• Tidak ada hasil yang ditemukan

KRIYA SUNDA ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KRIYA SUNDA ( )"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KRIYA SUNDA

(1920-2007)

Skripsi Kriya Tekstil

(KR40ZJ)

Oleh:

Busratul M S

17202024

Pembimbing:

Drs Yan-Yan Sunarya, M.Sn

PROGRAM STUDI KRIYA TEKSTIL

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

(2)

Lembar Pengesahan

Kriya Sunda (1920-2007)

Skripsi Oleh : Busratul M S

17202024

Program Studi Kriya Tekstil Fakultas Seni Rupa dan Desain

Institut teknologi Bandung

Disetujui dan Disahkan : Pembimbing

________________________________ Drs. Yan-yan Sunarya, M.Sn

Koordinator Tugas Akhir

________________________________ Drs Achmad Haldani D, M.Sn

(3)

Abstrak

Jika dilihat secara garis besar yang dimaksud dengan kriya adalah membuat benda pakai dengan kontent seni tinggi dan individualitas tinggi dalam jumlah tertentu, yang mana antara satu produk dengan produk lainnya tidak sama bahkan dapat dibuat secara made to order atau custom made. Pada perkembangannya produk Kriya memiliki empat jenis golongan produk. Yaitu Kriya Rakyat (Folk Craft) yang dapat dipakai serta beredar luas pada semua golongan masyarakat. Jenis Kriya Rakyat sangat mengedepankan nilai fungsi yang dimiliki oleh produk Kriya tersebut. Kemudian Kriya Keraton (Aristocratic Craft) yaitu jenis produk Kriya yang beredar serta digunakan pada golongan sosial tertentu saja. Yang ketiga Kriya Industri (Industryal Craft) yakni produk Kriya yang sudah menjadi sebuah komoditi ekonomi. Yang terakhir ialah Kriya Kontemporer (Contemporary Craft) atau yang dikenal juga dengan Kriya Individu. Kriya jenis ini sering kali telah kehilangan segi fungsinya, serta sangat mengedepankan nilai estetik yang dimiliki. Atau sudah mengalami banyak pergeseran pada sarat produk Kriya.

Sarat sebuah produk Kriya itu sendiri adalah : 1. Produk tersebut memiliki nilai fungsi pakai.

2. Dibuat dengan mempertimbangkan nilai-nilai estetik.

3. Proses pengerjaannya dititik beratkan pada pembuatan dengan tangan. Dapat juga dibuat dengan bantuan mesin asalkan si pembuat produk Kriya tahu dan dapat mengoprasikan semua alat serta memahami proses produksi dari awal sampai akhir. 4. Dibuat dengan jumlah yang terbatas.

5. Pada produk tersebut terdapat status trata sossio kultural yang berlaku pada masyarakat penggunanya.

Pada umumnya produk Kriya tradisi sering kali mengalami peluhuran makna sehingga produk kriya tersebut dianggap memiliki nilai tambah dibanding produk-produk lainnya.

Dan jika merujuk pada salah satu tulisan Rafles maka secara garis besar suku Sunda terbagi menjadi Banten, Priangan, Sumedanglarang, dan Kacirebonan. Sedangkan jika melihat pada pembagian provinsi yang dilakukan oleh pemerintah Republik Idonesia maka suku Sunda berada pada provinsi Banten dan Jawa Barat. Dimana pada sekitar 1920-an karena pengaruh gejala keb1920-angsa1920-an menjadi cukup terbuka deng1920-an pengaruh dari suku-suku lain di sekitarnya.

(4)

Abstract

If we see in marginally Craft is make a useable object with high artistic content and made by high individuality in amount of limited which among one product and other did not have a similarity. Even can made by order. Now Craft has four form. First Folk Craft, that’s kind of Craft can circulating in all social class, this kind of craft very concern to function of that product. Secondly Aristocratic Craft, Craft in this kind used by certain faction from each faction sociality class. After that there is an Industrial Craft, in this section Craft object has been change to economic commodity. And last is Contemporary Craft, this kind of Craft very concern to artistic value of the craft object, mostly this kind of craft is not care to function of the craft object.

The condition of Craft object is: 1. Craft object have useable function.

2. Made with consideration of aesthetic value.

3. Made by full handy skill, can use machine if the creator could use all machine in production process, and understand all aspect from production process.

4. Made limited in number.

5. At that product has a social sign for the user.

Usually craft product become more important, or gain a higher rank from society, so that craft product earn more value from other craft object.

If we refer to one of Raffles book, Sundanese people lives at the west side of Jawa Island. That is Banten, Priangan, Sumedanglarang, and Kacirebonan. If we refer to province that made by Rpublic Of Indonesia Government Sundanese people lives at Banten Province and West Java Province. And between 1920 Indonesian people realize the important of their nationality so every culture in Indonesia start influencing each other mainly if their area closely each other.

(5)

Kata Pengantar

Puji Sukur atas berkat limpahan rahmat Alloh SWT karena dengan rahmat serta hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan Skripsi sebagai sarat kelulusan dari jenjang S-1 dengan judul ”Kriya Sunda (1920-2007)”. Dalam penulisannya penyusun sangat menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan. Dengan usaha yang dilakukan semaksimal mungkin maka penyusun berhasil menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Dalam skripsi ini dicoba untuk dipaparkan Kriya Sunda yang masih ada di daerah tatar Sunda dan dibuat dengan tatanan Suda sejak 1920 hingga akhir 2007. Produk Kriya Sunda yang dibahas dalam skripsi ini dicoba dikelompokkan dalam kategori tertentu untuk memudahkan penelitian.

Akhir kata penyusun berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya.

(6)

Daftar Isi

Lembar Pengesahan ...i

Abstrak ...ii

Kata pengantar ...iv

Daftar Isi ...v

Daftar Gambar dan Tabel ...vii

Bab I Pendahuluan ...1

1.1Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Tujuan ...3 1.3Rumusan Masalah ...4 1.4Asumsi Dasar ...4 1.5Batasan Penelitian ...5 1.6Metode Penelitian ...6 1.7Kerangka Penelitian ...7

Bab II Deskripsi dan Kategorisasi Kriya ...8

2.1 Deskripsi dan Kategori ...8

2.1.1 Kriya ...8

2.1.2 Kategori Kriya ...13

2.2 Perkembangan Kriya Di Nusantara ...14

2.3 Tradisi dan Tradisional ...17

2.4 Kebudayaan, Artefak, Produk ...18

Bab III Suku Sunda ...21

3.1 Masyarakat (Suku) Sunda ...21

3.2 Perkembangan Masyarakat (Suku) Sunda ...28

3.2.1 Pembabakan Pada Masyarakat (Suku) Sunda ...32

3.2.2 Perkembangan Pola Kehidupan Masyarakat (Suku) Sunda ...36

3.3 Produk Tradisional Masyarakat (Suku) Sunda ...38

Bab IV Kriya Sunda Saat Ini ...48

4.1 Sunda dan Kriya Sunda ...48

4.2 Kategorisasi Kriya Sunda ...49

(7)

Daftar Pustaka ...81 Ucapan Terimakasih ...82 Lampiran ...84

(8)

Daftar Gambar dan Tabel

Gambar 1. Waroge dan detail motif yang terdapat dalam waroge,. h 40,41 koleksi museum Sribaduga Bandung.

Gambar 2. Kolenjer dan detail motif pada kolenjer, h 41 koleksi museum Sribaduga Bandung.

Gambar 3. Sasta Sejenis kalender atau sistem penanngalan yang digunakan masyarakat badui. Alat ini terkadang digunakan juga dalam meramal., h 41 koleksi museum Sribaduga Bandung.

Gambar 4. Sisir, wadah ramuan dan obat serta tempat kosmetik yang digunakan oleh masyarakat badui h 42, koleksi museum Sribaduga Bandung.

Gambar 5. Kain tenun dan batik yang digunakan oleh masyarakat Badui. h 42, koleksi museum Sribaduga Bandung.

Gambar 6. Replika motif batik yang diperkirakan merupakan motif batik asli Sunda.h 43 koleksi pribadi Aom Lalam W

Gambar 7. Barang-barang penginggalan bersearah yang diduga berasal dari masa pra-Mataram h 44 koleksi museum Gesanulun, Sumedang.

Gambar 8. Wayang golek h 45 koleksi museum Gesanulun, Sumedang.

Gambar 9. Mahkota kebesaran serta perhiasan yang digunakan oleh Raja Sumedang h 45 koleksi museum Gesanulun, Sumedang.

Gambar 10.Beberapa senjata pusaka koleksi museum h 45,46 koleksi museumGesanulun, Sumedang.

Gambar 11. Koleksi Gamelan h45,46 koleksi museum Gesanulun, Sumedang. Tabel 1 matrikulasi Kriya Sunda dengan metode sampling h 51-58

Tabel 2 matrikulasi Kriya Sunda dengan metode sampling h 59-68 Tabel 3 matrikulasi Batik Sunda dengan metode sampling h70-76

Referensi

Dokumen terkait

Mellawaty, Ranieta , Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Capital Adequacy Ratio Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah Indonesia yang terdaftar di

Dari penelitian ini alopesia areata (56,8%) merupakan kelainan yang paling banyak ditemukan pada laki-laki, sedangkan pada perempuan adalah efluvium telogen (50%).. Beberapa

Nilai-nilai, tingkah laku, lembaga-lembaga desa yang lemah dan tidak adanya teknologi yang mempu meningkatkan dan memperbaiki produktivitas pertanian, terbatasnya

Izin Lokasi dapat diberikan kepada perusahaan yang sudah mendapat persetujuan penanaman modal sesuai ketentuan yang berlaku untuk memperoleh tanah

Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul” Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Konstipasi Pada Ibu Hamil”.. Konstipasi adalah suatu keadaan sukar atau tidak

[r]

Tahap ini dilakukan untuk menjamin bahwa sistem yang telah dibangun mempunyai standart hasil sesuai rancangan sistem yang sebelumnya telah dibuat. Pendekatannya