• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU (TB PARU) DI PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU (TB PARU) DI PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU (TB PARU)

DI PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan oleh:

CHASANAH SETYORINI

A11200763

S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)
(3)
(4)
(5)

PERSEMBAHAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ilmunya hingga tak berujung agar kita dapat temukan dan kita gunakan untuk kesejahteraan umat manusia dan agar kita lebih mencintaiNya, akhirnya saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Terselesainya skripsi ini tentunya tidak terlepas atas bantuan, arahan, dan dukungan dari berbagai pihak yang berkait. Untuk itu saya persembahkan skripsi ini untuk :

 Ayahku terkasih dan ibuku tercinta terimakasih atas dukungan, semangat, doa dan kasih sayang yang telah diberikan untukku.

 Untuk abang-abangku Ucup dan Pardex yang selalu mendorongku tetep semangat dan berjuang dalam hidup ini.

 Untuk sahabat-sahabatku ulum, siwi, amy, eka, tea, efi, elite tanpa kalian aku bukanlah apa-apa.

 Seluruh dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan banyak pengetahuan kepada saya.

(6)

MOTTO

Ketika ALLOH memberi cobaaan dalam hidupmu,

sebenarnya Alloh tidak menghukummu,

Dia hanya ingin melihat seberapa sabar dan kuat kamu

melaluinya.

Masalah adalah bagian dari hidup.

Sebuah mimpi akan membuat seseorang memiliki tujuan dan

sebuah langkah akan membuat seseorang memiliki harapan.

Sarjana sejati adalah sarjana yang mampu

menciptakan pekerjaan sendiri, bukan mencari

(7)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Hubungan dukungan terhadap kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis Paru (TB Paru) di PKU Muhammadiyah

Gombong”.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih yang tulus kepada :

1. M. Madkhan Anis, S. Kep. Ns, selaku Ketua StiKes Muhammadiyah Gombong.

2. Isma Yuniar, M. Kep, ketua prodi S1 Keperawatan yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian;

3. Cokro Aminoto, SIP. M. Kes, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan motivasi, masukan, arahan, saran dan koreksi terhadap Proposal ini;

4. Putra Agina, S. Kep. Ns, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan motivasi, masukan, arahan, saran dan koreksi terhadap Proposal ini:

5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Semoga Alloh SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dibidang kesehatan.

Gombong, Juli 2016

(8)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

Skripsi, Juli 2016

Chasanah Setyorini1) Cokro Aminoto2) Putra Agina3)

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RS PKU

MUHAMMADIYAH GOMBONG

XIV + 56 halaman + 2 gambar + 5 tabel + 8 lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang TB Paru adalah penyakit yang dapat diobati dan disembuhkan. Pengobatan yang teratur pada pasien TB Paru dapat sembuh secara total, apabila pasien itu sendiri mau patuh dengan aturan-aturan tentang pengobatan TB Paru. Dukungan sosial yang utama berasal dari dukungan keluarga, karena dukungan keluarga memegang peranan penting dalam kehidupan penderita tuberkulosis berjuang untuk sembuh, berpikir ke depan, dan menjadikan hidupnya lebih bermakna. Tujuan mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis paru (TB paru) di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong.

Metode Metode dari penelitian ini merupakan non experimental dengan menggunakan desain deskriptif analitik dan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 38 responden yang diambil secara total sampling. Penguumpulan data menggunakan wawancara terstruktur kuesioner. Kemudian dianalisis secara deskritif, korelasi menggunakan uji chi square.

Hasil Penelitian Ada 12 pasien (40%) yang mendapat dukungan keluarga amat baik, 21 pasien (70%) patuh terhadap pengobatan TB paru. Ada 8 pasien (26.7%) yang mendapat dukungan keluarga cukup baik, 9 pasien (30%) tidak patuh terhadap pengobatan TB paru.

Kesimpulan Ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien TB paru di RS PKU Muhammadiyah Gombong (x2=10.519 dan =0.001

<0.05).

Kata Kunci Dukungan Keluarga, Kepatuhan Minum Obat, TB Paru.

1) Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong

2) Pembimbing I Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

(9)

Bachelor of Nursing Program

Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

Research, July 2016

Chasanah Setyorini1) Cokro Aminoto2) Putra Agina3)

THE CORRELATION BETWEEN FAMILY SUPPORT AND THE TUBERCULOSIS PATIENTS COMPLIANCE IN TAKING patient Tuberculosis can be cured completely if the patients obey the rules about the treatment of pulmonary tuberculosis medication. The main social support comes from family support because family support plays an important role in the life of tuberculosis patients in struggling to recover, think ahead, and to make his life more meaningful.

Objective To find out the correlation between family support and the compliance of tuberculosis patients in taking medicine at PKU Muhammadiyah Gombong Hospital.

Methods This is a non-experimental research that used descriptive analytic method and cross sectional approach. 38 samples were taken by total sampling technique. The data were collected by using a structured interview questionnaire and analyzed by using chi square test.

Results 12 patients (40%) received good family support, 21 patients (70%) adhered to the treatment of pulmonary tuberculosis. 8 patients (26.7%) received quite good family support, 9 patients (30%) did not adhere to the treatment of pulmonary tuberculosis.

Conclusion There was a significant correlation between family support and the compliance of tuberculosis patients in taking medicine at PKU Muhammadiyah Gombong Hospital (x2=10.519 and =0.001 <0.05).

Keywords Family Support, Compliance in Drinking Medicine, Pulmonary Tuberculosis.

1. Student of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

(10)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….. ... ii

HALAMAN PENGESAHAN……….. ... iii

PERNYATAAN………... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR………... ... vii

ABSTRAK………... ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI .. ………. ... x

DAFTAR GAMBAR .. ……… ... xi

DAFTAR TABEL…… . ……….. .... xii

DAFTAR LAMPIRAN . ……….. ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang… ... ……….. ... 1

1.2. Rumusan Masalah… ... ………. ... 4

1.3. Tujuan Penelitian……… ... ……….. ... 5

1.4. Manfaat penelitian………… .... ………. ... 5

(11)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori……… ... ………... .. ....8

2.2. Kerangka Teori Penelitian……… .... ……….……… .... 34

2.3. Kerangka Konsep………... ……….. .... 35

2.4. Hipotesa……… ... ……….... .... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian……… ... ………. .... 36

3.2. Populasi dan Sampel……… ... ………. .... 36

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian……… ... .... 37

3.4. Variable Penelitian………... 37

3.5. Definisi Oprasional……… .... .... 38

3.6. Teknik Pengumpulan Data……… .... .... 40

3.7. Instrument Penelitian………. .... .... 41

3.8. Metode Pengumpulan Data dan Teknik Analisa Data……….. ... .... 44

3.9. Validitas dan Reliabilitas Instrumen……….. .... .... 46

3.10. Etika Penelitian………. ... ... .48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... .... 49

4.2 Pembahasan ... ... 51

4.3 Keterbatasan Penelitian ... ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... ... 56

5.2 Saran ... ... 56

DAFTAR PUSTAKA

(12)

DAFTAR SKEMA

Tabel 2.1 Kerangka Teori. ... 34

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Efek Samping Ringan OAT ... 18

Tabel 2.2 Efek Samping Berat OAT ... 19

Tabel 3.1 Definisi Operasional……… ... 39

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner dukungan keluarga……… ... 43

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Konsultasi Pembimbing

Lampiran 2 Lembar Kuesioner

Lampiran 3 Surat Ijin Kesbangpol

Lampiran 4 Surat Ijin Bappeda

Lampiran 5 Surat Ijin Uji Validitas

Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 7 Hasil Uji Validitas

(15)

BAB I Organitation (WHO) tahun 2013, ada sekitar 8,6 juta orang jatuh sakit dengan TB Paru dan 1,3 juta meninggal akibat TB Paru. Lebih dari 95% kematian akibat TB Paru di negara berpenghasilan rendah dan menengah, dan itu adalah di antara tiga penyebab kematian bagi wanita usia 15 tahun sampai 44 tahun. Diperkirakan 530.000 anak-anak menjadi sakit dengan TB Paru dan 74.000 anak-anak HIVnegatif meninggal karena TB Paru.

TB Paru merupakan pembunuh utama orang yang hidup dengan HIV, menyebabkan 1/4 dari seluruh kematian. TB Paru berdampak global, sekitar 80% kasus TB yang dilaporkan terjadi di 22 negara di dunia. Berdasarkan laporan hasil survei yang dilakukan oleh WHO dari tahun 2008 sampai dengan 2012 di negara-negara di dunia, bahwa penggunaan Directly Observed Treatment Short Course (DOTS) dan strategi stop TB mampu menurunkan beban TB setiap tahunnya. Penggunaan DOTS dan strategi stop TB merupakan pengobatan dengan pengawasan langsung terapi dengan cara membantu pasien mengambil obat secara teratur untuk memastikan kepatuhan pasien dalam pengobatan TB Paru. Kepatuhan pasien dalam pengobatan TB Paru sangat berarti bahwa dunia berada di trek untuk mencapai tujuan

(16)

2

Data Kemenkes Republik Indonesia pada tahun 2012 terdapat 197.000 kasus baru TB Paru BTA positif yaitu laki-laki 117.000 jiwa dan perempuan 80.000 jiwa. Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 106,42. Prevalensi tuberkulosis tertinggi adalah di Kota Tegal yaitu 358,91 per 100.000 penduduk dan terendah di Kabupaten Magelang yaitu 44,04 per 100.000 penduduk. Khususnya di Kabupaten Kebumen jumlah penemuan kasus baru TB paru BTA positif ditemukan 1.101 jiwa dari 1.181.678 jiwa sehingga Kabupaten Kebumen menduduki peringkat sepuluh tertinggi di Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Prov. Jateng, 2012).

Tuberkulosis merupakan infeksi akut atau kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Orang yang tinggal dalam kondisi padat penduduk dan berventilasi buruk memiliki kemungkinan besar untuk terinfeksi. Sumber penularan yaitu penderita tuberkulosis pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman lewat udara dalam bentuk percikan dahak atau droplet nuclei ( Lippincott, 2011).

TB Paru adalah penyakit yang dapat diobati dan disembuhkan. Pengobatan TB Paru dapat diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif 2 bulan pengobatan dan tahap lanjutan 4-6 bulan berikutnya. Pengobatan yang teratur pada pasien TB Paru dapat sembuh secara total, apabila pasien itu sendiri mau patuh dengan aturan-aturan tentang pengobatan TB Paru. Sangatlah penting bagi penderita untuk tidak putus berobat dan jika penderita menghentikan pengobatan, kuman TB Paru akan mulai berkembang biak lagi yang berarti penderita mengulangi pengobatan intensif selama 2 bulan pertama (WHO, 2013).

(17)

3

luas dan tidak mudah stress. Terdapat dukungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan anggotanya dimana keluarga sangat penting bagi setiap aspek perawatan, perawatan kesehatan anggota keluarganya untuk mencapai suatu keadaan sehat hingga tingkat optimum (Ratna, 2010).

Dari penelitian yang dilakukan di Riau diketahui bahwa pasien dengan TB paru tidak semuanya patuh terhadap pengobatan. Sebanyak 38 orang patuh (65,52%) dan 20 orang tidak patuh (34,48%). Mayoritas responden pada penelitian ini patuh. Waktu pengobatan yang lama menyebabkan penderita sering terancam putus berobat selama masa penyembuhan dengan berbagai alasan, antara lain merasa sudah sehat atau faktor ekonomi (Asra Septia, 2013).

Penelitian ini juga didukung oleh penelitian Yunie (2010) yang diketahui bahwa sebanyak 24 orang (60%) patuh terhadap pengobatan pada pasien TB paru dan 16 orang (40%) tidak patuh terhadap pengobatan pada pasien TB paru.

(18)

4

minum obat karena sibuk bekerja. 2 dari 8 orang mengatakan teratur minum obat karena ingin cepat sembuh. Menurut jenisnya, dukungan keluarga memiliki 4 jenis, yaitu : dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informatif.

Berdasarkan wawancara dengan beberapa perawat, mereka mengatakan rumah sakit sudah menjalankan sistem DOTS. Di rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong memiliki tim khusus yang dipimpin oleh dokter spesialis paru yang sudah mendapat pelatihan pelayanan tuberkulosis dan semua tim juga dibekali pelatihan pelayanan tuberkulosis. Tim yang tergabung dalam sistem DOTS bertugas mengontrol pasien untuk patuh minum obat anti tuberkulosis (OAT) dengan cara menunjuk pengawas minum obat (PMO). Untuk pasien rawat inap, petugas PMO berasal dari petugas kesehatan. Sedangkan untuk pasien rawat jalan, petugas PMO berasal dari keluarga yang tinggal serumah dengan penderita TB paru. Sebelum menjadi PMO, terlebih dulu diberikan penyuluhan tentang penyakit TB paru : gejala, pencegahan, penularan, pengobatan, efek samping obat, dan resiko kebal obat jika pengobatan tidak teratur.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang apakah ada hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis paru di RS PKU Muhammadiyah Gombong.

1.2Rumusan masalah

(19)

5

1.3Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis paru (TB paru) di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum

obat pada pada pasien Tuberkulosis paru (TB paru) di PKU Muhammadiyah Gombong.

b. Mengetahui tingkat kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis paru (TB paru) di PKU Muhammadiyah Gombong.

1.4Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pustaka mengenai hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis paru (TB paru) di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong.

1.4.2 Manfaat Praktisi a. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan bagi Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan yang mengedepankan bimbingan rohani atau motivasi kepada pasien Tuberkulosis paru untuk patuh minum obat secara teratur.

b. Bagi Tenaga Kesehatan

(20)

6

c. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman penelitian tentang pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis paru (TB paru).

1.5Keaslian Penelitian

1.5.1 Penelitian dilakukan oleh Arsa Septia dengan judul hubungan

dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB paru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian survey analitik dengan rancangan survey cross sectional, dengan mengambil sampel 138 responden dengan metode pengambilan sampel non probability sampling yaitu accindental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB paru dengan hasil uji statistik nilai p-value = 0.036 (p < 0,05). Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang dukungan keluarga, sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah tempat, waktu dan populasi.

(21)

7

Paru melakukan kontrol ulang di Puskesmas Sidomulyo ditunjukkan dengan p-value 0,001 < 0,05. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti dukungan keluarga, sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel dependen. Peneliti sebelumnya meneliti tentang tindakan penderita TB paru, sedangkan penelitian ini kepatuhan minum obat.

1.5.3 Penelitian dilakukan oleh Maria ulfah dengan judul hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien TBC di wilayah kerja puskesmas pamulang kota Tangerang selatan tahun 2011. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien TBC di wilayah kerja puskesmas pamulang kota Tangerang selatan tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Edisi Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2. Cetakan kedua. Jakarta.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2012). Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang.

Farhati, Fery dan Haryanto, Rosyid. (2006). Karakteristik Pekerjaan, Dukungan Sosial dan Burnout Pada Human Service Corporation. Jurnal Psikologi 1 – 2. Yogyakarta : Fakultas Psikolgi Universitas Gajah Mada.

Hidayat, A. (2007). Metodologi Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Innes, J.A., Reid, P.T., (2010). Tuberkulosis. Respiratory Disease. Dalam: Boon N.A.,

Davidson’s Principle & Practice of Medicine. 20th ed. Churchill Livingstone

Elsvier: 695-702.

Khoirul. (2012). Hubungan dukungan keluarga dengan tindakan penderita tb paru melakukan kontrol ulang di puskesmas sidomulyo. Skripsi Universitas Riau. https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad

(23)

ocz4AQPWw&bvm=bv.118443451,d.c2E. Diakses pada tanggal 4 febuari 2016.

Lestari, Sri. (2012). Hubungan antara peran pengawas minum obat langsung (PMO) dengan keberhasilan pengobatan penderita tuberkulosis di puskesmas

wonosobo 1. Skripsi Stikes Muhammadiyah Gombong.

Limbu dan Marni. (2007). Peran Keluarga Sebagai Pengawas Minum Obat (PMO) dalam Mendukung Proses Pengobatan TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas

Baumata Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang. Jurnal Kesehatan MKM Vol. 2 No. 01 Juni 2007

Melisa. (2012). Hubungan Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup pada Pasien Tuberkulosis Paru di Poli Paru BLU RSUP PROF.DR.R.D Kandou Manado.

Ejournal Keperawatan (E-KP) Volume 1 No 1 .

Niven, N. (2008). Psikologi Kesehatan Pengantar Untuk Perawat dan Profesional. Jakarta : ECG.

Notoatmodjo, S. (2006). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka cipta. PDIP. (2012). Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Tuberkulosis. Jakarta :

Depkes RI.

Price, S.A. (2012). Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakitnya. Edisi 6. Jakarta : ECG.

Ratna, W. (2010). Sosiologi dan antropologi kesehatan. Yogyakarta : Pustaka Rihama.

Riwidikdo, H. (2008). Statistic Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.

Riwidikdo, Handoko. (2012). Statistika Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika. Septia, Asra. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum

(24)

Setiawati. (2010). Penuntun praktis Asuhan keperawatan Keluarga. Jakarta : Trans Info Media.

Soedarto. (2009). Penyakit Menular. Jakarta : Sagung seto

Squire, B. (2009). Tuberkulosis. Dalam : Gill, G. & Beeching, N., ed. Tropikal Medicine. Wiley-Blackwell, United Kingdom.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta : EGC.

Taufiq A., (2009). Tuberkulosis Paru. Dalam : Laporan Pendek Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat. 1-4.

Tjandra, Aditma Yoga. (2012). Tuberkulosis, rokok dan perempuan. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Ulfah, Maria. (2011). Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis (TBC) di wilayah kerja puskesmas pamulang kota

tangerang selatan tahun 2011. Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatulloh Jakarta.

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25594/1/MARIA%20 ULFAH-FKIK.pdf . Diakses pada tanggal 4 febuari 2016.

WHO. (2014). Global Tuberkulosis Report 2014.

Widoyono. (2011). Penyakit Tropis Epidemiologi,Penularan,Pencegahan dan Pemberantasannya. Semarang : Erlangga.

Wijaya, A.S. (2013). Keperawatan Medikal Bedah. Nuha Medika. Jakarta.

(25)
(26)
(27)

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth :

Responden Penelitian di RS PKU Muhammadyah Gombong

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Chasanah Setyorini

NIM : A11200763

Program studi : S1 Keperawatan

Menerangkan bahwa saya akan melakukan penelitian tentang “Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien TB Paru di RS PKU Muhammadyah

Gombong” guna memenuhi tugas akhir program studi S1 Keperawatan. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien TB paru di RS PKU Muhammadyah Gombong. Manfaat penelitian ini untuk keluarga yaitu sebagai gambaran bahwa dukungan keluarga adalah salah satu faktor yang mendukung kepatuhan minum obat pasien TB paru. Selama jalannya penelitian keluarga tidak mendapatkan kerugian yang banyak, karena dalam penelitian ini saya tidak melakukan intervensi atau perlakuan. Responden cukup mengisi lembar kuesioner yang akan disampaikan pada halaman selanjutnya.

Untuk keperluan tersebut, saya mengharapkan partisipasi saudara menjadi responden dalam penelitian ini . Atas perhatian, bantuan dan kerjasamanya saudara saya ucapkan terimakasih.

Gombong, Juni 2016

Hormat saya,

(28)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Pekerjaan :

Pendidikan :

Alamat :

Menyatakan bahwa bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini denga judul “

Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Pasien TB Paru di PKU

Muhammadiyah Gombong” dan akan memberikan informasi yang sebenar-benarnya kepada peneliti setelah sebelumnya saya telah mendapat penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun.

Gombong, Juni 2016

(29)

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER I : DUKUNGAN KELUARGA

Petunjuk pengisian :

1. Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan seksama, kemudian berikan pendapat anda pada

lembar jawaban bagi setiap pertanyaan tersebut dengan cara mencontreng (√) huruf :

SL : apabila pernyataan tersebut SELALU dilakukan keluarga ( dilakukan setiap hari ) SR : apabila pernyataan tersebut SERING dilakukan keluarga ( dilakukan 5-6 kali dalam satu bulan )

JR : apabila pernyataan tersebut JARANG dilakukan keluarga ( dilakukan 1-4 kali dalam satu bulan )

TP : apabila pernyataan tersebut TIDAK PERNAH dilakukan keluarga ( tidak pernah dilakukan

(30)

Nama responden :

Jenis kelamin :

Umur :

No. Pernyataan Jawaban

SL SR JR TP 1 Keluarga menanyakan kondisi kesehatan saya setiap

hari

2 Keluarga menanyakan keinginan saya setiap hari 3 Keluarga membebankan pekerjaan pada saya 4 Keluarga membantu menyiapkan obat saya 5 Keluarga menyediakan biaya untuk berobat

6 Keluarga mengantar saya untuk memeriksa kesehatan saya apabila saya merasa tidak enak badan

7 Keluarga menggantikan posisi saya dalam melakukan pekerjaan di rumah

8 Keluarga mengingatkan saya untuk tidak memilih obat meskipun reaksi obat tersebut membuat saya merasa mual

9 Keluarga mengingatkan saya untuk tidak lupa minum obat

10 Keluarga mengingatkan saya untuk minum obat sesuai jumlah dan dosis yang dianjurkan dokter 11 Keluarga mengawasi saya minum obat langsung 12 Keluarga mengantar saya untuk mengambil obat di

RS

13 Keluarga mengingatkan saya untuk istirahat

14 Keluarga mengingatkan saya untuk minum obat teratur

(31)

saya

16 Keluarga memberikan informasi tentang penyakit saya untuk tetap sehat

17 Keluarga memberikan motivasi/dorongan atau menyarankan kontrol rutin, minum obat teratur kepada saya untuk tetap sehat

18 Keluarga menceritakan hal-hal yang baik atau membahagiakan

19 Keluarga selalu mengingatkan saya untuk tidak putus berobat

(32)

KUESIONER II : KEPATUHAN MINUM OBAT

Beri tanda ceklist (√) jawaban yang anda anda pilih,pilihan jawaban tidak mewujutkan benar

atau salah.

No. Pernyataan Jawaban

Ya Tidak 1. Saya minum obat sesuai jadwal

2. Saya minum obat sesuai jumlah dan dosis sesuai anjuran dokter

3. Apabila obat sudah habis, saya segera datang mengambil obat

4. Jika saya merasa sehat, saya tidak minum obat 5. Saya tidak minum obat karena bosan

6. Saya minum obat sesuai dengan jenis obat yang diberikan dokter kepada saya

7. Saya minum obat jika diingatkan

8. Saya tidak meminum obat yang membuat saya mual

9. Saya membaca buku cara minum obat yang baik dan benar

10. Saya minum obat jika disediakan oleh keluarga

11. Saya minum obat jika saya berada di rumah

12. Saya sering lupa minum obat

13. Saya pernah berpura – pura minum obat di depan keluarga saya

14. Saya tidak minum obat karena saya sudah putus asa

15. Saya tidak teratur minum obat karena tidak mengerti bahaya/komplikasi yang akan terjadi

(33)
(34)
(35)
(36)
(37)

Hasil Uji Validitas Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien TB Paru Di RS PKU Muhammadiyah Gombong

1. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner dukungan keluarga

Correlations

total item_1 Pearson Correlation .516*

Sig. (2-tailed) .020

N 20

item_2 Pearson Correlation .693** Sig. (2-tailed) .001

N 20

item_3 Pearson Correlation .479* Sig. (2-tailed) .032

N 20

item_4 Pearson Correlation .445* Sig. (2-tailed) .049

N 20

item_5 Pearson Correlation .602** Sig. (2-tailed) .005

N 20

item_6 Pearson Correlation .516* Sig. (2-tailed) .020

N 20

item_7 Pearson Correlation .732** Sig. (2-tailed) .000

N 20

item_8 Pearson Correlation .503* Sig. (2-tailed) .024

N 20

item_9 Pearson Correlation .693** Sig. (2-tailed) .001

N 20

(38)

N 20 item_11 Pearson Correlation .495*

Sig. (2-tailed) .027

N 20

item_12 Pearson Correlation .445* Sig. (2-tailed) .049

N 20

item_13 Pearson Correlation .602** Sig. (2-tailed) .005

N 20

item_14 Pearson Correlation .732** Sig. (2-tailed) .000

N 20

item_15 Pearson Correlation .503* Sig. (2-tailed) .024

N 20

item_16 Pearson Correlation .495* Sig. (2-tailed) .027

N 20

item_17 Pearson Correlation .732** Sig. (2-tailed) .000

N 20

item_18 Pearson Correlation .577** Sig. (2-tailed) .008

N 20

item_19 Pearson Correlation .577** Sig. (2-tailed) .008

N 20

item_20 Pearson Correlation .445* Sig. (2-tailed) .049

N 20

total Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed)

N 20

(39)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

(40)

2. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner kepatuhan minum obat

Correlations

total

item_1 Pearson Correlation .600**

Sig. (2-tailed) .005

N 20

item_2 Pearson Correlation .448*

Sig. (2-tailed) .047

N 20

item_3 Pearson Correlation .560*

Sig. (2-tailed) .010

N 20

item_4 Pearson Correlation .600**

Sig. (2-tailed) .005

N 20

item_5 Pearson Correlation .481*

Sig. (2-tailed) .032

N 20

item_6 Pearson Correlation .560*

Sig. (2-tailed) .010

N 20

item_7 Pearson Correlation .600**

Sig. (2-tailed) .005

N 20

item_8 Pearson Correlation .560*

Sig. (2-tailed) .010

N 20

item_9 Pearson Correlation .448*

Sig. (2-tailed) .047

N 20

item_10 Pearson Correlation .560*

Sig. (2-tailed) .010

N 20

item_11 Pearson Correlation .481*

Sig. (2-tailed) .032

N 20

item_12 Pearson Correlation .448*

Sig. (2-tailed) .047

N 20

item_13 Pearson Correlation .600**

(41)

N 20

item_14 Pearson Correlation .448*

Sig. (2-tailed) .047

N 20

item_15 Pearson Correlation .560*

Sig. (2-tailed) .010

N 20

item_16 Pearson Correlation .583**

Sig. (2-tailed) .007

N 20

total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

(42)

Hasil Penelitian Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien TB Paru Di RS PKU Muhammadiyah Gombong

1. Frekuensi dukungan keluarga

Statistics

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

2. Frekuensi Kepatuhan minum obat

(43)

Statistics

Frequency Percent Valid Percent

(44)

% within

Continuity Correctionb 7.800 1 .005

Likelihood Ratio 10.129 1 .001

(45)

Gambar

Table 2.2 Kerangka Konsep……………………………………… ............. 35
Tabel 3.3 Kisi-kisi kepatuhan minum obat………………………… .......... 44

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah matriks dikatakan simetri apabila hasil dari transpose matriks A sama dengan matriks A itu sendiri. Contoh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pemikiran (17 data) dan tindakan (19 data) tokoh Helen yang merepresentasikan perspektif feminisme radikal-libertarian

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Focus Group Discussion (FGD) karena pada saat dilakukan survey dan pendekatan ditemukan

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Focus Group Discussion (FGD) karena pada saat dilakukan survey dan pendekatan ditemukan

Berdasarkan analisis statistika deskriptif didapatkan informasi bahwa sebanyak 52% pasien kanker payudara pada penelitian ini mengalami tipe respon objektif Stable Disease

Aktivitas Public Relations (PR) sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik (two way communications) antara perusahaan atau suatu lembaga dengan pihak publik

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan regresi linier berganda yaitu dengan uji F-statistik bahwa secara simultan atau bersama-sama variabel debt to asset