• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Sekolah TInggi Musik Jakarta 93 Bina Nusantara University 2011 - 2012

BAB V

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan

Green design merupakan sebuah terapan konsep bangunan yang dapat menyelesaikan atau memahami permasalahan sebuah bangunan. Konsep ini sangat baik karena memanfaatkan potensi alam yang mendukung kenyamanan kegiatan didalam bangunan, serta mendukung kegiatan untuk penghematan energi. Melihat segala permasalahan yang timbul pada kawasan beriklim tropis, misalnya suhu dan kelembaban yang relatif tinggi, bangunan berkonsep green design dengan penerapan kenyamanan thermal dengan ventilasi alami dan juga pengaplikasian design akustik yang baik untuk meredam kebisingan baik dari luar tapak dan dalam tapak pada Sekolah Tinggi Musik dan Asrama Mahasiswa di Kembangan diharapkan dapat menjawab permasalahan itu dengan penerapan dan aplikasi teknis berupa penyesuaian bentuk jendela, orientasi bangunan, bentuk massa bangunan, sistem pencahayaan dan penghawaan, serta bagaimana mengupayakan pengaplikasian serta pengintegrasian bangunan yang hemat energi listrik dengan sistem bangunan yang dapat memanfaatkan sumber daya yang sudah ada. Hal inilah yang ingin diterapkan pada bangunan Sekolah Tinggi Musik dan Asrama Mahasiswa.

V.2. Konsep Perencanaan dan Perancangan Makro

V.2.1. Konsep Penentuan dan Pengolahan Pintu Masuk

Gambar V.1. Analisa Pintu Masuk.

(2)

Sekolah TInggi Musik Jakarta 94 Bina Nusantara University 2011 - 2012

Dari gambar diatas dapat dilihat karena lokasi tapak dikelilingi oleh jalan maka pada lokasi tapak dibuka 2 pintu masuk dan 2 pintu keluar, yaitu yang pertama pada jalan kembangan utama karena merupakan jalan yang paling banyak dilintasi kendaraan dan pada bagian yang berbatasan dengan jalan kembangan utama merupakan area sekolah.

Kemudian pada bagian timur (jalan kembangan utama timur) dibuka pintu masuk dan pintu keluar juga karena pada bagian timur tersebut terdapat concert hall yang dapat dipakai oleh umum dan juga sebagai jalan masuk menuju asrama mahasiswa.

V.2.2. Konsep Zoning Horizontal

Analisa zoning tapak atas dasar penempatan area dengan sifatnya ditambahkan dengan analisa- analisa lainnya.

Gambar V.2. Zoning Horizontal

Sumber . Dokumentasi pribadi

Perletakan zoning dengan pertimbangan area paling dekat jalan kembangan utama dan kembangan utama timur untuk ruang publik selain pada Sekolah TInggi Musik ini akan direncanakan ruang luar untuk performance / pertunjukan yang bisa di akses umum.

Sementara bangunan yang bersifat semi publik seperti Sekolah Tinggi Musik diletakan lebih dalam agar berkesan lebih privat dan lebih elegan. Kemudian juga bangunan asrama mahasiswa ditempatkan pada paling belakang dimaksudkan untuk jauh dari area publik dan kebisingan yang di timbulkan dari luar hanya sedikit sekali karena pada bagian belakang hanya jalan kecil.

(3)

Sekolah TInggi Musik Jakarta 95 Bina Nusantara University 2011 - 2012

V.2.3. Konsep Zoning Vertical

Zoning vertical merupakan berdasarkan pertimbangan kenyamanan ruangan, misalnya bagian paling bawah atau basement untuk ultilitas-ultilitas bangunan seperti ruang genset, ruang pompa, ruang panel, dll. Lalu dilantai pertama untuk area yang sifatnya publik misalnya kantin, lobby, ruang belajar, ruang bersama, kantor, dll. dan diatasnya terdapat institut musik. Dan untuk asrama diletakan dipaling atas agar lebih private, dimana area untuk istrirahat bisa mendapat suasana lebih tenang.

Gambar V.3. Zoning Vertical

Sumber . Dukumentasi Pribadi

V.2.4. Konsep bentuk massa bangunan.

Bentuk massa bangunan dalam desain kali ini yaitu berdasarkan hasil dari analisa matahari, studi bayangan dan view serta penerjemahan suara menjadi bentuk visual.

Berdasarkan analisa matahari, studi bayangan bentuk massa paling baik berorientasi kearah utara dan selatan, karena jika menghadap ke arah timur dan barat maka hunian akan tidak nyaman karena terkena sinar matahari langsung dari barat dan timur, sehingga ruangan yang terkena cahaya matahari itu akan terasa

(4)

Sekolah TInggi Musik Jakarta 96 Bina Nusantara University 2011 - 2012

panas dan pengunaan pendingin ruangan akan lebih bekerja keras untuk mendinginkan ruangan.

Gambar V.4. bentuk dasar bangunan.

sumber dokumentasi pribadi

Bagunan yang sudah berorientasi kearah utara dan selatan dibelokan sehingga kedua massa bangunan ini terlihat menyatu, karena untuk merespon bentuk tapak dan jalanan yang mengelilingi tapak ini serta terkesan menyatu dengan bentuk tapak.

Gambar V.5. Bentuk massa bangunan yg merespon jalan dan bentuk tapak

sumber dokumentasi pribadi

V.3. Konsep Perencanaan dan Perancangan Mikro V.3.1. Konsep olahan tampak bangunan

Pengolahan fasad bangunan terdiri dari bagian unit-unit kamar yang diberi balkon pada masing-masing kamar. balkon ini selain sebagai ruang bersantai, juga dimanfaatkan dengan memberi tanaman-tanaman yang berfungsi selain sebagai estetika juga dapat menyejukan ruangan

(5)

Sekolah TInggi Musik Jakarta 97 Bina Nusantara University 2011 - 2012 Gambar V.6. olahan tampak bangunan

sumber . Dokumentasi Pribadi

Konsep desain pada bagian balkon akan diberi box-box untuk meletakan tanaman yang berfungsi untuk menaruh tanaman pada bagian atasnya, sedangkan bagian bawahnya dapat digunakan untuk hal lainnya. Seperti jemuran handuk, dll agar tidak mengganggu estetika pada bangunan.

dalam pengolahan fisik bangunan façade pada bagian timur dan barat mengunakan cladding bermotif tuts piano yang di transformasikan dan digabungkan dengan warna – warna yang identic dengan music.

Gambar V.7. motif tuts piano dan warna

sumber . dokumentasi pribadi

pada bagian yang berwarna warni tersebut pada malam hari akan menyala sesuai dengan warnanya sehingga lebih aktraktif dan dapat menjadi bangunan yang eye cathing.

(6)

Sekolah TInggi Musik Jakarta 98 Bina Nusantara University 2011 - 2012

dalam pengolahan façade pada bangunan hunian menggunakan second skin berupa kisi2 yang terbuat dari potongan bamboo yang di susun menjadi kisi – kisi yang dapat digunakan sesuai kebutuhan penghuninya, dan panel second skin itu dapat diganti dengan mudah karena menggunakan system knock down.

Gambar V.8 kisi – kisi bamboo yang di cat

sumber . dokumentasi pribadi

Penggunaan kisi – kisi ini berfungsi untuk mereduksi panas dan juga mengurangi kebisingan yang ditimbulkan dari luar tapak sehingga tidak mengganggu penghuni yang sedang berlatih music didalam unit kamar.

V.3.2. Konsep Zoning Ruang

Zoning Sekolah Tinggi Musik

(7)

Sekolah TInggi Musik Jakarta 99 Bina Nusantara University 2011 - 2012

Zoning Asrama Mahasiswa

Gambar V.10 zoning asrama mahasiswa

Zoning Concert Hall

(8)

Sekolah TInggi Musik Jakarta 100 Bina Nusantara University 2011 - 2012

V.3.3. Konsep Sirkulasi Vertical

Sebagai alat sirkulasi vertikal penyusun menggunakan tangga, ramp dan lift. Pada perancangan bangunan Sekolah Tinggi Musik dan Asrama Mahasiswa, ditempatkan 2 buah lift untuk bangunan Sekolah Tinggi Musik, 2 lift untuk hunian dan 1 lift sebagai bagian dari lift servis.

Pada setiap ujung bangunan pada area hunian di sediakan tangga darurat yang jarak pencapaiannya tidak boleh lebih dari 32 meter berdasarkan standar bangunan tinggi. Posisi lift akan berada pada tengah bangunan atau core, yang diapit oleh dua tower yang berfungsi sebagai hunian.

Ramp sebagai bagian dari sirkulasi vertikal, yang berfungsi untuk sirkulasi bagi penyandang cacat dan juga untuk mengangkut barang menggunakan troli yang di letakan pada setiap pintu masuk dengan kemiringan 1:8.

Gambar V.12. Sirkulasi vertikal bangunan

Sumber : Dokumentasi pribadi dan web google

V.3.4. Konsep Pencahayaan

Penggunaan sistem pencahayaan alami dan buatan pada setiap ruangan pada Sekolah Tinggi Musik dan Asrama Mahasiswa. Perancangan mengikuti kondisi iklim yang ada di Jakarta, dimana intensitas cahaya matahari cukup terang pada siang hari. Oleh sebab itulah pemanfaatan cahaya alami perlu untuk di terapkan untuk mengurangi penggunaan cahaya buatan.

Core lift

(9)

Sekolah TInggi Musik Jakarta 101 Bina Nusantara University 2011 - 2012 Gambar V.13. Pencahayaan alami pada bangunan

Sumber : Dokumentasi pribadi

Pemanfaatan dari cahaya alami juga dapat dilakukan melalui orientasi dan bentuk massa bangunan. Pada bangunan Sekolah Tinggi Musik dan Asrama yang berlokasi di Kembangan menggunakan bentuk massa yang menyilang untuk menangkap cahaya matahari untuk masuk ke ruangan bangunan.

V.3.5. Konsep Kebisingan

Berdasarkan analisa diatas maka untuk meminimalisir kebisingan dapat menggunakan :

Vegetasi di sekitar bangunan baik berupa vertical planting, green roof, barrier tanaman, sesuai dengan literatur Berdasarkan literatur dari buku Atap bertanaman Ekologis dan Fungsional karya Hendry Feriadi dan Heinz Frick, yaitu : vegetasi dapat meredam suara dengan cara menyerap gelombang suara oleh daun, cabang, dan ranting. Jenis tumbuhan yang paling efektif untuk meedam kebisingan atau suara adalah tumbuhan yang memiliki tajuk yang tebal dengan daun yang rindang.

Barrier tanaman

Dengan menanam berbagai jenis tanaman dengan berbagai strata yang cukup rapat dan tinggi akan dapat mengurangi kebisingan, khususnya dari kebisingan yang bersumber dari bawah. Vegetasi pepohonan yang rapat dapat menyerap kebisingan sampai 95%.

(10)

Sekolah TInggi Musik Jakarta 102 Bina Nusantara University 2011 - 2012 Gambar V.14 vegetasi sebagai peredam suara

Sumber . Dokumentasi pribadi

Dalam penelitian yang dilakukan Utami Retno Pudjowati tanaman yang paling baik untuk meredam kebisingan adalah tanaman bambu (dapat meredam 45 dB) dan jati emas dapat meredam 40 dB.

Atap bertanaman

Atap bertanaman (Atap bertanaman Ekologis dan Fungsional karya Hendry Feriadi dan Heinz Frick) dapat mengurangi tingkat kebisingan hingga 50 dB. Lapisan tanah setebal 12 – 20cm dapat mengurangi tingkat kebisingan hingga 40 – 46 dB. Lapisan tanah cenderung untuk meredam frekuensi rendah sedangkan pepohonan meredam frekuensi yang tinggi.

Gambar V.15 atap bertanaman

Sumber. Atap Bertaman Ekologis dan Fungsional

Penggunaan atap bertanaman menciptakan bidang yang mengurangi kebisingan dengan absorbs (mengubah energy bising ke dalam energy kinetis dan kalor), refleksi dan defleksi (penyebaran).

(11)

Sekolah TInggi Musik Jakarta 103 Bina Nusantara University 2011 - 2012 Gambar V.16 . Siteplan skematik

Sumber . Dokumentasi Pribadi Gambar keterangan siteplan skematik

Sumber . Dokumentasi Pribadi

Kebisingan paling besar ditimbulkan dari arah utara (Jalan Kembangan Utama) karena merupakan jalan yang paling banyak dilintasi, jalan ini menghubungan perumahan kembangan permai ini dengan lingkungan luar perumahan sehingga peletakan zoning yang dekat dengan jalan kembangan utama (Utara) merupakan fungsi ruang yang tidak membutuhkan ketenangan yang tinggi.

Pada bagian barat dan timur tingkat kebisingan tidak terlalu tinggi karena kendaraan yang melintasi jalan tidak terlalu banyak seperti jalan kembangan utama, walaupun jalan ini juga merupakan jalan utama karena jalan ini merupakan jalan yang menghubungkan antar cluster, maka pada

(12)

Sekolah TInggi Musik Jakarta 104 Bina Nusantara University 2011 - 2012

bagian itu diletakan ruang yang tidak membutuhkan ketenangan yg tinggi.

Pada bagian selatan tingkat kebisingan rendah karena pada bagian selatan merupakan jalan kecil, sehingga peletakan bangunan hunian.

V.3.6. Konsep Akustik

Panel akustik yang digunakan dalam desain kali ini ada menggunakan material bamboo yang dipadatkan sehingga dapat menjadi akustik yang baik dan juga dapat menghemat pembiayaan dalam perawatan panel akustik.

Agar tercipta pematulan yang baik sehingga seluruh bagian dari penonton dapat mendengar walaupun tidak menggunakan microphone maka bentuk dari panel akustik yaitu berbentuk bergelombang cembung cekung, karena sifat suara dengan sifat cahaya sama saja. Jika suara mengenai sisi cembung maka suara akan dipantulkan lebih jauh dari yang cekung.

Gambar V.17 akustik yang digunakan dalam concert hall.

(13)

Sekolah TInggi Musik Jakarta 105 Bina Nusantara University 2011 - 2012

Berdasarkan hasil pengujian diperoleh informasi terdapat perbedaan kemampuan panel akustik dalam menyerap suara. Pada ketiga jenis ukuran partikel panel akustik papan partikel (partikel halus, partikel sedang dan partikel wol) memiliki pola kesamaan dalam menyerap suara dari frekuensi rendah hingga tinggi.

perbandingan dengan produk pada tabel diatas maka panel akustik papan partikel woll dengan kerapatan 0.4g/cm3 dapat mencapai nilai koefisien absorbsi (0,88) atau mendekati nilai koefisien absorbsi produk glasswool pada frekuensi yang sama. Seluruh panel akustik dalam penelitian memiliki nilai koefisien absorbsi yang lebih tinggi dibandingkan produk Yumen Board dan solid wood pada frekuensi 500 dan 1000 Hz. Sementara itu untuk nilai koefisien absorbsi produk Rockwool masih lebih tinggi dibandingkan seluruh panel akustik dalam penelitian pada frekuensi 250, 500, 1000 dan 2000 Hz.

V.3.7. Konsep Penghawaan Penghawaan Alami

Penghawaan dengan mengandalkan sirkulasi udara pada ruangan dalam bangunan. Sirkulasi udara itu dapat terjadi jika terdapat bukaan-bukaan yang mendukung terciptanya ventilasi silang dalam ruangan, seperti jendela, pintu, jalusi.

Gambar V.18 . Variasi inlet – outlet

(14)

Sekolah TInggi Musik Jakarta 106 Bina Nusantara University 2011 - 2012 Sumber : Climate Responsive Architecture, Arvand Krishan

Tabel IV.3.6.1. Variasi inlet - outlet

Variasi Kelebihan Kekurangan

1 aliran udara lebih bebas didalam ruangan.

Aliran udara sulit mencapai area sudut ruangan

2 Penempatan furniture dapat dimaksimalkan dengan baik

Terdapat sisi bidang yang menghalangi aliran udara ke sebagian ruangan

3 Sirkulasi udara dapat mengalir dengan bebas

Posisi inlet – outlet harus berada pada posisi silang tidak boleh sejajar dengan inlet udara 4 Sirkulasi udara dapat terjadi

dengan baik karena terdapat ventilasi yang cukup banyak

Sulit dalam penempatan furniture ruangan

Sumber : Dokumentasi pribadi

Aliran udara dipengaruhi selain dari bukaan-bukaan juga dipengaruhi oleh penempatan tanaman-tanaman di sekitarnya. Udara akan berbelok jika mengenai tanaman-tanaman yang menghalangi sirkulasi udara.

Gambar V.19. Pembelokan aliran udara

Sumber : Bangunan tropis

Kenyamanan thermal pada ruangan dipengaruhi oleh peningkatan suhu ruangan yang diakibatkan oleh radiasi matahari yang mengenai dinding bangunan. Oleh sebab itulah pemilihan bahan material dan orientasi massa bangunan perlu untuk dipertimbangkan dengan baik.

Tabel IV.3.6.2. Data karakteristik bahan bangunan terhadap panas

(15)

Sekolah TInggi Musik Jakarta 107 Bina Nusantara University 2011 - 2012

Penghawaan Buatan

Penghawaan buatan adalah penggunaan Air Conditioner (AC). Penggunaan AC ini hanya digunakan pada ruangan-ruangan pada Sekolah Tinggi Musik. Penghawaan buatan pada Sekolah Tinggi hanya akan digunakan AC split. Penggunaan AC split pada Sekolah Tinggi Musik dimaksudkan untuk jangka panjang, seperti pada unit Studio Alat Musik Seperti Studio Drum bersama, Studio Gitar individu, dll.

Penggunaan AC split pada massa bangunan hunian dalam jangka waktu panjang menghemat ruang AHU, chiller dan cooling tower. Sehingga bisa dioperasionalkan sesuai dengan penghuni yang ada. AC split hanya digunakan pada ruang Studio Alat Musik dan Gallery, tidak untuk digunakan pada ruangan lain.

Gambar V.20. AC split

Sumber : Panduan sistem bangunan tinggi

Penggunaan AC spilt harus memperhatikan peletakan outdoor unit agar tidak merusak estetika fasad bangunan.

V.3.8. Konsep Sistem Struktur

Berdasarkan analisa sub structure pada BAB IV, maka bangunan Sekolah Tinggi Musik dan Asrama Mahasiswa ini menggunakan pondasi tiang pancang. Pondasi tiang pancang dipilih karena relatif murah, pengerjaan cepat, dan bersih, juga karena kemampuannya untuk menahan beban yang cukup besar dan juga dalam tahap pengerjaannya tidak terlalu mengganggu keadaan sekitar atau gangguan relatif kecil.

(16)

Sekolah TInggi Musik Jakarta 108 Bina Nusantara University 2011 - 2012 • Untuk upper strcucture, penggunaan sistem struktur portal dan sistem struktur hybrid (kombinasi antara konstruksi baja dengan struktur bentang lebar) menjadi pilihan. Struktur portal dipilih karena bentangan pada Sekolah Tinggi Musik dan Asrama Mahasiswa relatif pendek mengingat fungsi dari bangunan ini adalah sarana pendidikan dan hunian. Portal ini juga tergolong sederhana dan mudah pengerjaannya. Sedangkan sistem struktur hybrid (kombinasi konstruksi portal baja dan struktur bentang lebar) dipilih karena terdapat bangunan yang berbentang lebar, seperti bangunan concert hall.

Jenis penutup atap bangunan, akan menggunakan roof garden dan perpaduan atap skylight. penggunaan sistem ini sesuai dengan topik yang telah diterapkan pada bangunan wisma atlet di Senayan yaitu green design. Selain itu juga bertujuan untuk menciptakan kenyamanan thermal suhu pada ruang yang berhubungan langsung dengan atap bangunan.

Gambar V.21. Proses pemasangan roof garden

Sumber : Web google

V.3.9. Konsep Material

Dinding

Material yang dibutuhkan dalam pembangunan sekolah tinggi music dan asrama mahasiswa ini adalah Kedap suara, Kedap air, Cepat dalam pengerjaan, dan Kokoh, sehingga yang cocok adalah Bata Hebel.

(17)

Sekolah TInggi Musik Jakarta 109 Bina Nusantara University 2011 - 2012

Untuk Hunian menggunakan panel akustik karena ruangan hunian akan digunakan untuk bermain alat music juga, penggunaan panel akustik agar suara yang ditimbulkan dari suatu unit ke unit lain saling tidak menggangu, sedangkan Ruang-ruang lainnya dapat menggunakan Cat, sedangkan Toilet menggunakan Keramik agar tahan air dan mudah dibersihkan

Lantai

Untuk hunian, yang cocok adalah Parket, sedangkan ruangan lain seperti koridor, dapur, dll menggunakan Keramik, untuk ruang besar lebih cocok mengunakan Marmer yang terkesan mewah.

Plafond

Material yang cocok digunakan sebagai plafond adalah gypsum karena mudah dibentuk (drop ceiling,dsb), & juga tidak ada nat, serta terlihat mewah., dan panel akustik yang terbuat dari bambu agar pada saat penghuni melakukan latihan didalam kamar, suara yang dihasilkan dari sumber bunyi ke pendengaran akan menjadi lebih baik.

Atap

Material yang cocok digunakan adalah green roof dikarenakan dengan penggunaan atap green roof, area atap dapat digunakan sebagai publik space dan juga dapat membantu mengurangi kebisingan yang ditimbulkan dari pesawat dan lainnya.

Kusen dan Daun

Material Pada kusen jendela adalah kusen Alumunium karena modern, namun untuk Toilet dapat menggunakan pintu PVC.

Gambar

Gambar V.1. Analisa Pintu Masuk.
Gambar V.2. Zoning Horizontal
Gambar V.3. Zoning Vertical
Gambar V.5. Bentuk massa bangunan yg merespon jalan dan bentuk tapak
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Pemahaman peserta didik terhadap teknik dasar passing bawah bolavoli melalui modifikasi bola plastik membuat peserta didik bersemangat untuk melakukan

Penalaran proporsional siswa dengan gaya berpikir acak abstrak dalam memecahkan masalah matematika terkait dengan memahami kovarian memunculkan 4 dari 5 aspek yang

Data primer merupakan data yang diperoleh dari pengukuran langsung pada bak WTP. Proses pengambilan data menggunakan alat yang sudah terpasang di bak WTP, serta alat

Bapak Aris Abadi.,SH selaku Ketua Bidang Pajak Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Semarang yang memberikan kesempatan kepada penulis

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya serta adanya fenomena yang menarik untuk dikaji maka penulis mengadakan penelitian yang

Analysis final report Groundwater management, Bandung (unpublished). Pengantar Tentang Teori Sistem dan Analisis Sistem. Mandar Maju, Bandung. Whiffen G J, Shoemaker C A

Peningkatan Kinerja Kasubag Umum Program dan Pelaporan melalui Sistem Peendaftaran dan Pelayanan Kartu Pencari Kerja dalam Rangka Pelaksanaan Program PATEN di Kecamatan

6 006/KJ/14 IMAM BUDIANTO Lulus A STAR ENERGY GEOTHERMAL (WAYANG WINDU) LIMITED Sudah Jadi. 7 007/KJ/14 IVAND VIERLLANA Lulus