• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

30

ANALISIS SISTEM BERJALAN

3.1. Tinjauan Posyandu

Tinjauan posyandu dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang proses bisnis berdasarkan sejarah posyandu, struktur organisasi dan fungsi yang ada di posyandu.

3.1.1. Sejarah Posyandu

Posyandu Melati 11 adalah suatu bentuk upaya masyarakat dalam mewujudkan pelayanan kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat. Salah satu pos pelayanan terpadu yang bergerak dalam bidang jasa kesehatan ibu dan anak. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2004 sampai dengan saat ini yang berada di wilayah RT 04 dan RT 05 RW 02 Desa Purwasari Kecamatan Purwasari., walau usia posyandu ini masih muda diantara posyandu yang lainnya tetapi posyandu ini telah berperan banyak dalam kesehatan balita seperti imunisasi, perbaikan kesehatan dan gizi, perkembangan anak dan penimbangan balita.

Kegiatan Posyandu Melati 11 dilaksanakan sebulan sekali dan sejauh ini kegiatan posyandu berlangsung dengan baik. Jumlah kader di posyandu Melati 11 sebanyak 5 orang, dan masing-masing kader punya peranan tersendiri pada saat pelaksanaan kegiatan posyandu. Laporan perkembangan kesehatan masyarakat di daerah cakupan posyandu dilaporkan ke Puskesmas Purwasari. Pelaksanaan Posyandu dilakukan dengan sistem 5 meja yaitu:

(2)

b. Meja II : Penimbangan. c. Meja III : Pencatatan KMS

d. Meja IV : Penyuluhan perorangan. e. Meja V : Pelayanan Kesehatan

3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi

Pelaksana Posyandu Melati 11 adalah Kader di wilayah RW 02 Kecamatan Purwasari. Struktur Organisasi Kader Posyandu Melati 11 terbagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota

Sumber : Posyandu Melati 11

Gambar III.1. Struktur Organisasi Posyandu Melati 11 Fungsi dari tiap-tiap bagian sebagai berikut :

1. Ketua Kader

Betugas dalam melakukan koordinasi dari masing-masing anggota, memimpin rapat pertemuan rutin dan melakukan pengecekan serta evaluasi dari masing-masing kegiatan yang dilaksanakan.

2. Sekretaris Kader

Ketua Kader

Sekretaris

Kader

Bendahara

Kader

Anggota-anggota Kader

(3)

Bertugas melakukan pencatatan setiap kegiatan, baik rencana kegiatan maupun hasil kegiatan setiap program, membantu koordinasi mengenai administrasi pembukuan Posyandu Melati 11.

3. Bendahara Kader

Bertugas dalam mengelola dana atau anggaran yang ada pada Posyandu Melati 11.

4. Anggota Kader

Bertugas dalam melakukan pemberitahuan kegiatan Posyandu pada masyarakat, memantau kesehatan ibu, bayi dan balita dan mendampingi petugas kesehatan dalam proses kegiatan pelayanan ibu hamil/menyusui, penimbangan, imunisasi dan suntik vitamin A pada bayi/ balita di Posyandu Melati 11.

3.2. Prosedur Sistem Berjalan

1. Prosedur Pendaftaran

Ibu hamil, bayi dan balita, dan WUS-PUS (wanita usia subur dan pasangan usia subur) datang ke posyandu setiap sebulan sekali pada tepatnya setiap tanggal 3 setiap bulannya, pertama – pertama yang di lakukan adalah melakukan pendaftaran bagi ibu hamil, bayi dan balita, dan WUS-PUS ke bagian meja pendaftaran biasanya pegawai SKD yang akan mengarakannya. Dan pegawai SKD akan memberikan formulir pendafataran ke ibu hamil, bayi dan balita, dan WUS-PUS, jika sudah mengisi formulir pendaftaran selanjutnya pegawai SKD akan menulisnya juga di buku besar. Selanjutnya pegawai SKD akan mengarahkan ibu hamil, bayi dan balita, WUS-PUS yang sudah melakukan pendaftaran ke meja selanjutnya yaitu penimbangan.

(4)

2. Prosedur Penimbangan

Pada saat di penimbangan yang boleh hanya bayi, balita, dan ibu hamil. Bayi, balita, dan ibu hamil di timbangan jika sudah pegawai SKD akan menulis beratnya di buku besar masing – masing form dari bayi, balita, dan ibu hamil.

3. Prosedur Pengisian KMS dan SIP

Pada tahap ini pegawai SKD (kader) bertugas mencatat buku KMS, dimana buku KMS itu berisi tentang tumbuh kembang anak misalnya pada usia sekian berat badan si anak berapa, tinggi badan si anak berapa dan anak tersebut termasuk ke gizi buruk atau tidak jika anak termasuk ke gizi buruk maka akan di beri pantauan lebih. Atau pencatatan tentang ibu hamil pada usia kandungan berapa dan bagaimana kondisi janinnya pada saat itu.

4. Prosedur Penyuluhan Perorangan

Penyuluhan perorangan biasanya dilakukan oleh pegawai SKD (kader) posyandu atau sub klinik desa, setiap bulan sekali tema nya di ganti contohnya pada bulan ini pegawai SKD (kader) posyandu menerangkan tentang manfaat imunisasi dini pada balita dan bayi.

5. Prosedur Pelayanan Kesehatan

Pada tahap ini yang bertugas bukan lagi pegawai SKD (kader) melainkan petugas kesehatan atau bidan desa. Petugas kesehatan atau bidan desa bertugas memeriksa kondisi kandungan ibu hamil, pelayanan WUS-PUS yang akan KB, dan imunisasi pada balita dan bayi. Sedangkan pendamping bidan bertugas memberikan vitamin pada balita dan bayi.

(5)

3.3. Activity Diagram

Activity Diagram merupakan alur kerja (workflof) atau kegiatan (aktifitas)

dari sebuah system atau menu yang ada pada perangkat lunak. Activity Diagram juga digunakan untuk mendefinisikan urutan atau pengelempokan tampilan dari system/user interface dimana setiap aktifitas dianggap memiliki sebuah rancangan antar muka tampilan serta rancang menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.

Activity Diagram

Petugas Kesehatan Kader Warga

Ph

as

e

Peserta Posyandu data pada saat pelaksanaan

posyandu

Mendaftar nama balita

Sisipkan kertas

nama bayi di KMS Membuat KMS baru

Menimbang balita dan menyisipkan kertas ke dalam

KMS

Membawa balita dan KMS ke meja 2

Mencatat tumbuh kembang balita di KMS

Membawa balita ke meja 3

Pemberian penyuluhan dan memberikan makanan tambahan / Gizi Membawa balita ke meja 4 Memberikan pelayanan kesehatan : Imunisasi dan Vitamin A Membawa balita ke meja 5 Setelah mendapat pelayanan kesehatan

(6)

3.4. Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan 3.4.1. Dokumen Masukan

Merupakan dokumen atau data yang dipakai sebagai pedoman pembuatan dan pengisian data-data sistem yang sedang berjalan.

1. Nama Dokumen : KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) Fungsi : Melakukan pendaftaran

Sumber : Pasien posyandu

Tujuan : Pegawai (kader)

Media : Buku

Jumlah : Satu buku

Frekuensi : Setiap satu bulan sekali

Bentuk : Lampiran A.1

2. Nama Dokumen : KMS (Kartu Menuju Sehat) Fungsi : Melihat perkembangan anak

Sumber : Posyandu

Tujuan : Bayi dan balita

Media : Kertas

Jumlah : Satu kertas

Frekuensi : Setiap satu bulan sekali Bentuk : Lampiran A.2 & A.3

3. Nama Dokumen : Buku Register Balita

Fungsi : Mencatat perkembangan anak

(7)

Tujuan : Bayi dan balita

Media : Buku

Jumlah : Satu buku

Frekuensi : Setiap satu bulan sekali

Bentuk : Lampiran A.4

3.4.2. Dokumen Keluaran

Bentuk dokumen keluaran adalah segala macam bentuk keluaran dan proses input dalam penjualan ini dimaksudkan untuk memudahkan bagi setiap unsur yang diperlukan.

1. Nama Dokumen : Register pengisian data posyandu Kecamatan Fungsi : Arsip data

Sumber : Posyandu

Tujuan : Puskesmas Kecamatan

Media : Buku

Jumlah : Satu buku

Frekuensi : Setiap satu bulan sekali

Bentuk : Lampiran B.1

2. Nama Dokumen : Register data hasil kegiatan posyandu

Fungsi : Arsip data

Sumber : Posyandu

Tujuan : Puskesmas Kecamatan

Media : Buku

(8)

Frekuensi : Setiap satu bulan sekali

Bentuk : Lampiran B.2

3.3. Permasalahan Pokok

Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan pokok yang terjadi di Posyandu Lestari yaitu sebagai berikut :

1. Di dalam pengerjaan sering mengalami penumpukan data dan serta sering terjadinya kekeliruan data yang di tulis oleh kader posyandu.

2. Sering adanya kehilangan data pasien posyandu karena masih sangat manual sistem yang digunakan.

3. Kurangnya tenaga kerja dalam Posyandu Melati 11. 4. Keterbatasan dalam pelayanan Posyandu.

3.4. Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan pokok diatas maka penulis memberi solusi atas permaslahan pokok di atas yaitu sebagai berikut :

1. Sangat diperlukan adanya pembuatan perancangan sistem informasi yang berguna dalam penginputan data pasien posyandu setiap bulannya sehingga tidak adanya penumpukan dan kekeliruan data.

2. Membuat sistem komputerisasi sehingga proses administrasi, penyimpanan dan pencarian data pasien posyandu lebih mudah, efisien dan aman.

3. Menambah tenaga kerja dalam pelayanan Posyandu sehingga Posyandu bisa lebih efisien dan efektif.

4. Dalam pelayanan Posyandu harusnya sudah lengkap semua contohnya WUS- PUS yang akan melakukan KB di Posyandu sudah bisa dilakukan sehingga tidak hanya mengarahkan harus KB saja tapi bisa KB di Posyandu.

Gambar

Gambar III.1. Struktur Organisasi Posyandu Melati 11  Fungsi dari tiap-tiap bagian sebagai berikut :
Gambar III.2  Activity diagram berjalan di Posyandu Melati 11

Referensi

Dokumen terkait

Atas d as ar terse but, m ak a tujuan pe la ks anaa n prog ra m ko ns olid as i ta na h di Gedebage adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

59 tentang akuntansi qardh karena pihak Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Bukittinggi tidak melakukan pencatatan pada saat akad qardh tersebut sehingga tidak terlihat perlakuan

Dari Adh-Dhahak rahimahullah , dia berkata: “Barangsiapa beramal shalih dengan tanpa taqwa –yaitu dari orang musyrik- Allah memberi balasan di dunia atas amal tersebut. Seperti

Data primer dapat berupa opini subjek secara individual atau secara kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan,.. Metode yang digunakan untuk

substitution yang diterapkan oleh Tal Farlow yaitu pada akor di birama ke 27. Tal menggantikan akor yang seharusnya Am7, menjadi Fm7 dan Eb6. Kedua akor tersebut

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yang digunakan dalam teknik mendireksi pada lagu polifoni untuk paduan suara pada dasarnya menggunakan tangan kiri dalam memberikan

Berdasarkan Gambar 1, tampak bahwa dalam LVQ terdapat dua vektor bobot yang menghubungkan setiap neuron masukan dengan neuron keluaran sehingga dapat dikatakan

Sesuai dengan bahasan atau pokok permasalahan yang tercantum dalam jurnal, dalam penelitian ini sekian banyak faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, yang digunakan