• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS PITA PENGGADUH UNTUK MEREDUKSI KECEPATAN KENDARAAN BERMOTOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEKTIFITAS PITA PENGGADUH UNTUK MEREDUKSI KECEPATAN KENDARAAN BERMOTOR"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIFITAS PITA PENGGADUH UNTUK MEREDUKSI

KECEPATAN KENDARAAN BERMOTOR

Steven Valerian Brouwer

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan

Perencanaan Universitas Kristen Petra Jln. Siwalankerto 121-131

Surabaya, 60236 Telp: (031)2983392 Steven_brouwer@yahoo.com

Jannuar Liawner

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan

Perencanaan Universitas Kristen Petra Jln. Siwalankerto 121-131

Jawa Timur, 60236 Telp: (031)8439040 Jannuar99@yahoo.com

Rudy Setiawan

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan

Perencanaan Universitas Kristen Petra Jln. Siwalankerto 121-131

Jawa Timur, 60236 Telp: (031)8439040 rudy@petra.ac.id

Abstract

This research aims to determine the effectiveness of rumble strip to reduce the speed of motor vehicle which is located on frontage road Achmad Yani. This topic was taken based on the general view of society about the inconvenience motorists when crossing the road. There are five (5) rumble strips on the section road. The speed data that will be taken is divided into two (2) state that when it doesn’t rain and when it rains. The data collection was performed by using a video recorder that was placed on three (3) areas of data collection, and then records the travel time with the help of a video player. The statistical method is needed to determine how significant the difference between when it rains and it doesn’t rain. At the end the final results that we obtained prove that the rumble strip which is placed on frontage road is able to reduce the speed of vehicles between 5-8% which means it is effective on reducing the speed of motor vehicle.

Keywords: rumble strip, frontage road, effectiveness, speed, weather condition. Abstrak

Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pita penggaduh terhadap pengurangan kecepatan kendaraan bermotor yang terletak di ruas jalan frontage road Ahmad Yani. Topik ini diambil berdasarkan pandangan umum masyarakat tentang ketidaknyamanan pengendara saat melintasi ruas jalan tersebut. Terdapat 5 (lima) titik penempatan pita penggaduh pada ruas jalan tersebut. Data kecepatan yang akan diambil terbagi atas 2 (dua) keadaan yaitu saat tidak hujan dan saat hujan. Pengambilan data dilakukan dengan alat perekam gambar yang ditempatkan pada 3(tiga) area pengambilan data, setelah itu dilakukan pencatatan waktu tempuh dengan bantuan video player. Metode statistik diperlukan untuk mengetahui seberapa signifikan perbedaan antara rata-rata saat hujan dan tidak hujan. Pada akhirnya didapatkan hasil akhir yang membuktikan bahwa pita penggaduh yang terdapat pada ruas jalan frontage road tersebut mampu mereduksi kecepatan kendaraan antara 5-8% yang berarti memiliki efektifitas dalam mereduksi kecepatan kendaraan bermotor.

Kata Kunci: pita penggaduh, frontage road, efektifitas, kecepatan, kondisi cuaca.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada masa kini, kebutuhan akan jalan yang harmonis telah menjadi sesuatu yang esensial mengingat pentingnya fungsi jalan, terutama jalan besar bagi masyarakat, dimana ketidak harmonisan ketika berkendara di jalan raya akan menciptakan efek berantai akan menghambat kegiatan di masyarakat.Mengingat penting nya adanya jalan yang harmonis karena itu diciptakan beberapa alat pengaman di jalan raya, yang harapan nya dapat

(2)

dilakukan di jalan frontage road yang dibangun sepanjang Jalan Ahmad Yani Surabaya menuju Waru, Sidoarjo, frontage road adalah jalan paralel dengan jalur utama.Di negara-negara maju, jalur ini merupakan akses masuk menuju ke perumahan, toko, rumah, industri, dan pertanian. Tanah yang dibutuhkan untuk frontage road lebarnya 10 meter dengan panjang jalan sekitar 13 km. Lahan untuk jalan saja diperkirakan 7 meter terdiri dari dua lajur dan yang 3 meter dimanfaatkan badan jalan.Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data mengenai dapat mengetahui lebih lanjut apakah pita penggaduh dapat benar-benar berfungsi sebagai alat kesadaran pengemudi untuk mengurangi kecepatan nya di saat akan melintasi persimpangan, rel kereta api atau zebra cross. Dan disamping itu, penelitian ini juga diharapkan dapat mengetahui tentang efektifitas dari pada pita penggaduh pada kondisi jalan basah atau sedang turun hujan.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk dapat membuktikan efektifitas dari pada desain pita penggaduh yang telah terpasang dan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penerapan pita penggaduh di masa mendatang.

LANDASAN TEORI

Efektifitas Pita Penggaduh Untuk Mereduksi Kecepatan Kendaraan Bermotor –frontage road (Surabaya) akan menggunakan teori Z-score dan Teori Statistik t-Test: Paired Two

Sample for Means yang dipelajari dari buku statistik SPSS non parametrik. Secara garis

besar pengertian Z-score merupakan standard berupa jarak skor seseorang dari rata-rata kelompoknya dalam satuan standard deviasi. Teori ini digunakan pada penelitian karena dalam pengambilan keputusan suatu data atau kesimpulan tidak diperbolehkan memasukan data yang memiliki batasan diluar dari rata-rata suatu kelompok. Berikut merupakan rumusan dalam menghitung Z-score. Dependent sample t-test atau sering diistilakan dengan Paired Sampel t-Test, adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami 2 (dua) perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah treatment. Nantinya teori ini akan diaplikasikan untuk membuat kesimpulan apakah hujan dan tidak hujan tetap harus dipertimbangkan atau tidak.Syarat jenis uji ini adalah: (a) data berdistribusi normal; (b) kedua kelompok data adalah dependen (saling berhubungan/berpasangan); dan (c) jenis data yang digunakan adalah numeric dan kategorik (dua kelompok).Tahapan awal perhitungan t-test adalah menentukan Ho, H1, nilai α agar hasil dapat sesuai dengan harapan penelitian. Ho (hipotesis nol) yang menyatakan suatu pernyataan awal dan tidak bertentangan, H1 (hipotesis satu) yang menyatakan pernyataan kedua dan bertentangan sedangkan α adalah standart koreksi kesalahan data yang digunakan peneliti untuk mengoreksi data.

(3)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini diawali dengan survai pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui kondisi dari pada lokasi penelitian baik dari segi arus kendaraan, keramaian jalan serta penentuan panjang area untuk menghitung waktu tempuh. Area pada pita penggaduh dibagi menjadi 3 yaitu area 1 sebagai kecepatan normal, area 2 sebagai kecepatan pada saat melintas pita penggaduh dan area 3 yaitu kecepatan sesudah melintasi pita penggaduh. berikut merupakan skema pengambilan data saat dilokasi.

Gambar 1. Skema pengambilan data dilokasi pita penggaduh

Peralatan yang dibutuhkan dalam pengambilan data antara lain alat perekam gambar,

traffic cone, roda ukur. Waktu tempuh yang didapatkan lalu diproses dengan microsoft excel sehingga dapat diketahui kecepatan kendaraan yang melintas pada masing-masing

area tersebut.

HASIL DAN ANALISIS DATA

Setelah dilakukan pengambilan data lapangan dengan pencatatan waktu tempuh maka didapatkan kecepatan pada masing-masing area di setiap pita penggaduh. Sebelum dilakukan perbandingan kecepatan dilakukan uji statistik Z-score yang mana akan membuang data kendaraan yang berada diluar rata-rata kelompok disetiap area sehingga dapat dihitung persentase penurunan kecepatan pada sepeda motor dan mobil sebagai berikut.

Tabel 1. Rata-rata persentase penurunan kecepatan sepeda motor

Persentase Penurunan dan Percepatan

Sepeda Motor Tidak Hujan Hujan

Area 1 (%) 2 (%) 3 (%) 1 (%) 2 (%) 3 (%) pita penggaduh 1 - -7,42 17,74 - -16,29 1,90 pita penggaduh 2 - -15,47 -0,24 - -22,06 4,45 pita penggaduh 3 - -13,33 3,29 - -3,26 0,63 pita penggaduh 4 - -4,61 5,22 - -0,57 -5,22 pita penggaduh 5 - -10,14 4,93 - -0,57 5,43

(4)

Presentase Penurunan dan Percepatan

Mobil Tidak Hujan Hujan

Area 1 (%) 2 (%) 3 (%) 1 (%) 2 (%) 3 (%) pita penggaduh 1 - -5,93 16,52 - -11,17 -3,56 pita penggaduh 2 - -9,45 4,45 - -9,06 1,28 pita penggaduh 3 - -11,66 7,86 - -3,93 0,70 pita penggaduh 4 - -7,04 12,82 - 1,56 -0,12 pita penggaduh 5 - -9,57 5,43 - 2,63 -1,17

Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan uji t-test: Paired Two Sample for Means maka didapatkan kesimpulan bahwa penurunan kecepatan sepeda motor ternyata tidak signifikan terhadap perbedaan kondisi antara hujan dan tidak hujan, berikut merupakan hasil uji t-test.

Gambar 2. Hasil t-test untuk kendaraan sepeda motor (kiri) dan mobil (kanan)

Ho diasumsikan dengan kecepatan rata-rata hujan = kecepatan rata-rata tidak hujan, H1 diasumsikan dengan kecepatan rata-rata hujan ≠ kecepatan rata-rata tidak hujan. Berdasarkan kurva tersebut maka diketahui bawha sepeda motor berada dalam area Ho yang berarti hipotesis diterima dan H1 ditolak sehingga kondisi hujan dan tidak hujan dapat diabaikan untuk sepeda motor. Sedangkan untuk mobil hasil berbeda dengan sepeda motor yang mana Ho ditolak H1 diterima, membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hujan maupun tidak hujan. Setelah mengetahui bahwa sepeda motor harus mengabaikan hujan dan tidak hujan maka data tersebut digabung menjadi 1 kelompok besar dan dilakukan perhitungan kecepatan rata-rata yang nantinya akan dibandingkan dengan mobil pada saat hujan dan tidak hujan.

(5)

Gambar 3. Perbandingan akhir kecepatan kendaraan

Grafik tersebut menunjukan perbandingan kecepatan pada tiap-tiap area dari 3 kelompok berbeda, dimana sepeda motor memiliki kecepatan tertinggi. Dengan tingkat reduksi untuk masing-masing kendaraan seperti pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Persentase reduksi akhir masing-masing kendaraan

Tabel 2 menunjukkan reduksi sepeda motor lebih besar dibandingkan mobil dan reduksi mobil pada saat hujan jauh lebih baik dari mobil tidak hujan dan hasil reduksi ini merupakan hasil yang akan digunakan sebagai penarikan kesimpulan akan efektifitas pita penggaduh ini.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Jika ditinjau dari kondisi hujan dan tidak hujan terhadap kendaraan uji yaitu sepeda motor dan mobil menyatakan bahwa hasil penelitian kedua kendaraan tersebut memiliki respon yang berbeda terhadap pita penggaduh. sepeda motor dengan tingkat suspensi yang jelas berbeda dengan mobil memilih untuk mengurangi kecepatan namun pengurangan tersebut sangatlah kecil dibandingkan dengan kecepatan awal yang tinggi. Berbeda hal dengan mobil, tingkat respon jauh lebih baik dibandingkan sepeda motor meskipun tingkatan suspensi kendaraan jelas bahwa mobil jauh lebih baik. Metode t-test yang telah dilakukan tengah menyatakan bahwa sepeda motor tidak memiliki pengurangan kecepatan yang signifikan dibandingkan mobil yang signifikan terhadap hujan maupun tidak hujan. Maka dari itu penelitian ini Menyimpulkan bahwa Pita Penggaduh yang berada di area frontage

Sepeda Motor (%) Mobil Tidak Hujan (%) Mobil Hujan (%) Area 1 - - -Area 2 -9,13 -5,47 -4,44 Area 3 2,67 5,18 -0,35

(6)

Saran

1. Agar jikalau penelitian ini dikembangkan ataupun dilanjutkan agarlah mengambil data berlanjut dalam arti mengambil sampel dengan kendaraan yang sama dari tiap-tiap pos dengan penambahan jumlah anggota penelitian.

2. Diharapkan penelitian selanjutnya mampu membandingkan efektifitas terhadap perbedaan dari pemasangan pita dengan jarak yang beragam dengan jumlah yang sama.

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Perhubungan. (1994), Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 3 Tahun 1994

Tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan, Departemen Perhubungan, Jakarta.

Gambar

Gambar 1. Skema pengambilan data dilokasi pita penggaduh
Gambar 2. Hasil t-test untuk kendaraan sepeda motor (kiri) dan mobil (kanan)  Ho  diasumsikan  dengan  kecepatan  rata-rata  hujan  =  kecepatan  rata-rata  tidak  hujan,  H1  diasumsikan  dengan  kecepatan  rata-rata  hujan  ≠  kecepatan  rata-rata  tidak
Gambar 3. Perbandingan akhir kecepatan kendaraan

Referensi

Dokumen terkait

Merujuk pada definisi pelestarian diatas, maka dapat didefinisikan bahwa yang dimaksud pelestarian budaya (ataupun budaya lokal) adalah upaya untuk mempertahankan

Berdasarkan keputusan yang diambil yaitu menolak Ho dan menerima H1, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu Kemampuan Dosen, Motivasi Ekstrinsik, Motivasi

menggambarkan profil terapi pasien yang menerima obat analgesik pada kasus osteomuskular di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dalam periode Agustus 2008 meliputi jumlah

Universitas Sumatera

Daripada mengakses menu Buku telepon dan menggeser melintasi daftar, Anda dapat menautkan kartu nama yang bersangkutan ke tombol cepat, jadi tekanan panjang pada tombol yang

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang dilakukan oleh dosen yang dilaksanakan di Kelurahan Sindang Barang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, diharapkan

Komstir juga dapat dikatakan bagian terpenting dari stang motor,karena jika komstir mengalami kerusakan maka akan sangat berpengaruh pada kemudi motor tersebut.. 2.2

Hadirnya Globalisasi ini dalam fenomena Indonesia sebagai tren center hijab dunia membawa ke khawatiran cukup besar terhadap pergeseran aturan-aturan hijab