. Zona publik berada di lantai dasar, mempertimbangkan pengawasan dan memudahkan pengunjung.
-. Zona semi publik agak ke belakang untuk memberi privasi yang lebih kepada penggunan fasilitas
-. Zona privat berada di lantai atas, untuk memberikan privasi yang lebih kepada penghuni.
-. Zona service berbagi side entrance dengan zona semi publik.
Tabel 7. Analisis Zoning Vertikal
KES IMPULAN
M empertimbangkan kebutuhan tiap tiap zona maka zoning horizontal yang dipilih adalah alternative 3, namun perlu diperhatikan masalah zona service yang perlu disembunyikan agar tidak terlalu terlihat mencolok dari jalan. Sedangkan untuk zoning vertikal dipilah alternatif 2, mempertimbangkan kebutuhan service akan parkir service, pengawasan terhadap pengguna fasilitas, penggunaan food court dan mini market untuk orang luar.
IV.2.3. Analisis Bangunan
IV.2.3.1. Analisis Bentuk Massa Bangunan
NO GAMBAR ANALIS IS
1 Bentuk tapak
Gambar 23. Bentuk tapak
Bentuk tapak dalah persegi panjang, bentuk tapak seperti ini memberikan kemudahan dalam menentukan massa bangunan. Akan tetapi berdasarkan dengan bentuk tapak yang persegi panjang, maka bentuk massa bangunan yang cocok adalah bentuk persegi panjang juga.
2 Fungsi bangunan dan efisiensi penggunaan ruang
Gambar 24. Fungsi bangunan dan efisiensi penggunaan ru ang
Fungsi bangunan ini adalah bangunan hunian yang disewakan. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan masalah bentuk ruang di dalam bangunan agar memaksimalkan efisiensi fungsi ruang. Bentuk ruang yang tingkat efisiensinya paling tinggi adalah bentuk persegi dan persegi panjang. Bentuk seperti ini dapat mengurangi kemungkinan terciptanya ruang ruang sisa yang dapat merugikan karena tidak dapat disewakan.
3 Water efficiency M empertimbangkan bentuk tapak yang persegi, maka bentuk bangunan yang persegi pula yang dapat mengefisiensikan penggunaan lahan. Dengan bentuk bangunan yang persegi maka akan lebih banyak air hujan yang dapat ditampung karena luasan atap lebih besar.
Tabel 8. Analisis Bentuk Massa Bangunan KES IMPULAN
Berdasarkan analisa di atas maka dapat disimpulkan bentuk yang sesuai dengan tapak dan fungsi serta efisiensi penggunaan lahan dan mempertimbangkan tema water efficiency adalah bentuk kotak atau persegi panjang.
IV.2.3.2. Analisis Massa Bangunan
NO GAMBAR ANALIS IS
1 M assa tunggal
Gambar 25. Massa tunggal
Dengan penggunaan massa tunggal ada beberapa keuntungan yang didapatkan, diantarnya adalah penggunaan lahan lebih efisien, pemeliharaan dan pengawasan terhadap bangunan lebih mudah. Tetapi disamping itu ada pula kekurangannya antara lain adalah tidak adanya
pengelompokan massa bangunan, sehingga tidak jelas apa fungsi dari massa bangunan tersebut, massa yang terbentuk tidak dinamis, serta ruang terbuka hijau yang dihasilkan akan lebih sedikit dari pada massa majemuk.
2 M assa majemuk
Gambar 26. Massa majemuk
Sama halnya dengan massa tunggal, massa majemuk juga memiliki kekurangan dan kelebihan. Kelebihan dari penggunaan massa majemuk adalah pengelompokan massa bangunan terlihat jelas, perletakan massa bangunan lebih dinamis sehingga terlihat lebih estetik, dan ruang antara jarak massa bangunan dapat menjadi ruang terbuka hijau. Kekurangannya adalah pengawasan terhadap bangunan akan lebih sulit, sehingga diperlukan lebih banyak sumber daya manusia, dan penggunaan lahan akan lebih boros, tidak seefisien massa tunggal.
Tabel 9. Analisis Massa Bangunan KES IMPULAN
M empertimbangkan efisiensi lahan karena ukuran lahan yang relatif kecil dan kemudahan untuk pemeliharaan bangunan, massa bangunan yang cocok adalah massa bangunan tunggal.
IV.2.3.3. Analisis S truktur Bangunan
NO S TRUKTUR ANALIS IS
1 Struktur rangka
Gambar 27. Struktur rangka
Keuntungan:
• Ruang lebih fleksibel, karena dinding dapat dipasang atau dihilangkan
• Pondasi dapat dibuat lebih sederhana dengan menggunakan pondasi setempat
Kerugian :
• Sistem rangka memerlukan kolom dan balok yang mempunyai jarak yang sama, sehingga bentuk ruang sebaiknya berukuran sama dengan jarak kolom tersebut agar tidak perlu menambah kolom praktis pada dinding.
2 Struktur dinding pemikul
Gambar 28. Struktur dinding pemikul
Keuntungan:
• Tidak perlu meletakan kolom kolom di tengah ruang.
• Tumpuan beban tidak hanya pada satu titik seperti struktur rangka.
Kerugian :
• Bentuk ruang tidak fleksibel, karena terikat pada dinding dinding pemikul yang ada.
• Pondasi relatif besar dimensinya dan mahal
• Konstruksi dinding lebih tebal, sehingga biaya akan lebih mahal.
Tabel 10. Analisis Struktur Bangunan
KES IMPULAN
Struktur yang dipilih adalah struktur dinding pemikul (bearing wall), karena mempertimbangkan pengaturan letak ruang dan perletakan perabotan di dalam ruang. M empertimbangkan topik sustainability, untuk menghindari perubuhan bangunan pada masa yang akan datang, maka dipilih struktur bearing wall agar ruangan lebih fleksible dan dapat digunakan untuk ruangan yang berfungsi lain.
NO PONDAS I ANALIS IS 1 Pondasi setempat
Gambar 29. Pondasi setempat (sumber : www.ftsp1.uii.ac.id)
Ada beberapa jenis pondasi setempat:
• Bore pile Keuntungan :
-. Tidak membawa dampak buruk pada saat pengerjaannya.
Kerugian :
-. Butuh waktu yang lebih lama dalam pengerjaannya, karena harus memulai dari pengeboran, sampai dengan perakitan pondasi.
-. Adukan beton kemungkinan dapat bercampur dengan tanah dan lumpur
• Tiang pancang Keuntungan :
-. Lebih cepat dalam pengerjaannya -. Dapat menahan beban yang besar. -. Tidak perlu merakit pondasi di lokasi
proyek Kerugian :
-. Dapat mengganggu lingkungan sekitar karena proses pemasangannya perlu dipukul
-. Perlu ruang yang besar untuk proses pemancangan, karena alat yang digunakan untuk memancang. 2 Pondasi lajur
Gambar 30. Pondasi lajur (sumber : www.ftsp1.uii.ac.id)
Beberapa jenis pondasi lajur adalah :
• Batu kali
• Beton bertulang
Pondasi seperti ini lebih cocok digunakan oleh struktur dinding pemikul, karena jika
menggunakan struktur rangka yang memusatkan beban pada satu titik maka pondasi ini terlalu boros. Kecuali digunakan oleh bangunan berlantai banyak.
3 Pondasi bidang
Gambar 31. Pondasi bidang (sumber : www.ftsp1.uii.ac.id)
Pondasi ini biasanya digunakan oleh bangunan yang berskala besar terutama
bangunan yang menanggung beban yang besar seperti high rise.
Pondasi ini juga digunakan jika daya dukung tanah terhadap bangunan kurang, misalkan di tanah yang berawa.
KES IMPULAN
M empertimbangkan sisi barat tapak yang langsung bersebelahan dengan bangunan lainnya, sehingga pondasi yang digunakan adalah pondasi yang tidak akan membawa dampak buruk untuk bangunan yang berada di sekitarnya. Penggunaan pondasi tiang pancang dengan cara dipukul akan menimbulkan getaran yang berdampak buruk pada lingkungan sekitarnya. Sehingga jika memilih menggunakan pondasi tiang pancang cara pemasangan yang tepat adalah dengan cara injection. Pondasi lainnya yang dapat digunakan adalah pondasi bore pile, yang tidak menimbulkan getaran ataupun dampak buruk lainnya. Sehingga jenis pondasi yang dipiliha adalah pondasi bore pile yang tidak membawa dampak buruk pada lingkungan sekitarnya.
NO S TUKTUR ATAP ANALIS IS
1 Atap datar
Gambar 32. Atap datar (sumber : www.ftsp1.uii.ac.id)
Bentuk atap datar biasanya digunakan jika atap ingin difungsikan sebagai tempat cuci dan jemur, taman atap, gudang, dan sebagainya. Dikarenakan fungsinya berhubungan dengan air, dan iklim daerah tropis yang bercurah hujan tinggi, maka atap bertulang biasanya dibentuk dengan menggunakan konstruksi beton bertulang yang kedap air. Tebal plat biasanya berkisar antara 7-15 cm, perbedaannya dengan plat biasa adalah penggunaan tulangan ganda agar dapat manghindari muai susut yang akan menyebabkan retak pada plat dan bocor. Finishing menggunakan bahan yang kedap air, seperti plaster PC atau pemasangan keramik, untuk menghindari rembesan.
2 Atap miring
Gambar 33. Atap miring (sumber : www.ftsp1.uii.ac.id)
Bentuk atap miring biasanya digunakan di daerah tropis, untuk mencegah kebocoran karena curah hujan yang tinggi. Atap miring biasanya menggunakan genteng keramik, genteng tanah liat, seng, asbes, alumunium, dan sebagainya. Penggunaan bahan penutup atap juga berdampak pada besar sudut atap.
Atap miring juga membutuhkan kuda kuda. Kuda kuda atap terdiri dari 3 macam yaitu, kuda kuda kayu, kuda kuda baja, kuda kuda beton. Jika menggunakan kuda kuda kayu, maka bentang kuda kuda optimal ± 15m, dan jarak antar kuda kuda 4m, karena kayu untuk gording dipasaran hanya sampai dengan 4m.
Sedangkan jika menggunakan kuda kuda baja, bentang kuda kuda dapat jauh lebih besar dan jarak atar kuda kuda pun dapat lebih jauh.
Untuk kuda kuda beton, bentang optimalnya adalah sekitar 12m, jika bentangan semakin besar maka dimensi balok yang digunakan juga semakin besar.
Salah satu keuntungan menggunakan kuda kuda beton ini adalah ruangan di bawah atap dapat difungsikan.
Tabel 12. Analisis Jenis Atap KES IMPULAN
Atas pertimbangan topik yaitu water efficincy, dan tema sustainabilty maka digunakan atap datar. Dengan tujuan agar atap datar dapat dibuat penampungan air hujan yang dapat digunakan kembali serta dibuat green roof agar dapat menambah lahan hijau karena daerah sekitar tapak minim lahan hijau.
7 elemen dasar yang harus dimiliki green roof menurut William M c Donough dalam buku Green Roofs (2004) adalah
-. Water proofing membrane : untuk menjaga agar atap tidak bocor. M aterial yang digunakan adalah stryrene butadiene styrene
-. Root barrier : untuk mengontrol akar tanaman agar tidak merusak struktur bangunan. M aterial yang digunakan adalah polyethylene sheet.
-. Insulation : penyimpan panas, tidak perlu digunakn untuk daerah yang beriklim tropis dimana matahari bersinar sepanjang tahun.
-. Water retention layer
-. Drainage : kemiringan atap minimal 5o ke arah saluran air.
-. Growing medium : Untuk menjaga agar tanaman tidak bertumbuh terlalu besar, yang perlu diperhatikan, pemilihan mineral dasar yang terkandung dalam media tanam dan pupuk, jumlah penyiraman air.
-. Plant selection : memilih tanaman yang tidak berukuran besar. Tanaman yang di anjurkan adalah tanaman dengan berat maksimal 2.5pon/m2.
IV.2.3.4. Analisis Bahan Bangunan
NO BAHAN BANGUNAN ANALIS IS
1 LANTAI Keramik
Foto 16. Keramik
Keuntungan:
-. Harga relatif lebih murah -. Perawatan lebih mudah -. Pemasangan lebih mudah
-. Banyak pilihan motif dan warna. Kerugian :
-. M udah rusak atau pecah -. M udah tergores
-. Tidak terlihat mewah
M armer Keuntungan :
-. Dapat menyimpan hawa dingin -. Terlihat mewah
Kerugian :
Foto 17. Marmer
-. Pemasangan lebih sulit -. Perawatan lebih sulit -. Harga relatif mahal
Granit
Foto 18. Granit
Keuntungan : -. Terlihat mewah
-. Kuat dan tahan terhadap cuaca Kerugian :
-. M udah rusak jika terkena bahan kimia -. Sedikit pilihan warna
-. Harga relatif mahal -. Perawatan lebih sulit.
Parket
Foto 19. Parket
Keuntungan :
-. M ampu menyerap panas -. M ampu meredam suara
-. M udah diperbaiki jika tergores -. Terlihat lebih natural
-. M urah dan mudah dalam perawatan Kerugian :
-. Harga relatif mahal
-. Ada kemungkinan diserang rayap -. Tidak dapat digunakan diluar ruangan 2 DINDING
Dinding bata
Foto 20. Dinding bata
Keuntungan :
-. Harga relatif murah -. Kuat
Kerugian :
-. M embutuhkan waktu yang lebih lama dalam pemasangan
Dinding bata ringan (hebel)
Gambar 34. Dinding hebel
Keuntungan :
-. Waktu pemasangan lebih cepat -. Tahan terhadap air
-. M udah dalam pengangkutan Kerugian :
3 PLAFOND
Triplek Keuntungan :
-. Harga relative murah -. M udah didapat
-. Lebih mudah dalam pemasangan Kerugian :
-. Retan terhadap rayap
-. Kurang menarik secara arsitektural
Gypsum Keuntungan :
-. Kedap suara -. Terlihat menarik
-. M udah dalam pemasangan Kerugian :
-. Tidak tahan air
-. Harga relative lebih mahal
GRC board Keuntungan :
-. Kedap suara
-. Harga relative lebih murah -. Kuat
Kerugian : -. Berat
-. Lebih sulit dalam pemasangan 4 FINISHING DINDING
Cat Keuntungan :
-. Banyak pilihan warna -. Harga relative lebih murah Kerugian :
-. Ada kemungkinan warna tidak merata -. Sulit dibersihkan
-. Warna mudah pudar
Wallpaper Keuntungan :
-. M empunyai corak yang beragam -. Pemasangan relative lebih cepat -. Lebih menarik
-. Terlihat lebih mewah -. M udah dalam perawatan Kerugian :
-. Harga relative mahal Tabel 13. Analisis Bahan Bangunan
KES IMPULAN
Perlu dipilih bahan bahan yang mudah dan cepat dalam pemasangan, ramah lingkungan dan mempunyai daya tahan yang cukup lama. Oleh karena pertimbangan tersebut, dipilih dinding bata ringan, plafond gypsum untuk semua ruangan. Finishing dinding cat untuk semua ruangan sedangkan untuk ruang fitness menggunakan cermin dan gypsum untuk meredam suara, untuk ruang sauna menggunakan kayu. Penutup lantai untuk area hunian (dalam ruang hunian) menggunakan perket, untuk area kantor, koridor, minimarket, lobby menggunakan granit. Penutup lantai untuk are service dan laundry center, keramik. Untuk bagian fasilitas, kolam renang menggunakan batuan alam, untuk ruang fitness menggunakan karpet, dan sauna menggunakan parket.
IV.2.3.5. Analisis Sirkulasi dalam Bangunan
NO S IRKULAS I ANALIS IS 1 Sirkulasi horisontal
Sirkulasi linear Sirkulasi utama berupa jalan lurus dari suatu deretan ruang. Jalan lurus ini dapat melengkung, berpotongan ataupun berbelok. Deretan ruangan disepanjang jalan lurus ini bisa hanya berderet di satu sisi saja (single loaded) ataupun di kedua sisinya (double loaded).
Sirkulasi radial Sirkulasi utama berupa jalan yang menuju pada satu titik pusat ataupun mulai dari satu titik pusat.
Single loaded
-. Dapat membantu sirkulasi udara
-. Dapat memaksimalkan cahaya matahari yang masuk ke dalam bangunan
Double loaded
-. Efisiensi lahan yang sempit
-. Efisiensi air, luas bangunan yang dibersihkan dengan air lebih sedikit
-. Aman -. Lebih hemat
3 Sirkulasi vertikal
Tangga Sirkulasi vertikal yang menggunakan tangga efektif untuk bangunan maksimal 4 lantai. Tetapi tangga darurat tetap diperlukan dalam setiap bangunan.
Lift Sirkulasi vertikal menggunakan lift cenderung lebih diminati tetapi perlu perhitungan yang tepat agar waktu tunggu lift tidak terlalu lama.
Kapasitas lift juga perlu diperhatikan, kapasitas lift ada yang 9, 12, 16, 21, dan 24 orang dalam 1 liftnya
Tangga berjalan (ekskalator) Tangga berjalan juga merupakan salah satu pilihan untuk sikkulasi vertical. Namun sirkulasi vertical dengan menggunakan tangga berjalan biasanya jarang digunakan dalam bangunan yang berbentuk hunian. Tangga berjalan biasanya digunakan pada bangunan seperti mall dan perkantoran.
Tabel 14. Analisis Sirkulasi dalam Bangunan KES IMPULAN
Untuk sirkulasi horisontal sirkulasi linear lebih menggambarkan bentuk kos kosan, dan penggunaan double loaded adalah cara yang efektif untuk memanfaatkan penggunaan koridor.
M empertimbangkan tinggi massa bangunan yang mencapai 6 lantai, maka untuk memudahkan sirkulasi pengguna bangunan secara vertikal maka akan digunakan lift yang aktif dari lantai 1 sampai 6. Untuk memudahkan sirkulasi vertikal untuk pengguna bangunan yang hanya ingin turun 1 atau 2 lantai, disediakan tangga. PERHITUNGAN PERKIRAAN KEBUTUHAN JUMLAH LIFT
T = (2h + 4s) (n – 1) + s (3m + 4) S = (2 x 4 + 4 x 1) (6 – 1) + 1 ( 3 x 24 + 4) 1 = 136 N = 6625 x 4% x 136 300 x 4 x 24 = 1.25 = 2 lift KETERANGAN
h : jarak antar lantai n : jumlah lantai
m : jumlah orang dalam 1 lift s : kecepatan lift yang digunakan
IV.2.3.6. Analisis Sistem Utilitas Bangunan NO S IS TEM
PENCAHAYAAN
ANALIS IS 1 Pencahayaan alami Keuntungan :
-. Cahaya terang tidak ada perubahan efek warna (asli) -. Sinar panas yang merupakan syarat mutlak bagi
makhluk hidup. tetapi pnas matahari perlu
dikendalikan agar tidak terjadi radiasi yang berlebihan di dalam ruangan
-. Dapat membunuh bakteri dan virus Kerugian :
-. Silau, panas
-. Intensitas cahaya tidak sama setiap waktu
-. Sinar ultrsviolet yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit.
2 Pencahayaan buatan Syarat teknik pencahayaan :
-. M emenuhi kuat pencahayaan dan dapat disesuaikan dengan suasana
-.tidak silau -. Efisiensi tinggi
-. Dapat memberikan kesan sesuai dengan jenis lampu dan perletakannya.
Untuk perumahan, ruangan seperti ruang makan, ruang tamu, ruang kerja membutuhkan kuat penerangan sebesar 120 – 150 lux. Jenis lampu yang cocok adalah TL bak, down light, TL bulat dekoratif.
Sedangkan untuk ruangan seperti ruang tidur, kamar mandi, dapur, ruang cuci membutuhkan kuat penerangan sebesar 250 lux. Lampu yang cocok adalah TL bak, Down light dan TL bulat.
Tabel 15. Analisis Sistem Pencahayaan KES IMPULAN
Penggunaan cahaya matahari digunakan mempertimbangkan banyaknya keuntungan yang dapat di ambil, tetapi untuk mengurangi panasnya radiasi sinar matahari, maka akan digunakan sirip untuk penghalau sinar matahari, ataupun orientasi bangunan yang tidak langsung menghadap ke arah timur dan barat.
Sedangkan untuk pencahayaan buatan akan menggunakan lampu jenis down light karena lampu jenis ini dapat memberikan penerangan yang merata ke seluruh ruangan.
NO S IS TEM PENGHAWAAN
ANALIS IS
1 Penghawaan alami Penghawaan alami dapat dicapai dengan penggunaan cross ventilation sehingga sejumlah udara kotor yang ada di dalam ruangan dapat keluar dan di gantikan dengan udara baru. M empertimbangkan tapak yang dekat dengan
jalan raya dan tapak yang berada pada iklim tropis, dimana sifat iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi, kelembaban tinggi, dan rentan terhadap gangguan serangga, perlu perlakuan khusus pada bukaan bukaan seperti ventilasi dan jendela hidup, perlakuan khusus tersebut dapat berupa penggunaan kawat nyamuk yang menggunakan list, kaca nako yang dapat dibuka dan ditutup, dan beberapa cara lainnya.
2 Penghawaan buatan M empertimbangkan penghawaan alami yang tidak dapat memberikan rasa nyaman yang cukup, maka digunakan penghawaan buatan. Dengan penggunaan exhaust fan sehingga udara kotor dalam ruangan dapat tersedot keluar dan di gantikan dengan udara yang bersih, dan penggunaan pendingin udara (AC). AC dapat mengatur temperatur, kelembaban sirkulasi udara dalam ruangan. Tabel 16. Analisis Sistem Penghawaan
KES IMPULAN
Sistem penghawaan alami tetap dilakukan, tetapi tidak menggunakan ventilasi. Bukaan berupa jendela hidup karena mempertimbangkan penggunaan AC dalam ruangan. Penempatan jendela hidup sebaiknya menghindari sumber debu dan asap, juga perlu diperhatikan cara pengaplikasian agar serangga tidak masuk ke dalam ruangan.
Penggunaan AC dibutuhkan karena suhu rata rata kota Jakarta berkisar antara 27-28oc, dengan kelembaban udara 80%-90%, sedangkan suhu yang nyaman bagi manusia adalah berkisar antara 24-28oc, dan kelembaban udara sebersar 40%-60%. NO S IS TEM INS TALAS I
AIR
ANALIS IS
1 Sistem instalasi air bersih Air bersih berasal dari PAM . Kegunaan utama dari air bersih adalah untuk dikonsumsi (minum, masak) Air dari PAM disalurkan ke resevoir bawah kemudian dipompa ke resevoir atas lalu disalurkan ke unit unit hunian
2 Sistem instalasi air kotor Air kotor dibedakan menjadi 2 :
-. Grey water : air kotor yang berasal dari cucian, air mandi, dan dari dapur. Air ini ditreatment dan akan di
gunakan kembali, kegunaan utamanya adalah untuk menyiram toilet dan menyiram tanaman
-. Black water : air kotor yang berasal dari kloset. Air ini tidak dapat digunakan kembali. Sehingga air kotor ini disalurkan dari bak kontrol, resapan,septick tank , dan ke riol kota.
3 Sistem instalasi air hujan Air hujan ditampung, dan diolah sehingga dapat
digunakan untuk menyiram toilet, mandi, dan mengisi air untuk kolam renang.
Tabel 17. Analisis Sistem Instalasi Air Bersih, Air Kotor dan Air Hujan
PERHITUNGAN PERKIRAAN KEBUTUHAN AIR BERS IH PER HARI
JENIS PENGGUNAAN J.A.B J.A.K
JUMLAH PENGG UNAA N AIR B ERSIH JUMLAH AIR KOTOR YANG DIDAUR ULANG JUMLAH AIR KOTOR YANG DIB UANG HUNIAN
Kloset (3L dan 6L/flush) 3L x 6 x 500 orang 6L x 2 x 500 orang RGW BW 15000L - >15000L Shower 30L x 2 x15 menit x 500 orang PW GW 450000L 450000L - Wastafel 4L x 10 x 500 orang RW GW 20000L 20000L - Kitchen sink 35L x 100 orang PW GW 3500L 3500L - M engepel lantai 20L/100m2 x 6625 m2 RGW GW 1325L 1325L - KANTOR Kloset 3L x 3 x 5 orang RGW BW 45L - >45L Wastafel 4L x 3 x 5 orang RW GW 60L 60L - M engepel Lantai 20L/100m2 x 127.35 m2 RGW GW 25.47L 25.47L - LOBBY M engepel Lantai 20L/100m2 x 158.33 m2 RGW GW 31.67L 31.67L - M INI M ARKET M engepel Lantai 20L/100m2 x 47.5 m2 RGW GW 9.5L 9.5L -
FOOD COURT Wastafel 4L x 2 x 300 orang RW GW 2400L 2400L - Toilet 3L x 100 orang RGW BW 300L - >300L Kitchen sink 35L x 300 orang PW GW 10500L 10500L - LAUNDRY CENTER M esin cuci 44L x 300 cuci 67L x 25 cuci RW GW 14875L 14875L - FASILITAS
Ruang bilas kolam renang
375L x 50 orang PW GW 18750L 18750L -
Toilet kolam renang
3L x 50 orang RGW BW 150L - >150L
Toilet fitness center
3L x 50 orang RGW BW 150L - >150L SERVICE Toilet karyawan 3L x 3 x 15 orang RGW BW 135L - >135L M engepel Lantai 20L/100m2 x 36 m2 RGW GW 7.2L 7.2L - KORIDOR M engepel lantai 20L/100m2 x 2138.31 m2 RGW GW 427.66L 427.66L TOTAL 537691.5L 521911.5L >15780L
Tabel 18. Perhitungan Perkiraan Kebutuhan Air Bersih per Hari Kolam renang
11m x 18m x 1.3m
RGW
+RW - 257400L - -
KETERANGAN :
J.A.B = jenis air bersih yang digunakan J.A.K = jenis air kotor yang dihasilkan PW = potable water, air bersih dari PAM
RW = rain water, air hujan yang ditampung dan diolah RGW = Recyled grey water, air bersih hasil WTP
GW = grey water, air kotor yang dapat diolah dan digunakan kembali untuk kebutuhan tertentu
BW = black water, air kotor yang tidak dapat digunakan kembali
PERHITUNGAN PERKIRAAN JUMLAH AIR HUJAN YANG D IDAPATKAN
Curah hujan kota Jakarta adalah sekitar 201mm – 300mm. M empertimbangkan kemungkinan curah hujan maksimal terjadi, dan untuk mencegah terjadinya luapan air dari bak penampungan, maka untuk perhitungan jumlah air hujan yang dapat ditampung ini menggunakan asumsi curah hujan yang terbesar, yaitu 300mm.
Perkiraan luas atap 1325 m2
= 1325000000 mm2 x 300mm
= 397.5 mm3 = 397500L
Air hujan yang ditampung di bawah
Luas taman = luas tapak – luas bangunan = 7547.75 m2 – 3212.7 m2 = 4335350000 mm2 x 300mm = 1300.605 mm3
Asumsi 50% = 50% x 1300.605 mm3 = 650302.5L + TOTAL AIR HUJAN YANG TERTANGKAP = 1047802.5L
Bak penampungan air hujan yang harus disediakan >1047.8 m3 , asumsi 20% dari total air. Ukuran bak penampungan 1257.36 m3 , dibulatkan menjadi 1300 m3.
S KEMATIK UTILITAS Skematik Arus Listrik
PLN
GARDU
PANEL
HUNIAN PENUNJANG KANTOR LOBBY FASILITAS SERVICE
ALAT ALAT ALAT ALAT ALAT ALAT LISTRIK LISTRIK LISTRIK LISTRIK LISTRIK LISTRIK
Skematik Air Bersih
PAM
M ETERAN AIR
RESEVOIR BAWAH
RESEVOIR ATAS
HUNIAN PENUNJANG KANTOR FASILITAS SERVICE
Skematik Air Kotor (black water)
KLOSET BAK KONTROL STP RESAPAN RIOL KOTA
Skematik Pengolahan Air Hujan
HUJAN
ATAP TAMAN BASEM ENT
BAK ATAS BAK BAWAH
WASTAFEL LAUNDRY KOLAM RENANG SPRINGKLER RAIN WATER MANAGEM ANT TREATED RAIN WATER
Skematik Pengolahan Grey Water RECYCLED GREY WATER KLOSET KOLAM RENANG SIRAM TANAM AN KES IMPULAN
Atas pertimbangan topik water efficiency maka penggunaan air pada bangunan ini diefisiensikan semaksimal mungkin. Salah satu caranya adalah dengan mengolah air kotor untuk digunakan kembali, hal ini dapat mengurangi konsumsi air bersih. Cara lainnya adalah dengan penggunaan air hujan, air hujan ditampung dan diolah sehingga dapat digunakan untuk beberapa kebutuhan penghuni bangunan.
WATER TREATM ENT PLAN KITCHEN SINK SHOWER BAK WASTAFEL
NO EMERGENCY S YS TEM
ANALIS IS
1 Kebakaran Detektor :
-. Heat detector untuk mendeteksi panas -. Smoke detector untuk mendeteksi asap -. Flame detector untuk mendeteksi lidah api Titik panggil manual :
Tombol yang ditekan secara manual jika terjadi kebakaran Lampu darurat :
Lampu yang akan menyala begitu alarm aktif Sistem komunikasi darurat
Sistem yang akan mematikan sarana jika terjadi keadaan darurat.
Petunjuk arah keluar bangunan Sringkler :
M enyemprotkan air untuk memadamkan api, jarak maks, 6-9m luas pelayanagn 25m2
Fire Hydrant :
Diletakan di koridor jarak mak. 30m luas pelayanan 800 m2 Pylar hydrant:
Diletakan di luar bangunan dan mudah dicapai mobil pemadam kebakaran jarak maks. 30m
Tangga darurat :
-. Jarak titik terjauh 25m
-. Lebar tangga kebakaran min.1.2m, pintu min. 90cm, tahan api min. 2jam
-. M emiliki shaft asap dan intakefan untuk memberikan tekanan udara yang lebih tinggi di dalam ruang tangga darurat sehingga asap tidak masuk ke dalam.
-. Pintu tangga darurat harus membuka ke arah dalam ruang tangga, sedangkan pintu di lantai bawah yang merupakan jalan keluar harus membuka ke arah luar ruang tangga darurat.
-. Pintu, relling tangga harus tahan terhadap panas. Sumber listrik cadangan:
Bekerja untuk menghidupkan lampu lampu darurat serta pompa hydrant.
2 Bahaya petir Sistem Franklin Rod
Pemasangan satu tiang dengan memberi perlindungan
membentuk sudut 45o pada daerah banguan yang paling tinggi. Pada tiang terhubung kabel yang melewati sisi bangunan dan berakhir ke tanah
Sistem Faraday
kabel. Kabel kabel ini berakhir ke tanah. Sistem Thomas
M enggunakan sistem elektromagnetik yang menjangkau arel sejauh 4-6m. Sehingga walaupun petir tidak mengenai tiang penangkal, petir tetap dapai dinetralisir apabila masih dalam areal jangkauan.
Tabel 19. Analisis Emergency System KES IMPULAN
Untuk menanggulangi bahaya kebakaran, akan digunakan heat detector, Titik panggil manual, Lampu darurat, Sistem komunikasi darurat, Petunjuk arah keluar bangunan, Sringkler, Fire Hydrant, Pylar hydrant dan Tangga darurat.
Sedangkan untuk menanggulangi bahaya petir karena jenis atap yang digunakan adalah atap datar maka sistem penangkal petir yang tepat adalah Sistem Faraday. Tiang tiang akan dipasangkan di setiap sudut atap bangunan.
IV.2.3.7. S kema Hubungan Antar Ruang
S IDE ENTRANCE MAIN ENTRANC E
MAS UK/KELUAR PARKIR S ERVIC E
PARKIR / PLAZA S ERVICE
KANTOR LOBBY FAS ILITAS
HUNIAN PEN UNJANG
Lobby : -. Ruang tamu -. Front desk Hunian : -. Unit unit hunian
Kantor : -. Kantor Kepala pengalola -. Kantor Wakil kepala pengelola -. Kantor Building Division -. Kantor Facility Division -. Kantor Rent Division
-. Kantor Administrasion Division -. Front Office
-. Ruang rapat Service : -. Gardu listrik
-. Ruang generator -. Gudang bahan bakar -. Ruang kontrol panel -. Ruang pompa air -. Ruang water treatment -. Ruang sampah
-. Ruang karyawan -. Gudang peralatan -. Toilet karyawan Fasilitas : -. Kolam renang
-. Fitness center dan sauna Penunjang : -. M ini market
-. Food court -. Laundry center
BUBBLE DIAGRAM LOBBY DAN KANTOR PARKIR PLAZA RUANG TAMU KANTOR KEPALA PENGELOLA FRONT DESK KANTOR TOILET
WAKIL KEPALA PENGELOLA
RUANG RAPAT KANTOR BUILDING DIVISION FRONT OFFICE KANTOR FACILITY DIVISION KANTOR RENT DIVISION KANTOR ADMINISTRATION DIVISION
BUBBLE DIAGRAM FASILITAS
BUBBLE DIAGRAM RUANG HUNIAN
• Tipe Single (1 orang)
KAMAR TID UR KAMAR MANDI
• Tipe Standart (2 orang)
KAMAR TID UR KAMAR MANDI
• Tipe Deluxe
PANTRY + R. MAKAN KAMAR TID UR
RUANG DUD UK KAMAR MANDI
KAMAR TID UR ENTRANCE
ENTRANCE
ENTRANCE
BUBBLE DIAGRAM SERVICE
Gardu listrik Ruang panel
Ruang generator Gudang bahan bakar
Ruang pompa air Ruang water treatment
Ruang karyawan Gudang peralatan Toilet karyawan Ruang sampah LOADING DOCK MINI MARKET LOADING DOCK FOOD COURT
PARKIR
SERVICE
RUANG JAGAIV.2.3.8. Analisis Tampak Bangunan
WATER EFFICIENCY HOTEL BINTANG 3 KOS KOS AN
oM enerapkan sistem recycling water, waterless urinals.
oM enggunakan tanaman rambat pada sisi muka bangunan, memaksimalkan penghijauan
oSingle loaded
oBentuk massa bangunan
oPada tampak menggunakan bentuk jendela yang sama dan balkon yang sama
oBentuk atap miring
oJendela mati, tidak dapat di buka
oM emiliki lantai podium
oM assa bangunan tunggal
oJendela berbentuk sama, berulang pada jarak yang sama
oDouble loaded
oBentuk massa bangunan cenderung kotak
oBentuk atap datar
oJendela hidup, dapat dibuka
o M assa bangunan
tunggal
o Jendela berbentuk sama dan berulang pada jarak yang sama
o Double loaded
o Bentuk masa bangunan kotak
o Atap datar difungsikan sebagai ruang resevior, gudang, dan ruan g jemur.
Tabel 20. Analisis Tampak Bangunan KES IMPULAN :
M empertimbangkan pengefisiensian penggunaan koridor maka digunakan sistem double loaded, sehingga bentuk bangunan berbentuk persegi panjang dan pipih. Bentuk jendela dan balkon yang digunakan sama dan berulang pada jarak yang
sama. M empertimbangkan upaya untuk menambah penghijauan pada bangunan maka digunakan tanaman rambat yang akan diaplikasikan pada tampak bangunan. Warna warna yang dipilih cenderung warna warna lembut dan warna kecoklatan. Warna warna seperti ini akan terlihat cocok dengan tanaman rambat yang berdaun hijau. Warna kecoklatan memberi kesan teduh, natural, dan memberikan kesan bangunan hunian.
IV.2.3.9. Analisis Gaya Bangunan
Untuk bangunan kos kosan hotel ini, dipilih gaya post modern. M enurut www.geocities.com dalam artikelnya Pengaruh Arsitektur Modern Terhadap Aritektur Post Modern, arsitektur post modern memiliki ciri ciri yang dapat membedakannya dengan arsitektur modern. Ciri ciri tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (untuk lebih lengkapnya, lihat di lampiran) :
• Double coding of Style
Bangunan post modern adalah suatu paduan dari dua gaya atau style, yaitu : Arsitektur modern dengan arsitektur lainnya.
• Semiotic form
Penampilan bangunan mudah dipahami, Karena bentuk–bentuk yang tercipta menyiratkan makna atau tujuan atau maksud.
• Elitist and participative
Lebih menonjolkan suatu kebersamaan serta mengurangi sikap borjuis seperti dalam arsitektur modern.
• Pro Or Organic Applied Ornament
M encerminkan kedinamisan sesuatu yang hidup dan kaya ornamen.
Bentuk bangunan yang digunakan dalam arsitektur post modern adalah bentuk bentuk geometris sama seperti yang digunakan pada arsitektur modern, hanya saja pada arsitektur post modern bangunan boleh ditambahkan dengan elemen elemen estetis, lain halnya dengan arsitektur modern yang anti terhadap ornament.
IV.2.3.10. Analisis Ruang Luar
Tujuannya adalah untuk dapat meciptakan ruang luar dimana elemen elemen yang digunakan dapat mendukung fungsi dari bangunan tersebut, juga untuk menciptakan ruang luar yang serasi dengan bangunan. Ruang luar sendiri tercipta dari jarak antara bangunan.
NO ELEMEN PEMBENTUK RUANG LUAR
ANALIS IS 1 Elemen lunak Tanaman yang dapat berfungsi sebagai :
-. Pembatas fisik yang dapat membantu membatasi kegiatan atau ruang aktivitas
-. M enahan dan menyaring sinar matahari -. M enyaring debu
-. M emperlambat arus angin
-. Akar dari tanaman juga dapat mengurangi arus run off air
-. Dapat membentuk iklim mikro di dalam tapak tersebut.
2 Elemen keras Dibagi menjadi 2 :
-. Pengerasan untuk jalan :
-. Untuk kendaraan biasanya digunakan aspal atau konblock
-. Untuk pedestrian biasanya digunakan aspal, konblock atau grass block
-. Elemen pengisi buatan seperti :
Kolam, bangku taman, lampu taman, gazebo, dll. Tabel 24. Analisis Elemen Pembentuk Ruang Luar
KES IMPULAN
M empertimbangkan fungsi tanaman yang dapat mengurangi run off air, membentuk iklim mikro dalam tapak, menyaring debu dan menahan sinar matahari, maka perletakan tanaman akan dimaksimalkan di bagian yang dekat dengan jalan.
Gambar 35. Perletakan elemen lunak
Tanaman juga akan diletakan di bagian sisi barat tapak yang langsung bersebelahan dengan bangunan lain, atas pertimbangan bahwa tanaman dapat mengurangi arus run off air. Di bagian sisi barat juga akan dibuat saluran air, yang dimaksudkan agar air yang mengalir ke arah bangunan lain dapat masuk ke dalam saluran tersebut sehingga keberadaan bangunan tidak membawa dampak buruk terhadap bangunan sekitarnya.
Gambar 36. Perletakan elemen lunak dan saluran air
Untuk pencapaian manusia yang berjalan kaki ke dalam tapak perlu diperhatikan masalah keamanan dan kenyamanan thermal. Oleh karena itu pintu masuk untuk manusia tidak di satukan pintu masuk kendaraan. Untuk memberikan kenyamanan thermal untuk para pejalan kaki maka akan digunakan kanopi sepanjang pedestrian. Kanopi yang dipilih adalah yang menggunakan tanaman rambat, mempertimbangkan upaya untuk menambah jumlah tanaman pada tapak. Pedestrian dan jalur kendaraan bermotor menggunakan grass block, dengan tujuan agar air dapat meresap ke dalam tanah dan dapat mengurangi runoff ke arah bangunan sekitar. Akan tetapi untuk mengurangi ketidaknyamanan dalam berjalan kaki dan berkendaraan, dibuat jalur konblock selebar 70cm. Jenis rumput yang digunakan
Runoff air
Saluran air vegetasi
adalah jenis rumput yang tahan diinjak dan mudah perawatannya, sehingga jenis rumput yang dipilih adalah rumput gajah.
Gambar 37. Pintu masuk untuk pejalan kaki
NO TATA RUANG LUAR ANALIS IS
1 Ruang luar aktif Dimana ruang ini berfungsi untuk mendukung kegiatan manusia di luar banguan. Contoh dari jenis ruang luar aktif adalah tempat parkir, taman untuk bersosialisasi, pedestrian, dan sebagainya.
2 Ruang luar pasif Pada ruang luar ini tidak ada kegiatan manusia di dalamnya. Ruang luar pasif ini berupa lahan untuk penanaman vegetasi atau perletakan elemen keras seperti lampu, patung, dan lain sebagainya. Tabel 25. Analisis Tata Ruang Luar
KES IMPULAN
Tempat parkir tamu dan pengelola yang bersifat sementara, akan diletakan berdekatan dengan pintu masuk, tempat parkir untuk penghuni akan berada di basement untuk memberikan rasa aman dan privat kepada para penghuni kos kosan hotel ini. Untuk tempat parkir karyawan dan kendaraan service akan diletakan dekat
Pintu masuk pejalan kaki Teras
dengan bangunan service, untuk parkir service akan disediakan disediakan side entrance. Untuk jalur mobil dan tempat parkir yang berada di luar bangunan, akan menggunakan grass blok dan konblok. Penggunaan grass blok dimaksudkan agar air tetap dapat menyerap ke dalam tanah, sedangkan penggunaan kon blok untuk memberikan rasa nyaman yang lebih kepada pengemudi kendaraan bermotor. Ukuran jalur untuk penggunaan kon blok disesuaikan dengan ukuran ban kendaraan.
Gambar 38. Perletakan parkir Parkir service Parkir penghuni +
pengelola (basement) Parkir tamu IN
OUT