• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Ekuivalen : Studi Komparasi Model Pembelajaran Matematika Tipe Jigsaw Dan Tipe STAD Pada Siswa Kelas VIII

170

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE

JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

Oleh:

Farida Nurul Ngaini, Bambang Priyo Darminto, Wharyanti Ika P. Program Studi Pendidikan Matematika

Universitas Muhammadiyah Purworejo

e-mail: franda_yups@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan tipe STAD pada pokok bahasan menghitung keliling dan luas lingkaran kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Sapuran tahun pelajaran 2012/2013. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sapuran. Sampel penelitian ini terdiri dari dua kelas yang diambil dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah soal tes pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal yang telah diuji cobakan. Analisis uji hipotesis menggunakan uji-t dengan uji dua pihak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

dengan tipe STAD, terlihat dari hasil analisis uji-t diperoleh  DK,

dengan = 0,056 dengan DK = {t| t < -1,994 atau t >1,994} dan = 5%.

Kata Kunci : Prestasi, Model Pembelajaran, Jigsaw, STAD.

PENDAHULUAN

Geometri merupakan salah satu cabang matematika yang dipelajari di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada dasarnya geometri mempunyai peluang yang lebih besar untuk dipelajari oleh siswa SMP, dilihat dari persentase materi geometri di SMP yaitu sebesar 62%. Namun masih banyak siswa yang kesulitan belajar geometri. Lingkaran adalah salah satu pokok bahasan matematika pada cabang geometri. Kesulitan siswa dalam

(2)

Ekuivalen : Studi Komparasi Model Pembelajaran Matematika Tipe Jigsaw Dan Tipe

STAD Pada Siswa Kelas VIII

171

mempelajari geometri juga terjadi pada pokok bahasan lingkaran. Hal tersebut diperoleh dari informasi guru matematika kelas VIII di SMP N 1 Sapuran, selama dua tahun terakhir banyak siswa kelas VIII mendapat nilai ulangan harian materi lingkaran masih di bawah KKM yang ditetapkan. Hasil observasi di SMP Negeri 1 Sapuran menunjukkan, kesulitan siswa pada materi lingkaran disebabkan oleh guru dalam memberikan materi hanya terpaku pada model pembelajaran konvensional, yang menjadikan siswa pasif dalam belajar sehingga mengakibatkan prestasi belajar siswa masih kurang maksimal. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, guru sebagai fasilitator dan manager dalam kegiatan pembelajaran di kelas harus pandai memilih model pembelajaran. Dari beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperoleh prestasi belajar matematika yang baik di antaranya adalah model pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran Jigsaw menurut Agus Suprijono (2009: 89) merupakan salah satu dari model pembelajaran kooperatif, siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang dengan memperhatikan keheterogenan, bekerja sama positif, dan setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari masalahtertentu dari materi yang diberikan dan menyampaikan materi tersebut kepadaanggota kelompok yang lain. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terdapat kelompok ahli dan kelompok asal. Menurut Slavin (2005: 143) model pembelajaran kooperatif

tipe STAD merupakan salah satu dari model pembelajaran kooperatif yang

memiliki lima komponen, antara lain: presentasi kelas, kerja kelompok, kuis, skor perkembangan individu, dan penghargaan kelompok. Kelompok

(3)

Ekuivalen : Studi Komparasi Model Pembelajaran Matematika Tipe Jigsaw Dan Tipe STAD Pada Siswa Kelas VIII

172

ditentukan berdasarkan kemampuan akademik secara heterogen terdiri dari 4-6 orang siswa untuk setiap kelompok.

Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe STAD sama-sama dapat mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses diskusi kelompok dan saling membantu satu sama lain dalam menguasai materi pelajaran. Namun kedua model pembelajaran itu juga memiliki perbedaan yaitu pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw setiap anggota kelompok ditugaskan untuk mempelajari materi yang berbeda. Sedangkan pada tipe

STAD setiap anggota kelompok ditugaskan untuk mempelajari materi yang sama. Selain perbedaan tersebut belum diketahui apakah prestasi belajar siswa juga berbeda. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada kedua model pembelajaran tersebut, dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan tipe STAD padapokok bahasan menghitung keliling dan luas lingkaran siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Sapuran Tahun Pelajaran 2012/2013.

Suatu penelitian akan lebih akurat jika berorientasi pada hasil penelitian yang sudah dilakukan. Ali Gocer (2010), melakukan penelitian yang berjudul “Comparative Research on the Effectivity of Cooperative Learning Method and Jigsaw Technique on Teaching Literary Genres”, hasil penelitian menunjukkan prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih baik daripada konvensional. Dr. Hafiz Muhammad Inamullah (2011), melaksanakan penelitian pada pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif STAD dan metode ceramah terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran kimia. Dari penelitian

(4)

Ekuivalen : Studi Komparasi Model Pembelajaran Matematika Tipe Jigsaw Dan Tipe

STAD Pada Siswa Kelas VIII

173

tersebut menunjukkan, prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada metode ceramah.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (quasi

eksperimental design). Menurut Sugiyono (2010: 114), desain ini

mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sapuran Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Penelitian dilaksanakan selama 7 bulan, dimulai pada bulan November 2012 dan berakhir pada bulan Juni 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Sapuran tahun pelajaran 2012/2013. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 72 siswa yang terdiri dari kelas eksperimen I (kelas

Jigsaw) berjumlah 35 siswa dan kelas eksperimen II (kelas STAD) berjumlah

37 siswa.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan metode tes. Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan daftar sampel dan nilai UAS siswa kelas VIII semester I mata pelajaran matematika tahun pelajaran 2012/2013. Metode tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai prestasi belajar matematika pada pokok bahasan menghitung keliling dan luas lingkaran yang berbentuk instrumen tes prestasi belajar matematika yang berbentuk pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 20 butir soal. Instrumen tes

(5)

Ekuivalen : Studi Komparasi Model Pembelajaran Matematika Tipe Jigsaw Dan Tipe STAD Pada Siswa Kelas VIII

174

diuji cobakan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk pengambilan data. Uji coba instrumen meliputi uji daya beda soal, tingkat kesukaran, validitas yaitu menggunakan validitas isi dan validitas butir soal, dan reliabilitas yang dihitung dengan rumus KR-20.

Analisis data dilakukan sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Sebelum melakukan eksperimen terhadap kedua kelas ekperimen, terlebih dahulu melakukan uji keseimbangan terhadap prestasi belajar sebelum perlakuan dengan uji prasyarat yaitu uji normalitas menggunakan metode

Lilliefors dan uji homogenitas variansi populasi menggunakan metode

Bartlett dengan Chi kuadrat. Analisis uji hipotesis menggunakan uji-t

dengan uji dua pihak dan menggunakan = 5%. Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan uji homogenitas variansi populasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara prestasi belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD pada pokok bahasan menghitung keliling dan luas lingkaran siswa

kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Sapuran Tahun Pelajaran 2012/2013.

Pelaksanaan pembelajaran pada tanggal 10–26 Januari 2013, pada kelas eksperimen I yaitu dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw, terdiri dari 7 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5

siswa. Aktivitas yang terjadi pada kelas eksperimen I siswa berdiskusi dengan aktif membantu dan memotivasi semangat untuk bisa mengerjakan

(6)

Ekuivalen : Studi Komparasi Model Pembelajaran Matematika Tipe Jigsaw Dan Tipe

STAD Pada Siswa Kelas VIII

175

soal, baik dalam kelompok ahli maupun dalam kelompok asal. Pada pembelajaran kelas eksperimen I siswa tidak hanya bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri tetapi mereka juga saling mengajarkan soal pada anggota setiap kelompok. Sedangkan pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen II yaitu dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, terdiri dari 7 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Sama halnya dengan kelas ekperimen I, pada kelas eksperimen II siswa berdiskusi dengan aktif dalam menyelesaikan soal-soal dan saling memotivasi agar semua anggota bisa menyelesaikan soal.

Setelah eksperimen selesai dilakukan kemudian kedua kelas tersebut diberikan tes yang sama dengan maksud untuk mengetahui prestasi belajar kedua kelas. Untuk kelas eksperimen I mempunyai nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 50. Sedangkan untuk kelas eksperimen II mempunyai nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 50. Nilai rata-rata untuk kelas eksperimen I adalah 77 dengan standar deviasi 11,39. Sedangkan nilai rata-rata untuk kelas eksperimen II adalah 77,16 dengan stadar deviasi 12,72. Kemudian melakukan pengujian hipotesis dengan uji prasyarat yaitu uji normalitas diperoleh data yang berdisrtibusi normal dan uji homogenitas diperoleh variansi-variansinya homogen. Hipotesis dalam penelitian ini adalah “ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

dengan tipe STAD pada pokok bahasan menghitung keliling dan luas lingkaran siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Sapuran Tahun Pelajaran 2012/2013”. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t dua pihak dengan

(7)

Ekuivalen : Studi Komparasi Model Pembelajaran Matematika Tipe Jigsaw Dan Tipe STAD Pada Siswa Kelas VIII

176

= 5%. Dari hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh rangkuman sebagai berikut:

Rangkuman Uji Hipotesis

Uji t N ̅ s tobs ttabel

Keputusan uji Kelas Eksperimen I (kelas Jigsaw) 35 77 11,39 0,056 -1.994 > t > 1,994 Ho diterima Kelas Eksperimen II (kelas STAD) 37 77,16 12,72

Uji hipotesis dilakukan pada prestasi belajar setelah perlakuan. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t diperoleh  DK, dengan = 0,056 dengan DK = {t| t < -1,994 atau t

>1,994} dan = 5% dengan demikian hipotesis ditolak, hal tersebut menunjukkan bahwa tidak perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan tipe STAD pada pokok bahasan menghitung keliling dan luas lingkaran siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Sapuran Tahun Pelajaran 2012/2013.

Pada dasarnya pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe STAD dapat merangsang siswa terlibat secara aktif untuk bekerjasama, berdiskusi dan saling membantu antar anggota kelompok dalam belajar sehingga mereka dapat mengkonstruk sendiri pemahaman mereka secara bersama-sama. Dalam kedua pembelajaran tersebut, siswa yang biasanya belajar secara individu, tanpa kompetisi dan penghargaan dicoba dikondisikan dengan adanya kompetisi dan penghargaan yang menjadi motivasi bagi keberhasilan belajar mereka, serta suasana pembelajaran dapat menjadi lebih hidup dan bervariasi.

(8)

Ekuivalen : Studi Komparasi Model Pembelajaran Matematika Tipe Jigsaw Dan Tipe

STAD Pada Siswa Kelas VIII

177

Kedua pembelajaran ini juga dapat menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang baik, karena siswa tidak cepat merasa bosan dalam belajar dan dapat meningkatkan rasa percaya diri tiap siswa karena siswa dilatih untuk aktif berpendapat, menghargai perbedaan pendapat dan termotivasi untuk meningkatkan prestasinya karena adanya persaingan dan penghargaan yang diberikan.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

dengan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan menghitung keliling dan luas lingkaran kelas VIII SMP Negeri 1 Sapuran tahun pelajaran 2012/2013.

Guru diharapkan mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk memilih metode ataupun model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe

STAD dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk para guru dalam mengembangkan model pembelajaran di kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Gocer, Ali. 2010. Comparative Research on the Effectivity of Cooperative Learning Method and Jigsaw Technique on Teaching Literary Genres.

(9)

Ekuivalen : Studi Komparasi Model Pembelajaran Matematika Tipe Jigsaw Dan Tipe STAD Pada Siswa Kelas VIII

178

Inamullah, Hafiz Muhammad. 2011. Effect of Student’s Team Achievement Division (STAD) on Academic Achievement of Students. Canadian

Center of Science and Education, 7, 211-215.

Slavin, Robert E. 2010. Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik. (Terjemahan Narulita Yusron). London: Allymand Bacon. (Buku asli diterbitkan 2005).

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan .Bandung : Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Selasa tanggal Lima Belas bulan Mei tahun Dua Ribu Dua Belas, dimulai pukul 09.00 Wita, dengan mengambil tempat di LPSE Kabupaten Tanah Laut Pelaihari, berdasarkan

Untuk penyelenggaraan kegiatan tersebut diatas, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut memerlukan Event Organizer (EO) sebagai pelaksananyaa. Maka dengan ini kami

Panel zephyr bambu adalah suatu papan atau lembaran tiga lapis dari zephyr bambu atau serat bambu dengan arah serat bersilangan yang direkat dengan menggunakan

 Memberikan sebuah media pembelajaran yang baru untuk mempelajari Bahasa Jawa dengan mudah dan menyenangkan.  Melestarikan Bahasa Jawa sebagai bahasa daerah dan

● Artikel dalam Buku dengan urutan penulisan: Penulis artikel, tahun, judul artikel (harus ditulis miring) , nama editor, judul buku (harus ditulis miring) , volume (jika

adalah beban yang lebih besar daripada standar beban angin untuk bangunan gedung menurut PMI 1983 sehingga diharapkan struktur yang terjadi mempunyai kekuatan maksimum..

Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian mengenai efektivitas ekstrak alga coklat ( Sargassum sp ) 2% dalam pelembab pada kulit kering. Tujuan : Menganalisa efektivitas

1) Biogas merupakan sumber energi terbarukan yang dapat digunakan sebagai energi alternatif untuk menggantikan energi dari fosil yang semakin lama akan semakin