• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Kebun Rambutan merupakan salah satu unit PTPN III Medan Sumatera

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Kebun Rambutan merupakan salah satu unit PTPN III Medan Sumatera"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan

Kebun Rambutan merupakan salah satu unit PTPN III Medan – Sumatera Utara, yang bergerak dalam usaha Perkebunan Karet dan Kelapa Sawit, serta mempunyai pabrik pengolahan Lateks Pekat dan dari sisa Lateks Pekat didapat produk yang masih mempunyai nilai jual yaitu Block Skim Rubber (BSR) dimana produk Lateks diolah di kebun sendiri. Kebun Rambutan berasal dari perkebunan milik Maatscappay Hindia Belanda di bawah naungan NV RCMA (Rubber Culltur Maatscappay Amsterdam) yang pada tahun 1958 dinasionalisasikan menjadi PPN baru cabang Sumatera Utara.

Dalam perkembanganya perkebunan ini telah beberapa kali mengalami perubahan nama, yaitu pada tahun 1961 menjadi PPN SUMUT IV, selanjutnya pada tahun pada tahun 1967 diubah menjadi unit kebun PT. Perkebunann V (Persero). Kemudian pada bulan April 1994 terjadi penggabungan antara PTP II, IV dan V, menjadi suatu perusahaan yang diberi nama PTP. Nusantara III (Persero) yang berkantor pusat di jalan Sei Batang Hari Medan, PT.PN III (PT. Perkebunan Nusantara III) Kebun Rambutan terdapat 8 wilayah kerja yang di bagi berdasarkan afdeling, luas dari ke delapan afdeling tersebuat berjumlah 4.329,75 Ha lahan kelapa sawit dan 1.372,5 Ha lahan dengan tanaman karet. Kebun Rambutan terletak di sekitar Kota Madya Tebing Tinggi. Jarak dari Kota Medan ± 70 Km dari medan dan berlokasi dalam dua kabupaten,yaitu Serdang Bedagai dan Batu Bara. Sedangkan dari daerah Lubuk Pakam ± 31 Km, dan dari pusat Kota Tebing Tinggi ± 2 Km. Secara umum Kebun Rambutan berada pada ketinggian

(2)

18m dari permukaan laut, dan bertofografi datar yang didominasi oleh jenis tanah podsolik merah kuning, Aluvial dan hidromorfik kelabu. curah hujan per tahun 1.300 - 2.100 mm, dan bulan basah ± 8 bulan serta bulan kering ± 4 bulan.

PTPN III Kebun Rambutan juga memiliki kesesuaian dokumen kepada konsumen dengan konsisten mengimplementasikan ISO.9002 (Manajemen Mutu) dan ISO 14000 (Manajemen Lingkungan), sehingga menghasikan produk-produk bermutu tinggi serta ramah lingkungan, disamping itu manajemen juga mempunyai komitmen yang tinggi terhadap keselamatan kerja karyawan dengan mengimplementasikan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) secara konsisten. Tanggung jawab PTPN III Kebun Rambutan mempunyai manajemen yang telah menyalurkan sebagian labanya untuk dana kemitraan dan bina lingkungan Comunity Development (CD) kepada masyarakat sekitar. Kemudian dalam rangka mewujudkan manusia yang sejahtera.

B. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Pada PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan terdiri Kebun kelapa sawit dan karet dari mulai tanam, perawatan sampai pemanenan dengan hasil:

1. Tandan Buah Segar (TBS)

(3)

C. Struktur Organisasi

Untuk menjalankan kegiatannya, PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan menggunakan struktur organisasi yang disusun sedemikian rupa sehingga jelas terlihat batasan- batasan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap personil dalam organisasi tersebut. Dengan demikian diharapkan adanya suatu kejelasan arah dan koordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan dan masing-masing pegawai mengetahui dengan jelas darimana mendapatkan perintah dan kepada siapa harus bertanggung jawab atas hasil kerjanya.

Struktur organisasi yang dianut perusahaan ini adalah struktur organisasi lini atau garis. PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan membuat pembagian tugas berdasarkan jenis pekerjaan atau fungsi, dimana kegiatan-kegiatan yang sejenis atau fungsi-fungsi manajemen yang sama dikelompokkan ke dalam satu kelompok kerja. Tugas, wewenang dan tanggung jawab berjalan vertikal menurut garis lurus mulai dari pimpinan tertinggi sampai pada bawahan masing-masing.

Struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan dapat dilihat pada Gambar 2.1.

(4)

Gambar 2.1. Struktur Organisai PTPN III (Persero) Medan Kebun Rambutan

Struktur organisasi yang dianut perusahaan ini adalah struktur organisasi lini atau garis, hal ini dapat dilihat dari beberapa posisi seperti Askep, Papam, APK, KTU, Ast. Pengolahan dan Asisten Teknik bertanggung jawab penuh terhadap tugasnya yang dipertanggungjawabkan kepada Manager.

D. Job Description

Tugas dan tanggung jawab dari berbagai jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Manajer kebun

Tugas dan tanggung jawab Manajer yaitu:

a. Mengkoordinasikan penyusunan rencana anggaran belanja perusahaan

b. Menandatangani dan mengecek dokumen, formulir dan laporan sesuai dengan sistem prosedur yang berlaku.

c. Mengarahkan kegiatan-kegiatan kepada Asisten. Manajer Kebun Ast. Peng/ Lab Askep B Ast. Tanaman Askep A Ast. Tanaman Ast. Teknik KTU APK PAPAM

(5)

d. Melaporkan data serta kegiatan yang ada ke Direksi.

e. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum perkebunan sesuai dengan norma pedoman dan instruksi dari pimpinan umum.

f. Menelaah dan mendisposisi surat-surat masuk untuk penyelesaian selanjutnya.

g. Membina dan meningkatkan kesejahteraan sosial karyawan.

h. Membina suasana kekeluargaan dan kerja sama yang baik antara asisten, karyawan dan warga serta memelihara keamanan.

i. Membina dan mengawasi serta mempertanggung jawabkan jalannya koperasi.

2. Asisten Kepala (Askep)

Untuk wewenang Askep A dan Askep B berdasarkan luas wilayah yang dibagi menjadi wilayah A dan Wilayah B.

Tugas dan tanggung jawab Asisten Kepala yaitu :

a. Menerima perintah dan tanggung jawab Manajer.

b. Mengkoordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Asisten.

c. Melaporkan data serta kegiatan produksi pada Manajer.

d. Mengawasi kegiatan-kegiatan Asisten.

e. Mengajukan saran dan usulan untuk meningkatkan efesiensi pabrik

3. Asisten Pengolahan

(6)

a. Menjamin bahwa kebijakan mutu dimengerti, diterapkan dan dipelihara seluruh mandor-mandor dan pekerja diproses pengolahan.

b. Membuat rencana pemakaian tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan kimia yang digunakan pada proses pengolahan sesuai dengan RKAP (Rencana Kerja Anggaran Pendapatan) dan penjabarannya ke RKO (Rencana Kerja Operasional).

c. Berusaha agar proses pengolahan dilakukan dipengolahan lateks pekat dan BSR efektif dan efisiensi supaya produktifitas dapat tercapai.

d. Mempersiapkan agenda meeting yang berhubungan dengan proses pengolahan seperti produksi, tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan kimia yang digunakan.

e. Mengendalikan proses pengolahan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

f. Pengawasan barang-barang yang dipasok pelanggan jangan sampai hilang atau rusak.

g. Melakukan pengawasan terhadap identifikasi dan mampu telusur yang berhubungan dengan proses pengolahan sampai pada final produk di gudang.

h. Melakukan adjustment sesuai dengan data-data yang telah diberikan oleh Asisten Laboratorium.

i. Melakukan pengawasan terhadap jumlah bahan baku yang diterima serta produksi yang dikirim.

(7)

j. Mengawasi penanganan dalam proses pengolahan dan final produksi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan serta penanganan packing dan penyimpanannya.

k. Mengawasi dan mengevaluasi stock produksi yang ada di gudang atau storage tank

l. Mengendalikan catatan mutu termasuk identifikasi, pengarsipan, pemeliharaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

m. Mengorganisasi audite diproses pengolahan sehingga Instruksi Kerja (IK) dapat dilaksanakan secara efektif.

n. Bertanggung jawab kebersihan terhadapa seluruh lingkungan pabrik.

o. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target produksi sesuai bahan baku yang diterima.

p. Melakukan tindakan perbaikan pencegahan yang tidak sesuai yang ditentukan dalam IK.

q. Menandatangani dan mengevaluasi check sheet dalam proses pengolahan.

r. Membuat laporan manajemen pengolahan.

s. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk semua Mandor di proses pengolahan.

(8)

4. Asisten Tata Usaha dan Personalia

Tugas dan tanggung jawab Asisten Tata Usaha dan Personalia yaitu :

a. Mengkoordinir pekerjaan bidang personalia, umum, jamsostek/dapenbun dan bidang Laporan Peristiwa Masalah Umum (LPMU)/kependudukan.

b. Menjamin bahwa semua personil dibagian personalia dan tata usaha mengerti, menerapkan dan memelihara kebijakan mutu yang telah ditetapkan oleh Top Management.

c. Menjamin bahwa semua akt ifitas-aktifitas pelatihan dengan prosedur mutu dan catatan mutu yang telah didokumentasikan dan diterapkan sampai dengan efektif.

d. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk semua personil yang ada di bagian personalia.

e. Mempersiapkan daftar program pelatihan untuk semua personil.

f. Mengkoordinir pelatihan termasuk fasilitas yang dilatih, pelatih dan mampu mempersiapkan materi pelatihan yang diterima pada bagian terkait.

g. Menyusun schedule tanggal pelatihan untuk disampaikan ke bagian terkait.

h. Menjamin bahwa daftar hadir pelatihan, identifikasi kebutuhan pelatihan, sertifikat dan catatan-catatan mutu lainnya yang berhubungan dengan akifitas-aktifitas pelatihan dipelihara dan disimpan dengan baik di bagian personalia.

(9)

j. Melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan bila ada masalah yang berhubungan dengan personalia dan umum dengan persetujuan manajer.

k. Mengkoordinir pekerjaan bidang administrasi dan keuangan.

l. Mengkoordinir proses pembukuan untuk laporan bulanan.

m. Mengkoordinir proses pembuatan RKAP/RKO bekerjasama dengan bagian terkait.

n. Melaksanakan evaluasi bulanan, semester dan tahunan.

o. Melaksanakan dan mengawasi proses permintaan barang, penyimpanan barang dan pengeluaran barang dari gudang.

p. Melaksanakan administrasi kas dan bank.

q. Melaksanakan dan mengawasi proses financial.

r. Bertanggung jawab kepada Manajer.

5. Asisten Teknik

Tugas dan tanggung jawab Asisten Teknik yaitu :

a. Menerapkan kepada personil yang ada di bawah naungan teknik, bahwa kebijakan mutu dimengerti/dipahami oleh seluruh karyawan bagian Teknik

b. Menjamin bahwa semua aktivitas yang dilakukan di bagian teknik sesuai dengan prosedur mutu dan catatan mutu.

c. Mempersiapkan agenda meeting untuk tinjauan manajemen yang berhubungan dengan problem-problem Teknik

(10)

d. Mengajukan permintaan bahan-bahan alat/mesin untuk kepentingan Teknik sesuai perencanaan yang telah dibuat.

e. Memelihara semua dokumen prosedur mutu dan catatan-catatan mutu di bagian Teknik.

f. Merencanakan semua peralatan/mesin-mesin untuk dipelihara baik secara rutin maupun break down maintenance.

g. Bertanggung jawab terhadap pemakaian spare part dan mencatatnya pada kartu onderdil.

h. Menandatangani laporan pemeliharaan rutin dan break down maintenance.

i. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan terhadap semua personil yang ada pada pengawasannya.

j. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kalibrasi alat-alat pemeriksaan pengukuran dan alat-alat uji yang digunakan di kebun.

k. Menindaklanjuti tindakan-tindakan perbaikan yang ditemukan pada temuan internal quality audit.

6. Asisten Tanaman

Tugas dan tanggung jawab Asisten Tanaman yaitu :

a. Bertanggung jawab atas keberhasilan dan peningkatan hasil kebun.

b. Membuat laporan hasil kebun yang dipertanggung jawabkan kepada manager

(11)

d. Memberikan instruksi dan program kerja pada mandor kebun.

7. Papam

Tugas dan tanggung jawab Papam yaitu :

a. Bertanggung jawab terhadap keamanan pabrik, kebun dan kompleks karyawan.

b. Melakukan pengawasan terhadap keamanan aset perusahaan baik dari pabrik dan kantor.

c. Melakukan dan membuat jadwal pengawasan kebun.

E. PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI

Ada beberapa konsep tentang biaya, antara lain para akuntan, ahli ekonomi, insinyur dan pihak lainnya yang dihadapkan pada masalah biaya ini masing telah mengembangkan biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. Menurut Matz dan Ursy dalam (Akuntansi biaya, Perencanaan & Pengadaan, 1998)

Dalam akuntansi keuangan, prasayarat atau pengorbnan tersebut pada tanggal perolehan dinyatakan dengan pengurangan kas atau aktiva pada saat ini atau di masa mendatang. Istilah “biaya” (cost) seringkali digunakan dalam arti yang sama dengan istilah “beban” (expense). Namun, beban dapat didefinisikan sebagai arus keluar barang dan jasa, yang akan dibebankan pada/ditandingkan dengan pendapatan (revenue) untuk menentukan laba (income).

Selanjutnya Hansen dan Mowen dalam (Manajemen Biaya, Akuntansi dan Pengendalian, 2000)

(12)

Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan dengan produksi barang atau penyediaan jasa. Biaya produksi diklasifikasikan sebagai bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead.

Menurut Mulyadi (2002: 8): “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.”. Dari definisi ini, ada empat unsur pokok dalam biaya, yaitu:

1) Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi 2) Diukur dalam satuan uang

3) Yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi

4) Pengorbanan tersebut untuk memperoleh manfaat saat ini dan/atau mendatang

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah biaya yang diukur dalam satuan uang yang berhubungan dengan produksi barang atau penyediaan jasa untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Biaya produksi juga diklasifikasikan sebagai bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.

F. UNSUR-UNSUR BIAYA PRODUKSI

Biaya produksi adalah semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai, yang terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

(13)

Adapun biaya produksi pada PTPN III (Persero) Medan Kebun Rambutan terdiri dari 3 (tiga) unsur, antara lain :

1) Bahan Baku Langsung

Bahan baku langsung adalah bahan baku yang dapat ditelusuri pada barang dan jasa yang dihasilkan. Biaya dari bahan-bahan ini dapat secara langsung dikenakan pada produk karena pengamatan fisik dapat digunakan untuk mengukur jumlah yang dikonsumsi oleh tiap produk bahan yang menjadi bagian dari produk berwujud atau yang dapat digunakan dalam menyediakan jasa biasanya diklasifikasikan sebagai bahan baku langsung. Biaya bahan baku langsung yang terdapat pada PTPN III (Persero) Medan Kebun Rambutan antara lain :

1. Pemeliharaan tanaman menghasilkan. Biaya ini termasuk kedalam biaya bahan baku langsung karenaa berhubungan secara langung dengan proses produksi karet. Kegiatan yang termasuk kedalam pemeliharaan tanaman menghasilkan seperti penanaman, penyiangan dan pemberantasan hama dan penyakit baik secara manual maupun chemical (kimiawi).

2. Pemupukan. Kegiatan ini juga berhubungan langsung dengan produksi karet pada Kebun Rambutan, pemupukan berguna untuk menghasilkan karet yang sebaik mungkin sehingga pemupukan masuk kedalam kategori biaya bahan baku langsung.

3. Panen. Panen berhubungan langsung dengan proses produksi karet, panen merupakan proses setelah karet siap untuk diolah menjadi bahan jadi. 4. Pengangkutan ke pabrik. Kegiatan ini juga berhubungan secara langsung

(14)

untuk diolah menjadi bahan jadi seperti aneka ban kendaraan, conveyor belt, penggerak mesin, sepatu karet, sabuk, penggerak mesin, pipa karet dan sebagai isolator kabel.

Akuntansi biaya bahan baku:

a) Akuntansi pembelian biaya bahan baku.

Pembelian bahan baku merupakan tanggungjawab bagian pembelian untuk pengadaan bahan dengan harga murah, kualitas baik dan tersedia tepat waktu. Sistem pembelian lokal bahan baku, melibatkan beberapa bagian, yaitu bagian produksi, bagian gudang, bagian pembelian, bagian penerimaan barang dan bagian akuntansi. Prosedur yang membentuk sistem pembelian bahan baku adalah prosedur permintaan pembelian, prosedur order pembelian, prosedur pernerimaan barang, prosedur pencatatan penerimaan barang digudang dan prosedur pencatatan pembelian (utang). Dalam sistem pembelian diperlukan dokumen-dokumen, baik dokumen sumber maupun dokumen pendukung. Dokumen tersebut adalah surat permintaan pembelian, surat order pembelian, laporan penerimaan barang dan faktur dari penjual.

b). Akuntansi pemakaian bahan baku.

Masalah yang timbul dalm penentuan harga poko bahan baku yang dipakai dalam produksi adalah adanya fluktuasi harga pembelian bahan baku. Harga beli bahan baku antara pembelian satu dengan pembelian yang lain berbeda, hal ini mengakibatkan harga pokok bahan baku persatuan digudang berbeda-beda, walaupun jenis bahan bakunya sama.

(15)

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dapat di telusuri pada barang atau pelayaan yang di hasilkan . Seperti pada bahan baku lansung , pengamatan fisik dapat di gunakan untuk mengukur jumlah kerja yang di gunakan untuk menghasilkan jasa atau pelayanan. Karyawan yang mengubah bahan mentah menjadi produk atau yang menyediakan jasa pelayanan pada pelanggan di klasifikasikan sebagai tenaga kerja langsung . Biaya tenaga kerja merupakan harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut.

Biaya tenaga kerja pada perusahaan manufaktur dapat digolongkan menjadi tenaga kerja produksi, biaya tenaga pemasaran dan biaya tenaga kerja administrasi dan umum. Biaya tenaga kerja produksi dapat dikelompokkan kedalam biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga tidak lansung. Biaya tenga kerja lansung merupakan biaya utama sekaligus sebagai biaya konversi, yaitu gaji dan kesejahteraan karyawan pabrik. Sedangkan biaya tenaga kerja tidak lansung adalah biaya tenaga kerja yang tidak berhubungan lansung dengan proses pembuatan produk, misalnya gaji mandor pabrik.

Pada umumnya biaya upah langsung terdiri dari :

a. Gaji Pokok (Original Wages)

Yaitu upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja buruh dengan suatu dasar tertentu dalam suatu periode yang telah ditentukan sesuai dengan kontrak kerja, yang dapat dinyatakan perjam, perhari, perminggu atau pertahun. b. Uang Lembur (Overtime)

Yaitu upah yang dibayarkan kepada buruh yang bekerja melebihi waktu jam kerja yang ditetapkan menurut undang-undang perburuhan.

(16)

c. Bonus (Incentive)

Yaitu upah tambahan yang dibayar kepada buruh yang berprestasi baik atau melebihi dari yang ditentukan. Tujuan pemberian bonus ini supaya para pekerja lebih berprestasi. Dengan meningkatnya jumlah produksi maka unit cost akan semakin rendah dan semakin unit cost maka laba per unit semakin besar.

Untuk memproduksi barang, biasanya juga mempekerjakan tenaga kerja tidak langsung yaitu tenaga kerja yang secara tidak langsung mempengaruhi pembuatan barang jadi, tetapi tenaga kerja ini sifatnya mempengaruhi pembuatan barang jadi, misalnya: mandor, kepala gudang, penjaga malam dan sebagainya. Oleh karena tenaga kerja ini secara tidak langsung mempengaruhi pembuatan barang jadi, maka biaya yang dibayar untuk para tenaga kerja ini merupakan upah tidak langsung dan dikelompokkan ke dalam biaya overhead pabrik.

3) Overhead Pabrik

Semua biaya produksi selain dari bahan baku langsung atau tenaga kerja langsung di kumpulkan menjadi suatu kategori disebut overhead. Pada perusahaan produksi, overhead juga di kenal sebagai beban pabrik atau overhead produksi. Kategori biaya overhead terdiri dari aneka ragam artikel. Banyak masukan selain tenaga kerja langsung dan bahan baku lansung yang diperlukan untuk memproduksi produk . Biaya lembur dari tenaga kerja lansung biasanya dibebankan pula pada overhead. Dasar pemikirannya adalah secara khas tidak ada produksi berjalan tertentu yang dapat di identifikasi sebagai akibat dari lembur. Maka, biaya lembur adalah hal umum untuk semua produksi berjalan dan karenanya merupakan biaya produksi tidak lansung.

(17)

Adapun ciri-ciri yang membedakan biaya overhead pabrik dengan biaya bahan baku langsung yaitu menyangkut hubungan antara biaya overhead pabrik dengan barang dan volume produksi. Overhead pabrik merupakan bagian yang tidak berwujud dari barang jadi. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya surat permintaan barang untuk bahan baku tidak langsung maupun kartu jam kerja tidak langsung, oleh karena biaya overhead pabrik ini sukar didefinisikan secara fisik.

Kelompok biaya (cost pool) pada PTPN III (Persero) Medan Kebun Rambutan yang digunakan untuk mengakumulasi semua biaya manufacturing tidak langsung ( diluar biaya penjualan, biaya administrasi dan umum yang bukan merupakan biaya manufacturing) termasuk :

1. Gaji, tunjangan & biaya sosial karyawan pimpinan 2. Sewa

3. Pemeliharaan ( gedung pabrik, peralatan pabrik) 4. Pajak, retribuasi dan PBB

5. Beban asuransi 6. Beban penerangan 7. Beban persediaan air

Biaya Overhead pabrik dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :

1. Biaya overhead pabrik variable

Jumlah biaya bervariasi dalam proporsi langsung terhadap tingkat produksi diantara “ relevant range” ( seperti interval aktivitas di antara jumlah biaya tetap, dan biaya variable per unit tetap konstan).

(18)

2. Biaya overhead pabrik tetap

Jumlah biaya tetap konstan diantara relevant range. Contohnya: depresiasi, sewa bangunan pabrik.

3. Biaya overhead pabrik campuran

Mempunyai karakteristik, baik variable maupun tetap. Harus pada akhirnya dipisahkan ke dalam komponen tetap dan variable. Contohnya : sewa truk pabrik, jasa telepon pabrik, gaji penyelia pabrik.

G. ANGGARAN BIAYA PRODUKSI

Dalam perencanan biaya produksi kita tidak terlepas dari anggaran– anggaran untuk mengelolah produksi tersebut pada suatu proyek. Suatu perusahaan khususnya perusahaan kecil mempunyai kegiatan yang dilakukan secara terbatas sehingga memudahkan dalam perencanaan dan pengawasan. Tidak seperti pada perusahaan besar dimana kegiatan yang dilakukan lebih banyak baik dari jenis kegiatan maupun volumenya, yang membutuhkan suatu perencanaan pengawasan lebih rumit.

Munandar ( Budgeting & Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Dan Pengawasan Kerja, 1986 ) menerangkan bahwa :

“Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu panjang ( periode tertentu yang akan datang ).

(19)

1. Digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan

2. Dapat memotivasi karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan

3. Menghindari terjadinya pemborosan biaya maupun sumber daya perusahaan

4. Merupakan alat komunikasi dalam perencanaan manajemen kepada seluruh karyawan

5. Menjadi tolak ukur dalam efektifitas dan efisiensi pencapaian perusahaan.

Maka anggaran biaya produksi dapat diartikan sebagai suatu rencana yang terperinci yang disusun oleh perusahaan untuk menetapkan seluruh biaya produksi yang akan dikeluarkan selama satu periode.

Berdasarkan definis diatas, maka anggaran biaya produksi terdiri dari :

1. Anggaran bahan baku

Anggaran biaya bahan baku adalah sebuah rencana terperinci yang disusun mengenai jumlah biaya bahan baku yang akan dikeluarkan pada periode tertentu dimasa yang akan datang.

Metode pengendalian bahan baku yaitu : 1. Metode siklus pesanan

Dilakukan dengan cara memeriksa secara periodik status jumlah bahan baku yang tersedia untuk setiap item atau kelas.Perusahaan yang berbeda menggunakan periode waktu yang berbeda (misalnya 30, 60, 90 hari)

(20)

Dilakukan dengan didasarkan pada pernyataan bahwa jumlah dari sebagian besar item persediaan berada pada kisaran tertentu, dimana jumlah maksimum untuk setiap item ditetapkan dan tingkat minimun sudah memasukan margin pengaman yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kehabisan persediaan selama siklus pemesanan kembali.

3. Just in time

Filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya melalui eliminasi persediaan, semua bahan baku dan komponen sebaiknya tiba di lokasi kerja pada saat dibutuhkan tepat waktu.

2. Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah sebuah rencana terperinci mengenai jumlah biaya yang tenaga kerja langsung yang akan digunakan pada periode tertentu di masa yang akan datang.

Departemen yang terlibat dalam perhitungan biaya tenaga kerja adalah : 1. Departemen personalia

Fungsi utama dari departemen personalia adalah untuk menyediakan tenaga kerja yang efisien dan memastikan bahwa seluruh organisasi mengikuti kebijakan personalia yang sesuai.

2. Departemen perencanaan produksi

Departemen perencanaan produksi bertanggung jawab untuk menjadwalkan pekerjaan dan memberikan perintah kerja ke departemen produksi.

(21)

Departemen pencataan waktu memastikan adanya catatan yang akurat atas waktu kerja setiap karyawan.

4. Departemen penggajian

Data penggajian diproses dalam dua tahap yaitu menghitung dan menyiapkan gaji, serta mendistribusikan biaya gaji ke pesanan dan departemen.

5. Departemen biaya

Departemen biaya mencatat biaya tenaga kerja langsung pada kartu biaya pesanan atau laporan produksi departemental, serta mencatat baiya tenaga kerja tidak langsung pada catatan overhead departemental yang terinci.

3. Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Anggaran biaya overhead manufaktur adalah suatu rencana terperinci mengenai jumlah biaya overhead yang akan dikeluarkan pada periode tertentu dimasa yang akan datang.

Untuk menyusun suatu anggaran dipergunakan suatu standar tertentu, seperti standar bahan, standar upah, dan standar biaya lainnya yang merupakan unsure-unsur biaya produksi. Biaya standar digunakan sebagai alat bantu dalam penyusunan suatu anggaran dan biaya standar ini dapat disusun berdasarkan pengalaman melalui data-data historis tahun-tahun sebelumnya ataupun melalui taksiran-taksiran dan melalui riset ilmiah.

(22)

Menurut Blocher/Chen/Lin ( Manajemen Biaya, 2001 ) “Biaya standar merupakan pengeluaran perusahaan yang ditentukan sebelumnya yang dibutuhkan dalam operasi”.

Jadi biaya standar ini berguna untuk memberikan pedoman kepada manajemen berupa biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehingga meyakinkan manajemen mengurangi biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Perencanaan bahan baku biasanya membutuhkan 4 (empat) macam sub anggaran yang sering disebut anggaran-anggaran bahan baku dan pembelian bahan baku. Adapun ke 4 (empat) sub anggaran-anggaran tersebut ialah :

1. Anggaran Bahan Baku

Adalah angaran yang memperinci kuantitas masing-masing bahan baku yang akan digunakan dalam produksi yang akan direncanakan, dalam menyusun anggaran bahan baku perlu diketahui bahwa ada dua macam kebutuhan bahan baku yang ada di perusahaan. Yang pertama adalah kebutuhan bahan baku untuk dibeli dan kedua kebutuhan bahan baku untuk diproduksi, kedua bahan baku ini belum tentu sama jumlahnya. Kedua macam kebutuhan bahan baku ini perlu diketahui oleh manajemen. Kebutuhan bahan baku untuk proses produksi akan berhubungan erat dengan masalah harga pokok produksi sedangkan bahan baku yang akan dbeli berhubungan dengan penyediaan dana untuk pembelian bahan baku tersebut.

(23)

2. Anggaran Pembelian Bahan Baku

Adalah anggaran yang merinci harga masing-masing bahan baku dan waktu penyerahan yang direncanakan. Besarnya bahan baku yang dibeli tergantung kepada besarnya rencana kebutuhan bahan baku ditambah saldo awal bahan baku yang diharapkan.

3. Anggaran Persediaan Bahan Baku

Yaitu anggaran yang menunjukkan tingkatan persediaan bahan baku yang direncanakan baik menurut kuantitas maupun menurut harganya. Anggaran ini dimaksudkan untuk mengawasi persediaan bahan baku di gudang dan sekaligus sebagai perencanaan yang terperinci atas jumlah bahan mentah yang disimpan sebagai persediaan digudang.

4. Anggaran Pemakaian Bahan Baku

Adalah anggaran yang menyusun suatu suatu anggaran secara rinci mengenai jumlah dan harga setiap satuan bahan baku yang akan dugunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang jadi pada suatu periode tertentu.

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisai  PTPN III (Persero) Medan Kebun  Rambutan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Analisis Western Blot Protein Isolat Virus AI dari Beberapa Daerah di Jawa Timur yang Direaksikan dengan Antibodi Spesifik AI dan Divisualisasi dengan

You might think "well, if he's not not an anatomy god, then why should I read this book?" Allan tells you how to start, and how to use basics to start approaching the figure

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia, didalamnya terkandung pesan moral yang

Pengaruh positif psychological capital yang terdiri dari aspek self efficacy, resiliency, hope dan optimism terhadap kepuasan berwirausaha yang ditemukan dalam penelitian

Setelah diperolehnya fungsi alih lingkar terbuka dan fungsi alih lingkar tertutup dari sistem AVR tipe arus searah secara lengkap kemudian dilakukan dilakukan analisa

CAD (Computer Aided Design) merupakan perangkat lunak yang jarang digunakan pada tahapan tersebut karena membutuhkan definisi yang lengkap, konkrit, dan tepat untuk desain

c. Mahasiswa dan Lulusan: 1) Secara kuantitatif, jumlah mahasiswa baru yang diterima Prodi PAI relatif stabil dan di atas rata-rata dibandingkan dengan jumlah

Untuk mengetahui apakah perilaku konsumsi tersebut berorientasi pada satisfying wants (pemuasan keinginan) atau meeting needs (pemenuhan kebutuhan), haruslah diketahui