PERKEMBANGAN PSAK &
KONVERGENSI IFRS
AKUNTANSI
Akuntansi
mengidentifikasi
,
mengukur
, dan
mengkomunikasikan
informasi keuangan.
Akuntansi suatu sistem dengan input
data/informasi dengan output informasi dan
laporan keuangan.
Informasi keuangan terkait suatu entitas
Informasi dikomunikasikan untuk pemakai untuk
INFORMASI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN
Akuntansi menghasilkan informasi keuangan tentang
sebuah entitas.
Informasi yang dihasilkan disusun berdasarkan prinsip
akuntansi yang berlaku umum (GAAP):
Laporan Posisi Keuangan / Neraca Laporan Laba Rugi Komprehensif Laporan Arus Kas
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan atas laporan keuangan
Selain laporan tersebut terdapat laporan yang bukan
merupakan GAAP yang dihasilkan perusahaan: Laporan
Tahunan, Sustainability Reporting, Prospektus, Laporan
untuk Bapepam, Integrating Reporting.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Memberikan infomasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (
stewardship
), dan pertanggung jawaban sumber
daya yang dipercayakan kepadanya
Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.
Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu
dan tidak diwajibkan menyediakan informasi non keuangan.
STANDAR AKUNTANSI ??
Untuk keseragaman laporan keuangan
Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada
pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun
Memudahkan auditor
Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan laporan
keuangan entitas yang berbeda.
Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga
penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing
pengguna
EMPAT PILAR STANDAR AKUNTANSI
INDONESIA
Standar Akuntansi Keuangan
SAK-ETAP
Standar Akuntansi Syari’ah
Standar Akuntansi Pemerintahan
IFRS hanya diadopsi untuk Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK)
SAK ETAP diluncurkan secara resmi pada tanggal 17
July 2009
Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi
STANDAR AKUNTANSI INDONESIA
7
>2012
>2012
PSAK SYARIAH
Basis transaksi
Digunakan oleh entitas yang melakukan
transaksi syariah baik entitas lembaga syariah
maupun non lembaga syariah
Pengembangan dengan model PSAK umum
namun berbasis syariah dengan acuan fatwa
MUI
PSAK 100 – PSAK 106
Kerangka konseptual, Penyajian Laporan Keuangan
Syariah, Akuntansi Murabahah, Musyarakah,
SAP
Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi
Pemerintahan, PP 24 tahun 2005
PP 71 tahun 2010
Standar disusun oleh Komite Akuntansi Pemerintahan
kemudian ditetapkan dengan PP
Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam
menyusun LKPP dan LKPD:
instansi pemerintah pusat Instansi pemerintah daerah
BLU (digabung), BUMN (sbg investasi) PSAK
Entitas sektor publik selain pemerintah menggunakan
PSAK 45.
SAK ETAP
SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk
entitas tanpa akuntabilitas publik
ETAP adalah entitas yang:
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general
purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.
Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises. Lebih sederhana antara lain:
Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan
Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan
metode ekuitas.
Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.
Tahun 2011 perusahaan harus memilih menjadi
menggunakan PSAK-IFRS atau PSAK-ETAP
PSAK – IFRS BASED
Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas
publik seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan,
asuransi, dan BUMN.
Dapat diterapkan oleh entitas lainya.
Basis transaksi, bukan basis industri.
Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user
laporan keuangan
Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012
KONVERGENSI AKUNTANSI KEUANGAN
The process by which differences in financial reporting
practices among countries are reduced with a goal of
making financial statements more comparable and
decisioniuseful across countries (Saudagaran, 2004)
MENGAPA IFRS
Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO
(Statement Membership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagai accounting standard.
Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah
Indonesia sebagai anggota G20 forum.
Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di
Washington DC, 15 November 2008 :
“Strengthening Transparency and Accountability”
Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan
kesepakatan untuk Strengthening Financial Supervision and Regulation “to call on the accounting standard setters to work urgently with supervisors and regulators to improve standards on valuation and provisioning and achieve a
MANFAAT IFRS
Meningkatkan daya banding laporan keuangan.
Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal
internasional
Menghilangkan hambatan arus modal internasional
dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan
pelaporan keuangan.
Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi
perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis
keuangan bagi para analis.
Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju
“best practise”.
MENGAPA KONVERGENSI
Memfasilitasi arus modal lintas batas juridiksi
untuk meningkatkan efisiensi alokasi sumber
daya
Membuka peluang bagi perusahaan untuk
memperoleh dana dari luar batas negara dimana perusahaan itu berada
Membuka kesempatan bagi investor di suatu negara
untuk melakukan investasi di perusahaan di luar batas negara dimana investor tersebut berada
Pasar pengendalian perusahaan menjadi lebih
luasmerger dan akuisisi yang melintasi batas-batas geopolitik lebih mudah
MENGAPA KONVERGENSI
Evaluasi kinerja perusahaan tidak lagimenggunakan bencmark yang sempit
perbandingan perusahaan yang berdomisili di wilayah juridiksi yang berbeda akan mungkin dilakukan jika perusahaan-perusahaan itu
menggunakan praktik pelaporan keuangan yang sama
Risiko investasi bisa dikurangi dengan semakin
luasnya kesempatan untuk mendiversifikasi portfolio investasi ke berbagai kesempatan investasi di luar batas geopolitik
Biaya pelaporan keuangan perusahaan yang bersifat
MENGAPA KONVERGENSI
Ilmu pengetahuan akuntansi lebih mudah ditransfer
ke seluruh dunia
Pasar tenaga kerja akuntansi menjadi semakin
terbuka, sehingga memberikan kesempatan kepada para profesional akuntansi untuk bekerja di luar wilayah juridiksinya
Negara-negara yang kekurangan sumber daya dapat
mengadopsi standar akuntansi yang dikembangkan oleh pihak lain secara murah
MANFAAT KONVERGENSI
Meningkatkan kualitas standar akuntansi
keuangan
Mengurangi biaya standar akuntansi keuangan
Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan
keuangan
Meningkatkan komparabilitas laporan keuangan
Meningkatkan transparansi keuangan
Menurunkan biaya modal dengan membuka
peluang penghimpunan dana melalui pasar modal
Meningkatkan efisiensi penyusunan laporan
MANFAAT KONVERGENSI
Memudahkan pemahaman atas laporan
keuangan dengan penggunaan Standar
Akuntansi Keuangan yang dikenal secara
internasional
Meningkatkan arus investasi global melalui
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DALAM
IMPLEMENTASI DAN ADOPSI IFRS
Translasi Standar Internasional
Ketidaksesuaian Standar
Internasional dengan Hukum
Nasional
Struktur dan Kompleksitas Standar
Internasional
Frekuensi Perubahan dan
KRITIK TERHADAP KONVERGENSI
Solusi yang terlalu sederhana untuk menyelesaikan
masalah yang komplek, karena arus investasi global
tidak hanya ditentukan oleh laporan keuangan yang
terstandarisasi
Pentingnya konvergensi akuntansi dalam arus modal
terlalu dibesarkan, karena arus investasi global sudah
terjadi bahkan jauh sebelum ada konvergensi
akuntansi
Praktek akuntansi merupakan fungsi dari lingkungan
global standar berarti mengabaikan keunikan
lingkungan ekonomi dan praktek bisnis dimana
akuntansi didapatkan
KRITIK TERHADAP KONVERGENSI
Konvergensi berarti kolonisasi akuntansi
Konvergensi akan menciptakan oligopoli dalam pasar
jasa akuntansi, karena konvergensi aadalah bagian dari
agenda multinasional accounting firms untuk
memperluas dan menguasai pasar
Konvergensi menciptakan ilusi dalam pengembangan
akuntansi, hal ini dikarenakan kecenderungan suatu
negara yang merasa akuntansinya maju hanya karena
mengadopsi standar akuntansi yang dipakai negara lain
yang lebih maju
Konvergensi adalah alat intervensi terhadap kedaulatan
PROSPEK KONVERGENSI
Konvergensi telah terjadi dan akan terus terjadi
dengan kecepatan yang tinggi, karena:
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang
membuat semakin terintegrasi dan semakin
meningkatnya interdependensi ekonomi dan politik antar negara
Semakin cepatnya globalisasi pasar modal yang membuat
semakin meningkatnya arus investasi lintas batas geopolitik
Regulator yang menginginkan penghematan biaya
mentoring karena keharusan mengawasi emiten yang bersifat lintas batas
PROSPEK KONVERGENSI
Industri sekuritas dan bursa saham yang menginginkan
semakin banyaknya emiten yang melakukan listing lintas batas
Perkembangan strategi perusahaan multinasional sebagai
akibat semakin mengglobalnya pasar modal, pasar produk, dan pasar tenaga kerja
Keterlibatan organisasi supra nasional dalam projek
konvergensi organisasi internasional semakin aktif mempromosikan praktek-praktek terbaik ke berbagai penjuru dunia
Negara berkembang yang ingin membangun standar
akuntansi yang murah dan cenderung mau melakukan
lompatan perkembangan agar segera sejajar dengan negara maju serta ingin menarik investasi dari negara maju
KONVERGENSI IFRS
Menurut DSAK, pengadopsian IFRS dapat
dibedakan menjadi lima tingkatan:
1. Full Adoption, pada tingkat ini suatu negara
mengadopsi seluruh IFRS dan menterjemahkan word by word.
2. Adapted, mengadopsi seluruh IFRS tetapi disesuaikan
dengan kondisi di suatu negara.
3. Piecemeal, suatu negara hanya mengadopsi sebagian
nomor IFRS, yaitu nomor standar atau paragraf tertentu
4. Referenced, standar yang diterapkan hanya mengacu
pada IFRS tertentu dengan bahasa dan paragraf yang disusun sendiri oleh badan pembuat standar
5. Not adoption at all, suatu negara sama sekali tidak
KONVERGENSI IFRS
Keputusan DSAK saat ini adalah mendekatkan
PSAK dengan IAS/IFRS dengan membuat dua
strategi:
1. Strategi selektif. Strategi ini dilakukan dengan tiga
target yaitu; mengidentifikasi standar-standar yang paling penting untuk diadopsi seluruhnya dan menentukan batas waktu penerapan standar yang diadopsi, melakukan adopsi standar selebihnya yang belum diadopsi sambil merevisi standar yang telah ada, dan target terakhir adalah melakukan konvergensi proses penyusunan standar dengan IASB.
2. Strategi dual standard. Strategi ini dilakukan dengan
menerjemahkan seluruh IFRS sekaligus dan menetapkan waktu penerapannya bagi listed companies. Sedangkan bagi non listed companies tetap menggunakan PSAK yang telah ada.
KONVERGENSI IFRS
Dalam penerapan kedua strategi tsb
harus mempertimbangkan lima hal:
1. Konvergensi standar dan proses konvergensi itu
sendiri. Hal ini perlu dipertimbangkan karena DSAK belum memutuskan kapan melakukan konvergensi.
2. Ketersediaan dana untuk penerjemahan standar. 3. Ketersediaan sumber daya manusia.
4. Ketentuan perundang-undangan di Indonesia. 5. Sosialisasi standar dan peluang moral hazards
KONVERGENSI IFRS
Terdapat beberapa hambatan yang masih
dihadapi:
Masih adanya ketidaksesuaian standar di beberapa
negara dengan ketentuan IFRS yang signifikan (seperti aturan tentang instrumen keuangan dan standar
pengukuran berdasar fair value accounting)
Masih terdapat perbedaan kepentingan antara IFRS
yang berorientasi pada capital market dengan standar akuntansi negara-negara yang berorientasi pada
ketentuan perpajakan (tax-driven)
Berbagai aturan yang kompleks dalam IFRS dianggap
sebagai hambatan bagi sebagian negara untuk melakukan konvergensi.
Masih terdapat gap yang cukup besar antara IFRS
dengan standar akuntansi nasional yang diterapkan untuk perusahaan kecil dan menengah (UKM)
STANDAR AKUNTANSI INDONESIA
Standar Akuntansi Keuangan
SAK – ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik)
Standar Akuntansi Syari’ah
Akuntansi Pemerintah
IFRS hanya di adopsi untuk Standar akuntansi
KONVERGENSI DAN PRAKTEK
AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA
Sebelum 1994, standar akuntansi keuangan
berkiblat pada US GAAP
Sejak 1994, PSAK dikembangkan dengan
mengadaptasi IAS (IAS mulai tahun 2001
berubah IFRS)
Mulai 2012, IFRS akan diadopsi secara penuh
Konvergensi IFRS di Indonesia dilakuan secara
ROADMAP
DAMPAK IFRS TERHADAP SISTEM
AKUNTANSI DAN PELAPORAN
Penyajian
Konsep other comprehensive income di dalam laba rugi
komprehensif
Perubahan definisi-definisi seperti kewajiban menjadi
liabilitas, dan hak minoritas menjadi kepentingan non-pengendali
Pos luar biasa tidak lagi diperbolehkan
Perubahan nama laporan keuangan menjadi ; laporan rugi
laba jadi laba rugi komprehensif, neraca jadi laporan posisi keuangan
PENUTUP
Perdebatan sekarang dan di masa depan bukan
lagi apakah kita akan melakukan konvergensi
dengan IFRS atau tidak, bukan pada bagaimana
kita melakukan konvergensi dengan IFRS
Perhatian kita perlu difokuskan pada upaya
untuk
Penyiapan kapasitas dan infrastruktur untuk
memperbaiki praktek pelaporan keuangan
Mengartikulasikan gagasan dalam proses
penyusunan standar internasional