• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

0

LAPORAN PENELITIAN

HIBAH BERSAING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS

E-LEARNING PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PROGRAM KEAHLIAN RESTORAN

Dra. Arita Puspitorini, M.Pd Anita Qoiriah, S.Kom, M.Kom

Rita Ismawati, S.Pd, M.Kes

Dibiayai melalui Sumber Dana DIPA Unesa

Nomor 0173.1/023.04.2/XV/2009, tanggal 13 Desember 2008 Sesuai Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian

Nomor : 089/H.38/HK.01.23/PL.o5.01/2009, tanggal 15 April 2009

LEMBAGA PENELITIAN

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2009

(2)

1

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PROGRAM

KEAHLIAN RESTORAN Oleh :

Arita Puspitorini, Anita Qoiriah, Rita Ismawati

ABSTRAK

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibarengi dengan semakin berkembangnya arus teknologi dan informasi, membawa dampak perubahan yang positif dalam dunia pendidikan. Menurut Samani (2000) di masa mendatang keterampilan intelektual (intellectual skills) dan keinovatifan akan sangat diperlukan. Model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan bernalar, abstraksi, adaptasi dan kemampuan mengembangkan diri (self training) dengan memanfaatkan teknologi adalah melalui e-learning (pembelajaran elektronik).

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis e-learning untuk SMK program keahlian restoran. Tujuan yang ingin dicapai adalah adanya perangkat pembelajaran berbasis e-lerning untuk SMK program keahlian restoran yang meliputi : (1) Silabus, (2) RPP (Rencana Program Pengajaran), (3) Bahan Pengajaran (modul dan LKS/PKS/Panduan Kegiatan Siswa), dan (4) Pedoman penilaian.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dilaksanakan selama 3 tahun. Model pengembangan yang digunakan adalah Model 4D yang membagi tahap penyusunan perangkat pembelajaran menjadi 4 bagian yatu define

(Pendefinisian), design (Desain), develop (Pengembangan) dan disseminate

(Pendeseminasian).(Thiagarajan, Semmel and Semmel, 1974). Tahun pertama difokuskan pada 2 tahap yaitu define dan design. Tahap define dengan menerapkan front end analysis dilakukan 3 sub tahap, yaitu analisis kurikulum dengan menerapkan analisis konsep (concept analysis), analisis siswa (learner analysis) dan analisis sumber (resources analysis). Tahap Design dikembangkan dari dasar kompetensi kejuruan yang telah ditetapkan ke dalam bentuk format perangkat pembelajaran dan rancangan awal pembelajaran berbasis e-learning.

Hasil Penelitian pada tahun pertama ini, telah dilakukan kegiatan-kegiatan pada tahap define dan tahap design, dengan hasil: 1). Tahap define dapat dipaparkan hasil sebagai berikut: (a) Analisis Kurikulum, (b) Analisis Siswa, (c) Analisis Sumber, (d) Diskusi Kelompok Terfokus (FGD); 2) Tahap design : Dalam tahap ini meliputi format dan rancangan awal perangkat pembelajaran e-learning meliputi 1)silabus, 2)Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 3) modul, dan 4) Penilaian. Rancangan awal perangkat pembelajaran berupa media yang akan dikembangkan dalam bentuk pembelajaran e-learning dibuat dalam sistem Blog.

(3)

2 PENDAHULUAN

Berdasarkan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan Panduan yang disiapkan oleh BSNP, setiap satuan pendidikan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), diharapkan dapat menyiapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang akan digunakan sebagai kurikulum operasional berdasarkan prinsip-prinsip kurikulum yaitu (1). berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, (2) beragam dan terpadu, (3) tanggap terhadap perkembangan IPTEK, dan seni, (4) relevan dengan kebutuhan kehidupan, (5) menyeluruh dan berkesinambungan, (6) belajar sepanjang hayat, (7) seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Kehadiran internet dan multimedia dalam dunia pendidikan menciptakan khasanah sumber belajar baru serta mampu menstimulus tumbuhnya inovasi-inovasi dalam pembelajaran. Salah satu inovasi pembelajaran yang mengandalkan teknologi informasi adalah metode pembelajaran berbasis e-learning. E-learning adalah model pembelajaran berbasis teknologi namun berorientasi pedagogi sehingga diharapkan dapat memberikan kemudahan-kemudahan dalam hal resources dan layanan belajar. Melalui pembelajaran berbasis e-learning, siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja tanpa hadirnya guru di dekat mereka. Misalnya e-learning menggunakan CD-ROM (multimedia), siswa dapat membuka pelajaran tersebut kembali di rumah dan dapat belajar sendiri. Dalam multimedia, pelajaran dapat dipelajari sendiri karena terdapat feedback dan dilengkapi animasi yang cukup menarik. Sehingga siswa akan termotivasi dalam belajarnya karena penyajiannya yang seperti permainan. Selain itu, sesuatu hal yang baru biasanya membuat seseorang lebih tertarik untuk mengetahui dan mencobanya. Apalagi dengan kemajuan teknologi, siswa akan merasa tertantang untuk mampu menggunakannya.

Pemanfaatan media belajar e-learning dalam materi Dasar Kompetensi Kejuruan di Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Restoran akan memudahkan siswa untuk mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan serta mampu menciptakan Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM).

(4)

3 METODE

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran berbasis e-learning yang terdiri atas : (1) Silabus, (2) RPP (Rencana Program Pengajaran), (3) Bahan Pengajaran (modul dan PKS/Panduan Kegiatan Siswa), (4) Pedoman penilaian.

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model 4D yang membagi tahap penyusunan perangkat pembelajaran menjadi 4 bagian yatu define (Pendefinisian), design (Desain), develop (Pengembangan) dan disseminate (Pendeseminasian).(Thiagarajan, Semmel and Semmel, 1974).

Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 tahun, pada tahun pertama ini difokuskan pada 2 tahap yaitu define dan design. Tahap define dengan menerapkan front end analysis dilakukan 3 sub tahap, yaitu analisis kurikulum dengan menerapkan analisis konsep (concept analysis), analisis siswa (learner analysis) dan analisis sumber (resources analysis). Kemudian berdasarkan hasil analisis di atas dilaksanakan diskusi kelompok terfokus (focus group discussion) yang melibatkan para peneliti, guru SMK yang relevan, kalangan DU/DI yang menjadi institusi pasangan dan pihak Pembina SMK. Melalui diskusi tersebut diharapkan dapat menyimpulkan proiritas tentang dasar kompetensi kejuruan yang akan dikembangkan menjadi silabus, RPP, bahan pengajaran, dan penilaian berbasis e-learning.

Tahap Design dikembangkan dari dasar kompetensi kejuruan yang telah ditetapkan ke dalam bentuk format/rancangan awal perangkat pembelajaran berbasis e-learning.

Metode yang akan digunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah dokumentasi, wawancara, dan observasi. Pada akhir penelitian semua data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan prosentase tertinggi , serta didukung analisis kualitatif dengan berdasarkan pada analisis berpikir logis (logical thinking).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian pada tahun pertama ini, telah dilakukan kegiatan-kegiatan pada tahap define dan tahap design, dengan hasil: 1). Tahap define dapat dipaparkan hasil sebagai berikut: (a) Analisis Kurikulum: Berdasarkan diagram pencapaian

(5)

4

kompetensi menunjukkan tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang dibutuhkan serta kemungkinan multi exit-multi entry yang dapat diterapkan dengan memperhatikan tata urutan/tahapan logis pembelajaran kompetensi kejuruan meliputi dasar kejuruan dan kompetensi kejuruan, (b) Analisis Siswa : Pendidikan Menengah, khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan menghasilkan lulusan yang memenuhi persyaratan kerja tingkat menengah sebagai juru/teknisi sesuatu jenis kejuruannya (c) Analisis Sumber : Dalam tahap ini dilakukan pengidentifikasian konsep konsep utama yang akan diajarkan dan dijabarkan secara sistematis dengan merinci konsep konsep dalam bentuk peta konsep : Silabus, Rencana Program Pengajaran (RPP) Bahan Pengajaran (modul siswa), dan Pedoman Penilaian SMK program keahlian Restoran, (d) Diskusi Kelompok Terfokus (FGD); 2) Tahap

design : Dalam tahap ini meliputi format dan rancangan awal perangkat

pembelajaran e-learning meliputi 1)silabus, 2)Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 3) modul, dan 4) Penilaian. Rancangan awal perangkat pembelajaran berupa media yang akan dikembangkan dalam bentuk pembelajaran e-learning dibuat dalam sistem Blog. Penggunaan blog sebagai wadah/saluran yang digunakan untuk e-learning dengan pertimbangan mudah diakses oleh siswa, lebih sederhana, mempunyai sifat terbuka dimana orang lain bisa mengirimkan materi yang relevan dengan kurikulum SMK keahlian restoran, dan siswa bisa interaktif dalam menanyakan dan memecahkan masalah yang dihadapi, dan sustainable lebih bisa dipertahankan.

Menurut Samani (2000) di masa mendatang keterampilan intelektual (intellectual skills) dan keinovatifan akan sangat diperlukan. Kemampuan bersifat rutin dan pengulangan-pengulangan akan segera usang (absculate) dan digantikan dengan kemampuan bernalar, abstraksi, adaptasi dan kemampuan mengembangkan diri (self training) untuk menghadapi pekerjaan yang terus berkembang.

Pemanfaatan media belajar e-learning dalam materi Dasar Kompetensi Kejuruan di Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Restoran akan memudahkan siswa untuk mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan serta mampu menciptakan Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM).

(6)

5 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada tahun pertama ini, telah dilakukan kegiatan-kegiatan pada tahap define dan tahap design, dengan hasil:

1. Tahap define dapat dipaparkan hasil sebagai berikut:

a. Analisis Kurikulum: Berdasarkan diagram pencapaian kompetensi menunjukkan tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang dibutuhkan serta kemungkinan multi exit-multi entry yang dapat diterapkan dengan memperhatikan tata urutan/tahapan logis pembelajaran kompetensi kejuruan meliputi dasar kejuruan dan kompetensi kejuruan.

b. Analisis Siswa : Pendidikan Menengah, khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan menghasilkan lulusan yang memenuhi persyaratan kerja tingkat menengah sebagai juru/teknisi sesuatu jenis kejuruannya.

c. Analisis Sumber : Dalam tahap ini dilakukan pengidentifikasian konsep konsep utama yang akan diajarkan dan dijabarkan secara sistematis dengan merinci konsep konsep dalam bentuk peta konsep : Silabus, Rencana Program Pengajaran (RPP) Bahan Pengajaran (modul siswa), dan Pedoman Penilaian SMK program keahlian Restoran.

d. Diskusi Kelompok Terfokus (FGD): Hasil analisis dan hasil kajian referensi dibahas dalam diskusi kelompok terfokus yang melibatkan peneliti (tenaga ahli), para guru SMK yang relevan dan kalangan DU/DI (dunia usaha dan dunia industri) yang menjadi institusi pasangan, serta Melalui diskusi kelompok terfokus tersebut disimpulkan butir butir penting tentang kompetensi dasar kejuruan yang akan dikembangkan media pembelajarannya. Pada tahap diskusi disepakati bahwa 3 kompetensi (Hyginie di tempat kerja, teknik dasar pengolahan makanan, dan penyiapan bumbu) yang merupakan dasar kompetensi kejuruan harus dikuasai dalam bentuk sistem pemahaman yang konkret sehingga dipandang perlu mengembangkannya media pembelajarannya.

2. Tahap design : Dalam tahap ini meliputi format dan rancangan awal perangkat pembelajaran e-learning meliputi 1)silabus, 2)Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 3) modul, dan 4) Penilaian. Rancangan awal perangkat

(7)

6

pembelajaran berupa media yang akan dikembangkan dalam bentuk pembelajaran e-learning dibuat dalam sistem Blog. Penggunaan blok sebagai wadah/saluran yang digunakan untuk e-learning dengan pertimbangan mudah diakses oleh siswa, lebih sederhana, mempunyai sifat terbuka dimana orang lain bisa mengirimkan materi yang relevan dengan kurikulum SMK keahlian restoran, dan siswa bisa interaktif dalam menanyakan dan memecahkan masalah yang dihadapi, dan sustainable lebih bisa dipertahankan.

Sesuai dengan rencana awal, penelitian ini merupakan tahap pertama dari rencana penelitian selama tiga tahun. Oleh sebab itu buram awal perangkat pembelajaran e-learning yang berhasil di define dan di design pada tahun pertama ini perlu diujicobakan untuk dapat diungkap efektifitasnya.

DAFTAR PUSTAKA

---, 2006, Bimbingan Teknis KTSP SMK, Jakarta, DIKMENJUR JATIM

---, Undang-Undang RI, No. 20 Tahunn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Arends, Richard, 1997. Classroom Instruction and Management. New York ; Mc Graw Hill Companies.

Anderson, Ronald H, 1994, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran. Miarso, Yusuf Hadi, Penerjemah, Jakarta, PT RAJA Grafindo Perkasa.

Arita P, 2007. Penerapan Modul Pembelajaran Multi Media Interakrif untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa SMKN 6 Surabaya. Hasil Penelitian tidak dipublikasikan. Lembaga Penelitian UNESA. Surabaya Hamilton, Richard dan Elizabeth Ghatala, 1994. Learning and Instruction. New

York: Mc.Graw-Hill Inc.

Ika Ina Pratita, 2007. Pengembangan Prototipe Pembelajaran Bahasa Jepang Berbasis Multimedia untuk Meningkatkan Kreatifitas, Kontingensi, dan Ativitas Terarah pada Siswa SMA. Hasil Penelitian tidak dipublikasikan. Lembaga Penelitian UNESA. Surabaya

(8)

7

Noor Tahjono dan Edy Sulistyo, 2005. Inovasi Pembelajaran Rangkaian Listrik Arus Searah dengan Model Pembelajaran Berbasis e-learning. Hasil Penelitian tidak dipublikasikan. Lembaga Penelitian UNESA. Surabaya

Sanusi Ahmad. 2000. Pendidikan Alternatif Menyentuh Arah Dasar Pendidikan dan Kemasyarakatan, Jakarta: PT. Grafindo

Sembel Roy, 2007, Yang Perlu Anda Tahu Tentang E-Learning. Universitas Bina Nusantara. http://dbora31.wordpress.com/2007/06/16/sistem-pembelajaran-e-learning/

Samani, Muchlas, 1998. Pendidikan Kejuruan Menyongsong Millenium Ketiga. Pidato Pengukuan Guru Besar Pendidikan Kejuruan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya

Tillar, H.A.R. 1992. Manajemen Pendidikan Nasional. Kajian Pendidikan Masa Depan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Thiagarajan, S., Dorothy S, Semmel, dan Melvyn I. Semmel, 1974. Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Source book. Bloomington: Center for Innovation on Theaching the Handicapped.

Wikipedia 2007, Pembelajaran Elektronik, http://id.wikipedia.org/ Pembelajaran_elektronik&action

Yaniawati Poppy, 2006, Peranan E-Learning dalam Pembelajaran, Cyber Media-Dokumentasi Digital

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa degree of operating leverage memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan dividen per share pada perusahaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Bagaimana Persepsi Dukungan Organisasi dan Komitmen afektif terhadap Organization Citizenship Behavior (OCB)

Bedagai. Dengan hanya bermodalkan sumber daya yang ada, mereka berhasil mematahkan mitos dan menciptakan sendiri sumber penghasilan untuk mereka sendiri melalui objek

Pada penelitian yang telah ada belum banyak dikaji mengenai modifikasi zeolit alam dengan CTAB sebagai adsorben anion, kation dan senyawa organik nonpolar secara simultan, hal

Pembinaan ini akan menentukan cetak biru kemajuan usahanya sebab bisnis tepung terigu yang ditangani Bogasari demikian pula Indofood dengan mie instannyasampai ke tangan konsumen

Inflasi tahun kalender tertinggi terjadi di Kota Surabaya sebesar 2,38 persen, diikuti Kota Malang sebesar 1,58 persen, Kota Madiun sebesar 1,27 persen, Kabupaten Banyuwangi

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Annisa Heny Yoepitasari, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Dan Desain

menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pengembangan kapasitas peserta didik dan bimbingan serta fasilitasi pembangunan karakter Pendidikan Khusus;d.