• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN OPTIMALISASI PERSEDIAAN SUSU FRISIAN FLAG PADA PT. CITRA SATRIA UTAMA (STUDI KASUS: SUSU BENDERA GOLD) Andrean

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN OPTIMALISASI PERSEDIAAN SUSU FRISIAN FLAG PADA PT. CITRA SATRIA UTAMA (STUDI KASUS: SUSU BENDERA GOLD) Andrean"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN OPTIMALISASI PERSEDIAAN SUSU FRISIAN FLAG PADA PT. CITRA SATRIA UTAMA

(STUDI KASUS: SUSU BENDERA GOLD)

Andrean

andreanyap@yahoo.com Enny Noegraheni H, SP, MM

ABSTRACT

PT. Citra Satria Utama get results that Linear regression is the most accurate method and matched with the results of 856,154 MAD and MSE of 1.058.100 with forecasting the next month of 6.807,287 carton. Inventory calculations using manual counting and using QM for Windows can be concluded that PT. Citra Satria Utama should order as many milks of Frisian flag Gold and make reservation 12.807,5 per period as much as 6,4 times. Ordering back to the milksof Frisian flag Gold is done if the remaining inventory 2.91,71 carton. In the ordering of milks of Frisian flag Gold PT. Citra Satria Utama must issue an ordering cost of Rp 3.201.875 and holding cost Rp 3.201.875. The total cost of the purchase of milks of Frisian flag Gold Rp 50.152.780.000, then the total cost incurred by PT. Citra Satria Utama for ordering milks Rp 50.159.690.000. By applying the methods of forecasting and EOQ method so as to increase efficiency in planning the provision of milks and available resources can be used optimally by PT. Citra Satria Utama

Keyword: Forecasting, Linear Regression, EOQ (Economic Order Quantity)

ABSTRAK

PT. Citra Satria Utama mendapatkan hasil bahwa regresi linear merupakan metode yang paling akurat dan cocok dengan hasil MAD sebesar 856,154 dan MSE sebesar 1.058.100 dengan peramalan pada bulan berikutnya sebesar 6.807,287 karton. Perhitungan persediaan menggunakan penghitungan manual dan menggunakan QM for Windows dapat disimpulkan bahwa PT. Citra Satria Utama sebaiknya melakukan pesanan susu bendera Gold sebanyak 12.807,5 karton dan melakukan pesanan per periode sebanyak 6,4 kali. Pemesanan kembali pada susu dilakukan jika persediaan tersisa 2.91,71 karton. Dalam melakukan pemesanan susu bendera Gold PT. Citra Satria Utama harus mengeluarkan biaya pemesanan sebesar Rp 3.201.875 dan biaya penyimpanan sebesar Rp 3.201.875. Total biaya pembelian susu bendera Gold sebesar Rp 50.152.780.000, maka total keseluruhan biaya yang dikeluarkan PT. Citra Satria Utama untuk melakukan pemesanan susu bendera Gold sebesar Rp 50.159.690.000. Dengan menerapkan metode-metode peramalan dan metode EOQ sehingga dapat meningkatkan efisiensi dalam perencanaan penyediaan susu bendera

(2)

Gold dan sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal oleh PT. Citra Satria Utama.

Kata Kunci : Peramalan, Regresi Linear, EOQ(pemesanan ekonomis)

Pendahuluan

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sekarang ini sedang berada dalam tren yang sangat positif. Walaupun ada beberapa Negara lain sedang mengalami krisis ekonomi, dimana menurut Staf Khusus Presiden RI Firmanzah, data Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai pertumbuhan PDB dan tren yang membaik dari neraca perdagangan Indonesia menunjukkan fundamental ekonomi terus membaik. Disini Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data pertumbuhan PDB Indonesia pada rentan waktu antara tahun 2010 – 2013 adalah rata-rata sebesar 6,15%.

Dengan semakin baiknya perekonomian Indonesia juga tentu akan menyebabkan tingginya permintaan akan kebutuhan gizi dan salah satunya adalah susu. Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat. Susu berperan sebagai asupan penting untuk kesehatan, kecerdasan, dan pertumbuhan, khususnya anak-anak, selain itu juga bisa untuk campuran bahan makanan lain seperti roti. Kesadaran masyarakat terhadap konsumsi susu, menjadikan susu sebagai komoditas ekonomi yang mempunyai nilai sangat strategis. Permintaan susu tumbuh sangatlah tinggi, yang meningkat 14.01% selama periode antara tahun 2002 dan tahun 2007. Namun di sisi lain produksi susu Indonesia hanya tumbuh 2% (Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia, 2010). Sedangkan sepanjang akhir 2011 hingga akhir 2012 produksi susu nasional mengalami penuruan yang signifikan yakni 10% - 30%. Sayangnya, produksi susu nasional hingga Oktober 2013 dari Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) baru mencapai 1.3 juta – 1.5 juta liter perhari, atau hanya mencukupi 20% dari kebutuhan susu nasional dan di tahun ini diperkirakan produksi susu nasional akan meningkat di angka 1.5 juta – 1.7 juta liter perhari guna memenuhi tingginya permintaan susu dari masyarakat.

Sedangkan dilihat dari kebutuhannya, kebutuhan susu nasional dari tahun ke tahun terus meningkat disebabkan peningkatan jumlah penduduk Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ketergantungan Indonesia akan susu impor sangat tinggi. Kebutuhan susu nasional yang 1.5 miliar liter per tahun tersebut, sebanyak 67% masih harus diimpor. Tahun 2005, konsumsi susu per kapita per tahun

(3)

mencapai 6.8 liter dan untuk 2006 naik menjadi 7.7 liter (Setiawan, 2008). Dengan semakin majunya pertumbuhan ekonomi khususnya di Indonesia maka secara tidak langsung juga akan meningkatkan atau diperlukan kebutuhan gizi yang tinggi, dan untuk memenuhi hal tersebut susu merupakan hal yang tepat untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat

Namun selain meningkatkan kreativitas produktivitas dan menekan biaya, perusahaan juga di minta untuk bisa meramalkan bagaimana permintaan produk pada periode-periode selanjutnya di kemudian hari. Selain memperhatikan penjualan, perusahaan juga perlu memperhatikan masalah persediaan barang. Dalam perusahaan yang bergerak dalam bidang pendistribusian barang, perusahaan yang memiliki persediaan barang yang lebih banyak atau cenderung berlebihan akan meningkatkan biaya penyimpanan sedangkan perusahaan dengan persediaan barang yang kurang akan menyebabkan berkurangnya pula penjualan karena ketidak mampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumennya.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti tertarik dengan bagaimana melakukan peramalan penjualan dan perencanaan persediaan dari PT. Citra Satria Utama sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain yang menawarkan produk sejenis. Perusahaan ini tidak hanya bersaing sesama distributor saja tetapi juga para produsen yang memiliki pemasaran langsung. Perusahaan bersaing memenuhi keinginan dan permintaan dari konsumen guna untuk menguasai pangsa pasar agar pasar yang dimiliki perusahaan tidak beralih ke pesaing lain yang memiliki pemasaran langsung

Objek penelitian yang digunakan disini adalah PT. Citra Satria Utama yang bergerak sebagai distributor susu yang diproduksi oleh PT. Frisian Flag Indonesia dan merupakan bentuk perusahaan distribusi yang ada di kota Palembang. Dan yang akan dibahas adalah produk susu bendera Gold. Mengapa mengambil produk tersebut, karena produk tersebut merupakan yang paling banyak laku atau diminati dibanding produk susu yang lain. Fakta itu didapat dari hasil wawancara dengan Bapak Sulaiman selaku General Manager PT. Citra Satria Utama yang mengatakan bahwa penjualan susu bendera Gold adalah yang paling banyak atau laku dibanding produk-produk susu yang lainnya dimana menurut dia susu bendera Gold memiliki rasa yang lebih enak, manis, dan juga memiliki kandungan gizi yang lebih baik dibanding varian susu kental manis lainnya.

(4)

PT. Citra Satria Utama selama ini telah melakukan berbagai usaha untuk menjalankan bisnisnya dengan sebaik mungkin terutama pada bagian penyimpanan stok barang untuk memenuhi permintaan dan peningkatan pendapatan. Namun diketahui bahwa selama ini perusahaan tidak melakukan peramalan melainkan hanya melalui keputusan yang dihasilkan dalam rapat atau hanya berdasarkan perkiraan dari penjualan bulan lalu dan tidak jarang pula keputusan yang dibuat kurang tepat dengan yang terjadi sebenarnya. Maka dari itu peneliti ingin memberikan solusi mengenai peramalan penjualan untuk periode-periode berikutnya dan mencari metode yang tepat untuk digunakan oleh perusahaan.

Berdasarkan permasalahan yang ada di dalam perusahaan, maka peneliti bermaksud untuk menggunakan metode forecasting, dan EOQ (Economic Order Quantity), untuk mengoptimalkan fungsi persediaan yang ada di dalam perusahaan. Hal tersebut berkaitan dengan peramalan kebutuhan stok barang perusahaan pada periode berikutnya, kuantitas pemesanan dan frekuensi pembelian barang sehingga akan tercapai efisiensi persediaan di perusahaan (meminimalkan terjadinya kelebihan atau kekurangan stok barang).

Identifikasi Masalah

Berikut adalah rumusan masalah yang akan diteliti oleh penulis:

1. Metode apakah yang paling baik diantara Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing with Trend, Linear Regression, dan Naïve Method untuk meramalkan penjualan susu bendera Gold pada bulan Mei 2015 di PT. Citra Satria Utama?

2. Apakah kondisi jumlah persediaan susu bendera Gold pada PT. Citra Satria Utama sudah ekonomis? Berapa jumlah persediaan yang ekonomis?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian yang dilakukan di PT. Citra Satria Utama yang terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan Blok 1A – 3C Palembang, hanya dilakukan sebatas pada bagian operasional perusahaan yaitu mengenai peramalan penjualan terhadap permintaan konsumen pada jenis susu bendera Gold pada periode Mei 2013 - April 2015. Berdasarkan metode dengan menggunakan data historis, yaitu Naive, Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Smoothing, Exponential

(5)

Smoothing with Trend dan Linear Regression. Kemudian hasil peramalan tersebut digunakan untuk mengelola persediaan PT. Citra Satria Utama yaitu EOQ (Economic Order Quantity), ROP (Reorder Point), dan SS (Safety Stock).

Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan metode peramalan kuantitatif. Metode peramalan kuantitatif adalah metode peramalan yang melibatkan analisis statistik terhadap data-data masa lalu..

Hasil dan Bahasan

Dari pembahasan di atas, dapat diperoleh informasi sebagai berikut:

a. Peneliti menganalisa dari 6 metode forecasting yang digunakan untuk menghitung penjualan susu bendera Gold didapati peramalan MAD dan MSE dari Moving Average adalah MAD 970,206 MSE 1.400.070, dengan Weighted Moving Average adalah MAD 964,867 MSE 1.433.745, dengan Exponential Smoothing adalah MSE 951,655 MSE 1.440.265, dengan Exponential Smoothing with Trend adalah MAD 972,502 MSE 1.458.524, dengan Linear Regression MAD 856,152 MSE 1.058.100, dan dengan Naïve Method adalah MAD 1.262,609 MSE 2.211.094. Dan hasil kesalahan peramalan yang paling kecil berdasarkan MAD dan MSE nya terletak pada metode Linear Regression. Sehingga metode Linear Regression merupakan metode yang cocok untuk digunakan oleh PT. Citra Satria Utama.

b. Dari hasil penghitungan persediaan menggunakan penghitungan software Qm for windows dan penghitungan manual dapat disimpulkan bahwa PT. Citra Satria Utama sebaiknya melakukan pemesanan susu bendera Gold sebanyak 12.807,5 karton dan melakukan pesanan per periode sebanyak 6,4 kali. Pemesanan kembali pada produk susu bendera Gold dilakukan jika persediaan tersisa 2.913 karton. Dalam melakukan pemesanan susu bendera Gold PT. Citra Satria Utama mengeluarkan biaya pemesanan sebesar Rp 3.201.875 dan biaya penyimpanan sebesar Rp 3.201.875. Total biaya pembelian susu bendera Gold sebesar Rp 50.152.780.000, maka total keseluruhan biaya yang dikeluarkan PT. Citra Satria

(6)

Utama untuk melakukan pemesanan susu bendera Gold adalah sebesar Rp 50.159.690.000.

Simpulan dan Saran Simpulan

1. Berdasarkan analisa penghitungan metode peramalan dengan menggunakan software QM for Windows yang terdiri dari Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing with Trend, Linear Regression, dan Naïve Method. Hasil yang diperoleh berdasarkan hasil penghitungan dan analisis dengan 6 metode tersebut menunjukkan metode Linear Regression memiliki nilai MAD dan MSE paling kecil diantara 5 metode lain, sehinggan metode Linear Regression merupakan metode yang paling akurat dan cocok digunakan oleh PT. Citra Satria Utama.

2. Setelah mendapatkan hasil peramalan penjualan dengan menggunakan metode Linear Regression selama periode Mei 2015 – April 2016, maka dilanjutkan dengan penghitungan persediaan, lalu didapat hasil bahwa persediaan di PT. Citra Satria Utama sudah ekonomis. Dan jumlah persediaan yang ekonomis adalah sebesar 12.807,5 karton untuk satu kali pemesanan agar dapat memenuhi permintaan konsumen dengan baik.

Saran

1. Dalam melakukan penjualan terhadap produk susu bendera Gold sebaiknya perusahaan melakukan peramalan akan permintaan konsumen di masa yang akan datang dengan software QM for windows, yang kemudian dilanjutkan dengan pembelian produk yang ekonomis dari peramalan tersebut. Dengan melakukan hal tersebut maka akan menghindari perusahaan dari kesalahan jumlah pembelian yang akan menyebabkan kerugian pada perusahaan.

2. Sebaiknya perusahaan membeli produk susu bendera Gold sesuai dengan waktu dan kebutuhan permintaan sehingga tidak mengeluarkan lebih banyak biaya penyimpanan barang di gudang. Dengan hal itu maka perusahaan akan lebih menghemat biaya dan bisa memperoleh lebih banyak keuntungan dengan tidak adanya atau berkurangnya biaya penyimpanan. Sehingga biaya

(7)

yang seharusnya dikeluarkan untuk penyimpanan barang bisa dialokasikan untuk keperluan biaya lainnya.

Referensi

Assauri , Sofjan. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi ke 3. Jakarta Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2014). Produk Domestik Bruto Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik

Daftr, Richard L. (2006). Management. (6th edition). Jakarta : Salemba Empat.

Deitiana, Tita. (2011). Manajemen operasional strategi dan analisa. Edisi pertama. Mitra wacana media, Jakarta.

Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia. (2010). Road Map Revitalisasi Persusuan Nasional. Kementrian Pertanian, Jakarta.

Ginting, Imanuel. (Agustus 2013). Perancangan sistem pengontrolan stok barang pada Blesscom computer dengan metode EOQ. Jurnal Teknik Informatika. ISSN: 2301-9425

Heizer, J. & Render, B. (2015). Manajemen Operasi: Manajemen Keberlangsungan dan Rantai Pasokan. (edisi 11). Jakarta : Salemba Empat

Heizer, J. & Render, B. (2009). Manajemen Operasi. (jilid1, edisi 9). Jakarta : Salemba Empat

Herjanto, Eddy. (2007). Manajemen Operasi. (3rd edition). Jakarta : Grasindo.

Management & Development Center. Independent Demand Ordering System. From http://mdcegypt.com/pages/purchasing/material%20management/Independent %20Demand%20Ordering%20Systems.asp, 12 Agustus 2015

Mesjasz-Lech, Agata. (June 2011). Forecasting of demand for direct production materials as the element of supply logistics of thermal power plants. Scientific Journal of Logistics. ISSN: 1734-459X

(8)

Mustapha, Aida & Farhana M. Fadzil. (2015). A regression approach for forecasting vendor revenue in telecommunication industries, Volume 6 No. 6, December 2014-January 2015. ISSN 0975-4024

Pujawan, I Nyoman. (2005). Supply Chain Management. Edisi pertama. Surabaya: Guna Widya

Puspita, Tata Aransta Imas., Erma Suryani., & Radityo P. (2012). Penerapan Economic Order Quantity (EOQ Model dengan Faktor Diskon yang Diintegrasikan pada Adempiere untuk Optimasi Biaya Persediaan di KUD Dau Malang. Volume 1 No. 1. ISSN: 2301-9271

Robbins, Stephen P. & Coulter, M. (2005). Manajemen. Jakarta : Gramedia.

Rusdiana, H.A. (2014). Manajemen Operasi. (Cetakan ke-1). Bandung: Pustaka Setia

Saravanan, S. . Kannan, S. & Thangaraj C. (July 2012). India’s Electricity Demand Forecast using Regresiion Analysis and Artificial neural networks based on principal components. Volume 2. ISSN 0976-6561; 2229-6956

Setiawan, Joni., Susilawati, Trinil., & Isnaini, Nurul. (2012). Tampilan Reporoduksi Sapi Friesian Holstein Pada Berbagai Paritas di Koperasi “Agroniaga” Desa Gading Kembar Kecamatan Jabung Kabupaten Malang.

Siagian P, Sondang. (2005). Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta : Bumi Aksara.

Siswanto. (2007). Operations Research jilid II. Jakarta: Erlangga.

Stoner, James A.F. (2006). Manajemen. Jilid I. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiono, Arief. (2009). Manajemen Keuangan unuk Praktisi Keuangan. Jakarta: Grasindo

Yunarto, Holy Icun. (2005). Business Concepts Implementation Series In Inventory Management. Jakarta: Elex Media Komputindo.

(9)

Riwayat Peneliti

Peneliti bernama Andrean, lahir di Palembang, 11 Agustus 1993. Penulis menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Manajemen pada tahun 2015.

Referensi

Dokumen terkait