• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE DI ACEH BESAR KNOWLEDGE OF YOUNG WOMEN IN READINESS TO FACE MENARCHE STATE OF ACEH BESAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE DI ACEH BESAR KNOWLEDGE OF YOUNG WOMEN IN READINESS TO FACE MENARCHE STATE OF ACEH BESAR"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE

DI ACEH BESAR

KNOWLEDGE OF YOUNG WOMEN IN READINESS TO FACE MENARCHE STATE OF

ACEH BESAR

Maulida Sri Rahayu1; Dewi Marianthi2 1

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2

Bagian Keilmuan Keperawatan Komunitas Fakultas KeperawatanUniversitas Syiah Kuala Banda Aceh E-mail:[email protected] ;[email protected]

ABSTRAK

Setiap remaja perlu mengetahui dan mengenali tentang menarche, baik dari segi perubahan fisik, perubahan psikologis maupun perawatan genetalia saat menghadapi menarche. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Montasik Kabupaten Aceh Besar tahun 2016 dari 10 orang siswi yang belum mengalami menarche, didapatkan bahwa 1 ( 10%) siswi mengatakan mengetahui gambaran tentang menarche, 3 (30%) siswi tidak paham apa itu menarche, dan 6 (60%) siswi mereka mengatakan mereka belum siap mengalami menarche. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja putri dengan kesiapan menghadapi menarche, penelitian ini bersifat Deskriptif Korelatif dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Montasik Kabupaten Aceh Besar dengan desain cross sectional study yang dilakukan pada tanggal 01 Agustus 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas IV sampai kelas VI yang berjumlah 110 orang, jumlah sampel yang digunakan responden adalah 52 orang yang diambil dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang diisi langsung oleh responden. Metode analisis data uji statistik chi-squere dianalisis menggunakan perangkat komputer. Hasil analisa data menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang menarche dengan kesiapan menghadapi menarche.

Pihak sekolah ataupun pihak terdekat dengan remaja diharapkan lebih berperan aktif dalam menyiapkan remaja putri dalam menghadapi menarche dengan memberikan pendidikan kesehatan seputar menstruasi dan perawatannya.

Kata kunci: Pengetahuan, remaja putri, Kesiapan Menghadapi Menarche

ABSTRACT

Every teenager needs to know and recognize about menarche, both in terms of physical changes, psychological changes and maintenance of genitalia in the face of menarche. In interviews with the student Islamic Elementary School Negeri 1 Montasik Aceh Besar District 2016 of 10 female students who have not experienced menarche, it was found that 1 (10%) students say know the description of menarche, 3 (30%) students did not understand what it menarche, and 6 (60%) of their students say they are not ready to experience menarche. The purpose of this study was to determine the relationship of knowledge of young women with preparedness for menarche, it is descriptive correlative study conducted at the State Islamic Elementary School in Aceh Besar District 1 Montasik design with cross sectional study conducted on August 1, 2016. The population in this study were all grade IV to VI class numbering 110 people, the number of samples used by the respondent are 52 people who were taken by purposive sampling method. Collecting data using questionnaires filled out directly by the respondent. Methods of statistical analysis of test data were analyzed using the chi-squere computer device. The results of data analysis showed no correlation between knowledge of menarche young girls with a readiness to face menarche (ρ-value 0.004). Schools or nearby party with teens expected more active role in preparing the young women in the face of menarche by providing health education about menstruation and treatment.

(2)

2 PENDAHULUAN

Usia remaja di mulai sejak usia 10-19 tahun, pada usia ini, seseorang akan mengalami fase tertentu dalam kehidupannya. Pada fase remaja peran orang tua sangatlah penting, karena terjadi berbagai perubahan baik fisik maupun psikologi pada remaja sehingga mereka sendiri menjadi bingung dengan perubahan yang terjadi pada dirinya. Masa remaja penting bagi orang tua, karena pembentukan jati dirinya terbentuk dari masa ini.Selain perubahan fisik yang muncul pada remaja, muncul pula perubahan psikologis yang mengubah kondisi serta perilaku seorang remaja. Salah satu perubahan yang terjadi yaitu mengalami menarche. Bagi remaja putri, menstruasi pertama selalu diikuti dengan rasa malu dan takut. Remaja hendaknya di bekali dengan pemahaman bahwa menstruasi harus dilalui dengan ketenangan (Samadi, 2004). Remaja yang belum siap menghadapi menarcheakan timbul keinginan untuk menolak proses fisiologis tersebut, mereka akan merasa haid sebagai sesuatu yang kejam dan mengancam, keadaan ini dapat berlanjut ke arah yang lebih negatif. Tetapi berbeda bagi mereka yang telah siap dalam menghadapi menarche, mereka akan merasa senang dan bangga, dikarenakan mereka menganggap dirinya sudah dewasa secara biologis (Suryani & Widyasih, 2008).

Masalah fisik kurangnya personal hygiene dapat beresiko untuk terjadinya infeksi saluran kemih (ISK). Pada tahun 2007, insiden ISK di Vietnam usia 16 tahun adalah sekitar 3,6% pada remaja putra dan 11,6% pada remaja putri. Hal ini membuktikan bahwa ISK pada remaja putri 3-4 kali lebih besar dibandingkan pada remaja putra. Salah satu faktor yang di duga menjadi penyebabnya dalam karena uretra wanita lebih pendek dari pada pria, selain itu kesulitan lain yang timbul adalah dalam proses perawatan diri khususnya personal hygiene pada saat menarche. Hal ini dapat timbul dikarenakan

sikap tertutup masyarakat dan lingkungan terhadap hal seputar menarche (IDAI Kabupaten Jawa Timur, 2010).

Adapun hasil penelitian Yanti (2014) dengan judul hubungan pengetahuan menarche dengan kesiapan remaja putri menghadapi menarche di SMP negeri 3 tidore kepulauan didapatkan bahwa Pengetahuan siswi tentang menarche di SMP Negeri 3 Tidore Kepulauan berada dalam kategori cukup (45,7%). Penelitian Dewi (2009) dengan judul pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat kecemasan dalam menghadapi menarche pada siswi SD Negeri 6 Banda Aceh di dapatkan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri di banda aceh masih dalam kategori sedang. Hal ini terlihat dari persentase masing-masing kategori, untuk kategori baik 26,5 %, sedang 67,5 %, dan kurang 5,9 %.

Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Ridhayani (2009) di Aceh Besar dengan judul penelitian hubungan antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Higienis Remaja Putri Pada Saat Menstruasi juga menunjukkan kurangnya pengetahuan remaja tentang menstruasi yaitu penelitian yang berada pada kategori kurang yaitu sebesar 54 %, yang di tinjau dari segi pengetahuan 52 %, sikap 50 %, serta tindakan 62%. Sehingga peran ibu dan orang terdekat dalam hal ini sangat di butuhkan selain sebagai pemberi informasi yang tepat tentang pendidikan kesehatan seputar menstruasi sehingga tidak berdampak pada kesehatan reproduksi di kemudian hari.

Berdasarkan data yang diperoleh pada saat pengambilan data awal jumlah keseluruhan siswi MIN 1 Montasik Kabupaten Aceh Besar dari kelas 4 sampai dengan kelas 6 berjumlah 110 orang dan berdasarkan data sementara yang diperoleh dari hasil wawancara dengan sebagian siswi MIN 1 Montasik Kabupaten Aceh Besar. Dari hasil wawancara dengan 10 orang siswi

(3)

3 yang belum mengalami menarche, didapatkan

bahwa 1 (10%) orang mengatakan mengetahui gambaran tentang menarche, 3 (30%) orang tidak paham apa itu menarche, dan 6 (60%) siswi mengatakan mereka belum siap mengalami menarche. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dengan ini

peneliti tertarik untuk meneliti tentang Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Dengan Kesiapan Menghadapi Menarche Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 (MIN) Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar Tahun 2016.

HASIL METODE

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Korelatif yang bertujuan untuk mencari ada tidaknya hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Dalam penelitian ini akan diidentifikasi hubungan pengetahuan remaja putri dengan kesiapan menghadapi menarche di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kec.Montasik Kab. Aceh Besar.

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional Study yaitu suatu cara pengumpulan data dan pengukuran variabel yang dilakukan sekaligus pada saat yang sama atau pengumpulan data dalam waktu bersamaan. Artinya setiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan.

Populasi dalam penelitian ini seluruh siswi kelas 4 sampai dengan kelas 6 (Remaja) MIN 1 Montasik yang berjumlah 110 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 52 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling yaitu dengan menetapkan didasarkan pada suatu pertimbangan yang dibuat oleh peneliti itu sendiri.

Tabel 1. Data Demografi

No Data Frekuensi Persentase 1. Umur a. 10 tahun b. 11 tahun c. 12 tahun 16 18 18 30,8 34,6 34,6 2. Kelas a. IVA b. IVB c. V A d. V B e. VIA f. VIB 7 9 11 7 9 9 13,5 17,3 21,2 13,5 17,3 17,3 Total 52 100

Berdasarkan table 1 diatas, dapat diketahui bahwa jumlah terbesar pada katagori umur remaja putri adalah 11 tahun dan 12 tahun dengan frekuensi 18 orang (34,6%), dan sebagian besar jumlah remaja putri berada dikelas VA dengan frekuensi 11 orang (21,2%).

Tabel 2. pengetahuan remaja putri tentang menarche (N=52)

No Data Variabel Frekuensi Persentase 1. Pengetahuan remaja putri tentang Menarche a. Tinggi b. Rendah 29 23 55,8 44,2 2. Pengetahuan

remaja putri tentang perubahan fisik a. Tinggi b. Rendah 22 30 42,3 57,7 3. Pengetahuan

(4)

4 perubahan psikologis a. Tinggi b. Rendah 19 33 36,5 63,5 4. Pengetahuan remaja putri tentang perawatan genitalia a. Tinggi b. Rendah 11 41 21,2 78,8 5. Kesiapan menghadapi menarche pada remaja putri a. Siap b. Kurang Siap 28 24 53,8 46,2 Total 52 100 Berdasarkan tabel 2. diatas, dapat diketahui bahwa jumlah terbesar pada katagori pengetahuan remaja putri tentang menarche adalah tinggi dengan frekuensi 29 orang (55,8%), pengetahuan remaja putri tentang perubahan fisik adalah rendah dengan frekuensi 30 orang (57,7%), pengetahuan remaja putri tentang perubahan psikologis adalah rendah dengan frekuensi 33 orang (63,5%), pengetahuan remaja putri tentang perawatan genitalia adalah rendah dengan frekuensi 41 orang (78,8%), dan kesiapan menghadapi menarche pada remaja putri adalah siap dengan frekuensi 28 orang (53,8%).

Tabel 3. pengetahuan remaja putri tentang menarche dengan kesiapan menghadapi menarche Pengeta huan Kesiapan Menghadapi Menarche Jumlah α p-value

Kurang Siap Siap

F % F % F % Rendah 5 9,6 18 34, 6 23 44,2 0,05 0,004 Tinggi 19 36,5 10 19, 2 29 55,8 Total 24 46,1 28 53, 8 52 100

Hasil pengolahan data yang ditunjukkan pada tabel 3, dari 52 remaja putri (100%) yang pengetahuan remaja putri tentang perubahan menarche pada kategori rendah terdapat 18 remaja putri (34,6%) memiliki kesiapan menghadapi menarche pada katagori siap, Sedangkan pengetahuan remaja putri tentang menarche pada katagori tinggi terdapat 19 remaja putri (36,5%) memiliki kesiapan menghadapi menarche pada kategori kurang siap.

Tabel 4. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perubahan Fisik Dengan Kesiapan Menghadapi Menarche pengetahuan Perubahan Fisik Kesiapan Menghadapi Menarche Jumlah α p-value Kurang Siap Siap F % F % f % Rendah 5 9,6 17 32,7 22 42,3 0,05 0,009 Tinggi 19 36,5 11 21,1 30 57,7 Total 24 46,1 28 53,8 52 100 Pengolahan data yang ditunjukkan pada tabel 4, dari 52 remaja putri (100%) yang pengetahuan remaja putri tentang perubahan fisik pada kategori rendah terdapat 17 remaja putri (32,7%) memiliki kesiapan menghadapi menarche pada katagori siap. Sedangkan pengetahuan remaja putri tentang perubahan fisik pada katagori tinggi terdapat 19 remaja putri (36,5%) memiliki kesiapan menghadapi menarche pada kategori kurang siap.

Tabel 5. pengetahuan remaja putri tentang perubahan psikologis dengan kesiapan menghadapi menarche Pengetahuan Perubahan Psikologis Kesiapan Menghadapi Menarche Jumlah α p-value Kurang Siap Siap

(5)

5 f % f % f % Rendah 20 38,5 13 25 33 63,5 0,05 0,014 Tinggi 4 7,7 15 28,8 19 36,5 Total 24 46,2 28 53,8 52 100 Hasil pengolahan data yang ditunjukkan pada tabel 5, dari 52 remaja putri (100%) yang pengetahuan remaja putri tentang perubahan psikologis pada kategori tinggi terdapat 15 remaja putri (28,8%) memiliki kesiapan menghadapi menarche pada katagori siap. Sedangkan pengetahuan remaja putri tentang perubahan psikologis pada katagori rendah terdapat 20 remaja putri (38,5%) memiliki kesiapan menghadapi menarche pada kategori kurang siap.

Tabel 6. Pengetahuan remaja putri tentangperawatan genitalia dengan kesiapan menghadapi menarche Pengetahuan Perawatan Genitalia Kesiapan Menghadapi Menarche Jumlah α p-value Kurang Siap Siap f % f % f % Rendah 15 28,8 26 50 41 78,8 0,05 0,020 Tinggi 9 17,3 2 3,8 11 21,2 Total 24 46,1 28 53,8 52 100

Hasil pengolahan data yang ditunjukkan pada tabel 6, dari 52 remaja putri (100%) yang pengetahuan remaja putri tentang perawatan genetalia pada kategori rendah terdapat 26 remaja putri (50%) memiliki kesiapan menghadapi menarche pada kategori siap. Sedangkan pengetahuan remaja putri tentang perawatan genetalia pada katagori tinggi terdapat 9 remaja putri (17,3%) memiliki kesiapan menghadapi menarche pada katagori kurang siap.

PEMBAHASAN

Hasil pengolahan data yang ditunjukkan pada tabel, dari 52 remaja putri (100%) yang pengetahuan remaja putri tentang menarche pada kategori rendah terdapat 18 remaja putri (34,6%) memiliki kesiapan menghadapi menarche pada katagori siap, Sedangkan pengetahuan remaja putri tentang menarche pada katagori tinggi terdapat 19 remaja putri (36,5%) memiliki kesiapan menghadapi menarche pada kategori kurang siap. Berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan, didapatkan p-value 0,004 yang berarti p-value< 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesa null (H0) ditolak, yang berarti

ada hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang menarche dalam kesiapan menghadapi menarche di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Montasik Kabupaten Aceh Besar tahun 2016.

Hasil pengolahan data yang ditunjukkan pada tabel 5.8, dari 52 remaja putri (100%) yang pengetahuan remaja putri tentang perubahan fisik pada kategori rendah terdapat 17 remaja putri (32,7%) memiliki kesiapan menghadapi menarche pada katagori siap. Sedangkan pengetahuan remaja putri tentang perubahan fisik pada katagori tinggi terdapat 19 remaja putri (36,5%) memiliki kesiapan menghadapi menarche pada kategori kurang siap. Berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan, didapatkan p-value 0,009 yang berarti p-value< 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesa null (H0) ditolak,

yang berarti ada hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang perubahan fisik dalam kesiapan menghadapi menarche di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Montasik Kabupaten Aceh Besar tahun 2016.

Hasil pengolahan data yang ditunjukkan pada tabel 5.9, dari 52 remaja putri (100%) yang pengetahuan remaja putri tentang perubahan psikologis pada kategori tinggi terdapat 15 remaja putri (28,8%) memiliki kesiapan menghadapi menarche pada katagori

(6)

6 siap. Sedangkan pengetahuan remaja putri

tentang perubahan psikologis pada katagori rendah terdapat 20 remaja putri (38,5%) memiliki kesiapan menghadapi menarche pada kategori kurang siap. Berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan, didapatkan p-value 0,014 yang berarti p-p-value< 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesa null (H0)

ditolak, yang berarti ada hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang perubahan psikologis dalam kesiapan menghadapi menarche di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Montasik Kabupaten Aceh Besar tahun 2016.

Hasil pengolahan data yang ditunjukkan pada tabel 5.10, dari 52 remaja putri (100%) yang pengetahuan remaja putri tentang perawatan genetalia pada kategori rendah terdapat 26 remaja putri (50%) memiliki kesiapan menghadapi menarche pada kategori siap. Sedangkan pengetahuan remaja putri tentang perawatan genetalia pada katagori tinggi terdapat 9 remaja putri (17,3%) memiliki kesiapan menghadapi menarche pada katagori kurang siap. Berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan, didapatkan p-value 0,020 yang berarti p-value < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesa null (H0) ditolak,

yang berarti ada hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang perawatan genetalia dalam kesiapan menghadapi menarche di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Montasik Kabupaten Aceh Besar tahun 2016.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan pada BAB V maka dapat dihasilkan kesimpulan sebagai berikut: Terdapat hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang menarche dengan kesiapan menghadapi menarche di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Montasik Kabupaten Aceh Besar tahun 2016.

REFERENSI

Al-Migwar,M.

(2006).

Psikologi

Remaja.Bandung: Pustaka setia

Arikunto. (2006).Prosedur penelitian, suatu

pendekatan praktek.Jakarta: PT.

Renika Cipta

Audrey, B. (2009), Buku Ajar Praktek

Keperawatan Klinis. Edisi kelima.

Jakarta: EGC

Benson, Ralph, C. Martin, L. Pernoll.

(2008). Buku Saku Obstetri dan

Ginekologi. Edisi 9. Jakarta : EGC

Bobak. (2004). Buku Ajar Keperawatan

Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC

Budiarto.

(2002).

Biostatistika

untuk

kedokteran

dan

kesehatan

masyarakat. Jakarta: EGC

Erfandi.

(2009).

Pengetahuan

Sebagai

Pengantar. PT. Raja Grafindo

Persada : Jakarta

Hendersen, C. (2005). Buku Ajar Konsep

Kebidanan, Jakarta: EGC

Hurlock,E.

(2001).Psikologi

Perkembangan.Edisi 5. Jakarta:

Erlangga

Manuaba, I. B. G. (2009).Memahami

Kesehatan Reproduksi Wanita.

Jakarta : EGC

Referensi

Dokumen terkait

(The carrier’s technicians open the network to receive and process calls from your phone numbers, but don’t send an order to your local carrier to make any changes.) During that

Herki Artani R., Himpunan Makalah, Artikel dan Rubrik Yang Berhubungan Dengan Masalah Hukum dan Keadilan Dalam Varia Peradilan IKAHI Mahkamah Agung Republik Indonesia, Perpustakaan

Jual beli limbah sudah sesuai dengan dalil-dalil Al-Quran maupun Hadis, sehingga hasil penjualan yang dapat memberikan pendapatan keluarga yang berasal dari limbah

Untuk mendukung proses keberlanjutan usaha tersebut sangat dibutuhkan berbagai kemudahan-kemudahan dalam mendapatkan : bahan baku, modal, sumber tenaga, tempat

Semenjak terselenggaranya Pemilu di Indonesia tidak bisa dipungkri tingkat pelanggaran Pemilu yang semakin meningkat, maka dari itu dianggap pembentukan lembaga pengawas

Pernyataan seorang laki-laki yang harus menjadi pemimpin serta pemenuh kebutuhan ekonomi keluarga dan juga pernyataan yang mengharuskan seorang perempuan mengurus masalah

Jumlah responden sebanyak 30 menjawab selalu sebanyak 0yang menjawab sering sebanyak 5 dengan presentase 8,3 %, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 5 dengan

lemak, protein dan karbohidrat sehingga aktifitas penyerapan zat-zat makanan meningkat, dengan adanya penyerapan zat-zat makanan yang lebih banyak berpengaruh