• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Skripsi Manajemen 6

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Skripsi Manajemen 6"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu organisasi pemerintah baik itu instansi/departemen/lembaga dalam mencapai sesuatu tujuan sangat ditentukan oleh mutu profesionalitas juga ditentukan oleh tingkat kedisiplinan para pegawainya. Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, terutama untuk memotivasi pegawai agar bertindak disiplin dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu kedisiplinan juga bermanfaat untuk mendidik pegawai mematuhi dan mentaati peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.

(2)

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, merupakan salah satu instansi pemerintah yang memiliki fungsi menjalankan urusan pemerintahan dibidang kependudukan di Kabupaten Seluma. Dalam menjalankan fungsi tersebut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil memiliki tugas memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti pelayanan kependudukan dalam hal ini pembuatan Kartu Tanda Perduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), serta Pencatatan Akta Kelahiran dan kematian, sehingga keberadaan instansi ini menjadi sangat perlu dan dibutuhkan, sehingga Pegawai Negeri Sipil Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil harus memiliki kedisiplinan kerja yang tinggi.

Kedisiplinan pegawai akan memberikan dampak yang positif maupun yang negatif, sebagai contoh jika pegawai datang terlambat atau tidak tepat waktu maka akan memberikan dampak yang negatif terhadap pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat tidak mengetahui tenggang waktu yang harus ditunggu agar dapat terlayani.

(3)

Dampak yang timbul dari Pegawai Negeri Sipil yang tidak disiplin dalam bekerja maka hasil yang ditimbulkanan akan tidak baik atau tidak optimal dan tidak sesuai dengan tujuan akhir suatu instansi atau organisasi, Pegawai Negeri Sipil yang tidak disiplin akan mendapatkan sanksi atau hukuman pelangaran disiplin. Sebaliknya jika Pegawai Negeri Sipil disiplin dalam bekerja, maka hasil setiap pekerjaan akan sukses dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Untuk mendapatkan Pegawai Negeri Sipil yang disiplin maka harus ada pembinaan dari pimpinan dalam hal ini Kepala Dinas sebagai pimpinan di istansi pemerintahan. Dengan adanya motivasi dan perhatian dari pimpinan maka Pegawai Negeri Sipil akan menilai pimpinan sebagai panutan, dengan begitu akan timbul semangat dan tanggung jawab para Pegawai Negeri Sipil sehingga akhirnya dapat menambah semangat kerja dalam melayani masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai : “Pengaruh Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Terhadap Kualitas Pelayanan Masyarakat Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan diatas, maka Permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(4)

1.3 Batasan masalah

Mengingat agar tidak terjadi permasalahan yang menyimpang dari permasalahan yang diteliti, maka peneliti membatasi pada Pengaruh Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil terhadap kualitas pelayanan masyarakat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui tingkat kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma.

2. Untuk mengetahui kualitas pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma 3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil terhadap

pelayanan masyarakat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma.

1.5 Manfaat penelitian

Adapun manfaat penilitian ini adalah ;

(5)

2. Bagi peneliti, dengan penelitian ini bermanfaat agar wawasan dan pengetahuan peneliti semakin berkembang dan bertambah, disamping itu peneliti dapat membandingkan antara teori-teori yang didapat dibangku perkuliahan dengan praktek secara langsung dilapangan.

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Disiplin Kerja

Manajemen suatu organisasi dituntut untuk melakukan berbagai cara dalam upaya menegakkan disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil, maka dengan sikap disiplin akan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dan untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia.

Untuk menegakkan disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil dibutuhkan seorang figur pemimpin sebagai barometer atau merupakan cermin Pegawai Negeri Sipil dalam sikap dan tingkah laku untuk melakukan pekerjaan secara konsisten.

(7)

Menurut Susilo Martoyo (1996:125) disiplin berarti latihan atau pendidikan, kesopanan dan kerohanian pengembangan tabiat. Sedangkan menurut T.Hani Handoko (2000:28) pengertian disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional.

Selanjutnya Malayu SP Hasibuan (2001 : 212), mengartikan disiplin sebagai dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan organisasi dan norma-norma social yang berlaku.

Alex. S. Nitisemito (1996:199) menambahkan disiplin adalah suatu sikap, tingkah laku perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik secara tertulis maupun tidak tertulis, namun pengertian disiplin kerja menurut Malayu SP. Hasibuan (1997:9) yaitu bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat waktu, mengerjakan pekerjaan dengan baik, mematuhi semua peraturan organisasi dan norma-norma yang berlaku.

Bagi aparatur pemerintahan disiplin mencakup unsur-unsur ketaatan, kesetiaan, kesungguhan dalam menjalankan tugas dan kesanggupan berkorban, dalam arti mengorbankan kepentingan pribadi dan golongan untuk kepentingan negara dan masyarakat. Pasal 29 UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan UU No. 43 Tahun 1999 dinyatakan bahwa "Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pidana, maka untuk menjamin tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, diadakan

(8)

Negeri Sipil diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Indikator dari disiplin kerja menurut T. Hani Handoko (2000 : 29) adalah : a. Datang ke kantor dan tepat waktu

Dengan datang ke kantor secara tertib, tepat waktu dan teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik.

b. Berpakaian rapi di tempat kerja

Berpakaian rapi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai karena dengan berpakaian rapi suasana kerja akan terasa nyaman dan rasa percaya diri dalam bekerja akan tinggi.

c. Menggunakan perlengkapan kantor dengan hati-hati

Sikap hati-hati dapat menunjukan bahwa seseorang memiliki sikap disiplin kerja yang baik karena apabila tidak hati-hati dalam menggunakan perlengkapan kantor akan terjadi kerusakan yang mengakibatkan kerugian-kerugian.

d. Mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh kantor

(9)

e. Memiliki tanggung jawab yang tinggi

Dengan tanggung jawab terdapat segala tugasnya maka menunjukan bahwa disiplin kerja pegawai tinggi.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat dijelaskan bahwa disiplin adalah sikap mental dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang telah di tetapkan.

2.2 Macam-macam disiplin

Menurut T. Hani Handoko (2000:208) disiplin dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Disiplin preventif, yaitu merupakan kegiatan yang dilaksanakan dengan maksud untuk mendorong para karyawan untuk mengikuti berbagai standard dan aturan sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.

2. Disiplin korektif, yaitu kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelangaran-pelangaran lebih lanjut.

Manfaat disiplin preventif dan disiplin korektif adalah sebagai berikut :

(10)

2. Menghalangi para karyawan yang lain untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang serupa jangan sampai terjadi lagi pelanggaran kerja yang bisa merugikan baik itu bagi karyawan maupun organisasi atau insatansi.

3. Menjaga berbagai standar kelompok tetap konsisten dan efektif artinya dalam kelompok dan unit kerja yang ada dalam suatu organisasi tetap menjaga konsistensi dan efektivitas kerja yang maksimal.

Dari uraian di atas maka dapat dipahami bahwa dalam menegakkan disiplin harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat membuat peraturan dan beban kerja itu kepada orang yang kira-kira dapat mematuhi dan melaksanakannya, sebab dalam menegakkan disiplin sudah barang tentu ada sanksi bagi yang melangar.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Disiplin merupakan faktor utama dalam organisasi yang mencerminkan tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja menurut T. Hani Handoko (2000: 16), adalah :

a. Tujuan dan kemampuan

(11)

b. Teladan Pemimpin

Teladan Pemimpin ini sangat berpengaruh dalam menentukan kedisiplinan karyawan, karena pemimpin dijadikan taladan dan patuh oleh para bawahannya. c. Balas jasa

Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap pekerjaannya. Jadi dengan semakin besar balas jasa makin baik kedisiplinan karyawan begitu pula sebaliknya.

d. Keadilan

Apabila keadilan yang dijadikan dasar kebijakan dalam pemberian balas jasa (pengakuan) atau hukuman, maka akan merangsang kedisiplinan karyawan yang baik.

e. Sanksi Hukuman

Sanksi hukuman berpengaruh penting terhadap kedisiplinan karyawan, karena dengan sanksi hukuman yang semakin berat karyawan akan semakin takut untuk melanggar peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.

f. Ketegasan

(12)

g. Hubungan dan Kemanusiaan

Hubungan kemanusiaan yang harmonis antara karyawan dapat menciptakan kedisiplinan yang baik pada organisasi. Jika pimpinan manpu menciptakan human relationship yang serasi maka terwujud lingkungan suasana kerja yang nyaman. 2.4 Pengertian Pelayanan Masyarakat

Pelayanan adalah usaha melayani kebutuhan orang lain (KBBI, 1995). Menurut Siagian (2001:27) menyatakan bahwa pelayanan adalah apabila seseorang atau karena kedudukannya maupun jabatan mempunyai hak dan kewajiban untuk menggerakan seseorang atau sekelompok orang untuk bertindak dan berperan dalam menyelengarakan kegiatan tertentu dalam pencapaian tujuan pelayanan yang maksimal.

(13)

Ada lima karakteristik yang dapat dipakai untuk penyelenggaraan pelayanan publik tersebut, yaitu:

1. Adaptabilitas layanan. Ini berarti derajat perubahan layanan sesuai dengan tuntutan perubahan yang diminta oleh pengguna.

2. Posisi tawar pengguna/klien. Semakin tinggi posisi tawar pengguna/klien, maka akan semakin tinggi pula peluang pengguna untuk meminta pelayanan yang lebih baik.

3. Type pasar. Karakteristik ini menggambarkan jumlah penyelenggara pelayanan yang ada, dan hubungannya dengan pengguna/klien.

4. Locus kontrol. Karakteristik ini menjelaskan siapa yang memegang kontrol atas transaksi, apakah pengguna ataukah penyelenggara pelayanan.

5. Sifat pelayanan. Hal ini menunjukkan kepentingan pengguna atau penyelenggara pelayanan yang lebih dominan.

Menurut Richar M. Steers (1985 : 4-7) mengemukakan bahwa pada dasarnya cara terbaik untuk indikator-indikator efektivitas pelayanan aparat adalah :

a. Optimasi tujuan

(14)

b. Perspektif Sistematika

Yaitu melihat pada kemampuan masing-masing pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kedudukannya, apakah pegawai memilki kemampuan sendiri, apakah pegawai mempunyai keerampilan sendiri atau keahlian khusus. c. Prilaku pegawai dalam organisasi

Yaitu bagaimana tingkat ketilitian pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya, kita melihat pada kecepatan dan ketepatan waktu pegawai dalam menyelasaikan tugasnya.

2.4.1 Hakekat pelayanan publik

a. Meningkatkan mutu dan produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah

di bidang pelayanan publik.

b. Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata laksana pelayanan, sehingga

pelayanan publik dapat diselenggarakan lebih berdaya guna dan berhasil guna.

c. Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakasa, dan peran serta masyarakat dalam

derap langkah pembangunan serta dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

masyarakat luas.

2..4.2 Asas pelayanan publik

Pelayanan Publik dilaksanakan dalam suatu rangkaian kegiatan terpadu yang

bersifat sederhana, terbuka, lancar, tepat, lengkap, wajar dan terjangkau. Karena itu

(15)

a. Hak dan kewajiban bagi pemberi maupun penerima pelayanan publik harus jelas dan diketahui secara pasti oleh masing-masing pihak.

b. Pengaturan setiap bentuk pelayanan publik harus disesuaikan dengan kondisi kebutuhan dan kemampuan masyarakat untuk membayar berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tetap berpegang pada

efisiensi dan efektifitas.

c. Mutu proses dan hasil pelayanan publik harus diupayakan agar dapat memberi keamanan, kenyamanan, kelancaran dan kepastian hokum yang dapat

dipertanggung jawabkan.

d. Apabila pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Instansi Pemerintah terpaksa harus mahal, maka Instansi Pemerintah yang bersangkutan berkewajiban

memberi peluang kepada masyarakat untuk ikut menyelenggarakannya sesuai

perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan penjelasan di atas maka pelayanan dapat di simpulkan bahwa pelayanan adalah suatu aktivitas seseorang atau sekelompok orang yang melakukan berbagai usaha atau kegiatan yang bersifat jasa.

2.5 Pengaruh Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Terhadap Pelayanan Kepada Masyarakat

(16)

disiplin, peraturan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan terhadap Pegawai Negeri Sipil guna menciptakan pelayanan yang baik kepada masyarakat

Menurut Abdul Syani (2009 : 16) Pelayanan masyarakat dapat dikategorikan efektif apabila masyarakat mendapatkan kemudahan pelayanan dengan prosedur yang singkat, biaya murah, cepat, tepat dan memuaskan. Keberhasilan meningkatkan efektivitas pelayanan publik ditentukan oleh faktor kemampuan pemerintah dalam meningkatkan disiplin kerja aparat pelayanan. Khususnya di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma dituntut untuk mewujudkan disiplin kerja dalam upaya peningkatan efektivitas pelayanan publik.

Abdul Syani (2009 : 20) juga menambahkan bahwa setiap peningkatan disiplin kerja dalam proses pelayanan, dibutuhkan juga kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, tanggungjawab terhadap pekerjaan, tepat waktu dan patuh terhadap perintah/ intruksi pimpinan, maka akan terjadi tercapainya kualitas pelayanan public, yaitu kerja sesuai rencana, kepuasan masyarakat meningkat, kesesuaian antara peranan dengan status aparat dan kesesuaian prilaku pelayanan dengan aspirasi masyarakat. Artinya semakin disiplin aparat pemerintah, maka akan semakin berkualitas pula terhadap pelayanan publik.

(17)

Kedisiplinan kerja sangat berkaitan dengan pelayanan masyarakat, sebagai contoh jika pegawai datang terlambat atau tidak tepat waktu maka akan memberikan dampak yang negatif terhadap pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat tidak mengetahui tenggang waktu yang harus ditunggu agar dapat terlayani

2.6 Kerangka Analisis

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai pengertian disiplin kerja dan pelayanan masyarakat, maka dalam penelitian ini kerangka analisis yang akan digunakan peneliti adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Analisis

Keterangan :

Disiplin Kerja adalah Variabel Pengaruh (X)

Pelayanan Masyarakat adalah Variabel Terpengaruh (Y)

Menunjukan pengaruh langsung antara disiplin kerja terhadap pelayanan masyarakat

(18)

2.7 Definisi Operasional 2.7.1 Disiplin Kerja

Adalah sikap mental dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.

Disiplin kerja (X) dapat di ukur dari indikator menurut T. Handoko (2000:209) adalah :

a. Datang ke kantor tepat waktu b. Berpakaian rapi di tempat kerja

c. Mengunakan perlengkapan kantor dengan hati-hati d. Mengikuti cara kerja yang di tentukan oleh kantor e. Memiliki tanggung jawab yang tinggi

2.7.2 Pelayanan Masyarakat

Adalah sesuatu proses kegiatan karyawan dalam menyelengarakan pelayanan secara efektif dan efisien. Jadi semakin tinggi tingkat kedisiplinan pegawai maka pelayanan terhadap masyarakat dapat ditingkatkan, sehingga masyarakat akan merasa puas.

Pelayan kepada masyarakat (Y) dapat di ukur dengan indikator menurut Richar M. Steers (1985 : 4-7) adalah :

(19)

c. Keahlian khusus yang dimiliki pegawai d. Ketelitian pegawai.

2.8 Hipotesis

Hipotesis adalah merupakan dugaan sementara dari penelitian mengenai objek yang akan diteliti. Menurut Masduki dan Wahyu (1997 : 33), Hipotesis adalah “ Dugaan sementara terhadap masalah yang diidentifikasi”. Sedangkan menurut Nasution (1994 : 49) Hipotesis adalah “Pernyataan atau dugaan sementara yang merupakan dugaan atau terkaan tentang apa yang kita amati dalam sagala usaha memahaminya”.

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten Seluma, sedangkan waktu penelitian adalah tanggal 28 Mei 2010 s.d 25 Juni 2010

3.2. Populasi

Menurut Singarimbun dan Effendi (1989 : 152), populasi adalah “jumlah keseluruhan dari unit analisis dan ciri-cirinya dapat diduga”.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitiannya adalah keseluruhan Pegawai Negeri Sipil Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma sebanyak 28 orang. Maka penelitian ini peneliti memakai penelitian populasi yaitu berjumlah 28 orang.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dipergunakan metode pengumpulan data, sebagai berikut :

3.2.1 Kuisioner

(21)

berada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang dijadikan sampel. Dalam pembuatan kuisioner skor yang digunakan adalah skala liker sebagai berikut :

a. Alternatif jawaban A skor 3 b. Alternatif jawaban B skor 2 c. Alternatif jawaban C skor 1 3.2.2 Studi Lapangan

Yaitu mengumpulkan data lapangan pada obyek penelitian dengan cara observasi dan catatan-catatan yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma.

3.4. Teknik Analisis

Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah mengunakan metode analisis kuantitatif, untuk mengetahui tingkat Disiplin Kerja, Kualitas Pelayanan dan mencari signifikan, pengaruh serta besarnya konstanta bagi pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kualitas Pelayanan digunakan analisis statistic sebagai berikut :

1. Mengetahui tingkat Disipilin Kerja dan Kualitas Pelayanan digunakan analisis rata-rata dengan rumus :

´

X=∑ X

n

(22)

Y = a+bx Keterangan :

X = Disipilin Kerja (Variabel Pengaruh) Y = Pelayanan Masyarkat (Variabel Terpengaruh) a,b = Koefiesien regresi

Dengan mengunakan metode least squared maka nilai a dan b dapat diperoleh dengan rumus :

b=n∑ XY∑ X ∑Y

n ∑ X2−(∑ X

a=∑Yb . ∑ X

n

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Pelayanan Masyarakat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil adalah sebagai berikut :

r= (n . Σ XY)−(Σ X)(ΣY)

n Σ X2

−(Σ Y)2.

n Σ Y2−(ΣY)2.

Keterangan : ∑ = Jumlah

(23)

X = Disiplin Kerja (Variabel Pengaruh)

Y = Pelayanan Masyarakat (Variabel Terpengaruh) XY = Hasil Perkalian Variabel Bebas dan Terikat

Setelah diketahui “r”(korelasi) maka akan dapat dilihat besar kecilnya korelasi yang timbul oleh Disiplin Kerja Terhadap Pelayanan Masyarakat.

Sedangkan untuk mengetahui signifikasi pengaruh variabel X (Disiplin Kerja) terhadap variabel Y (Pelayanan Masyarakat) maka digunakan rumus uji t dengan rumus sebagai berikut :

t= bi

Sbi

Dimana :

(24)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah singkat berdirinya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Pada awal terbentuknya Kabupaten Seluma yaitu pada tahun 2003, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mengalami beberapa proses perubahan yaitu berdasarkan Surat keputusan Bupati Seluma Nomor 22 Tahun 2003 dibentuklah Kantor Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Seluma. Kemudian pada Tahun 2005 terjadi pembentukan Dinas dan pemisahan Dinas, Kantor Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Seluma berubah menjadi Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Seluma Nomor : 4 Tahun 2005, dan pada tahun 2007 Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil berubah kembali menjadi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Seluma Nomor : 30 Tahun 2007. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 terjadi perubahan susunan organisasi dan tata kerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Pada saat ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma beralamat Jl. R.A. Kartini Kecamatan Seluma Kabupaten Seluma.

(25)

Setiap organisasi biasanya mempunyai struktur organisasi, dimana bentuknya tergantung pada klasifikasi organisasi tersebut. Salah satu tujuan dari adanya struktur organisasi adalah untuk mengetahui pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi tersebut yang menghasilkan suatu jalinan kerja samayang efektif antara satu dengan yang lain. Adapun bentuk struktur organisasi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Seluma Nomor 6 Tahun 2009 Tanggal 14 Juli 2009 sebagai berikut :

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma.

(26)

1. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang di pimpin oleh Seorang Kepala Dinas, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

2. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pemerintah Daerah dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pendaftaran dan pencatatan kependudukan. b. Mengendalikan mobilitas penduduk.

c. Menerbitkan Akte-akte pencatatan sipil. 4.1.3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Kpendudukan dan Catatan Sipil mempunyai fungsi :

1. Merumuskan kebijakan dan bimbingan tekhnis di bidang penyelenggaraan pendaftaran dan pencatatan sipil.

2. Menyelenggarakan pendaftaran pencatatan penduduk yang meliputi lahir, mati, pindah, datang (lampid), dan Akta Pencatatan Sipil.

(27)

4. Menyelenggarakan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat dalam rangka pengendalian dan mobilitas penduduk.

5. Mengadakan pengawasan terhadap pelanggaran peraturan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

6. Melaksanakan pengumpulan, mengelola, menganalisa, dan menyajikan data serta informasi dari pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

7. Menyimpan dan memelihara arsip-arsip kependudukan dan pencatatan Sipil. 4.1.4. Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil terdiri dari : 1. Susunan organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri dari :

a. Kepala Dinas b. Sekretaris

c. Bidang Pendaftaran Penduduk d. Bidang Pencatatan Sipil

e. Bidang Pengelolahan Data dan Dokumentasi penduduk 2. Sekretariat terdiri dari :

a. Subag Penyusunan Program b. Subag Keuangan

c. Subag Umum dan Kepegawaian 3. Bidang Pendaftaran Penduduk terdiri dari :

(28)

b. Seksi Pendataan dan Perpindahan Penduduk 4. Bidang Pencatatan Sipil terdiri dari :

a. Seksi Pencatatan kelahiran, Kematian, Perkawinan dan Perceraian b. Seksi Pencatatan pengakuan anak, perubahan/ mutasi data pada Akta 5. Bidang pengolahan Data dan Dokumentasi Penduduk terdiri dari :

a. Seksi Analisa Data dan Pelayanan Informasi b. Seksi Pengolahan Dokumentasi Kependudukan

6. Unit Pelaksana Tekhnis Dinas (UPTD) dan Petugas Registerasi (Register)

4.1.5. Tugas Pokok 1. Sekretariat

Sekretaris mempunyai tugas :

a. Membuat Perencanaan Penyusun Program Kerja. b. Mengurus Rumah Tangga dan Perlengkapan. c. Mengurus Urusan Keuangan dan Perbendaharaan.

d. Mengurus Kegiatan Umum / Ketata Usahaan dan Kepegawaian.

Untuk menjalankan tugas tersebut pada pasal 8 Sekretariat mempunyai fungsi :

1. Penyusunan Rencana Program Kerja.

2. Pengendali dan Memfasilitasi Kegiatan Rumah Tangga dan Perlengkapan. 3. Pengendali dan Pengatur Keuangan dan Perbendaharaan.

(29)

2. Subag Penyusunan Program

Subag Penyusun Program mempunyai tugas : 1. Menyusun Rencana Program Kerja.

2. Menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah ( LAKIP ) dan Rencana Strategi ( Resentra ).

3. Menyusun Rencana Kerja ( Renja ) Tahunan. 3. Subag Keuangan

Subag Keuangan mempunyai tugas :

1. Menyusun Rencana Penggunaan Anggaran Rutin dan Kegiatan Operasional lainnya.

2. Memegang dan Mengendalikan Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Rutin dan Kegiatan Operasional Lainnya.

3. Menyusun Laporan Pertanggung Jawaban Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Rutin dan Operasional Lainnya.

4. Mengurus dan Memfasilitasi Hak -hak dan Pembayaran Gaji Pegawai. 4. Subag Umum dan Kepegawaian

(30)

Bidang Pendaftaran Penduduk Mempunyai Tugas : a. Memproses Pencatatan Identitas Penduduk. b. Memproses Perpindahan Penduduk.

c. Mengurus Pendataan Penduduk Rentan. 6. Seksi Identitas Penduduk

Seksi Identitas Penduduk mempunyai tugas : 1. Mencatat dan menerbitkan Biodata Penduduk. 2. Menerbitkan Kartu Keluarga ( KK ).

3. Menerbitkan Kartu Tanda Penduduk ( KTP ). 7. Seksi Perpindahan dan Pendataan Penduduk Seksi Perpindahan Penduduk mempunyai tugas : 1. Memproses Perpindahan Datang Penduduk WNI.

2. Memproses Perpindahan Penduduk yang Berteransmigrasi. 3. Memproses Perpindahan Datang Orang Asing

4. Memproses Perpindahan Penduduk Datang Penduduk Antar Negara. 8. Bidang Pencatatan Sipil

Bidang Pencatatan Sipil mempunyai tugas : a. Mencatat Kelahiran dan Kematian. b. Mencatat Perkawinan dan Perceraian.

c. Mencatat Pengakuan Anak, Perubahan / Mutasi Data Pada Akta.

(31)

Seksi Pencatatan Kelahiran dan Kematian mempunyai tugas.

1. Memproses Pencatatan Kelahiran di Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Memproses Pencatatan Kelahiran di Luar Wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

3. Memproses Pencatatan Kelahiran di Atas Kapal Laut atau Pesawat Terbang 4. Memproses Pencatatan Kelahiran yang Melampaui Batas Waktu.

5. Memproses Pencatatan Kematian di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Memproses Pencatatan Kematian di Luar Wilayah Negara Kesatuan Indonesia.

10. Seksi Pencatatan Pengakuan Anak, Perubahan/Mutasi data pada Akta Seksi Pencatatan Perkawinan dan Perceraian mempunyai tugas

1. Memproses Pencatatan Perkawinan dan Perceraian di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Memproses Pencatatan Perkawinan di Luar Wilayah Kesatuan Republik Indonesia.

3. Memproses Pencatatan Pembatalan Perkawinan.

4. Memproses Pencatan Perceraian di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(32)

6. Memproses Pencatatan Pembatalan Perceraian.

11. Bidang Pengolahan Data dan Dokumentasi Penduduk

Bidang pengolahan Data dan Dokumen Penduduk mempunyai tugas : a. Mengolah sistem Tekhnologi Informasi

b. Menganalisa Data dan Pelayanan Informasi c. Mengelola Dokumen Kependudukan.

12. Seksi Analisa Data dan Pelayanan Informasi Seksi Sistem Tekhnologi Informasi mempunyai tugas : 1. Urusan Tekhnisi Peralatan

2. Urusan Tekhnisi Oprasional

13. Seksi Pengolahan Dokumentasi Kependudukan

Seksi Analisa Data dan pelayanan Informasi mempunyai Tugas : 1. Memproses Penyempurnaan Data

2. Mengadakan Sosialisasi dan Penyuluhan 3. Memonitor, Evaluasi dan Pelaporan

4.2 Karakteristik Responden

(33)

penelitian yang dilakukan melalui kuisoner dan studi lapangan didapat informasi tentang karakteristik responden sebagai berikut :

Tabel 4.1

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa 28 orang responden yang berusia antara 20-30 tahun dan 31-40 berjumlah 8 orang responden atau 28,6 %, dan 12 orang responden atau 42,9 % berusia 41-50 tahun.

(34)

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Dari tabel 4.2 dapat diketahui, bahwa 17 orang responden atau 60,7 % berjenis kelamin laki-laki dan 11 orang responden atau 39,3 % berjenis kelamin perempuan.

Tabel 4.3

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Dari tabel 4.3 dapat diketahui, bahwa 13 orang responden atau 46,4% memiliki tingkat pendidikan Perguruan Tinggi, 3 orang responden atau 10,7% memiliki pendidikan Diploma dan 12 orang responden atau 42,9% memiliki pendidikan SMA. 4.3 Deskripsi Responden Terhadap Variabel Penelitian

(35)

(sembilan) pertanyaan, dengan jumlah Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil adalah 28 orang.

Dari peryataan-peryataan ini akan diambil nilai rata-rata tertinggi sampai terendah yang gunanya untuk mengukur tanggapan atau persepsi responden terhadap variabel penelitian, maka dengan ini diperlukan rumus interval kelas sebagai berikut :

skor tertinggiskor terenda h

banyak interval =i

3−1

3 =0,67

4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Disiplin Kerja (X)

Untuk mengetahui seberapa disiplinnya para pegawai yang ditimbulkan dari jawaban responden maka diperlukan interval jawaban responden sebagai berikut :

Tabel 4.4 Interval Jawaban Responden

Interval Kriteria

2,36 – 3,00 Disiplin

1,68 – 2,35 Kurang disiplin

1,00 – 1,67 Tidak disiplin

(36)

5 (lima) pertanyaan dan tanggapan atau persepsi responden terhadap variabel disiplin kerja adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5 Tanggapan Responden terhadap Variabel Disiplin Kerja

Item Pertanyaan Skor Jawaban Skor

Berdasarkan tabel 4,5 diatas, terlihat bahwa rata-rata jawaban responden terhadap variabel disiplin kerja sebesar 2,69. Berdasarkan interval jawaban responden di atas maka nilai rata-rata Disiplin Kerja sebesar 2,69 dan nilai ini berada diantara 2,36 – 3,00 ini menujukan bahwa para pegawai disiplin.

(37)

Untuk mengetahui seberapa kualitasnya pelayanan masyarakat yang ditimbulkan dari jawaban responden maka diperlukan interval jawaban responden sebagai berikut :

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap variabel pelayanan masyarakat dapat dilihat pada tabel di bawah ini dimana variabel pelayanan masyarakat memiliki item sebanyak 4 (empat) pertanyaan dan tanggapan atau persepsi responden terhadap variabel disiplin kerja adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7 Tanggapan Responden terhadap Variabel Pelayanan Masyarakat

(38)

dalam melakukan

pekerjaan untuk

melayani masyarakat

Rata-rata 297 112 2,65

Sumber : Hasil Penelitian diolah

Dari tabel di atas dapat dilihat tanggapan responden terhadap pelayanan masyarakat, dimana rata-rata tanggapan responden sebesar 2,65. Berdasarkan interval jawaban responden di atas maka nilai rata-rata kualitas pelayanan masyarakat sebesar 2,65 dan nilai ini berada diantara 2,36 – 3,00 ini menujukan bahwa pelayanan yang dilakukan oleh pegawai berkualitas.

4.4 Analisis Data 4.4.1. Analisis Regresi

(39)

Tabel 4.8 Hasil Regresi Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kualitas Pelayanan Masyarakat

No Variabel Independen Koefisien Regresi Nilai t

Nilai Sig

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, diperoleh persamaan regresi linear sederhana variabel Y atas X dirumuskan dengan Y = a + bx. Berdasarkan rumus tersebut dan berdasarkan hasil output data dari SPSS pada tabel koefisien maka diperoleh persamaan Y = 1,818 + 0,656x dari persamaan tersebut dapat diartikan sama juga dengan nilai regresi Kualitas Pelayanan Masyarakat = 1,818 + 0,656 (Disiplin Kerja). Arti dari persamaan tersebut menunjukan bahwa setiap kenaikan atau penurunan satu satuan variabel disiplin kerja maka akan memberikan pengaruh terhadap kualitas pelayanan masyarakat sebesar 0,656, sedangkan nilai konstanta sebesar 1,818 mempunyai arti bahwa apabila Disiplin Kerja (X) sama dengan 0 maka Kualitas Pelayanan (Y) pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma akan tetap 1,818 hal ini hanya berlaku saat dilakukan penelitiaan.

(40)

terhadap Kualias Pelayanan Masyarakat sebesar R2 = 0,498 atau 49,8 % sisanya 50,2% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitin ini.

4.4.2. Uji Hipotesis t

Perhitungan dan analisis data dibantu dengan program SPSS, dengan mengambil taraf signifikan 5 % dengan kriteria penolakan Ho apabila t hitung > t tabel dengan kata lain Ho ditolak Ha diterima artinya ada pengaruh yang sangat signifikan variabel independen terhadap dependen.

Berdasarkan tabel koefisien analisis diperoleh t hitung = 5,074 sedangkan t tabel sebesar 1,701, maka didapat analisis bahwa 5,074 > 1,071, artinya Ho ditolak dan Ha diterima dengan kata lain Disiplin Kerja memiliki Pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pelayanan masyarakat.

4.5 Pembahasan 4.5.1 Disiplin Kerja

(41)

4.5.2 Pelayanan Masyarakat

Berdasarkan hasil analisis di atas bahwa seluruh Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma memiliki pelayanan terhadap masyarakat yang berkulitas ini dapat dilihat dari tanggapan responden dalam memberikan jawabannya terhadap variabel Kualitas Pelayanan Masyarakat dimana nilai rata-rata tanggapan responden sebesar 2,65 ini mengindikasikan bahwa Pelayanan Masyarakat sangat berkualitas.

4.5.3 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Pelayanan Masyarakat

Hasil uji hipotesis diperoleh hasil diterima atau Disiplin Kerja (X) berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Pelayanan Masyarakat (Y). Uji hipotesis dari penelitian ini menyatakan bahwa disiplin kerja akan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan masyarakat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma, semakin tinggi tingkat disiplin pegawai maka semakin berkualitas pelayanan masyarakat yang akan diterima oleh masyarakat.

(42)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis regresi yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

(43)

bahwa Disipilin Kerja sangat diperhatikan para pegawai dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari.

2. Bahwa pelayanan masyarakat yang dilakukan pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma berkualitas ini dapat dilihat dari tanggapan responden dalam memberikan jawabannya terhadap variabel Kualitas Pelayanan Masyarakat dimana nilai rata-rata tanggapan responden sebesar 2,65 ini mengindikasikan bahwa Pelayanan Masyarakat sangat berkualitas.

3. Disiplin kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan masyarakat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, hal ini dibuktikan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai koefisien t hitung Disiplin kerja sebesar 5,074 > t tabel sebesar 1,701. Berarti t hitung > dari t tabel, dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak, ini berarti ada pengaruh yang signifikan dan positif antara Disiplin Kerja terhadap Pelayanan Masyarakat.

5.2 Saran-saran

(44)

1. Agar lebih meningkatkan Disiplin Kerja agar dapat Memberikan Kualitas Pelayanan Masyarakat dengan sebaik-baiknya.

Gambar

Gambar  4.1  Struktur  Organisasi  Dinas  Kependudukan  dan  Catatan  Sipil
Tabel 4.1
Tabel 4.3
Tabel 4.5 Tanggapan Responden terhadap Variabel Disiplin Kerja
+3

Referensi

Dokumen terkait

ABSTRAK : Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan rendahnya keterampilan berpikir kreatif siswa, materi

Dalam menghadapi wabah Covid-19 dari sisi ekonomi, pemerintah menerbitkan kebijakan stimulus ekonomi sektor perbankan melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)

persiapan kebutuhan perangkat keras serta perangkat lunak. e) Berkoordinasi dengan Kepala Program Studi dan Kabag AAK berkaitan dengan penentuan matakuliah praktikum. h)

Menurut asumsi peneliti, berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari 62 orang responden yang diteliti mayoritas berpengetahuan kurang, jadi semakin rendah pengetahuan

Meskipun Jalan Monginsidi memiliki kapasitas jalan kurang dibandingkan yang lain dan volume lalu lintas tinggi, jalan tersebut masih tergolong jalan dengan tingkat pelayanan A

Dengan kata lain, jika kita mengetahui bahwa persamaan karakteristik rangkaian mempunyai akar-akar yang sama besar (akar kembar) maka bentuk tanggapan rangkaian

Dari data dan informasi pada tabel di atas, bahwa secara keseluruhan pencapaian sasaran 1 di atas telah terpenuhi, namun upaya untuk meningkatkan indeks tutupan lahan

Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, dan Kota Bengkulu (gambar 1) diketahui bahwa nilai frekuensi dominan tanah terkecil terdapat di Ds.. Untuk nilai frekuensi dominan