• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBINAAN DAN PENILAIAN SUPERVISOR TERHADAP KINERJA GURU PAI DALAM MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PEMBINAAN DAN PENILAIAN SUPERVISOR TERHADAP KINERJA GURU PAI DALAM MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PUBLIKASI ILMIAH

OLEH : NUR SOLIKHAH NIM : 12010150070

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)

PEMBINAAN DAN PENILAIAN SUPERVISOR TERHADAP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pembinaan supervisor terhadap guru PAI, cara supervisor dalam menilai kinerja guru PAI SD, dan metode pembelajaran yang dipakai oleh guru PAI SD di Kota Magelang pada tahun 2017.

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research), dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan termasuk penelitian dengan pendekatan Deskriptif Naturalistik karena penelitiannya dilakukan dalam kondisi alamiah (Natural Setting). Populasi penelitian ini adalah 3 orang pengawas PAI SD yang ada di Kota Magelang dan guru PAI se-Kota Magelang dengan jumlah sampel penelitian 35 orang guru PAI.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pola pembinaan supervisor kepada guru PAI SD di Kota Magelang tahun 2017 sudah menunjukkan langkah-langkah yang tepat, supervisor telah merancang program pembinaan dengan membuat program tahunan, program semester, dan Rencana Kegiatan Akademik (RKA), kemudian melaksanakan pembinaan secara rutin kepada guru PAI SD di Kota Magelang lewat KKG. (2) Penilaian supervisor terhadap kinerja guru SD di Kota Magelang tahun 2017 sudah secara rutin dilakukan lewat supervisi akademik setiap satu semester sekali yang pelaksanaannya mengacu pada program yang sudah dibuat dan sudah sesuai dengan standar baku yang ditetapkan oleh pemerintah. (3) Penerapan metode pembelajaran oleh guru PAI SD di Kota Magelang pada tahun 2017 sudah bervariasi, para guru sudah banyak yang menggunakan pengembangan metode pembelajaran, diantaranya Make A Match, Tutor Sebaya, Warung Ilmu,

Problem Solving, Quis Jeo Pardi, Roll Play, Talking Stick, Mind Map, Number Together, Crossword Puzzle, Interactif Lecture, Jigsaw, dan Shortcard. Hal ini karena efek dari pembinaan dan penilaian yang secara rutin dilakukan oleh pengawas PAI SD.

(3)

THE GUIDANCE SUPERVISOR’S ASSESSMENT ON TEACHER religious education teachers, how the supervisor in assessing the performance of Islamic Religious Education teachers in primary school and teaching methods used by the teachers of Islamic Religious Education primary school in Magelang 2017.

This type of research includes Field Research using a qualitative approach and includes research with naturalistic descriptive approach because the research is done in natural condition. The population of this study are 3 people of primary school religious education supervisors and teachers of religious education of elementary school in Magelang with the number of research samples are 35 teachers.

The result showed that (1) The pattern of supervisory guidance to Islamic religious teachers in elementary school in Magelang 2017 has shown the right steps, supervisors have designed a guidance program by creating an annual program, semester program, and academic activity plan, than carry out routine guidance to Islamic religious elementary school teachers in Magelang city through KKG. (2) Supervisor’s assessment on teacher performance of Islamic religious education at elementary school in Magelang city of 2017 has been conducted routinely through academic supervision at once in a semester that the implementation refers to the program that has been made and according to the standard set by the government. (3) The application of learning methods by the teachers of Islamic religious education at elementary school in Magelang city of 2017 has varied, the teachers have many who use the development of learning methods, among them: Make A Match, Peer Tutor, Science Stalls, Problem Solving, Quis Jeo Pardi, Roll Play, Talking Stick, Mind Map, Number Together, Crossword Puzzle, Interactif Lecture, Jigsaw, and Shortcard. This is because the effect of guidance and assessment are routinely performed by supervisor Islamic religious education at elementary school.

(4)

A. PENDAHULUAN

Pembinaan profesi guru merupakan persoalan penting yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan guru dalam kegiatan belajar mengajar karena

guru sebagai pendidik dituntut untuk memiliki pengetahuan yang cukup luas. Mulyasa berpendapat bahwa tugas guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada

penyampaian informasi kepada peserta didik. Sesuai kemajuan dan tuntutan zaman, guru harus memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan

berbagai keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar. Untuk itu guru dituntut memahami berbagai model pembelajaran yang efektif dan tepat agar dapat membimbing peserta didik secara

optimal. 1

Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia No. 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, pasal 2, guru sebaiknya menguasai berbagai metode pembelajaran dan mau menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar.

Faktanya, masih banyak guru yang belum menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi.

Sebagian besar problem mutu lembaga pendidikan sekolah dasar terletak pada kurangnya profesionalisme pendidik dalam melakukan KBM (Kegiatan Belajar mengajar) dan berdampak pada citra dan mutu pendidikannya. KBM

1

(5)

punya hubungan erat dengan supervisi (pengawasan), karena di mana supervisi punya peran penting dalam memberikan bimbingan/pembinaan, penilaian, dan

arahan terhadap pendidik guna perbaikan proses kegiatan belajar mengajar agar menjadi lebih baik dan lebih profesional. Menurut Suharsimi Arikunto dan Lia

Yuliana, supervisi bertujuan meningkatkan kualitas dan kinerja. Dengan bimbingan dan bantuan, kualitas profesional guru dan lembaga akan senantiasa bisa dijaga dan ditingkatkan. Jadi dalam hal ini, peran supervisor dalam proses

pengelolaan pendidikan menduduki peranan yang penting.2

Keputusan MENPAN Nomor 118/1996 bahwa dalam rangka meningkatkan

mutu pendidikan, diperlukan adanya Pegawai Negeri Sipil yang bertugas secara penuh untuk melakukan pengawasan dan pendidikan di sekolah pada Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Departemen Agama, dan departemen

lainnya. Disebutkan pula dalam Keputusan MENPAN Nomor 118/1996 Bab I Pasal 1 butir 1 menyebutkan bahwa pengawas sekolah adalah Pegawai Negeri

Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwewenang untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah, dengan

melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan pra-sekolah, dasar dan menengah. Untuk itu, dalam rangka menjamin peningkatan mutu lembaga pendidikan sekolah tentunya

diperlukan pembinaan yang dilanjutkan dengan penilaian supervisor terhadap

2

(6)

kinerja guru, karena pembinaan dan penilaian dalam sebuah lembaga pendidikan sangat diperlukan dalam rangka menjamin kualitas (quality assurance) agar

sesuai dengan tujuan pendidikan. Pembinaan yang diiringi dengan penilaian yang baik akan menciptakan profesional guru dalam KBM, apabila proses KBM

dilaksanakan secara profesionalisme maka akan menghasilkan prestasi belajar yang baik dan kemudian akan menghasilkan kompetensi lulusan yang baik pula.

Hasil wawancara peneliti pada tanggal 2 Maret 2017 dengan Poniman S.Ag. selaku ketua KKG PAI Kota Magelang dan Abdur Rochim S.Pd.I. selaku ketua KKG Kecamatan Magelang Utara didampingi pengurus dan beberapa orang guru, supervisor selama ini secara rutin setiap bulan mengadakan pembinaan untuk guru PAI SD se-Kota Magelang namun dalam penilaian kinerja guru masih kurang. Dalam pembinaan tersebut, supervisor beberapa kali membahas tentang metode pembelajaran yang dapat diterapkan guru dalam kegiatan belajar mengajar karena supervisor memandang bahwa masih banyak guru yang kurang kreatif dalam menggunakan metode pembelajaran di kelas.

B. METODE PENELITIAN

(7)

situasi wajar sebagaimana adanya. Peneliti menurut Sugiyono adalah instrument kunci yang mampu menggali data dengan observasi partisipan dan wawancara.3

Penelitian ini mengambil lokasi seluruh SD negeri dan swasta di Kota Magelang. Pelaksanaan penelitian adalah mulai tanggal 15 Mei 2017 sampai dengan 30 Agustus 2017. Teknik pengumpulan data adalah dengan melalui dokumentasi, observasi, dan wawancara dengan para partisipan.4 Adapun teknik/strategi penelitian kualitatif yang peneliti lakukan adalah dengan studi kasus yang merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu.5 Sampel pada penelitian ini adalah 3 (tiga) orang pengawas guru PAI SD dari 3 kecamatan yang ada di Kota Magelang dan guru-guru PAI SD yang ada di Kota Magelang yang pengambilan sampelnya dengan teknik

snowball sampling. Peneliti mewawancarai 35 guru yang terdiri dari 25 guru negeri dan 10 guru swasta atau wiyata bakti yang berasal dari 35 sekolah yang ada di Kota Magelang, jadi jika guru yang diwawancarai belum menggunakan metode yang bervariasi maka akan berpindah ke guru lain sampai menemukan guru yang menggunakan.

3

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta, 2014, 41.

4

John W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, 261.

(8)

Adapun analisis data pada penelitian ini mengikuti model Miles dan Huberman yang dikutip oleh Sugiyono.6 Analisis data dalam penelitian ini dilakukan saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Aktifitas dalam analisis data ini dilakukan secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh.

C. KAJIAN TEORITIS

1. Pola Pembinaan Supervisor

Menurut Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, pembinaan adalah usaha yang dijalankan untuk memajukan dan meningkatkan mutu tenaga personalia yang berada dalam lingkungan sekolah baik tenaga edukatif maupun tenaga administrative.7

Pembinaan guru dimaksudkan untuk merangsang, memelihara, dan meningkatkan kualitas staf dengan memecahkan masalah-masalah keorganisasian. Substansi kajian dan konteks pembelajaran selalu berubah menurut dimensi ruang dan waktu, maka guru dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensinya.8

6

Sugiyono, Metode…, 337.

7 Suharsimi Arikunto & Lia Yuliana, Manajemen …, 179. 8

(9)

Ada beberapa pola pembinaan atau model pengembangan guru yang sengaja dirancang untuk menghadapi pembaharuan pendidikan. Candall mengemukakan model-model efektif pengembangan kemampuan profesional guru, yaitu model mentoring, model ilmu terapan, atau model “dari ke praktek”, dan model inkuiri atau model reflektif. 9

Supervisi merupakan pengawasan terhadap kegiatan akademik yang berupa proses belajar mengajar, pengawasan terhadap guru dalam mengajar, pengawasan terhadap siswa yang belajar, dan pengawasan terhadap situasi yang menyebabkannya. Aktivitasnya dilakukan dengan mengidentifikasi kelemahan-kelemahan pembelajaran untuk diperbaiki. Apa yang menjadi penyebabnya dan mengapa guru tidak berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik. Berdasarkan hal tersebut kemudian diadakan tindak lanjut yang berupa perbaikan dalam bentuk pembinaan. Pembinaan merupakan sebuah pelayanan terhadap guru dalam rangka memperbaiki kinerjanya.10

Orang yang berada di balik kegiatan supervisi disebut supervisor. Tugas utamanya adalah menyediakan bantuan dan dukungan bagi pertumbuhan profesional guru.11 “The job of supervisor is to provide assistance, support, and profesional development opportunities. Teacher respond to professional

9 M. Hosnan, Etika …, 238.

10

Dadang Suhardan, Supervisi Profesional. Layanan dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di Era Otonomi Daerah, Bandung : Alfabeta, 2014, 36.

(10)

norms, and their performance becomes more expansive.”12 Jadi tugas supervisor adalah untuk membantu guru, mengadakan pembinaan, memberikan dukungan kepada guru supaya guru lebih profesional dalam bekerja.

Menurut Sally J. Zepeda, supervisors are teachers of teachers-of adult professionals with learning needs as varied as those of students in their

classrooms.13 Jadi supervisor adalah gurunya guru yang akan membantu guru dalam meningkatkan kemampuan mengajar guru di kelas.

Berdasarkan teori-teori di atas pembinaan kepada guru perlu dilakukan oleh supervisor supaya dapat memajukan dan meningkatkan mutu guru serta dapat meningkatkan kompetensi guru. Adapun pola pembinaan yang dapat dilakukan oleh supervisor dapat menggunakan berbagai model yang ada yaitu model mentoring, model ilmu terapan, dan model inkuiri. Dengan digunakannya berbagai model pembinaan oleh supervisor tersebut, diharapkan guru dapat memahami materi yang disampaikan oleh supervisor.

2. Penilaian Kinerja Guru

Penilaian kinerja guru dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk memperoleh gambaran tentang pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yang ditunjukkan dalam

12

Sergiovanni Thomas, & Starratt, R, Supervision A Redefinition, New York: Mc Graw Hill, 1993, 31.

13

(11)

penampilan, perbuatan, dan prestasi kerjanya.14 Dalam melakukan penilaian kinerja guru, seorang supervisor harus memiliki kemampuan untuk: (1) memahami ruang lingkup variabel yang hendak dinilai, terutama kompetensi profesional guru, (2) memiliki standard dalam menyusun instrument penilaian, (3) melakukan pengumpulan dan analisis data, dan (4) membuat judgement

atau kesimpulan akhir.15

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenneg PAN dan RB) Nomor 16 Tahun 2009, penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier, kepangkatan, dan jabatannya. Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan dan pemantauan, yaitu proses penilaian berdasar bukti yang dilakukan pada proses pembelajaran/pembimbingan sedang berlangsung.16

Penilaian Kinerja Guru dilakukan secara rutin setiap tahun terkait keseluruhan kompetensi yang dimiliki guru di dalam pelaksanaan tugas utamanya. Kompetensi guru tersebut yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional yang dikaitkan dengan pelaksanaan tugas utama guru. Tugas

14

H. E. Mulyasa, Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013, 88.

15

Tutik Rachmawati dan Daryanto, Penilaian Kinerja Guru Profesi Guru dan Angka Kreditnya, Yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2013, 102.

(12)

utama guru mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.17

Indikator penilaian kinerja guru dilakukan terhadap tiga kegiatan pembelajaran di kelas yaitu:

(1) Perencanaan Program Kegiatan Pembelajaran (2) Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

(3) Evaluasi/Penilaian Pembelajaran

Berdasarkan teori dan pendapat di atas, penilaian kinerja guru sangat penting dan perlu dilakukan oleh supervisor setiap tahun supaya supervisor dapat mengetahui seberapa dalam kemampuan guru dalam mengajar dan kelengkapan administrasinya. Penilaian kinerja guru ini juga bermanfaat bagi guru karena guru akan semakin meningkatkan kinerjanya dan guru dapat mengetahui berapa angka kredit yang diperolehnya atas kinerja pembelajaran dan pembimbingan yang telah dilakukannya setiap tahun.

3. Metode Pembelajaran

Menurut Zaini, metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Seorang guru harus mampu memilih pendekatan dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran. Metode menempati

(13)

fungsi yang penting dalam implementasi kurikulum, karena memuat tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh siswa dan guru.18

Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, pendidik dalam memilih metode pembelajaran sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut: (1) Tujuan pendidikan; (2) kemampuan pendidik; (3) kebutuhan peserta didik; (4) isi atau materi pembelajaran.19

Metode pembelajaran yang dapat digunakan guru sangat banyak, metode pembelajaran yang mendasar yaitu metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode peragaan atau demonstrasi, metode bermain peran, dan metode pembelajaran praktek.20 Metode ceramah termasuk metode pembelajaran yang sangat klasik (lama), namun sampai saat ini metode ceramah sering digunakan guru dalam pembelajaran di kelas.21 Saat ini telah berkembang banyak sekali metode yang merupakan kombinasi atau modifikasi dari metode dasar tersebut. Beberapa pengembangan metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru yaitu diantaranya: Teams Games Tournament (TGT), Jigsaw,Talking Stick, Snowball Throwin, dan Make A Match. Metode-metode pembelajaran tersebut merupakan sebagian

18

Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum Konsep Implementasi Evaluasi dan Inovasi, Yogyakarta: Penerbit Teras, 2009, 87.

19

Suwardi, Manajemen Pembelajaran Mencipta Guru Kreatif dan Berkompetensi, Salatiga: STAIN Salatiga Press, 2007, 62.

20

Abdorrakhman Gintings, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Humaniora, 2014, 43.

21

(14)

kecil pengembangan metode yang dapat diterapkan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Seorang guru yang kreatif tentunya mau dan mampu menggunakan metode di atas dan metode-metode yang lainnya yang lebih variatif dan cocok untuk diterapkan dalam penyampaian materi pembelajaran PAI di sekolah dasar.

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Pola Pembinaan Supervisor Kepada Guru PAI SD di Kota Magelang Tahun 2017

(15)

memperkirakan atau memproyeksikan apa yang harus dilakukan dan bagaimana hasil yang diperoleh.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan tiga orang pengawas terungkap bahwa dalam melakukan pembinaan kepada guru, pengawas sekolah telah membuat program pembinaan untuk guru yang tertuang dalam program tahunan, program semester, dan Rencana Kegiatan Akademik (RKA). Program yang dibuat oleh pengawas antara lain supervisi manajerial, untuk guru supervisi akademik dan supervisi pembelajaran, dan untuk tenaga kependidikan yaitu supervisi administrasi. Program supervisi ini dilakukan oleh pengawas untuk mengetahui efektifitas pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah dan administrasi yang dimiliki oleh sekolah. Hal ini sejalan dengan pendapat Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana bahwa pembinaan adalah usaha yang dijalankan untuk memajukan dan meningkatkan mutu tenaga personalia yang berada dalam lingkungan sekolah baik tenaga edukatif maupun tenaga administrative.22 Pengawas secara rutin menjalankan program sehingga program dapat berjalan sesuai target. Program pembinaan tersebut dilakukan saat KKG yang secara rutin diadakan setiap bulan.

Dalam menjalankan program pembinaan adanya pola pembinaan yang terarah. Pola pembinaan yang telah dilakukan oleh pengawas cenderung menerapkan model mentoring yang pelaksanaannya secara situasional, kondisional, disesuaikan materi pembinaan, tempat, dan sarana. Hal ini

(16)

sejalan dengan pendapat Candall yang mengemukakan model-model efektif pengembangan kemampuan profesional guru.23 Adapun pembinaan guru dalam penguasaan metode pembelajaran adalah dengan mengundang narasumber dari luar atau propinsi dan memberdayakan guru yang telah mengikuti diklat di propinsi supaya menyampaikan ilmu yang telah mereka peroleh kepada guru yang lain. Pembinaan seperti ini berarti telah menggunakan model inkuiri yaitu pendekatan yang berbasis pada guru-guru.

Program pembinaan yang telah rutin dilakukan oleh pengawas tersebut tentu saja mendatangkan manfaat bagi para guru PAI SD di Kota Magelang. Adapun manfaat dari pola pembinaan yang sudah dijalankan adalah para guru yang sebelumnya belum menguasai variasi metode pembelajaran setelah dilakukan pembinaan jadi menguasai dan memiliki referensi metode untuk diterapkan oleh guru saat mengajar. Dalam prakteknya tentu saja ada kendala yang dihadapi pengawas, menurut pengawas kendala yang dihadapi dalam membina guru, secara umum guru masih monoton dalam mengajar, mereka banyak yang berpikir yang penting mengajar, masih kurangnya ghiroh di hatinya untuk mencapai keberhasilan, sehingga ketika peserta didiknya mengalami kegagalan masih belum mau instrospeksi diri. Masing-masing gurupun memiliki kendala yang berbeda-beda, tergantung lingkungan dan dari pribadi guru sendiri.

(17)

Setelah pengawas melakukan pembinaan, tentu saja ada tindak lanjut yang dilakukan para pengawas. Tindak lanjut dari pembinaan yang telah dilakukan oleh pengawas adalah dengan cara memberikan penyadaran. Setiap pembinaan disampaikan untuk mengevaluasi diri agar setiap guru dan kepala sekolah mau mengevaluasi diri sehingga dapat memperbaiki program, memperbaiki langkah-langkah kebijakan, dan harus ada kerjasama antara guru PAI, kepala sekolah, dan guru-guru yang lainnya.

2. Penilaian Supervisor terhadap Kinerja Guru PAI SD di Kota Magelang Tahun 2017.

(18)

memperbaiki sistem program penilaian kinerja guru dan kepala sekolah dan akreditasi sekolah untuk pembinaan.

Penilaian yang dilakukan oleh pengawas sudah secara rutin lewat supervisi guru, penilaian dilakukan rutin khususnya guru-guru yang sudah sertifikasi. Pernyataan pengawas ini sejalan dengan jawaban 32 orang guru yang menyatakan bahwa pengawas PAI secara rutin mengadakan penilaian lewat supervisi ke sekolahnya, sedangkan 3 orang menyatakan tidak rutin. Pengawas menyatakan bahwa penilaian lewat supervisi dilakukan rutin setiap semester dan dalam wujud nilai diberikan setiap satu tahun sekali kepada guru PAI yang NIP nya berada di bawah Kementerian Agama dan untuk guru PAI yang NIP nya di bawah Dinas Pendidikan maka pemberian nilai diserahkan kepada kepala sekolah masing-masing dengan dasar laporan supervisi dari pengawas. Pendapat pengawas ini sejalan juga dengan pernyataan 21 orang guru yang menyatakan penilaian lewat supervisi itu dilakukan pengawas setiap satu semester sekali dan 14 orang menyatakan setiap 3 bulan sekali. Hal ini sejalan dengan pendapat Hosnan yang menyatakan bahwa penilaian kinerja guru dilakukan secara rutin setiap tahun terkait keseluruhan kompetensi yang dimiliki guru di dalam pelaksanaan tugas utamanya.24

Cara pengawas melakukan penilaian adalah dengan cara pengamatan dan pemantauan langsung kepada guru yang sedang disupervisi. Hal ini

(19)

sejalan dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenneg PAN dan RB) Nomor 16 Tahun 2009, bahwa penilaian dilakukan melalui pengamatan dan pemantauan, yaitu proses penilaian berdasar bukti yang dilakukan pada proses pembelajaran/pembimbingan sedang berlangsung.25

Untuk standar dalam menyusun instrument penilaian, instrument supervisi sudah dibakukan sehingga pengawas tinggal mengikuti pedoman yang ada. standar penilaian yang digunakan antara lain hasil penilaian kinerja pendidik minimal 90 % mencapai kriteria baik dan hasil penilaian ketercapaian SNP minimal 6 standar ( SI, SKL, Standar Proses, Standar Dik&Tendik, Standar Pengelolaan, dan Standar penilaian) berkriteria layak. Hal ini sejalan dengan pendapat Tutik rachmawati dan Daryanto bahwa dalam melakukan penilaian kinerja guru, seorang supervisor harus memiliki standard dalam menyusun instrument penilaian.26

Pengawas setelah melakukan penilaian, melakukan evaluasi dan disampaikan hasil penilaiannya kepada guru, evaluasi bersama juga dilakukan saat KKG di tingkat kecamatan. Setelah dilakukan evaluasi para pengawas melakukan tindak lanjut dari penilaian kinerja guru yaitu dengan cara melakukan pembinaan pada guru saat KKG supaya guru mengikuti pedoman yang ada dan menyempurnakan yang belum sempurna. Hal ini sejalan dengan

25 Lihat M. Hosnan, Etika …, 280.

(20)

pendapat Hosnan bahwa penilaian kinerja guru diharapkan dapat menunjukkan secara tepat tentang kegiatan yang harus dilakukan guru di dalam kelas dan membantu guru meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya.27 Jadi diharapkan setelah adanya tindak lanjut dari penilaian supervisor terhadap kinerja guru, para guru semakin berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dan kompetensinya dalam kegiatan belajar mengajar supaya meningkat menjadi lebih baik lagi.

3. Penerapan Metode Pembelajaran yang Dilakukan oleh Guru PAI SD di Kota Magelang tahun 2017

Seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran seharusnya menggunakan metode pembelajaran yang tepat supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Analisis hasil wawancara penulis dengan para guru PAI SD di Kota Magelang tentang penguasaan guru terhadap berbagai metode pembelajaran, hanya 7 orang yang menguasai dan 28 orang yang menguasai sebagian metode pembelajaran. Adapun metode pembelajaran yang guru kuasai, 11 orang menjawab hanya menguasai metode dasar yaitu ceramah, diskusi, Tanya jawab, pemberian tugas, demonstrasi, dan praktek, 24 orang menguasai beberapa pengembangan metode pembelajaran diantaranya make a match, tutor sebaya, warung ilmu, problem solving, Quis Jeo Pardi, Roll play, Talking stick, mind map, number together, crossword puzzle, interactif

(21)

lecture, jigsaw, dan shortcard. Hal ini menunjukkan sudah lebih dari 50 % guru menguasai berbagai pengembangan metode pembelajaran.

Keikutsertaan dalam mengikuti pembinaan tentang penguasaan metode pembelajaran, 33 guru menyatakan pernah mengikuti pembinaan tentang penguasaan metode pembelajaran, pembinaan itu berupa bimbingan teknis (bimtek) yang sudah 3 kali diadakan di Kota Magelang, hanya 2 orang yang menyatakan belum pernah karena belum lama jadi guru. Hal ini menunjukkan keaktifan para guru dalam mengikuti pembinaan. Berkaitan dengan pembinaan yang dilakukan oleh pengawas sekolah, 35 orang guru menyatakan bahwa pengawas pernah mengadakan pembinaan. Selanjutnya tentang intensitas pengawas dalam mengadakan pembinaan, 16 orang guru menyatakan pengawas melakukan pembinaan setiap bulan saat KKG kecamatan diadakan dan 19 orang menyatakan 3 bulan sekali pembinaan dilakukan pengawas. Pernyataan para guru ini sejalan dengan pernyataan pengawas yang menyatakan bahwa pengawas secara rutin mengadakan pembinaan setiap sebulan sekali dan sejalan juga dengan hasil observasi penulis dengan mengikuti acara pembinaan lewat KKG.

(22)

pembelajaran sudah ada 32 orang sudah memakai berbagai metode pembelajaran dan 3 orang baru sebagian metode. Hal ini menunjukkan usaha guru sudah bagus dan sudah sejalan dengan pendapat Muh. Zaini bahwa seorang guru harus mampu memilih pendekatan dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran.28

Cara guru memilih metode yang sesuai, 32 orang menjawab dengan cara membaca dulu materinya kemudian dicari metode yang sesuai yang mana, 3 orang guru dengan melihat kondisi dan tingkatan kelas siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Suwardi tentang cara pendidik dalam memilih metode pembelajaran.29

Metode pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi PAI, 28 orang guru menyatakan pernah menyampaikan materi dengan pengembangan metode pembelajaran seperti Short card, TTS, Jigsaw, Jeo Pardi, mind map, talking stick, simulasi, demonstrasi dan pesan berantai, 7 orang masih memakai metode dasar. Hal ini sejalan dengan pendapat Wina Sanjaya.30 Untuk penerapan berbagai pengembangan metode pembelajaran, 26 orang menyatakan menerapkan pengembangan metode pembelajaran dengan mengikuti perubahan yang ada, 9 orang menyatakan belum menerapkan dan masih menggunakan metode dasar. Pernyataan para guru tersebut sejalan juga dengan pendapat Miftahul huda yang berpendapat bahwa

28

Lihat Muhammad Zaini, Pengembangan …, 87.

29

Lihat Suwardi, Manajemen …., 62.

(23)

saat ini telah berkembang banyak sekali metode yang merupakan kombinasi atau modifikasi dari metode dasar.31 Jadi seorang guru diharapkan mampu menggunakan kombinasi metode pembelajaran tersebut atau setidaknya pernah mencoba menggunakannya.

Fasilitas yang guru peroleh dalam KBM, diketahui ada 30 orang menyatakan fasilitasnya sangat lengkap, antara lain: Tempat ibadah, LCD, alat peraga, kotak huruf, kaset, CD, dan modul. Fasilitas tersebut sering guru gunakan untuk mengajar, 5 orang menyatakan belum lengkap. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar SD yang ada di Kota Magelang sudah memiliki fasilitas untuk menunjang proses belajar mengajar guru sehingga sebenarnya tidak ada alasan yang tepat bagi guru yang belum mau menerapkan berbagai pengembangan metode pembelajaran.

Ketercapaian tujuan pembelajaran saat guru PAI ketika menerapkan metode pembelajaran, guru menyatakan dengan metode tersebut tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode yang dipakai guru disukai siswa, menunjukkan jika guru dalam menyampaikan materi pembelajaran menggunakan variasi metode pembelajaran maka siswa tidak cepat bosan sehingga siswa menyukai pelajaran PAI dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

(24)

Guru PAI telah melakukan evaluasi terhadap metode pembelajaran yang dipakai . Adapun tindak lanjut dari penerapan metode pembelajaran yang telah diterapkan adalah jika metode berhasil maka diteruskan kemudian dikembangkan tapi jika belum berhasil maka diganti dengan metode yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa guru tidak mudah menyerah dalam menggunakan metode pembelajaran yang tepat guna mencapai tujuan pembelajaran.

E. SIMPULAN

Pola pembinaan supervisor terhadap guru PAI SD di Kota Magelang pada tahun 2017 sudah menunjukkan langkah-langkah yang tepat. Terlebih dahulu supervisor/pengawas telah merancang program pembinaan dengan membuat program tahunan, program semester, dan Rencana Kegiatan Akademik (RKA), kemudian melaksanakan pembinaan secara rutin kepada guru PAI SD di Kota Magelang lewat KKG yang kegiatan KKG tersebut secara rutin setiap bulan diikuti oleh guru.

(25)

lewat supervisi akademik yang pelaksanaannya mengacu pada program yang sudah dibuat dan sudah sesuai dengan standar baku yang ditetapkan oleh pemerintah. Penilaian tersebut setiap satu semester sekali dilakukan di sekolah-sekolah sasaran dan setiap satu tahun sekali dilaporkan dalam bentuk nilai. Dari hasil penilaian tersebut dapat dijadikan dasar evaluasi pengawas untuk melakukan pembinaan kepada para guru PAI SD yang ada di Kota Magelang.

Metode pembelajaran yang sering dipakai oleh guru PAI SD di Kota Magelang pada tahun 2017 sudah bervariasi, diantaranya make a match, tutor sebaya, warung ilmu, problem solving, Quis Jeo Pardi, Roll play, Talking stick, mind map, number together, crossword puzzle, interactif lecture, jigsaw, dan

shortcard. Para guru sudah banyak yang menggunakan pengembangan metode pembelajaran. Hal ini karena efek dari pembinaan dan penilaian yang secara rutin dilakukan oleh pengawas PAI SD sehingga guru menjadi terpacu untuk mencoba menggunakan berbagai metode pembelajaran dalam menyampaikan materi pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

F. REFERENSI

Arikunto, Suharsimi & Lia Yuliana. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media. 2012.

Creswell, John W. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010.

(26)

Gunawan, Heri. Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Penerbit Alfabeta. 2013.

M. Hosnan. Etika Profesi PendidikPembinaan dan Pemantapan Kinerja Guuru, Kepala Sekolah, serta Pengawas Sekolah. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. 2016.

Mulyasa. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2006.

Mulyasa, H.E. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2013.

Rachmawati, Tutik dan Daryanto. Penilaian Kinerja Guru Profesi Guru dan Angka Kreditnya. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2013.

Suhardan, Dadang. Supervisi Profesional. Layanan dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di Era Otonomi Daerah. Bandung: Alfabeta. 2014.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. 2014.

Suwardi. Manajemen Pembelajaran Mencipta Guru Kreatif dan Berkompetensi. Salatiga: STAIN Salatiga Press. 2007.

Thomas, Sergiovanni, & Starratt, R. Supervision A Redefinition. New York: Mc Graw Hill. 1993.

Zaini, Muhammad. Pengembangan Kurikulum Konsep Implementasi Evaluasi dan Inovasi. Yogyakarta: Penerbit Teras. 2009.

Referensi

Dokumen terkait

Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka bersilaturahmi) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu

1) Litologi utama penyusun daerah penelitian adalah endapan Kuarter Gunung Tilu yang merupakan bagian dari gunungapi Kuarter yang menindih komplek batuan gunungapi

Fenti forrásinformációk után két kérdés merül fel: milyen nyelvű volt az oktatás az immár ukránná vált gimnázium VI.B osztályában, s miképpen le- het, hogy az

Layanan Selular, Data Tetap, dan Telepon Tetap Indosat masing-masing memberikan kontribusi sebesar 82%, 14% dan 4% terhadap pendapatan usaha konsolidasian pada periode tiga bulan

Yang perlu dicermati dari rantai pembeli ini adalah PT. Belirang Kalisari tidak langsung menawarkan jasa pada konsumen tingkat akhir. Jika dilihat prosesnya,

Selanjutnya pada uji perbedaan Dari hasil penelitian diantara tiga antara metode diskusi dan belajar mandiri metode pembelajaran, metode belajar menunjukkan bahwa

Studi analisis kelayakan dilakukan untuk mengetahui apakah implementasi pada biogas berbahan baku limbah mendong ini layak untuk dijalankan jika dilihat dari aspek pasar, aspek

Seiring peningkatan jumlah KBIHU di indonesia, terdapat beberapa persoalan yang dihadapi yang harus dipecahkan, diantaranya adalah s emakin banyaknya jumlah KBIHU yang