• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH XII OLEH: HAMIDAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH XII OLEH: HAMIDAH"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

PERGURUAN TINGGI

SWASTA WILAYAH XII

(2)

Informasi Pengajuan AIPT

Agustus 2014

: Semua Program Studi dan Institusi

Perguruan Tinggi

HARUS

terakreditasi.(?)

Jika

TIDAK TERAKREDITASI

maka sesuai UU No 12

Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 28 ayat 3 dan 4 :

Gelar akademik, gelar vokasi, gelar profesi dinyatakan tidak

sah dan dicabut oleh Menteri apabila dikeluarkan oleh:

a.

Perguruan Tinggi dan/atau Program Studi yang tidak

terakreditasi; dan/atau

b.

perseorangan, organisasi, atau penyelenggara Pendidikan

Tinggi yang tanpa hak mengeluarkan gelar akademik dan

gelar vokasi.

(3)

o

Anggota tim yang kurang cakap

o

Data menyebar, sehingga sulit untuk dikumpulkan

o

Data base

yang jelek

o

Sulit mengumpulkan anggota tim

(4)

Perlu dibentuk tim yang terdiri dari ketua, koordinator standar dan

satuan tugas unit

Ketua bertugas mengkoordinasi koordinator tiap-tiap standar

Koordinator standar bertanggungjawab sepenuhnya terhadap isian

borang pada standar tersebut

Satuan tugas unit bertugas melacak data-data yang belum

terdokumnetasi

Setiap anggota tim wajib mengkosongkan kegiatan pada hari

(5)

Penetapan Waktu Persiapan AIPT

Pembentukan Team Work

Penghimpunan Data Pendukung Standar Borang AIPT

Tabulasi Data

Presentasi/Penyajian Data

Persiapan Visitasi Asesor

(6)

Ketua Borang

Koordina tor Standar 1 Koordina tor Standar 2 Koordina tor Standar 3 Koordina tor Standar 4 Koordina tor Standar 5 Koordina tor Standar 6 Koordina tor Standar 7 Koordina tor Evaluasi Diri

Satuan Tugas Unit

Tiap Fakultas

(7)

Ketua Borang

Evaluator

Standar

1 & 2

Koordinator

Standar

1 & 2

Evaluator

Standar

3 & 4

Koordinator

Standar

2 & 4

Evaluator

Standar

5 & 6

Koordinator

Standar

5 & 6

Evaluator

Standar

7 & ED

Koordinator

Standar

7 & ED

(8)

No .

Komponen Penilaian Bobot (%)

A Mutu evaluasi-diri PT (Penilaian kualitatif laporan evaluasi-diri institusi)

10 B Mutu data dan informasi pemenuhan tujuh standar

akreditasi perguruan tinggi (Penilaian kualitatif dan kuantitatif berdasarkan Buku V: Matriks Penilaian Borang)

90

(9)

No. Standar Bobot (%)

1 Standar 1. Visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategi pencapaian

2,62 2 Standar 2. Tata pamong, kepemimpinan, sistem

pengelolaan, dan penjaminan mutu

26,32

3 Standar 3. Mahasiswa dan lulusan 13,16

4 Standar 4. Sumber daya manusia 18,42

5 Standar 5. Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik

7,89 6 Standar 6. Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta

sistem informasi

18,42 7 Standar 7. Penelitian, pelayanan/pengabdian kepada

masyarakat, dan kerjasama

13,16

(10)
(11)

Visi, misi, tujuan dan sasaran yang: (1) Sangat jelas.

(2) Sangat realistik.

(3) Saling terkait satu sama lain.

(4) Melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni dan masyarakat.

Visi, misi dan

sasaran mutu harus jelas dan terukur Disusun oleh stakeholders Visi dijadikan acuan dalam merancang sasaran mutu dan kurikulum

1.1 KEJELASAN, KEREALISTIKAN, DAN KETERKAITAN

ANTAR VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PERGURUAN

TINGGI, DAN PEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERLIBAT

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

(12)

Dokumen formal berisi:

(1) Rumusan tujuan bertahap yang akan dicapai pada kurun waktu tertentu

(2) Tonggak-tonggak capaian tujuan dalam setiap periode kepemimpinan perguruan tinggi

(3) Mekanisme kontrol ketercapaian dan tindakan perbaikan untuk menjamin pelaksanaan tahap-tahap pencapaian tujuan. Adanya Rencana Induk Pengembangan (RIP). Adanya renstra di tingkat Universitas dan Fakultas Adanya RKAT ditingkat prodi sampai universitas RKAT di audit secara berkala Ketercapaian

Renstra dan RKAT serta evaluasi

1.2 PERGURUAN TINGGI MENETAPKAN TONGGAK-TONGGAK

CAPAIAN (MILESTONES) TUJUAN SEBAGAI PENJABARAN

ATAU PELAKSANAAN RENSTRA, SERTA MEKANISME

KONTROL KETERCAPAIANNYA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

(13)

Visi dan misi perguruan tinggi disosialisasikan secara sistematis dan berkelanjutan kepada semua pemangku kepentingan, internal maupun eksternal. Sosialisasi : dipasang didinding, dicantumkan dlm kalender, buku agenda, website, kartu mahasiswa

1.3.1 SOSIALISASI VISI DAN MISI PERGURUAN TINGGI

DILAKSANAKAN SECARA SISTEMATIS DAN

BERKELANJUTAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

(14)

Visi dan misi dipahami dengan baik dan dijadikan acuan penjabaran renstra pada semua tingkat unit kerja.

Visi dan misi dijadikan acuan dalam menyusun renstra universitas dan fakultas dan diatur dalam statuta.

Renstra mendapat persetujuan rapat senat

1.3.2 VISI DAN MISI PERGURUAN TINGGI DIJADIKAN PEDOMAN, PANDUAN, DAN RAMBU-RAMBU BAGI SEMUA PEMANGKU KEPENTINGAN

INTERNAL SERTA DIJADIKAN ACUAN PELAKSANAAN RENSTRA, KETERWUJUDAN VISI, KETERLAKSANAAN MISI, KETERCAPAIAN TUJUAN MELALUI STRATEGI-STRATEGI YANG DIKEMBANGKAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

(15)

KRITERIA PENILAIAN AIPT

(16)

2.1.1 PERGURUAN TINGGI MEMILIKI TATA PAMONG YANG MEMUNGKINKAN TERLAKSANANYA SECARA KONSISTEN PRINSIP-PRINSIP TATA PAMONG, TERUTAMA YANG TERKAIT DENGAN PELAKU TATA PAMONG (AKTOR) DAN SISTEM KETATAPAMONGAN YANG BAIK (KELEMBAGAAN, INSTRUMEN, PERANGKAT PENDUKUNG, KEBIJAKAN DAN PERATURAN, SERTA KODE ETIK) AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Peraturan/pedoman/acu an terkait tata pamong Kredibel : adanya legalitas lembaga serta WT,

mekanisme pemilihan yang demokratis, adanya mekanisme yang jelas dalam penentuan

kebijakan mutu, sasaran mutu, renstra dan RKAT Transparasi : keterbukaan dan mekanisme

komunikasi

Akuntabilitas : dokumen dan informasi yang dapat diakses, adanya audit internal dan eksternal Tanggung jawab : pertanggung jawaban dalam forum resmi (rapat tahunan)

Keadilan : Terbukanya kesempatan

Dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa sistem tata pamong menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi, tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan, memenuhi lima pilar berikut:

(1) kredibel (2) transparan (3) akuntabel

(4) bertanggung jawab (5) adil

(17)

2.1.2 KELENGKAPAN DAN KEEFEKTIFAN STRUKTUR

ORGANISASI YANG DISESUAIKAN DENGAN

KEBUTUHAN PENYELENGGARAAN DAN

PENGEMBANGAN PERGURUAN TINGGI YANG BERMUTU

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Struktur organisasi mengacu dalam 8 organ : 1) Pimpinan 2) Senat 3) Dewan pengawas 4) Dewan pertimbangan 5) Pelaksana kegiatan akademik 6) Pelaksana administrasi, pelayanan dan pendukung 7) Pelaksana penjaminan mutu 8) Unit perencana dan pengembangan tri dharma

Kelengkapan dan keefektifan, serta dokumentasi struktur

organisasi yang meliputi delapan organ dan dilengkapi dengan deskripsi tertulis yang jelas tentang tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab.

(18)

2.1.3 KEBERADAAN LEMBAGA, MUTU, SOP, DAN

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN KODE ETIK

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Badan Etika dan Hukum (BEH)  Dewan petimbangan pegawai  Dewan Etika dosen Pedoman yang digunakan BEH adalah kode etik dosen, kode etik tenaga

kependidikan, peraturan disiplin mahasiswa

Pelaksanaan kode etik sangat lengkap, meliputi: (1) Lembaga tersendiri,

(2) Mencakup masalah akademik (termasuk penelitian dan karya ilmiah), dan non-akademik,

(3) SOP sangat lengkap dan jelas, (4) SOP dilaksanakan secara efektif.

(19)

2.2 KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF

DALAM KEPEMIMPINAN OPERASIONAL,

KEPEMIMPINAN ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN

PUBLIK

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Kepemimpinan operasional : kemampuan

menjabarkan visi, misi dan tujuan strategis dalam renstra dan RKAT

Kepemimpinan organisasional :

pemahaman tata kerja unit dalam organisasi (WT, tata kerja organisasi, mekanisme/prosedur kerja) Kepemimpinan publik : kiprah pimpinan di masyarakat

Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki karakteristik: (1) kepemimpinan operasional,

(2) kepemimpinan organisasi, (3) kepemimpinan publik

(20)

2.2 KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF

DALAM KEPEMIMPINAN OPERASIONAL,

KEPEMIMPINAN ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN

PUBLIK

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Kepemimpinan operasional : kemampuan

menjabarkan visi, misi dan tujuan strategis dalam renstra dan RKAT

Kepemimpinan organisasional :

pemahaman tata kerja unit dalam organisasi (WT, tata kerja organisasi, mekanisme/prosedur kerja) Kepemimpinan publik : kiprah pimpinan di masyarakat  Point (2)

Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki satu dari karakteristik berikut:

(1) kepemimpinan operasional, (2) kepemimpinan organisasi, (3) kepemimpinan publik

Point (1)

Kepemimpinan perguruan tinggi tidak memiliki karakteristik berikut:

(1) kepemimpinan operasional, (2) kepemimpinan organisasi, (3) kepemimpinan publik

(21)

2.3.1 SISTEM PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI MENCAKUP FUNGSI PENGELOLAAN (PLANNING,

ORGANIZING, STAFFING, LEADING, DAN CONTROLLING), YANG DILAKSANAKAN SECARA EFEKTIF UNTUK MEWUJUDKAN VISI DAN MELAKSANAKAN MISI PERGURUAN TINGGI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Planning : perencanaan dilakukan secara

terstruktur oleh rektor Organizing : rektor dibantu oleh WR1, WR2, WR3 mengelola aktivitas, proses dan sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas kinerja institusi.

Staffing : penempatan dan pengembangan personil mengacu pada struktur organisasi. Leading : Rektor menjalankan tugasnya sesuai dengan WT Controlling : Melaksanakan fungsi pengendalian implementasi semua aktivitas

Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggi mencakup semua (lima) fungsi pengelolaan yang dilaksanakan secara efektif.

(22)

2.3.2 PERGURUAN TINGGI MEMILIKI ANALISIS JABATAN,

DESKRIPSI TUGAS, PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI MANAJERIAL YANG MENJAMIN TERJADINYA PROSES

PENGELOLAAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN DI SETIAP UNIT KERJA AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Desain struktur organisasi Deskripsi tugas tingkat universitas dan fakultas Wewenang dan Tugas (WT) Konsep yang dijalankan adalah Plan-Do-Check- Action. Program kompetensi manajerial dilakukan secara berkala (pelatihan dosen, karyawan dan pimpinan)

Perguruan tinggi memiliki:

(1) rancangan dan analisis jabatan, (2) uraian tugas,

(3) prosedur kerja,

(4) program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk pengelola unit kerja,

yang menggambarkan keefektifan dan efisiensi manajemen operasi di setiap unit kerja.

(23)

2.3.3 DISEMINASI HASIL KERJA PERGURUAN

TINGGI SEBAGAI AKUNTABILITAS PUBLIK,

SERTA KEBERKALAANNYA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Laporan Rektor Laporan tahunan kinerja unit Website Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasil

kinerjanya secara berkala kepada semua stakeholders, minimal setiap tahun.

(24)

2.3.4 KEBERADAAN DAN KEEFEKTIFAN SISTEM AUDIT INTERNAL, DILENGKAPI DENGAN KRITERIA DAN INSTRUMEN

PENILAIAN SERTA MENGGUNAKANNYA UNTUK MENGUKUR KINERJA SETIAP UNIT KERJA, SERTA DISEMINASI HASILNYA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Audit Mutu Internal : • Prosedur Mutu Audit Internal • Panduan Audit : Jadwal, agenda, lingkup, tugas auditor dan auditee • Kode Etik Auditor Diseminasi dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).

Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian,

menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit, dan hasil pengukurannya digunakan serta didiseminasikan dengan baik.

(25)

2.3.5 KEBERADAAN DAN KEEFEKTIFAN SISTEM AUDIT

EKSTERNAL, DILENGKAPI DENGAN KRITERIA DAN

INSTRUMEN PENILAIAN SERTA MENGGUNAKANNYA

UNTUK MENGUKUR KINERJA PERGURUAN TINGGI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) TUV Rheinland ISO 17025 Akuntan Publik Diseminasi dalam Rapat RTM.

Lembaga audit eksternal kredibel dan hasil auditnya digunakan serta didiseminasikan dengan baik.

(26)

2.4.1 PERGURUAN TINGGI MENJALANKAN SISTEM

PENJAMINAN MUTU YANG DIDUKUNG DENGAN

ADANYA BUKTI-BUKTI BERUPA MANUAL MUTU, DAN

PELAKSANAANNYA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Manual Mutu yang lengkap meliputi: (1) Pernyataan Mutu (2) Kebijakan Mutu (3) Unit Pelaksana (4) Standar Mutu (5) Prosedur Mutu (6) Instruksi Kerja

(7) Pentahapan Sasaran Mutu

(27)

2.4.2 IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) • Penetapan Norma,Standar,Prog ram, Peraturan, manual • Penyusunan perangkat sistem • Implementasi • Monitoring • Pengukuran

• Audit mutu internal • RTM dan Tindak

lanjut

Penjaminan mutu sudah berjalan di seluruh unit kerja yang mencakup siklus perencanaan, pelaksanaan, analisis dan evaluasi, tindakan perbaikan yang dibuktikan dalam bentuk laporan monev dan audit.

(28)

2.4. 3 MONITORING DAN EVALUASI HASIL PENJAMINAN MUTU DI BIDANG PENDIDIKAN, PENELITIAN,

PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, SARANA PRASARANA, KEUANGAN, MANAJEMEN, SERTA TINDAK

LANJUTNYA AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) • Pendidikan Penelitian, PkM dan Manajemen dilakukan lewat Audit Mutu Internal • Sarana Prasarana dan Keuangan melalui Audit Mutu Internal dan Yayasan

Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu di bidang (1) pendidikan (2) penelitian (3) PkM (4) sarana prasarana, (5) keuangan, (6) manajemen

yang terdokumentasi dan disosialisasikan dengan baik, serta ditindaklanjuti.

(29)

2.4.4 PERGURUAN TINGGI MEMILIKI SISTEM PEMBINAAN PROGRAM STUDI YANG MENCAKUP: (1) PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI, (2) PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI DALAM BENTUK PELATIHAN, DANA, DAN INFORMASI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) BPA bertugas pengembangan konsep dan desain pendidikan/akade mik. Program BPM adalah membangun, implementasi, evaluasi dan pengembangan SPM terkait dengan akreditasi

Hibah prodi untuk peningkatan

akreditasi

Perguruan tinggi memberikan pembinaan sangat baik dalam: (1) pengembangan program studi,

(2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, dan informasi..

(30)

2.4.5 KELENGKAPAN DAN AKSESIBILITAS SISTEM BASIS

DATA INSTITUSI YANG MENDUKUNG PENYUSUNAN

EVALUASI DIRI INSTITUSI DAN PROGRAM STUDI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Sistem informasi • Sistem informasi akademik • Sistem informasi keuangan • Sistem informasi perpustakaan • Sistem informasi akuntansi • SIM SDM

• SIM AMI ( didesain untuk akreditasi)

Basis data lengkap mencakup informasi tentang tujuh standar akreditasi untuk penyusunan dokumen evaluasi diri institusi maupun program studi, dan dapat diakses dengan mudah.

(31)

2.4.6 STATUS AKREDITASI BAN-PT UNTUK SELURUH

PROGRAM STUDI DALAM PERGURUAN TINGGI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

NA = Jumlah program studi dengan status akreditasi A

NB = Jumlah program studi dengan status akreditasi B

NC = Jumlah program studi dengan status akreditasi C

NK = Jumlah program studi yang status akreditasinya kadaluwarsa

NO = Jumlah program studi yang belum terakreditasi

N = Jumlah seluruh program studi

= NA + NB + NC + NK + NO

Catatan: Program studi yang dihitung adalah yang sudah memiliki izin operasional lebih dari dua tahun, dan sudah ada sistem

akreditasi BAN-PT.

Rumus

(32)

KRITERIA PENILAIAN AIPT

(33)

3.1.1 SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU DISUSUN

SECARA LENGKAP (KEBIJAKAN, KRITERIA, PROSEDUR,

INSTRUMEN, SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN)

DAN KONSISTENSI PELAKSANAANNYA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Kebijakan penerimaan mahasiswa baru dituangkan dalam Peraturan rektor Buku panduan Pola seleksi Pengambilan keputusan berdasarkan pada rapat Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)

Dokumen mutu penerimaan mahasiswa baru yang memuat unsur-unsur berikut:

(1) Kebijakan/ pendekatan penerimaan mahasiswa baru (2) kriteria penerimaan mahasiswa baru

(3) prosedur penerimaan mahasiswa baru (4) instrumen; penerimaan mahasiswa baru (5) sistem pengambilan keputusan

(34)

3.1.2 SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU YANG MEMBERIKAN PELUANG DAN MENERIMA MAHASISWA YANG MEMILIKI POTENSI AKADEMIK NAMUN KURANG MAMPU SECARA EKONOMI DAN/ATAU CACAT FISIK DISERTAI BUKTI IMPLEMENTASI SISTEM TSB BERUPA KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Kebijakan penerimaan mahasiswa baru tidak mampu

ekonomi dan cacat fisik Beasiswa bagi ekonomi lemah (internal atau eksternal) Menyediakan

fasilitas untuk para difabel

Dokumen sistem untuk memberikan peluang dan menerima mahasiswa yang memiliki potensi akademik tetapi tidak mampu secara ekonomi dan cacat fisik dan bukti implementasi sistem tsb. yang ditunjang oleh fasilitas yang sangat lengkap

(35)

3.1.3 SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU YANG

MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP EKUITAS

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Kebijakan dituangkan dalam surat keputusan rektor Panduan admisi mahasiswa baru terhadap prinsip ekuitas.

Dokumen kebijakan yang sesuai dengan prinsip ekuitas yang diterapkan secara konsisten

(36)

3.1.4 SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU

MENERAPKAN PRINSIP PEMERATAAN WILAYAH ASAL

MAHASISWA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Kebijakan dituangkan dalam surat keputusan rektor  Point (4) Jika NP ≥ 7

Point (3), Point (2), dan Point (1)

Jika NP < 7 maka skor = (5 + NP) / 3. NP = Jumlah propinsi asal mahasiswa

(37)

3.1.5.1 RASIO JUMLAH CALON MAHASISWA YANG IKUT

SELEKSI TERHADAP JUMLAH CALON MAHASISWA

YANG LULUS SELEKSI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) NB = Jumlah calon mahasiswa dari semua jenjang pendidikan yang lulus seleksi NA = Jumlah calon mahasiswa dari semua jenjang pendidikan yang ikut seleksi Rasio = (NA / NB) Jika Rasio ≥ 5 maka skor = 4.

(38)

3.1.5.2 RASIO JUMLAH MAHASISWA YANG MENDAFTAR

ULANG TERHADAP JUMLAH MAHASISWA YANG

LULUS SELEKSI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) NB = Jumlah mahasiswa dari semua jenjang pendidikan yang lulus seleksi NC = Jumlah mahasiswa baru bukan transfer dari semua jenjang pendidikan Rasio = (NC/NB) x 100% Jika Rasio ≥ 95% maka skor = 4

(39)

3.1.5.3 RASIO JUMLAH MAHASISWA BARU TRANSFER

TERHADAP JUMLAH MAHASISWA BARU BUKAN

TRANSFER

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) NC = Jumlah mahasiswa baru bukan transfer dari semua jenjang pendidikan ND = Jumlah mahasiswa baru transfer dari semua jenjang pendidikan Rasio = (ND/NC) Jika Rasio ≤ 0.25 maka skor = 4.

(40)

3.1.6 INSTRUMEN DAN TATA CARA PENGUKURAN KEPUASAN

MAHASISWA TERHADAP LAYANAN KEMAHASISWAAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Kuesioner di uji terlebih dahulu Dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Dilakukan secara on-line .  Point (4)

Instrumen pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanan kemahasiswaan yang

(1) sahih, (2) andal,

(3) mudah digunakan,

(4) dilaksanakan secara berkala setiap semester

Point (3)

Instrumen pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanan kemahasiswaan yang

(1) sahih,

(2) andal, namun tidak mudah digunakan,

(41)

3.1.6 INSTRUMEN DAN TATA CARA PENGUKURAN KEPUASAN

MAHASISWA TERHADAP LAYANAN KEMAHASISWAAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Kuesioner di uji terlebih dahulu Dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Dilakukan secara on-line  Point (2)

Instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadap

layanan kemahasiswaan, yang sahih, tetapi kurang andal atau tidak berkala.

Point (1)

Tidak memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadap layanan kemahasiswaan.

(42)

3.1.7 HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN

MAHASISWA TERHADAP LAYANAN KEGIATAN

KEMAHASISWAAN, DAN TINDAK LANJUTNYA

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Kepuasaan mahasiswa

Nilai Kinerja Dosen

Pelayanan kepada mahasiswa Kepuasan mahasiswa untuk softskill Kuesioner diuji (Validitas dan reabilitas) Hasil survey disampaikan dalam Rapat Tinjauan Mutu untuk tindak lanjut

Laporan tentang hasil survei kepuasan mahasiswa terhadap layanan kegiatan kemahasiswaan yang:

(1) komprehensif,

(2) dianalisis dengan metode yang tepat, (3) disimpulkan dengan baik,

(4) digunakan untuk perbaikan sistem manajemen layanan kegiatan kemahasiswaan,

(43)

3.1.8 LAYANAN KEPADA MAHASISWA DALAM BIDANG

BIMBINGAN DAN KONSELING, MINAT DAN BAKAT,

PEMBINAAN SOFT SKILLS, BEASISWA, DAN

KESEHATAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Tim bimbingan dan konseling diangkat berdasarkan surat keputusan rektor Tempat yang memadai

Ada personel yang memiliki

kompetensi

Aksesibilitas dan layanan unit pembinaan dan pengembangan bidang:

(1) bimbingan dan konseling (2) minat dan bakat

(3) pembinaan soft skills

(4) beasiswa (5) kesehatan

(44)

3.1.8 LAYANAN KEPADA MAHASISWA DALAM BIDANG

BIMBINGAN DAN KONSELING, MINAT DAN BAKAT,

PEMBINAAN SOFT SKILLS, BEASISWA, DAN

KESEHATAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

No. Jenis Pelayanan kepada

Mahasiswa Uraian Kegiatan

Frekuensi Pelaksanaan

Jumlah Mahasiswa

1 Bimbingan dan konseling 1. Sosialisasi Konseling 1 bln Seluruh mahasiswa UII melalui

website dan jejaring sosial internet.

2. Bimbingan Konseling 1 thn 10 Orang 2 Minat dan bakat (ekstra

kurikuler)

1. Workshop PKM 1 thn 98 Orang 2. PIMNAS 1 thn 2 Orang 3. MTQ UII 1 thn 115 Orang 4. MTQ Nasional 2 thn 13 Orang 3 Pembinaan soft skills 1. Wokshop ICB 1 thn 25 Orang 2.Workshop Dunia Kerja 1 thn 150 Orang 3.Workshop Kewirausahaan 1 thn 80 Orang 4 Beasiswa 1. AKMS, 1 thn 19 orang

2. IPK Tertinggi 1 thn 20 orang 3. PPA, 1 thn 266 orang 4. BBM, 1 thn 415 orang 5. Dikpora 1 thn 1 orang 6. Bank Permata, Insidental 20 orang 7. BRI Insidental 25 orang 5 Kesehatan 1. Asuransi Kecelakaan Insidental 10 Orang

(45)

3.1.9 PEMILIKAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KARIR

DAN INFORMASI KERJA BAGI MAHASISWA DAN

LULUSAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Program masuk dalam RKAT

Dokumen formal kebijakan dan program terjadual tentang pemberian layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa serta lulusan, yang mencakup:

(1) penyebaran informasi kerja

(2) penyelenggaraan bursa kerja secara berkala (3) perencanaan karir

(4) pelatihan melamar kerja (5) layanan penempatan kerja

(46)

3.1.9 PEMILIKAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KARIR

DAN INFORMASI KERJA BAGI MAHASISWA DAN

LULUSAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) No JENIS KEGIATAN 1 TAHUN

I II III IV V VI VII VII IX X XI XII

1 Penyebaran informasi kerja. Informasi Lowongan Pekerjaan

2 Penyelenggaraan bursa kerja

Job Fair/Career Day

Job On-line

3 Perencanaan karir

Career Meeting

Intrepreneurship Workshop

3 Pelatihan melamar kerja

JobSeeker Workshop

Seminar

4 Layanan penempatan kerja

(47)

3.1.10 PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN

KARIR DAN INFORMASI KERJA BAGI MAHASISWA

DAN LULUSAN, SERTA HASILNYA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) ACC UII menyelenggarakan bursa kerja bekerjasama dengan perusahaan (Job Offer) untuk melaksanakan rekruitmen melalui program On Campus Recruitment (OCR) dan Walk-in Interview

yang dilaksanakan minimal satu bulan sekali.

ACC

menyelenggarakan

Job Fair/Career Day

yang

diselenggarakan setahun sekali.

Pelaksanaan program layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan yang menghasilkan

kemudahan bagi mahasiswa dan lulusan untuk:

(1) memperoleh informasi yang komprehensif tentang pasar kerja,

(2) merencanakan karir yang realistik,

(48)

3.1.11 PENCAPAIAN PRESTASI MAHASISWA DI

TINGKAT PROPINSI/ WILAYAH, NASIONAL,

DAN INTERNASIONAL

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) NA = Jumlah penghargaan tingkat propinsi/wilayah NB = Jumlah penghargaan tingkat nasional NC = Jumlah penghargaan tingkat internasional

N = Jumlah semua program studi.

NPMHS = (2 x NA + 3 x NB + 4 x NC) / N

Jika NPMHS ≥ 4, maka skor = 4.

(49)

3.1.12 UPAYA INSTITUSI UNTUK MENINGKATKAN

PRESTASI MAHASISWA DALAM BIDANG

AKADEMIK DAN NON-AKADEMIK

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Peningkatan prestasi mahasiswa di bidang akademik dan

non-akademik dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra).

Bagian kemahasiswaan melakukan upaya peningkatan prestasi

mahasiswa yang dituangkan dalam RKAT.

Program peningkatan prestasi dilakukan secara rutin melalui

workshop penulisan karya ilmiah mahasiswa.

Peningkatan prestasi mahasiswa yang bersifat non-akademik dilakukan melalui menyediakan fasilitas-fasilitas yang menunjang peningkatan prestasi mahasiswa di bidang olahraga dan seni.

Ketiga upaya berikut:

(1) Bimbingan peningkatan prestasi (2) Penyediaan dana

(3) Pemberian kesempatan untuk berpartisipasi dilakukan secara terprogram.

(50)

3.2.1.1 PERSENTASE MAHASISWA DO ATAU

MENGUNDURKAN DIRI UNTUK SEMUA

PROGRAM STUDI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Keterangan:

(a) = (a1) + ... + (a7)

(b) = (b1) + ... + (b7)

(c) = (c1) + ... + (c7)

M

DO

=

(a) – (b) – (c) x 100%

(a)

Jika M

DO

≤ 6%

maka skor = 4.

(51)

3.2.1.2 PERSENTASE KELULUSAN TEPAT WAKTU

UNTUK SEMUA PROGRAM STUDI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Keterangan (d) = (d1) + ... + (d7) (f) = (f1) + ... + (f7) KTW = [(f) / (d)] x 100%

Jika K

TW

≥ 50%

maka skor = 4.

(52)

3.2.2.1 RATA-RATA LAMA STUDI LULUSAN DALAM TIGA

TAHUN TERAKHIR

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Untuk program doktor

RS3 = Rata-rata masa studi program doktor.

Jika tidak ada program doktor, maka SS3 = 0, dan IS3 = 0.

Jika ada program doktor, maka IS3 = 1, dan SS3 dihitung dengan cara berikut:

Jika RS3 ≤ 3.5 tahun, maka SS3 = 4; Jika 3.5 < RS3 < 7, maka SS3 = 8 – (8 x RS3) / 7 ; Jika RS3 ≥ 7, maka SS3 = 0.

Untuk program magister

RS2 = Rata-rata masa studi program magister.

Jika tidak ada program magister, maka SS2 = 0, dan IS2 = 0.

Jika ada program magister, maka IS2 = 1, dan SS2 dihitung dengan cara berikut:

Jika RS2 ≤ 2 tahun, maka SS2 = 4; Jika 2 < RS2 < 4, maka SS2 = 8 – (2 x RS2) ;

(53)

3.2.2.1 RATA-RATA LAMA STUDI LULUSAN DALAM TIGA

TAHUN TERAKHIR

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Untuk program sarjana

RS1 = Rata-rata masa studi program sarjana.

Jika tidak ada program sarjana, maka SS1 = 0, dan IS1 = 0.

Jika ada program sarjana, maka IS1 = 1, dan SS1 dihitung dengan cara berikut:

Jika RS1 ≤ 4 tahun, maka SS1 = 4; Jika 4 < RS1 < 7, maka SS1 =[ 28 – (4 x RS1) ] / 3; Jika RS1 ≥ 7, maka SS1 = 0.

Untuk program diploma IV

RD4 = Rata-rata masa studi program diploma IV.

Jika tidak ada program diploma IV, maka SD4 = 0, dan ID4 = 0. Jika ada program diploma IV, maka ID4 = 1, dan SD4 dihitung

dengan cara berikut:

Jika RD4 ≤ 4 tahun, maka SD4 = 4; Jika 4 < RD4 < 7, maka SD4 =[ 28 – (4 x RD4) ] / 3; Jika RD4 ≥ 7, maka SD4 = 0.

(54)

3.2.2.1 RATA-RATA LAMA STUDI LULUSAN DALAM TIGA

TAHUN TERAKHIR

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Untuk program diploma III

RD3 = Rata-rata masa studi program diploma III

Jika tidak ada program diploma III, maka SD3 = 0, dan ID3 = 0. Jika ada program diploma III, maka ID3 = 1, dan SD3 dihitung

dengan cara berikut:

Jika RD3 ≤ 3 tahun, maka SD3 = 4; Jika 3 < RD3 < 5, maka SD3 =10 – (2 x RD3) ; Jika RD4 ≥ 5, maka SD3 = 0.

Untuk program diploma II

RD2 = Rata-rata masa studi program diploma II.

Jika tidak ada program diploma II, maka SD2 = 0, dan ID2 = 0. Jika ada program diploma II, maka ID2 = 1, dan SD2 dihitung

dengan cara berikut:

Jika RD2 ≤ 2 tahun, maka SD2 = 4; Jika 2 < RD2 < 3, maka SD2 =12 – (4 x RD2) ; Jika RD2 ≥ 3, maka SD2 = 0.

(55)

3.2.2.1 RATA-RATA LAMA STUDI LULUSAN DALAM TIGA

TAHUN TERAKHIR

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Untuk program diploma I

RD1 = Rata-rata masa studi program diploma I.

Jika tidak ada program diploma I, maka SD1 = 0, dan ID1 = 0. Jika ada program diploma I, maka ID1 = 1, dan SD1 dihitung

dengan cara berikut:

Jika RD1 ≤ 1 tahun, maka SD1 = 4; Jika 1 < RD1< 2, maka SD1 =8 – (4 x RD1) ; Jika RD1 ≥ 2, maka SD2 = 0.

Skor akhir = (SS3 + SS2 + SS1 + SD4 + SD3 + SD2 + SD1) / (IS3 + IS2 + IS1 + ID4 + ID3 + ID2 + ID1)

(56)

3.2.2.2 RATA-RATA IPK LULUSAN DALAM TIGA TAHUN

TERAKHIR

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Untuk program doktor

IPKS3 = Rata-rata IPK program doktor.

Jika tidak ada program doktor, maka SS3 = 0, dan IS3 = 0.

Jika ada program doktor, maka IS3 = 1, dan SS3 dihitung dengan cara berikut:

Jika IPKS3 ≥ 3.8, maka SS3 = 4; Jika 3 < IPKS3 < 3.8, maka SS3 = (2.5 x IPKS3) – 5.5 ; Jika IPKS3 ≤ 3, maka SS3 = 2.

Untuk program magister

IPKS2 = Rata-rata IPK program magister.

Jika tidak ada program magister, maka SS2 = 0, dan IS2 = 0.

Jika ada program magister, maka IS2 = 1, dan SS2 dihitung dengan cara berikut:

Jika IPKS2 ≥ 3.5, maka SS2 = 4; Jika 3 < IPKS2 < 3.5, maka SS2 = (4 x IPKS2) - 10 ; Jika IPKS2 ≤ 3, maka SS2 = 2.

(57)

3.2.2.2 RATA-RATA IPK LULUSAN DALAM TIGA TAHUN

TERAKHIR

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Untuk program sarjana

IPKS1 = Rata-rata IPK program sarjana.

Jika tidak ada program sarjana, maka SS1 = 0, dan IS1 = 0.

Jika ada program sarjana, maka IS1 = 1, dan SS1 dihitung dengan cara berikut:

Jika IPKS1 ≥ 3, maka SS1 = 4; Jika 2.75 < IPKS1 < 3, maka SS1 = (4 x IPKS1) - 8; Jika 2 ≤ IPKS1 ≤ 2.75, maka SS1 = [(4 x IPKS1) – 2] / 3.

Untuk program diploma IV

IPKD4 = Rata-rata IPK program diploma IV.

Jika tidak ada program diploma IV, maka SD4 = 0, dan ID4 = 0. Jika ada program diploma IV, maka ID4 = 1, dan SD4 dihitung

dengan cara berikut:

Jika IPKD4 ≥ 3, maka SD4 = 4; Jika 2.75 < IPKD4 < 3, maka SD4 = (4 x IPKD4) - 8; Jika 2 ≤ IPKD4 ≤ 2.75, maka SD4 = [(4 x IPKD4) – 2] / 3.

(58)

3.2.2.2 RATA-RATA IPK LULUSAN DALAM TIGA TAHUN

TERAKHIR

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Untuk program diploma III

IPKD3 = Rata-rata IPK program diploma III

Jika tidak ada program diploma III, maka SD3 = 0, dan ID3 = 0.

Jika ada program diploma III, maka ID3 = 1, dan SD3 dihitung dengan cara berikut:

Jika IPKD3 ≥ 3, maka SD3 = 4; Jika 2.75 < IPKD3 < 3, maka SD3 = (4 x IPKD3) - 8; Jika 2 ≤ IPKD3 ≤ 2.75, maka SD3 = [(4 x IPKD3) – 2] / 3.

Untuk program diploma II

IPKD2 = Rata-rata IPK program diploma II.

Jika tidak ada program diploma II, maka SD2 = 0, dan ID2 = 0.

Jika ada program diploma II, maka ID2 = 1, dan SD2 dihitung dengan cara berikut:

Jika IPKD2 ≥ 3, maka SD2 = 4; Jika 2.75 < IPKD2 < 3, maka SD2 = (4 x IPKD2) - 8; Jika 2 ≤ IPKD2 ≤ 2.75, maka SD2 = [(4 x IPKD2) – 2] / 3.

(59)

3.2.2.2 RATA-RATA IPK LULUSAN DALAM TIGA TAHUN

TERAKHIR

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Untuk program diploma I

IPKD1 = Rata-rata IPK program diploma I.

Jika tidak ada program diploma I, maka SD1 = 0, dan ID1 = 0. Jika ada program diploma I, maka ID1 = 1, dan SD1 dihitung

dengan cara berikut:

Jika IPKD1 ≥ 3, maka SD1 = 4; Jika 2.75 < IPKD1 < 3, maka SD4 = (4 x IPKD1) - 8; Jika 2 ≤ IPKD1 ≤ 2.75, maka SD1 = [(4 x IPKD1) – 2] / 3.

Skor akhir = (SS3 + SS2 + SS1 + SD4 + SD3 + SD2 + SD1) / (IS3 + IS2 + IS1 + ID4 + ID3 + ID2 + ID1)

(60)

3.2.3 SISTEM EVALUASI LULUSAN YANG EFEKTIF, MENCAKUP

KEBIJAKAN DAN STRATEGI, KEBERADAAN

INSTRUMEN, MONITORING DAN EVALUASI, SERTA

TINDAK LANJUTNYA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Strategi lewat wawancara langsung, mengirimkan email atau melalui website Instrumen berupa kuesioner

Sistem evaluasi yang efektif yang mencakup:

(1) Kebijakan dan strategi dan komitmen institusi untuk mendorong

seluruh program studi melakukan proses pelacakan dan evaluasi lulusan (2) Instrumen yang sahih dan andal disesuaikan dengan kondisi

perguruan tinggi

(3) Monitoring dan evaluasi keefektifan proses pelacakan dan pemberdayaan lulusan,

(61)

3.2.4 RASIO ALUMNI DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR YANG

MEMBERIKAN RESPONS TERHADAP STUDI

PELACAKAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) NA = Banyaknya alumni tiga tahun terakhir yang memberikan respon N = Banyaknya alumni dalam tiga tahun terakhir Rasio = (NA / N) x 100% Jika Rasio ≥ 20% maka skor = 4.

(62)

3.2.5 PARTISIPASI ALUMNI DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN PERGURUAN TINGGI DALAM BENTUK: SUMBANGAN DANA, SUMBANGAN FASILITAS, MASUKAN UNTUK PERBAIKAN PROSES PEMBELAJARAN, DAN PENGEMBANGAN JEJARING

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

(63)

KRITERIA PENILAIAN AIPT

(64)

Dokumen formal sistem pengelolaan sumber daya manusia yang mencakup:

(1) perencanaan,

(2) rekrutmen, seleksi, dan pemberhentian pegawai (3) orientasi dan penempatan pegawai,

(4) pengembangan karir,

(5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi,

yang transparan dan akuntabel berbasis pada meritokrasi. .

4.1 SISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG LENGKAP, TRANSPARAN, DAN AKUNTABEL, MENCAKUP:

PERENCANAAN, REKRUTMEN, SELEKSI, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI, ORIENTASI DAN PENEMPATAN PEGAWAI,

PENGEMBANGAN KARIR, REMUNERASI, PENGHARGAAN, DAN SANKSI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Perencanaan dan Pengembangan Dosen: Peta Potensi, Tantangan Dosen dan Tenaga Kependidikan Rekruitmen, seleksi, dan

pemberhentian pegawai berpedoman pada Peraturan

Yayasan; Peraturan Universitas; SK Rektor

Orientasi dan penempatan pegawai berpedoman pada Peraturan

Yayasan ; Peraturan Universitas . Pengembangan karir : karir jabatan struktural dan fungsional yang berpedoman pada: Peraturan Yayasan dan Peraturan Universitas Remunerasi, penghargaan, dan sanksi, yang dilaksanakan berdasarkan Peraturan Yayasan dan Peraturan Universitas

(65)

Pedoman formal yang lengkap; dan ada bukti dilaksanakan secara konsisten.

4.2.1 PEDOMAN FORMAL TENTANG SISTEM

MONITORING DAN EVALUASI, SERTA REKAM

JEJAK KINERJA DOSEN DAN TENAGA

KEPENDIDIKAN.

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Dosen

 Monitoring dan evaluasi Nilai Kinerja Dosen

(NKD) yang dilakukan setiap semester

Laporan Kinerja Dosen

(LKD)

 Monitoring dan Evaluasi juga dilakukan melalui Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SIMSDM). Karyawan  Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)  Kehadiran, kemampuan, kepribadian

(66)

Monev kinerja dosen di bidang: (1) pendidikan

(2) penelitian

(3) pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat yang terdokumentasi dengan baik.

4.2.2 PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV)

KINERJA DOSEN DI BIDANG PENDIDIKAN,

PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

(67)

4.2.2 PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV)

KINERJA DOSEN DI BIDANG PENDIDIKAN,

PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Fakultas Semester Genap 2010/2011 Semester Ganjil 2011/2012 Keterangan Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi

FE % % % %

Prosentase laporan per semester berdasarkan jumlah dosen pada masing-masing unit yang melaporkan kinerjanya terhadap jumlah dosen yang berkewajiban membuat laporan

semesteran FH % % % % FTSP % % % % FTI % % % % FPSB % % % % FMIPA % % % % FK % % % % FIAI % % % % % % % %

Lain-lain % % % % Pejabat Negara/Sedang studi/tidak

(68)

Jika Rasio ≤ 30,

maka skor = 4.

4.3.1.1 RASIO JUMLAH MAHASISWA TERHADAP

JUMLAH DOSEN TETAP

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

NMHS = Jumlah mahasiswa pada TS

= NMR + NMT (Lihat Tabel 3.1.5 yaitu = NMR + NMT)

NDT = Jumlah dosen tetap Rasio = NMHS/NDT

NMR = Jumlah mahasiswa reguler

NMT = Jumlah mahasiswa transfer

(69)

Jika NDT

S3

≥ 50%

maka skor = 4.

4.3.1.2 PERSENTASE DOSEN TETAP

BERPENDIDIKAN DOKTOR/SP-2

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

NDTS3 = persentase dosen tetap berpendidikan

(70)

UNTUK INSTITUT, UNIVERSITAS, DAN SEKOLAH TINGGI

Jika Pprof ≥ 30% maka skor = 4.

4.3.1.3 PERSENTASE DOSEN TETAP DENGAN JABATAN GURU BESAR (UNTUK INSTITUT, UNIVERSITAS, DAN SEKOLAH TINGGI) DAN LEKTOR KEPALA (UNTUK AKADEMI DAN POLITEKNIK).

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Pprof = Persentase dosen dengan jabatan guru besar PLK = Persentase dosen dengan jabatan lektor kepala

NB: (untuk institut, universitas, dan sekolah tinggi)

(71)

Jika P

DTT

≤ 10%

maka skor = 4.

4.3.2 PERSENTASE JUMLAH DOSEN TIDAK

TETAP TERHADAP JUMLAH SELURUH

DOSEN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

PDTT = Persentase jumlah dosen tidak tetap

terhadap jumlah seluruh dosen.

(72)

 Jika persentase dosen bergelar doktor/Sp-2 ≥ 50%, maka skor = 4.

Jika tidak, gunakan aturan berikut.

SP = (0.25 NPL + 0.75 NS2 + 1.25 NS3) / NPS

dimana:

NPL = Banyaknya dosen yang mengikuti pendidikan tanpa gelar NS2 = Banyaknya dosen yang mengikuti pendidikan S2/Sp-1 NS3 = Banyaknya dosen yang mengikuti pendidikan S3/Sp-2 NPS = Banyaknya program studi (Tabel 2.9.3)

Jika SP ≥ 4 maka skor = 4.

4.4 PERSENTASE DOSEN TETAP YANG MENJALANI PROGRAM

PENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI TUGAS BELAJAR

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

(73)

Point (4)

Jika

A ≥ 4

maka skor = 4.

Point (3), Point (2), dan Point (1)

Jika A < 4

maka skor = A.

4.5.1.1 PUSTAKAWAN DAN

KUALIFIKASINYA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Catatan: nilai dihitung dengan rumus berikut:

A = (4 X1 + 3 X2 + 2 X3)/4

X1 = jumlah pustakawan yang berpendidikan S2/S3/Special Librarian.

X2 = jumlah pustakawan yang berpendidikan D4 atau S1. X3 = jumlah pustaka-wan yang

(74)

Jumlah cukup dan sangat baik kegiatannya.

4.5.1.2 LABORAN, TEKNISI, ANALIS, OPERATOR, DAN

PROGRAMER

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

(75)

4.5.1.2 LABORAN, TEKNISI, ANALIS, OPERATOR, DAN

PROGRAMER

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) No Jenjang Jabatan Laboran Jabatan Fungsional Pendidikan Angka Kredit Jumlah

1 Laboran Tingkat Ahli Laboran

Pertama S1 100 7 2 Laboran Tingkat Terampil Laboran Pelaksana D3 60 17 3 Laboran Tingkat Terampil Laboran Pelaksana SLTA ditambah pendidikan/pelati han kompetensi sesuai penugasan laboratorium 30 15

(76)

Jumlah cukup dan sangat baik kegiatannya.

4.5.1.3 TENAGA ADMINISTRASI: JUMLAH,

KUALIFIKASI, DAN MUTU KERJANYA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

(77)

Jika P

TKS

≥ 70%

maka skor = 4.

4.5.1.4 PERSENTASE

LABORAN/TEKNISI/ANALIS/OPERATOR/

PROGRAMER YANG MEMILIKI

SERTIFIKAT KOMPETENSI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

P

TKS

= persentase tenaga

laboran/ teknisi/analis/

operator/programer yang

memiliki sertifikat

(78)

Semua empat upaya berikut:

(1) kesempatan belajar/ pelatihan

(2) pemberian fasilitas termasuk dana (3) jenjang karir yang jelas

(4) studi banding

dilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.

4.5.2 UPAYA PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN

KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI TENAGA

KEPENDIDIKAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Program studi lanjut dan dana Tes kompetensi jenjang karir Program studi banding secara rutin

(79)

Instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, dan tenaga administrasi, terhadap sistem pengelolaan sumber daya manusia, yang memiliki:

(1) validitas,

(2) reliabilitas, dan (3) mudah digunakan.

4.6.1 INSTRUMEN SURVEI KEPUASAN DOSEN, PUSTAKAWAN,

LABORAN, TEKNISI, DAN TENAGA ADMINISTRASI

TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

MANUSIA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

(80)

Hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, dan tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber-daya manusia yang:

(1) jelas,

(2) komprehensif,

(3) mudah diakses oleh pemangku kepentingan.

4.6.2 PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN DOSEN,

PUSTAKAWAN, LABORAN, TEKNISI, TENAGA

ADMINISTRASI, DAN TENAGA PENDUKUNG TERHADAP

SISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

(81)

Pemanfaatan hasil survei dalam perbaikan yang berkelanjutan untuk mutu:

(1) pengelolaan sumber daya manusia,

(2) instrumen pengukuran kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung, (3) analisis hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung

4.6.3 PEMANFAATAN HASIL SURVEI KEPUASAN DOSEN,

PUSTAKAWAN, LABORAN, TEKNISI, DAN TENAGA

ADMINISTRASI TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN

SUMBER DAYA MANUSIA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

(82)
(83)

Dokumen formal yang mencakup : (1) kebijakan,

(2) peraturan,

(3) pedoman atau buku panduan

yang memfasilitasi program studi untuk melakukan

perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala.

5.1.1 DOKUMEN KEBIJAKAN TENTANG PENGEMBANGAN

KURIKULUM YANG LENGKAP

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) SK rektor tentang kebijakan pengembangan dan pemutakhiran kurikum Peraturan universitas tentang kompetensi Road map pengembangan

akademik sebagai bagian dari upaya sasaran mutu Pedoman perencanaan, pengembanganan

(84)

Dokumen analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulum program studi yang ditindaklanjuti untuk penjaminan mutu secara berkesinambungan.

5.1.2 MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGAN

KURIKULUM PROGRAM STUDI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Adanya dokumen analisis dan pemutakhiran

kurikulum

Monitoring dan evalusi dilalukan dua sisi yaitu : Evaluasi pengembangan kurikulum dilakukan oleh BPA dan implementasi dilakukan oleh Badan penjaminan mutu

Aturan perubahan, review dan penyusunan dokumen dirumuskan dalam SK Rektor

(85)

Unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran,

melaksanakan fungsinya dengan baik serta hasilnya dimanfaatkan oleh institusi.

5.2.1 UNIT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM DAN MUTU PEMBELAJARAN MENDORONG MAHASISWA UNTUK BERFIKIR KRITIS, BEREKSPLORASI, BEREKSPRESI, BEREKSPERIMEN DENGAN MEMANFAATKAN ANEKA SUMBER YANG HASILNYA DIMANFAATKAN OLEH INSTITUSI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Unit pengkajian dan pengambangan

dilakukan oleh Badan Pengembangan

Akademik (BPA)

Hasil kajian digunakan untuk menyelenggarakan hibah kompetensi peningkatan penyelenggaraan pendidikan.

(86)

Sistem yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif berpusat kepada pebelajar dengan memanfaatkan beragam sumber belajar minimal mencakup :

(1) pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran (2) perencanaan dan sumber daya pembelajaran (3) syarat kelulusan

dan dilaksanakan secara konsisten, dimonitor serta dievaluasi secara berkala.

5.2.2 SISTEM PENGENDALIAN MUTU PEMBELAJARAN

DITERAPKAN INSTITUSI TERMASUK PROSES

MONITORING, EVALUASI, DAN PEMANFAATANNYA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Pendekatan Student-centered learning dituangkan dalam peraturan rektor. E-learning dituangkan dalam peraturan rektor Perencanaan dilakukan secara bertingkat

Course outline dan SAP dievaluasi pada awal semester Evaluasi kompetensi dosen Evaluasi penyelenggaraan perkuliahan

Kelulusan diatur oleh Peraturan Rektor

(87)

Pedoman dijadikan acuan unit pelaksana yang mewajibkan pengintegrasian hasil penelitian dan PkM ke dalam proses pembelajaran, serta dilaksanakan secara konsisten.

5.2.3 PEDOMAN PELAKSANAAN TRIDARMA PERGURUAN TINGGI YANG DIGUNAKAN SEBAGAI ACUAN BAGI PERENCANAAN DAN

PELAKSANAAN PROGRAM TRIDARMA UNIT DI BAWAHNYA,

MENJAMIN TERINTEGRASINYA KEGIATAN PENELITIAN DAN PKM KE DALAM PROSES PEMBELAJARAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Rencana Induk Pengembangan Rencana Induk penelitian Hibah Peningkatan kualitas pembelajaran dengan tema local genius

Materi ajar dan buku dari

(88)

Dokumen formal yang lengkap mencakup informasi tentang otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, serta dilaksanakan secara konsisten.

5.3.1 DOKUMEN FORMAL TENTANG KEBEBASAN

AKADEMIK, KEBEBASAN MIMBAR AKADEMIK, DAN

OTONOMI KEILMUAN, SERTA KONSISTENSI

PELAKSANAANNYA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan tercantum dalam statuta

Pelaksanaannya dirumuskan dalam Peraturan Universitas

(89)

Dalam bentuk:

(1) kebijakan dan strategi

(2) program implementasi yang terjadwal (3) pengerahan sumber daya

(4) monitoring dan evaluasi

(5) tindak lanjut untuk langkah perbaikan secara berkelanjutan.

.

5.3.2 SISTEM PENGEMBANGAN SUASANA AKADEMIK

YANG KONDUSIF BAGI PEBELAJAR UNTUK MERAIH

PRESTASI AKADEMIK YANG MAKSIMAL

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Kebijakan dan strategi dituangkan dalam peraturan universitas. Program kurikuler dan ekstra kurikuler.

Pengembangan forum ilmiah bagi dosen dan mahasiswa

Pengembangan ekstra kurikuler oleh bidang 3

Pengembangan

kemampuan mahasiswa secara terpadu

Orientasi Nilai Dasar Islam (ONDI)

Latihan

(90)

KRITERIA PENILAIAN AIPT

(91)

Dokumen yang lengkap yang mencakup:

(1) perencanaan penerimaan dan pengalokasian dana (2) pelaporan

(3) audit

(4) monitoring dan evaluasi

(5) pertanggung jawaban kepada pemangku kepentingan

6.1.1 DOKUMEN PENGELOLAAN DANA YANG MENCAKUP PERENCANAAN PENERIMAAN, PENGALOKASIAN, PELAPORAN, AUDIT, MONITORING DAN EVALUASI, SERTA PERTANGGUNGJAWABAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) disusun oleh

program studi dan fakultas sesuai dengan prediksi penerimaan dan program. RAPB rektorat disesuaikan dengan RAPB program studi Program Studi

RAPB disahkan senat universitas diajukan ke Yayasan.

Pelaporan keuangan di dokumentasikan dengan baik dan dapat dilihat secara

real time melalui sistem Audit dilakukan oleh Yayasan dan eksternal

(92)

Mekanisme yang terdokumentasi tentang penetapan biaya pendidikan yang dibebankan pada mahasiswa berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang mengikutsertakan semua pemangku kepentingan internal

6.1.2 MEKANISME PENETAPAN BIAYA PENDIDIKAN

MAHASISWA DENGAN MENGIKUTSERTAKAN SEMUA

PEMANGKU KEPENTINGAN INTERNAL

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) 1. Rapat dewan dosen 2. Rapat tingkat fakultas dengan mempertimbangka n rencana pengembangan fisik 3. Ditetapkan dalam rapat fakultas, universitas dan yayasan

(93)

Kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untuk mahasiswa yang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara ekonomi yang dilaksanakan dengan konsisten serta dapat dibuktikan dengan data mahasiswa penerima keringanan biaya pendidikan atau dibebaskan dalam jumlah yang memadai.

6.1.3 KEBIJAKAN MENGENAI PEMBIAYAAN MAHASISWA YANG BERPOTENSI SECARA AKADEMIK DAN KURANG MAMPU SECARA EKONOMI, SERTA PERSENTASE MAHASISWA YANG MENDAPATKAN KERINGANAN ATAU PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP TOTAL MAHASISWA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Kebijakan berdasarkan pada Peraturan Rektor atau Peraturan

(94)

6.1.3 KEBIJAKAN MENGENAI PEMBIAYAAN MAHASISWA YANG BERPOTENSI SECARA AKADEMIK DAN KURANG MAMPU SECARA EKONOMI, SERTA PERSENTASE MAHASISWA YANG MENDAPATKAN KERINGANAN ATAU PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP TOTAL MAHASISWA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

No Jenis Beasiswa Jumlah Penerima Beasiswa

TS-2 TS-1 TS Total

1 UII Bebas SPP Mhs. Unggulan 71 74 81 226 2 UII Bebas SPP Mhs Teladan Juara I-III 3 3 3 9 3 UII Bebas SPP Tetap Setiap Jurusan 21 21 19 61 4 UII Beasiswa Khusus AK 108 119 133 360 5 UII A. Kahar Muzakir-Sardjito 75 96 72 243 6 UII Beasiswa Daerah Tertinggal 9 15 15 39 7 UII Pengurus Lembaga berprestasi 0 0 25 25 8 Beasiswa Toyota Astra 15 15 15 45 9 Beasiswa Supersemar 5 15 8 28 10 Beasiswa PPA 438 284 452 1.174 11 Beasiswa BBM 517 455 407 1.379 12 Beasiswa Bank Permata Syariah 20 20 20 60 13 Beasiswa Bank Rakyat Indonesia 25 25 25 75 14 Beasiswa BKLN 20 25 45 90

Total

1.318 1.152 1.305 3.775

(95)

Point (4)

Jika PD

MHS

≤ 33%,

maka skor = 4.

Point (3), Point (2), dan Point (1)

Jika 33% < PD

MHS

≤ 100%,

maka skor = [ 334 - (200 x PD

MHS

)] / 67.

6.1.4 PERSENTASE DANA PERGURUAN TINGGI YANG

BERASAL DARI MAHASISWA (SPP DAN DANA

LAINNYA)

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

PDMHS = Persentase dana perguruan tinggi yang berasal dari

mahasiswa (SPP dan dana lainnya)

(96)

Jika D

OM

≥ Rp.18 juta,

maka skor = 4.

6.1.5 PENGGUNAAN DANA UNTUK OPERASIONAL

(PENDIDIKAN, PENELITIAN, PENGABDIAN PADA MASYARAKAT, TERMASUK GAJI DAN UPAH, DAN INVESTASI PRASARANA, SARAN, DAN SDM).

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Jumlah dana

operasional/

mahasiswa/tahun

(=D

OM

)

(97)

Jika R

PD

≥ 3 juta

maka skor = 4.

6.1.6 DANA PENELITIAN DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR.

RATA-RATA DANA PENELITIAN/DOSEN TETAP/TAHUN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) RPD = Rata-rata dana penelitian/dosen tetap/tahun

(98)

Jika R

PKM

≥ 1,5 juta

maka skor = 4.

6.1.7 DANA YANG DIPEROLEH DALAM RANGKA

PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR.

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) RPKM = Rata-rata dana pelayanan/pengab dian kepada masyarakat /dosen tetap/tahun.

(99)

Sistem monitoring dan evaluasi pendanaan serta kinerja yang akuntabel yang dilakukan secara berkala, hasilnya

didokumentasikan dan ditindaklanjuti.

6.1.8 SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PENDANAAN

INTERNAL UNTUK PEMANFAATAN DANA YANG LEBIH

EFEKTIF, TRANSPARAN DAN MEMENUHI ATURAN

KEUANGAN YANG BERLAKU

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

(100)

6.1.8 SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PENDANAAN

INTERNAL UNTUK PEMANFAATAN DANA YANG LEBIH

EFEKTIF, TRANSPARAN DAN MEMENUHI ATURAN

KEUANGAN YANG BERLAKU

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Impelemntasi Monitoring Audit internal (Yayasan) Rapat laporan hasil pemeriksaan Evaluasi dan tindak lanjut

(101)

Laporan audit keuangan yang dilakukan secara berkala oleh auditor eksternal yang kompeten dan hasilnya dipublikasikan serta ditindaklanjuti oleh perguruan tinggi

6.1.9 LAPORAN AUDIT KEUANGAN OLEH AUDITOR

EKSTERNAL YANG TRANSPARAN DAN DAPAT

DIAKSES OLEH SEMUA PEMANGKU KEPENTINGAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Dipublikasikan di koran, majalah

kampus atau media elektronik (website).

(102)

Dokumen pengelolaan prasarana dan sarana yang berisi kebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan untuk semua aspek berikut.

(1) Pengembangan dan pencatatan (2) Penetapan penggunaan

(3) Keamanan dan keselamatan penggunaan (4) Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihan

yang diimplementasian

6.2.1 SISTEM PENGELOLAAN PRASARANA DAN SARANA BERUPA KEBIJAKAN, PERATURAN, DAN PEDOMAN/PANDUAN UNTUK ASPEK: PENGEMBANGAN DAN PENCATATAN, PENETAPAN

PENGGUNAAN, KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENGGUNAAN, PEMELIHARAAN/PERBAIKAN/KEBERSIHAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Pengelolaan prasarana dan sarana harus jelas. Yayasan mengelola ? Universitas mengelola? Fakultas mengelola ?

(103)

Kepemilikan dan penggunaan lahan: (1) Lahan milik sendiri

(2) Luas lahan > 5000m2

(3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan

6.2.2 KEPEMILIKAN DAN PENGGUNAAN LAHAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

(104)

Prasarana sangat lengkap, dibuktikan dengan tersedianya fasilitas kegiatan akademik dan non-akademik yang sangat memadai.

6.2.3 KECUKUPAN DAN MUTU PRASARANA YANG DIKELOLA

PERGURUAN TINGGI, UNTUK KEGIATAN AKADEMIK

DAN NON-AKADEMIK

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

(105)

Rencana pengembangan prasarana sangat baik dan didukung oleh dana yang memadai

6.2.4 RENCANA PENGEMBANGAN PRASARANA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

• Master plan fisik

• Penambahan Fasilitas dalam tiga tahun

terakhir

• Jumlah dana dan Sumber Pendanaan.

(106)

6.2.4 RENCANA PENGEMBANGAN PRASARANA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

No. Jenis Prasarana Tambahan

Investasi Prasarana Selama Tiga Tahun Terakhir

(Juta Rupiah)

Rencana Investasi Prasarana dalam Lima Tahun Mendatang

Nilai Investasi (Juta Rupiah)

Sumber Dana

1 Fasilitas Akademik Fakultas Rp YBW 2 Fasilitas Pendukung Rp YBW 3 Perpustakaan Rp YBW 4 Student Centre Rp YBW 5 Pusat Studi Rp YBW 6 Gedung Kuliah Umum Rp YBW 7 Bulevard Kampus Rp YBW 8 Masjid dan Auditorium "KH. Kahar Mudzakkir" Rp YBW 9 Kemahasiswaan Rp YBW 10 Klaster Akademik: Agama dan Kemanusiaan Rp YBW 11 Klaster Akademik: Alam dan Ilmu Hayati Rp YBW 12 Campus Life Facility / Fasilitas Kehidupan Kampus Rp YBW 13 Manajemen Fasilitas Kampus Rp YBW 14 Ruang Terbuk Hijau (RTH) dan Ruang Publik Rp YBW 15 Fasilitas Parkir dan Transportasi Rp YBW 16 Rumah Sakit Pendidikan Rp YBW

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan tata pamong akan dikembangkan seiring dengan perkembangan jumlah mahasiswa dengan tetap mengacu pada ketentuan standar tata pamong pendidikan tinggi

Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam institusi perguruan tinggi mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang

15. Tata pamong di UM PONTIANAK harus memiliki dokumen tentang implementasi memitigasi resiko untuk menjamin keberlangsungan perguruan tinggi. Untuk menjamin pelaksanaan

Harus diselenggarakan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan manajemen mutu dengan struktur organisasi yang efisien, serta tata pamong yang lengkap dan fungsi- fungsi yang jelas

Pada tahapan ini pihak penyelenggara AKD menyusun instrument AKD yang diperlukan, baik lembar observasi, wawancara, ataupun isian sesuai dengan tujuan AKD.Instrumen

Pegadaian syariah yakni lembaga keuangan/devisi dari bentuk pegadaian dengan memberikan uang pinjaman sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Banyak sekali keuntungan

Sebaliknya, individu yang memiliki orientasi keyakinan pada external locus of control percaya bahwa keberuntungan, nasib dan kekuatan orang lain merupakan hal- hal

1) Perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. 2) Pembinaan tenaga pengajar, penelitian dan penunjang akademik. 3)