• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI: KABUPATEN PEKALONGAN BULAN FEBRUARI 2016 DEFLASI SEBESAR 0,11 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI: KABUPATEN PEKALONGAN BULAN FEBRUARI 2016 DEFLASI SEBESAR 0,11 PERSEN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Bulan Februari 2016, harga-harga di Kabupaten Pekalongan mengalami deflasi sebesar 0,11 persen, atau terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 123,75 persen (IHK 2012=100) pada bulan Januari 2016, menjadi 123,61 persen pada bulan Februari 2016. Laju inflasi tahun kalender 2016 (Januari-Februari 2016) sebesar 0,51 persen, dan laju inflasi tahun ke tahun / YoY (Februari 2015 – Februari 2016) sebesar 4,95 persen.

Deflasi yang terjadi pada bulan Februari ini terutama disebabkan turunnya harga-harga atau indeks pada kelompok Perumahan, Air, Listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok sandang.

Secara umum terjadinya deflasi di kabupaten pekalongan selama bulan Februari karena turunnyanya harga komoditas-komoditas sebagai berikut: daging ayam kampung -8,33 persen, cumi-cumi -2,78 persen, kembung/gembung -6,25 persen, udang basah -3,03 persen, sawi hijau -7,69 persen. anggur -25,00 persen, melon -20,00 persen, pepaya -9,09 persen, pisang -5,88 persen, kain gorden -16,67 persen. pembasmi nyamuk cair -37,50 persen, sabun cream detergen -53,03 persen. celana dalam pria -31,82 persen, baju kaos/t-shirt -3,74 persen.tarip gunting rambut pria -6,25 persen. televisi berwarna -35,14 persen. bensin -10,76 persen, solar -24,67 persen.

Seluruh daerah SBH Jawa Tengah diluar Kabupaten Pekalongan juga terjadi deflasi yaitu Kabupaten Cilacap, Kota Purwokerto, Kota Kudus, Kota Surakarta, Kota Semarang, dan Kota Tegal.

Deflasi Jawa Tengah sebesar 0,24 persen, dengan inflasi tahun kalender sebesar 0,24 persen.

Deflasi Nasional tercatat 0,09 persen, dengan inflasi tahun kalender sebesar 0,42 persen.

No. 01/03/3326/Th. IV, 02 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI:

KABUPATEN PEKALONGAN BULAN FEBRUARI 2016

DEFLASI SEBESAR 0,11 PERSEN

(2)

Perkembangan harga berbagai komoditas di Kabupaten Pekalongan pada bulan Februari 2016 secara umum mengalami penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan di tiga pasar Kajen,

Kedungwuni dan Wiradesa pada Februari 2016 terjadi deflasi sebesar 0,11 persen. Deflasi terjadi disebabkan karena terjadinya penurunan harga-harga yang ditunjukkan

oleh turunnya indeks pada kelompok-kelompok komoditas kelompok Perumahan, Air, Listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok sandang.

Adapun komoditas yang mengalami penurunan harga secara umum adalah: daging ayam kampung 8,33 persen, cumicumi 2,78 persen, kembung/gembung 6,25 persen, udang basah -3,03 persen, sawi hijau -7,69 persen. anggur -25,00 persen, melon -20,00 persen, pepaya -9,09 persen, pisang -5,88 persen, kain gorden -16,67 persen. pembasmi nyamuk cair -37,50 persen, sabun cream detergen -53,03 persen. celana dalam pria -31,82 persen, baju kaos/t-shirt -3,74 persen. tarip gunting rambut pria -6,25 persen. televisi berwarna -35,14 persen. bensin -10,76 persen, solar -24,67 persen.

Grafik 1. Perkembangan Inflasi Kabupaten Pekalongan Februari 2015 sampai dengan Februari 2016

(3)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 3,37 persen. Sumbangan inflasi dari kelompok bahan makanan adalah 0,61 persen dari total inflasi yang terjadi di Kabupaten Pekalongan.

Sub kelompok yang mengalami kenaikan harga tertinggi yaitu daging dan hasil-hasilnya dengan perubahan harga sebesar 13,59 persen. Kemudian sayur-sayuran mengalami perubahan harga sebesar 12,49 persen. Dan bumbu-bumbuan mengalami perubahan harga sebesar 6,77 persen.

Penyebab inflasi kelompok ini karena naiknya harga: Beras sebesar 2,04 persen, Ketela Pohon/Singkong sebesar 25,00 persen, Daging Ayam Ras sebesar 20,00 persen, Daging

Kambing sebesar 9,09 persen, Rempela Hati Ayam sebesar 22,50 persen, Bandeng sebesar 8,33 persen, Bawal sebesar 6,67 persen, Lele sebesar 4,55 persen, Tongkol sebesar 6,67 persen, Telur Ayam Ras sebesar 28,46 persen, Bayam sebesar 11,11 persen, Ketimun sebesar 12,50 persen, Kol Putih/Kubis sebesar 33,33 persen, Labu Siam/Jipang sebesar 16,67 persen, Cabe Hijau sebesar 20,00 persen, Tauge/Kecambah sebesar 23,08 persen, Terong Panjang sebesar 4,17 persen, Tomat Sayur sebesar 20,00 persen, Wortel sebesar 166,67 persen, Semangka sebesar 6,06 persen, Bawang Merah sebesar 12,50 persen, Ketumbar sebesar 4,35 persen, Cabe Merah sebesar 17,86 persen, Cabe Rawit sebesar 9,09 persen, Margarine sebesar 34,53 persen, Bahan Agar-agar sebesar 2,86 persen.

Tabel 1.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Bahan Makan Bulan Februari 2015

Kelompok/ Sub Kelompok Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

Bahan Makanan 3,37 0,61

Padi-Padian, Umbi-Umbian Dan Hasilnya 1,95 0,12

Daging Dan Hasil-Hasilnya 13,59 0,20

Ikan Segar 1,22 0,01

Ikan Diawetkan 0,00 0,00

Telur, Susu Dan Hasil-Hasilnya 6,07 0,10

Sayur-Sayuran 12,49 0,15

Kacang - Kacangan 0,00 0,00

Buah - Buahan -4,95 -0,09

Bumbu - Bumbuan 6,77 0,11

Lemak Dan Minyak 0,59 0,01

Bahan Makanan Lainnya 1,48 0,00

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,43 persen. Sumbangan terhadap terjadinya inflasi sebesar 0,11 persen.

Penyebab inflasi kelompok ini karena naiknya harga: Kue Basah sebesar 10,00 persen, Kue Kering Berminyak sebesar 10,00 persen dan Minuman Kesegaran 11,11 persen.

(4)

Tabel 2.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Bulan Februari 2015

Kelompok/ Sub Kelompok Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

Makanan Jadi, Minuman, Rokok &

Tembakau 0,43 0,11

Makanan Jadi 0,63 0,10

Minuman Yang Tidak Beralkohol 0,16 0,01

Tembakau Dan Minuman Beralkohol 0,00 0,00

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan Bahan bakar mengalami deflasi sebesar 0,89 persen. Sumbangan deflasi Kelompok ini terhadap terjadinya inflasi di Kabupaten Pekalongan selama bulan Februari sebesar 0,24 persen.

Komoditas yang mengalami deflasi terbesar adalah pada sub kelompok Penyelenggaraan Rumahtangga dengan deflasi sebesar 7,15 persen, besarnya sumbangan deflasi terhadap inflasi adalah 0,21 persen.

Komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: kain gorden -16,67 persen. pembasmi nyamuk cair -37,50 persen, sabun cream detergen -53,03 persen.

Tabel 3.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Bulan Februari 2015

Kelompok/ Sub Kelompok Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan

Bakar -0,89 -0,24

Biaya Tempat Tinggal -0,07 -0,01

Bahan Bakar, Penerangan Dan Air 0,00 0,00

Perlengkapan Rumahtangga -1,24 -0,02

(5)

4. Sandang

Kelompok sandang pada bulan Februari 2015 mengalami deflasi sebesar 1,07 persen dengan sumbangan deflasi 0,07 persen.

Tabel 4.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Sandang Bulan Februari 2015

Kelompok/ Sub Kelompok Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

Sandang -1,07 -0,07

Sandang Laki-Laki -3,89 -0,06

Sandang Wanita 0,00 0,00

Sandang Anak-Anak -0,66 -0,01

Barang Pribadi Dan Sandang Lain 0,00 0,00

Sub kelompok yang mengalami deflasi terbesar adalah sub kelompok sandang laki-laki, kemudian, sub kelompok sandang anak-anak.

Sub kelompok sandang laki-laki deflasi 3,89 persen dengan sumbangan deflasi 0,06 persen, kemudian sub kelompok sandang anak-anak deflasi 0,66 dengan sumbangan deflasi 0,01 persen.

Komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: celana dalam pria -31,82 persen, baju kaos/t-shirt -3,74 persen. tarip gunting rambut pria -6,25 persen

5. Kesehatan

Kelompok kesehatan mengalami deflasi sebesar 0,18 persen, sedangkan andil deflasinya adalah 0,01persen.

Sub kelompok yang mengalami deflasi terbesar pada kelompok kesehatan adalah jasa perawatan jasmani.

Tabel 5.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Kesehatan Bulan Februari 2015

Kelompok/ Sub Kelompok Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

Kesehatan -0,18 -0,01

Jasa Kesehatan 0,00 0,00

Obat-Obatan 0,00 0,00

Jasa Perawatan Jasmani -3,61 -0,01 Perawatan Jasmani Dan Kosmetika 0,00 0,00

(6)

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Februari 2015 mengalami deflasi sebesar 2,66 persen dengan sumbangan deflasi sebesar 0,15 persen.

Tabel 6.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Pendidikan, Rekreasi Dan Olah Raga Bulan Februari 2015

Kelompok/ Sub Kelompok Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

Pendidikan, Rekreasi Dan Olah Raga -2,66 -0,15

Pendidikan 0,00 0,00

Kursus-Kursus / Pelatihan 0,00 0,00 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 0,00 0,00

Rekreasi -12,38 -0,15

Olahraga 0,00 0,00

Sub kelompok yang mengalami deflasi terbesar adalah rekreasi yang mengalami deflasi sebesar 12,38 persen dengan sumbangan deflasi 0,15 persen.

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 3,05 persen, dengan sumbangan deflasi sebesar 0,36 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar pada sub kelompok transpor dengan besar deflasi sebesar 4,50 persen, dengan sumbangan deflasi sebesar 0,36 persen.

(1) (2) (3)

Tabel 7.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Transpor,Komunikasi Dan Jasa Keuangan Bulan Februari 2015

Kelompok/ Sub Kelompok Komoditas Inflasi Sumbangan

Transpor,Komunikasi Dan Jasa Keuangan -3,05 -0,36

Transpor -4,50 -0,36

Komunikasi Dan Pengiriman 0,00 0,00

Sarana Dan Penunjang Transpor 0,00 0,00

(7)

Inflasi 7 Kabupaten/Kota SBH di Jawa Tengah

Dari 7 Kabupaten/Kota SBH yang ada di Jawa Tengah seluruhnya mengalami deflasi, yang besarnya bervariasi.

Kabupaten/Kota SBH di Jawa Tengah yang mengalami deflasi terbesar adalah Kota Semarang dengan nilai deflasi sebesar 0,30 persen.

Selama Bulan Februari Kabupaten Pekalongan mengalami deflasi sebesar 0,11 persen, inflasi menurut tahun kalender pada bulan Februari di Kabupaten Pekalongan sebesar 0,51 persen. Untuk Inflasi menurut tahun ke tahun di Kabupaten Pekalongan besarnya adalah 4,95 persen.

Tabel Inflasi pada 7 Kabupaten/Kota SBH yang ada di Jawa Tengah

Daerah/Kota

Februari 2015

Tahun

Kalender Year on Year IHK Prosentase (%) Perubahan (1) (2) (3) (4) (5) Kabupaten Pekalongan 123.61 -0,11 0,51 4,95 Cilacap 125.18 -0,11 0,65 3,69 Purwokerto 120.65 -0,29 0,27 3,63 Kudus 128.50 -0,23 0,21 4,28 Surakarta 120.32 -0,11 0,41 4,13 Semarang 121.88 -0,30 0,09 3,84 Tegal 119.75 -0,21 0,41 4,84

(8)
(9)

Contact Person : Harimurti, SST

Email : hmurti@bps.go.id

Informasi lebih lanjut hubungi:

Statistik Distribusi

Telepon: (0285) 4416613

Gambar

Grafik 1. Perkembangan Inflasi Kabupaten Pekalongan Februari 2015 sampai  dengan Februari 2016
Tabel Inflasi pada 7 Kabupaten/Kota SBH yang ada di Jawa Tengah

Referensi

Dokumen terkait

Pada sektor rumah tangga mengalami peningkatan pertumbuhan energi listrik dengan persentase pertumbuhan rata-rata mencapai 1,736 % pertahunnya hingga 10 tahun

Pada lokasi yang dekat dengan pasar modern diperoleh skor 14,37 yang berarti sikap masyarakat untuk membeli sayur dan buah di Pasar Gamping adalah netral,

Good Corporate Governance yang terdiri dari Komite Audit, Komite Remunerasi, Eksternal Audit, dan Manajemen Risiko terhadap Tax Avoidance yang mengacu pada penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yang terdiri dari lima kegiatan yaitu: (1) Planning , dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan

Perwujudan semangat kewarganegaraan dan kemanusiaan dalam perilaku interaktif guru-siswa dan siswa-siswa, dan penciptaan iklim demokratis dalam rangka

Akhirnya kami ucapkan selamat atas terbitnya PENA GENERASI DELIMA – SEBUAH GERAKAN LITERASI SEJAK DINI, semoga buah karya anak-anak di paguyuban Delima ini sebagai

Pada bab ini akan menganalisis bagaimana kebijakan kerjasama militer bisa dipakai sebagai sarana untuk mengakomodasikan kepentingan nasional, terutama kepentingan strategis