• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN I.1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu pengembangan unit usaha yang sedang menjadi fokus pemerintah Jawa Barat, karena keberadaan UKM dapat menjadi solusi utama pemerintahan Jawa Barat dalam mengurangi jumlah pengangguran di Jawa Barat. Berdasarkan jumlah UKM yang ada di Jawa Barat pada tahun 2012 mencapai 9,1 juta UKM dengan kontribusi usaha kecil sebanyak 115.749 unit dan usaha menengah sebanyak 8.235. Jumlah UKM tersebut memiliki daya serap yang tinggi terhadap penyerapan tenaga kerja yaitu sebesar 15 juta jiwa dan memiliki kontribusi terhadap PDRB Jawa Barat sebanyak 54,55% (BPS Jabar, 2013). Namun, dalam pengaplikasiannya UKM di Jawa Barat masih menghadapi berbagai macam kendala untuk mengembangkan usahanya seperti kurangnya daya saing, pemasaran yang tidak terorganisir, permodalan, sarana produksi, biaya produksi yang tinggi dan lain-lain.

Kabupaten Bandung banyak memiliki UKM di bidang makanan ringan seperti di wilayah Cibiru, dimana di wilayah tersebut masih cukup banyak lahan yang bisa digunakan untuk melakukan kegiatan produksi dan tempat yang memiliki jalur transportasi yang tidak terlalu sulit untuk mendistribusikan hasil olahan produknya ke kota. UKM Kerupuk Kentang milik Ibu Risty merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang makanan ringan yang berada di Kabupaten Bandung yang berdiri sejak tahun 2011. UKM ini memproduksi kerupuk dengan berbahan dasar kentang. Saat ini, UKM olahan Kerupuk Kentang milik Ibu Risty memproduksi Kerupuk Kentang dengan menggunakan dua kemasan yaitu kemasan 100 g dan kemasan 250 g. UKM ini pun sudah mampu memproduksi rata-rata 5 kg per hari dan minimal dapat menjual 500 buah kemasan atau produk dalam sebulan kepada konsumen tetap dan kepada reseller. UKM Kerupuk Kentang milik Ibu Risty sudah memiliki kapasitas produksi 500-600 kemasan per bulan dengan rata-rata penjualan 80%-90% dari kapasitas produksi setiap bulannya. Berikut adalah data pendapatan UKM Kerupuk Kentang tahun 2012 sampai tahun 2014.

(2)

2

Gambar I. 1 Pendapatan UKM Kerupuk Kentang (2012-2014) (Sumber: UKM Kerupuk Kentang, 2015)

Gambar I.1 menunjukkan kondisi penjualan UKM Kerupuk Kentang yang masih fluktuatif dari tahun 2012 sampai dengan 2014. Peningkatan pendapatan terjadi pada tahun 2014, namun belum mengalami kondisi penjualan stabil. Pada bulan Agustus UKM Kerupuk Kentang mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan, namun pada bulan berikutnya terjadi penurunan pendapatan dari penjualan yang dilakukan UKM Kerupuk Kentang. Kondisi ini menunjukkan bahwa Kerupuk Kentang belum mapan di pasaran.

UKM Kerupuk Kentang ini semakin berkembang setiap tahunnya. Hal ini membuat Ibu Risty ingin melakukan repositioning fungsi produk yang pada mulanya sebagai makanan pelengkap menjadi makanan ringan seperti cemilan, yang bertujuan untuk memperluas target pasar, dimana pada awalnya UKM ini hanya menargetkan kalangan ibu rumah tangga dan rumah makan sebagai pelanggannya, menjadi ke semua kalangan masyarakat dan dapat menjadikan produknya bisa menjadi oleh-oleh khas Bandung, namun Ibu Risty belum mengetahui keinginan dan kebutuhan pasar

Rp- Rp1,000,000 Rp2,000,000 Rp3,000,000 Rp4,000,000 Rp5,000,000 Rp6,000,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Data Pendapatan 2012 Data Pendapatan 2013 Data Pendapatan 2014

(3)

3

terhadap produknya. Untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan pasar tersebut maka harus dilakukan survei pendahulan. Survei pendahuluan dilakukan dengan melakukan uji coba produk ke beberapa responden dan kemudian responden akan memberikan tanggapan. Tujuan dari survei pendahuluan adalah untuk mengetahui atribut kebutuhan konsumen terhadap produk eksisting dari produk Kerupuk Kentang.

Survei pendahuluan ini dilakukan kepada 10 responden dengan melakukan depth interview, hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi awal tentang permasalahan yang kemudian bisa menjadi variabel masalah yang akan diteliti oleh peneliti dan responden pun dapat memberikan informasi yang lebih luas dan dalam (Sugiyono, 2012). Responden yang digunakan dalam survei pendahuluan ini adalah masyarakat yang berumur 18-50 tahun yang berdomisili di Bandung dan menyukai kerupuk. Gambar I.2 menggambarkan mengenai hasil survei pendahuluan yang dilakukan, dari survei pendahuluan tersebut didapatkan beberapa keluhan konsumen terhadap produk olahan Kerupuk Kentang milik Ibu Risty dan tanggapan dari Ibu Risty terkait keluhan konsumen tersebut.

Gambar I. 2 Presentase Keluhan Pelanggan (Sumber: Survei Pendahuluan, 2014)

31%

12%

25%

19%

13%

rasa bentuk ukuran kandungan minyak warna

(4)

4

Gambar I.2 memperlihatkan hasil survei pendahuluan yang sudah dilakukan oleh peneliti, maka didapatkan beberapa keluhan terhadap atribut kebutuhan pada produk Kerupuk Kentang. Sebesar 31% mengeluh mengenai rasa produk, 12% mengeluh mengenai bentuk, 25% mengeluh mengenai ukuran, 19% mengeluh mengenai kandungan minyak pada produk dan 13% mengeluh mengenai warna produk. Keluhan yang responden rasakan terhadap produk dan tanggapan Ibu Risty terhadap keluhan responden dijelaskan pada Tabel I.1.

Tabel I. 1 Jenis Keluhan dan Keinginan Responden

(Sumber: Survei Pendahuluan dan UKM Kerupuk Kentang, 2014)

No. Keluhan dan Keinginan

Responden Tanggapan Ibu Risty

1.

Rasa

Kerupuk tidak memiliki ciri khas rasa

UKM belum bisa memunculkan rasa khas Kerupuk Kentang

2. Rasa terlalu

monoton

UKM Kerupuk Kentang belum melakukan uji coba penambahan rasa

3. Bentuk Bentuk kerupuk tidak sama

UKM belum memiliki cetakan untuk memola

4. Ukuran Ukuran kerupuk terlalu besar

UKM Kerupuk Kentang belum

melakukan penyesuaian produk dengan segmen pasar yang diinginkan

5. Warna Warna kerupuk tidak sama

Ketebalan kerupuk belum sama sehingga saat menggoreng terdapat hasil kerupuk yang berwarna lebih gelap

6. Kandungan Minyak

Terdapat sisa minyak pada produk

UKM belum memiliki alat spinner untuk menyaring minyak lebih banyak

(5)

5

Berdasarkan Tabel I.1 diketahui beberapa keluhan responden dan tanggapan UKM Kerupuk Kentang mengenai keluhan responden tersebut. Keluhan-keluhan tersebut menggambarkan ketidakpuasan konsumen terhadap produk, maka hal tersebut melatarbelakangi perlu adanya penelitian yang berfokus terhadap pengembangan produk Kerupuk Kentang milik Ibu Risty.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Bilsen, dkk dalam “Jurnal 7th International Strategic Management Conference”, dijelaskan bahwa Model Kano merupakan cara terbaik yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik kebutuhan konsumen. Kelebihan Model Kano yaitu dapat mengkategorikan atribut menjadi kategori One–Dimensional dan Atrractive, kedua atribut tersebut dapat meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap suatu produk (Bilgiliaa, dkk, 2011). Oleh karena itu, peneliti mengunakan Model Kano sebagai metode yang sesuai dalam merancang usulan pengembangan produk Kerupuk Kentang untuk meningkatkan customer satisfaction. Beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Atribut apa saja yang diharapkan pelanggan terhadap produk makanan ringan? 2. Atribut apa saja yang dimiliki produk Kerupuk Kentang yang belum memenuhi

harapan pelanggan?

3. Bagaimana pengkelompokkan atribut kebutuhan dan kepuasan konsumen terhadap produk Kerupuk Kentang menggunakan Model Kano?

4. Bagaimana merumuskan True Customer Needs produk Kerupuk Kentang?

5. Rumusan rekomendasi bagaimana yang harus diberikan kepada UKM Kerupuk Kentang?

(6)

6 I.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian pengembangan produk UKM Kerupuk Kentang milik Ibu Risty adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi atribut kebutuhan terhadap produk Kerupuk Kentang.

2. Mengukur atribut apa saja yang dimiliki produk Kerupuk Kentang yang belum memenuhi harapan pelanggan.

3. Melakukan pengelompokkan atribut kebutuhan produk Kerupuk Kentang menggunakan Model Kano.

4. Melakukan perumusan True Customer Needs produk Kerupuk Kentang.

5. Memberikan rumusan rekomendasi berdasarkan atribut kebutuhan pelanggan yang diprioritaskan untuk ditingkatkan pada produk Kerupuk Kentang

I.4 Batasan Masalah

Berikut adalah batasan masalah yang digunakan dalam penelitian pada UKM olahan Kerupuk Kentang Ibu Risty:

1. Target pasar UKM adalah semua kalangan masyarakat yang bertempat tinggal di Bandung dengan range umur 18-50 tahun.

2. Penelitian ini hanya membahas mengenai atribut pada eksisting produk dan atribut-atribut yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas produk Kerupuk Kentang.

3. Kemasan hanya dibahas sebagai salah satu indikator dimensi product quality dan tidak dibahas secara mendalam pada penelitian ini.

4. Rekomendasi yang akan diberikan kepada UKM Kerupuk Kentang berupa atribut kebutuhan berdasarkan True Customer Needs, tidak sampai tahap implementasi dan analisis biaya.

(7)

7 I.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan manfaat, berikut uraian manfaat bagi UKM olahan Kerupuk Kentang milik Ibu Risty:

1. Membantu mengidentifikasi atribut apa saja yang diinginkan oleh pelanggan terhadap produk Kerupuk Kentang milik Ibu Risty untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen.

2. Membantu UKM Kerupuk Kentang dalam memprioritaskan atribut mana saja yang bisa dikembangkan agar dapat mencapai tingkat kepuasan konsumen yang tinggi untuk target pasar mereka.

3. Bahan masukan untuk UKM Kerupuk Kentang dalam melakukan pengembangan produk Kerupuk Kentang.

I.6 Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, Rumusan Masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Pada bab Tinjauan Pustaka akan diuraikan mengenai teori-teori yang relevan dalam melakukan penelitian dan melandasi permasalahan yang diteliti serta membahas hubungan antar konsep teori yang digunakan pada penelitian ini dan studi kasus yang penelitian.

Bab III Motodologi Penelitian

Bab ini berisi Model Konseptual dan Metode Pemecahan Masalah yang akan digunakan dan penjelasannya, serta tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian berdasarkan sistematika pemecahan masalah tersebut.

Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pada bab ini berisi mengenai tahapan pengumpulan data dan berisi data yang sudah diolah oleh peneliti.

(8)

8 Bab V Analisis dan Rekomendasi

Pada bab ini dilakukan analisis terhadap data yang sudah diolah oleh peneliti dan berisi rekomendasi yang ditujukan untuk obyek penelitian. Bab VI Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisi kesimpulan dari seluruh hasil yang sudah diapatkan pada penelitian ini dan saran yang ditujukkan untuk penelitian selanjutnya dan obyek penelitian.

Gambar

Gambar I. 1 Pendapatan UKM Kerupuk Kentang (2012-2014)  (Sumber: UKM Kerupuk Kentang, 2015)
Gambar I. 2 Presentase Keluhan Pelanggan  (Sumber: Survei Pendahuluan, 2014)
Gambar  I.2  memperlihatkan    hasil  survei  pendahuluan  yang  sudah  dilakukan  oleh  peneliti, maka didapatkan beberapa keluhan terhadap atribut kebutuhan pada produk  Kerupuk  Kentang

Referensi

Dokumen terkait

Pegumuman ini mendahului persetujuan APBN DIPA Tahun Anggaran 2016 6 6 6 sehingga apabila sehingga apabila sehingga apabila sehingga apabila dana dalam dokumen anggaran

Menilai hasil penelitian atau hasil pemikiran dosen yang diterbitkan pada Majalah llmiah Nasional dan lnternasional.. Menilai'hasil penelitian'atau hasil pemikiran berdasarkan

a) Siswa lebih aktif dan lebih banyak berlatih soal-soal terutama mengenai lingkaran, agar dapat melatih keahlian dalam berhitung, dan menambah ingatan siswa.

3.1 Proses perumusan konsep didasari dengan latar belakang kota Surakarta yang dijadikan pusat dari pengembangan pariwisata Solo Raya karena memiliki potensi

Aktor memilih menu untuk lihat waiting list atau melihat registrasi member dan tambah masjid yang menungggu untuk mendapat persetujuan dari admin, kemudian

Perhitungan biaya tenaga kerja berdasarkan metode harga pokok pemesanan dalam menentukan harga pokok produksi perusahaan dengan menggunakan sistem upah

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat hidayah-Nya serta memberikan kekuatan, ketabahan, kemudahan dan kedamaian

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN METODE RULE-BASED REASONING.. Universitas Pendidikan Indonesia