• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

32

3.1. Disain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan deskriptif dan asosiatif. Menurut Nazir (2003:54) Penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun sekelompok kelas peristiwa pada masa sekarang. Sedangkan penelitian asosiatif yaitu metode untuk mencari korelasi atau hubungan kausal (mananyakan apakah ada hubungan atau terhadap variable independent mempengaruhi variabel dependent).

Penelitian yang dilaksanakan di PT. Sriwijaya Air ini adalah penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu masalah secara lebih mendalam dalam suatu organisasi jasa yang berguna dalam pengembangan ilmu manajemen tanpa ingin menerapkan hasilnya, maka penelitian ini dinamakan penelitian dasar (murni). Mengenai desain penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan Jenis dan Metode Penelitian Survey Time - Horizon

T-1 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional

T-2 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional

T-3 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional

T-4 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional

T-5 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional

T-6 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional

(2)

T-8 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional

T-9 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional

Keterangan:

• T-1 : Untuk mengetahui pengaruh Reputasi perusahaan terhadap kepercayaan pelanggan setelah menggunakan jasa maskapai penerbangan Sriwijaya Air • T-2 : Untuk mengetahui pengaruh pengalaman masa lampau terhadap

kepercayaan pelanggan setelah menggunakan jasa maskapai penerbangan Sriwijaya Air

• T-3 : Untuk mengetahui pengaruh reputasi perusahaan dan pengalaman masa lampau terhadap kepercayaan pelanggan setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air

• T-4 : Untuk mengetahui pengaruh reputasi perusahaan terhadap Word of Mouth (WOM) setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air

• T-5 : Untuk mengetahui pengaruh pengalaman masa lampau terhadap Word of Mouth (WOM) setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air. • T-6 : Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan pelanggan terhadap Word of

Mouth (WOM) setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air • T-7 : Untuk mengetahui pengaruh Reputasi perusahaan terhadap Word of Mouth

dengan adanya kepercayaan pelanggan setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air

• T-8 : Untuk mengetahui pengaruh Pengalaman Masa Lampau terhadap Word of Mouth dengan adanya kepercayaan pelanggan setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air

• T-9 : Untuk mengetahui pengaruh reputasi perusahaan, pengalaman masa lampau dan kepercayaan pelanggan terhadap Word of Mouth setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air

(3)

3.2. Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa variable. Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Independent ( Variabel Bebas), yang tediri dari :

• Reputasi perusahaan (X1) : Adalah status yang dimiliki oleh suatu perusahaan

meliputi nama yang cukup dikenal dan memiliki produk yang berkualitas akan memberikan gambaran atau image yang baik pula dari konsumen terhadap perusahaan tersebut.

• Pengalaman masa lampau (X2) : Adalah suatu keadaan atau pengalaman

dimana konsumen dalam mengkonsumsi produk barang ataupun jasa pada masa lampau maupun sekarang, baik pengalaman yang menyenangkan dalam pemakaian maupun ketepatan waktu yang diberikan oleh perusahaan.

2. Variabel Dependent ( Variabel Terikat), yang tediri dari :

• Kepercayaan pelanggan (Y) : Adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh konsumen dimana perusahaan dapat dipercaya jika perusahaan dapat menepati janjinya dan melakukan semua tindakan yang tidak merugikan konsumennya.

• Word of mouth (WOM) : aktivitas komunikasi dalam pemasaran yang mengindikasikan seberapa mungkin customer akan bercerita kepada orang lain tentang pengalamannya dalam proses pembelian atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa.

(4)

Tabel 3.2 operasional variabel penelitian

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukura

n Skala Reputasi perusahaan (X1) customer orientation good employer

reliable and financially strong company

product and service quality

social and environmental responsibility

1.Reputasi yang baik

2.Nama perusahaan yang sangat terkenal

3.Mengenal produk / jasa yang ditawarkan

4.Yakin akan kualitas produk / jasa yang ditawarkan

5.Adanya usaha perusahaan untuk menyelamatkan lingkungan Likert Ordinal diubah menjadi interval Pengalaman Masa Lampau (X2)

Harapan dimasa lalu Ingatan yang terekam

Tingkat kepuasan dan pemenuhan harapan

Kesan akan produk atau jasa

1.Pengalaman yang menyenangkan 2.Puas dengan produk / jasa yang

diselenggarakan oleh perusahaan pada waktu yang lalu

3.Dampak yang ditimbulkan dari pengalaman masa lalu yang diperoleh Likert Ordinal diubah menjadi interval Kepercayaan pelanggan (Y) Integrity Competence Consistency Loyalty

1. Perusahaan memberikan produk / jasa yang sesuai dengan minat 2.Adanya kejujuran dari perusahaan

dan sikap yang sebenarnya

Likert Ordinal diubah menjadi interval

(5)

Openness 3. Perusahaan memiliki konsistensi dalam pelayanan dan

4. Upaya perusahaan menjaga janjinya

5. Keterbukaan perusahaan untuk berbagi informasi WOM (Z) Talkers Topics Tools Taking Part Tracking

1. Pelaku yang menjadi pembicara 2. Hal yang dibicarakan

3. Media yang digunakan untuk bicara

4. Partisipasi perusahaan

5. Pandangan dan dampak dari WOM yang terjadi

Likert Ordinal diubah menjadi interval

Skala pengukuran data digunakan adalah skala interval, yaitu skala yang menggunakan objek berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara suatu obyek dengan obyek lainnya adalah sama (Umar, 2005 , p134). Alasan penulis menggunakan skala pengukuran interval adalah karena jenis penelitian ini adalah penelitian parametrik (Jonathan Sarwono, 2007 , p64). Sedangkan teknik skala yang digunakan adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2007, p86) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik-tidak baik (Umar, 2005, p137)

(6)

3.3. Jenis dan sumber data penelitian

Menurut cara memperoleh data

• Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan baik melalui wawancara, kuisoner, atau observasi.

• Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain baik diperoleh dari studi kepustakaan atau melalui website

Menurut sifatnya

• Data Kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka-angka. • Data Kuantitatif, yaitu data yang menggunakan bentuk angka-angka Menurut sumbernya

• Data Internal, yaitu data yang didapat dari dalam organisasi. • Data Eksternal, yaitu data yang didapat dari luar organisasi. Menurut Waktu Pengumpulannya

• Data Cross Section, yaitu data yang dikumpulkan dalam suatu periode tertentu, biasanya menggambarkan kegiatan atau kegiatan dalam periode tersebut.

• Data time series ( berkala ), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu dengan tujuan untuk menggambarkan

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat 2 (dua) teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

a. Data primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tanpa melalui perantara). Adapun data primer yang diperoleh dalam penelitian ini ialah melalui penyebaran kuesioner. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk mendapatkan jawaban atas kuesioner yang dibagikan kepada

(7)

responden yang sudah dipilih, yaitu orang – orang yang pernah menumpang maskapai penerbangan Sriwijaya Air, yang disebarkan hanya di wilayah Jakarta Barat dengan membagaikan kuesoner kepada mahasiswa atau orang umum di kampus – kampus atau tempat umum lainnya di Jakarta Barat. Kuisioner dibagikan dengan cara terlebih dahulu menanyakan kepada respondennya.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain dan biasanya sudah dalam bentuk publikasi.

Adapun data sekunder yang diperoleh dari penelitian ini bersumber dari studi kepustakaan, artikel di internet dan jurnal.

3.5. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling atau teknik pengambilan sample adalah suatu cara mengambil sample yang respresentatif dari populasi dimana pengambilan sample harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sample yang benar – benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. (Ridwan dan Engkos Ahmad Kuncoro. 2007,p:40)

Menurut Istijanto (2008,p:116) ada 2 jenis teknik pengambilan sample yaitu probability sampling dan non-probability sampling. Probability sampling terdiri dari simple random sampling, systematic sampling, stratified sampling, cluster sampling, dan non-probability sampling terdiri dari judgemental sampling, conventient sampling, quota sampling dan snowball sampling.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini ialah Probability Sampling, simple random sampling dimana data yang diperoleh berdasarkan pertimbangan

(8)

peneliti dalam menentukan responden yang pernah menumpang maskapai penerbangan Sriwijaya Air.

Sedangkan elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah sebanyak 100 responden (Haier), yang tersebar di berbagai wilayah harmoni di daerah Jakarta Barat. Dan menurut peneliti, 100 responden sudah representatif atau mewakili populasi penumpang maskapai penerbangan Sriwijaya Air

3.6. Teknik Pengolahan Sample

Untuk menentukan berapa banyak sample minimal yang perlu di ambil untuk melakukan penelitian, dapat menggunakan dari Tora Yamane atau Slovin (Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro. 2007,p:49) sebagai berikut:

Dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun jumlah populasi konsumen yang menggunakan jasa penerbangan PT. Sriwijaya Air – Harmoni Branch dari periode 1 April – 30 April adalah sebanyak 19000 orang rute Jakarta - Pangkalpinang. Sehingga dengan menggunakan rumus yang ada diperoleh jumlah sampel minimal untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :

n = 1 + 2 1) 19.000.(0. 19.000 = 1 + 01) 19.000.(0. 19.000 = 191 19.000 = 99,4764 = 100 responden

(9)

3.7. Metode Analisis

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa metode analisis yang digunakan. Analisis diawali pada instrumen penelitian, yaitu kuisioner diolah dengan menggunakan uji validitas, dan reliabilitas setelah itu diteruskan dengan uji normalitas data.

Kemudian pengolahan data dilanjutkan dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi, analisis deskriptif, serja uji asumsi dengan menggunakan uji path analysis. Pengolahan data tersebut dilakukan untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang mengarah pada pembuatan saran.

3.7.1. Uji Validitas

Menurut Santosa dan Ashari ( 2005,p: 247) validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang ingin di ukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu instrumen maka instrumen tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin mampu menunjukkan apa yang seharusnya diukur.

Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen, maka dalam penelitian ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana: r= koefisien korelasi X= skor item X Y= skor item Y

(10)

Untuk menguji validitas dapat dilakukan degan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai r tabel

Untuk memperoleh r tabel dengan menggunakan rumus df= n-2 2. Mencari r hasil

Masukkan data jawaban responden untuk diolah dengan menggunakan software SPSS. Disini r hasil untuk tiap item bisa dilihat pada kolom corrected item – total correlation dari tampilan software SPSS.

3. Mengambil keputusan

Dasar pengambilan keputusan :

• Jika r hasil positif, dan r hasil > r tabel maka butir tersebut valid • Jika r hasil negative, da r hasil < r tabel maka butir tersebut tidak valid

Jika ada instrument pertanyaan yang tidak valid, maka istrumen pertanyaan tersebut dibuang lalu diuji kembali hingga pertanyaan bisa dikatakan valid semua lalu dilakukan uji reliabilitas.

3.7.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan alat ukur yang menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran yang diperoleh dari alat ukur yang kita buat. Uji reliabilitas berkonsentrasi atau berfokus pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya. Dalam software SPSS uji reliabilitas yang digunakan adalah metode Alpha (Croncach’s), karena metode ini sangat cocok digunakan pada nilai yang berbentuk skala.

(11)

Dalam penelitian ini skala yang digunakan skala 1 – 5 (skala Likert). 1. Menentukan nilai r tabel

Pada software SPSS, metode ini dilakukan dengan metode cronbach’s alpha dimana suatu kuisioner dianggap reliable apabila r alpha > r tabel 2. Mencari r hasil

Disini r hasil merupakan angka dari aphla dari tampilan software SPSS. 3. Dasar pengambilan keputusan

Apabila r alpha positif, dan r alpha > r tabel , maka skor butir reliable Apabila r alpha negative, dan r alpha < r tabel , maka skor butir tidak reliable

3.7.3. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi normal atau dengan kata lain sample yang diambil berasal dari populasi yang sama. Uji normalitas akan menguji data variable bebas (X) dan data variable terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan alat test klogmornov-Smirnov yang terdapat pada software SPSS dengan tingkat signifikansi 0,05. Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut: • Jika nilai sig > 0,05 maka data berdistribusi normal.

(12)

3.7.4. Koefisien Korelasi Pearson

Berdasarkan Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2007,p61) untuk mengetahui hubungan antara variable X1 dengan Y dan X2 dengan Y dan X1

dan X2 terhadap Y digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan

adalah Pearson Product Moment, dengan rumus:

Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1≤r≤+1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r=0 artinya tidak ada korelasi; dan r=1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan ditampilkan pada Tabel Intepretasi Nilai r sebagai berikut.

Tabel 3.3. Intepretasi Koefisien Korelasi r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199 Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2007:62)

Untuk mencari makna generalisasi, maka perlu melakukan uji signifikansi dari hubungan antara variable X terhadap Y. Uji signifikansi adalah sebagai berikut:

Hipotesis

H0 : Variabel X tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y

(13)

Dasar pengambilan keputusan Sig ≥ α Æ H0 diterima, H1 ditolak Sig < α Æ H0 ditolak, H1 diterima

Ket: 1 (satu) = tingkat presisi, batas ketidakakuratan (1-tingkat kepercayaan)

3.7.5. Analisis Jalur (Path Analysis)

3.7.5.1. Definisi Path Analisis

Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Joreskog & Sorbom, 1996; Johnson & Wichern, 1992). Path Analysis diartikan oleh Bhornstedt (1974 dalam Kusnendi, 2005:1)yang dikutip oleh Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2007,p1) bahwa “a technique for estimating the effect’s a set of independent variables han on a dependent caribale from a set of observed correlations, given a set of hypothesized causal asymmetric relation among the varibales.” Sedangkan Tujuan utama path analysis adalah ….. a method of measuring the direct influence along each separate path in such a system and thus of finding the degree to which variation of a given effect is determined by each particular cause. The method depend on the combination of knowledge og the degree of correlation among the variables in a system with such knowledge as may possessed of the causal relations (Maruyama, 1998:16).

Jadi, model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variable dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh

(14)

langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variable terikat (endogen).

Teknik analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur hubungan kausal antara variable X1,

X2 dan X3 terhadap Y serta dampaknya kepada Z. Analisis korelasi

dan regresi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur. Al Rasyid dalam Sitepu (1994:24) yang dikutip oleh Riduwan dan Kuncoro (2007, p115) mengatakan bahwa dalam penelitian social tidak semata-mata hanya mengungkapkan hubungan variable sebagai terjemahan statistic dari hubungan antara variable alami, tetapi terfokus pada upaya untuk mengungkapkan hubungan kausal antar variable.

Sedangkan menurut Sarwono (2007,p: 1) analisis jalur adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variable bebasnya mempengaruhi variable tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga tidak secara langsung. Analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda sengan tujuan memberikan estimasi tingkat kepentingan ( magnitude ) dan signifikansi (significance ) hubungan sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat variable. Analisis jalur sebagai model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji keselarasan matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan sebab akibat yang dibandingkan oleh peneliti. Modelnya digambarkan dalam bentuk gambar lingkaran dan panah dimana anak panah tunggal menunjukkan sebagai penyebab. Regresi

(15)

dikenakan pada masing – masing variable dalam suatu model sebagai variable tergantung (pemberi respons ) sedang yang lain sebagai penyebab. Pembobotan regresi dipredeksikan dalam suatu model yang dibandingkan dengan matriks korelasi yang diobservasi untuk semua variable dan dilakukan juga penghitungan uji keselarasan statistik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sebenarnya analisis jalur (path analisis) merupakan kepanjangan dari analisi regresi berganda.

3.7.5.2. Manfaat Path Analisis

Menurut Riduwan & Kncoro (2007, p:2) manfaat model path analisis adalah sebagai berikut:

1. Penjelasan (explanation) terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti;

2. Prediksi nilai variable terikat (Y) berdasarkan nilai variable bebas (X), dan prediksi dengan path analysis ini bersifat kualitatif; 3. Faktor determinan yaitu penentuan variable bebas (X) mana

yang berpengaruh dominan terhadap variable terikat (Y), juga dapat digunakan untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variable bebas (X) terhadap variable terikat (Y)

4. Pengujian model, menggunakan theory trimming, baik untuk uji reliabilitas (uji kejegan) konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru.

(16)

3.7.5.3. Asumsi – Asumsi Path Analysis

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007, p2), asumsi-asumsi yang mendasari path analysis sebagai berikut:

1. Pada model path analysis, hubungan antar variable adalah bersifar linier, adaptif dan bersifat normal

2. Hanya system aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang berbalik

3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan ratio

4. Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel

5. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrument pengukuran valid dan reliable) artinya variable yang diteliti dapat diobservasi secara langsung

6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan artnya model teori yang dikaji atau dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variable yang diteliti.

Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah, yaitu: (a) anak panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari sebuah variable eksogen [variable penyebab (X)] terhadap sebuah variable endogen [variable akibat (Y)], misalnya: dan (b)

(17)

anak panah dua anak yang menyatakan hubungan korelasional antara variable eksogen, misalnya

3.7.5.4. Langkah – Langkah Pengujian Path Analysis Langkah-langkah menguji Path Analysis sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis dan persamaan structural Struktur: Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1

2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi

a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan.

Hipotesis: Naik turunnya variable endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh variable eksogen (X1 dan X2).

b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Hitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan:

Persamaan regresi ganda: Y = a + b1X1 + b1X2 + ε1

Pada dasarnya koefisien jalur (path) adalah koefisien regresi yang distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku atau Z-score (data yang diset dengan nilai rata-rata = 0 dan standar deviasi = 1). Koefisien jalur yang distandarkan (standardize path coefficient) ini digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh (bukan memprediksi) variable bebas (eksogen) terhadap variable lain yang diberlakukan sebagai variable terikat (endogen).

(18)

Koefisien path ditunjukkan oleh output yang dinamakan Coefficient atau dikenal dengan nilai Beta. Jika ada diagram jalur sederhana mengandung satu unsur hubungan antara variable eksogen dengan variable endogen, maka koefisien path-nya adalah sama dengan koefisien korelasi r sederhana.

3. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan)

Uji secara keseluruhan hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut:

H1: ρyx1 = ρyx2 = ... = ρyxk ≠ 0

H0: ρyx1 = ρyx2 = …….. = ρyxk = 0

a. Kaidah pengujian signifikansi secara manual: Menggunakan Tabel F

Keterangan:

n= jumlah sampel

k= jumlah variable eksogen R2

yxk= R square

Jika F hitung ≥ F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan

F hitung ≤ F tabel, terima Ho artinya tidak signifikan

Dengan taraf signifikan (α) = 0,05

Carilah nilai F tabel menggunakan Tabel F dengan

(19)

Cara mencari F tabel : nilai (dk=k) atau V1 disebut sebagai nilai

pembilang

Nilai (dk=n-k-1) atau V2 disebut sebagai nilai penyebut

b. Kaidah pengujian signifikansi: Program SPSS

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya signifikan.

4. Menghitung Koefisien jalur secara Individu

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistic berikut:

H1: ρyx1 > 0

H0: pyx1 = 0

Secara individual uji statistic yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus (Schumacker & Lomax, 1996:44. Kusnendi, 2005:12)

Keterangan:

Statistik SeρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk

analisis regresi setelah data ordinal ditansformasi ke interval. F tabel = F {(1-α) (dk=k), (dk=n-k-1) atau F {(1-α) (v1=k), (v2=n-k-1)}

(20)

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya siginifikan.

5. Meringkas dan menyimpulkan

Kemudian setelah didapat hasil perhitungan maka dibuatlah ringkasan dari hasil penelitian tersebut kemudian dianalisis dan disimpulkan yang berguna untuk pengambilan keputusan penelitian

3.8. Rancangan Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2006,p: 51) perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah penelitian mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Untuk dapat diuji, suatu hipotesis harus dinyatakan secara kuantitatif. Pengujian hipotesis statistic ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang diuji. Perhitungan yang akan digunakan adalah dengan menggunakan cara SPSS yang akan menghasilkan persamaan, dimana hasil SPSS akan diketahui apabila perhitungan signifikan atau tidak serta akan menjelaskan hubungan antara 4 variabel yaitu reputasi (X1), pengalaman masa lampau (X2), kepercayaan pelanggan (Y), dan Word of mouth

(21)

(WOM) (Z). Rancangan Uji Hipotesis menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana tingkat presisi (α) = 5%=0,05

Dasar Pengambilan Keputusan:

‐ Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

‐ Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya siginifikan

Variabel:

X1 = Reputasi Perusahaan

X2 = pengalaman Masa Lampau

Y = Kepercayaan Pelanggan Z = Word of Mouth (WOM) 1. Tujuan 1 (T-3)

Tujuan 1 (T-1) berdasarkan substruktur sebagai berikut: Y= ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1

Gambar 3.1 Substruktur 1 Analisis Jalur a. Uji korelasi variable X1 dengan variable Y

Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: Ho : ρyX1 = 0

Ha : ρyX1 >0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: X1 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Y

X1 X2 Y ρyX1 ρyX2 ε1

(22)

Ha: X1 ada hubungan yang signifikan dengan variable Y

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:

Keterangan: Statistik Se ρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk

dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval b. Uji korelasi variable X2 dengan variable Y

Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: Ho :ρyX2 = 0

Ha : ρyX2 > 0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: X2 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Y

Ha: X2 ada hubungan yang signifikan dengan variable Y

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:

Keterangan: Statistik Se ρX2 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk

dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval

c. Pengujian secara keseluruhan. Hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut: Ho: ρyX1 = ρyX2 ≠ 0

Ha: ρyX1 = ρyX2 = 0

Hipotesis dalam bentuk kalimat:

Ho : Variabel X1 dan X2 tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan

(23)

Ha : Variabel X1 dan X2 berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap

variable Y 2. Tujuan 2 (T-4)

Tujuan 1 (T-1) berdasarkan substruktur sebagai berikut: Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzy Y + ρz ε2

Gambar 3.2 Substruktur 2 Analisis Jalur a. Uji korelasi variable X1 dengan variable Z

Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: Ho : ρzX1 = 0

Ha : ρzX1 >0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: X1 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Ha: X1 ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:

Keterangan: Statistik Se ρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk

dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval ΡZY

X1

X

2

Y

Z

ρZX1 ρZX1 ε2 ρyX1 ρyX2 ε1

(24)

b. Uji korelasi variable X2 dengan variable Z

Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: Ho : ρzX2 = 0

Ha : ρzX2 >0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: X2 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Ha: X2 ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:

Keterangan: Statistik Se ρX2 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk

dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval c. Uji korelasi variable Y dengan variable Z

Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: Ho : ρzy = 0

Ha : ρzy >0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: Y tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z Ha: Y ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:

Keterangan: Statistik Se ρy diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk

(25)

d. Pengujian secara keseluruhan. Hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut: Ho: ρzy = ρzX2 = ρzX1 ≠ 0

Ha: ρzy = ρzX2 = ρzX1 = 0

Hipotesis dalam bentuk kalimat:

Ho : Variabel X1, X2 dan Y tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan

terhadap Variabel Z

Ha : Variabel X1 , X2 dan Y berkontribusi secara simultan dan signifikan

terhadap variable Z

Persamaan Struktural diagram Jalur adalah: Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1

Gambar

Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 operasional variabel penelitian
Tabel 3.3. Intepretasi Koefisien Korelasi r  Interval Koefisien  Tingkat Hubungan  0,80 – 1,000  0,60 – 0,799  0,40 – 0,599  0,20 – 0,399  0,00 – 0,199  Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah  Sangat Rendah  Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2007:62)
Gambar 3.2 Substruktur 2 Analisis Jalur  a.  Uji korelasi variable X 1  dengan variable Z

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, LKS yang seharusnya berisi lembaran-lembaran tugas yang harus dikerjakan siswa (Depdiknas, 2008:23) ternyata berisi rangkuman buku teks. Bahan ajar merupakan komponen

Persepsi Masyarakat Terhadap Pengelolaan Dana Desa Di Desa Semurung Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Di Tinjau Dalam Perspektif Ekonomi Pembangunan

Hal ini juga sejalan dengan fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 28/DSN-MUI/III/ 2002 yang memperbolehkan transaksi jual beli mata uang dengan ketentuan antara lain:

Persentase Mutu Pola Pendidikan Karakter Pluralisme dari Keenam SMA Se-Kota Ende Dewasa ini terjadi perubahan karakter siswa SMA di ten- gah masyarakat, sehingga nilai-nilai

bahwa dengan demikian Perusahaan Daerah Aneka Usaha Manuntung Berseri (PD. AUMB) Kabupaten Tanah Laut sudah tidak layak lagi dipertahankan sebagai BUMD Pemerintah

Perencanaan proses adalah fungsi dalam serangkaian aktivitas sistem manufaktur yang menetapkan proses produksi beserta parameternya yang digunakan, untuk mengkonversi suatu

Tujuan melakukan feature selection ini, selain untuk mereduksi jumlah atribut, nantinya bisa memberikan performansi yang lebih baik pada saat melakukan klasifikasi

Dalam pengujian flash point pada setiap sampel ada beberapa alat dan bahan yang perlu disiapkan sebelum dilakukan pengujian diantaranya yaitu:. alat uji